10 Bab V Peluap Segitigafix
10 Bab V Peluap Segitigafix
PERCOBAAN MENGGUNAKAN
PELUAP SEGITIGA
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada saluran irigasi selain digunakan bendung, ambang lebar yang
berfungsi sebagai alat ukur debit, namun selain alat ukur debit tersebut
diatas, segitiga Thompson pun dapat berfungsi sebagai alat ukur debit yang
aplikasinya banyak digunakan dibanyak saluran irigasi.
2. Maksud dan Tujuan
a. Menghitung debit dan koefisien debit.
b. Mengetahui bentuk puncak peluap segitiga dari hasil perhitungan.
B.
2.
Point Gauge
3.
4.
Mistar ukur
5.
55
56
Kelompok 13
Hidraulika 2010
2g
Q = 8/15 Cd Tg 2
H5/2
Apabila sudut = 90, Cd = 0,6 dan percepatan grafitasi = 9,81 m/d
maka ,debitnya :
Q = 1,417 H5/2
D. PROSEDUR PELAKSANAAN
57
Kelompok 13
Hidraulika 2010
1. Memasang alat ukur debit model segitiga pada model saluran terbuka.
2. Mengalirkan air pada mode saluran terbuka.
3. Menghitung V dan t.
4. Mengamati pengaliran yang terjadi.
5. Mencatat harga H yang terjadi.
6. Menghitung debit yang terjadi dengan menggunakan formula (5.1).
7. Mengulangi percobaan diatas dengan debit yang lain.
E. ANALISIS PERHITUNGAN
a. Kondisi pada bukaan I
P = 0,099 m
B = 0,098 m
= 90
Tabel 1.1 Kondisi Bukaan I Menggunakan Blok Segitiga
V
(m3)
0.000
5
0.000
75
0.000
84
H (m)
t
(dtk)
0.32
1.19
0.32
1.19
0.32
1.18
=3.5
6
Q
(m3/dt
k)
0.0004
2
0.0006
3
0.0007
11
0.0017
61
Q1
=
3
= 0.00042 m /dtk
0.00045
0.72
Q2
Cd
0.970
5
1.455
1.643
58
Kelompok 13
Hidraulika 2010
= 0.00063 m /dtk
Q3
0.00051
0.84
=
3
= 0.000711 m /dtk
0.000635+ 0.000625+0.000607
3
Q1 Q2 Q3
3
=
=
3
= 0.000587 m /dtk
-Menghitung Cd
15Q
5
Rumus :
Cd
90
8Tg H 2 2 g
2
=
Cd 1
= 0.003069
Cd 2
= 0.004604
Cd 3
= 0.005196
-Menghitung Cd rata-rata
Rumus:
Cd
Cd1 Cd 2 Cd 3
3
=
0.003069+ 0.004604+0.005196
3
= 0.00429
=
= 90 o
59
Kelompok 13
Hidraulika 2010
H (m)
t
(dtk)
0.41
1.13
0.41
1.03
0.41
1.09
=3.2
5
Q
(m3/dt
k)
0.0013
6
0.0014
2
0.0015
8
0.0043
6
Cd
0.005
34
0.005
5
0.006
21
V
= t
Q1
=
3
= 0,00136 m /dtk
Q2
0.00105
0.72
=
3
= 0,00142 m /dtk
Q3
0.00089
0.69
=
3
= 0.00158 m /dtk
-Menghitung Debit Rata-rata ( Q )
Rumus :
Q1 Q2 Q3
3
=
=
0.00136+0.00142+0.00158
3
0.002037+0.001458+0.00129
3
3
=0.00145 m /dtk
60
Kelompok 13
Hidraulika 2010
-Menghitung Cd
15Q
5
Rumus :
8Tg
90 2
H 2g
2
Cd
Cd 1
= 0.00534
Cd 2
= 0.0055
Cd 3
= 0.00621
-Menghitung Cd rata-rata
Rumus:
Cd
Cd1 Cd 2 Cd 3
3
=
=
0.865564+0.619665+0.548077
3
= 0.00568
c. Kondisi pada bukaan III
P = 0,099 m
B = 0,098 m
= 90 o
Tabel 1.3 Kondisi Bukaan III Menggunakan Blok Segitiga
V
(m3)
0.002
76
0.002
56
0.002
65
H (m)
t
(dtk)
Q
(m3/dt
k)
0.55
1.06
0.0026
0.55
1.03
0.55
1.03
=3.1
2
0.0024
8
0.0025
7
0.0076
5
V
= t
Cd
0.004
9
0.004
67
0.004
84
61
Kelompok 13
Hidraulika 2010
0.00119
0.72
Q1
= 0.0026 m /dtk
Q2
0.00111
0.75
=
3
= 0.00248m /dtk
Q3
0.0013
0.69
=
3
= 0,00257 m /dtk
0.001653+ 0.00148+0.001884
3
Q1 Q2 Q3
3
=
=
3
= 0.00255 m /dtk
-Menghitung Cd
15Q
5
Rumus :
Cd
90
8Tg H 2 2 g
2
=
Cd 1
= 0.0049
Cd 2
=0.00467
Cd 3
=0.00484
-Menghitung Cd rata-rata
Rumus:
Cd
Cd1 Cd 2 Cd 3
3
=
62
Kelompok 13
Hidraulika 2010
=
= 0.0048
segitiga
F. GRAFIK
Tabel 2.1 Jumlah bukaan rata-rata pada tiap kondisi
Bukaan
Cdrata
0.00429
0.32
0.000587
II
0.00568
0.41
0.00145
III
0.0048
0.55
0.00255
Sumber : hasil praktikum mekanika fluida dan hidraulika 2010
63
Kelompok 13
Hidraulika 2010
Hubungan H terhadap Cd
0.01
0.01
0.01
f(x) = 0x + 0
0R = 0.06
Cd
Linear (Cd)
0
0
0
0
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
0.55
0.6
Hubungan Cd terhadap Q
0
0
0
0
Q
f(x) = 0.42x - 0
R = 0.09
Linear (Q)
0
0
0
0
0
G.
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
PEMBAHASAN
Berdasarkan bentuk puncaknya peluap bisa berupa ambang tipis dan
ambang lebar .
Peluap bisa disebut ambang tipis apabila tebal peluap t < 0,5 H dan
disebut ambang lebar bila t > 0,66 H.
Dari hasil grafik regresi dapat dilihat :
64
Kelompok 13
Hidraulika 2010
H.
KESIMPULAN
Peluap segi tiga Thomson berfungsi sebagai alat ukur debit yang
aplikasinya banyak digunakan pada saluran irigasi.
Dari perhitungan data di atas di dapat nilai nilai :
3
= 0,5 * Hrata
= 0,66 * Hrata
= 0,5 * 0.427
= 0,66*0.427
= 0.2135 m
=0.2818 m
65
Kelompok 13
Hidraulika 2010