Anda di halaman 1dari 23

little girl who wanna be tall

Talkactive. Yellow freak. Bathroom singer. Loyal fans of #MUFC. Freedom Hunter!

Jumat, 20 Juni 2014


Pengaruh Globalisasi Terhadap Ketahanan Nasional Indonesia

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KETAHANAN


NASIONAL INDONESIA
TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.

Feby Dharma Pratiwi


Hening Yasinta
Linka Angelia
Nerissa Arviana
Poppy Desnia

(22212880)
(23212405)
(24212225)
(25212289)
(28212080)

2 EB 17
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya dengan judul Pengaruh Globlalisasi Terhadap Sistem
Ketahanan Nasional Indonesia.
Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai globalisasi, sistem ketahanan nasional
Indonesia beserta pengaruh-pengaruhnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala urusan kita. Amin

Bekasi, 06 Mei 2014

PENYUSUN

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....

DAFTAR ISI............................

ii-iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional..


2.2 Asas-Asas Ketahanan Nasional..
2.3 Sifat Ketahanan Nasional Indonesia..
2.4 Ketahanan Indonesia dalam Berbagai Aspek.
2.5 Pengertian Globalisasi

3
4
6
7
9

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Aspek-aspek yang Mempengaruhi Ketahana Nasional terhadap
Globalisasi
3.2 Faktor-faktor Penyebab Terjadinya
Globalisasi.
3.3 Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bangsa

12
13

Indonesia
3.4 Dampak-dampak Globalisasi terhadap Ketahanan

13

Nasional.
3.5 Tantangan Globalisasi terhadap Ketahanan Nasional
3.6 Aspek-aspek Ketahanan Nasional dalam Globalisasi
3.7 Esensi Nasionalisme Indonesia yang harus

14
16
17

Dipertahankan
3.8 Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi terhadap Nilai

19

Nasionalisme..

20

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan

22

4.2 Saran..

23

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Globalisasi saat ini adalah salah satu proses yang tidak dapat kita tolak. Seiring dengan
perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka Indonesia harus
mengikuti proses globalisasi yang terjadi. Era globalisasi menuntut negara untuk senantiasa
mewaspadai dan tidak mungkin menutup diri dari perkembangan dan perubahan-perubahan yang
ada. Era globalisasi telah menempatkan bangsa dan negara Indonesia pada posisi yang dilematis.
Di satu sisi proses globalisasi tersebut telah memberikan kesempatan dan tantangan bagi bangsa
dan Negara Indonesia untuk dapat hidup bergaul dengan masyarakat internasional lebih baik lagi.
Dalam hal ini proses tersebut telah merangsang upaya peningkatan daya saing dan kompetisi
bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di berbagai aktivitas kehidupan. Di sisi lain, proses
globalisasi tersebut telah memberikan tekanan dan beban yang sangat berat bagi bangsa dan
Negara Indonesia untuk dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan masyarakat
internasional baru seperti dalam masalah penegakan HAM, lingkungan hidup dan lain-lainnya
dikarenakan adanya campur tangan asing. Situasi seperti ini kemungkinan besar dapat terjadi
apabila unsur-unsur utama kekuatan hankam dan komponen bangsa yang lain tidak mampu
mengatasi permasalahan dalam negeri. Dan Setiap perubahan akan selalu menyebabkan
gangguan terhadap keseimbangan, sehingga akibat-akibat yang ditimbulkan oleh gangguan
keseimbangan yang lahir dari proses perubahan ini akan merupakan suatu perubahan keadaan.
Persoalan persoalan inilah yang kemudian harus dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Karena
penanganan yang tidak efektif terhadap persoalan semacam ini dapat mengganggu keutuhan dan
ketahanan Nasional Bangsa Indonesia. Banyaknya konflik yang muncul salah satunya
merupakan indikasi terganggunya ketahanan Nasional misalnya saja munculnya gerakan-gerakan
separatis di pelosok tanah air. Hal-hal inilah yang kemudian dapat menghambat Bangsa
Indonesia dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia


Ketahanan Nasional pastinya mempunyai rumusan dengan pengertian yang baku dalam
upayanya menghadapi dinamika perkembangan dunia dari masa ke masa. Kepastian itu menjadi
keharusan karena dipakai sebagai titik dasar atau titik tolak untuk gerak implemetasi/penerapan
di dalam hidup dan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Pengertian baku Ketahanan Nasional bangsa Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa
Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang
datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas , integritas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.
Oleh karena itu, Ketahanan Nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan nasional yang
harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus-menerus serta sinergik. Hal demikian itu,

dimulai dari lingkungan terkecil yaitu diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara
dengan modal dasar keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.
Proses berkelanjutan itu harus selalu didasari oleh pemikiran geopolitik dan geostrategi sebagai
sebuah konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan konstelasi yang ada
disekitar Indonesia.
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional
melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan
selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan terpadu berlandaskan
Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, konsepsi Ketahanan Nasional
Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,
dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam
menumbuhkembangkan nilai-nilai nasionalnya, demi sebesar-besar kemakmuran yang adil dan
merata, rohaniah dan jasmaniah. Sementara itu, keamanan adalah kemampuan bangsa dan negara
untuk melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengambangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
Hakikat konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara seimbang , serasi dan selaras dalam aspek hidup dan
kehidupan nasional.

2.2 Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia


Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri dari :
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan
kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan
keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik yang
ada padanya. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat dicapai dengan
menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan keamanan. Sebaliknya
memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu,
keduanya harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah
satu parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.
2. Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh
dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan
selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan
demikian, ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh,
menyeluruh dan terpadu (komprehensif integral)
3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling
berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan
sekelilingnya. Dalam prosesnya dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif
maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan ke luar, seperti:
a) Mawas ke dalam
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu
sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas
derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan
nasional mengandung sikap isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme).
b) Mawas ke luar
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan
mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya saling
interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional,
kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar memberikan dampak
keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian, interaksi dengan pihak lain
diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
4. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong,
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam asas ini diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan

kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang
saling menghancurkan.
2.3 Sifat Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam
landasan dan asas-asasnya, yaitu :
1. Mandiri
Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan
keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada
identitas , integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independent) ini merupakan prasyarat
untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global
(interdependent).
2. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan atau menurun
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal
ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah
dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Oleh karena itu, upaya peningkatan ketahanan
nasional harus selalu diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian
kondisi kehidupan nasional yang lebih baik
3. Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat menjadi
faktor yang diperhatikan pihak lain. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia makin
tinggi pula nilai kewibawaan nasonal yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang
dimiliki bangsa dan negara Indoesia.
4. Konsultasi dan kerjasama
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan
antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih pada sikap
konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral
dan kepribadian bangsa.
2.4 Ketahanan Nasional dalam Berbagai Aspek

1. Ketahanan Pada Aspek Ideologi


Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari luar negeri
maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjamin
kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia. Oleh karena itu,
dibutuhkan kondisi mental bangsa yang berlandaskan pada keyakinan akan kebenaran ideologi
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan
berlanjut.
2. Ketahanan Pada Aspek Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, gangguan, ancaman dan hambatan yang
datang dari luar maupun dari dalam negeri yang langsung maupun tidak langsung untuk
menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
3. Ketahanan Pada Aspek Ekonomi
Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri baik yang langsung maupun tidak
langsung untuk menjamin kelangsungan hidup pereokonomian bangsa dan negara Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan di bidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang
datang dari dalam maupun dari luar yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
5. Ketahanan Pada Aspek Pertahanan dan Keamanan

Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara
stabilitas pertahanan dan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan
hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala
bentuk ancaman.
2.5 Pengertian Globalisasi
Istilah globalisasi berhubungan dengan peningkatan saling keterkaitan antarbangsa dan
antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk interaksi-interaksi lain. Menurut asal katanya, kata globalisasi diambil dari kata global,
yang maknanya ialah universal. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau
proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia
makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi
sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang
memiliki pandangan negatif terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah
kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu
bersaing, dengan kata lain, negara yang kaya akan semakin kaya dan negara-negara yang kecil
akan semakin bergantung padanya.
Pengaruh globalisasi baik positif maupun negatif dapat menjadi bahan masukan dalam diri
kita masing-masing. Beberapa orang menyatakan bahwa globalisasi merupakan mitos atau paling
banter hanya di anggap sebagai suatu kelanjutan dari trend yang telah lama mapan. Tapi di sisi
lain, banyak yang mengatakan bahwa globalisasi tidak hanya real, tetapi juga sudah sangat maju
perkembangannya. Seperti yang diutarakan oleh Keniche Ohmae,
Kita sekarang hidup dala dunia tanpa batas, dimana negara-bangsa telah menjadi rekaan dan
dimana para politikus telah kehilangan semua kekuatan efektif mereka, ( menurut Harper Collins
dalam Anthony Giddens,1995 )
Dari beberapa sumber, pengertian globalisasi diantaranya yaitu, Globalisasi adalah
keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain

sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.( sumber : id.wikipedia.org.diakses


tanggal 19 Januari 2013 )
Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari
setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Achmad
Suparman(sumber:shttp://duniabaca.com/definisi-globalisasi-ciri-ciri-globalisasi.html diakses
tanggal 19 Januari 2013 )
Pengertian globalisasi belum memiliki definisi yang mapan sehingga memunculkan
pandangan yang berbeda-beda, kecuali sekedar definisi kerja, sehingga bergantung dari sisi mana
orang melihatnya, dan dari beberapa sumber dan pendapat di atas maka pengertian globalisasi
dapat disimpulkan yaitu globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam
berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara
nyata, sehingga sulit untuk diseleksi atau dikontrol.

BAB III
PEMBAHASAN
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan
keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi biasa. Globalisasi dapat mempengaruhi ketahanan
Nasional suatu negara, dikarenakan adanya keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa di
seluruh dunia tidak menutup kemungkinan akan ada campur tangan bangsa maupun pengaruh
asing dalam sistem ketahanan nasional bangsa. Pengaruh asing ini dapat dianalogikan sebagai
virus yang menakutkan, namun selama ketahanan nasional sebagai sistem kekebalan tubuh
cukup kuat, virus tersebut seharusnya tidak menjadi kekuatan yang mengancam. Namun
demikian tidak selamanya globalisasi memiliki dampak negatif, globalisasi juga memiliki
dampak positif bagi Bangsa Indonesia.

Beberapa bentuk ancaman tersebut menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka
karma) meliputi :
1. Ancaman di dalam negeri
Ancaman dalam negeri menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam
mengukuhkan ketahanan nasional bangsa Indonesia dalam berbagai kondisi ancaman yang
berasal dari dalam negeri. Ancaman ini bisa berupa pemberontakan, subversi, kudeta, atau apa
pun namanya yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia.
2. Ancaman dari luar negeri
Dalam bentuk fisiknya, ancaman seperti ini dapat kita jumpai dalam beberapa istilah di
bawah ini yang sangat akrab di telinga kita, antara lain: infiltrasi, subversi dan intervensi dari
kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari
luar negri. Namun, dalam bentuk non-fisiknya ancaman seperti ini jauh lebih berbahaya dari
sekedar perang fisik. Ia bisa berwujud perang pemikiran, propaganda global, pelemehan sistem
sistem kehidupan yang bersentuhan dengan sensitifitas agama, ras, budaya, dll. Hal ini jika tidak
disadari dan dibiarkan berlarut larut akan memicu kemerosotan suatu bangsa. Dimulai dari
kemerosotan finansial, hingga kemerosotan moral. Akhirnya, jatah sebuah peradaban tersebut
untuk tetap eksis dalam kancah dunia tinggal menghitung hari saja.
3.1 Aspek-aspek yang Mempengaruhi Ketahanan Nasional terhadap Globalisasi
Saat ini, bangsa Indonesia masih berada dalam perkembangan ekonomi yang sampai
sekarang belum pulih dari krisis. Dan negara ini akan goyah lagi apabila dihantam oleh
globalisasi jika kemampuan, produktivitas masyarakat tidak ditingkatkan sesuai dengan
kemampuan bangsa lain, sehingga bisa bersaing di dalam pasar globalisasi. Sebagai upaya untuk
mengatasi tantangan masa depan bangsa ini maka kita sebagai bangsa yang besar memerlukan
pemimpin yang memiliki wawasan ketahanan yang luas. Karena era globalisasi akan
-

mempengaruhi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.


Aspek pertama, sosial-politik yang juga akan terpengaruh globalisasi. Keadaan sosial politik
bangsa akan berpengaruh ataupun dipengaruhi oleh dunia luar dan bisa merubah paham dan asas
yang sudah dianut. Ini akan melemahkan Ketahanan Nasional Indonesia dan menurukan wibawa

bangsa di mata bangsa lain.


Aspek kedua, dalam kehidupan tatanan nasional akan dipengaruhi secara langsung juga dengan
globalisasi. Untuk itu diperlukan kebijakan -kebijakan dari pemerintah hasil pemilu presiden
2004 untuk dapat mengatasinya.

Aspek ketiga, apabila kebijakan-kebijakan pemerintah salah maka globalisasi akan


memperlemah Ketahanan Nasional. Pemerintah diharuskan mengambil langkah dan kebijakan
untuk mengantisipasi gelombang globalisasi di masa mendatang.

3.2 Faktor-faktor Penyebab terjadinya Globalisasi


Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya globalisasi, yaitu:
1) Kemajuan IPTEK terutama dalam bidang informasi dan inovasi-inovasi baru di dalam teknologi
yang mempermudah kehidupan manusia.
2) Perdagangan bebas yang ditunjang oleh kemajuan IPTEK.
3) Kerjasama regional dan internasional yang telah menyatukan kehidupan berusaha dari bangsabangsa tanpa mengenal batas negara.
4) Meningkatnya kesadaran terhadap hak-hak asasi manusai serta kewajiban manusia di dalam
kehidupan bersama, dan sejalan dengan itu semakin meningkatnya kesadaran bersama dalam
alam demokrasi. (H.A.R. Tilaar, 1997).
3.3 Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
Dari aspek ideologi, Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia saat ini
menghadapi tantangan serius, bukan saja orang enggan bicara tentang Pancasila, tetapi justru
nilai-nilai yang terkandung didalamnya nyaris tidak lagi dihayati dan diamalkan. Distorsi

pemahaman dan implementasi yang terjadi saat ini, dapat kita amati fenomenanya antara lain :
Terjadinya kemerosotan (dekadensi) moral, watak, mental dan perilaku/ etika hidup

bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda.


Gaya hidup yang Hedonistik, materialistik konsumtif dan cenderung melahirkan sifat ketamakan

atau keserakahan, serta mengarah pada sifat dan sikap individualistic.


Timbulnya gejala politik yang berorientasi kepada kekuatan, kekuasaan dan kekerasan, sehingga

hukum sulit ditegakkan.


Persepsi yang dangkal, wawasan yang sempit, beda pendapat yang berujung bermusuhan, anti

terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada akhirnya cenderung anarkhis.
Birokrasi pemerintahan terlihat semakin arogan berlebihan, cenderung KKN dan sukar
menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. Pemberan-tasan korupsi yang berakar pada
birokrasi ini yang terasakan amat sulit karena telah membudaya.

3.4 Dampak-dampak Globalisasi terhadap Ketahanan Nasional


1) Dampak positif

a.

Globalisasi ekonomi
Terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa
negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang

menunjang kehidupan nasional bangsa.


b. Globalisasi sosial budaya
Dalam globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja
yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan
kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa
c.

nasionalisme kita terhadap bangsa.


Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya

hak-hak asasi manusia.


d. Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan
e.

bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak.


Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional,

transparan, dan akuntabel.


f. Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan,
kedaulatan, dan ketertiban negara yang profesional.
g. Adanya hubungan kerja sama antarbangsa , khususnya dalam bidang pertahanan keamanan baik
kerja sama bilateral , regional maupun internasional.
2) Dampak negatif globalisasi
a. Ideologi bangsa
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa
kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi
Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa
akan hilang
b. Aspek ekonomi
Dalam aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya
produk luar negeri membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa
c.

Indonesia.
Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara semakin

berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi.
d. Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat secara global.
Masyarakat sering kali mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan jika tidak dipenuhi,
masyarakat cenderung bertindak anarkis sehingga dapat mengganggu stabilitas nasional,
ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

e.

kemajuan teknologi juga dipergunakan oleh jaringan atau kelompok penjahat internasional
untuk beroprasi di berbagai negara untuk mempermudah mencapai tujuannya.
Indonesia beberapa kali pernah menelurkan gagasan-gagasan besar sebagai jawaban atas
tantangan globalisasi. Indonesia merupakan negara pertama yang memproklamasikan
kemerdekaannya setelah Perang Dunia kedua berakhir dan merupakan penggagas berdirinya
Gerakan Non Blok pada masa perang dingin. Indonesia juga merupakan penggagas sistem bagi
hasil dalam industri minyak dan gas sebagai alternatif terhadap sistem konsesi yang dianggap
sebagai bentuk kolonialisme baru. Kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam implementasi
gagasan-gagasan besar tersebut seharusnya dapat menjadi pemacu semangat dalam melakukan
perencanaan strategi dan konsolidasi yang lebih baik dalam peningkatan kemampuan untuk
menghadapi tantangan globalisasi.
Dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan
keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan
sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya
demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sedangkan
keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar
maupun dari dalam.

3.5 Tantangan Globalisasi terhadap Ketahanan Nasional


1. Konsepsi Ketahanan Nasional.
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan
secara utuh.
2. Ekonomi kerakyatan harus menghindari system monopoli ekonomi. Sehingga terciptanya system
ekonomi yang bebas dan tidak di monopoli oleh pihak pihak tertentu.
3. Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang
serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak
sesuai dengan kebudayaan nasional.
3.6 Aspek-aspek Ketahanan Nasional dalam Mengatasi Globalisasi
Aspek-aspek yang dikedepankan dalam ketahanan nasional dalam ini meliputi:
1. Kemampuan dan kekuatan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (survival, identitas dan
integritas bangsa dan negara).

2. Kemampuan dan kekuatan untuk mengembangkan kehidupan bernegara dan berbangsa dalam
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
3. Berpedoman pada wawasan nasional
Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya
berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan
sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga
wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan
nasional.
Ketahanan nasional memiliki beberapa sifat yang melandasinya untuk tetap memberikan
kontribusi konstruktif bagi Indonesia. Sifat sifat tersebut antara lain tercermin dari beberapa hal
di bawah ini, antara lain:
1. Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri
dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta
bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan
prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global
2. Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun
menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan
strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini
senantiasa berubah. Oleh sebab itu, upaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa
diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan
nasional yang lebih baik.
3. Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya
kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
4. Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat
mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat
menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar
pula kewibawaannya.
5. Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap
konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi
lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

3.7 Esensi Nasionalisme Indonesia yang harus Dipertahankan


Sesungguhnya nilai-nilai nasionalisme (faham tentang kebangsaan) itu bersumber dari
sosio-kultural bangsa dan bumi Indonesia. Sekalipun akan mengalami interaksi dengan dunia
luar dalam era globalisasi, tetapi hakekatnya tidak boleh berubah.
Esensi pertama, secara intrinsik tidak akan berubah, apalagi hal itu memiliki nilai-nilai mendasar
dan sebagai way of life bangsa Indonesia, serta sebagai dasar Negara Republik Indonesia akan
tetap dapat dipertahankan. Sekalipun saat ini mengalami pasang surut dan mungkin sedikit
memudar sifatnya tentu sementara.
Esensi kedua adalah UUD 45 sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, akan tetap
menjadi kaidah utama. Kita sadari dan di implementasi-kan bahwa untuk menata negara dan
masyarakat diperlukan berbagai undang-undang dan peraturan yang tentunya harus bersumber
pada Undang-Undang Dasar ini. Faham kebangsaan kita menyadari dengan sepenuhnya, bahwa
semua tata kehidupan bangsa, harus telah tertuang dan teratur didalam pasal-pasal UndangUndang Dasar tersebut. Hal ini sekaligus merupakan komitmen kita bersama dalam mendirikan
Negara Republik Indonesia.
Esensi ketiga adalah Rasa cinta tanah air dan rela berkorban. Sebagai bangsa yang merdeka
karena perjuangan melawan penjajah dan telah mengorbankan jiwa raga beribu-ribu pahlawan
bangsa, maka rasa kebangsaan kita harus dilandasi oleh tekad dan semangat terus berupaya
mencintai tanah air Indonesia dengan segala isi yang terkandung didalamnya sepanjang masa.
Karena hanya dengan rasa cinta tanah air, bangsa ini akan tetap utuh dan akan rela berkorban
pula bagi kejayaan bangsa dan Negaranya. Sekalipun hujan emas di negeri orang tentu tidak
seindah hidup di negeri sendiri, walaupun serba menghadapi kesulitan dan kemiskinan.
Esensi keempat adalah rasa persatuan dan kesatuan bangsa didalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Hal ini yang sekarang terkoyak-koyak dan nyaris menghadapi disintegrasi.
Pengaruh globalisasi sangat besar, eforia-reformasi, telah membuat bangsa Indonesia hampirhampir kehilangan arah dan tujuan. Ide sparatisme dan upaya-upaya memisahkan diri dari NKRI
oleh beberapa daerah, adalah contoh nyata yang perlu kita cegah. Kalau ide tersebut dibiarkan
berkembang maka Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami ancaman yang serius. Sudah
tentu hal tersebut mengingkari akar nilai-nilai persatuan dan kesatuan, yang telah dirintis oleh
para pendahulu Republik ini.
Esensi kelima tentang wawasan kebangsaan yang bersumber dari wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional hendaknya terus dapat melekat pada hati dan dihayati sepenuhnya oleh
warga Negara Indonesia, sehingga tertanam pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang sarwa

Nusantara, merangkul semua kepentingan dan mengarahkan pada cita-cita dan tujuan
pembangunan Nasional.
Dan yang terakhir, Esensi keenam adalah disiplin nasional. Bangsa yang ingin maju dan mandiri
harus memiliki disiplin nasional yang tinggi. Nasionalisme berakar pula pada budaya disiplin
bangsa tersebut. Justru antara disiplin nasional dan nasionalisme, merupakan dua sisi mata uang
yang saling berpengaruh. Makna dan esensi disiplin nasional akan terlihat pada disiplin para
penyelenggara Negara, tertib dan lancarnya pelayanan masyarakat, serta dalam berbagai
kehidupan sehari-hari.
3.8 Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai
nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam
negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenarbenarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya
bangsa.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Nasionalisme bangsa Indonesia belum memudar, sekalipun saat ini didera oleh pengaruh
globalisasi dan liberalisasi serta proses demokratisasi. Tantangan baru ini harus dihadapi dengan
serius dan optimisme, bilamana tidak di pupuk kembali dan tidak mendapat dorongan semangat
baru oleh para pemimpin bangsa ini, maka tidak mustahil faham tentang kebangsaan ini akan
tersapu oleh peradaban baru yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur sosio-kultural
bangsa kita
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan ini antara lain adalah:
1) Pengertian globalisasi belum memiliki definisi yang mapan sehingga memunculkan pandangan
yang berbeda-beda, kesimpulannya globalisasi adalah merupakan suatu proses yang mencakup
keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas
yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk diseleksi atau dikontrol.
2) Pengembangan illmu pengetahuan dan teknologi dalam ilmu komunikasi dapat meningkatkan
ketahanan nasional, yang dengan adanya komunikasi semua informasi yang ada diseluruh
nasional agar dapat menciptakan keharmonisan dan keselarasan dalam berbangsa dan bernegara.
3) Titik awal lahirnya globalisasi, dimulai dengan ditemukannya alat komunikasi dan transportasi
modern. Untuk mempertahankan identitas nasional maka diperlukan identitas dalam pandangan
perspektif ketahanan nasional yang merupakan salah satu sarana dalam membentuk kondisi
dinamis yang meliputi segala aspek kehidupan yang terintegrasi dalam dalam bangsa dan negara
Indonesia, karena globalisasi memiliki dampak positif juga negatif bagi hankam di Indonesia.
4) Globalisasi, keterbukaan dan ketahanan informasi dapat menguji ketahanan nasional kita dalam
upaya tetap mempertahankan jati diri dan kepribadian bangsa.
4.2 Saran
Indonesia adalah negara yang sedang berkembang dan sangat mungkin terpengaruh oleh
adanya arus globalisasi, sebagai warga negara kita perlu menerima semua informasi dari segala
aspek kehidupan dan dapat menyaring semua itu apakah termasuk kedalam jati diri dan
kepribadian bangsa Indonesia. sudah tentu kita selaku warga negara sangat peduli dan langsung

berkepentingan terhadap perkembangan yang terjadi dalam negara kita. Kepedulian itu terutama
berkenan dengan cita-cita reformasi sebagai hal yang telah tumbuh dalam masyarakat luas, dan
agenda yang mendesak ialah memberantas dan mengakhiri kejahatan kemasyarakatan dan
kenegaraan berupa korupsi, kolusi dan nepotisme. Terdapat suasana umum dalam masyarakat
yang memandang bahwa agenda itu belum terwujud dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Listyarti Retno, Dra. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Erlangga.
Giddens Anthony. 2000. The Third Way, Jalan ke Tiga Pembaruan Demokrasi Sosial.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Giddens Anthony. 2001. Runaway World, Bagaimana Globalisasi Merombak Kehidupan
Kita. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://hermanherfiantoko.blogspot.com/2013/09/pengaruh-globalisasi-terhadap.html
http://srisumarnisjahril.blogspot.com/2012/08/pengaruh-globalisasi-informasi-terhadap.html
http://www.pasca.ugm.ac.id/v3.0/prodi/id/10
http://emil.staff.gunadarma.ac.id
www.bappenas.go.id/index.php/download.../1718
http://jwigie.blogspot.com/2011/04/ketahanan-nasional-dalam-era.html
http://awaythelover.blogspot.com/2010/08/globalisasi-dan-tantangannya-terhadap.html

Anda mungkin juga menyukai