TAHAP I
Bahasan
0.1.
0.2.
0.3.
Kontrak Belajar
Panduan Media
( Md )
Permainan Rantai Nama
Permainan tepat Berbaris
Mood Barometer
Bagan Presentasi Organizers
Kode
Lembar kerja
( LK )
Kode
O.A.
O.B.
O.C.
O.D.
Informasi kunci
( Inku )
Pengantar program RLA
Bagan Daur POD
Kode
0.3.a
0.3..b
Informasi kunci
( Inku )
Pengertian Paralegal
Peran, Tugas dan ketrampilan
Kode Etik Paralegal
Kode
Sarana
0.1.
0.2
Bahasan
Pengertian Paralegal
Peran, Tugas dan Ketramplan
Kode Etik Paralegal
Panduan Media
( Md )
Bu Hindun Minta Cerai
Kode
1.A
Lembar kerja
( LK )
Kode
Sarana
1.1.
1.2.
1.3.
Bahasan
Pengertian Kasus Hukum
Perbedaan Kasus PerdataPidana
Garis Besar Pilihan Bentuk
Penyelesaian Sengketa
Panduan Media
( Md )
Kisah Surti Tarjo
Kartu Arus Ragam Kasus
Kode
2.C.
2.A
2.B
Lembar kerja
( LK )
Kode
Informasi kunci
( Inku )
Pengertian Kasus Hukum
Pengertian Kasus Perdata Pidana
Garis Besar Pilihan Bentuk
Penyelesaian Sengketa
Kode
Informasi kunci
( Inku )
Negosiasi
Mediasi
Arbitrasi
Lobby
Kampanye
Advokasi
Kode
Sarana
2.1.
2.2.
2.3.
Bahasan
Negosiasi
Mediasi
Arbitrasi
Lobby
Kampanye
Advokasi
Latihan
Panduan Media
( Md )
Kisah Keripik Pak Raden
Kode
3.A
3.B.
Lembar kerja
( LK )
Kode
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
Sarana
Komik Ketika
Laba-laba
Hendak Menjerat
Elang
Kertas kecil
minimal 50
lembar
Bahasan
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
Panduan Media
( Md )
Praktek Sosialisasi
Kode
Lembar kerja
( LK )
Code
4.A
4.A
Lembar pengamatan
4.b.
Kode
Lembar kerja
( LK )
Daftar Periksa Tugas Pasca
Pelatihan Tahap 1
Format RKTL
Format Evaluasi
Kode
Informasi kunci
( Inku )
Identifikasi Kelompok Sasaran
Pilihan Peran
Kode
4.3.
Sarana
4.1.
4.2.
Bahasan
00.1
Penyusunan RKTL
00.2
00.3
Evaluasi
Penutup
Panduan Media
( Md )
00.A
00.A
Informasi kunci
( Inku )
Kode
Sarana
00.B
00.C
RUMPUN BAHASAN
: 0. PEMBENTUKAN SUASANA
: Terbangun suasana yang kondusif bagi pelaksanaan pelatihan yang bertumpu pada pendekatan Pendidikan
Orang Dewasa ( POD )
: 2 sesi
TOTAL WAKTU
METODE
MEDIA
WAKTU
FAS/TRNR
(Sesi)
Ceramah, Tanyajawab
0.5
Games
Rantai Nama
0.5
Tepat Berbaris
Pertanyaan Penggerak
Curah Pendapat
RUMPUN BAHASAN
: 1. CITRADIRI PARALEGAL
: Peserta mampu merumuskan karakteristik dasar penembangan kegiatan Paralegal Berbasis Masyarakat
TOTAL WAKTU
: 2 sesi
1 SESI = 120 MENIT
TUJUAN
METODE
MEDIA
WAKTU
FAS/TRNR
(Sesi)
Telaah Kisah
Curah Pendapat
Pertanyaan Penggerak
0.5
Curah Pendapat
Pertanyaan Penggerak
0.5
TUJUAN
METODE
MEDIA
WAKTU
FAS/TRNR
(Sesi)
Rumpun Bahasan
: Peserta Mampu Merumuskan Hubungan Antara Kasus Hukum Dan Pilihan Penyelesaian
Total Waktu
: 2 Sesi
1 SESI = 120 MENIT
TUJUAN
METODE
MEDIA
WAKTU
FAS/TRNR
(Sesi)
Telaah Kisah
Diskusi Kelompok
Ragam Kasus
Curah Pendapat
Metaplan
0.5
0.5
Rumpun Bahasan
: Peserta Mampu Merumuskan Prosedur Beragam Pilihan Dalam Jalur Non Litigasi
Total Waktu
: 4 Sesi
1 SESI = 120 MENIT
TUJUAN
METODE
MEDIA
WAKTU
FAS/TRNR
(Sesi)
3.4. Lobby
3.5. Kampanye
3.6. Advokasi
3.1. Negosiasi
Telaah Kisah
Diskusi Kelompok
Silang
Pertanyaan Penggerak
3.2. Mediasi
3.3. Arbitrasi
TUJUAN
METODE
MEDIA
WAKTU
FAS/TRNR
(Sesi)
dalam advokasi
3.7. Latihan
Simulasi
Permainan Menang
Sebanyak Mungkin
Rumpun Bahasan
: Peserta Mampu Merumuskan Beragam Teknik Fasilitasi Dalam Rangka Meningkatkan Sadar Hukum
Berdasar Kebutuhan
Total Waktu
: 3 Sesi
1 SESI = 120 MENIT
TUJUAN
METODE
MEDIA
WAKTU
FAS/TRNR
(Sesi)
Latihan Soal
Lembar kerja
0.5
Peragaan
4.4. Latihan
Simulasi
Panduan Media
1.5
Lembar Kerja
RUMPUN BAHASAN
TOTAL WAKTU
: 3 sesi
1 SESI = 120 MENIT
TUJUAN
METODE
MEDIA
WAKTU
FAS/TRNR
(Sesi)
Curah Pendapat
Pertanyaan Penggerak
Diskusi Kelompok
Penugasan Pribadi
Lembar Kerja
002. Evaluasi
Lembar kerja
0.5
003. Penutup
Ceramah
0.5
10
RUMPUN BAHASAN
0. PEMBENTUKAN SUASANA
TUJUAN
METODE
Ceramah Tanya Jawab
SARANA
Inku. 0.1. Program RLA
MEDIA
Power Point Slide
WAKTU
0.5 Sesi ( 60 Menit )
SETTING
Kelompok Besar
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
11
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 04 : Penegasan. Berikan ulasan singkat atas hal-hal menarik yang telah
dicatat, rangkum dan simpulkan.
Langkah 05 : Penutup. Sampaikan ucapan terima kasih atas peran serta yang telah
ditunjukkan oleh peserta.
Catatan :
12
INFORMASI KUNCI
Inku. 0.1.
PENGANTAR PROGRAM BANTUAN HUKUM MAYARAKAT (RLA)
Program Bantuan Hukum Masyarakat (RLA) yang dilaksanakan oleh Justice for The
Poor Program bertujuan untuk menguatkan akses bantuan hukum dan keadilan bagi
kelompok masyarakat miskin dan marginal di Indonesia. Fokus kegiatan program ini
adalah menguatkan berbagai organisasi rakyat di tingkat desa agar dapat menjalankan
fungsi pendidikan dan pelayanan bantuan hukum bagi masyarakat miskin melalui
pembentukan paralegal dan mediator desa serta menyediakan tenaga pengacara
masyarakat bagi orang desa yang membutuhkan pendampingan hukum. Dengan latar
belakang lemahnya penegakan hukum dan rendahnya kepercayaan publik pada lembaga
penegak hukum serta tingginya tingkat konflik sosial di Indonesia, posko bantuan hukum
di tingkat desa tidak hanya didorong agar dapat menangani kasus tapi juga agar dapat
merepresentasikan kepentingan kelompok masyarakat miskin dalam proses pembuatan
kebijakan di tingkat lokal. Pelaksanaan RLA tahap I (September 2005 Februari 2007)
membuktikan bahwa pembentukan pusat-pusat bantuan hukum RLA dapat diterima dan
bekerja dalam konteks masyarakat dengan latar belakang kegagalan penegakan hukum
dan rendahnya kepercayaan terhadap sisitem hukum formal. Hal ini ditandai dengan
meningkatkan laporan kasus hukum atau sengketa masyarakat kepada paralegal yang
bekerja di posko bantuan hukum. Tulisan ini merupakan proposal kegiatan untuk
pelaksanaan RLA tahap II (Februari 2008 Januari 2010) sebagai tindak lanjut penguatan
posko bantuan hukum bagi masyarakat miskin. Fokus kegiatan pokok dalam RLA II
antara lain: pembentukan asosiasi paralegal, penyediaan fasilitator dan pengacara untuk
persoalan hukum perempuan, perbaikan kualitas pelatihan paralegal dan peningkatan
keterampilan penanganan kasus hukum masyarakat.
Tujuan RLA yaitu:
Pembentukan jaringan bantuan hukum bagi kelompok masyarakat miskin di Indonesia
Peningkatan kapasitas organisasi masyarakat (posko bantuan hukum masyarakat)
dalam memberi pendidikan dan pelayanan bantuan hukum dan mediasi melalui
pembetukan paralegal dan mediator desa
Perbaikan kebijakan pemerintah pusat dan daerah mengenai bantuan hukum bagi
masyarakat di Indonesia
RLA tahap I
Dilaksanakan sejak September 2005 Februari 2007 di 3 lokasi. Hingga Januari 2007
telah dilaksanakan 3 tahap pelatihan paralegal (total jumlah pelatihan paralegal di tiap
kabupaten 30 pelatihan) dan 1 tahap pelatihan mediasi (total jumlah pelatihan mediasi di
tiap kabupaten 10 pelatihan). Dengan demikian, total jumlah paralegal yang sudah dilatih
sebanyak 188 orang dan jumlah orang yang menerima pelatihan mediasi sebanyak 282
orang.
Selain pelatihan formal bagi paralegal dan mediator desa, telah dilakukan pendidikan
hukum masyarakat, baik dalam forum formal maupun informal sebanyak 1525 kali di
mana dari total 8745 orang yang mengikuti forum pendidikan hukum masyarakat tersebut
20% adalah perempuan.
Penguatan Implementasi RLA tahap II
Pelatihan Paralegal Tahap 1
13
menguji coba desain dan dampak sebelum model RLA dipakai untuk kegiatan CDD
project yang lebih luas. Dengan demikian, tidak ada penambahan lokasi program dan
bahkan untuk lokasi dimana inisiatif program sangat sulit dilaksanakan maka tidak akan
diikutsertakan. Periode RLA II direncakan selama 24 bulan, Februari 2008 Januari 2010
15
RUMPUN BAHASAN
0. PEMBENTUKAN SUASANA
TUJUAN
METODE
SARANA
Permainan
MEDIA
Rantai Nama
Tepat Berbaris
WAKTU
0.5 Sesi ( 60 menit)
SETTING
Kelompok Besar
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
16
LANGKAH KEGIATAN
17
Catatan :
Setelah permainan selesai barulah Name Tag ( label nama ) di bagikan.
18
PANDUAN MEDIA
Md. 0.A
Catatan
Untuk memudahkan permainan, pada tiap kelipatan 10, Trainer memimpin
penyebutan nama peserta secara bersama-sama.
19
PANDUAN MEDIA
Md. 0.B
20
INFORMASI KUNCI
Inku. 0.2.
DAUR BELAJAR
21
RUMPUN BAHASAN
0. PEMBENTUKAN SUASANA
TUJUAN
Tersusun harapan atas hasil yang ingin dicapai selama dan pasca
pelatihabn
SARANA
MEDIA
Pertanyaan Penggerak
Curah Pendapat
WAKTU
1 Sesi ( 120 Menit )
SETTING
Kelompok Besar
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
22
LANGKAH KEGIATAN
Penyusunan Harapan
Langkah 01 : Pengantar Bahasan.
Langkah 02 : Penyampaian harapan. Minta peserta untuk memilih satu dari tiga
hal yang telah ditulis untuk disampaikan secara bergiliran ke dalam
forum. Catatlah hasilnya di kertas plano.
Setelah satu putaran selesai, tanyakan apakah dari dua yang tersisa
masih ada yang perlu disampaikan karena belum terwakili oleh
pendapat peserta lain.
Langkah 03 : Pembahasan. Baca ulang hal-hal yang telah dicatat dan kini mulailah
memberi tanda mana pendapat tersebut yang dapat dikelompokkan
dalam: Metode, Materi, Tugas Pasca Pelatihan, dsb bahkan sampai
hal-hal yang mungkin tidak dapat dipenuhi dalam pelatihan ini.
23
Langkah 07 : Pembagian Tugas. Bagi peserta menjadi tiga tim dengan cara
berhitung. Agar terjadi pemerataan, minta terlebih dahulu opeserta
perempuan berhitung, baru setelah selesai dilanjutkan dengan peserta
pria.
Beri kesempatan untuk tanya jawab sejauh peserta memerlukan.
Bila Pencairan suasana dilakukan malam hari, makan tim pertama akan mulai
bertugas esok hari dan presentasi dilakukan hari berikutnya
Bila Pencairan suasana dilakukan pagi hari, maka tim mulai bertugas hari ini
dan hasilnya dipresentasikan esok. Beri waktu break selama 5 menit untuk
memberi kesempatan tim pertama membagi tugas.
Catatan :
24
PANDUAN MEDIA
Md. 0.C.
CARA PENYUSUNAN DAN ANALISIS MOOD BAROMETER
Tempelkan lembaran kertas plano ditempat yang terlindung berisi bagan seperti
berikut ini.
Pada akhir sesi, setelah penutupan, minta peserta bergiliran membubuhkan tanda pada
kolom Suasana hati dan Pemahaman, sesuai penilaiannya.
Cara Penghitungan Lajur Suasana Hati : Kalikan score dengan jumlah pengisi lalu
jumlahkan hasil perkalian tiap score. Hasil penjumlahan tersebut selanjutnya dibagi
dengan total jumlah pengisi. Dengan demikian akan diperoleh rata-rata.
Cara pneghitungan Lajur Pemahaman : Sama dengan cara penghitungan dalam Lajur
Suasana Hati
Analisis : Dengan melihat perpaduan rata-rata suasana hati dan pemahaman akan
diperoleh kombinasi : Menyenangkan dan Paham., Tidak Menyenangkan tapi
Paham, Tidak Paham tapi menyenangkan, dan Tidak Paham dan Tidak
Menyenangkan
25
PANDUAN MEDIA
Md 0.D.
CARA PENYUSUNAN REVIEW MATERI
Buatlah Presentasi Hasil Review materi hari lalu dengan bagan seperti berikui.
Berikan kesempatan peserta lain untuk bertanya, dan barikan kesempatan anggota tim
anda atau boleh juga peserta diluar tim untuk memberikan jawaban.
26
INFORMASI KUNCI
Inku. 0.3a
BAGAN ALUR KEGIATAN PELATIHAN
27
INFORMASI KUNCI
Inku. 0.3b
JADWAL HARIAN PELATIHAN
28
RUMPUN BAHASAN
1. CITRADIRI PARALEGAL
TUJUAN
SARANA
MEDIA
Bu Hndun Minta Cerai
WAKTU
1 Sesi ( 120 Menit )
SETTING
Sub Kelompok
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
29
LANGKAH KEGIATAN
1.
2.
3.
4.
30
Langkah 06 : Penutup. Ucapkan terima kasih dan berikan pujian atas hasil yang
dicapai serta keterlibatan seluruh peserta.
Catatan :
Langkah 03. Presentasi.
Untuk kemudahan proses presentasi hasil mulai dari jawaban atas pertanyaan
no 1. Bila sudah selesai, lanjutkan dengan meminta seluruh sub kelompok
menjawab pertanyaan No 2. Demikian seterusnya.
31
PANDUAN MEDIA
Md.1.A
32
33
PANDUAN MEDIA
Md.1.A
KUNCI JAWABAN
( Hanya untuk Trainer )
Said = Paralegal
Tugasnya : mencatat kasus yang masuk, memberikan konsultasi hukum, memberikan
pilihan-pilihan penyelesaian yang bisa dilakukan klien dan baik-buruknya, sebagai
penyambung antara klien dengan mediator, pengacara, aparat hukum jika diperlukan.
Bu Fatimah = Mediator
Tugasnya menjadi penengah di antara orang-orang yang bersengketa. Mediator harus orang
yang dianggap netral dan diterima dengan baik oleh kedua belah pihak yang bersengketa.
Dewi, SH = Pengacara
Tugasnya mendampingi orang yang membutuhkan bantuan hukum darinya, baik berupa
nasehat hukum terutama mendampingi orang yang sedang melakukan proses di pengadilan.
Dalam kasus pidana, pengacara bisa melakukan pendampingan sejak seseorang ditangkap
sampai vonis dijatuhkan. Pengacara harus sarjana hukum dan mempunyai izin sebagai
pengacara.
34
INFORMASI KUNCI
Inku. 1.1.
Pengertian Paralegal
Adalah orang yang secara sukarela memiliki kepedulian dan komitmen melakukan
pendampingan untuk memperjuangkan keadilan dalam masyarakat. Pendampingan itu
berupa konsultasi guna memahami perkara dengan lebih baik, alternatif pilihan dalam
penyelesaian perkara hingga upaya menjembatani pihak yang bersangkutan dengan sumber
bantuan hukum yang tepat.
Pengertian Mediator
Pihak ketiga yang dipilih secara sukarela oleh pihak-pihak yang bersengketa guna
melakukan proses penyelesaian masalah melalui mediasi. Para pihak bertanggung jawab
untuk secara aktif mencapai kesepakatan dengan difasilitasi oleh mediator.
Pengertian Pengacara
Sama dengan Advokad, yaitu ahli hukum yang berwenang sebagai penasehat atau pembela
perkara di pengadilan
Perbedaan Paralegal, Mediator, Pengacara
Dengan demikian secara garis besar dapat dibedakan bahwa paralegal berbeda dengan
mediator dalam hal paralegal aktif proaktif dalam mengidentifikasi dan menemukan kasus
sedangkan mediator, aktif reaktif sebagaimana peran mereka muncul setelah dipilih oleh
para pihak yang bersengketa. Persamaannya adalah bahwa keduanya berasal dari
masyarakat dan menempuh jenis pelatihan tertentu.
Sedangkan pengacara menjalankan tugas sebagai profesi yang untuk itu mereka harus
menempuh pendidikan formal dan memperoleh ijin. Pendampingannya terentang sejak
seseorang ditangkap hingga vonis pengadilan dijatuhkan. Dalam beberapa referensi
disebutkan bahwa paralegal juga berperan membantu Pengacara dalam membuat
pernyataan-pernyataan (gugatan/pembelaan), mengumpulkan bukti-bukti yang dibutuhkan
dan informasi lain yang relevan dengan kasus yang dihadapi.
35
RUMPUN BAHASAN
1. CITRADIRI PARALEGAL
TUJUAN
SARANA
Inku. 1.2. Peran, Tugas, Ketrampilan
Paralegal
MEDIA
Pertanyaan Penggerak
WAKTU
0.5. Sesi ( 60 menit )
SETTING
Kelompok Besar
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
36
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan bahwa sesi ini adalah kelanjutan dari
sesi sebelumnya yaitu pengertian paralegal.
Langkah 02 : Review sesi sebelumnya. Jika pada sesi sebelumnya telah terdapat
gagasan tentang peran dan tugas para legal, ungkapkan hal itu dan
catatlah di lembar kertas plano. Kemudian minta peserta untuk
melengkapi.
Langkah 03 : Curah Pendapat. Minta peserta berhitung secara biasa. Minta peserta
dengan nomor kelipatan 3 ( 3,6,9, dst ) memberikan satu jawaban atas
ketrampilan apa yang perlu dikembangkan oleh paralegal.
Saat satu putaran selesai, kini minta peserta dengan nomor kelipatan 2
( 2,4, 6 tidak karena tadi sudah mendapat giliran ) untuk menjawab hal
serupa.
Dan akhirnya setelah putaran kedua selesai, beri kesempatan peserta
yang belum mendapatkan giliran untuk menyampaikan jawaban
37
INFORMASI KUNCI
Inku 1.2.
Peran, Tugas dan Ketrampilan Paralegal
Peran dan Tugas utama paralegal adalah :
Mengupayakan peningkatan kemampuan masyarakat terutama masyarakat miskin
- dalam mengupayakan keadilan dalam posisi yang setara dengan kekuasaan di
tingkat lokal
Hal tersebut dapat dijabarkan melalui Peran sebagai :
38
Sumber Belajar
39
RUMPUN BAHASAN
1. CITRADIRI PARALEGAL
TUJUAN
SARANA
Inku. 1.3. Kode Etik Paralegal
MEDIA
Pertanyaan Penggerak
WAKTU
0.5 Sesi ( 60 menit )
SETTING
Kelompok Besar
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
40
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan bahwa bahasan kali ini juga lanjutan
dari bahasan sebelumnya.
41
INFORMASI KUNCI
Inku 1.3.
POKOK PIKIRAN MENGENAI
KODE ETIK PARALEGAL
Paralegal bekerja atas dasar prinsip
Sebagai kader keadilan dari pihak masyarakat yang berkonflik dengan hukum
Melaksanakan tugas atas dasar keadilan (non diskriminatif)
Menjaga independensi
Transparansi
Anti Kekerasan
Kesetaraan
Akuntabilitas
Kejujuran
42
RUMPUN BAHASAN
2. PENGANTAR DASAR HUKUM
TUJUAN
METODE
Telaah Kisah
SARANA
Md. 2.A. Kisah Surti Tarjo
Inku.2.1. Pengertian Kasus Hukum
MEDIA
Kisah Surti -Tarjo
WAKTU
0.5. Sesi (60 menit )
SETTING
Sub Kelompok
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
43
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 02 : Telaah Kisah. Bagikan Lembar Kisah Md. 2.1. Kisah Surti - Tarjo .
Minta salah seorang relawan untuk membaca secara perlahan
sementara peserta lain menyimak. Usai pembacaan, bagi peserta
menjadi 4 kelompok. Minta mereka menjawab pertanyaan berikut.
Tugas Diskusi Kelompok
Berdasar Kisah Surti Tarjo, kini buatlah 3 kemungkinan lanjutan kisah
diatas yang menjadikan kisah diatas menjadi :
a.
b.
c.
d.
Peristiwa Biasa
Peristiwa Hukum
Kasus Hukum.
Berikan penjelasan dan alasan mengapa hal itu anda sebut demikian
44
Langkah 05 : Penutup. Berikan score 1 untuk tiap jawaban yang benar dan lihatlah
kelompok mana yang memperoleh score paling tinggi.
Catatan :
45
PANDUAN MEDIA
Md. 2.A.
Surti dan Tarjo sama-sama tertarik satu sama lain. Tiap malam mereka bertemu. Mereka
menyukai tempat bertemu yang memungkinkan mereka hanya berduaan. Tempat itu adalah
taman, dekat lapangan. Saat berdua mereka sering lupa waktu bahkan hingga larut malam.
Hal itu mengundang reaksi dan komentar warga desa. Ayah Surti terganggu dengan kasakkusuk warga. Dalam satu kesempatan, ia meminta Tarjo menikahi Surti. Tarjo menolak
karena menurutnya ia belum punya pekerjaan tetap untuk dapat menghidupi Surti. Ayah Surti
marah. Tarjo ketakutan melihat wajah ayah Surti.
Kini buatlah 3 kemungkinan lanjutan kisah diatas yang menjadikan kisah diatas menjadi :
1.
2.
3.
4.
Peristiwa Biasa
Peristiwa Hukum
Kasus Hukum.
Berikan penjelasan dan alasan mengapa hal itu anda sebut demikian
46
PANDUAN MEDIA
Md. 2.A.
Balada Surti dan Tarjo
KUNCI JAWABAN
( Hanya untuk Trainer)
Cerita 1:
Peristiwa biasa
Tarjo meminta maaf, demikian halnya dengan Surti. Permintaan maaf keduanya meredakan
kemarahan ayah Surti. Demikian akhirnya mereka berjanji untuk tak lagi berduaan ditempat
yang membuat orang berpeluang menduga-duga hal buruk. Surti belajar lebih giat. Tarjo
mulai berpikir untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
Cerita 2
Peristiwa hukum
Tarjo akhirnya mau menikah dengan Surti.
Ketika tarjo menikah dengan Surti terjadilah peristiwa hukum, yaitu perkawinan. Ketika
Tarjo menikah dengan Surti, timbul akibat-akibat yang diatur hukum yang karena
terjadinya perkawinan itu. Apa saja? Misalnya : kewajiban untuk memberi nafkah,
pemeliharaan anak, siapa yang berhak mewaris jika ada yang meninggal atau bagaimana
jika terjadi perceraian
Cerita 3:
Kemarahan Ayah Surti memuncak. Tarjo dipulkul beberapa kali hingga beberapa bagian
dimuka menampakkan lebam. Dan Tarjo melaporkan hal ini ke Polisi
Terjadi peristiwa hukum, dimana ayah Surti melakukan perbuatan yang dilarang undangundang yaitu menganiaya orang. Akibat-akibat yang timbul dari penganiayaan tersebut juga
diatur oleh hukum. Misalnya bagaimana orang yang menganiaya ditangkap dan diadili dan
mendapatkan hukuman. Dan saat peristiwa ini dilaporkan, maka peristiwa hukum tersebut
menjadi kasus hukum.
47
INFORMASI KUNCI
Inku. 2.1.
PENGERTIAN
PERISTIWA, PERISTIWA HUKUM, KASUS HUKUM
Peristiwa adalah
Kejadian ( hal , perkara, dsb ), kejadian yang luar biasa ( menarik perhatian dsb )
Peristiwa hukum
Tidak semua peristiwa, menjadi peristiwa hukum. Jika peristiwa tersebut tidak
menimbulkan hak dan kewajiban sebagai akibat hukum, maka peristiwa tersebut
bukan peristiwa hukum.
Akibat hukum adalah segala akibat yang timbul jika seseorang melakukan
perbuatan hukum, berupa hak dan kewajiban yang harus dipenuhi, dimana apa saja
hak dan kewajiban itu telah diatur oleh aturan hukum yang berlaku.
Kasus Hukum
Kasus hukum, biasanya digunakan pada sengketa hukum hukum perdata, terutama
bila sengketa tersebut masuk pengadilan. Kasus hukum juga digunakan pada
perkara-perkara pidana yang masuk ke kepolisian.
48
RUMPUN BAHASAN
2. PENGANTAR DASAR HUKUM
TUJUAN
SARANA
Md. 2.B. Kartu Arus Ragam Kasus
Inku. 2.2. Pengertian Kasus Perdata Pidana
Kartu Arus
WAKTU
1 Sesi ( 120 menit )
SETTING
Sub Kelompok
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
49
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan bahwa sesi ini akan diproses dengan
menggukan teknik Kartu Arus. Bagi peserta menjadi 4 kelompok
( boleh meneruskan kelompok pada sesi terdahulu ). Kemudian pada
masing-masing kelompok berikan satu set Kartu Md. 2.1.
Tugas Diskusi Kelompok
KARTU ARUS RAGAM KASUS
a. Pisahkan kartu ke dalam dua kelompok hingga jalas mana kasus
Perdata dan mana kasus Pidana
b. Berikan penjelasan mengapa disebut demikian
.
50
Langkah 05 : Review Hasil Kerja kelompok. Berdasar bahasan Inku 2.3. Perbedaan
Kasus Perdata Pidana, kini minta kelompok menilai hasil peperjaan
mereka dan sekaligus melakukan revisi.
Catatan :
Langkah 06. Penegasan. Bila waktu masih ada berikan kesempatan peserta untuk
menyampaikan kasus-kasus sederhana dan minta peserta lain menganalisis. Atau
sebaliknya trainer memberi contoh, peserta yang menganalisis. Baik juga kalau
diambil contoh kasus yang mendua bisa perdata dan juga pidana sekaligus
51
PANDUAN MEDIA
Md. 2.B.
RAGAM KASUS
( 15 Kasus berikut perlu difotocopy perbersar atau tulis ulang hingga sebesar folio,
buatlah dalam 5 set. 4 set untuk peserta satu set untuk Trainer saat menjelaskan )
KASUS 01. Suatu hari rumah Pak Gino gempar. Uang dan Perhiasan yang
ada di rumahnya hilang. Setelah diselidiki ternyata yang mengambil uang
itu adalah adiknya sendiri.
KASUS 02. Pak Hadi merasa bahwa ladang yang ditanami jagung oleh Pak
Halim sebagian adalah miliknya. Bapaknya pernah membeli tanah itu 10
tahun lalu. Yang menjadi masalah adalah Pak Hadi kehilangan surat jual
beli yang pernah dibuat oleh bapaknya.
KASUS 04. Warga desa Gemah Ripah mencurigai dana Bantuan Tunai
Langsung (BLT) tidak disalurkan seluruhnya ke warga oleh Kepala Desa.
Karena, ternyata masih banyak warga miskin yang belum menerima dan
Pak Kades baru saja membeli 2 mobil baru
KASUS 05. Pak Untung memberikan uangnya pada Pak Bejo yang berjanji
dapat melipatgandakan uangnya menjadi 10 kali lipat. Setelah melihat
bagaimana Pak Bejo membuat uang 100.000 menjadi 1.000.000, akhirnya
pak Untung memberikan uang 10.000.000 pada Pak Bejo. Uang Pak
Untung tidak pernah jadi 100.000.000, Pak Bejo menghilang dari desa.
52
KASUS 06. Bu Oneng menikah di bawah tangan dengan Pak Bajuri. Dua
bulan lalu Bu Oneng dicerai oleh Pak Bajuri, karena ia ingin menikah lagi.
Bu Oneng geram karena setelah bercerai Pak Bajuri tidak memenuhi
kewajibannya untuk membiayai anak-anak mereka
KASUS 07. Keluarga Pak Juragan tidak pernah terlihat damai. Mereka
seringkali bertengkar. Jika pertengkarannya memuncak Pak Jugaran
tidak segan-segan memukul istrinya. Seringkali tetangga sekitar melihat
wajah Bu Juragan lebam dan biru .
KASUS 08. Kelompok anak muda Desa Suka Rame terlibat perkelahian
dengan kelompok anak muda Desa Suka Ribut. Dalam insiden itu seorang
pemuda terpaksa digotong ke rumah sakit karena luka-luka yang
dideritanya.
KASUS 09. Salam adalah anak dari istri kedua Pak Salim. Ketika ayahnya
meninggal, anak-anak Pak Salim dari istri pertama sepakat tidak
membagi warisan kepada Salam dan ibunya. Salam merasa dirinya berhak
juga atas harta warisan Pak Salim
KASUS 11. Intan meminjam uang pada Wulan sebesar 5.000.000 untuk
membuka salon. Uang itu akan dikembalikan 3 bulan setelah Salon Intan
dibuka. Ketika 3 bulan berlalu ternyata salon sepi dan Intan tak kunjung
membayar hutangnya pada Wulan. Wulan yang membutuhkan uang itu
untuk sekolah anaknya merasa Intan telah mengingkari janjinya
53
KASUS 13. Siti dan Tuti diajak untuk bekerja di kota sebagai pembantu
rumah tangga oleh Pak Bandar. Sampai disana mereka ternyata malah
dipekerjakan sebagai wanita penghibur di kelab malam.
KASUS 14. Pak Ucok dan keluarganya menyewa rumah Pak Kos selama 3
tahun. Ketika baru 1 tahun Pak Ucok menempati rumah itu, Pak Kos
menjual rumahnya. Oleh pemilik rumah baru Pak Ucok dipaksa pindah
dengan alasan rumah itu tidak disewakan lagi. Pak Ucok bingung karena
dia belum siap untuk pindah lagi.
KASUS 15. Amat sedang mencoba motor barunya. Karena jenis motornya
adalah motor balap, Amat berkali-kali menerobos lampu merah dan tidak
memakai helm
54
PANDUAN MEDIA
Md. 2.B.
KUNCI JAWABAN
RAGAM KASUS
( Hanya untuk Trainer )
NO
RAGAM KASUS
PIDANA
PERDATA
01
KASUS 01. Suatu hari rumah Pak Gino gempar. Uang dan
Perhiasan yang ada di rumahnya hilang. Setelah diselidiki
ternyata yang mengambil uang itu adalah adiknya sendiri.
02
03
04
05
06
07
08
55
09
KASUS 09. Salam adalah anak dari istri kedua Pak Salim.
Ketika ayahnya meninggal, anak-anak Pak Salim dari istri
pertama sepakat tidak membagi warisan kepada Salam dan
ibunya. Salam merasa dirinya berhak juga atas harta warisan
Pak Salim.
10
11
12
13
KASUS 13. Siti dan Tuti diajak untuk bekerja di kota sebagai
pembantu rumah tangga, oleh Pak Bandar. Sampai disana
mereka ternyata malah dipekerjakan sebagai wanita penghibur
di kelab malam.
14
15
JUMLAH
56
INFORMASI KUNCI
Inku. 2.2.
Hukum Perdata:
Mengatur hubungan hukum seseorang dengan menitikberatkan pada
kepentingan bersama
Mengatur hubungan antar penduduk atau warga negara dalam kehidupan
sehari-hari. seperti misalnya kedewasaan seseorang, perkawinan, perceraian,
kematian, pewarisan, harta benda, kegiatan usaha dan tindakan-tindakan yang
bersifat perdata lainnya.
Hukum Pidana
Mengatur hubungan antara seseorang (sebagai warga negara) dengan negara
(sebagai penguasa tata tertib masyarakat)
Menentukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh UU dan ada sanksi bagi
pelanggarnya
Berupa pelanggaran (misal pelanggaran lalu-lintas, senjata tajam, minuman
keras) dan kejahatan (misal pembunuhan, pencurian, KDRT, penganiayaan,
perusakan dsb)
Penerapan hukum perdata dan pidana bila terjadi sengketa atau pelanggaran:
Pelanggaran perdata hanya bisa diproses oleh negara melalui pengadilan jika
ada pengaduan dari pihak yang merasa dirugikan/penggugat
Pelanggaran terhadap hukum pidana, aparat hukum akan langsung mengambil
tindakan dengan atau melalui pengaduaan/laporan dari pihak yang dirugikan.,
kecuali dalam delik aduan seperti zina, pencurian dan penggelapan dalam
keluarga, baru akan diproses jika ada pengaduan dari pihak yang dirugikan.
57
RUMPUN BAHASAN
2. PENGANTAR DASAR HUKUM
TUJUAN
METODE
Curah Pendapat
MEDIA
SARANA
Md. 2.C. Kartu Metaplan
Inku 2.3. Garis Besar Pilihan bentuk
Penyelesaian dalam Sengketa
Metaplan
WAKTU
0.5 ( 60 menit )
SETTING
Kelompok Besar
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
58
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 02 : Meta Plan. Trainer membagi papan tulis menjadi dua bagian. Satu
bagian bertuliskan Formal, sebuah lagi Tidak Formal atau musyawarah.
Kini minta peserta yang telah memegang kartu kuning untuk
meletakkan pada kolom yang tepat sesuai perkiraan peserta. Jika tidak
yakin peserta boleh bertanya pada teman di samping.
dihasilkan
oleh
peserta.
Minta
seluruh
peserta
untuk
Catatan :
Langkah 02. Jika tak ada papan tulis, dapat diganti dengan dua lembar kertas plano.
59
PANDUAN MEDIA
Md. 2.C.
METAPLAN
GARIS BESAR PILIHANBENTUK PENYELESAIAN
SENGKETA
( Tulis ulang judul berikut dengan spidol besar diatas potongan kertas manila hingga
menurut perikiraan trainer peserta yang duduk paling jauh dalam ruang kelas
mampu membacanya )
Kartu Merah
LITIGASI
NON LITIGASI
Kartu Kuning
60
INFORMASI KUNCI
Inku. 2.3.
Karakteristik
Litigasi
Sangat formal
Pertikaian argumen dan alat bukti
Terbuka (kecuali kasus tertentu)
Hasil akhir berupa Putusan
Non Litigasi
Tidak formal
Musyarah mufakat
Tertutup
Hasil akhir berupa konsensus
Kelebihan Litigasi
Proses beracara yang jelas dan pasti
Putusan menentukan siapa yang benar atau salah menurut hukum
Putusan dapat dilaksanakan atau dijalankan secara paksa
Kelemahan Litigasi
Proses yang berlangsung lama untuk mendapatkan putusan final dan mengikat.
Menimbulkan rasa ketegangan atau rasa permusuhan diantara para pihak
Tidak dapat dirahasiakan karena sidang terbuka untuk umum
Sistem adminsitrasi dan birokrasi peradilan yang berbelit-belit dan lemah
Putusan hakim ada kemungkinan tidak bisa diterima oleh salah satu pihak karena
dirasa tidak adal atau karena memihak atau ada korupsi aparat hukum
61
62
RUMPUN BAHASAN
3. MEKANISME NON LITIGASI
3.1. NEGOSIASI
3.2. MEDIASI
3.3. ARBITRASI
TUJUAN
SARANA
Md. 3.A. Kisah Keripik Singkong Pak
Raden
Inku 3.1. Negosiasi
Inku 3.2. Mediasi
Inku 3.3. Arbitrasi
WAKTU
1 Sesi ( 120 menit )
SETTING
Kelompok Besar
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
63
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan bahwa dalam sesi ini akan dibahas 3
hal sekaligus. Tiga hal yang saling berhubungan satu sama lain.
Bagikan Lembar Md. 3.1. Kisah Merk Keripik Pak Raden. Minta
salah seorang peserta membaca bergantian tiap paragraf.
64
Catatan :
Langkah 05 Penegasan. Waktu yang tersedia untuk 3 bahasan ini hanya 1 sesi. Itu
sebabnya hendaknya Trainer konsisten dengan tujuan. Penegasan pada tahap ini
hanya mempertegas pengertian, langkah dan keuntungan serta kerugian. Hal-hal lain
dapat ditambahkan pada sesi berikut (sesi Latihan ) karena pada sesi tersebut peserta
berkesempatan mempraktekkan Negosiasi, Mediasi, Advokasi dsb.
65
PANDUAN MEDIA
Md.3.A.
Kisah Merk Keripik Singkong Pak Raden
( Tiga Pilihan )
Pak Ogah dan Pak Ableh sama-sama mempunyai pabrik pembuatan keripik pisang
yang mereka warisi dari ayah mereka, bapak Raden. Keripik pisang Pak Raden sudah
terkenal, namun belum pernah ia memberi merek pada keripiknya itu. Setelah Pak
Raden meninggal masing-masing membuat pabrik sendiri. Masalah timbul ketika Pak
Ogah hendak mendaftarkan merek dagang keripik pisang buatannya yaitu Keripik
Pisang Super Pak Raden. Menurut petugas dinas perdagangan dan perindustrian
seminggu sebelumnya Pak Ableh juga telah mendaftarkan merek dagang yang sama.
Mendengar kabar itu, Pak Ogah langsung mendatangi Pak Ableh. Mereka kemudian
terlibat perbantahan yang cukup panas. Menurut Pak Ogah, ayahnya sudah memberi
wasiat kepadanya untuk meneruskan pabrik, jadi dialah yang yang berhak memakai
merek Pak Raden itu. Di sisi lain pak Ableh bersikeras kalau ayahnya tidak pernah
melarang siapapun memakai merek Pak Raden.
Masing-masing pihak menginginkan merek Pak Raden, karena kelezatan kripik
buatan Pak Raden sudah tersohor kemana-mana. Setelah masing-masing bersikukuh
dan tidak ada yang mau mengalah, akhirnya malam itu tidak dicapai kesepakatan apapun.
Pertanyaan :
1. Sebutkan sedikitnya 3 Alternatif penyelesaian yang tersedia untuk
menyelesaikan pesoalan tersebut
2. Bagaimana urutan prosedur tiap alternatif tersebut ?
3. Apa keuntungan dan kerugian masing-masing alternatif
66
PANDUAN MEDIA
Md.3.A.
KUNCI JAWABAN
(Hanya untuk Trainer )
Ilustrasi Lanjutan Kasus Merek Keripik Singkon Pak Raden
ALTERNATIF 01. Keduanya sepakat bertemu sebagai anggota masyarakat yang
diikat oleh tali kekeluargaan. Dan bahwa produksi keripik pisang sudah terkenal,
tentu akan menjadi kerugian bersama jika persoalan ini tak dapat diselesaikan secara
kekeluargaan. Tapi apa hendak dikata, pertemuan yang awalnya berlangsung lancar,
kembali memanas karena pada dasarnya ini menyangkut kelangsungan usaha masingmasing pihak. Istri keduanya yang ikut dalam pertemuan itu melerai dan mengajak
masing-masing suami untuk pulang.
ALTERNATIF 02. Ada usulan dari istri Pak Ogah agar persoalan di selesaikan
dengan menggunakan bantuan orang lain. Bu Ogah menawarkan bagaimana jika Pak
Usrok, salah seorang tokoh masyarakat, mantan pegawai Pemda, dijadikan mediator
dalam sengketa antara Pak Ogah dan Pak Ableh. Ketika hal itu diutarakan pada Pak
Ableh, ia setuju. Maka diadakanlah pertemuan antara Pak Ogah dan Pak Ableh
dengan Pak Usrok sebagai penengah diantara mereka.
Ketika pertemuan pertama dilakukan Pak Usrok menegaskan bahwa dia adalah pihak
yang netral dan berfungsi untuk membantu parapihak memunculkan kesepakatankesepakatan yang menguntungkan keduanya. Bahasa kerennya win-win solution,
nggak ada yang menang dan kalah. Setelah mendengar pendapat kedua belah pihak
dan memahami apa yang mereka inginkan, Pak Usrok kemudian membantu Pak Ogah
dan Pak Ableh untuk memunculkan pilihan. Pak Usrok hanya mendorong kedua pihak
untuk memikirkan bagaimana kedua belah pihak dapat memunculkan pilihan dalam
penyelesaian persengketaan mereka dan memillih yang terbaik
Akhirnya setelah dua kali pertemuan, kedua belah pihak sepakat bahwa mereka akan
menggunakan merek Pak Raden, tapi dengan penambahan untuk Pak Ogah memakai
nama lengkap ayah mereka, Raden Beneran.
Sayangnya kesepakatan yang mereka bangun dalam mediasi itu tidak dituangkan
dalam sebuah surat perjanjian. Pak Ogah yang merasa kurang hoki dengan merek
Raden Beneran kembali memakai merek Pak Raden yang sudah dipakai Pak
Ableh. Kembali serngketa lama diantara keduanya muncul kembali.
ALTERNATIF 03. Pak Unyil, tetangga Pak Ableh menyarankan agar Pak Ableh
mempertimbangkan arbritasi. Arbritasi adalah penyelesaian sengketa yang melibatkan
pihak ketiga yang disebut arbiter (wasit) yang aktif menentukan proses penyelesaian
dan bisa mengambil keputusan. Arbitrasi hanya digunakan untuk menyelesaikan
sengketa perdagangan saja.
67
Sebelum proses dimulai arbiter harus mengusahakan proses damai (misalnya dengan
mediasi atau negosiasi), jika tidak, baru diteruskan dengan pemeriksaan perkara.
Maksimal 180 hari pemeriksaan perkara, arbiter bisa menjatuhkan putusan arbritasi.
Ada biaya yang harus disiapkan dan dibayar di depan.
Penjelasan pak Unyil tidak serta merta menyelesaikan perkara. Tetapi kini setidaknya
di benak pak Ableh ada tiga pilihan yaitu : Negosiasi, Mediasi atau Arbitrasi. Dan
masing-masing ada keuntungan dan kelemahanya.
PROSEDUR
Negosiasi, Mediasi dan Arbitrasi
ALTERNATIF 01 : NEGOSIASI
1.
2.
3.
4.
ALTERNATIF 02 : MEDIASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
ALTERNATIF 03 : ARBITRASI
1.
2.
Pak Ableh mendapat informasi tentang arbitrasi , sebuah proses sengketa yang
melibatkan pihak ketiga yang disebut arbiter
Pak Ableh harus mengajukan permohonan arbritasi ke lembaga arbritasi oleh
karena itu ia disebut pemohon
68
3.
4.
5.
6.
7.
69
INFORMASI KUNCI
Inku 3.1.
NEGOSIASI
Perundingan di antara dua pihak atau lebih tanpa bantuan pihak lain dengan
tujuan untuk menyelesaikan sengketa
Teknik Negosiasi
Sikap/Perilaku Perunding
Negosiasi yang bertumpuh pada Posisi(Positional Based Bargaining)
70
Otoritas/kewenangan
Keahlian/expertise
Informasi
Kekuatan moral
Karakteristik Negosiator Yang Efektif
Kemampuan untuk berfikir utuh, jernih dan cepat dalam kondisi di bawah tekanan
(waktu) dan ketidak pastian (informasi terbatas)
Kemampuan mempengaruhi
Sabar
71
Kelemahan Negosisasi
72
INFORMASI KUNCI
Inku 3.2.
MEDIASI
Mediasi
Kesepakan tertulis para pihak, sengeketa atau beda pendapat diselesaikan melalui
bantuan seorang atau lebih penasehat ahli maupun melalui seorang mediator (UU
No.30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelsaian Sengketa).
Perundingan antara dua pihak atau labih dengan bantuan pihak penengah (mediator)
netral yang tidak mempunyai kewenangan memutus dengan tujuan untuk
menyelsaikan sengketa
Karakteristik Mediasi
Perpanjangan/pengembangan dari proses negosiasi
Intervensi dari pihak ketiga (mediator) yang netral dan dapat diterima oleh kedua
bela pihak
Mediator tidak berwenang membuat keputusan
Mediator membantu para pihak untuk mencapai atau menghasilakn kesepakatan
yang dapat diterima para pihak
Keuntungan Mediasi
Pola penyelesaian yang tidak formal, fleksibel, biaya ringan dan cepat.
Melibatkan partisipasi aktif para pihak
Memperbaiki komunikasi antara para pihak yang bersengketa
Membantu melepaskan kemarahan terhadap pihak lawan
Meningkatkan kesadaran akan kekuatan dan kelemahan posisi masing-masing
pihak
Mengetahui hal-hal atau isu-isu yang tersembunyi yang terkait dengan sengketa
yang sebelumnya tidak disadari oleh salah satu pihak
Mendapatkan ide-ide yang kreatif untuk penyelesain masalah.
Kelemahan Mediasi
Tidak semua sengketa atau kasus bisa diselesaikan secara mediasi.
Memerlukan keahlian mediasi
Kesepakatan tidak mempunyai daya paksa (eksekutorial) kecuali jika
dimohonkan di pengadilan.
73
Tipologi Mediator
Mediator Jaringan Sosial : Dipilih karena dikenal oleh para pihak
- Berasal dari lingkungan para pihak.
- Tokoh yang dipercaya dapat membantu menyelesaikan sengketa.
Mediator Otoritatif : Berasal dari kalangan yang berpengaruh atau mempunyai
kedudukan yang kuat.
- Memiliki kapasitas untuk mengarahkan hasil Perundingan.
Mediator Mandiri : Dipilih Karena Profesinya.
- Tidak mempunyai hubungan dengan para ihak.
- Tidak mempunyai wewenang untuki memutus.
Kode Etik Mediator
Prinsip Netralitas (imparsiality).
Prinsip Penentuan Diri Sendiri (self determination)
Prinsip Kerahasian (confidentiality).
Prinsip Bebas Dari Konflik Pribadi (conflict of interest)
Prinsip Netralitas
Mediator wajib memelihara ketidakberpihakannya terhadap para pihak
Mediator dilarang mempengaruhi atau mengarahkan para pihak untuk
menghasilkan klausula yang data memberikan keuntungan ribadi bagi
mediator.
Mediator harus bertikad baik dan tidak mengorbankan keentingan para pihak.
Prinsip Penentuan Diri Sendiri (Self Determination)
Mediator wajib menyelenggarakan proses mediasi sesuai dengan prinsip
penentuan diri sendiri oleh para pihak.
Mediator wajib memberitahu para pihak pada pertemuan lengkap pertama bahwa
segala bentuk penyelesaian atas keputusan-keputusan yang diambil dalam proses
mediasi memerlukan persetujuan parap ihak.
Mediator wajib menghormati hak para pihak, antara lain, hak untuk konsultasi
dengan penasehat hukumnya atau para ahli dan hak untuk keluar dari proses
mediasi.
Mediator wajib menghindari penggunaan ancaman, tekanan, atau intimidasidan
paksaan terhadap salah satu atau kedua belah pihak untuk membuat keputusan.
Prinsip Kerahasian (Confidentiality)
Mediator wajib memelihara kerahasiaan segala sesuatu, baik dalam bentuk
perkataan, notulensi atau catatan, maupun dokumen yang terungkap dalam
proses mediasi kecuali untuk kasus kasus sengketa publik.
Prinsip Bebas Dari Konflik Pribadi (Conflict of Interest)
Seseorang dilarang untuk menjadi mediator dalam sebuah kasus sengketa
yang diketahui bahwa keterlibatannya menjadikan adanya konflik keentingan.
Dalam hal mengetahui adanya konflik kepentingan, ia wajib menyatakan
mundur.
Pelatihan Paralegal Tahap 1
74
Tahapan Mediasi
Menjalin hubungan dengan para pihak yang bersengketa ;
Memilih strategi untuk membimbing proses mediasi ;
Mengumpulkan dan menganilisis informasi latar belakang sengketa
Menyusun rencana mediasi
Membangun kepercayaan dan kerjasama diantara para pihak
Memulai sidang-sidang mediasi
Merumuskan masalah-masalah dan menyusun agenda
Mengungkapkan kepentingan tersembunyi dari para pihak
Mengembangkan pilihan-pilihan penyelesaian sengketa
Menganalisis pilihan-pilihan penyelesaian sengketa
Proses tawar menawar
Mencapai penyelesaian formal
Keterampilan Mediator
Keterampilan Pengorganisasian Perundingan.
Keterampilan Perundingan.
Keterampilan Memfasilitasi.
Keterampilan Komunikasi
Mengatasi Emosi Yang Moderat
- Dengarkan saja
- Secara perlahan dialihkan.
- Ingatkan pihak yang emosi pada permasalahan yang perlu diatasi.
Mengatasi Emosi Yang Otoritatif
- Identifikasi pengungkapan emosi yang tidak wajar.
- Ingatkan pada aturan perundingan
- Ingatkan pihak yang emosi dengan komitmen pada proses penyelesaian.
Mengatasi Emosi yang Kuat/Tinggi
- Skorsing pertemuan untuk istrirahat sejenak.
- Pertemuan terpisah (Kaukus)
75
INFORMASI KUNCI
Inku 3.3.
ARBITRASE
Arbitrase
Cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar pengadilan umum yang didasarkan
pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang
bersengketa (Pasal 1.1 UU No.30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa)
Karakteristik Arbitrase
Sebuah Pengadilan Swasta dimana proses peradilan dilakukan secara privat atau
ditentukan sendiri oleh para pihak
Sengketa akan putus oleh seoarang arbiter
Keberadaan arbitrase dan ruang lingkup sengketa yang dapat diarbitrasekan
didasarkan atas perjanjian arbitrase
Kewenangan pengadilan untuk mengadili bisa dikesampingkan dengan perjanjian
arbitrase
Putusan arbitrse mempunyai kekuatan hukum yang sama seperti putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Jenis Arbitrase
1.
2.
76
Proses Arbitrase
Para pihak mempunyai kontrol yang besar atas proses arbitrase
Kesempatan mengajukan pembelaan (termasuk alat-alat bukti) biasanya lebih
luas dibanding litigasi
Pemeriksaan biasa lebih menitikberatkan pada masalah faktual dibanding
masalah hukum
Aturan pembuktian informal
Persidangan bisa melalui komprensi telepon atau video atau dokumen saja
Masalah pertanggungjawaban (liability) dapat diperiksa terpisah dengan masalah
jumlah ganti rugi (quantum): atau maslaah hukum diperiksa dan diputus terlebih
dahulu
Para pihak dapat meminta klarifikasi/penjelasan, koreksi, atau putusan tambahan
atau putusan yang dijatuhkan
Kelebihan Arbitrase
Kerahasian sengketa para pihak dijamin
Proses lebih cepat dan tidak terkendala oleh masalah prosedur dan administratisi
Para pihak bisa memilih arbiter yang sesuai dengan latar belakang dan pengalaman
terhadap masalah yang disengketakan
Para pihak bisa menentukan pilihan hukum untuk penyelsaian serta proses dan
tempat penyelenggaran arbitrase
Putusan arbiter merupakan putusan yang mengikat para pihak dan dapat
dilaksanakan dengan prosedur sederhana
Kelemahan Arbitrase
Obyek perjanjian arbitrase hanya menyangkut sengketa perdagangan dan mengenai
hak yang menurut hukum dan perundang-undangan dikuasai sepenuhnya oleh
pihak yang bersengketa
Kesulitan dalam pelaksanaan eksekusi
77
BEBERAPA PERTIMBANGAN
PILIHAN
NEGOSIASI
MEDIASI
ARBITRASI
KEUNTUNGAN
KELEMAHAN
Seringkali memperuncing
konflik jika para pihak
dalam keadaan emosi atau
tidak ada yang mau
mengalah satu sama lain
Kadang-kadang parapihak
mengabaikan pentingnya
merumuskan kesepakatan
dalam bentuk tertulis
78
RUMPUN BAHASAN
3. MEKANISME NON LITIGASI
3.4. LOBBY
3.5. KAMPANYE
3.6. ADVOKASI
TUJUAN
SARANA
Inku 3.3. Lobby
Inku 3.4. Kampanye
MEDIA
Pertanyaan Penggerak
WAKTU
2 Sesi ( 240 menit )
SETTING
Sub Kelompok
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
79
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan bahwa dalam sesi ini akan dibahas 3
hal sekaligus. Tiga hal yang saling berhubungan satu sama lain.
80
Catatan :
81
INFORMASI KUNCI
Inku 3.4.
LOBBY
Lobi :
mencoba mempengaruhi
Melobi :
Melakukan pendekatan secara tidak resmi
Pelobian diartikan :
Benuk partisipasi politik yang mencakup usaha individu atau kelompok untuk
menghubungi para pejabat pemerintah atau pemimpin politik dengan tujuan
mempengaruhi keputusan atau masalah yang dapatmenguntungkn sejumlah orang
Tujuan lobi bervariasi.
Bisa berupa upaya untuk mempengaruhi sasaran lobi agar berbagai usulan, rencana
dan program kerja mendapat pengertian, pemahaman persetujuan hingga diperolehnya
dukungan.
Fungsi Lobi
Memusatkan debat pada isi kunci, fakta dan bukti-bukti yang mendukung
Sasaran Lobi
82
83
INFORMASI KUNCI
Inku 3.5.
KAMPANYE
Kampanye Pembentukan Pendapat umum adalah bagian penting dalam Advokasi.
Jika proses Legislasi yurisdiksi dan proses politik birokrasi berhubungan langsung
di arena kekuasaan hukum dan politik, jalur ini bergumul langsung di arus bawah : di
tengah masyarakat.
Bentuk-bentuk kampanye
Pembentukan kesadaran masyarakat dan pendapat umum,
Kampanye pengalangan dukungan,
Pelatihan dan pendidikan politik tentang suatu isu,
Pembentukan basis organisasi gerakan, hingga
Pengerahan kekuatan massa untuk aksi kesetiakawanan, unjuk-rasa, mogok,
boikot, pembangkangan sosial dsb.
Beberapa Kaidah Berususan dengan media massa
Kenali dengan baik siapa ( posisi, fungsi dan jenis ) mereka
Ketahui dengan jelas siapa khalayak sasaran utama mereka. Apakah sesuai
dengan sasaran utama kampanye anda
Persiapkan disi sebelum berurusan dengan mereka : Yakin akan pesan yang
akan anda sampaikan, kuasai data fakta pendukungnya, perkirakan pertanyaan
yang akan muncul, dapat memutuskan dengan cepat apakah anda akan
menjawab atau tidak.
Meski demikian isu tersebut harus mencerminkan adanya tujuan perubahan
yang lebih besar dan jagka panjang
Siap untuk selalu menyampaikan dan menceriterakan kebenaran.
Mengemas pesan pesan yang akan anda sampaikan ke media massa
sebaiknya :
Memang mengandug unsur berita, aktual, dan berhubungan erat dengan isu
yang anda advokasikan
Memang mengandung hal-hal yang menarik
Mengandung unsur dan terkait dengan keadaan atau permasalahan setempat
Ada orang yang tepat ( cakap, terpercaya ) sebagai juru bicara yang dapat
menyampaikan dengan lancar dan mudah dipahami masyarakat
Lebih bagus lagi ( dan sangat disarankan ) melengkapi dengan bahan visual
( foto, gambar, grafis ) terutama bila berhubungan dengan media televisi
84
INFORMASI KUNCI
Inku 3.6.
ADVOKASI
Usaha sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesakkan
terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap-maju
(incremental) (Mansour Faqih.Alm.,)
Metode Advokasi
Kampanye media massa, konferensi pers.
Unjuk rasa, aksi massa, boikot.
Lobby
Legal drafting (mengajukan draft Undang-Undang)
Judicial review (Permintaan Review atas Peraturan Perundang-undangan)
Litigasi: gugatan di pengadilan: class action, legal standing, dll.
Strategi Advokasi
Menetapkan tujuan yang ingin dicapai
Menentukan siapa yang akan digerakkan
Merumuskan apa yang akan disampaikan
Menentukan siapa yang akan membawa pesan tersebut
Menentukan media/bagaimana pesan tersebut disampaikan
Memeriksa apa yang kita miliki
Memeriksa apa yang bisa dijadikan peluang
Merumuskan bagaimana cara memulai
Merumuskan cara mengoreksi kekeliruan dalam langkah.
85
Analisis Sosial;
Melihat realitas sosial dan kecenderungannya serta menggambarkannya
berdasarkan konstruksi tertentu untuk memmahami masalah atau persoalanpersaoalan di masyarakat
Menentukan Isu:
Merumuskan issu strategis yang akan diadvokasikan
Lobby;
Mempengaruhi pembuat kebijakan: politisi dan birokrasi.
Menggalang sekutu;
Menarik dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok
berpengaruh, dsb.
Kerja Basis
Membangun Jaringan Pendukung;
Advokasi membutuhkan dukungan politik real dari masyarakat;
Pendidikan Politik;
Pendukung advokasi juga harus mengetahui tujuan advokasi dan untuk apa
advokasi dilakukan, mampu melakukan analisis sosial;
Mobilisasi Massa
Menyiapkan dukungan massa bila sewaktu-waktu diperlukan.
86
Data
penelitian, investigasi, membuat laporan, draft peraturan/UU alternatif.
Dana dan Logistik
menggalang sumber dana
Informasi dan Dokumentasi
membuka akses terhadap data dan dokumen yang diperlukan, informan
kunci, dll.
Backup Politk
Dukungan pihak luar baik local, nasional maupun internasional.
87
RUMPUN BAHASAN
3. MEKANISME NON LITIGASI
LATIHAN
TUJUAN
METODE
Simulasi
MEDIA
Permainan Menang Sebanyak
mungkin
SARANA
Md. 3.B. Permainan Cari Untung
Sebanyak mungkin
Inku 3.1. Negosiasi
Inku 3.2. Mediasi
Inku 3.3. Lobby
Inku 3.4. Kampanye
WAKTU
1 Sesi ( 120 menit )
SETTING
Sub Kelompok
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
88
LANGKAH KEGIATAN
89
Catatan :
Situasi tak terkendali hanya boleh disampaikan pada ronde 11
90
PANDUAN MEDIA
Md. 3.B.
No
Kelompok
1
Kelompok
2
Kelompok
3
Aturan main
2 sama +10, beda -10, sama
semua 0
1
2
3
4
5
( ditulis berdasar
perubahan )
6
Pelatihan Paralegal Tahap 1
91
7
8
9
10
( Ditulis berdasar
perubahan )
11
12
( Ditulis berdasar
perubahan )
13
14
15
92
RUMPUN BAHASAN
4. DASAR-DASAR PROMOSI KEGIATAN
TUJUAN
SARANA
Inku 4.1. Karakteristik Kelompok
Sasaran
Inku 4.2. Pilihan Peran
LK. 4.A. Ragam calon kelompok sasaran
WAKTU
0.5. Sesi ( 60 menit )
SETTING
Kelompok Besar
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
LANGKAH KEGIATAN
Pelatihan Paralegal Tahap 1
93
Catatan :
94
LEMBAR KERJA
LK. 4.A.
Identifikasi Kelompok Sasaran dan Pilihan Peran
Bayangkan anda sedang berhadapan dengan 20 orang dalam satu pertemuan.
Mereka memberikan waktu selama 30 menit kepada anda untuk melakukan
sisialisasi Program Sadar Hukum
1. Apa yang harus anda pahami dari kelompok ini sebelum anda memulai
sosialisai ?
2. Apa yang harus anda lakukan kalau peserta lebih tahu dari anda tentang
materi yang akan anda bawakan ?
3. Apa yang harus anda lakukan kalau peserta sudah tahu, dan anda juga
sudah tahu materi yang akan dibawkan ?
4. Apa yang harus anda lakukan kalau peserta belum tahu dan anda susah tahu
tentang materi yang akan dibawakan ?
5. Jika ada pertanyaan yang anda tidak tahu jawabannya dan mereka juga
tidak tahu, apa yang harus anda lakukan ?
95
INFORMASI KUNCI
Inku 4.1.
Tujuan Sosialisai :
Menyampaikan informasi
Mempengaruhi
Menarik perhatian
Menarik simpati
Menimbulkan empati
Dan kahirnya memberikan dukukan dan bertindak sesuai yang kita harapkan
Identifikasi Kelompok Sasaran
96
INFORMASI KUNCI
Inku.4.2.
PILIHAN PERAN
Pilihan peran didasarkan pada kombinasi tingkat pengetahuan Paralegal dan
kelompok sasaran.
Kuadran Pilihan Peran Berdasar Kondisi Peserta
97
RUMPUN BAHASAN
4. DASAR-DASAR PROMOSI KEGIATAN
TUJUAN
SARANA
Inku 4.3. Metode dan Media
Contoh Media, Poster, Photo, Lolly
Puppet, Lembar Kasus, Ceritera
bergambar
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
98
LANGKAH KEGIATAN
Mengenal Metode
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Minta peserta berpikir tentang beragam cara
yang dapat digunakan agar suatu komunitas masyarakat yang belum
mengenal sabun mandi mau memakai sabun untuk mandi. Catat
hasilnya di papan tulis.
Mengenal Media
Langkah 04 : Penugasan. Berikan secara acak 3 poster / foto kepada 3 orang peserta.
Minta mereka untuk mempergunakan bahan tersebut sebagai sarana
Sosialisasi.
Panduan Pengamatan
Lakukan pengamatan apakah peserta
a. Mempergunakan Poster tersebut untuk bahan ceramah ? atau
b. Mempergunakan poster / photo sebagai bahan diskusi
Langkah 03 : Pembahasan. Minta peserta menilai dengan cara apa poster/ photo
tersebut dipeRLAkukan ?
99
INFORMASI KUNCI
Inku.4.3.
Bermain Peran
Games
Kunjungan lapangan
MEDIA
Poster, Photo, Lide, Film
Pertanyaan penggerak, poster, photo
Lembar Kasus, panduan pertanyaan
Pertanyaan Penggerak, Photo, Slide, Gambar,
Poster
Baham Bacaan, Pertanyaan penggerak
Lembar Kasus, Lembar soal, Kunci Jawaban
Panduan Simulasi
Papan Simulasi ( untuk simulasi permainan)
Panduan pembahasan
Lembar Skenario, Panduan Pertanyaan untuk
Pembahasan
Panduan Permainan, Panduan Pembahasan
Panduan tugas, lembar kerja
100
101
RUMPUN BAHASAN
4. DASAR-DASAR PROMOSI KEGIATAN
TUJUAN
METODE
Simulasi
SARANA
Md.4.A. Praktek Sosialisasi
LK.4.4. lembar pengamatan
MEDIA
Panduan Media
WAKTU
1.5 Sesi ( 180 menit )
SETTING
Kelompok Besar
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
102
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar Bahasan. Jelaskan bahwa saat ini peserta diminta untuk
membuat peragaan bagaimana suatu simulasi dilakukan. Bagi peserta
menjadi 3 kelompok dan bagikan Md 4.4 pada masing-masing
kelompok. Beri waktu 30 menit untuk persiapan.
103
PANDUAN MEDIA
Md 4.A.
Tugas Kelompok 1
Siapkan suatu pembahasan agar masyarakat mengenal kegiatan Posko bantuan
Hukum Gunakan Photo atau Poster sebagai media. Waktu 20 menit
Tugas Kelompok 2
Siapkan suatu pembahasan agar masyarakat megenal kegiatan Posko bantuan
hukum gunakan teknik telaah kisah. Waktu 20 menit
Tugas Kelompok 3
Siapkan suatu pembahasan agar masyarakat mengenal kegiaan Posko Bantuan
Hukum gunakan teknik role play. Waktu 20 menit
LEMBAR KERJA
LK. 4.A.
104
INFORMASI KUNCI
Inku.4.4.
105
RUMPUN BAHASAN
00. PEMBULATAN PELATIHAN
TUJUAN
METODE
Curah Pendapat
Diskusi Kelompok
Penugasan Pribadi
SARANA
LK.00.A. Daftar Periksa Tugas Pasca
Pelatihan Tahap 1
LK.00.B.. Format RKTL
MEDIA
Pertanyaan Penggerak
Lembar Kerja
Panduan
WAKTU
2 Sesi ( 240 menit )
SETTING
Sub kelompok
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
106
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Ukuran keberhasilan Paralegal. Minta peserta bergabung dalam
kelompok berdasar wilayah. Minta mereka merancang suatu kisah
yang mencerminkan Pralegal yang sukses
Minta mereka secara bergiliran menyampaikan kisah, catatlah pointpoint penting yang muncul.
Saat semua selesai beri kesempatan mereka untuk menambah.
Langkah 02 : Tugas Pasca Pelatihan. Bagikan LK 001a. Daftar Periksa Tugas Pasca
Pelatihan Tahap 1. Jelaskan hal tersebut berdasar panduan berikut
Panduan Penjelasan Tugas Pasca Pelatihan
d. Tugas Pasca pelatihan adalah tugas individu dalam tim. Dengan
demikian sekalipun tim melakukan tugas yang sama, analisis
individual dapat saja berbeda
e. Seluruh item adalah tugas , wajib diupayakan untuk dilaksanakan
Terutama item pelaksanaan sosialisasi
f.
107
Langkah 05 : Presentasi singkat. Saat semua sudah selesai beri kesempata tiap tim
mempresentasikan secara singkat, terutama item kegiatan. Berikan
komentar dan usulan perbaikan jika perlu
Catatan :
108
LEMBAR KERJA
No. 00.A
DAFTAR PERIKSA PELAKSANAAN TUGAS
PASCA PELATIHAN PARALEGAL TAHAP 1
Rentang Waktu
Nama Peserta
:
:
ITEM TUGAS
Sudah
Dilaksanakan
Ada
Laporan
Tertulis
KETERANGAN
Keterangan
(a). Laporan Berisi Thema sosialisasi, Kapan, dimana, diikuti oleh berapa peserta,
Langkah kegiatan. Apa yang terjadi. Pelajaran yang dapat dipetik
(b) Catatan terdiri atas : Nama kasus, Uraian singkat kejadian, Apa yang dilakukan
Paralegal, Hasil yang dicapai, Pelajaran yang dapat dipetik
(c) Catatan terdiri atas : Nama kasus, Uraian singkat kejadian, Bantuan hukum yang
diberikan, bagaimana setiap peran dapat membantu penyelesaian, pelajaran penting
yang dapat dipetik
(d) Catatan terdiri : Ragam sikap yang dibawakan oleh klien perkiraan sikap yang
dibutuhkan dari paralegal
109
LEMBAR KERJA
LK 00.B.
Contoh Format RKTL
Nama Peserta --------------------------------Wilayah : .............................................
LANGKAH KEGIATAN
(2)
WAKTU
MULAI
(3)
SELESAI
(4)
PJ
(5)
BIAYA
(6)
Keterangan
a.
Tersusun catatan megenai sikap paralegal yang perlukan oleh klien saat
menangai bantuan hukum yang pertama, palioglambat selesai........
b.
Kolom 2 : Diisi dengan langkah kegiatan untuk mencapai hasil pada kolom 1
Misalnya
Persiapan sosialisasi,
Konfirmasi jadwal,
Pelaksanaan Sisialisasi
Evaluasi
Penyusunan Laporan
c.
d.
e.
f.
110
RUMPUN BAHASAN
00. PEMBULATAN PELATIHAN
00.2. EVALUASI
00.3 PENUTUP
TUJUAN
SARANA
Md.00.A. Mengubah Dunia
LK.00.C.. Format Evaluasi
MEDIA
Lembar kerja
Lembar Kisah
WAKTU
1 Sesi ( 120 menit )
SETTING
Individu, Kelompok Besar
Catatan Trainer
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
111
LANGKAH KEGIATAN
Langkah 01 : Pengantar. Jelaskan bahwa diakhir pelatihan ini diperlukan penilaian
peserta terhadap keseluruhan proses dan hasil. Untuk itu diminta
kesediaan peserta mengisi format evaluasi ( tanpa nama ) berdasar
keadaan senyatanya. Bagikan Lk 002. Format Evaluasi. Saat semua
selesai kumpulkan lembaran tersebut
Selesai
Catatan :
112
LEMBAR KERJA
LK. 00.C
FORMAT EVALUASI AKHIR
PELATIHAN PARALEGAL TAHAP 1
Di ..........................................................
TGL .......................................................
Bubuhkan tanda ( X ) pada kolom score untuk setiap item evaluasi.
1 = kurang, 2 = sedang, 3 = baik, 4 = sangat baik
ITEM EVALUASI
SCORE
1
1.
Pencapaian tujuan
2.
3.
4.
5.
6.
Peluang penerapan
7.
8.
Komentar lain
113
PANDUAN MEDIA
Md. 00.A
MENGUBAH Dunia Dengan Mengubah Diriku
Sufi Bayazid bercerita tentang dirinya
seperti berikut ini :
Waktu aku masih muda,
aku ini revolusioner dan aku selalu berdoa :
Tuhan, berilah aku kekuatan untuk mengubah dunia
Ketika aku sudah separuh baya dan
sadar bahwa setengah hidupku sudah
lewat tanpa mengubah satu orangpun,
aku mengubah doaku menjadi : Tuhan,
berilah aku rahmat untuk mengubah
semua orang yang berhubungan denganku :
keluarga dan kawan-kawanku, dan aku akan merasa puas.
Sekarang aku sudah menjadi tua
dan saat kematianku sudah dekat, aku
mulai melihat betapa bodohnya aku.
Doaku satu-satunya sekarang adalah :
Tuhan, berilah aku rahmat untuk mengubah diriku sendiri.
Seandainya sejak semula aku berdoa begitu, maka
aku tidak begitu menyia-nyiakan hidupku
Setiap orang berpikir mau mengubah umat manusia.
Hampir tak seorangpun berpikir bagaimana mengubah
dirinya.
114