Anda di halaman 1dari 4

POLIKARBONAT

PENGERTIAN POLIKARBONAT
Polikarbonat adalah suatu kelompok polimer termoplastik, mudah dibentuk dengan
menggunakan panas. Plastik jenis ini digunakan secara luas dalam industri kimia saat ini. Plastik
ini memiliki banyak keunggulan, yaitu ketahanan termal dibandingkan dengan plastik jenis lain,
tahan terhadap benturan, dan sangat bening. Dalam identifikasi plastik, polikarbonat berada pada
nomor 7.
Polikarbonat disebut demikian karena plastik ini terdiri dari polimer dengan gugus karbonat (-O(C=O)-O-) dalam rantai molekuler yang panjang. Tipe polikarbonat yang paling umum
adalah bisfenol A (BPA). Polikarbonat adalah material yang tahan lama dan dapat dilaminasi
menjadi kaca anti peluru. Meski memiliki ketahanan yang tinggi terhadap benturan, namun
polikarbonat cukup mudah tergores sehingga dibutuhkan pelapisan keras (hard coating) untuk
membuat lensa kaca mata dan eksterior otomotif menggunakan polikarbonat dan material optis
lainnya karena polikarbonat sangat bening dan memiliki kemampuan
mentransmisikancahaya yang sangat baik dibandingkan dengan jenis kaca lainnya. Sifat
polikarbonat mirip dengan polimetil metakrilat (akrilik), namun polikarbonat lebih kuat dan
dapat digunakan pada suhu tinggi, meski lebih mahal.
Polikarbonat akan mengalami transisi gelas pada temperatur 150 oC sehingga polikarbonat akan
menjadi lembek secara bertahap di atas temperatur ini, dan mulai mencair pada temperatur
300 oC.
APLIKASI POLIKARBONAT
Polikarbonat menjadi material pembentuk alat-alat rumah tangga yang umum, sama halnya
seperti di industri dan laboratorium, terutama dalam aplikasi yang berhubungan dengan
kemampuan material ini, yaitu ketahanan terhadap benturan keras, ketahan terhadpa temperatur,
dan sifat optisnya.
Metode transformasi pada resin polikarbonat yang utama diantaranya:

ekstrusi menjadi tube, batang, dan bentuk lainnya

ekstrusi dengan menggunakan silinder menjadi lebaran dengan ketebalan di bawah 1 mm


hingga 15 mm yang bisa digunakan secara langsung atau dibuat menjadi bentuk lain
menggunakan thermoforming atau teknik fabrikasi sekunder seperti pembengkokan,
pengeboran, penggulungan, pemotongan dengan laser, dan sebagainya

Injection molding menjadi suatu bentuk tertentu

Aplikasi berupa lembaran diantaranya:

Papan iklan

Banguan: atap, pelapis dinding, dan sebagainya

Industri: badan mesin, panel instrumen, pelindung, dan sebagainya

Aplikasi hasil injeksi diantaranya:

Compact disk

Botol minum, gelas minum

Peralatan laboratorium

Lensa penerangan, lensa kaca mata, lensa pengaman, lensa lampu otomotif, dan
sebagainya

Untuk aplikasi yang mengakibatkan tereksposnya material oleh sinar UV atau cuaca, perlakuan
khusus terhadap permukaan diperlukan, misalnya pelapisan (untuk
mencegah abrasi), koekstrusi atau yang lainnya.
Beberapa jenis polikarbonat digunakan dalam aplikasi medis karena polikarbonat aman
dipanaskan pada temperatur 120 oC di mana temperatur tersebut berguna
untuk mensterilkan peralatan medis.
Resin polikarbonat mempunyai daya tahan terhadap bahan-bahan kimia, panas, benturan dan
cuaca. Termoplastik ini digunakan untuk membuat bermacam-macam komponen pesawat
terbang, mobil dan mesin-mesin dagang, dan juga banyak digunakan untuk alat-alat listrik dan
elektronika. Seperti aluminium, kuningan, dan tembaga- tetapi tidak seperti plastik pada
umumnya, resin polikarbonat dapat dibentuk dalam keadaan dingin (dibentuk tanpa pemanasan)
dengan cara diguling-gulingkan, dipukul, dan ditarik guna membuat berbagai piringan, tutup dan
tabung.

SINTESIS POLIKARBONAT
Polikarbonat dapat dibuat dengan menggunakan bisfenol A dan fosgen (karbonil diklorida,
COCl2). Langkah awal dalam sintesis polikarbonat adalah dengan
melakukandeprotonisasi bisfenol A dengan natrium hidroksida sehingga terbentuk air. Reaksinya
adalah sebagai berikut:
(CH3)2-C-(C6H6)2-(OH)2 + 2 NaOH ---> (CH3)2-C-(C6H6)2-O2- + 2 Na+ + 2 H2O

Molekul oksigen pada bisfenol yang terdeprotonisasi bereaksi dengan fosgen


melalui adisi karbonil dan menghasilkan ion Cl-. Reaksinya adalah sebagai berikut:
(CH3)2-C-(C6H6)2-O2- + Cl-(C=O)-Cl ---> (CH3)2-C-(C6H6)2-(O-(C=O)-Cl)(O-) + Cl-

Lalu gugus kloroformat (O-(C=O)-Cl) yang terbentuk menempel pada gugus bisfenol yang
lainnya sehingga rantai panjang polikarbonat terbentuk dan meninggalkan ion Cl-.

KARAKTERISTIK POLIKARBONAT
o Sifat fisis
1. Keras dan kuat
Material ini sangat kuat. Bahan ini 250 kali lebih kuat dibandingkan kaca,
dan 20 kali lebih kuat dibandingkan akrilik.
2. Fleksibel
Sebagai material bangunan, polikarbonat dibuat dalam bentuk lembaran
berukuran 2,1m x 11m. ketebalan dan bentuk yang tersedia cukup
beragam. Ada yang berupa lembaran bergelombang, lembaran datar, serta
lembaran berongga. Dibandingkan dengan yang lainnya, yang paling
istimewa adalah jenis berongga. Masing-masing jenis itu memiliki
ketebalan yang beragam. Untuk polikarbonat yang berupa lembaran
bergelombang, ketebalan materialnya hanya 0,8mm. Sedangkan yang
berbentuk lembaran datar, ketebalannya 1,1mm. Jenis yang berongga
paling beragam, ketebalannya mulai 5mm samapai 16mm. Karena tipis,
material ini dapat dilekukkan secara fleksibel. Material inipun sangat
ringan, per m2 bobotnya hanya 1,2 kg (Densitas () polikarbonat = 1200
1220 kg/m3). Agar lebih mudah dipadankan dengan bangunan yang sudah
ada.
3. Tak berwarna/transparan
Polikarbonatpun memiliki sifat transparan yang setara dengan kaca,
namun punya kekuatan lebih baik.
4. Tahan panas
Selain kuat, polikarbonat juga tahan panas, alias baru meleleh sampai
20000C. Bila material ini terbakar, lelehannya tidak akan menyebar.

o Sifat kimia
1. Cara pembuatannya

Polikarbonat dapat dibuat dengan menggunakan bisfenol A dan fosgen (karbonil diklorida,
COCl2). Langkah awal dalam sintesis polikarbonat adalah dengan
melakukan deprotonisasi bisfenol A dengan natrium hidroksida sehingga terbentuk air.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
(CH 3 ) 2 -C-(C 6 H 6 ) 2 -(OH) 2 + 2 NaOH > (CH 3 ) 2 -C-(C 6 H 6 ) 2 -O 2- + 2 Na + + 2
H2O
Molekul oksigen pada bisfenol yang terdeprotonisasi bereaksi dengan fosgen
melalui adisi karbonil dan menghasilkan ion Cl-. Reaksinya adalah sebagai berikut:
(CH 3 ) 2 -C-(C 6 H 6 ) 2 -O 2- + Cl-(C=O)-Cl > (CH 3 ) 2 -C-(C 6 H 6 ) 2 -(O-(C=O)-Cl)(O - )
+ Cl Lalu gugus kloroformat (O-(C=O)-Cl) yang terbentuk menempel pada gugus bisfenol yang
lainnya sehingga rantai panjang polikarbonat terbentuk dan meninggalkan ion Cl-.

REFERENSI
http://himaba.wordpress.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Polikarbonat
http://www.yohanli.com/polikarbonat-polycarbonate.html

Anda mungkin juga menyukai