FISIKA
KELAS X SEMESTER 1
SESUAI DENGAN KURIKULUM 2013
DAFTAR PENYUSUN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
SMA Negeri 1
SMA Negeri 1
SMA Negeri 1
SMA Negeri 1
SMA Negeri 1
SMA Negeri 2
SMA Negeri 2
SMA Negeri 2
SMA Negeri 3
SMA Negeri 3
SMA Negeri 3
SMA Negeri 3
SMA Negeri 3
SMA Negeri 4
SMA Negeri 4
SMA Negeri 4
SMA Negeri 4
SMA Negeri 4
SMA Negeri 5
SMA Negeri 5
SMA Tamansiswa
SMA Muhammadyah
SMA Pasundan
SMA Mardi Yuana
SMA Advent
SMA BPK Penabur
SMA Pelita
SMA Hayatantoyibah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan Lembar Kerja Siswa (LKS) ini.
Penyelesaian LKS ini tentunya tidak terlepas dari bantuan semua pihak. Untuk itu
kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan Lembar kerja Siswa (LKS) ini.
Kami menyadari dalam penyusunan LKS ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan
saran yang membangun tetap diharapkan dari semua fihak, untuk penyempurnaan
pembuatan Lembar kerja Siswa ini di masa yang akan datang.
Semoga Lembar Kerja Siswa ini bermanfaat dan dapat digunakan bagi guru dan
siswa untuk membantu proses pembelajaran Fisika di sekolah
Tim Penulis,
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PENYUSUN ..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. iii
iii
iv
BAB 1
KOMPETENSI DASAR
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad
raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan optik
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka
penting)
4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses mencari informasi, menanya, berdiskusi, dan melaksanakan percobaan siswa dapat :
1. Membuat daftar (tabel) nama besaran, alat ukur, cara mengukur, dan satuan yang digunakan secara
individu, termasuk yang berlaku di daerah setempat dan lingkungan sekitarnya.
2.
Mengamati beberapa alat ukur panjang, massa dan waktu yang ada di sekitar(mistar milimeter, jangka
sorong, mikrometer, neraca lengan, neraca pegas, dan stopwatch) dan menemukan cara bagaimana alat
tersebut bekerja/digunakan
3. Mendiskusikan cara menggunakan alat ukur, cara mebaca skala, dan cara menuliskan hasil pengukuran
4. Mendiskusikan aspek ketelitian, ketepatan, dan keselamatan kerja dan alat dalam mengukur
5. Mengukur masa jenis benda secara berkelompok dengan menggunakan neraca, jangka sorong,
mikrometer dan mistar
6. Mengolah data hasil pengukuran berulang (diberikan oleh guru) dalam bentuk penyajian data, membuat
grafik, menginterpretasi data dan grafik, dan menghitung kesalahan, serta menyimpulkan hasil
interpretasi data
7.
Membuat laporan tertulis
MGMP Fisika SMA Kota SUkabumi
halaman 1
Satuan
Lambang Satuan
Panjang
meter
Massa
kilogram
Kg
Waktu
sekon (detik) S
Arus Listrik
ampere
Suhu
kelvin
Intensitas Cahaya
kandela
Cd
Jumlah Zat
mole
Mol
Satuan
Lambang Satuan
radian
Rad
Sudut ruang
steradian
Sr
2. Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari beberapa besaran pokok.
Tabel 1.3. Beberapa Besaran Turunan dan Satuannya
No Besaran turunan Lambang Besaran Turunan Satuan
1
Luas
m2
Kecepatan
ms-1
Percepatan
ms-2
Gaya
kg ms-2
halaman 2
B. Dimensi
Dimensi adalah cara besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran pokoknya. Pada sistem Satuan
Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi, dan dua besaran pokok tambahan yang
tidak berdimensi.
Tabel 1.4. Dimensi Besaran Pokok
No
Besaran Pokok
Satuan
Panjang
Meter
[L]
Massa
Kilogram
Kg
[M]
Waktu
Sekon
[T]
Ampere
[I]
Suhu
Kelvin
[]
Intensitas cahaya
Kandela
cd
[J]
Jumlah zat
Mole
Mol
[N]
Radian
Rad
Sudut ruang
Steradian Sr
C. Pengukuran
Pengukuran adalah proses membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang telah ditetapkan
sebagai standar pengukuran. Alat bantu yang digunakan dalam proses pengukuran disebut alat ukur.
1. Alat Ukur
a. Mistar / Penggaris
Pada umumnya, mistar sebagai alat ukur panjang memiliki dua skala ukuran, yaitu skala utama
dan skala terkecil. Satuan untuk skala utama adalah sentimeter (cm) dan satuan untuk skala
terkecil adalah milimeter (mm). Skala terkecil pada mistar memiliki nilai 1 milimeter
b. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang
terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat
pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama
penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.
halaman 3
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius
pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu
skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat
digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang
benda
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda benda tipis dan mengukur
diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer
sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat
pada poros tetap merupakan skala utama,sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros
ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya
terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 0,5 mm atau
0,01 mm.
d. Neraca
Alat untuk mengukur massa disebut neraca. Ada beberapa jenis neraca, antara lain, neraca
ohauss, neraca lengan, neraca langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca
elektronik. Setiap neraca memiliki spesifikasi penggunaan yang berbeda-beda. Jenis neraca
yang umum ada di sekolah Anda adalah neraca tiga lengan dan empat lengan
halaman 4
i.
e. Stopwatch
Alat yang digunakan untuk mengukur waktu biasanya adalah jam atau arloji. Untuk megukur
selang waktu yang pendek digunakan stopwatch. Stopwatch memiliki tingkat ketelitian sampai
0,01 detik.
Ketidakpastian Pengukuran
Saat melakukan pengukuran mengunakan alat, tidaklah mungkin Anda mendapatkan nilai yang
pasti benar, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Secara umum penyebab ketidakpastian
hasil pengukuran ada tiga, yaitu :
a. kesalahan umum
Kesalahan umum adalah kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada pengamat saat
melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena kesalahan membaca skala
kecil, dan kekurangterampilan dalam menyusun dan memakai alat, terutama untuk alat yang
melibatkan banyak komponen.
b. kesalahan sistematik
Kesalahan sistematik merupakan kesalahan yang disebabkan oleh alat yang digunakan dan
atau lingkungan di sekitar alat yang memengaruhi kinerja alat. Misalnya, kesalahan kalibrasi,
kesalahan titik nol, kesalahan komponen alat atau kerusakan alat, kesalahan paralaks,
perubahan suhu, dan kelembaban.
c. kesalahan acak
Kesalahan acak adalah kesalahaan yang terjadi karena adanya fluktuasi-fluktuasi halus yang
ada saat melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena adanya gerak brown
molekul udara, fluktuasi tegangan listrik, landasan bergetar, bising, dan radiasi.
Ketidakpastian dalam pengukuran :
a. Ketidakpastian dalam pengukuran tunggal
Pengukuran tunggal merupakan pengukuran yang hanya dilakukan sekali saja. Pada
pengukuran tunggal, nilai yang dijadikan pengganti nilai benar adalah hasil pengukuran itu
sendiri. Sedangkan ketidakpastiannya diperoleh dari setengah nilai skala terkecil instrumen
yang digunakan.
Contoh :
Pada pengukuran tunggal panjang sebuah benda didapat sebesar x sehingga dalam penulisan
hasil pengamatan panjang (l) = x NSK (NSK = Nilai Skala terkecil)
b. Ketidakpastian dalam pengukuran berulang
Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan tidak hanya sekali, melainkan
berulang-ulang supaya mendapatkan ketelitian yang maksimal dan akurat. Hasil pengukuran
panjang suatu benda dapat berbeda-beda jika dilakukan berulang-ulang. Laporan hasil
pengukurannya berupa rata-rata nilai hasil pengukuran dengan ketidakpastian yang sama
dengan simpangan bakunya.
)
)
halaman 5
c. Ketidakpastian Gabungan
Rumus Ketidakpastian Gabungan
halaman 6
halaman 7
D.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. Materi Pembelajaran
Besaran, Satuan dan Dimensi
10. Kompetensi yang akan dicapai
1. Siswa dapat membedakan besaran dan satuan
2. Siswa dapat membedakan besaran pokok dan besaran turunan
3. Siswa dapat menentukan dimensi dari suatu besaran fisika
11. Indikator
a. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran
b. Bekerja sama dalam kerja kelompok
c. Toleran terhadap proses pemecahan masalah
12. Langkah Kerja
a. Besaran adalah .
b. Satuan adalah ..
Data besaran-besaran Fisika yang sudah anda kenal dalam kehidupan sehari-hari. Tuliskan besaran dan
satuannya ke dalam tabel berikut
No.
Besaran Fisika
Satuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
halaman 8
Besaran dalam fisika dikelompokkan menjadi dua, yakni besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok adalah ..
Dalam sistem Internasional dikenal ada tujuh besaran pokok, tulislah ketujuh besaran tersebut beserta
satuan dan dimensinya dalam tabel berikut
No
Besaran Pokok
Satuan
Dimensi
1
2
3
4
5
6
7
Besaran turunan adalah ..
Isilah tabel berikut dengan besaran turunan beserta satuan dan dimensinya
No
Besaran Turunan
Satuan
Dimensi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
halaman 9
: PENGUKURAN
2. Mata Pelajaran
: Fisika
3. Kelas
:X
4. Peminatan
: MIA
5. Semester
:1
6. Waktu
: 2 x 45 menit
7. Jenjang
: SMA
8. Kompetensi dasar :
3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka
penting)
3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri)
4.3 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat
untuk penyelidikan ilmiah
9. Materi Pembelajaran
Besaran dan Satuan
10. Indikator
a. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran
b. Bekerja sama dalam kerja kelompok
c. Toleran terhadap proses pemecahan masalah
11. Tujuan
Mengetahui panjang, luas dan volume dari benda dengan penulisan yang benar sesuai ketentuan angka
penting dengan menggunakan alat ukur yang berbeda dan menentukan massa jenis
12. ALAT DAN BAHAN
Penggaris
Jangka sorong
Mikrometer skrup
Balok
Tabung
karton
halaman 10
Balok
Alat ukur
Panjang Balok
Lebar balok
Tinggi balok
Luas balok = A
Volume
balok = V
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Diameter
Jari-jari
Tinggi
Luas Tabung =
Volume
Tabung = V
Mistar
Jangka Sorong
Mikrometer
Skrop
2.
Tabung
Alat ukur
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Panjang Karton
Lebar Karton
Tebal Karton
Luas KArton =
Volume
Karton = V
(5)
(6)
Mistar
Jangka Sorong
Mikrometer
Skrup
3.
Karton
Alat ukur
(1)
(2)
(3)
(4)
Mistar
Jangka Sorong
Mikrometer
Skrup
15. ANALISA DATA
1. BALOK
Alat ukur
Luas balok
Volume
Kes relative A
Kes relative V
(7)
(8)
(9)
(10)
balok
(1)
(5)
(6)
Mistar
Jangka Sorong
Mikrometer
Skrup
halaman 11
2. TABUNG
Alat ukur
Luas tabung
Volume
Kes relative A
Kes relative V
tabung
(1)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Luas karton
Volume
Kes relative A
Kes relative V
(7)
(8)
(9)
(10)
Mistar
Jangka Sorong
Mikrometer
Skrop
3. KARTON
Alat ukur
karton
(1)
(5)
(6)
Mistar
Jangka Sorong
Mikrometer
Skrop
16. KESIMPULAN
halaman 12
E. Tugas Individual
Pilihan ganda
1. Berikut ini merupakan besaran pokok,
kecuali...
A. Panjang
B. Massa
C. Kecepatan
D. Suhu
E. Kuat Arus
2. Pasanganbesaran berikut ini semuanya
besaran turunan, kecuali...
A. Daya, gaya
B. Usaha, massa jenis
C. Luas, volume
D. Kuat Arus, suhu
E. Momemtum, Impuls
3. Kecepatan merupakan besaran turunan
yang diturunkan dari besaran pokok...
A. Panjang dan waktu
B. Massa dan suhu
C. Massa dan waktu
D. Massa dan panjang
E. Waktu dan suhu
4. Panjang 5 x 10-9 meter sama dengan....
A. terameter
B. gigameter
C. hektometer
D. nanometer
E. pikometer
5. Suatu pembangkit listrik menghasilkan
daya 44 MW, apabila daya tersebut
dituliskan dalam Notasi Ilmiah menjadi....
W
A. 4,4 x 106
B. 4,4 x 107
C. 44 x 105
D. 44 x 106
E. 44 x 107
6. Tebal selembar kertas adalah 0,01 mm.
Tebal kertas tersebut sama dengan...... m
A. 1 x 10-2
B. 1 x 10-3
C. 1 x 10-4
D. 1 x 10-5
E. 1 x 10-6
7. Hasil pengukuran dengan mistar seperti
terlihat pada gambar menunjukkan angka....
A.
B.
C.
D.
E.
3,7 mm
3,7 cm
3,6 cm
3,5 cm
3,4 cm
A. 0,80 cm
B. 0,83 cm
C. 1,67 cm
D. 2,20 cm
E. 2,27 cm
9. Sebuah mikrometer sekrup digunakan untuk
mengukur garis tengah bola yang kecil dengan
hasil seperti gambar berikut. Hasil
pengukurannya adalah ....
A.
B.
C.
D.
E.
2,20 mm
2,52 mm
3,70 mm
4,20 mm
4,70 mm
halaman 13
A.
B.
C.
D.
E.
2,26 cm
3,20 cm
2,33 cm
2,34 cm
2,35 cm
18. Massa jenis air dalam sistem CGS (cm - gram sekon) adalah 1 g/cm3. Jika massa jenis ini
dikonversikan ke sistem internasional (SI) maka
nilainya adalah ....
A. 10-3kg/mm3
B. 10-1kg/mm3
C. 1 kg/m3
D. 10 kg/m3
E. 103 kg/m3
halaman 14
B.
C.
D.
E.
Uraian
21. Sebut dan jelaskan dengan bahasa Anda sendiri perbedaan antara besaran pokok dan besaran
turunan!
22. Mengapa saat Anda melakukan pengukuran suatu besaran fisis harus dilaporkan sedekat mungkin ke
skala penuh? Jelaskan dengan bahasa Anda sendiri!
23. Tentukanlah banyaknya angka penting dari hasil pengukuran berikut.
a. 0,56 kg
b. 25,060 cm
c. 2000 N
d. 1,3672 A
24. Panjang, lebar dan tinggi suatu balok dari hasil pengukuran adalah 5,70 cm dan 2,45 cm dan 1,62 cm.
Volume balok dari hasil pengukuran tersebut adalah ......
25. Selesaikan operasi matematik a di bawah ini dengan menggunakan aturan angka penting!
a. 15,12 + 1,2
b. 105 + 4,501
c. 24,15 5,2
d. 125 4,28
e. 1,26 x 4,3
f. 12,55 x 1,43
g. 14,27: 3,90
h. 1,25: 0,015
halaman 15
BAB II
VEKTOR
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3.2. Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri)
4.2. Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vektor
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses mencari informasi, menanya, berdiskusi, dan melaksanakan percobaan siswa dapat :
1. Menggambar vektor, resultan vektor, komponen vektor serta menghitung besar dan arah resultan vektor
dalam sebuah pengamatan bersama
2. Menjelaskan cara menghitung besar dan arah dua buah vektor
3. Melakukan percobaan untuk menentukan resultan dua vektor sebidang
4. Menerapkan operasi vektor dalam pemecahan masalah secara individu
5. Mempresentasikan contoh penerapan vektor dalam kehidupan sehari-hari
A. PENDAHULUAN
Ketika seseorang bertanya di mana letak sekolah Anda dari tempat Anda berada saat itu, apa jawaban
Anda? Cukupkah dengan menjawab, "Sekolah saya berjarak 10 km dari sini?". Tentu saja jawaban Anda
belum lengkap. Tempat yang berjarak 10 km dari posisi Anda sangatlah banyak, bisa ke arah timur, barat,
selatan, atau utara. Oleh karena itu wajar jika orang tadi melanjutkan pertanyaannya sebagai berikut "ke
arah mana?". Jawaban yang dapat menyatakan letak atau posisi sekolah Anda secara tepat adalah
"Sekolah saya berjarak 10 km dari Cibadak ke timur". Pernyataan ini memperlihatkan bahwa untuk
menunjukkan posisi suatu tempat secara tepat, memerlukan data jarak (nilai besaran) dan arah. Besaran
yang memiliki nilai dan arah disebut besaran vektor.
halaman 16
B. Notasi Vektor
Perhatikan gambar vektor di bawah ini
Gambar 1.2 Arah vektor dinyatakan oleh sudut yang dibentuknya terhadap sumbu- positif
C. Penjumlahan Vektor
Beberapa vektor dapat dijumlahkan menjadi sebuah vektor yang disebut resultan vektor. Resultan vektor
dapat diperoleh dengan beberapa metode, yaitu metode segitiga, metode jajar genjang, poligon, dan
analitis.
i. Metode Segitiga
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1)
Lukislah vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya, misalnya A!
2)
Lukislah vektor kedua, misalnya B, sesuai nilai dan arahnya dengan titik tangkapnya berimpit
pada ujung vektor pertama!
3)
Hubungkan titik tangkap vektor pertama (A) dengan ujung vektor kedua (B)! Untuk lebih
jelasnya perhatikan gambar berikut!
halaman 17
halaman 18
Pengurangan Vektor
( )
( )
Keterangan:
R = resultan vektor
a = vektor pertama
b = vektor kedua
= sudut apit antara kedua vektor
Menentukan Arah Resultan Vektor Menggunakan Rumus Sinus
Untuk menentukan arah dari vektor resultan terhadap salah satu vektor komponennya dapat
digunakan persamaan sinus.
Diketahui dua buah vektor, F1 dan F2 membentuk sudut . Sudut antara vektor resultan (R)
dengan vektor F1 adalah , sedangkan sudut antara resultan (R) dan vektor F2 adalah - .
Secara matematis persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut.
D. Menguraikan Vektor
y
Menentukan Komponen Sebuah Vektor yang Besar dan Arahnya
diketahui
Vektor komponen adalah dua buah vektor atau lebih yang
menyusun sebuah vektor. Setiap vektor dapat diuraikan
menjadi dua buah vektor yang saling tegak lurus. Perhatikan
Fy
F
gambar berikut :
Fx = F cos
x
Fx
Fy = F sin
Menentukan Besar dan Arah Sebuah Vektor Jika Kedua Vektor
Komponennya diketahui
Misalkan, jika komponen-komponen vektor F adalah Fx dan Fy, maka besar vektor F dapat ditentukan
dengan menggunakan dalil Phytagoras pada segitiga siku-siku. Arah vektor tersebut dapat ditentukan
dengan menggunakan perbandingan trigonometri tangen. Besar vektor F adalah sebagai berikut.
halaman 19
E. Perkalian Vektor
i.
Perkalian titik (dot product)
Perkalian titik antara dua vektor dan ditulis . ( dibaca dot ) adalah perkalian dua vektor
yang menghasilkan besaran skalar , sehingga di sebut perkalian skalar.
. = .
. = | | . | | cos
= a.b cos hasilnya scalar
ii.
iii.
Vektor Satuan
Untuk memudahkan perhitungan, vektor yang terletak di dalam ruang dapat diuraikan menjadi
komponen-komponennya pada sumbu x, y dan z, ditetapkan vektor satuan pada sumbu x di beri
lambang , pada sumbu y di beri lambang , pada sumbu z diberi lambang .
Vektor = memiliki komponen pada sumbu x, y dan z, yaitu
, maka Vektor ditulis :
)
( 12
2. Pengurangan
)-(2
) = ( 4-2 ) + (-2 + 5) + (3 + 2) =
(4
)
(2
= =
=
=-
=
=-
MGMP Fisika SMA Kota SUkabumi
halaman 20
1. Tugas Individual
A. Pilihan Ganda
1. Kelompok besaran berikut yang termasuk
bernilai .
A. 60 N
B. 70 N
C. 90 N
D. 100 N
E. 120 N
6. Dua buah gaya (setitik tangkap) saling tegak
nol adalah
A. (1)
A. 10 N
B. (2)
B. 12 N
C. (3)
C. 14 N
D. (4)
D. 16 N
E. 24 N
7. Dua buah vektor gaya F1 dan F2 masing-masing
E. (5)
3. Seorang anak berjalan lurus 10 meter ke barat,
A. 9 N
posisi awal .
B. 15 N
C. 20 N
D. 21 N
E. 24 N
turut adalah . . . .
adalah kelompok...
halaman 21
E. 60 satuan
13.Seorang anak berjalan lurus 6 meter ke utara ,
kemudian belok ke timur sejauh 8 meter, dan
A. 2 N
B. 2
D. 30 satuan
C. 3 N
posisi awal
D. 3
E. N
UN 2010/2011
A. 2 N
B. 6 N
C. 10 N
D. 14 N
E. 22 N
A. 180 m
11.Dari kelima diagram vektor berikut ini:
B. 200 m
C. 220 m
D. 240 m
E. 300 m
UN 2013/2014
A. 6 N dan 63 N
B. 6 N dan 22 N
C. 6 N dan 32 N
B. (2)
D. 3 N dan 32 N
C. (3)
E. 3 N dan 33 N
D. (4)
E. (5)
A. 34 N
adalah ....
B. 35 N
A. 7 satuan
C. 37 N
B. 12 satuan
D. 38 N
C. 17 satuan
E. 39 N
MGMP Fisika SMA Kota SUkabumi
halaman 22
satuan
adalah
A. 125 N
B. 100 N
C. 75 N
D. 50 N
E. 25 N
18. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang
lebarnya 180 meter dan kecepatan arus airnya
A. 7 + 10
B. 3 + 7
N
N
C. 3 + 7 N
D. 7 + 10 N
E. 3 + 10 N
B. 240
C. 300
D. 320
E. 360
tersebut adalah .
A. 30
B. 45
C. 60
D. 90
E. 120
B.
Soal Uraian
Dari gambar di atas, gambarkan dengan metode jajargenjang dan poligon operasi vektor di bawah ini.
halaman 23
4. Tentukan besar dan arah vektor gaya F, jika diketahui vektor komponennya sebesar 8 N dan 6 N!
5. Tiga buah vektor kecepatan bekerja dari satu titik seperti pada gambar di bawah. Tentukan resultan
kecepatan tersebut!
C.
Remedial
1. Seorang anak berjalan lurus 10 meter ke barat, kemudian belok ke selatan sejauh 12 meter, dan belok lagi
ke timur sejauh 15 meter. Tentukan perpindahan yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal.
2. Dua buah vektor gaya memiliki besar yang sama, yaitu 10 N. Perbandingan antara resultan dan selisih
kedua vektor adalah 3 . Tentukan besar sudut apit kedua vektor gaya tersebut.
3. Sebuah perahu akan menyeberangi sungai yang airnya mengalir ke utara dengan kecepatan arus 2,4 m/s.
Kemudian perahu yang mampu bergerak dengan kecepatan 3,2 m/s dijalankan dengan arah tepat tegak
lurus arus menuju seberang sungai. Tentukan besar dan arah kecepatan resultan perahu tersebut!
4. Perhatikan gambar berikut.
Tentukan besar F1 dan F2 dari ketiga vektor gaya yang menyebabkan keseimbangan.
halaman 24
BAB III
GERAK LURUS
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3.3. Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan
3.4. Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus
4.3. Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus
dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan
4.4. Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki hubungan gaya, massa, dan percepatan
dalam gerak lurus
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses mencari informasi, menanya, berdiskusi, dan melaksanakan percobaan siswa dapat :
1. menjelaskaan karakteristik benda yang bergerak lurus beraturan dan bergerak lurus berubah beraturan
2. menafsirkan garafik v-t dan grafik s-t;
3. membedakan glb dan glbb;
4. menganalisis jenis gerak dari grafik;
5. menerapkan rumus glb dan glbb untuk menjawab soal.
A. PENGERTIAN GERAK
a. Gerak
Gerak merupakan perubahan posisi benda secara kontinu. Suatu benda dikatakan bergerak terhadap
benda lain, jika posisi benda itu berubah terhadap benda lain.
b. Jarak dan perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan sebenarnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu tertentu
Perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan
Jarak termasuk besaran skalar, sedangkan perpindahan termasuk besaran vektor
halaman 25
Contoh :
Iwan berjalan lurus 40 m ke arah barat,kemudian membelok ke utara sejauh 30 m seperti yang dilukiskan
pada gambar berikut.
= jarak US + jarak ST
= 300 m + 400 m = 700 m
Waktu UST
= 12 s + 16 s = 28 sekon
Kelajuan rata-rata =
Kelajuan rata-rata =
b. Kecepatan rata-rata
2
UT
US + ST
300 + 4002
500 meter
halaman 26
Keterangan:
Vt = kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (m/s)
V0 = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = selang waktu (s)
s = jarak tempuh (m)
Kita bisa menghitung jarak tempuh yang dialami benda yang bergerak lurus berubah beraturan dengan
rumus luas matematika dengan menghitung luas di bawah kurva.
Contoh soal
Benda bergerak dengan kecepatan awal 2 m/s, selanjutnya benda dipercepat secara beraturan sehingga
kecepatannya menjadi 10 m/s dalam selang waktu 4 sekon. Berapa percepatan yang dialami benda itu?
Penyelesaian
Diketahui :
v 1 = 2 m/s
v 2 = 10 m/s
t = 4 sekon
Ditanyakan : a = ?
halaman 27
Jawab :
a
a
a
=
=
=
C. GERAK VERTIKAL
a. Gerak Jatuh Bebas (GJB)
Gerak Jatuh Bebas adalah gerak suatu benda yang dijatuhkan bebas pada suatu ketinggian tertentu
terhadap tanah tanpa kecepatan awal.
Secara matematis persamaannya sebagai berikut :
vt = g t
vt =
h = gt2
b. Gerak Vertikal ke Atas (GVA)
Gerak Vertikal ke Atas adalah gerak benda yang dilempar vertikal ke atas melawan percepatan gravitasi
bumi.
Persamaan gerak vertikal ke atas berlaku sebagai berikut :
Vt = Vo - g t
h = Vo t g t2
c. Gerak Vertikal ke Bawah (GVB)
Gerak Vertikal ke Bawah adalah gerak vertical suatu benda yang dijatuhkan dari suatu ketinggian dengan
kecepatan awal Vo.
Pada gerak vertikal ke bawah berlaku persamaan:
Vt = Vo + g t
h = Vo t + g t2
Vt2 = Vo2 + 2gh
Keterangan :
S = jarak (m)
Vt = kecepatan akhir (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian (m)
t = waktu (s)
halaman 28
Mobil mainan
Papan luncur
Ticker timer
Meja
Langkah kerja
Hubungkan mobil mainan dengan ticker timer (pewaktu ketik), biarkan bergerak
Apa yang dapat kamu simpulkan dari rekaman pita ticker timer? Apakah dua titik yang
berdekatan pada pita tetap atau berubah ubah?
Hitunglah sepanjang pita ketik dan beri tanda setiap jarak 5 ketikan.
Dengan menggunakan gunting , buatlah beberapa potongan setiap jarak 5 ketikan tersebut
E. TUGAS KELOMPOK
Diskusikanlah dengan kelompokmu kegiatan di bawah ini, kemudian kumpulkan hasilnya sesuai
dengan waktu yang sudah disepakati.
1. Ukur ketinggian lantai 2 di sebuah bangunan
2. Jjatuhkan sebuah kelereng dari lantai 2 tersebut
3. Catatlah waktu yang dibutuhkan kelerang untuk sampai di tanah menggunakan stopwatch
4. Hitunglah kecepatan yang dibutuhkan kelereng saat menyentuh tanah.
halaman 29
F. TUGAS INDIVIDU
A. Pilihan Ganda
1. Perubahan kedudukan suatu benda karena
adanya perubahan waktu disebut
A. Kedudukan
B. Perpindahan
C. Jarak
D. Lintasan
E. Titik Acuan
2. Hasil bagi perpindahan dan selang waktu
disebut..
A. Kecepatan rata-rata
B. Kelajuan rata-rata
C. Kecepatan sesaat
D. Percepatan
E. Kelajuan sesaat
3. Amir berlari mengelilingi lintasan yang
berbentuk lingkaran berjari-jari 7 meter,
hingga dua putaran maka jarak dan
perpindahannya..
A. 308 m dan 66 m
B. 616 m dan 308 m
C. 0 dan 308 m
D. 0 dan 616 m
E. 308 m dan 0
4. Sebuah bus bergerak dari A ke B dengan laju
tetap 20 ms-1, kemudian bus tersebut bergerak
dari C ke D dengan laju yang sama, selama 20
sekon. Kecepatan rata-rata dari A ke D
adalah.
A. 200 meter
B. 300 meter
C. 400 meter
D. 500 meter
E. 580 meter
5. Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus
A. Kecepatan tetap
B. Percepatan tetap
C. Percepatan nol
D. percepatannya berubah-ubah
E. Gayanya berubah-ubah
6. Cahaya merambat di udara dengan kecepatan
3 x 108 m/s, maka jarak yang ditempuh cahaya
dalam waktu 2 menit adalah.
A.
B.
C.
D.
E.
halaman 30
halaman 31
E. 900 m
20. Besar kecepatan suatu partikel yang
mengalami perlambatan konstan ternyata
berubah dari 30 m/s menjadi 15 m/s setelah
menempuh jarak sejauh 75 m. partikel
tersebut akan berhenti setelah menempuh lagi
jarak sejauh .
(SPMB 2003)
A. 15 m
B. 20 m
C. 25 m
D. 30 m
E. 50 m
B. Uraian
21. Suatu benda bergerak sesuai dengan grafik V terhadap t di
bawah ini.
t
Apabila luas daerah dibawah grafik 48m2, tentukan pecepatan mobil
halaman 32
Disusun Oleh
MGMP Fisika Kota Sukabumi
halaman 33
BAB IV
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai, santun, responsif, pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus
4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki hubungan gaya, massa, dan percepatan
dalam gerak lurus
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses mencari informasi, menanya, berdiskusi, dan melaksanakan percobaan siswa dapat :
1. menjelaskan gaya-gaya yang bekerja pada hukum Newton;
2. melakukan percobaan hukum Newton;
3. menentukan Persamaan gaya-gaya yang bekerja berdasarkan percobaan Hukum Newton,
4. membedakan gaya-gaya yang bekerja;
5. menganalisis persamaan-persamaan Hukum Newton pada kehidupan sehari-hari dalam penerapan
teknologi
halaman 34
HUKUM NEWTON
Hukum Gerak Newton adalah hukum sains yang ditemukan oleh Isaac Newton mengenai sifat gerak
benda. Hukum-hukum ini merupakan dasar dari mekanika klasik.
A. Hukum I Newton
Pada prinsipnya, benda yang diam akan tetap diam sebelum ada gaya yang menarik atau
mendorongnya sehingga dapat bergerak. Demikian juga pada benda yang sedang bergerak dengan
kecepatan konstan akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan dan akan dapat berhenti jika ada gaya
yang melawan gerak tersebut. Keadaan ini disimpulkan oleh Newton sebagai berikut.
''Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam
akan terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak dengan kecepatan
tetap''
Secara matematis dapat dituliskan: F = 0
(1)
Hukum I Newton disebut juga Hukum Kelembaman/Mempertahankkan Diri/ Kemalasan/Inersia Benda.
Cotoh: Bola yang tadinya diam ditendang atau didorong pada suatu bidang horizontal (lantai) akan terjadi:
- Bola akan bergerak beberapa lama dan akhirnya diam jika permukaan lantai kasar
- Bola akan terus bergerak lebih jauh tanpa berhenti jika permukaan lantai licin sempurna
Hukum I Newton dapat dilakukan dengan melakukan percobaan sebagai berikut:
halaman 35
Isilah botol yang diletakkan di atas dengan air, separuh dari volume botol
Susunlah setiap benda seperti pada gambar di atas
Tariklah kertas secara perlahan, tuliskan hasil analisamu pada Tabel Pengamatan
Ulangi kegiatan nomor 3 di atas dengan menarik kertas secara cepat, tuliskan hasil analisamu pada
Tabel Hasil Pengamatan
Jelaskan kesimpulanmu tentang kelembaman dan pengaruh gaya pada percobaan di atas !
Perlakuan
Hasil Pengamatan
f. Analisa :
1. Apa yang terjadi ketika kertas ditarik secara perlahan ? Amati apa yang terjadi pada kedua botol dan air
yang berada pada botol yang di atas? Jelaskan mengapa peristiwa tersebut terjadi demikian?
Jawaban :
2. Apa yang terjadi ketika kertas ditarik secara cepat ? Amati apa yang terjadi pada kedua botol dan air yang
berada pada botol yang di atas? Jelaskan mengapa peristiwa tersebut terjadi demikian?
Jawaban :
halaman 36
3. Jelasan secara singkat, apa yang dapat kamu simpulkan tentang kelembaman benda dan pengaruh gaya
pada benda dari kedua percobaan di atas?
Jawaban :
4. Nyatakan kesimpulanmu pada pertanyaan nomor 3 di atas dalam bentuk persamaan matematis dan
berikan keterangan untuk masing masing komponen persamaan lengkap dengan satuan masing
masing dalam SI !
Jawaban:
.. = atau .. = .
Keterangan: .. = ,satuan (
...
= ,satuan (
)
)
halaman 37
Jawaban :
b. Ulangi kegiatan di atas, tetapi tariklah kertas dengan perlahan sehingga kelereng ikut bergerak
bersama kertas. Lalu tarikan kertas dihentikan. Apa yang terjadi pada kelereng tersebut ?
Jawaban :
c. Jelasan secara singkat, apa yang dapat kamu simpulkan tentang kelembaman benda dan pengaruh
gaya pada benda dari kedua percobaan di atas?
Jawaban :
d. Nyatakan kesimpulanmu pada pertanyaan nomor 3 di atas dalam bentuk persamaan matematis
danberikan keterangan untuk masing masing komponen persamaan lengkap dengan satuan masing
masing dalam SI !
Jawaban:
.. = .. atau = .
Keterangan: .. = , satuan (
)
... = ,. satuan (
)
Pernyataan di atas dikenal dengan .
e. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi percobaan di atas !
Jawaban:
halaman 38
B. Hukum II Newton
Hukum II Newton merupakan pengembangan dari Hukum I Newton dan dapat dinyatakan sebagai
berikut: Percepatan suatu benda sebanding dengan gaya total (resultan gaya) yang bekerja pada benda
tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya.
Dari pernyataan tersebut, Hukum II Newton dapat ditulisan dengan persamaan matematis sebagai :
. (2)
Dengan : a = percepatan benda (m.s-2)
F = gaya yang bekerja pada benda (N)
m = massa benda (kg)
Hukum II Newton dapat dilakukan dengan percobaan sebagai berikut:
halaman 39
halaman 40
Pertanyaan :
1. Nilai apakah yang sebenarnya ditunjukan oleh neraca saat anda berada di atas eskalator ?
2. Deskripsikan bagaimana dengan gerak eskalator selama rentang waktu tersebut!
3. Hitunglah percepatan escalator pada saat :
a. Satu detik setelah mulai bergerak !
b. Tepat di tengah-tengah perjalanan !
c. Satu detik sebelum lift berhenti !
Jawaban :
1.Ketika eskalator sedang berada ditengah perjalanan, berat yang ditunjukan adalah berat yang sebenarnya.
2. Eskalator bergerak ke atas dengan kecepatan yang sama.
3. Rumus Percepatan adalah:
a = Percepatan
F = Gaya
m = Massa Benda
g= Percepatan gratvitasi
h. Analisis Percobaan :
Setelah kami melakukan percobaan, ternyata hasilnya mengarah kepada Hukum II Newton bahwa gaya
dapat mempengaruhi massa suatu benda. Namun percobaan kami tidak dapat sepenuhnya dikatakan
berhasil, karena ada sedikit kesalahan atau tidak tepatnya waktu yang kami hitung.
i. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan dengan menggunakan escalator. Kami dapat menyimpulkan bahwa
massa benda berubah, dari mulai 1 detik setelah naik ke atas escalator massa benda naik beberapa gram,
sedangkan ketika berada di tengah perjalanan massa benda kembali turun ke massa benda semula dan
ketika 1 detik sebelum sampai massa benda kembali turun beberapa gram. Dalam melakukan percobaan ini
harus dilakukan secara berulang-ulang, karena jika hanya melakukannya satu kali percobaan, tingkat
ketepatan akan berkurang. Dan disaat meneliti berat dan waktu mata kita harus lebih jeli dan sigap.
sumber:
http://xflash.files.wordpress.com/2007/12/praktikum-fisika.pdf
Diposkan oleh Nurul Hikmah di 11.24
halaman 41
Daftar Alat
Dua rel presisi yang disambungkan dengan penyambung rel dan dengan kaki rel pada setiap ujung 1 set
Balok tangga 1 buah
Alas kayu untuk mengangkat ujung rel 1 buah
Kereta dinamika untuk rel presisi 1 buah
Rangkaian pewaktu elektronik dengan stopwatch 1 set
penjepit rel 1 buah
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Dalam percobaan ini satu rel presisi dipakai sebagai jalur untuk sebuah kereta. Satu ujung dari rel diangkat
setinggi h sehingga rel menjadi miring.
2. Untuk mengangkat rel pada satu sisi, disediakan sebuah balok bertangga dan sebuah alas kayu. Benda yang
dipercepat adalah kereta yang bisa bergerak dengan gesekan kecil di atas rel presisi. Pengaturan percobaan
seperti diperlihatkan dalam gambar 3.2.
3. Empat sudut kemiringan yang berbeda dipakai, yaitu sudut yang didapatkan dengan tinggi h sbb.: h = 2,5
cm, 3,5 cm, 4,5 cm dan 5,7 cm. Pada setiap sudut kemiringan, percepatan kereta ditentukan dengan
mengukur jarak jalan kereta s dan waktu t yang ditempuh kereta saat meluncur.
4. Dari data-data yang diperoleh, percepatan a ditentukan sesuai dengan (3.16).
5. Waktu tempuh diukur dengan memakai rangkaian elektronik yang tersambung dengan stopwatch.
6. Kereta pada awal percobaan tertahan pada tempatnya dengan sepotong almunium foil yang dijepitkan
pada kereta dan pada penjepit kontak. Ketika penjepit kontak dibukakan, maka stopwatch mulai jalan dan
MGMP Fisika SMA Kota SUkabumi
halaman 42
kereta mulai bergerak. Stopwatch dihentikan oleh gerbang optik yang dipasang pada posisi tertentu pada
rel.
7. Pada kereta terpasang sekrup yang menonjol ke bawah. Ketika sekrup tersebut masuk ke dalam gerbang
optik, stopwatch akan berhenti. Maka waktu tempuh terdapat dari waktu yang ditunjukkan pada
stopwatch, sedangkan jarak tempuh kereta adalah jarak gerak dari posisi awal sampai ke posisi di mana
sekrup tersebut masuk ke dalam gerbang optik. Masuknya sekrup ke dalam gerbang optik dilihat pada LED
rangkaian gerbang optik yang mati ketika sekrup di dalam gerbang optik.
Pakai dua cara untuk menentukan percepatan a:
1. Pada tinggi h = 4,5 cm ukur waktu yang ditempuh dengan 6 jarak tempuh yang berbeda, mulai dari
jarak sebesar s 35 cm sampai ke jarak yang terpendek sebesar s 5 cm. Waktu luncur diukur
sebanyak 3 kali untuk setiap jarak tempuh. Pakai nilai rata-rata dari tiga hasil ukur ini. Buat satu grafik
jarak s terhadap waktu kuadrat t2. Pakai metode grafik untuk menentukan percepatan a sesuai
dengan (3.16). Perhatikan bahwa kemiringan a* dari garis miring yang didapatkan tidak sama dengan
percepatan a.
2. Cara kedua untuk menentukan percepatan a dipakai pada ketinggian h = 2,5 cm, h = 3,5 cm dan h = 5,7
cm. Pada ketinggian tersebut cukup mengukur waktu luncur pada satu jarak tempuh saja. Pakai jarak
tempuh sebesar s = 35 cm. Ukurlah waktu tempuhnya sebanyak 5 kali. Tentukan percepatan a
memakai (3.16) dari nilai rata-rata waktu tempuh dan panjang jarak. Pada masing-masing ketinggian
akan diperoleh besar percepatan a sebagai hasil ukur yang dimiliki kereta pada ketinggian tersebut.
Untuk melihat hubungan antara percepatan a dan ketinggian h lebih jelas, buat grafik percepatan a
terhadap tinggi kemiringan h. Tentukan konstanta gravitasi g dan gaya gesekan Fges dengan memakai
metode grafis dan persamaan (3.9). Untuk menghitung Fges dari bagian sumbu y dalam grafik, massa
kereta dibutuhkan. Massa dari kereta 1 sebesar mk1 = 83,3 g 0,1 g, massa dari kereta 2 sebesar mk2
= 75,4 g 0,1 g, Massa dari kereta 3 sebesar mk3 = 83,3 g 0,1 g.
Physics Licious Bloger. tensixphysics.blogspot.com/.../praktikum-hukum-newt.
Copyright 2010 Physics Licious TEXAS theme | Redesigned by Nindiiiy
halaman 43
2. Sebelum troli dilepaskan, gaya apakah yang bekerja pada troli tersebut?
Jawaban :
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------3. Lepaskan troli, amati gerakan troli, bagaimana kecepatannya?
Jawaban :
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------4. Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan itu? Besaran apakah yang -menyatakan
perubahan kecepatan tiap selang waktu ?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------5. Ukur jarak troli bergerak (s0, misalnya 1 meter, dan ukur waktu (t) yang diperlukan oleh troli untuk
menempuh jarak itu. Gunakan persamaan s = at2 (untuk troli mula-mula diam). Dengan persamaan
tersebut, berapa percepatannya dalam m/s2?
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------6. Untuk mengubah besarnya gaya, lakukan dengan menambah besarnya beban gantung )lakukan
sebanyak 5 kali). Jarak (s) dibuat tetap. Hasilnya, isi dalam tabel berikut :
halaman 44
No.
F = m . g (N)
Jarak (m)
Waktu (s)
Percepatan (m.s-2)
1.
2.
3.
4.
5.
7. Dari tabel data, buatlah grafik F terhadap a.
a. Bagaimana hubungan antara a dan F
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------b. Rumuskan hubungan tersebut
--------------------------------------------------8. Selidiki hubungan anatara percepatan dengan massa, dengan cara menambahkan massa pada troli
sebanyak 5 kali . Gaya (F) dan jarak (s) dibuat tetap.
No.
Jarak (m)
Waktu (s)
Percepatan (m.s-2)
1.
2.
3.
4.
5.
9. Dari tabel data, buat grafik a terhadap m
a.Bagaimana hubungan antara a dan F
Jawaban:
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------b.Rumuskan hubungan tersebut.
Jawaban:
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------10. Dari rumusan no.7 dan no. 9, buatlah kesimpulan dan tuliskan dalam bentuk persamaan dan berikan
keterangan untuk masing masing komponen rumus !
Jawaban ;
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------.. = x dengan : . = .. ( ..)
. = ... .( ..)
.= .. ( .)
11. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi percobaan di atas !
Jawaban :
MGMP Fisika SMA Kota SUkabumi
halaman 45
Hukum III Newton disebut juga sebagai Gaya Aksi Reaksi. Kedua gaya ini selalu muncul
bersamaan, bekerja pada benda yang berbeda, memiliki besar yang sama dan selalu dalam arah yang
berlawanan.
Secara matematis dapat ditulis: Faksi = - Freaksi
Contoh: Gb.5. Mobil yang didorong oleh seseorang akan memberikan dorongan yang sama tetapi
arahnya berlawanan
Prinsip prinsip penting yang harus selalu diperhatikan:
Gaya aksi dan gaya reaksi mempunyai besar yang sama, tetapi arah kedua gaya
itu berlawanan
Gaya aksi dan gaya reaksi tidak pernah bekerja pada benda yang sama
Gaya aksi dan gaya - reaksi terletak pada satu garis kerja
halaman 46
2. Berapa besar gaya yang bekerja pada neraca 1 dan kemana arahnya?
Jawaban:
-----------------------------------------------------------------------------------------------------3. Berapa besar gaya yang bekerja pada neraca 2 dan kemana arahnya?
Jawaban:
halaman 47
1. TUGAS INDIVIDUAL
C.
D.
E.
4 m/s2
5 m/s2
6 m/s2
A.
B.
C.
D.
E.
halaman 48
(UN 2011)
A.
B.
C.
D.
E.
2 m/s2
4 m/s2
5 m/s2
6 m/s2
10 m/s2
(UN 2012)
(UN 2005)
B.
C.
D.
w sin
E.
A.
B.
C.
D.
E.
1N
2N
6N
18 N
(UMPTN 2001)
halaman 49
B.
C.
D.
m(g + a)
m(g - a)
E.
20. Sebuah mobil berada di atas bukit yang
berbentuk lingkaran dengan jari-jari 200 m. bila
gaya tekan mobil terhadap bukit 12000 N dan g
= 10 m/s2. Maka kecepatan maksimum mobil
yang massanya 1,5 ton adalah.
A.
10 m/s
B.
20 m/s
C.
40 m/s
D.
100 m/s
E.
250 m/s
3.
4.
halaman 50
5. Benda massa 2 kg diikat dengan tali yang panjangnya 1,5 m lalu diputar dengan lingkaran
vertikal, jika g = 10 m/s2 dan pada saat berada di titik terendah tali mengalami tegangan sebesar 47
N, tentukan kecepatan linier benda tersebut !
E. SOAL SOAL REMEDIAL
Jawablah soal-soal berikut dengan benar !
1. Dua buah gaya bekerja pada sebuah balok massanya 2 kg yang ditunjukkandalam gambar berikut. Jika F1 =
10 N dan F2 = 30 N, tentukan percepatan yang dialami balok tersebut.
2. Berapakah gaya yang diperlukan untuk menghentikan mobil yang massanya 700 kg yang bergerak dengan
laju 10 m/s dalam waktu 5 sekon?
3. Jika seorang anak yang beratnya 600 N berada di dalam sebuah lift yang bergerak keatas dengan
percepatan 5 m/s2 (g = 10 m/s2) , tentukan besar gaya yang dirasakan kaki orang karena lanatai lift.
4. Dua balok bersentuhan (m1 = 85 kg dan m2 = 60 kg diam diatas lantai licin seperti pada gambar.
halaman 51
BAB V
halaman 52
Sekilas
Gerak melingkar sering dijumpai dalam beberapa permainan didunia fantasi,
taman impian jaya ancol. Permainan tersebut antara lain kincir vertikan, kereta luncur,
dan perahu ayun. Dalam keseharian, gerak ini juga, gerak ini anda jumpai ketika mobil
melewati jalan yang naik turun gunung. Gerak ini juga Anda jumpai ketika menonton
demonstrasi pilot yang sedang memperagakan gerakan loop dilangit.
Gambar di atas menunjukkan suatu benda yang sedang bergerak melingkar beraturan. Arah kecepatan
linier benda pada suatu titik adalah searah dengan arah garis singgung lingkaran pada titik tersebut.
Jadi pada gerak melingkar beraturan, vektor kecepatan linier arahnya selalu berubah, sedangkan kelajuan
liniernya adalah tetap.
Periode dan Frekuensi.
Periode (T): adalah selang waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk menempuh satu putaran
lengkap (satu kali melingkar). Jika benda menempuh n putaran dalam waktu t sekon, maka periodenya
adalah:
sekon
halaman 53
Frekuensi (f): adalah banyaknya putaran yang dapat dilakukan oleh suatu benda dalam selang waktu 1
sekon. Jika benda menempuh n putaran dalam waktu t sekon, maka frekuensinya adalah:
putaran/sekon
B. Kelajuan Linier dan Kecepatan Sudut.
Kelajuan Linier (v): adalah hasil bagi panjang lintasan linier yang ditempuh benda dengan selang waktu
tempuhnya.Karena untuk menempuh panjang lintasan linier satu kali keliling lingkaran (2R) diperlukan
waktu tempuh satu periode (T), maka kelajuan linier (v) dapat dinyatakan dengan persamaan:
Kecepatan Sudut (): adalah hasil bagi sudut pusat yang ditempuh benda dengan selang waktu
tempuhnya.Karena untuk menempuh sudut pusat 3600 atau 2 radian dalam satu kali putaran diperlukan
waktu tempuh satu periode (T), maka kecepatan sudut () dapat dinyatakan dengan persamaan:
Hubungan antara kelajuan linier (v) dengan kecepatan sudut () dinyatakan dengan:
v=R
C. Percepatan Sentripetal (as).
Benda yang bergerak melingkar beraturan memiliki kelajuan linier tetap, tetapi vector kecepatan liniernya
berubah secara tetap, karena arahnya berubah. Perubahan vector kecepatan linier secara tetap ini
menghasilkan vector percepatan yang besarnya tetap dan arahnya selalu menuju ke pusat lingkaran.
Percepatan seperti ini disebut percepatan sentripetal (as) dan dinyatakan dengan persamaan:
a s = 2 R
Fs = m as
= m2 R
Gaya sentripetal bukanlah gaya yang berdiri sendiri. Gaya ini pada dasarnya merupakan resultan gaya yang
bekerja pada benda dengan arah radial.
MGMP Fisika SMA Kota SUkabumi
halaman 54
Gaya sentripetal antara lain dapat diberikan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Batu yang diikat pada ujung tali dan diputar mendatar.
Gaya sentripetalnya diberikan oleh tegangan tali (T)
2. Sebuah bola bearing (gotri) digerakkan mengitari bagian dalam lingkaran mendatar.
Gaya sentripetal diberikan oleh gaya normal (N) dari dinding lintasan bola.
f
4. Gerakan bulan mengitari bumi.
Gaya sentripetal diberikan oleh gaya tarik gravitasi bumi pada bulan.
Hubungan Roda-roda.
Dua roda atau lebih yang dihubungkan satu dengan yang lain dapat ditentukan pula hubungan kecepatan linier
(v) dan kecepatan sudutnya (). Hubungan tersebut digambarkan pada tabel berikut.
Arah Putaran
Hubungan Roda-Roda
Gambar
dan
Persamaan
Seporos (sepusat)
Bersinggungan
v1
v
2
R1 R2
Arah perputaran berlawanan
v 1 = v2
1 R1 = 2 R2
Arah perputaran sama
v 1 = v2
1 R1 = 2 R2
halaman 55
. . .
sekon
. . .
putaran
. . .
sekon
4. Periode adalah . . . .
5. Frekuensi adalah . . .
halaman 56
F. Tugas Individual
Pilihan Ganda
1. Sebuah benda bergerak melingkar beraturan
dengan kelajuan linier 3 m.s-1 dan jari-jari
lintasan 1,5 m. Frekuensi benda tersebut
adalah...
A.
B.
Hz
Hz
C. Hz
D. 1,2 Hz
E. 1,5 Hz
2. Sebuah benda bergerak melingkar beraturan
dengan jari-jari 6 meter. Jika dalam 2 menit
benda itu melakukan 16 kali putaran, maka
kecepatan linear benda tersebut adalah ...
A. 0,9 m.s-1
B. 1,0 m.s-1
C. 1,2 m.s-1
D. 1,4 m.s-1
E. 1,6 m.s-1
3. Roda yang jari jarinya 20 cm berputar secara
beraturan sehingga menempuh 120 putaran
tiap menit. Kecepatan linier suatu titik di tepi
roda adalah ...
A. 0,8 m.s-1
B. 4,8 m.s-1
C. 12 m.s-1
D. 24 m.s-1
E. 48 m.s-1
4. Baling-baling kipas angin berjari-jari
cm
A.
B.
C.
D.
E.
cm
halaman 57
halaman 58
B.
C.
D.
E.
0,6 kali
2,1 kali
4 kali
8 kali
Essay
1. Berapakah kecepatan sudut jarum jam, jarum menit , jarum detik dari suatu arloji?
2. Dari pesawat sentrifugal jika benda (m1) bermassa 200 gram diputar dalam bidang horizontal sehingga
membentuk jari-jari lintasan sebesar 20 m dan kecepatan benda yang berputar 5 m/s berapa massa beban
(m2) ?
3. Sebuah gabus bermassa 50 gram dengan tali yang penjangnya 1 meter kemudian diputar horizontal
sampai bergerak melingkar beraturan! Dalam waktu 10 sekon benda mengalami 50 putaran.tentukan
a. Kelajuan linear
b. Percepatan sentripental
c. Tegangan tali
4. Sebuah mobil memiliki massa 400 kg saat melewati sebuah tikungan mobil melaju dengan kecepatan 72
km/jam . Berapakah besar gaya yang mempengaruhi gerak mobil tersebut (diketahui jari jari tikungan jalan
200 meter ) ?
5. Suatu kelereng bermassa 10 gram bergerak melingkar beraturan dengan kecepatan 180 putaran tiap
setengah menit. Jika jari jari lintasan 40 cm , tentukan !
a. Periode
b. Frekuensi
c. Kecepatan sudut
d. Kecepatan linear
e. Percepatan sentripetal
f. Gaya sentripental
halaman 59
DAFTAR PUSTAKA
Allonso, M. and Finn 1980. Fundamental Physics, Vol 1and 2. New York: Addision-Wesley Publishing Company
Inc.
Giancoli, Douglas C. 2000. Physics, 3rd Edition.USA: PrenticeHall International.
Halliday. David. Resnick Robert. 1987 .Fisika .Jakarta : Erlangga
Hendra,A., Sjaichu,A., Amalia,L., Wijaya,M. dan Komarudin,N. 2002. FISIKA SMU Kelas 1. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Kamajaya .2007. Cerdas Belajar Fisika Untuk Kelas X SMA/MA.Bandung :Grafindo
Marthen Kanginan. 2007. Fisika SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga
R. Sri Kurniatin. 2006 .Fisikauntuk SMA/MA KelasX .Bogor : CV Regina.
Surya Yohanes. 1988. Fisika 2a SMA .Jakarta : PT Intan Pariwara.
Tim Kreativitas Guru. 2005. Fisika SMU Kelas X. Bogor: Pustaka Gemilang.
Tim Penulis Fisika. 2004. Mahir Fisika 1A Kelas X SMA. Bandung : PT.Remaja Rosda Karya
Tipler, Paul A. 1991. Physics for Scientists and Engineers, Third Edition. New Jersey: Worth Publisher.
halaman 60