Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Mata Kuliah Hidrologi
yang Diampu oleh Prof. Dr. Ir. H. Dede Rohmat, M. T., dan Arif Ismail, M.Si.
Disusun oleh:
Ratu Nabillah
(1505681)
Sekarang, sebelum melihat keterjaitan antara kedua ilmu ini, mari kita lihat terlebih dahulu pengertian geografi.
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang
kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (Semlok, 1988 dan Nursid Sumaatmaja, 1997). Baik
itu geografi murni ataupun geografi kependidikan tetap saja ilmu-ilmu penunjang geografi sendiri terdiri dari 3
aspek, yaitu geografi fisik, geografi sosial (human geography) dan yang paling baru adalah geografi teknik.
Aspek fisik geografi terdiri atas geologi, meteorologi dan klimatologi, geomorfologi, geografi matematik (ilmu
falak), oseanografi, dan lain-lain. Dalam oseanografi, diantaranya mempelajari perairan laut serta gerakannya,
pasang surut, arus, kedalaman, temperatur, kadar garam, dan nilai ekonomisnya. Tentunya untuk mempelajari itu
semua terlebih dahulu kita harus mengetahui pengetahuan dasar tentang air.
Objek studi geografi terbagai menjadi 2 yaitu objek material dan objek formal. Objek material meliputi segala
sesuatu yang berada di bumi baik benda hidup maupun benda mati dan lingkungannya. Objek material ini dapat
dinamakan fenomena geosfer yang mencakup: Atmosfer, yaitu lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi
dari Troposfer hingga Eksosfer. Lithosfer, yaitu lapisan batuan penyusun kulit bumi. Hidrosfer, yaitu lapisan air
yang meliputi perairan darat dan lautan. Pedosfer, yaitu lapisan tanah yang merupakan hasil pelapukan dari
batuan. Biosfer, yaitu lapisan yang meliputi kesatuan sistem antara hewan, tumbuhan dan manusia. Antroposfer,
yaitu lapisan yang menitikberatkan kepada manusia serta aktivitasnya di permukaan bumi.
Melihat dari objek material yang termasuk kajian ilmu geografi, hidrosfer atau lapisan air yang ada dipemukaan
bumi menjadi salah satu objek yang dikaji. Hidrosfer adalah perairan yang mengelilingi bumi berupa samudera,
laut, sungai, danau, gletser, air tanah, mata air, dan sebagainya. Perbandingan luas perairan dan luas daratan
bumi adalah 72:28. Keadaan laut mengenai air serta gerakannya pasang surut, arus laut, dalamnya, suhunya,
kadar garamnya, dan nilai ekonomisnya diselidiki oleh oceanografi, sedangkan hidrografi adalah ilmu yang
mempelajari hubungannya dengan pencatatan survei, pemotretan laut, danau, sungai, dan sebagainya.
Jika dalam pembelajaran geografi salah satu bagian dari geosfer tidak dipelajari, bukan belajar geografi
namanya. Geografi tidak hanya mempelajari aspek fisik, melaikan hubungan antara aspek fisik dengan aktivitas
manusia yang terjadi disekitar aspek fisik tersebut. Studi tentang air dirasakan semakin penting, terutama di
negara-negara berkembang yang masih masalah budaya dan teknologi dalam penelolaan air yang sesuai dengan
lingkungannya. Cabang ilmu yang mempelajari tentang air tersebut adalah Hidrologi. Secara etimologi, berasal
dari dua kata, yaitu hidro = air, dan logos = ilmu. Dengan demikian berarti hidrologi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang air. Berdasarkan konsep tersebut, hidrologi memiliki ruang lingkup atau cakupan yang luas.
Secara substansial, cakupan bidang ilmu ini meliputi; asal mula dan proses terjadinya air, pergerakan dan
pengebaran air, sifat-sifat air, dan keterkaitan air dengan kehidupan.
Jadi, dalam mempelajari geografi yang tidak hanya memperhatikan aspek fisik tetapi memperhatikan pula
hubungan antara aspek fisik dan aspek manusia (aktivitas manusia), tentu sangat penting mempelajari hidrologi
karena air merupakan kebutuhan pokok manusia, bahkan makhluk hidup.