Anda di halaman 1dari 2

Doa Keteguhan Hati

Memasuki pengunjung terakhir Bulan Ramadhan. Bagaimana perasahaan kawankawan?


Salah satu kekhawatiran yang dirasakan menjelang berakhirnya bulan Ramadhan
adalah kualitas hubungan kita dengan Allah pasca-ramadhan, dan bagaimana
menjaga hidayah tersebut.
Saat Bulan Ramadhan, hati kita lebih dekat dengan Allah. Merasakan Allah
menemani kita dalam keseharian. Merasakan kemerdekaan dan ketenangan jiwa,
karena Allah yang mengatur segala urusan. Quran-pun terasa lebih hidup, seolah
berinteraksi menjadi penguat dan pengingat dalam aktivitas sehari-hari. Hingga
rasanya ingin berharap Ya Allah, aku berharap aku selalu memiliki perasaan ini.
Lantas, bagaimana menjaga hubungan tersebut untuk bulan-bulan kedepan setelah
Ramadhan? Akankah kecintaan kita, hubungan kita dengan Allah akan terus
bertahan sedemikian kuat? Atau meredup setelah Ramadhan selesai? Tentunya kita
menyadari bahwa mempertahankan iman itu butuh perjuangan, karena pada
dasarnya iman manusia itu sendiri naik-turun.
Berkaitan dengan hal tersebut, Nouman Ali Khan berbagi renungan doa yang sangat
kuat dan indah dari Al-Quran, bersumber dari Q.s. Ali-Imran, ayat 8, yang
berbunyi:





"Rabbana la tuzigh qulubana ba'da idz-hadaitana wa hablana min ladunka
rahmah, innaka antal wahhab"
Arti: Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami menyimpang kepada
kesesatan, setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada
kami rahmat dari sisiMu, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (Karunia).
Ada beberapa makna penting dari kandungan doa tersebut:

Kalimat la tuzigh qulubana. Kata zagha dalam Bahasa Arab adalah ketika
sesuatu agak melengkung/menyimpang, namun tidak menyadarinya.
Seseorang yang berjalan lurus, namun tidak menyadari arahnya berbelok,
sehingga menyimpang dari garis aslinya; orang inilah yang disebut sebagai
zaygh.
Doa rabbana la tuzigh qulubana artinya Janganlah Engkau biarkan hati
kami menyimpang. Menyimpang di sini bukan bermaksud berbelok arah 90
derajat atau pergi berbalik arah, serta melupakannya. Namun yang dimaksud

adalah ketika menjauh dari Allah sedikit demi sedikit, tidak terasa, sehingga
perlahan menjauh dari Allah tanpa menyadarinya, dan iman-pun lenyap.
Makna ba'da idz-hadaitana adalah setelah Engkau telah menuntun kami.
Apabila hati kita tidak menyimpang, maka sebenarnya diri kita seluruhnya
sedang dibimbing.
Adapun hiba dalam Bahasa Arab adalah pemberian. wahab adalah kata
kerja untuk meberikan hadiah yang besar, imbalan yang sangat besar. Ya
Allah berilah kami imbalan yang besar, imbalan terbaik untuk diberikan.
Kata ladun digunakan untuk sesuatu yang dimiliki, namun secara diamdiam. Kata ladun adalah kata yang spesial, yakni rahasia rahmat Allah yang
tak disangka-sangka.

Jadi "Rabbana la tuzigh qulubana ba'da idz-hadaitana wa hablana min ladunka


rahmah, innaka antal wahhab", memiliki makna bahasa yang sangat kuat. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami menyimpang kepada kesesatan,
setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat
dari sisiMu, karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (Karunia).
Allah tahu bahwa iman manusia naik-turun. Doa tersebut memberikan gambaran
bahwa Allah - sang pemberi akan memberikan rahmat yang tak terbatas, dan
memberikannya berulang lagi, lagi, dan lagi.
Bahwa saat hati berada pada kesesatan, Allah akan tarik lagi. Berada pada
kesesatan, lalu Allah Tarik lagi. Lagi.. lagi.. dan lagi. Saat menjauh dari Allah, maka
Allah akan selalu menarik kembali untuk mendekat kepada-Nya. Hal tersebut terjadi
berulang-ulang.
Ketika hati mulai condong pada kesimpangan, memasuki siklus itu kembali, doa
tersebut memberikan harapan bahwa:
Ya Allah aku tidak ingin kelurusan akan hidayah-Mu ini hanya satu kali. Kepada
yang telah memberi, yang berisi karunia dan petunjuk-Mu.. Yang telah meluruskan
hatiku, aku tidak ingin hanya sekali. Aku tahu akau akan membutuhkannya lagi esok
hari, dan akan membutuhkan lagi keseokan harinya. Sehingga aku akan memanggilMu. Sang pemberi karunia yang terus menerus dan berulang-ulang.
Ya Allah, pasti ada senjata rahasia dari rahmat-Mu yang Engkau miliki, yang akan
Engkau karuniakan kepadaku, untuk memutus siklus ini. Dan saya ingin terus
bergerak pada-Mu, dan hatiku tidak akan berpaling dari-Mu.
Subhanallah.
Beberapa dari kita merasakan kedekatan dengan Allah di Bulan Ramadhan ini,
namun tidak dapat dirasakan dalam waktu yang lama. Ini adalah ayat tentang
pengharapan. Doa yang hebat untuk memohon kepada Allah akan keteguhan dan
kelurusan hati.

Anda mungkin juga menyukai