Definisi
Dabetes Mellitus tipe 2, yang sebelumnya disebut diabetes mellitus tidak tergantung insulin
(NIDDM, Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus), adalah sekelompok penyakit yang ditandai
dengan keadaan hiperglikemia, resistensi insulin/defisiensi insulin dan berhubungan dengan
komplikasi mikrovaskular (retinal,renal), makrovaskular ( koronerdanperifer), dan neuropatik.
Etiologi
DM dicirikan dengan peningkatan sirkulasi konsentrasi glukosa akibat metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak yang abnormal dan berbagai komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler.
Semua keadaan diabetes merupakan akibat suplai insulin atau respon jaringan terhadap insulin
yang tidak adekuat, ada bukti yang menunjukkan bahwa etiologi DM bermacam-macam.
Meskipun berbagai lesi dan jenis yang berbeda akhirnya akan mengarah pada insufisiensi
insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting pada mayoritas penderita
DM. Manifestasi klinis DM terjadi jika lebih dari 90% sel-sel beta telah rusak. Pada DM yang
lebih berat, sel-sel beta telah rusak semuanya, sehingga terjadi insulinopenia dan semua kelainan
metabolik yang berkaitan dengan defisiensi insulin.
Epidemiologi
Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka
insidens dan prevalensi DM tipe-2 di berbagai penjuru dunia, kemungkinan disebabkan karena
meningkatnya pasien obesitas dan aktivitas fisik yang kurang.WHO memprediksi adanya
peningkatan jumlah penyandang diabetes yang cukup besar untuk tahun-tahun mendatang. Untuk
Indonesia, WHO memprediksi kenaikan jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi
sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Laporan dari hasil penilitian di berbagai daerah di Indonesia
yang dilakukan pada dekade 1980 menunjukkan sebaran prevalensi DM tipe-2 antara 0,8% di
Tanah Toraja, sampai 6,1% yang didapatkan di Manado. Hasil penelitian pada era 2000
menunjukkan peningkatan prevalensi yang sangat tajam.Sebagai contoh penelitian di Jakarta
(daerah urban) dari prevalensi DM1,7% pada tahun 1982 menjadi 5,7% pada tahun 1993 dan
kemudian menjadi 12,8% pada tahun 2001 di daerah sub-urban Jakarta.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia (2003) diperkirakan penduduk Indonesia yang
berusia di atas 20 tahun adalah sebesar 133 juta jiwa.Dengan prevalensi DM pada daerah urban
sebesar 14,7% dan daerah rural sebesar 7,2%, maka diperkirakan pada tahun 2003 terdapat
penyandang diabetes sejumlah 8,2 juta di daerah urban dan 5,5 juta di daerah rural. Selanjutnya,
berdasarkan pola pertambahan penduduk, diperkirakan pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta
penduduk yang berusia di atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi DM pada urban (14,7%)
dan rural (7,2%)maka diperkirakan terdapat 12 juta penyandang diabetes di daerah urban dan 8,1
jutadi daerah rural.
Faktor Resiko
Faktor risiko diabetes tipe 2 terbagi atas :
a) Faktor risiko yang tidak dapat diubah
- Usia> 45 tahun
- Riwayat keluarga dengan diabetes
- Ras/etnik
- Riwayat melahirkan Bayi dengan berat> 4Kg
- Riwayat pernah menderita DM gestasional
b) Faktor risiko yang dapat diperbaiki
- Obesitas
- Kurang aktifitas fisik
- Hipertensi ( >140/90 mmHg)
- Dislipidemia ( HDL < 35 mg/dl)
- Trigliserida ( > 250 mg/dl)
- Diet tinggi gula rendah serat
Patofisiologi
Patogenesis DM tipe 2 jauh lebih sedikit diketahui, walaupun tipe ini merupakan yang tersering.
Pada tipe ini, faktor genetik berperan lebih penting dibandingkan dengan DM tipe 1. Tetapi,
bagaimana faktor ini secara pasti bekerja, masih belum diketahui.
Karakteristik DM tipe 2 ialah :
menjadi amiloid di islet. Amilin yang mengelilingi sel beta akan menyebabkan sel beta agak
refrakter dalam menerima sinyal glukosa. Selain itu, amiloid bersifat toksik bagi sel beta
sehingga mungkin berperanmenyebabkan kerusakan sel beta.
Resistensi insulin dan obesitas
Merupakan factor utama penyebab DM tipe 2. Pada prinsipnya, resistensi insulin dapat terjadi di
tingkat reseptor insulin atau di salah satu jalur sinyal (postreseptor) yang diaktifkan oleh
pengikatan insulin ke reseptornya. Penyebab timbulnya resistensi insulin :
Obesitas merupakan salah satu factor resiko yang penting. Untungnya, bagi orang obesitas yang
menderita DM, penurunan berat badan dan olahraga dapat memulihkan resistensi insulin dan
gangguan toleransi glukosa, terutama pada awal perjalanan penyakit saat produksi insulin belum
banyak terpengaruh. Mekanisme obesitas dapat menyebabkan DM ialah sebagai berikut:
Untuk melaksanakan fungsinya di hati dan otot (utama) jaringan lemak mengeluarkan molekulmolekul zat perantara meliputi TNF, asam lemak, leptin, dan resistin. Pada keadaan kegemukan,
dimana jaringan lemak jumlahnya banyak, maka otomatis jumlah zat-zat perantara ini juga
meningkat.
dipahami
Selain itu, hal-hal lain yang bisa terjadi pada DM tipe 2 ialah :
kegagalan hiperinsulinemia untuk mengimbangi glukoneogenesis
Manifestasi Klinis
fasting
Diagnosis DM umumnya dikaitkan dengan adanya gejala khas berupa poliuria, polidispia, lemas
dan berat badan menurun. Gejala lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah kesemutan,
gatal, mata kabur, dan impotensia pada pria, serta pruritus vulvae pada pasien wanita.