Anda di halaman 1dari 5

Hadirin Shalat Jumat yang Berbahagia.

Pada momentum yang mulia ini,


khatib mengajak diri sendiri dan seluruh jamaah untuk senantiasa
meningkatkan dan menguatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Pengertian
takwa itu sendiri adalah:

Artinya: "Yakni menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala
apapun yang dilarang oleh-Nya baik dalam keadaan sunyi maupun terang-
terangan, dalam wujud lahir maupun batin."
Perlu kita sadari bahwa tingkat ketakwaan inilah yang akan menjadi
penyelamat kita di dunia dan akhirat sebagaimana sabda Nabi Muhammad
yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas RA:
Artinya: "Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan
menyelamatkannya di dunia dan akhirat."
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah. Selain menguatkan ketakwaan kepada
Allah, kita juga wajib untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya karena terus
mendapatkan kenikmatan yang tidak bisa kita hitung satu-persatu.
Walau kita, misalnya saat ini sedang menghadapi permasalahan dan cobaan
besar dalam kehidupan, namun yakinlah, nikmat Allah lebih besar dari
masalah dan cobaan yang kita hadapi.
Dengan mensyukuri nikmat Allah juga akan mampu merubah kehidupan lebih
baik di masa mendatang. Karena Allah tidak akan mengubah nasib atau
keadaan kita kecuali diri kita yang memiliki tekad untuk mengubahnya.

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum


sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. ( QS: Ar-Ra’du: 11).
Hadirin yang Berbahagia. Di antara kenikmatan yang harus kita syukuri saat
ini adalah diberinya umur panjang oleh Allah SWT sehingga masih bisa
menikmati dan melewati bulan suci Ramadhan.
Saat ini juga, kita diberi kesempatan untuk bisa berjumpa dengan bulan
Syawal. Bulan Syawal sendiri menjadi bulan yang spesial karena di bulan ini
kita merayakan hari raya Idul Fitri.
Sebuah hari bahagia bagi umat Islam seluruh dunia untuk merayakan
kesuksesan dalam menjalankan perintah Allah SWT yakni berpuasa selama
satu bulan penuh di bulan Ramadhan

Dari segi bahasa, kata ‘syawal’ berasal dari kata ‘syala’

yang memiliki arti ‘irtafaá’ yakni meningkatkan. Makna definisi ini


menjadi inspirasi bagi kita untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas
ibadah yang selama bulan Ramadhan cenderung menguat dan meningkat.
Kita bisa melihat dan merasakan sendiri bagaimana semangat ibadah kita
khususnya, dan umat Islam pada umumnya, lebih tinggi di bulan Ramadhan
dibanding dengan bulan-bulan biasanya. Masjid ramai dengan ibadah shalat
berjamaah, shalat tarawih, tadarus Al-Qur'an dan berbagai ibadah lainnya baik
siang maupun malam.
Kuantitas ibadah lain juga meningkat di bulan Ramadhan seperti zakat, infak,
dan sedekah di samping ibadah utama di bulan Ramadhan yakni berpuasa.
Tentu semua itu harus dipadukan dengan spirit bulan Syawal dalam bentuk
peningkatan kuantitas dan kualitas ibadah. Kita harus berusaha sekuat tenaga
agar ‘suntikan’ semangat di bulan Ramadhan bisa ditingkatkan, minimal sama
persis di bulan Syawal.
Jamaah yang Dirahmati Allah SWT. Beberapa hal yang bisa kita lakukan
untuk mempertahankan semangat ibadah di bulan Syawal dan bulan-bulan ke
depan adalah dengan melakukan muhasabah, mujahadah, dan muraqabah.
Muhasabah adalah melakukan introspeksi diri terhadap perjalanan ibadah di
bulan Ramadhan. Muhasabah ini bisa dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan kepada diri kita sendiri tentang: Apa yang telah kita lakukan di
bulan Ramadhan? Apakah kita sudah memiliki niat yang benar dalam
menjalankan ibadah di bulan Ramadhan? Apa yang menjadikan kita
semangat beribadah di bulan Ramadhan? Pernahkan kita melanggar
kewajiban-kewajiban di bulan Ramadhan? Dan tentunya pertanyaan-
pertanyaan introspektif lainnya untuk mengevaluasi ibadah kita selama ini.
Muhasabah ini sangat penting karena akan menjadi pijakan kita untuk
melangkah selanjutnya di bulan Syawal. Allah pun sudah mengingatkan kita
untuk senantiasa melakukan evaluasi dengan melihat masa lalu kita sebagai
modal untuk menghadapi masa depan. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an
surat Al-Hasyr: 18 sebagai berikut:

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan


hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap
apa yang kamu kerjakan."
Setelah melakukan muhasabah, selanjutnya kita melakukan mujahadah yakni
bersungguh-sungguh dalam berjuang untuk mempertahankan tren positif
ibadah bulan Ramadhan.
Di bulan Syawal ini, kita harus tancapkan tekad untuk terus melestarikan
kebiasaan-kebiasaan positif selama Ramadhan. Perjuangan ini tentu akan
banyak menghadapi tantangan, baik dari
lingkungan sekitar kita maupun dari diri sendiri.
Oleh karenanya, kita harus memiliki tekad kuat dan benar agar hambatan dan
tantangan yang bisa mengendurkan semangat ibadah kita ini bisa dikalahkan.
Allah telah memberikan motivasi pada orang yang bersungguh-sungguh
dalam berjuang sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut
ayat 69:
Artinya: "Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) untuk
(mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan
Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik."
Hadirin yang Berbahagia. Setelah bermuhasabah dan bermujahadah, selanjutnya kita
bisa melakukan muraqabah kepada Allah. Muraqabah adalah upaya kita
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Upaya kita untuk dekat dengan Allah ini akan memunculkan keyakinan di
dalam hati bahwa kita selalu dilihat dan diawasi oleh Allah SWT. Ketika Allah
senantiasa mengawasi kita, maka akan muncul rasa takut untuk melakukan
segala hal yang dilarang oleh-Nya. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: "Hendaknya engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-


Nya, sebab meski engkau tidak melihat-Nya, Dia melihatmu."
Semakin kuat tekad untuk bermuraqabah, maka secara otomatis akan
menjadikan kita sadar bahwa sangat lemah dan miskin amal ibadah, sehingga
akan muncul kesadaran untuk terus melipatgandakan ibadah dan kebaikan
sebagai wujud penghambaan kepada Allah.
Hadirin Rahimakumullah. Itulah beberapa upaya yang bisa dilakukan agar di
bulan Syawal ini. Kita masih bisa terus memaksimalkan kualitas dan kuantitas
ibadah serta semangat dalam menjalankan perintah beribadah kepada Allah
SWT.
Semoga kita bisa melakukan muhasabah, mujahadah, dan muraqabah
sehingga hari ini akan lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari
hari ini, amin.

Anda mungkin juga menyukai