Pedoman Manajemen Linen Rs 2004 PDF
Pedoman Manajemen Linen Rs 2004 PDF
di RumahSakit
Departemen KesehatanRl
l)irektorat Jenderal PelayananMedik
2004
Ind
P
Iim Penyusun
l. Dr. Rarna lv{ardiati,Sp.KJ
2. Drg. Rarit Gempari, MARS
3. Dr. ElisabetLumban Tobing
4. li7ahyu Dermawan
5. BetqyFarida,SKM
6. Ir, R. Bambang}{ermanto
7. Hj. YayahRoliyah, SKM
8. Hj. DjalinarTanjtrng
9. Dra. Yudi Astuti
Tirn Editor
1. Drg. Rarit Gempari, MARS
2. Dr. Frida Soesanti
3. Dr. Nila Kusumasari
ill
Kata Pengantar
Salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan cii rumah sakit adalah
melalui pemberian pelayananpenun.iangmedik yang profesional, berrnutu
dan aman.
Mengingat bahwa linen digunakan disetiap ruangan di rumah sakit, maka
diperlukair pengelolaan linen secarakomprehensifDalam buku ini disajikan tenrang manajemen [inen di rumah sakit, sarana,
prasarana dan peralatan pencucian, infeksi nosokomial serta kesehatan dan
ke selam at an k er j a , p ro s e d u r p e l a y a n a n l i nen vang di aw al i dengan
linen serta monitoring dan evaluasi.
perencanaan sampai penatalalcsanaan
Tim penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
ya ng t elah m em b e ri k a n b a n tu a n m o ri l m a upun materi l kepada ti m
pen/usun, sehingga buku ini ,Capatdiselesaikandengan lancar.
Kami menyadari masih banyak yang perlu unruk disempurnakan. oleh sebab
itu berbagai kritik dan saran untul.- sempurnanya buku ini sangat kami
harapkan.
Akhirnya kami harapkan buku ini dapat ciijadikan salah satu buku panduan
dalam meningkatkan pelayanan linen di rumah sakit.
Terima kasih
Tim Penyusun
Pedoman Manajemcn
Lincn
Sambutan
Direktur Pelayanan Medrk
Can Gigi Spesialistik
.Z4l
-\
- '- - - - - - - -
vll
Sambutan
Direlcur Jenderal Pelayanan Medik
Infeksi nosokomial adalah infelai yang khas rerjadi atau didapat di rumah
sakir. Infeksi ini telah dikenal sejak lama. Permasalahanyang rer.iadi akibar
inGfrsi nosokomial sangadah kompleks dan dapat menyebabkrn kerugian
bagi pasien maupun bagi rumah sakit, bahkan dapar mengalibatkan
peningkaran angka morbidins dan mormlitas. Mengingat bahwa penularan
penyakit dapat melalui udara, percikan dan kontak, sehingga indikaror
k ejadian infe k s i n o s o k o m i a l m e n j a d i penti ng untuk di perhati kan
selanjutnya. Mulai tahun 2001 Departemen Kesehatan telah memasukkan
pengendalian infelsi nosokomial sebagai salah satu tolok ukur dalam
akredirasi rurnah sakitSalahsaru upaya unrukmenekan kejadian infelisi nosokomial adalah dengan
malakukan manajemen linen yang baik. Selain iru pengemhuan dan perilaku
perugas keseharan juga mernpunyai peran yang sangat penring. Petugas
kesehatanwajib menjaga keseharandan keselamatan dirinya dan orang lain
(pasien dan pengunjung) serta bertanggtrng jawab sebagai pelaksana
kebijakan yang relah diretapkan oleh rumah sakit.
Melalui buku pedoman ini, kami berharap seluruh peargaskesehacankhustrsnya
yang berkaitan dengan penplolaan/mana)emen linen di rumah sakir dapar
mengtrnakan buku pedoman ini sdagai bul..u pedoman kerja Saya percaya
buku ini akan bermanfaat bagi rumah sakit-rumah sakit di Indonesia
Akhirnya kepada semua pihak saya mengucapkan terima kasih atas
parrisipasi akdfnya sehingga buku ini dapat seles4idan diterbi*an.
Kachrlea RI
Pedoman Mamiemcn
Linen
DAFTAR ISI
Halaman
T im P eny us u n ...........
.....................i
...... ......i i
T im E dit or
K at a P engant a r.............
..................
v
................"i x.
Daf t ar is i
............xi
.......,.....I
. . . . . . . . . . .1. . .
I.B.
Permasalahan...............
.............1
I"C.
Linen di RumahSakit.........................
2
DasarPelayanan
I.D.
Tujuan
I.E.
Falsafah
I.D.
Pengerrian
....................3
..................3
..............4
.............7
...........8
......................9
Linen di RumahSakit..................10
II.D. PrinsipPengelolaan
Linen
II.E. Pengelolaan
II.E.I. StrukturOrganisasi
II.E.2. HubungandenganUnit Lain
II.E.3. SumberDayaManusia(SDM)
...................10
......10
.........11
......11
Il.E.4. Thtalaksana
Pengelolaan
.................12
.-........t4
III.B. Prasarana..........
..........."...-......17
III.C. Peralatan
dan BahanPencuci
IiI.D. Pemeliharaan
RinganPeralatan
BAB IV. INFEKSI NOSOKOMIAL
....................
l9
.................21
................23
IV.A. Pencegahan
Infclsi Nosokomial..................................23
IV.B. Kesehatan
dan Keselamatan
Kerja
IV.B.I. LatarBelakang
.............26
............26
IVB.2. PrinsipDasarUsahaKesehatan
Kerja.........
.....27
IV.B.3. PotensiBahayapadaInstalasiPencucian..........2g
BAB V. PROSEDUR PELAYANAN LINEI.J
V.A. Perencanaan
Linen
.........52
V.A.z. Standarisasi
Linen
......-.52
V.A.4.TenagaLaundry.....
V.B. Penaralaksanaan
Linen
BAB VI. MONTTORTNG DAN EVALUAST
VLA. Monitoring
VLB. Evaluasi..............
DAFTAR RUJUKAN
xtl
..................52
V.A.l. Senualisasi
Linen
V.A.3.MesinCuci ..........
I.AMPIRAN
........"........52
..............56
.......57
...-....-...57
..................76
...........76
.....................77
..................82
...........84
PedomanManaicmen Lincn
Bab I
Pendahuluan
l.B. Permasalahan
Bahwa dalam pengelolaan linen di rurnah sai<it sering dijumpai kendalakendala seperti :
1. Kualitas linen yang tidak baik, dalam arti linen sudah kid"lutrt"
dan kerapatan benang sudah tidak memenuhi persyaratan.
2.
3.
PcdomanManaicmcn Lincn
PedomanManaicmenLinen
l.D.Tuiuan
Umum
di rumah sakit'
mutu pelayanan linen
Untuk meningkatkan
Khusus
l.E. Falsafah
medik
adalahtindakan penuniang
hakikatnya
pada
n
line
1- Pelayanan
dan bt't'ngg.,ttg iawab
dengan
y""g dil"tt'";;:;
'"b"i;;Lva
membutuhkan
iti" ii rumah sakityang
utrtuk membantu unit-unit
linen YangsiaPPakai'
PcdomanManajcmcnLincn
LF" Pengertian
1. Antiseprik adalah desinfektan yang digunakan pada permukaan
k ulir d a n m e m b ra n mu k o s a r rnruk menurunkan j ui nl ah
mikroorganisme.
2. Dekontaminasi adalah suaru proses untuk mengurangi jumlah
. pencemaran mikloorganisme atau subsransi lain yang berbahaya
sehingga aman unruk penanganan lebih lanjut.
3- Desinfeksi adalah prosesinakrivasi mikroorganisme melalui sisrem.
4.
7.
8.
PcdomanManaicmcnLincn
jenis cairan ubuh, sekreta, kulit yang tidak utuh, dan selaput lendir
sebagai sumber potensial unruk penularan
pasien DIANGGAP
infeksi HiV maupun infeksi lainnya. Prinsip ini berlaku bagi
SEMUA pasien, tanpa rnembedakan risiko, diagnosis ataupun status.
9.
10. Linen kotor tidak terinfeksi adalah linen yang tidak terkontaminasi
oleh darah, cairan tubuh dan fesesyang berasal dari pasien lainnya
secara rutin, meskipun mungkin linen yang diklasifikesikan dari
seluruh pasien berasal dari sumber ruang isolasi yang terinfeksi.
i 1. Bahan berbahaya adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam
benruk runggal maupun campuran yang dapat membahayakan
kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tida,k
langsung, yang memprrnyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik,
mutagenik, korosif dan iritasi.
12. Ir{SDSs (Material S"f"ty Data Sheets) atau LDP (Lembar Data
Pengaman) adalah lembar petunjuk yang berisi infonnasi tentang
sifat fisika, kimia dari bahan berbahaya, jenis bahaya yang dapar
dit im bulka n ,
c a ra p e n a n g a n a n d an ti ndakan khusus yang
berhubungan dengan keadaan darurat di dalam penangana.nbahan
berbahaya.
13. Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan/
atau kegiatan )/ang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun
,vangkarena sifat dan/arau konsentrasirrya dan/arau .iumlahnya, baik
secaralangsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/
atau merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan
Bab II
Manajernen
Linen
Sakit
di Rurnah
Vtage
PedomanManaicmcnLincn
14. Taplak
15. Barak schort (tenagakesehatandan pengunjung)
16. Celemek,topi,lap
17. Baju pasien
18. Baju operasi
19. Kain penutup (tabunggas,troli dan alat kesehatanlainnya)
20- Macam-macamdoek
21. Popok bayi, baju bayi, kain bedong,gurita bayi
'22. Sueh lahenbayi
23, Kelambu bayi
24.Lakenbayi
25. Selimut bayi
26. Masker
27. Gurita
28. Topi kain
29. \Zash lap
30. Handuk
a. Handuk untuk petugas
b. Handuk pasienuntuk mandi
c. Handuk pasienuntuk lap ta,ngan
d, Handuk pasienuntuk muka
31. Linen operasi(baju,celana,jas,macam-macam
laken,topi, masker,
doek, sarungkaki, santngmejamayo,alasmejainsrrtrmen,mitela,
barak schort)
ll.B. BahanLinen
Bahan linen yang digunakan biasanya terbuat dari :
1. K at un 100 %
2.
$7ool
3.
4. Silk
5. Blacu
5. Flanel
7. Tetra
8. CYC.SOo/o- 50o/o
9. PolyesterlOOo/o
10. Twill/drill
Pemilihan bahan linen hendaknyadisesuaikandengan fungsi dan cara
perawatansertapenampilan yang diharapkan.
menimbulkan
infeksi
Rendah
Desinfeksi tingkat rendah
Secaraumum infeksi
yang disebabkan
karena linen relatif
rendah
Tinggi
- Desinfeksitingkat tinggi
- Sterilisasi
ll.E. PengelolaanLinen
ll.E.1.Struktur Organisasi
F engelolaan l i n e n d i ru ma h s a k i t m e r upakan tanggung j aw ab dari
penunjang medik. Saat ini struktur pengelolaan linen sangat beragam.
Pada umumnya diserahkan pada bagian rumah tangga atau bagian pencucian
dan sterilisasi bagian sanitasi, bahkan pencucian linen dapat dikontrakkan
pada pihak ketiga (di luar rumah sakit) atau yang kita kend dengan metode
out sourcing. Hal ini berdasarkan pemikiran bahwa:
a.
b.
c.
d.
ll.E.2.HubunEandenganUnit Lain
HubunganKerjadenganUnit Lain
Kewaspadaan
umum
P.lnap
R.Jalan
Instalasi
Administrasi
Linendari
RSlain
Linen
kotor
PcdomanManaiemcnLincn
b. Tenaga kesehatan.
c. Tenaga non medis/pekaryapendidikan minimal SMP dengan
latihan khusus.
ll.E.4.Tata LaksanaFengelolaan
Tata laksana pengelolaan pencucian linen terdiri dari :
l.
Perencanaan
2.
3.
Penimbangan
4.
Pensortiran/pemilahan
5. P r os esp e n c u c i a n
6.
Penrerasan
7.
Pengeringan
8. S or t ir n o d a
9.
Penyetrikaan
10. S or t ir l i n e n ru s a k
I 1. Pelipatan
1 2. Merapikan, pengepakan/pengemasan
13. Penyimpanan
14. Dis t r ib u s i
15. Perawatan kualitas linen
L6.Pencatatan dan pelaporan
PcdomanManaicmcnLincn
SkemaManajemenLinen di RS
Proses pengadaan
Pemberian identitas
Distribusike unit-unitterkait
yg membutuhkan
Pemanfaatanlinen oleh
Unit-unit terkait
Musnahkan
Pencatatan/pelaporan
Bab III
S ar ana Fi s i k ,
P r a sarana dan
P er alat an
lll.A. SaranaFisik
Sarana fisik unruk instalasi pencucian mempunyai persyaratantersendiri,
terutama untuk pemasangan peralatan pencucian yang baru, Sebelum
pemasangan, data lengkap SPA (sarana,prasarana,alat) diperlukan untuk
memudahkan koordinasi dan jejaring selamapengoperasiannya.Tata letak
dan hubungan antar ruangan memerlukan perencanaanteknik yang matang,
untuk memudahkan penginstalasiantermasuk instalasilistrik, uap, air panas
dan penunjang lainnya, misalnya mendekatkan pouer ltouse dengan stean,
boiler dan penunjang lainnya. Sarana fisik instalasi pencucian terdiri
beberapa ruang antara lain:
1. Ruang penerimaan linen
Ruangan ini me mu a t:
a.
b.
Timbangan duduk
c.
PcdomanManaicmcn Lincn
t)
Ruang ini memuat meja panjang untuk mensortir jenis linen yang tidak
terinfeksi. Sirkulasi udara perlu diperhatikan dengan rnemasangfan
^tau
exbaustfan dan penerangan minimal kategori pencahayaan D = 200-500
Lux sesuai Pedornan Pencahayaan Rumah Sakit, lantai dalam ruang ini
tidak boleh dari bahan yang licin.
3.
Mesin cuci
Mesin pengering
Bagi rumah sakit kelas C dan D yang belum memiliki mesin pencuci
harus disiapkan :
.
Bak pencuci yang terbagi tiga yaitu bak untuk perendam non
inf ek si u s , b a k i n fe k s i u s d e n g a n desi nfektan, dan bak untuk
pembilas.
4 . Ruang
pe n y e tri k a a n
linen
lroners, pressing
Penyetrikaan linen menggunakan Flatuorb
ironer yang mernbutuhkan tenaga listrik sekitar 3,8 Kva - 4
Kva per alat atau jerris yang menggunakan uap dari boiler dengan
tekanan kerja uap sekitar 5 kgl cm2 dan tenaga listrik sekitar I
Kva per unit alat.
'
Meja administrasi
l l l . B. P r a sa ra n a
1. Prasaranalistrik
Sebagian besar peralatan pencucian menggunakan daya listrik. Kabel
yang diperlukan untuk instalasi listrik sebagai penyalur daya digunakan
k abel denga n j e n i s N Y Y u n tu k i n s ta lasi dal am gedung, dan j eni s
NYFGBY untuk instalasi luar gedung pada kabel Feeder antara panel
induk utama sampai panel Gedung Instalasi Pencucian. Pada Persyararan
lJmum Lrstalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) untuk pendistribusian daya
listrik yang besar, kabel Feeder harus disambung langsung dengan Panel
lJtama (Main Panel) Rumah Sakit, atau Panel lJtama Distribusi (Kios)
jika rumah sakit berlangganan'Iegangan Menengah (TM) 20 KV dan
sudah menggunakan sistem Ring TM 20 KV. Adapun tenaga listrik
yang digunakan di Instalasi Pencucian terbagi dua bagian (line) anrara
I ain :
a.
InstalasiPencrangan
b.
Instalasi Tenaga
2. Prasaranaair
Prasarana air untuk instalasi pencucian memerlukan sedikitnya 4oo/o dari
kebutuhan air di rumah sakit atau diperkirakan 200 liter per tempat tidur
per hari, Kebutuhan air untuk prosespencucian dengan kualitas air bersih
sesuai standar air. Reservoir dan pompa perlu disiapkan untuk menjaga
rekanan a;-r2kglcnt2.
St andar air
Air yang digunakan untuk mencuci mempunyai standard air bersih
berdasarkan PerMenKes No. 416 tahun lg92 dan standar khusus bahan
kimia dengan penekanan tidak adanya:
a.
Har dnes s
Ga ra m
(C a l c i u m,
C arbonate
dan
C hl ori de)
: 0-90 ppm
'/
'/
Iron - Fe (besi)
,/
PcdomanManajcmcn Linen
3. PrasaranauaP
pada prosespencucian'
Prasaranauap pada instalasipencuciandigunakan
uaPPanasdengante.kananuap
p.ng..ing..t dtr, ,.trik^' yakni penggunaan
fraksi kekeringan
5kglcm2.K.,iit'" tt'p y""g baik adalahdengan
*irri*.rri
ideal
70"C'
temPeratur
dan
*ir,irrr.r^ 706/o(Pad^skala0-1b0%)
2.
MesinPeras/ W'ashingExtracnr
3.
4.
5.
6.
Alkali
deterjen dan
Mempunyai peran meningkatkan fungsi atau Peran
.-.rlrifi., sertamembuka pori dari linen'
4. Bleach = pemurih
Mengangkat kotoran/noda, mencemerlangkan linen, dan bertindak
sebagai desinfektan, baik pada linen yang berwarna (Ozone) dan
yang putih (Chlorine).
5. Sourlpenetral
Menetralkan sisa dari bahan kimia pemurih sehingga pH-nya
menjadi 7 rtau netral.
6. Softener
Melembutkan
7
Starchlkanji
Digunakan pada proses akhir pencucian unruk membuar linen
menjadi kaku, juga sebagaipelindung linen rerhadap noda sehingga
noda tidak sampai ke serat.
22
Bab IV
I nf e k s i
l r l o s o k o r n ial sert a
I{es eha ta n d a n K eselarnaran
Ke rja (K3)
PcdomanManaicmenLinen
2. Batasan
Suatu infeksi dinyatakan sebagaiinfeksi nosokomial apabila:
a. !7aktu mulai dirawat tidak diremukan tanda-tanda infeksi dan tidak
sedangdalam masainkubasi infeksi tersebut.
b. Infelai timbul sekurang-kurangn)'a3 x 24 jam se.iakia mulai Cirawat.
c. InFeksiterjadi paCapasiendenganmasaperawatanlebih lamadari masa
inkubasi.
d. Infeksi terjadi setelahpasienpulang dan dapat dibuktikan berasaldari
rumah sakit.
3. Sumber infeksi
Yang merupakan sumber infeksi adalah :
a.
b.
c.
14
Kotor
Dipakaiberulang-ulang
Pasien
Pcdoman Mmaiemen
Lincn
d.
Kebersihan kurang
Menderitapenyakitkronik/menahun.
Lingkungan
.
Ruangan lembab
Banyak serangga
d.
e.
f.
. 5 . Pe n c e g a h a n
Un tuk m enc ega h /m e n g u ra n g i te rj a d i n y a i nfeksi nosokomi al , perl u
diperhatikan :
^.
Petugas
.
'
Alat-alat
.
.
c.
Ruangan/lingkungan
'
'
Penerangan cukuP
"
.
'
Pembersihan secaraberkala
'
PcdomanManajcmcn Lincn
de'gan bahaya potensial yang bila tidak ditanggulangi dengan baik dan
benar dapat menimbulkan dampak negatif terhadap keselamaran dan
kesehatannya, y^ng pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja.
Pada hakekarnya kesehatan kerja merupakan penyerasian anrara
kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungarr kerja, bila bahaya di lingkungan
kerja tidak diantisipasi dengan baik akan menjadi beban tarnbahan bagi
pekerjanya. Khusus untuk perugas rumah sakit di instalasi pencucian
menerima ancaman kerja potensial dari lingkungan bila keselamatan keria
tidak diperhatikan dengan tepat.
7.
'
'
'
'
parasit dan jarnur. Petugas pencucian yang menangani linen kotor senantiasa
kontak dengan bahan dan menghirup udara yang tercemar kuman patogen.
Penelitian bakteriologis pada instalasi pencucian menun.iukkan bahwa
jumlah total bakteri meningkat 50 kali selama periode waktu sebelum cucian
rnulai diproses.
Mikroorganisme
*
tersebut adalah :
) M y c oba c te ri a m
*)
tu b e rc u l o s i s
Pencegahan:
-
Virus Hepatitis B
r
Pencegahan:
-
PcdomanManaicmcnLincn
*)
Virus
HIV
(Iluman
ftntnunod.eficiency
Virus)
Pencegahan:
-
") Debu
dari bahanlinenitu sendiri
Padainstalasilinen debudapatberasal
30
PcdomanManaicmcnLincn
Pengukuran
dapat
Ehrtrid Atton Drtst Sarnptrer
Denganmemakaialat Vertbdl
Samruangan danPersonal Dust
diukur banyaknyadebu dalam
NBA adalah0 '2 milyangsesuai
pler. Debt:l\nen (cotton &tst)
ligram/m3'
Efek kesehatan
dapat terjadi
penimbunandebu dalam Paru-Paru
N4ekanisme
u
t'ggt td"'^ y""g mengandung^deb
n rt
d en gan
-. "'i ""il'^'"hi
ke
masuk
*",i,t kedaram;ilf;T :i:l,i;l.i:T,
:
f iSf,fi
memPunyal uKura
dalam
PernaPasan
di paru-parudengantti.l",::k"t
dimana partikellJ"iri"*pai ^y""g
disebabkanoleh serat linen/
bernapas.r"t""ilo"""io'i'
hampir samadengan
kapasdisebut b;;t;;;;t' ctia"littinosis
Feaer'
tl'ut T;ghness arawMond'ay
asmavang a\"b:;;'i;"d"!
yaitu
hari.p:"".T" kerfa setelah libur
karenagtltl" t"'1"di pada
hari keduadan bila PemaParan
Senin,seringg+t" hit"t'g pada
berat'
berlanjutmaka geialamakln
r
Pengendalian
PencegahanteihadaPsumber
keluar dari sumbernyadengan
Diusahakanagardebu tidak
mengisolasisumberdebu'
Ventilasi Yangbaik
Dengan alathealexhausur
kimia
") Bahaya bahan
di instaiasipencuciandiakibatkan
r Sebagianbesardari bahaya
dll'
;;"rjen' desinfekt*"' ""t Pemutih'
oleh zat ki*; ;;t;t
dan
besar'luas
aiakib"ikan tergantungdari
Tingkat
'i'iltJy"ig
3l
PedomanManaicmcnLincn
'Walaupun
lama pemajanan.
zat kimia yang sangat toksik
sudah dilarang dan dibatasi pemakaiannya,pemajanan
terhadap bahan kimia yang membahayakan ridak dapat
dielakkan. OIeh karena itu sikap hati-hati rerhadap semua
jenis bahan kimia yang dipakai manusiadan potensialmasuk
ke dalam tubuh. Sebagiandari informasi bahankimia tersebur
dapat dibaca pada label kemasandari produsennyayang lazim
disebut h4SDSs.
Penangananzat-zatkimia di instalasipencucian
.a. Alkali
Guna : bubuk penambahsifat alkali
Ciri-ciri khusus: bubuk kekuningandenganpH 12,0- 13,0
Sifat : bila terkena panas akan terkomposrsimenjadi gas
yang mungkin beracundan iritasi, tidak mudah terbakar.
Bahaya kesehatan:
- Iritasi mata, iritasi kulit
- Bila terhirup menyebabkanedemaparu
- Bila tertelan menyebabkan kerusakan hebat pada
selapurlendir.
Pertolongan pertarna:
- Mata : cuci seceparnya<ienganair banyak-banyak.
- Kulit : cuci kulit secepatnya
denganair, ganti pakaian
yang terkontaminasi.
- Terhirup : pindahkan dari sumber.
- Tertelan : cuci rnulut, minum satu atau dua gelasair
atau susu.
Pertolongan selanjutnya: dengan mencari pertolongan
medis anpa ditunda.
PcdomanManaicmcn Linen
Tindakan pencegahan:
- Kontrol teknis,gunakan.r,entilasi
setempat,peralatan
pernapasarr
sendiri.
- Memakai APD
- Penyimpanan_dan
pengangkaran: simpan di ternpar
asiinya, wadah terturup, di bawah kondisi k.ring,
ventilasi yang baik, jauhkan dari asamdan hindarki
dari suhu ekstrim
{.
Detergen
Guna: detergenlaundry bubuk.
Ciri-ciri khusus : serbuk putih berwarnabiru dengan
pH
I1,0-12,0
Sifat : Bila rcrkena panas akan terkomposisi menjadi
gas
yang mungkin beracundan iritasi, tidal mudah
t"rb"klr.
Bahaya keschatan:
- Iritasi raara,iritasi kulit.
- Bila rerhirup : menyebabkanedemaparu.
- Bila terrelan : menyebabkankerusakanseiapurlendir.
Perrolonganperrarna:
- Mata : cuci secepatnyadenga.nbanyak air.
- Kulit : cuci secepatnyadengan banyak air,
ganti
pakai.anyang rerkena.
- Terhirup : pindahkan dari sumber.
- Tenelan : bersihkanbahandari mulut, minum
I arau
2 gelasair arau susu.
Pertolongan selanjutnya : dengan rnencari
pertolongan
medis tanpa <iirunda.
13
Tindakan pencegahan :
- Kontrol teknis gunakan ventilasi setempat. Peralatan
pernafasansendiri mungkin diperlukan jika bekerla
untuk waktu yang lama.
- Memakai APD.
- Penyimpanan dan pengangkutan : simpan di tempat
aslinya, wadah tertutup di bawah kondisi kering,
ventilasi yang baik, jauhkan dari asam dan hindarkan
dari suhu ekstrim.
*
Emulsifier
Guna : cairan pengemulsi lernak/mi ny aV,dan pre qt o ner
Ciri-ciri
pH 10,0-11,0
.Sifat : rusak oleh sinar matahari, stabil dan tidak mudah
terbakar.
Bahaya kesehatan :
'
34
Tindakan pencegahan :
- Kontrol teknis, gunakan ventilasi exshattst Peralatan
pernaPasansendiri.
- lr4ernakai APD
- Penyimpanan dan pengangkutan: simpan di tempat
sejuk dan kering, jauhkan sinar matahari langsung,
hindari sumber Panas'
.l
'
PcdomanManaicmcn Lincn
Tindakan pencegahan:
- Kontrol reknis,gunakanventilasiserempatperalatan
pernafasansendiri mungkin diperlukan untuk
penggunaanyang lama- Memakai APD
- Penyimpanandan pengangkutan:simpan di tempat
sejuk dan kering, jauhkan dari asam,hindari ,.r^L..
Panas.
{'
Chlorine Bleach
Guna: bubuk pemurih berklorin
Ciri-ciri khusus : bubuk putih dengan pH g,0-9,0
Sifat: bcreaksidengan asamakan mengeluarkan keluarnya
gas klorin dengan cepar, tidak mudah terbakar.
Bahayakescharan:
- Iritasi berat pada mata, rasatcrbakar pada kulit.
- Blla rerhirup mcnyebabkaniritasi salurannapas,asma,
edema paru <iankanker paru.
- Bila tertelan menyebabkan rasaterbakar
Pertolonganperrama:
- Mata : cuci sccepatnyadengan air
- Kulir : cuci kulir secepatnyadenganair, ganri pakaian
yang terkontaminasi.
- Terhirup: pindahkan dari sumber.
- Tertelan : cuci mulut, minum saruatau dua gelasair
atau susu.
Pertolongan selanjunrya: dengan rnencari pertolongan
medis tanpa ditunda
PcdomanManajemcn Lincn
Tindakan pencegahan :
- Kontrol teknis, gunakan ventilasi setempat peralatan
p e rn a p a s a n s e n d i ri mungki n di perl ukan untuk
penggunaan yang lama.
- MemakaiAPD
P e n y i rn p a n a n d a n p e n g a n gkutan : si mpan di tempat
s e j u k d a n k e ri n g , j a u h k a n dari asam, l i i ndari sumber
Panas.
*
Sour/peiretral,
Guna : bubuk pengasam/penetraiisir laundry.
Ciri-ciri khusus : bubuk berwarna biru dengan pH 4,0-
5'0
Sifat : bereaksi dengan asam akan mengeluarkan sulfur
dioksida keluar, tidal- mudah terbakar.
Bahaya kesehatan :
- Iritasi berat pada mata, iritasi pada kulir.
- Bila rerhirup menyebabkan iritasi
- Bila tertelan menyebabkan iritasi.
Pertolongan pertama:
- Mata : cuci secepatnya dengan air
- Kulit: cuci kulit seceparnyadengan air, ganri pakaian
yang terkontaminasi.
- Terhirup : pindahkan dari sumber
- Tertelan : cuci mulut, minum satu atau dua geiasair
atau susu
Pertolongan selanjutnya : dengan mencari perrolongan
medis tanpa dituncia
PedomanManajcmcn Lincn
Tindakan pencegahan :
- Kontrol teknis, gunakan ventilasi serempar peralatar.r
p e rn a p a s a n s e n d i ri mungki n di perl ukan untuk
penggunaan yang lama.
- M e m a k a i AP D .
Pe n y i mp a n a n d a n p e n g angkutan : si mpan di ten' rpar
s e j u k d a n k e ri n g , j a u h k a n dari asam, l i i ndari sumber
Panas.
*
Softener
Guna : cairan pelunak dan pelembut kain.
Ciri-ciri khusus : cairan merah muda, opak dan mudah
merrgalir, pH 4,0-5,0
Sifat : stabil, tidak mengandung bahan berbahaya, tidak
mudah terbakar.
Bahaya kesehatan :
- Iritasi berat pada mata, iritasi pada kulit.
- Bila terhirup menyebabkan iritasi.
- Bila tertelan menyebabkan iritasi.
Pertolongan pertama :
- Mata : cuci secepatnyadengan air.
- Kulit : cuci kulit secepatnyadengan air, ganti pakaian
yang terkontaminasi.
'
Tindakan pencegahan:
- Kontrol teknis, gunakan ventilasi seremparperalatan
p e rn a fa s a n s e n d i ri mungki n d;perl ukan untuk
penggunaan yang lama.
- Memakai AI,D.
Penyimpanan dan pengangkutan : sinrpan ditempat
sejuk
dan kering, hindari suhu yang ekstrim.
*
Stacb
Guna : bahan pengkanji.
Ciri-ciri khusus : bubuk puth mudah tercural.r.
Sifat : stabil, tidak mengandung bahan berbahaya,
tidak
mudah terbakar.
Bahaya kesehatan:
- Iritasi pada mata, kenrungkinan iritasi pada kulit.
- Bila rerhirup menyebabkan irirasi
- Bila rerrelan kemungkinan menyebabkan
iritasi.
Pertolongan pertama :
- Mata: cuci secepatnyadengan air.
- Kulit : cuci krrlit seceparnyadengan air, ganri
pakaian
yang terkontarninasi.
- Terhirup : pindahkan dari sumber.
- Tenelan : c'ci mulut, minum sanrdua gelasair arau
susu.
Pertolongan selanjutnya : dengan mencari
pertolongan
medis tanpa ditunda.
Tindakan pencegahan:
- Kontrol teknis, gunakan ventilasi serempar
peralatan
PcdomanManajcmcnLincn
39
untuk
sendiri mungkin diperlukan
PernaPasan
lama'
PenggunaanYang
- Memakai APD'
: simpan di tempat seiuk
Penyimpanandan pengangkutan
yang ekstrim'
tit" ktt'l''tg' hir'dari suhu
dalam waktu lama dapat
Pemajat't" Ott'"n antiseptik
alergi' Formaldehide
d-tt"'ttitis'- ekseme'
*.r,y"b"bltt
dan desinfektan'
banyak
"nti"ptik gangguansaluran
.nt"'p"kt"^tlo*p""t-".a"ri
dermatitis k"ni'k'
zat ini d^P";;'t^'i;o+uf
dan bersifat karsinogenik'
pt""ft'""
Perlindungan:
'/
'/
'/
{
t.
sesuaiSOP
Dengan memakai APD
sesudahbeker'ia
Segeramencuci tangan
perorangan
Meningkatka:'rhigienes
tubuh dengangizi yang baik'
Memperkuat daya tahan
BahaYa Fisik-a
*) Bising
suarayang dapar
bising dianikan sebagai
kerja,
kesehatan
Dalam
(peningkatan
t,"'1.,.."," kuantitatif
menurunka" ilil;;.""
(penyempitan
secarakualitatif
anrbang ptndt"g"'"1)."t1ttgtt
spektrumP";;;;;*"t)'berkaitandtt'g*faktorintensit"''frekuensi'
masalah
r"ii" birirrg merupakan
durasi d^^ p:;;"k**.'pi."*rfr
teriadi
*'i' P'iai"n bisingvang
yang salah;;;;;;a
yang
4Ti -*i"
waktu
dalam
(85 dB atau lebih),
pada intens;;il;;da"h
y"ng bertingkat dan menyebabkan
lama memb,i.'.r.t' r."*.rrrrif
Loss(NIHL)'
woiJ nl*"-Heaing
gangguanPt"&;;;-a.*p^
r
Pengukuran
digunakan
bisingd-ilingLrrngankeria,
Unnrh mengetahuiinrensitas
pekeria
paianan
sedanfl.on""*T. *t"if "i tingkat
,oond' L'
"t-'*ter'
PcdomanManaicmcnLincn
40
Pengendalian
-
Desain akustik
'/
'/
./
Menggunakan APD
Berupa sumbat telinga (earplug) yang dapat rnenurun_
kan pajanan scbesar6-30 dB arau penutup telinga (ear
vnufrJ yang dapat men-urunkan 20-40 dB.
,/
./
./
*) Cahaya
r
Keselamatan petugas
PedomanManajcrncnLincn
I
*)
Peningkatanpencermatan
Iritasi(konjungtivitis)
I(etajamanpenglihatanterganggu
Sakit kepala
Listrik
r
Efek kesehatan
Pengendalian:
-
Enginering
'/
,/
'/
PedomanManaicmcnLincn
Administrasi
r'
Penempatan petugassesuaiketrampilan
'/
\faktu
Memakai sepatu/sandalisolasi
*) Panas
r
Efek kesehatan :
Vet BuIb
Globe
Ifeatsyncope
,/
,/
Pengendalian
-
Terhadap lingkungan
PedomanManajemcnLincn
43
'/
'/
Menyempurnakan
'
'
'
Petugas'
Terhadap pekerja:
'/
"/
'/
*)
Getaran
r
Efek kesehatan
'
4.
Pengendalian:
-
Pengendalian administratifdilakukan
dengan pengaturen
j
(Tre
sb oId Lim it Valuc) .
I adwal ker a sesuai TLY
Ergonomi
r
45
Pengendalian
barang
'/
,/
Mendekat ke beban/barang.
Badan diturunkan
r'
Posisi duduk
-
Perugas.
Posisi berdiri
PcdomanManaicmcn Lincn
47
B ahay a
Ps i k o s o s i a l
Tuntutan pekerjaan
Beban kerja yang berlebih maupun yang kurang, tekanan rvaktu,
tanggung jawab yang berlebih maupun yang kurang.
Pengendalian:
-
PcdomanManaicmcnLincn
1) Kebakaran
lJnsurterdapattiga unsrrrbersama-sama'
Kebakaranteriadi apabila
dan
terbakar
b"f,^t vans mudah
t,;fi
unsur tersebut"d;i;;;;t**'
g
an
;"n t"u"t'^ t-misalnvabah van
panas.8"h.,'-b'i'1;
ad a Pa da m es ln c uc l'
Penanggulangan:
I
Legislatif
SistemPenYimPananYangbaik
mudah terbakar'
diri
Jalan untuk mcnYelamatkan
sekurang
h"1Y: *tttliliki
Secara ideal semua bangunan
d,itt pada 7
":":-.1;:::
kurangnya 2 t"i;; ptt']tt"-^:
yang teryaol '
kebakaran
s e ti ap
tt'
h
"
i
"
p
b e rte n ta n g .n
api untuk
r
I
uogerak ke arah
sehinggatak
""ffii'itt'p"tt"
alan penyelamatdemikian harus
nrenyelama'rt"t Jit?''Itlan-i
cukup
;th"l""g d* barang-barang'
dipelihara b."ih:;;;;k
jelas.
diberi"t^nda-tandaarahyang
lebar,mudah ..riil;j;
penanggulangankebakaran
Perlengkapanpemadamdan
kebakaranmeliputi
Alar-alat pemadamdan penanggulangan
2 ienis :
-
2)
T e rp e l e s e t/te rj a tu h
r
Penanggulangan:
-
Pemeliharaan lantai :
'/
r'
50
PcdomanManaicmcn Lincn
Bab V
Pr o s e d u r
P e l a y anan
Linen
V.A.2.StandarisasiLinen
Linen adalahistilah untuk menyebutkanseluruhproduk tekstilyang berada
di rumah sakityang meliputi iinen di ruang perawaranmaupun baju bedah
di ruang opirasi (OK), sedangkanbaju perawar,jas dokter maupun baju
kerja biasanya tidak dikelompokkan pada kategori linen, tetapi
dikategorikan sebagaiseragam(anifortn).
Secarafungsionallinen digunakan untuk baju, alas,pembungkus,lap,
dan sebagainya,sehinggadalam perkembanganmanajemennyamenjadi
tidak sederhanalagi, berhubung tiap bagian di rumah sakir mempunyai
PcdomanManajcmcnLincn
5l
Laken
l5O x275 cn
Steek laken
75 x 160 cm
Zeil
T0xll0cm
Sarungbantal
50 x 70 cm
Standardjumlah
Idealnya jumlah stok linen 5 par (kapasitas)dengan posisi 3 par
berputar di ruangan: stok 1 par terpakai , stok I par dicuci , stok
1 par cadangan dan 2 par mengendap di logistik : I par sudah
terjahit dan 1 par berupa lembaran kain.
Untuk jumlah linen yang digunakan di ruang rawat dan operasi
perhitungan rincinya sebagaiberikut :
Linen kamar
Penggantian iincn kamar di rumah sakit sangat bervariatif,
dari 1 x t hari sampai lx 3 hari. Apabila rata-rata I x2hari,
sedangkan jumalah tempat tidur 300 dan BOR 80%,
dengan lama pencucian I hari, serta rellcana par stok 3,
maka kebutuhan linennya adalah:
PcdomanMenaiemcnLincn
53
Linen OK
Persediaanlinen OK yang i{1a] sangat
krusial, mengingat
standardprosedurdi ruang OK saniar
ketar.
Apabila rumah sakit dengan 5 ruang
OK dan frekuensi
operasi 5 kali/hari, yang masing--"rirrg
dirangani oleh 7
operaror, lama cuci linen t hari
dan par stok 3, maka
kebutuhan linennya adaiah :
Namun ada rumah sakir tertenru
yang menambah saf"tl
stoch menjadi 4 par,.mengingar
..ring terjadinya keadaan
di luar rencanasehari_hari.
5 x5x7xtx3=525
6. Standard penggunaan
Linen yang baik seharusnyarahan
cuci sampai 350 kali dengan
prosedur normal. Sebaiknyasetiap
rumah ,"ki, _*"o.*k;;;r""_
dard kelaikan sebuah linen,
a"r,g"r, umur linen, kondisi
"p"k'.h
fisik atau dengan frekuensi.uli.
unt.rk iiu sebaiknyarinen diberi
identitas sebagaiberikut :
Tgl. Beredar
:7 Sept.2002
Item ukuran
160x 275
RU: MLT
>4
Pcdoman Manajcmcn Linen
V.A.3.MesinCuci
Persyaratan mesin cuci :
i.
Mesin cuci dengan k-apasitasbesu (di atas 100 kg) y""g disarankan
memiliki 2 (dua) kompartemen (pinu) yang membedakan antara
memasukkan linen kotor inFeksius/nonCengan hasil pencucian linen
bersih. Antara 2 kompartemen dibatasi oleh panisi y"ng kedap air.
llaksud dari pemisahan tersebut adaiah menghindari kontaminasi dari
linen kotor dengan linen bersih baik dari lantai, alat maupun udara.
2.
Mesin cuci ukuran sedang dan kecil (25-lOO kg) tanpa penyekat
seperti pada point I dapat digunakan dengan memperhatikan batas
rLrang kotor dan bcrsih dengan jelas.
3.
P ipa pe m b u a n g a n l i mb a h c a i r h asi l pencuci an (p.m.nasan desinfeksi) lanS4sungdialirkan ke dalam sistem pembuangan yang
terpendam dalam tapah menuju IPAI.
4.
55
V.A.4.TenagaLaundry
Untuk mencegah infeksi ya'g terjadi di dalam pelaksanaan ker.ia terhadap
tenaga pencuci maka periu ada pencegahan dengan :
-
Pemberian imunisasi
penc uc i a n .
V.B. Penatalaksanaan
Linen
Penatalaksanaanlinen dibedakan menurut lokasi dan kemungkinan
transmisi organismeberpindah :
'
Di ruangan-ruangan
Pcrjalananrransportasilinen kotor
Pencuciandi laundry
56
Pcdoman Mana.icrnenLincn
Linen atatrpakaianpasieny-ang
terinfeksi^bahaya
khusus sepertiLessa
lfeuer atauantraxsebaiknyadil"k,rk""n.uroklaf s"b"i";;iki;;r,
ke laundry
(pencucian)atau konsuriasikan
dengan bagi"n y"f *Jrlri"ni
inckri.
Untuk lebih r,3rPerlncl
Penangananlinen dibedakan dengan lokasi
sebagaibcrikut.
e. Pengelolaanlinen di ruangan
di atasy.ansdimaksud.densan
iinen yang infeksius
::lT:l*Pr:tkan
sPesifikdiperlakuk"., ,.o.. i.huru,
d.ng"r,
kantung t,"." ;;J;t?secara
Persyararankanrung linen di ruangan_ruangan
:
l) Kantung lirren infeicsius(dapar
dipakai ulrng)
[ru;:
l
Kanrung dalam
h:Ht
I00oC dan
hf'"tT:[[t;'denganbagianvangterbukamerupakan
!frarna bening
PcdomenManajcmcn Lincn
,7
Bentuk segiempat
.ie
PcdomanManaicmcnLinen
t er c a m p u r s e p e rti j a ru m s u nti k
penampungan jarum suntik.
temP atkan
di w adah
8.
9.
2.
3.
4.
b.
Transportasi
Transportasi dapat merupakan bahaya potensial dalam menyebarkan
organisme, jika linen kotor tidak tertutup dan bahan troli tidak mudah
dibersihkan.
Persyaratan alat transportasi linen :
PcdomanManaicmcn Lincn
59
c. Laundry
Tahapan kerja di laundry :
l.
PcdomanManaicmcnLincn
Apron
Sarung rangan
sebagaiberikur :
2-
3.
Pcdoman Manajcmcn
Lincn
Ad. 3. Pencucian
Pencucian mempunyai tujuan selain menghilangkan noda (bersih),
awer (tidak cepat rapuh), namun memenuhi persyaratan sehat (bebas
dari milroorganime patogen). Sebelum melakukan pencucian setiap
harinya lakukan pelnanasan-desinfeksi untuk membunuh seluruh
mikroorganisme yang mungkin tumbuh dalam semalam di mesin-mesin
cuci. LJntuk dapat mencapai tujuan pencucian, harus mengikuti
persyaratan teknis pencucian:
l.
\faktu
\ f ak t u me ru p a k a n b a g i a n y a n g ti dak terpi sahkan dengan
temperatur dan bahan kimia guna mencapai hasil cucian yang bersih,
sehar. Jika waktu tidak tercapai sesuai dengan yang dipersyaratkan,
maka kerja bahan kimia tidak berhasil dan yang terpenting mikroorganisrne dan jerris pests seperti kutu dan rungau dapat mati.
Z. Suhu
Suhu yang direkomendasikan unnrk tekstil
<80"C; polyester 575" C; rvool dan silk
terkait dengan percampuran bahan kimia
Bahan kimia
Bahan kimia yang digunakan terdiri dari : alkali, emulsifier,
detergen, bleach (chorine bhacb dan oksigen bkacb), sour, soiftener dan starch. Masing-masing mempunyai fungsi sendiri.
Penanganan linen infeksius dipersyaratkan menggunakan bahan
kimia Chlorine formulasi 1%t' atau 10.000 ppm av.Cl, (untuk
virus HIV & HB$. Untuk Chlorine yang dipasarkan untuk laundrybiasanya memiliki bahan akdf t07o atau 100.000 pp- av.Cl,
4. Mechanical action
Mecbanical action adalah putaran mesin pada saat proses pencucian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mecbanical action adalah :
.
PcdomanManaicmenLincn
63
Bahan kimia
Bahan kimia akan berfungsi dengan baik apabila 3 faktor
tersebut diatas berfungsi dengan baik. Menggunakan bahan
kimia berlebihantidak akan membuat hasil menjadilebih baik,
begitu juga apabila terjadi keku"angan.
OPERASIONAL
Pia cuci
BAF{AN
KIMIA
SUHU
("c)
.WAKTTI
iMEtiITl
DOSIS pH LE\EL
AJR
k/L)
3-5
.....c
45 - 50 (w)
60 - 80 (p)
2
8
..c
2-t3 Rendah
1-12
65
7I
l0
3
..c
8-9
fur
Normal
3-5
Air
Normal
3-5
Normal
3-5
l.Ion/
Normal
l0-11
Tinggi
Emulsifier
z.
Buang
3. Cuci
Alkalinc
Dctcrgen
4.
Buang
5.
Chlodnc (p)
Blzz&ing
(;ncncemerlangkan)Oxygen (vr)
6. B r r a n s
7. BiiasI
8. Buang
9. BilasII
0. Buang
Penetralan
2 Buang
t 3. Pelembu/
Sta'
Stardrl9f
Normal
Rcndah
Tinggi
4-5
'..c
Rendah
Rendah
Penekaniian
I{.
Buang
r 1.
Pcmerasan
o{
5- 8
Keterangan:
- \(/ = Linen Varna i Oxygen Blcach= Untuk linen warna
- P = Linen Putih ; Chlorine Bleach= Untuk linen putih
- OpcrasionalBleaching: wajib dilakukan pada lirren kotor infeksiusdimana fungsi
desinfeksi(% forrnulasisesuaidelgan lersyaratdn)dan suhu
Chlorine/Oxygensebagai
sertawaktu merupakansatukesatuan.
- OperasionalBleaching:wa!ib dilakukanpadalinen kotor inleksiusdan tidak terinfcksi
scbagaidesinfeksi.FungsiChlorinc yang lain sebagaipcnccrmelang.
dengantingkat noda (ringan,scdangdan berat).
- Dosisdisesuaikan
Ad.
4-
P em er as an
Pemerasan merupakan
proses penguranBan
pencucian
memiliki
fungsi
mesin
cuci menu.iu
kebersihan
pekerjaan.
tinggi
troli untuk
msin
dan pencucian
jika mesin
memindahkan
extractor.
Troli
dilakukan
dengan
extracror
diupayakan
dengan desinfektan
Proses pemerasarn
selama
namun
pemerasan/extractor,
dipelihara
sebelum melakuka-n
mesin pada putaran
sekitar 5 - 8 menit.
Ad.5. Pengeringan
P enger ingan d i l a k u k a n d e n g a n m e s i n pengeri ng/ dryi ng yang
mempunyai suhu sampai dengan 70UUC selama 10 menit. Pada proses
ini, jika mikroorganisme yang belum mati atau terjadi kontaminasi
ulang diharapkan dapat mati.
Ad.6. Penyetrikaan
Penyetikaan dapat dilakukan dengan mesin setrika besar dapar diserel
sampai dengan suhu sampai dengan 120UUC, namun harus diingat
bahwa linen mempunyai keterbatasan terhadap suhu sehingga suhu
disetel antara 70-8OUUC.
Ad.7. Pelipatan
M elipat line n me mp u n y a i tu j u a n s el ai n kerapi han j uga mudah
digunakan pada saar penggantian linen dimana tempar tidur kosong
PcdomanMenajcmcn Lincn
65
Pertem
Perhatikanlabel ada di bagian kanan
2 bagian
b. Steeklaken
-
OD
PcdomanManaicmcn Lincn
Posisijahitan di dalam
Lipat menjadi Yz bagian mcmanjang arah labe! di iuar lipat lagi menjadi 1/3 bagian
e. Sarung guling
f.
Posisijahitan di dalarn
Selimut
-
Ad.8. Penyimpanan
Penyimpanan mempunyai tujuan selain melindung linen dari
kontaminasi ulang baik dari bahayasepertimikroorganisnredan pest,
PcdomanManajcmcn Lincn
\)/
Robek karenatersangkut
69
e.
P enge lol a a n
linen
lainnya
dan
peral atan
Yang dimaksud linen lainnya adalah linen yang tidak diproses melalui
pr os es pe n c u c i a n d e n g a n m e s i n c u ci tetapi di l akukan prosedur
desinfeksi. Linen lainnya adalah bantal, guling dan kas'rr. Peralatan
dan lingkungan yang dimaksud adalah rnulai ember y^ng terinfeksi,
baskom, furnitur dan perabotan , lantai dan dinding.
Metode untuk membersihkan dan dekontaminasi peralatan dan
lingkungan
Pemanasan
a. Phenolics
b. Chlorine-agentpembebas(tabel
konscntrasilihat tabel 1)
c. 2VoGlutaraldehyde
d. Alkohol Gunakan60-80% ethl,
6O-7Oo/oisopropyl)
Tumnahan darahdari
CHLORINEYANG
Desinfeksi li
Botol-botol susu bavi dan area pcrsiapan makanan
1,5- 3,00
6 -10
n a tr tu r tn
L a r u t a n H y p o ch lo r itc
107o100.000ppm av Cl,
LINEN
TEKNIK PEMBERSIFIAN/DEKONTAMINASI
PERAI"{TAN DAN LINGKUN GAN
TEKNIS PEMBERSIHANDAN DEKONTAMINASI
ALTERNATIFDAN
TA-II'IBAI{AN YANG SESUAI
(pasicntcrinfeksiscpenipasicn
PERAI'{TAN
ATAU
TEMPAT
Cuci dengan larutan dctergen dan Jika terkontaminasigunakandesinfektan (a) atau (b).iangangunakan
kcringkan
Pcrawatan srma
Furnitrrr dan
mandi
Basahi debu dcngan cainn dctcrgcn I Basahi dcbu dcngan dcsinfcktan (a)
I Scka dengan cairan dctcrgen atau
Bowl opcrasi
Bo
Embcri baskom
pencuci
Permukaantroli
kering)
t.F.nffi
debu yang
2. Penycdot/pcmbersih
PcdomanManaicmcn Lincn
KapasitasMesin Cuci 50 kg
YoBahanAkdf Chlorine l0 o/o(ProdukX )
7o Formulasiyang diinginkan 1 o/o(10.000 ppm) untuk HIV S. HBV
PERTANYAAN:
Berapagram bubuk Chlorine yang dipakaiunruk setiap[g cucian?
PERHITLfNGAN I : Menghitung air yang dipakaipadaprosesbleachyaitu LO!?
:50 o/o dari kap. drum
HIGHT
MF,DIUlvi : 32 o/o dari kap. drum
LO\7
:, 16,6 o/odari kap. drum
V O LUM E DR U M = l r.f .t
n: 3, 14; d: lm ;t:0 ,6 5 m
V - ol.dr um = 3 ,1 4 . (0 ,5 )' z .0 ,6 5
* O , it m l
+ 0, 51 x l. o o o l i te r
c? 5lo liter
Air yang digunakan: LOV
LO\f = 16,6 o/ox kap. drurn
+ 16,6o/ox 5l0lirer
* a4, 6lir er
PERHITUNGAN II : Menghicunggram Chlorine yang digunakan
GR. CFiLOzuNE = {(o/oFormulasil% Bhn.Aktif) x Pengenceran)}
x 10.000mgil
Q l( lo/ollOo/o)
x 84,6 L)) x 10.000mg/L
* a4.eoomg
+ (84.600
/1ooo)
g
q, 94,6g
c) Dibutuhkan 84,6 g dalam 50 kg cucian
c) Unruk setiap kg cucian : 84,6 g 50 kS
4
t,69 glka
Bab VI
M o n ito r i n g
d a n Evaluasi
Vl.A. Monitoring
Yang dimaksud dengan monitoring adalah uPaya untuk mengamati
pelayanan dan cakupan program pelayananscawalmungkin, unruk dapat
menemukan dan selanjutnya mcmperbaiki masalah dalam pelalcsanaan
Program.
Tujuan monitoring adalah:
1. (Jntuk mengadakanperbaikan,perubahanorientasi atau disain dari
sistem pelayanan(bila perlu).
2. Untuk menyesuaikanstrategi atau pedoman pelayanan yang
dilaksanakan di lapangan, sesuai dengan temuan-temuan
dilapangan.
3. Hasil analisisdari monitoring digunakan untuk perbaikandalam
pemberian pelayanan di rumah sakit. Monitoring sebaiknya
dilakukan sesuai keperluan dan dipergunakan segerauntuk
perbaikar-rprogram.
Khusus dalam pelayananlinen di rumah sakit monitoring hendaknya
dilakukan secarateratur/kontinu.
Aspek-aspekyang dimonitor mencakup :
1. Sarana,prasaranadan peralatan'
pelayananii nen,SOP,kebijakan-kebijakandrrelaur
2. Standard/pectoman
rumahsakit,visi,misidanmortorumahsakit'danlain-lain'
yaitu warna yang
3. Pengamatandcngan penglihatan pada linen'
mengkeabu-abuan
atau
tua
k.r.i-, pudar, tid"k .tr"h/putih
yang
barang
dari
usia pakai' Terdapat bayangan
g^-b"rk".
Iibrr.ttgk,rt.rya,menunjukkan li nen sudah menipis'
/7. Dari perabaanbila ditarik terjadi perobekan/lapuk'
tinggal
5. Apabila ada penanda'antahun pengadaan/Penggunaan'
frekuensi
dihitung
menghitung umur lamanya, sehinggabisa
kali linen
p.n.L.i*nnya. Biasanyasetelahmengalamipencucian90
tergantung
itupun
(tidak
pakai)'
layak
t.r..b,r. r,riah harusdihapus
masih
kualitas bahan. Ada bahan yang samPail20 kali pencucian
tetap baik dan laYak Pakai'
secara
Kelayakanpakai dan sisi infeksi ditakukan melalui uji kuman
atau
inap
rawat
unit
insidentil bila dijumpai banyak terjadi infeksi di satu
untuk kultur,
lebih. Contoh ii.miil ,rntrlk dilakukan swab dari kulit
pencucian
prosedur
monitoring
sementaramenunggu hasil kulttrr,
ditingkatkan.
Vl.B. Evaluasi
proses akhir seperti
Setiap kegiatan harus selalu dievaluasi pada tahap
juga evaluasi secara
p"d" tth.p pencucian, pengeringan dy sebagainya'
^k.r.lrrr._,h".,
t.ttgk^ kinerfa dari pengelolaan linen di rumah
d"l"*
s ak it Tuiuan dari evaluasi tersebut antara lain:
1.
2.
bahan
Sebagai acuan/masukan dalam perencanaanpengadaan linen,
cuci'
kamar
kimia pembersihan sarana dan prasarana
34.
74
Pcdomanlv{anaicmcnLincn
a- Kuantitas linen
Kuantitas/jumlah linen yang beredar di ruangan sangat
menentukan kualitas pelayanan' demikian pula linen yang
berputar di ruangan yarrg diam akan mengakibatkan linen yang
satu cepatrusak dan linen yang lainnya terlihat belum digunakan'
Ilal-hal sepertiini dapat mengganggupada saatPengganrianlinen
berikutnya matrpun iika linen tersebut hendak diturunkan
kelasnl'a.Untuk itu perlu adanyamonitoring ke ruangan-ruangan
dengan frekuensi rninimal 3 (tiga) bulan sekali arau setiap kali
ada pencatatan di buku administrasi yang tidak mengindahkan
prinsip FIFO.
b. Kualitas Linen
Kualitas yang diutamakan dari linen adalahbersih (fisik linen),
awet (tidak rapuh) dan sehat (bebas dari mikroorganisme
patogen).
Frekuensi:
.
PcdomanManajemcnLincn
75
Bahan Kimia
a. Fisik dan karakteristik bahan kimia
Fisik dan karakteristik bahan kimia dapat berupa warna,
butiran serta bau yang khas dari bahan kimia. Penjelasan
spesifikasibahan kimia pada awal pembelian men.iadipenting
serta melihat pembanding bahan kimia dari produk bahan
kimia lainnya akan sangatmembantu dalam memonitor kualitas
bahan kimia yang dikirim pihak rekanan. Untuk menjaga
kualitas selalu dilakukan monitoring setiap bahan kimia akan
digunakan.
b. pH (Powcr Hidrogcn) dan pcrsentasebahan aktif
Bahan kimia yang digunakan memiliki pH dan bahan aktif
seperti yang dipersyaratkan dalam LDP (Lembar Data
Pengaman) arau MSDSs. Informasi pH penting dalam
mengetahui kualitas bahan kimia yang akan digunakan apakah
mengalami perubahan pada saat penyimpanan dan penggunaan.
Frekuensi pemeriksaan dilakukan pada awal penggunaan,
pertengahan dan akhir.
76
PcdomanManaicmcnLincn
Daftar Rujukan
1.
2.
3.
4.
Penatalaksanaan
linen rumah sakit dengan pengelolaansendiri oleh
lJdarto, MBA, pada presentasidi RNI tentang ma-najemenlinen,
Jakarta22 September2001.
5.
6.
Pedomanpencahayaan,
Depkes,1999.
7.
8.
9.
10.
Lampiran
Pencahayaan pada Ruangan
Kategori
dengan Bidang Kerjanya
Karegori pencahayaan pada masing-masing ruangan tersebut diberi
kode A, B, C, D, E, F, G, H, dan I.
Hubungan kode kategori pencahayaan dengan besarnya lux adalah
sebagi berikut:
- - K *. g"
t
P enc ahay aa n
F;r." rdl .r
L"*
2U3U50
50-7rr00
10G1t200
20G30G500
50G75G1000
100G150G2000
2C00-300G5000
500G750C10000
r000G1500G20000
B
C
D
E
F
G
H
I
Gedung
No
2-T5
,7-r0
1Clt20
2U3U50
5U75-100
10G15G200
2C[30G500
50G75G1000
100G150G2000
Administrasi
Na ma
1
2
3
4
5
()
7
8
Ruan
Direkrur
VakilDirekur
Sekretatis
Rapac/Sidang
Serbaguna
KepalaBidang
KepalaUPF
AdministrasiTU
9
10
11
Peqpumkaan
lnformrsi
RuangTungg'-r
Bidang
Kgrli3
K";.s".i
P cncah ayaa n
Membaca,mc
, Peftcmuan
s.d.a
s.d.a
s.d.a
s.d.a
s.d.a
s.d.a
Membaca, menulis, mengedk
&n pengarsipan
s.d.a
Membaca dan menuiis
Penerimaan camrr/pengunju ng
D
C
D
D
D
D
C
D
D
C
Administrasi
Gedung
Na ma
Ru an ga n
Bi d a n g
15
GudangATK
Dapur
Penyimpanan bahan/alat
Pendistribusian makanan/
L4
Toilet
Pcncucian
N o
t2
K c rj a
_K r,.got_t
_
P e rrcah ayaa n
Laundry
N o
Nama
Rua ng an
Ruangpenerimaan
Desinfeictan
Scrub
ldesin cuci
Mesin petas
Mesin pengeringan
Rungsetrika
Ruang jahit
)
4
5
U
7
8
9
t0
Ii
Administrasi
12
L3
t4
Ruangdistribusi
S-iaf
Toilet
Gudangbersih
Gudang alat
PcdomanManaicmcn Lincn
ri
-@
Pencrimaan bahanlpaliaian
kotor
Pencucian
s.d.a
s.d-a
Pengeringan
s.d.a
Penytrika,/penggosokarr
Penjahit
Penyirnpanan bahan/alat
s.d.a
D
D
(D
C
D
C
D
C
C
;
-o
-c
R)
r---!
PcdomanManaicmcn Lincn
Ir
? t? e
i
lr
.l H I
\(
lr
CI U f,
l--r
f-f
t-F
t-l-
rtEt
Jl
r-l
zl
d-l
I
-l
I
u!
rl
(Jl
zl
tnl
ull
:l
=
l
( 9l
z.l
UI
-l
>- l
<l
<l
(,l
zl
<l
al
i
t-
(J
83
Hdd
";tll
j}
Et:
I
c
o
_:{
t<
1!
r<
84
I gtlolt
nlon.tvla
.;ffirrr;Frtfl--;
ol rt
,Arr,l"vH 9plHJvfn
3rrrt
aH i
-1"'%;
^,rrf i
r EH
H AN r
s 'Z r b
V or;L
're
v ol
.-
-:_-:
9r.rv>tv"3Q >vdHvl.
s1H)tlf'\9
JdO/ NO
ptug$ kmi
Kami lidak boddgutg iawab tih ad. silat bahil yaaElhlur, $ut d4 sebagoinya
Sgale bsrtr-k khin dsmpalksn drlim waklu 1t4 hm dseai datbr aslinya dan kffil
law& tuk ttih dari lfr hargs crci (cucjan yeng tlah diganti rugi
(oK)
I Jam:
rEIe B PaEl
!_sr!93r!
xuar44:
lggg &
lsusls
Rurga:
parel
Paal.
Binalu:
Fffii_
Puaf.
Mcngetd|ui,
Kepala
lB/B:gtRumg
HtrgEtshui,
Kpala
IngBag/Ruang
(..)
(..........)
Nrp
Nip
Porttirn:
Pmrkaian
L Liren.hbksiu-6
Hepa:itrs,Gilg,m} nasuktsn dstem tcntolg kuning/tulb
bahan:
-{HlV.
infellsusdm ddkat
EJal
D.ODliro: . ..tr
LiEn.bls Sp|. maqktan le dalffi kanlmg hitar,/tLdbtiren Sp*l.6an t.ot rilar
o.DX : . ir
{64 ms xotor n&s Erpsah denaan roda lins betsrh.
Cleanmx . ..-or
4
Mmgambl Inen basi\ 1arus terbtu-FJp*ai tan:oig phstik beEl.
Sourlrg : . [r
piri,ttama:.......................
5
LiEnd,bMd"raltroibe6iaNo:...........
y
tsnTgnt
rercE(nil....q
87
BTNATURS .-..-....
FORITULtR
'-
88
{Ruang r:wstt
Pedoman Manaiemen
Linen