Sop Psikotropika PBF
Sop Psikotropika PBF
PT. DAMANG
SALIRANA
LEMBAR
PENGESAHAN
JUDUL
NO. DOKUMEN
:
123.CDOBDS.0416
TANGGAL
EFEKTIF
21-Apr-16
JUMLAH
HALAMAN
5 Halaman
NAMA
JABATAN
Alex
Apoteker Penanggung
Jawab
TANDA
TANGAN
MENYETUJUI :
NAMA
JABATAN
Jhon
Direktur Utama
TANDA
TANGAN
A. PENGERTIAN
Prosedur penyaluran psikotropika merupakan tata cara atau tahapan yang dibakukan
dan yang harus dilalui dalam hal penyaluran psikotropika agar sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dalam penerapan CDOB untuk
mendukung penyaluran atau distribusi obat.
B. TUJUAN
Sebagai pedoman melakukan penyaluran psikotropika agar penyaluran psikotropika
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan panduan CDOB.
C. RUANG LINGKUP
Mulai dari Penerimaan SP khusus psikotropika dari Pelanggan sampai pencatatan.
D. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
1. Branch manager
2. Apoteker penanggung jawab
3. Supervisor logistik
4. Supervisor penjualan
5. Pelaku fakturis
6. Pelaksana gudang (pelaksana penyimpanan, pelaksana transito out)
7. Pelaksana hantaran
8. Supervisor TU cq. Pelaksana inkasso
E. KEBIJAKAN
1. Penerimaan pesanan
Pada saat penerimaan pesanan, Apoteker penanggung jawab kantor cabang
wajib memeriksa hal-hal sebagai berikut:
a) Surat pesanan menggunakan format khusus yang telah ditentukan
dan terpisah dari produk lain
b) Keaslian surat pesanan, tidak dalam bentuk faksimili, fotokopi maupun
email
c) Memeriksa kebenaran surat pesanan, meliputi:
Nama dan alamat Apoteker penanggung jawab sarana
pemesan
Nama psikotropika, jenis dan kekuatan sediaan, isi kemasan
Jumlah dalam bentuk angka dan huruf
Nomor surat pesanan
Nama, alamat dan izin sarana pemesan
d) Keabsahan surat pesanan, meliputi:
Tanda tangan dan nama jelas penanggung jawab
Nomor Surat Ijin Kerja (SIK) penanggung jawab
Stempel kantor cabang atau sarana pelayanan kefarmasian
e) Apoteker penanggung jawab kantor cabang wajib memiliki specimen
tanda tangan dan cap pelanggan sebagai bahan validasi surat
pesanan psikotropika
f)
g) Pesanan yang ditolak atau yang tidak dapat dilayani harus segera
diberitahukan kepada pemesan dengan menerbitkan Surat Penolakan
Pesanan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
h) Surat pesanan psikotropika yang dapat dilayani, disahkan oleh
Apoteker penanggung jawab kantor cabang dengan membubuhkan
tanda
tangan
atau
paraf
atau
sistem
lain
yang
dapat
psikotropika
harus
dipertanggungjawabkan
2. Pengemasan
a) Pengemasan
untuk
tujuan
pengiriman
surat
pengantar/pengiriman
barang
dan/atau
faktur
SIK/SIPA,
tanda
tangan
penanggung
jawab,
tanggal
surat
pesanan
dan
faktur
penjualan
atau
surat
pengantar/pengiriman barang
d) Setiap psikotropika yang mengalami kerusakan dalam pengiriman
harus dicatat dalam bentuk berita acara dan dilaporkan segera
kepada Apoteker penanggung jawab cabang pengirim. Selanjutnya
hal tersebut dilaporkan kepada Badan POM RI dengan tembusan
Balai Besar/Balai POM setempat
e) Setiap kehilangan psikotropika selama pengiriman wajib dicatat dalam
bentuk berita acara dan dilaporkan segera kepada Apoteker
disahkan
dengan
paraf
Pelaksana
Penyimpanan.
Selanjutnya
surat
pesanan
dan
faktur
penjualan
atau
surat
pengantar/pengiriman barang
c) Setiap psikotropika yang mengalami kerusakan dalam pengiriman
harus dicatat dalam bentuk berita acara dan dilaporkan segera
kepada Apoteker penanggung jawab kantor cabang pengirim.
Selanjutnya hal tersebut dilaporkan kepada Badan POM RI dengan
tembusan Balai Besar/Balai POM setempat.
d) Setiap kehilangan psikotropika selama pengiriman wajib dicatat dalam
bentuk berita acara dan dilaporkan segera kepada Apoteker
penanggung jawab kantor cabang. Selanjutnya hal tersebut segera
dilaporkan kepada Badan POM RI dengan tembusan Balai Besar /
Balai POM setempat dilengkapi dengan bukti lapor kepolisian.
7. Dokumen terkait penyaluran psikotropika: Surat pengiriman Barang, Copy SP
khusus psikotropika.
G. REFERENSI
1. Buku Pedoman Teknis CDOB BPOM RI 2012
2. Standard Operating Prosedur (SOP) PT. Damang Salirana 2011
3. Petunjuk Teknis Pelaksanaan CDOB PT. Damang Salirana 2013