Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIK PENYEHATAN UDARA-C

RANCANGAN VENTILASI UMUM UDARA RUANG (MALL)


Laporan
Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penyehatan Udara - C

Disusun oleh:
Kelompok 4
Citra Sartika

: P17333113434

Fitriani

: P17333113438

SyaraNorIkhsani

: P17333113410

YudhaBrifan Julian : P17333113436

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG
CIMAHI
2015

A. Judul
Rancangan Ventilasi Umum Udara Ruang
B. Tujuan
Mahasiswa Mampu melakukan rancangan Ventilasi umum udara ruang dengan
sistem alami dan mekanik
C. Dasar Teori
A. Pengertian Ventilasi
Ventilasi merupakan proses untuk mencatu udara segar ke dalam bangunan
gedung dalam jumlah yang sesuai kebutuhan. Tujuan ventilasi yaitu:
a. menghilangkan gas-gas yang tidak menyenangkan yang ditimbulkan oleh
keringat dan sebagainya dan gas-gas pembakaran (CO 2 ) yang ditimbulkan
oleh pernafasan dan proses-proses pembakaran.
b. menghilangkan uap air yang timbul sewaktu memasak, mandi dan sebagainya.
c. menghilangkan kalor yang berlebihan.
d. membantu mendapatkan kenyamanan termal
Suatu ruangan yang layak ditempati, misalkan kantor, pertokoan, pabrik,
ruang kerja, kamar mandi, binatu dan ruangan lainnya untuk tujuan tertentu, harus
dilengkapi dengan ventilasi alami atau ventilasi mekanis.
B. Ventilasi Alami
Ventilasi alami terjadi karena adanya perbedaan tekanan di luar suatu
bangunan gedung yang disebabkan oleh angin dan karena adanya perbedaan
temperatur, sehingga terdapat gas-gas panas yang naik di dalam saluran ventilasi.
Ventilasi alami yang disediakan harus terdiri dari bukaan permanen, jendela, pintu
atau sarana lain yang dapat dibuka, dengan jumlah bukaan ventilasi tidak kurang
dari 5% terhadap luas lantai ruangan yang membutuhkan ventilasi.
Perlu diketahui bahwa ventilasi mendasarkan diri pada dua prinsip, yaitu
ventilasi Horizontal dan ventilasi vertikal.
1. Ventilasi Horizontal
Ventilasi horizontal timbul karena udara dari sumber yang datang secara
horizontal. Kondisi ini bisa terjadi bila ada satu sisi (bagian rumah) yang sengaja
dibuat panas sementara di sisi lain kondisinya lebih sejuk. Kondisi sejuk ini dapat
diperoleh bila bagian tersebut kita tanami pohon yang cukup rindang atau bagian
tersebut sering terkena bayangan (ingat prinsip dasar udara yang mengalir dari
daerah bertekanan tinggi /dingin ke daerah bertekanan rendah/panas)

2. Ventilasi Vertikal
Prinsip dasar ventilasi vertikal adalah memanfaatkan perbedaan lapisanlapisan udara, baik di dalam maupun di luar yang memiliki perbedaan berat jenis.
Ventilasi vertikal ini akan sangat bermanfaat untuk bangunan rumah 2 lantai atau
lebih.
C. Ventilasi Mekanik.
Persyaratan Teknis sistem Ventilasi mekanik:
a)

Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi alami yang memenuhi

syarat tidak memadai.


b) Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan udara secara maksimal dan
juga memungkinkan masuknya udara segar atau sebaliknya.
c) Sistem ventilasi mekanis bekerja terus menerus selama ruang tersebut dihuni.
d) Bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapi sistem ventilasi mekanis
untuk membuang udara kotor dari dalam dan minimal 2/3 volume udara ruang
harus terdapat pada ketinggian maksimal 0,6 meter dari lantai.
e) Ruang parkir pada ruang bawah tanah (besmen) yang terdiri dari lebih satu
lantai, gas buang mobil pada setiap lantai tidak boleh mengganggu udara bersih
pada lantai lainnya.
f) Besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai fungsi ruangan
harus sesuai ketentuan yang berlaku.
D. Hasil dan Pembahasan
3RASYADA Mall memiliki satu lantai basemen dan 4 lantai. Lantai
pertama kedua dan ketiga adalah lantai yang digunakan untuk para pengunjung
berbelanja dan memanjakan pengunjung dengan berbagai tempat yang ada seperti
salon, games zone, berbagai service barang electronic, pemesanan tiket pesawat
dan tempat berwisata kuliner.
Pada lantai keempat peruntukan untuk para muslim yang akan melaksanakan shalat
(mushola) dan pada lantai 4 ini di sediakan lahan khusus untuk menikmati
pemandangan kota dan sekitar, menjelang sore hari para pengunjung dapat
menikmati sunset pada lantai 4 ini, karena mall ini di design menghadap barat
sehingga mall ini dirancang dapat menikmati view yang sangat indah.
1. Tanah
Luas tanah yang di gunakan untuk membangun Mall seluas 1600 m2 atau
dengan dimensi lebar 40 meter dan panjang 40 meter.55,5% luas digunakan untuk

membangun bangunan, dan sisanya digunakan untuk lahan hijau, jalan dan tempat
parkir. Adapun penggunaan lahan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
No
1
2
3

Penggunaan
Bangunan
Parkir
Jalan dan Lahan Hijau
Total

Luas
555 m3
195 m3
850 m3
1600 m3

Persentase
34,6 %
12,1 %
53,1 %
100,0 %

Denah Mall Tampak Atas

2. Bangunan
Bangunan direncanakan akan dibangun sebanyak 4 lantai, adapun bangunan
dan peruntukan bangunan meliputi:
No

Banyak
(unit)

Jenis

Lantai 1
1
Toilet
2
Lift
3
Luas tapak
Lantai 2
1
Toilet
2
Lift
3
Luas Tapak
Lantai 3
1
Toilet
2
Lift
3
Luas Tapak
Lantai 4
1
Mushola
2
Toilet
3
Tempat Wudhu

Luas

Volume

Dimensi (m)
(p x l x t)

2
2
1

18 m2
2,25 m2
504,5 m2

54 m3
4,5 m3
2.162 m3

3x6x3
1,5 x 1,5 x 2
24 x 30 x 12

2
2
1

18 m2
2,25 m2
378,5 m2

54 m3
4,5 m3
1.514 m3

3x6x3
1,5 x 1,5 x 2
24 x 30 x 12

2
2
1

18 m2
2,25 m2
378,5 m2

54 m3
4,5 m3
1.514 m3

3x6x3
1,5 x 1,5 x 2
24 x 30 x 12

1
2
2

168 m2
12 m2
7,5 m2

672 m3
36 m3
22,5 m3

12 x 13 x 4
3x4x3
2,5 x 3 x 3

3. Rancangan Kapasitas Pengunjung


Rencana kapasitas pengunjung adalah sebagai berikut:
No
1
2
3

Lantai/Ruang
Lantai 1
Lantai 2
Lantai 3

Kapasitas Maksimum
(Orang)
900
550
400

4
5
6
7

Mushola
Toilet Mushola
Toilet Umum
Lift

250
10
25
11

4. Rancangan Kebutuhan Udara Bersih dalam Ruang


Secara umum kebutuhan udara bersih setiap orang per jam adalah 450 liter
atau setara dengan 0,45 m3. Maka dapat dilakukan cross check pada pemenuhan
kebutuhan udara pada setiap ruangan adalah:
No

Lantai/Ruang

Kapasitas
(Orang)

1
2
3
4
5
6
7

Lantai 1
Lantai 2
Lantai 3
Mushola
Toilet Mushola
Toilet Umum
Lift

900
550
400
250
10
25
11

Kebutuhan
Udara
(m3/jam)
405
247,5
180
112,5
4,5
11,25
4,95

Volume
Ruang (m3)
2.162
1.514
1.514
672
36
54
4,5

Waktu
Pemenuhan
5 Jam 20 Menit
6 Jam 7 Menit
8 Jam 24 Menit
5 Jam 58 Menit
8 Jam
4 Jam 48 Menit
54,5 Menit

Pada tabel di dapat lama waktu yang dapat memberi suplay udara bersih,
sehingga untuk mendapatkan udara yang segar dan kaya akan kandungan oksigen
yang tinggi perlu dilakukan perancangan pertukaran udara agar waktu pemenuhan
udara bersih bisa terus berlangsung.
5. Rancangan Bukaan Ventilasi
Prosentase ideal bukaan ventilasi total adalah 15%-20% dari luas
keseluruhan tapak/lahan. Maka untuk memenuhi kebutuhan ventilasi rancangan
ventilasi alami yang direncanakan adalah sebagai berikut:
No
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3

Jenis
Lantai 1
Toilet
Lift
Ruang umum
Lantai 2
Toilet
Lift
Ruang umum
Lantai 3
Toilet
Lift
Ruang umum
Lantai 4
Mushola
Toilet
Tempat Wudhu

Luas

Total Bukaan (m2)*


15%
20%

Dimensi (cm)

18 m2
2,25 m2
504,5 m2

2,7
0,3375
75,675

3,6
0,45
100,9

2 (4 x 45)
34 (5 x 60)

18 m2
2,25 m2
378,5 m2

2,7
0,3375
56,775

3,6
0,45
75,7

2 (4 x 45)
32 (4 x 60)

18 m2
2,25 m2
378,5 m2

2,7
0,3375
56,775

3,6
0,45
75,7

2 (36 x 5)
32 (4 x 60)

168 m2
12 m2
7,5 m2

25,2
1,8
1,125

33,6
2,4
1,5

14 (4 x 60)
2 (4 x 30)
2 (5 x 15)

Keterangan:
*Total Bukaan = Luas X 15% atau 20%

6. Ventilasi Gaya Angin


Menentukan Ventilasi

gaya

angin

dapat

dilakukan

dengan

menggunakan rumus:
Q = Cv.A.V
Keterangan:
Q
A
V
Cv

= laju aliran udara, (m3/detik)


= luas bebas dari bukaan inlet, (m2)
= kecepatan angin, (m/detik)
=effectiveness dari bukaan (Cv dianggap sama dengan
0,5 ~ 0,6 untuk angin yang tegak lurus dan 0,25 ~
0,35 untuk angin yang diagonal).

Maka laju aliran udara atau debit udara yang dibutuhkan untuk
melakukan pertukaran udara adalah sebagai berikut:
No

Jenis

A (m2)

Lantai 1
Toilet
Lift
Ruang umum
Lantai 2
1 Toilet
2 Lift
3 Ruang umum
Lantai 3
1 Toilet
2 Lift
3 Ruang umum
Lantai 4
1 Mushola
2 Toilet
3 Tempat Wudhu
Keterangan:
*V(m/s)
= estimasi
**Cv
= estimasi
***Q (m3/s)
= A.V.Cv
1
2
3

V (m/s)*

Cv**

Q (m3/s)***

Q
(m3/jam)

3,6
0,45
100,9

0,20
0,20
0,20

0,55
0,55
0,55

0,396
0,0495
11,099

23,76
2,97
665,94

3,6
0,45
75,7

0,25
0,25
0,25

0,55
0,55
0,55

0,495
0,06188
10,4088

29,70
3,71
624,52

3,6
0,45
75,7

0,30
0,30
0,30

0,55
0,55
0,55

0,594
0,07425
12,4905

35,64
4,45
749,43

33,6
2,4
1,5

0,35
0,35
0,35

0,55
0,55
0,55

6,468
0,462
0,28875

388,08
27,72
17,32

7. Rancangan Ventilasi Mekanik


a) Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi alami yang memenuhi
syarattidak memadai.
b) Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan udara secara maksimal dan
jugamemungkinkan masuknya udara segar atau sebaliknya.
c) Sistem ventilasi mekanis bekerja terus menerus selama ruang tersebut dihuni.
d) Bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapi sistem ventilasi mekanis
untukmembuang udara kotor dari dalam dan minimal 2/3 volume udara ruang
harus terdapatpada ketinggian maksimal 0,6 meter dari lantai.

e) Ruang parkir pada ruang bawah tanah (besmen) yang terdiri dari lebih satu
lantai, gasbuang mobil pada setiap lantai tidak boleh mengganggu udara bersih
pada lantailainnya.
f) Besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai fungsi ruangan
harussesuai ketentuan yang berlaku yaitu sebagai berikut:

Maka rancangan ventilasi mekanik untuk memenuhi kebutuhan udara ruang


dengan bantuan fan adalah sebagai berikut:
No

Jenis

Volume
(m3)

Lantai 1
Toilet
54
Lift
4,5
Ruang umum
2.162
Lantai 2
1 Toilet
54
2 Lift
4,5
3 Ruang umum
1.514
Lantai 3
1 Toilet
54
2 Lift
4,5
3 Ruang umum
1.514
Lantai 4
1 Mushola
672
2 Toilet
36
3 Tempat Wudhu
22,5
Keterangan:
*Pergantian Udara (m3/jam)
**Kapasitas Exhaust Fan (CFM)
1
2
3

Pergantian
Udara*
(m3/jam)

Kapasitas
Exhaust Fan
(CFM)**

10
6

540
12.972

317,59
7629,17

1905,53
158,79
53425,35

10
6

540
9.084

317,59
5342,54

1905,53
158,79
53425,35

10
6

540
9.084

317,59
5342,54

23713,23
1270,35
793,97

4
10
10

2.688
360
225

1580,88
211,73
132,33

Volume
(feet3)

Pertukaran
udara/jam

1905,53
158,79
76291,69

= Volume(m3) . Pertukaran Udara


= (Volume(feet3) . Pertukaran Udara)/60

8. Rancangan Kebutuhan Air Condition(AC)


Rumus menghitung kebutuhan kapasitas AC ruangan:
(L x W x H x I x E) / 60 = Kebutuhan BTU
L
= Panjang Ruang (dalam feet)
W
= Lebar Ruang (dalam feet)
I
= Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit
dengan ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
H
= Tinggi Ruang (dalam feet)

= Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara;


Nilai 17 jika menghadap timur;
Nilai 18 jika menghadap selatan;

Nilai 20 jika menghadap barat.


Maka rancangan kebutuhan AC untuk setiap ruangan adalah sebagai berikut:
No
1
2
1
2
1
2
1

Jenis
Lantai 1
Lift
Ruang umum
Lantai 2
Lift
Ruang umum
Lantai 3
Lift
Ruang umum
Lantai 4
Mushola

Volume
(feet3)

I
(insulasi/tid
ak insulasi)

158,79
76291,69

10
10

17
20

449,905
254.305,6

PK
28 PK

158,79
53425,35

10
18

17
20

449,905
320.552,1

PK
34 PK

158,79
53425,35

10
18

17
20

449,905
320.552,1

PK
34 PK

23713,23

18

20

142.279,38

16 PK

9. Denah Rancang Ventilasi Alami


a. Lantai 1, 2 dan 3
Berikut merupakan

Nilai
E

Kebutuhan
BTU

Besar
PK

denah

rancang ventilasi alami yang akan


diterapkan pada lantai 1, 2 dan 3
dengan menetapkan ventilasi di atas
jendela
menambah

pencahayaan,

untuk

suasana dingin pada

ruangan maka area sekitar bangunan


harus terdapat area hijau atau lahan
hijau. Namun, jika ventilasi alami tidak optimal maka lakukan ventilasi
secara mekanik yaitu bisa dengan menggunakan Exhaust Fan yaitu dengan
kapasitas lantai 1 7629,17 CFM, lantai 2 dan lantai 3 5342,54 CFM.
b. Toilet
Berikut merupakan denah rancang ventilasi alami yang akan di
terapkan pada toilet umum. Penempatan ventilasi di terapkan dengan
bersamaan pencahayaan alami. Namun, jika ventilasi alami tidak optimal
bisa

ditambahkan

ventilasi

mekanik

dengan Exhaust Fan dengan kapasitas

317,58 CFM. Hal ini pun bisa membantu pengenceran kelembapan pada
ruangan karena toilet cenderung lembab.
c. Mushala
Berikut

merupakan

denah

rancang

ventilasi mushala yang


akan

di

terapkan,

ventilasi di tempatkan
berdampingan dengan
pencahayaan alami.
E. Kesimpulan
Maka dapat di simpulkan bahwa perancangan ventilasi udara ruang sangat
perlukan untuk memberikan suplay udara bersih pada penghuni ruang, karena udara
pada ruang tidak bisa mencukupi kebutuhan udara bersih untuk waktu yang lama,
oleh sebab itu ventilasi secara alami merupakan alternatif paling utama yang
digunakan dalam pengendalian dan mengkondisikan udara ruang dengan ketentuan
bukaan minimal 15%-20% luas tapak ruang. Namun, jika ventilasi alami tidak
optimal dapat digunakan ventilasi secara mekanik yaitu dengan Exhaust Fan.
F. Daftar Pustaka
SNI 03-6572-2001 tentang Tata cara perancangan sistem ventilasi dan
pengkondisian udarapada bangunan gedung

Anda mungkin juga menyukai