Anda di halaman 1dari 17

Page | 1

BAB I
PENDAHULUAN

I. 1

TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat:
Menetapkan besarnya titik leleh suatu zat padat dengan alat

penentu titik leleh.


Menetapkan besarnya titik didih suatu zat cair dengan alat
penentu titik didih.

I. 2

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


Alat-alat yang digunakan:
Untuk Penentuan Titik Leleh:
Pipa kapiler
Pipa gelas
Kaca arloji
Spatula
Alat penentu titik leleh (Digital Melting Point Apparatus)
Untuk Penentuan Titik Didih

Gelas kimia (Baker Gelas) 250 ml


Pipet ukur 10,25 ml
Bola karet
Termometer
Penangas uap

Bahan-bahan yang digunakan:


Untuk Penentuan Titik Leleh:
Asam Oksalat
Asam Benzoat
Urea (CH4N2O)

Page | 2

Untuk Penentuan Titik Didih

Aquades
Phenol
Asam Asetat Glasial
Parafin atau Oli (Motor atau Mobil)
NaCl

I. 3

GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

I. 4

KESELAMATAN KERJA
Gunakan peralatan safety pada saat melakukan praktikum

Page | 3

BAB II
DASAR TEORI
II. 1

Titik Leleh
Titik leleh adalah temperatur padat dimana benda tersebut
akan berubah wujud menjadi zat cair. Pada senyawa dengan
berat molekul hampir sama, senyawa lebih polar dan struktur
molekulnya lebih simetris mempunyai titik leleh yang lebih
tinggi.

Titik

leleh

senyawa

murni

ditentukan

dengan

pengamatan temperatur saat terjadi perubahan padatan dan


cairan. Sejumlah kecil zat padat diletakkan dalam tabung
kapiler gelas dan dipanaskan merata. Pertama diamati
temperaturnya

saat

mulai

terbentuk

cairan

kemudian

temperature saat padatan berubah menjadi cairan semua.


Rentang temperature yang tidak begitu jauh menunjukkan
kemurnian padatan tersebut. Titik leleh yang ada pada literature
biasanya dalam bentuk range titik leleh. Sampel senyawa murni
biasanya hanya terdiri atas satu bentuk kristal dan meleleh pada
temperature dengan range kurang dari 10C. Besar daerah titik
leleh atau range lebih dari 10C menunjukkan adanya pengotor.
Campuran zat padat pada umumnya menunjukkan daerah titik
leleh

teoritis

pada

asam

asetat

adalah

101,5 0C

(www.wikipedia.org)
Titik leleh perlu diketahui karena bagi bahan-bahan yang
padat pada temperature biasa, diperkirakan karakteristiknya
sama dengan karakteristik cairan yang dapat terbakar, kalau
benda padat ini meleleh.
Titik leleh itu sendiri berarti temperatur dimana padatan
menjadi cairan pada tekanan normal.

II. 2

Titik Didih
Titik didih suatu cairan ialah temperatur pada mana tekanan
uap yang meninggalkan cairan sama dengan tekanan luar. Bila

Page | 4

tekanan uap sama dengan tekanan luar ( tekanan yang


dikenakan ), mulai terbentuk gelembung-gelembung uap dalam
cairan. Karena tekanan uap dalam gelembung sama dengan
tekanan udara. Maka gelembung itu dapat mendororng diri
lewat permukaan dan bergerak ke fase gass diatas cairan,
sehingga cairan itu mendidih ( Fredi,2009 )
Yang disebut mendidih adalah wujud saat gelembung
terbentuk dengan giat. Titik didih itu sendiri temperaturenya
ketika titik didih pada tekanan atmosfer 1 atm itulah yang
disebut titik didih normal. Titik didih juga adalah salah satu
sarana untuk mengidentifikasi zat. Identifikasi zat kini
dilakukan sebagian besar dengan bantuan metoda spektroskopi,
tetapi data titik didih diperlukan untuk melaporkan cairan baru
( Agus,2011 )
Titik didih suatu zat cair dipengaruhi oleh tekanan udara,
artinya semakin besar tekanan udara maka semakin besar pula
titik didih zat cair tersebut. Pada tekanan dan temperatur udara
standar ( 76 cmHg, 250C ) titik didih air sebesar 1000C. Artinya
pelarut murni akan mendidih bila tekanan uap jenuh pada
permukaan cairan sama dengan tekanan udara luar. Pada sistem
terbuka, tekanan udara luar adalah 760 mmHg disebut titik
didih normal. Titik didih suatu cairan itu sama dengan tekanan
luar ( tekanan yang diberikan pada permukaan cairan, itulah
sebabnya, titik didih air digunung berbeda dengan yang di
pantai ). Pada saat tekanan uap sama dengan tekanan udara luar
maka gelembung gelembung uap dalam cairan bergerak ke
permukaan dan masuk fase gas. ( Raharjo,2010 )
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom
H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar
pada satu molekul dari senyawa yang sama. Tarikan antar
molekul yang luar biasa kuatya, dapat terjadi antara molekul
molekul, jika suatu molekul mempunyai sebuah atom hidrogen

Page | 5

yang terikat pada sebuah atom berelektronegatifan besar, dan


molekul

sebelahnya

mempunyai

sebuah

atom

berelektronegatifan tinggi yang mempunyai sepasang elektronn


menyendiri ( Anonim,2009 )
HF, H2O, dan NH3 mempunyai titik didih yang luar biasa
tingg

dibanding

dengan

anggota

lainnya.

Fakta

ini

menunjukkan bahwa dalam senyawa tersebut terdapat ikatan


hidrogen. Ikatan jenis ini terjadi karena gaya elektrostatik yang
khusus

antara

dipol-dipol.

Adanya

ikatan

hidrogen

antarmolekul menyebabkan titik senyawa relatif lebih tinggi


dibandingkan dengan senyawa lain yang memiliki berat
molekul sebanding. Titik didih senyawa golongan alkohol lebih
tinggi daripada senyawa golongan alkala. Demikian juga titik
didih air lebih tinggi daripada aseton. Pengaruh ikatan hidrogen
terhadap titik leleh tidak begitu besar karena pada wujud padat
jarak antar molekul cukup berdekatan dan yang paling berperan
terhadap titik didih adalah berat molekul zat dan bentuk
simetrik molekul. Senyawa yang mampu membentuk ikatan
hidrogen dalam air akan mudah larut dalam air, panjang atau
pendeknya rantai karbon ( gugus alkil-R) memiliki pengaruh
terhadap kelarutan senyawa dalam air. (Anonim,2009)
Titik didih dapat digunakan untuk memperkirakann secara
tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antar molekul cairan.
Cairan yang gaya tariknya lemah, maka titik didihnya rendah
(Fredi,2009)
Setiap larutan ataupun cairan murni memiliki kebutuhan
suhu yang berbeda-beda untuk mencapai titik beku, titik cair,
dan titik didihnya masing-masing. Titik didih normal cairan
murni atau larutan adalah suhu pada saat tekanan uap mencapai
1 atm. Karena zat terlarut menurunkan tekanan uap, maka suhu
larutan harus dinaikkan agar ia mendidih. Arrtinya, titik didih
larutan lebih tinggi dari pada titik didih pelarut murni.

Page | 6

Peristiwa ini disebut sebagai peningkatan titik didih merupakan


metode alternatif untuk menentukan massa mollar
( Syukrii,1999 )

Page | 7

BAB III
PROSEDUR KERJA
III. 1

Untuk Penentuan Titik Leleh:

Masukkan zat yang akan diketahui titik lelehnya (dari kaca


arloji) ke dalam pipa kapiler, kemudian padatkan dengan cara
menjatuhkan pipa kapiler tersebut di dalam pipa gelas secara
berulang-ulang.
Letakkan pipa kapiler pada bagian pemanasan pada alat
penentu titik leleh dan tutup lubang lainnya dengan logam
penutupnya (seperti jarum).
Nyalakan pemanas alat penentuan titik leleh
Atur pemanasan dengan mengatur tombol coarse temperatur
control serta fine temperatur control, sehingga kecepatan
pemanasan menunjukkan kenaikan suhu 1-2 0C per menit atau
sesuai dengan kartu petunjuk yang ada pada bagian alas alat
tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang teliti.
Sebab jika melebihi kecepatan pemansan tersebut maka hasil
yang didapatkan akan menunjukkan hasil yang lebih besar dari
hasil yang sesungguhnya.
Setelah suhu mendekati titik leleh, perhatikan zat yang
diselidiki, pada saat meleleh maka tekan tombol display
(display hold control) sehingga suhu pelelehan dapat dibaca
langsung.
III.2

Untuk Penentuan Titik Didih


Letakkan air sebanyak 250 ml ke dalam tabung reaksi
(membuat larutan NaCl dilarutkan dengan aquadest dan

dimasukkan ke dalam labu takar)


Masukkan sebanyak 100 ml larutan NaCl ke dalam gelas

kimia
Letakkan juga thermometer ke dalam tabung reaksi
Diletakkan diatas penangas air ( Gelas kimia diletakkan

diatas penangas air)


Diaduk berkala

Page | 8

Dipanaskan sampai mendidih dan muncul gelembung dari

pipa kapiler
Dimatikan sumber panasnya
Diamati gelembung yang muncul
Dipanaskan lagi dan diulangi proes pendinginan 2x lagi
Dicatat suhunya.

Page | 9

BAB IV
PEMBAHASAN
IV. 1

DATA PENGAMATAN
IV.1.1 Penentuan Titik Leleh

Bahan

No. percobaan

CH4N2O
(Urea)

1.
2.
3.

Titik Leleh

Meleleh semua

(0C)
137
142
140

(0C)
150
153
150

Tabel IV.1.1 Penentuan Titik Leleh


Rata-rata dalam percobaan titik leleh =

137+ 142+ 140


3

= 139,67 0C
=

X maxX min
2

142137
2

= 2

= 2,5 0C

Hasil perhitungan = X + X
= (139,67 + 2,5)0C
= 142,17 0C
% kesalahan

PT
P

142,17138
142,17

4,17
142,17

x 100
x 100

x 100

P a g e | 10

= 2,93
IV.1.2 Titik Didih

Bahan

Waktu

NaCl

1.
2.

Suhu (0C)
Percobaan 1 (0C) Percobaan 2 (0C)
97
96
102
102

Tabel IV.1.2 Penentuan Titik Didih


Percobaan 1 mendidih awal pada 3 menit 50 detik dengan suhu 900C
Percobaan 2 mendidih awal pada 3 menit 45 detik dengan suhu 910C

Rata-rata dalam percobaan titik didih =

102+102
2

= 102 0C

X maxX min
2

102102
2

= 00 C

Hasil perhitungan = X + X
= (102 + 0)0C
= 1020C

P a g e | 11

% kesalahan =

T P
T

x 100

105102
105

3
105

x 100

x 100

= 2,85

IV. 2

ANALISIS DATA

A. Penentuan titik leleh


Dalam percobaan menentukan titik lelleh suatu zat, disini
menggunakanasam Urea (CH4C2O). Urea yang digunakan pada
percobaan ini berbentuk krisstal, berwarna putih dan berupa padatan.
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dengan menggunakan alat
melting point apparatus. Pada percobaan didapatkan urea mulai meleleh
pada suhu 137 0C pada percobaan percobaan pertama dan 142 0C pada
percobaan kedua dan 140 0C pada percobaan ketiga, sehingga rata-rata
didaptkan 139,67 0C. Suhu konstan atau memeleh semua pada suhu 160
0

C Serta faktor-faktor yang mempengaruhi rentang titik leleh

diantaranya:
a. kemurniandri zat yang digunakan dalam perccobaan, serta
b. sifat dan kuat lemahnya dari kekuatan intermolecular bertanggung
jawab atas perbedaan diamati dalam titik mencair.
B. Penentuan titik didih
Pada percobaan titik didih menggunakan NaCl, dimana NaCl berbentuk
kristal, berwarna putih dan berupa padatan, dilarutkan ke dalam air

P a g e | 12

sebanyak 250 ml. pada NaCl didapatkan mulai mendidih pada suhu 90 0C
pada waktu 3 menit 50 detik pada percobaan pertama. Dan pada suhu 91
0

C pada wajtu 3 menit 45 detik pada percobaan kedua. Suhu konstan

pada suhu 102 0C setelah waktu selama 10 menit.


Faktor-fakto yang mempengaruhi titik didih dianataranya :
a. tekanan, bila tekanan ekstrenal:
(kurang dari satu atmosfir, titik dididh cairan lebih rendah

dari titik didih normal ;


sama dengan satu atmosfir, titik didih cairan disebut titik

didih normal ;
lebih besar dari satu atmosfir, titik didih cairan lebih besar

dari titik didih normal)


b. serta jenis molekul, jika gaya antarmolekul adalah:
( relatif kuat, titik didih akan relatif tinggi ;
relatif lemah, titik didih akan relatif rendah)

P a g e | 13

IV. 3

PERTANYAAN.

1. Tuliska definisi titik didih dan titik leleh suatu zat?


2. Jelaskan mengapa kita perlu mengetahui besarnya titik leleh dan titik
didih suatu zat?
Jawaban:
1. Titik didih adalah temperatur pada saat tekanan uap dari cairan sama
dengan tekanan atmosfir.
Titik leleh adalah saat fase padat dan fase cair dalam keadaan setimbang
dibawah tekanan 1 atm.
2. Kita sangat perlu mengetahui besarnya titik leleh dan titik didih suatu zat
agar kita dapat mengetahui sifat-sifat dari zat itu sendiri, sehingga dapat
mempermudah kita dalam melakukan penelitian terhadap suatu zat.
Dalam melakukan penelitian kita dapat mengetahui batas pemanasan
yang harus kita berikan agar nantinya zat tersebut tidak melelh ataupun
mendidih yang dapat menimbulkan kecelakaan.

P a g e | 14

BAB V
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum penentuan titik didih dan titik leleh ini, maka
dapat disimpulkan:
1. Titik didih adalah temperatur pada saat tekanan uap dari cairan sama
dengan tekanan atmosfir.
2. Factor yang mempengaruhi titik didih yaitu: suhu, tekanan, berat moleku,
viskositas, massa jenis, ikatan hydrogen, dan zat terlarut.
3. Titik leleh adalah saat fase padat dan fase cair dalam keadaan setimbang
dibawah tekanan 1 atm.
4. Factor yang mempengaruhi rentang titik didih adaah kemurnian zat, sifat
dan kekuatan intermolekuler, dll.

P a g e | 15

DAFTAR PUSTAKA
Petunjuk pemakaian alat penentu titik leleh (digital Melting Point
Apparatus) dan titik didih.
Jobsheet penuntun praktikum Fisika terapan Politeknik Negeri Sriwijaya
www.wikipedia.org
http://inabucu91.blogspot.com/2010/05/laporan-penentuan-titik-leleh-dantitik.html
http://yayat-arizonia.blogspot.com/2010/10/judul-titik-nyala-dan-titik-leleh1.html
http://www.scribd.com/doc/29068335/titik-nyala
Fredi,2009,titik

leleh

dan

titik

didih,

http://fredi-36-a1-

blogspot.com/2009//11/titik-leleh-dan-titik-diidih.html 2/11/2011
Hadyana,A.1994. Kimia Analisis Kuantitatif. Jakarta: Buku kedokteran EGC
Fesenden,1982.kimia organik. Jakarta : Erlangga
Oxtoby.2001. prinsip-prinsip kimia modern. Jakarta:Erlangga
Syukri.1999.kimia dasar 1. Bandung : ITB

P a g e | 16

LAMPIRA
N

Termometer

Digital Melting Point Apparatus

stopwacth

P a g e | 17

Gelas Kimia

Spatula

Kaca Arloji

Pipa Gelas

Pipa kapiler

Anda mungkin juga menyukai