Anda di halaman 1dari 98

PRINSIP REKAYASA

STRUKTUR

MACAM BANGUNAN
1.
2.
3.

GEDUNG
TRANSPORTASI
AIR

3.1 AIR
1. BENDUNG
2. IRIGASI
3. PELABUHAN

1.1 GEDUNG :
A. PRIVATE/ PEMUKIMAN
RUMAH TINGGAL
RUMAH SUSUN
KONDOMINIUM
VILLA DLL

B. PUBLIK
PENDIDIKAN
PERKANTORAN
GEDUNG PERTEMUAN
GEDUNG LAYANAN KESEHATAN
GRDUNG PERTUNJUKAN DLL

C. INDUSTRI
PABRIK
PLTA/ PLTD/PLTU
PDAM
INSTALASI KHUSUS (IPAL, PLTN)

2.1 TRANSPORTASI
1.
2.
3.
4.

JALAN (DARAT, REL, LAYANG)


JEMBATAN
PELABUHAN UDARA
TERMINAL

PENGERTIAN STRUKTUR
STRUKTUR PADA BANGUNAN DAPAT DIIDENTIKAN SEBAGAI TULANG-TULANG
RANGKA PADA BADAN MANUSIA. DENGAN
ADANYA RANGKA TERSEBUT, MAKA BADAN
MANUSIA DAPAT TEGAK BERDIRI DAN
BERFUNGSI MENJALANKAN PEKERJAAN
DENGAN SEMPURNA. PADA BANGUNAN,
STRUKTUR MERUPAKAN KERANGKA SOSOK
BANGUNAN KESELURUHAN YANG
MEMUNGKINKAN BANGUNAN BERDIRI
SEMPURNA.

PADA DASARNYA, STRUKTUR BANGUNAN


DAPAT DIKELOMPOKKAN KE DALAM DUA
BAGIAN, YAITU:
1.STRUKTUR PEMIKUL BEBAN BANGUNAN,

YANG TERDIRI ATAS PONDASI DENGAN SEGALA


PERLENGKAPANNYA
2.RANGKA BANGUNAN, YANG MELIPUTI
PENYANGGA, LANTAI, ATAP, DAN BAGIANBAGIAN BANGUNAN LAINNYA

PERANCANGAN BANGUNAN BIASANYA DIMULAI


DARI PERANCANGAN DENAH DAN DIIKUTI
DENGAN TAMPAK, DAN POTONGANNYA.
PERANCANGAN STRUKTUR BIASANYA
BELAKANGAN, SETELAH DIKAITKAN DENGAN
RANCANGAN POTONGAN BANGUNAN.
TETAPI HAL TERSEBUT TIDAK SELALU BERLAKU
DEMIKIAN. ADA KALANYA PERANCANGAN
STRUKTUR BAGUNAN TERSEBUT DILAKUKAN
SECARA SIMULTAN, BERSAMAAN TAHAP
PEMIKIRANNYA DENGAN TAHAP PEMIKIRAN
DENAH, TAMPAK, DAN POTONGAN BANGUNAN.

MENGENAI CARA MANA YANG PALING TEPAT,


SANGAT TERGANTUNG DARI MASING-MASING
PERENCANA; BIASANYA TERGANTUNG PULA PADA
JENIS BANGUNAN YANG HARUS DIRANCANG.
TERLEPAS DARI LANGKAH MANAPUN YANG AKAN
KITA LAKUKAN LEBIH DAHULU, SEBAIKNYA ANTARA
STRUKTUR DAN DENAH-TAMPAK-POTONGAN DPAT
DICIPTAKAN ADANYA KETERPADUAN YANG
MATANG, SEHINGGA HASIL AKHIR RANCANGAN
YANG KITA DAPATKAN BENAR-BENAR MERUPAKAN
RANCANGAN YANG DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN BAIK DARI SEGI
PERANCANGAN MAUPUN STRUKTURNYA.

Bangunan gedung dibagi menjadi


upper dan sub structure

Sub Structure yaitu bagian pondasi dari


bangunan :
Pondasi batu kali
Pondasi beton
Pondasi bor pile
Pondasi tiang pancang
Pondasi rakit
Basement

Upper Structure : komponen-komponen yg menghasilkan

suatu wujud bangunan yaitu:

ANATOMI STRUKTUR
STRUKTUR BAGI BANGUNAN MERUPAKAN SARANA
UNTUK MENYALURKAN BEBAN DAN AKIBAT
PENGGUNAAN DAN ATAU KEHADIRAN BANGUNAN
KE DALAM TANAH. STUDI TENTANG STRUKTUR
MENYANGKUT PEMAHAMAN PRINSIP-PRINSIP DASAR
YANG MENUNJUKKAN DAN MENANDAI PERILAKU
OBJEK-OBJEK FISIK YANG DIPENGARUHI OLEH GAYA.
STUDI TENTANG STRUKTUR DALAM HUBUNGANNYA
DENGAN BANGUNAN JUGA MENYANGKUT
PENANGANAN POKOK PERSOALAN YANG LEBIH
JAUH TENTANG RUANG DAN UKURAN. KATA-KATA
UKURAN, SKALA, BENTUK, PROPORSI, DAN
MORFOLOGI SEMUANYA MERUPAKAN ISTILAH YANG
BIASA DITEMUKAN DALAM PERANCANGAN
STRUKTUR.

TEKNOLOGI SISTEM STRUKTUR DAN


PENDEKATAN KONSTRUKSIONAL
PADA PROSES DESAIN, KITA HARUS SELALU MELIHAT
SECARA RINCI ALTERNATIF-ALTERNATIF KHUSUS.
HANYA DENGAN CARA DEMIKIAN KITA DAPAT
MEMAHAMI SEGALA IMPLIKASI DARI BERBAGAI
ALTERNATIF, DAN MEMBUAT PILIHAN YANG
RASIONAL MENGANI STRUKTUR AKHIR YANG AKAN
DIGUNAKAN. PADA TARAF TERSEBUT, PERENCANA
AKAN BERHUBUNGAN DENGAN HAL-HAL MENGENAI
SISTEM KONSTRUKSI DAN MATERIAL. PERENCANA
HARUS MEMPUNYAI PENGETAHUAN YANG LUAS
TENTANG PENDEKATAN SECARA KONSTRUKSIONAL.
CARA YANG SANGAT BERGUNA DALAM
MENGELOMPOKKAN BERAGAM SISTEM STRUKTUR
ADALAH DIDASARKAN ATAS PERILAKU MATERIAL
YANG DIGUNAKAN PADA STRUKTUR.

A. KONSTRUKSI KAYU
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

SISTEM UTAMA
HAMPIR SEMUA SISTEM STRUKTUR YANG
MENGGUNAKAN KAYU SEBAGAI MATERIAL DASAR
DAPAT DIKELOMPOKKAN KE DALAM ELEMEN
LINEAR YANG MEMBENTANG DUA ARAH.
RANGKA RINGAN
ELEMEN KULIT BERTEGANGAN (STRESSED SKIN
ELEMENTS)
BALOK KUBUS
KONSTRUKSI KAYU BERAT
RANGKA BATANG
PLAT LIPAT DAN PANEL PELENGKUNG

B. KONSTRUKSI BETON BERTULANG


1.

2.
3.
4.
5.
6.

SISTEM UTAMA
BETON BERTULANG ADALAH MATERIAL YANG
SANGAT BANYAK DIGUNAKAN DAN SELALU
MERUPAKAN JENIS ELEMEN STRUKTURAL YANG
KAKU.
SLAB DAN BALOK
KONSTRUKSI PLAT DATAR (FLAT-PLATE
CONSTRUCTION)
KONSTRUKSI SLAB DATAR
SLAB WAFEL
ELEMEN BETON PRA-CETAK

C. KONSTRUKSI BAJA
1.
2.
3.
4.
5.

SISTEM UTAMA
BALOK
KONSTRUKSI KOMPOSIT
PELENGKUNG
STRUKTUR KABEL

Balok dan Ring Balok


Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang

kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer


beban menuju elemen-elemen kolom penopang.
Ring balok juga berfungsi sebagai pengikat kolom-kolom agar
apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap
bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula.
Ring balok dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya
sehingga hubungan ring balok dengan kolomnya bersifat kaku
tidak mudah berubah bentuk.Pola gaya yang tidak seragam
dapat mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang
harus ditahan oleh kekuatan internal material.

Beberapa jenis balok antara lain :


Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu

ujung bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur
statis lainnya, nilai dari semua reaksi,pergeseran dan momen untuk
balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang dan
materialnya.
Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya
didukung hanya pada satu ujung tetap
Balok teritisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah
satu kolom tumpuannya.
Balok dengan ujung-ujung tetap ( dikaitkan kuat ) menahan translasi dan
rotasi
Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh
teristisan dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada
momen nol.
Balok kontinu memanjang secara menerus melewati lebih dari dua
kolom tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan
momen yang lebih kecil dari serangkaian balok tidak menerus dengan
panjang dan beban yang sama.

Balok terbagi dari beberapa macam,


yaitu :
Balok kayu

Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok dapat


ditopang oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang
beban.
Balok baja
Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak.
Balok dapat ditopang oleh balok induk ( girder ), kolom, atau
dinding penopang beban.
Balok beton
Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut
bentangan dan bentuk cetakannya.

BALOK KAYU
Dalam pemilihan balok kayu, factor berikut harus dipertimbangkan :

jenis kayu, kualitas structural, modulus elastisitas, nilai tegangan


tekuk,nilai tegangan geser yang diizinkan dan defleksi minimal yang
diizinkan untuk penggunaan tertentu. Sebagai tambahan , perhatikan
kondisi pembebanan yang akurat dan jenis koneksi yang digunakan.

Balok kayu laminasi lem

Kayu laminasi lem dibuat dengan melaminasi kayu kualitas tegang (


stress grade ) dengan bahan adhesive di bawah kondisi yang terkontrol,
biasanya parallel terhadap urat kayu semua lembaran. Kelebihan kayu
laminasi lem dibandingkan kayu utuh secara umum yaitu batas tegangan
yang lebih besar, penampilan yang lebih menarik dan ketersediaan
bentuk penampang yang beragam. Kayu laminasi lem dapat disatukan
ujung-ujungnya dengan sambungan scarf dan finger sesuai panjang yang
diinginkan, atau dilem ujung-ujungnya untuk lebar atau kedalaman yang
lebih besar.

Balok kayu berserat parallel

Kayu berserat parallel atau disebut Parallel Strand Lumber ( PSL )


adalah kayu structural yang dibuat dengan mengikat serat-serat
panjang kayu bersama dibawah panas dan tekanan dengan
menggunakan adhesive kedap air. PSL adalah produk hak milik di
bawah merek dagang Parallam, digunakan sebagai balok dan kolom
pada konstruksi kolom-balok dan balok, header, serta lintel pada
konstruksi rangka ringan.
Balok kayu veneer berlaminasi
Kayu veneer berlaminasi atau Laminated Veneer Lumber ( LVL )
adalah produk kayu yang dibuat dengan mengikat lapisan tripleks
secara bersama dibawah panas dan tekanan menggunakan bahan
adhesive kedap air. Mempunyai urat serat kayu arah longitudinal
yang seragam menghasilkan produk yang kuat ketika ujungnya
dibebani sebagai balok atau permukaannya dibebani sebagai
papan.LVL digunakan sebagai header dan balok .

BALOK BAJA
Balok induk, balok, kolom baja structural digunakan untuk membangun

rangka bermacam-macam struktur mencakup bangunan satu lantai


sampai gedung pencakar langit. Karena baja structural sulit dikerjakan
lokasi ( on-site ) maka biasanya dipotong, dibentuk, dan dilubangi dalam
pabrik sesuai spesifikasi disain. Hasilnya berupa konstruksi rangka
structural yang relative cepat dan akurat. Baja structural dapat dibiarkan
terekspos pada konstruksi tahan api yang tidak terlindungi, tapi karena
baja dapat kehilangan kekuatan secara drastic karena api, pelapis anti api
dibutuhkan untuk memenuhi kualifikasi sebagai konstruksi tahan api.
Balok baja berbentuk wide-flange ( W ) yang lebih efisien secara structural
telah menggantikan bentuk klasik I-beam ( S ). Balok juga dapat
berbentuk channel ( C ), tube structural,

KOLOM BETON DALAM BANGUNAN


Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang

memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen


struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu
bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse)
lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). SK SNI T-151991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur
bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan
vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak
tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi kolom adalah sebagai
penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.

Jenis-jenis Kolom
Kolom Utama

Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya
menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal
disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk
menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara
kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus
dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah
tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok
8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton
diameter 12mm 8 buah, 8 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan
jarak 10 cm).
Kolom Praktis
Adalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai
pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter,
atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom
praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.

Letak kolom dalam konstruksi.

Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai bawah sampai lantai
atas, artinya letak kolom-kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai,
karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka
portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk
tiap-tiap lapis lantai.
Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban
bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan
dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur kolom
mempunyai kekakuan yang sama.
Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai
kolom-kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari
plat lantai dan meneruskan ke kolom-kolom pendukung. Hubungan balok
dan kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat
menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah
kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh
ditambah tebalnya.

Menurut SNI-03-2847-2002 ada empat ketentuen terkait perhitungan

kolom:
1. Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial terfaktor yang
bekerja pada semua lantai atau atap dan momen maksimum yang berasal dari
beban terfaktor pada satu bentang terdekat dari lantai atau atap yang
ditinjau. Kombinasi pembebanan yang menghasilkan rasio maksimum dari
momen terhadap beban aksial juga harus diperhitungkan.
2. Pada konstruksi rangka atau struktur menerus pengaruh dari adanya
beban tak seimbang pada lantai atau atap terhadap kolom luar atau dalam
harus diperhitungkan. Demilkian pula pengaruh dari beban eksentris karena
sebab lainnya juga harus diperhitungkan.
3. Dalam menghitung momen akibat beban gravitasi yang bekerja pada
kolom, ujung-ujung terjauh kolom dapat dianggap jepit, selama ujung-ujung
tersebut menyatu (monolit) dengan komponen struktur lainnya.
4. Momen-momen yang bekerja pada setiap level lantai atau atap harus
didistribusikan pada kolom di atas dan di bawah lantai tersebut berdasarkan
kekakuan relative kolom dengan juga memperhatikan kondisi kekekangan
pada ujung kolom.

Atap

Plafon

Balok dan Kolom

Ring Balok

Balok

Balok Konsol

Bekisting

Kolom

Kolom Utama dan Kolom Praktis

Pondasi Dangkal

Konstruksi Sarang Laba-laba

Pondasi Dalam

Tiang Kelompok

Detil Pondasi Dalam

Jembatan

Anda mungkin juga menyukai