Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

HUKUM NEWTON GRAVITASI

Sub bahasan : Hukum Newton Gravitasi


Alokasi waktu : 60 menit
Kelas :
Nama anggota :

1. 4.
2. 5.
3. 6.

Hari/Tanggal :

Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan Hukum Newton Gravitasi
2. Siswa dapat mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi gaya gravitasi dengan benar
3. Siswa mampu menganalisa hubungan antara gaya gravitasi, massa benda dan jaraknya
dengan satuan
4. Siswa mampu menentukan resultan gaya gravitasi pada benda titik dalam suatu sistem
dengan cermat
Ada
pertanyaan???

Tugas
1. Bacalah materi kemudian buatlah mind map pada lembar “Rangkuman”
2. Pahami soal-soal yang diberikan dan modifikasilah soal tersebut menjadi soal yang
baru sesuai dengan peraturan modifikasi soal pada “PROBLEM POSING I”
Berikut adalah peraturan dalam modifikasi soal
 Mengubah informasi atau data pada soal semula
 Menambah informasi atau data pada soal semula
 Mengubah situasi atau kondisi soal semula
3. Tulislah jawaban soal yang sudah di modifikasi pada lembar “JAWABAN”
4. Jawaban soal modifikasi dari kelompok lain pada lembar “PROBLEM POSING 2”
Soal dan Jawaban

Diketahui:
1. Bintang Sirius 𝑚2 = 5 × 1031 kg
merupakan bintang 𝑚1 = 5000 kg
paling terang yang R = 25 × 109 m
terlihat di malam hari. Ditanya:
Bila massa bintang Gaya yang bekerja (F)?
Sirius 5 × 1031 kg dan Jawab:
jari-jarinya 25 × 109 m, 𝑚 𝑚
𝐹 = 𝐺 𝑟1 2 2
maka tentukan gaya 𝐺×5×1031 ×5×103
yang bekerja pada 𝐹= (25×109 )2
sebuah benda bermassa 𝐺×25×1034
𝐹=
5000 kg yang terletak di 625×1018
𝐺×1016
permukaan bintang ini 𝐹 = 25
….. 𝐹 = 4 × 1014 𝐺 𝑁

2. Dua benda bermassa sama 5 kg


mengalami gaya gravitasi
sebesar 100 G N. Jika konstanta 𝐺=𝐺
𝑁𝑚2
gravitasi G Nm2/kg2, maka jarak 𝑘𝑔2

antara dua benda tersebut Ditanya:


adalah ….. Jarak antara dua benda : 𝑟 = ⋯ ?
Jawab:
𝑚 𝑚
𝐹 = 𝐺 𝑟1 2 2
F = 100 GN
𝐺×5×5
100𝐺𝑁 = 𝑟2
2 25
𝑟 = 100
1
r = ....? 𝑟2 = 4
1
𝑟 = √4
Diketahui:
𝑚1 = 5 𝑘𝑔 1
𝑟= = 0,5 𝑚
𝑚2 = 5 𝑘𝑔 2
𝐹 = 100𝐺 𝑁

3. Perhatikan gambar berikut!

Tiga buah bola dengan massa berbeda terletak pada posisi


yang
membentuk segitiga sama kaki. Jika jarak A-C adalah
meter, massa bola A 2 kg, massa bola B 3 kg, dan massa
bola C 1 kg. Tentukan besar dan arah resultan gaya
Problem PosingMind
1 Map

gravitasi pada bola C (gambarkan)!


● ● ● Diketahui cos 300 = 0,87 ; cos 450 =

Diketahui 0,71 ; cos 600 = 0,5 ; dan cos 900 = 0

𝑚𝐴 = 2 𝑘𝑔, 𝑚𝐵 = 3 𝑘𝑔, 𝑚𝐶 = 1 𝑘𝑔 Ditanya


𝑟𝐴𝐶 = √2𝑚 ; < 𝐴𝐶𝐵 =< 𝐶𝐴𝐵 = 45° Besar resultan gaya gravitasu pada bola
cos 30° = 0,87, cos 45° = 0,71, C?
cos 60° = 0,5, cos 90° = 0 Karena bola A, B, dan C membentuk
segituga sama kaki maka jarak AB=BC,
dengan menggunakan konsep
● ● ●
phytagoras, maka:

Jawab:
𝐴𝐶 2 = 𝐴𝐵 2 + 𝐵𝐶 2 𝐴𝐶 2 = 𝐴𝐵 2 + 𝐴𝐵 2 𝐴𝐶 2 = 2𝐴𝐵 2
2
√2 = 2 𝐴𝐵 2
𝐴𝐵 2 = 1
AB = BC = 1
Gaya gravitasi pada bola C oleh bola A
𝑚 𝑚 1.2
𝐹𝐶𝐴 = 𝐺 𝑟𝑐2 𝐴 = 𝐺 = 𝐺 = 6,67 × 10−11 𝑁
𝐶𝐴 √2
Gaya gravitasi pada bola C oleh bola B

𝑚𝑐 𝑚𝐵 1.3
𝐹𝐶𝐵 = 𝐺 2 = 𝐺 = 3𝐺 = 20,01 × 10−11 𝑁
𝑟𝐶𝐵 1
Gaya gravitasi total pada bola C
2 2
𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = √𝐹𝐴𝐶 + 𝐹𝐶𝐵 + 2 𝐹𝐶𝐵 𝐹𝐶𝐴 cos 45°

𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = √𝐺 2 + (3𝐺)2 + 2 (𝐺)(3𝐺)(0,5√2)

𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = √(10 + 3√2)𝐺 2


𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 3,77 𝐺
𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 25,14 × 10−11 𝑁
Uraian Materi

Hukum Newton Gravitasi

Gambar 2.1 Sir Isaac Newton


Isaac Newton dilahirkan di Inggris pada tahun 1642. Newton berhasil
menemukan kalkulus dan teori gravitasi. Konon, teori gravitasi yang ditemukan Newton
diilhami dari peristiwa jatuhnya buah apel yang dilihatnya. Ia heran mengapa buah apel
jatuh ke bawah dan bukan ke atas. Newton meninggal pada usia 85 tahun (tahun 1727).
Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi atau gaya tarik-
menarik antara dua benda dipengaruhi jarak kedua benda tersebut, sehingga gaya
gravitasi bumi berkurang sebanding dengan kuadrat jaraknya. Secara lengkap, Hukum
gravitasi Newton dinyatakan sebagai berikut :
“ Semua benda di alam akan menarik benda lain dengan gaya yang besarnya sebanding
dengan hasil kali massa partikel tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya.”

Gambar 2.2
Secara matematis, hukum gravitasi Newton dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑚1 . 𝑚2
𝐹=𝐺 (2.1)
𝑟2
Keterangan:
F : gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)
𝑚1 : massa benda 1 (kg)
𝑚2 : massa benda 2 (kg)
r : jarak kedua benda (m)
G : tetapan gravitasi
Pada persamaan 2.1 muncul konstanta G. Konstanta ini menunjuk kan nilai tetapan
gravitasi bumi. Penentuan nilai G pertama kali dilakukan oleh Henry Cavendish dengan
menggunakan neraca torsi. Neraca ter sebut kemudian dikenal dengan neraca
Cavendish. Pada neraca Cavendish terdapat dua buah bola dengan massa berbeda,
yaitu m dan M.

Gambar 2.3 Neraca Cavendish


Kedua bola pada dapat bergerak bebas pada poros dan tarik-menarik, sehingga akan
memuntir serat kuarsa. Hal ini menyebabkan cahaya yang memantul pada cermin akan
bergeser pada skala. Setelah meng konversi skala dan memerhatikan
jarak m dan M serta massa m dan M, Cavendish menetapkan nilai G sebesar 6,754 × 10-
11 N.m2 /kg2. Nilai tersebut kemudian disempurnakan menjadi:
G = 6,672 × 10-11 N.m2 /kg2.
Gaya Gravitasi Newton pada Benda
Untuk mengetahui berapa besar gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda
kita harus terlebih dahulu menguasai konsep penjumlahan vektor. Gaya adalah besaran
vektor sehingga untuk menghitung resultan dari keseluruhan gaya dapat digunakan
metode penjumlahan vektor seperti metode segitiga, poligon, jajargenjang, maupun
penjumlahan sederhana dengan memperhatikan arah gaya-gayanya. Berikut beberapa
bentuk kedudukan benda yang sering muncul dalam perhitungan resultan gaya
gravitasi :

1. Benda A, B, dan C berada satu garis.

Gambar 2.4
Untuk menentukan gaya total yang bekerja pada benda B lihat gaya-gaya yang
dialaminya. Secara sederhana. Gaya-gaya yang bekerja pada benda B seperti pada
gambar di bawah ini:
Besar gaya F yang diberikan pada benda A dan C kepada benda B dapat dihitung
dengan rumus gaya gravitasi sebagai berikut.
𝑚𝐴 . 𝑚𝐵
𝐹𝐴𝐵 = 𝐺 2
𝑅𝐴𝐵
𝑚𝐶 . 𝑚𝐵
𝐹𝐵𝐶 = 𝐺 2
𝑅𝐵𝐶
Karena arah gaya 𝐹𝐴𝐵 dan 𝐹𝐵𝐶 berlawanan maka resultan gaya yang dialami
benda B adalah selisih antara gaya 𝐹𝐴𝐵 dan 𝐹𝐵𝐶 , sebagai berikut:
𝐹 = 𝐹𝐴𝐵 − 𝐹𝐵𝐶

2. Benda A, B, dan C membentuk siku-siku, dimana B berada di siku-siku.

Gambar 2.5
Dari gambar di atas, bagaimanakah resultan gaya yang bekerja pada benda B?
Karena gaya merupakan besaran vektor, sangat penting untuk memperhatikan arah
gaya-gaya yang bekerja pada benda B untuk itu perlu menggambarkan secara
sederhana gaya-gaya yang bekerja pada benda B, sebagai berikut :

Karena garis yang menghubungkan bennda A, B, dan C membentuk siku-siku


maka untuk mencari resultan gaya gravitasi pada benda B menggunakan dalil
phitagoras sehingga:
2 2
𝐹𝐵 = √𝐹𝐴𝐵 + 𝐹𝐵𝐶
dimana
𝑚𝐴 . 𝑚𝐵
𝐹𝐵𝐴 = 𝐺 2
𝑅𝐴𝐵
𝑚𝐶 . 𝑚𝐵
𝐹𝐵𝐶 =𝐺 2
𝑅𝐵𝐶
Problem Posing 1
Jawaban

3. Benda A, B, dan C membentuk sudut tertentu.

Gambar 2.6
Jika benda A, B, dan C membentuk sudut tertentu dimana dalil pitagoral tidak
berlaku, maka untuk menghitung resultan gaya yang bekerja pada benda B
digunakan metode jajaran genjang. Adapun gaya-gaya yang bekerja pada benda B
secara sederhana dilukiskan seperti gambar di bawah ini:

𝑚𝐴 . 𝑚𝐵
𝐹𝐵𝐴 = 𝐺 2
𝑅𝐴𝐵
𝑚𝐶 . 𝑚𝐵
𝐹𝐵𝐶 =𝐺 2
𝑅𝐵𝐶

Keterangan :
𝐹𝐵𝐴 = gaya yang dialami benda B oleh benda A (N)
𝐹𝐵𝐶 = gaya yang dialami benda B oleh benda C (N)
𝑅𝐴𝐵 = jarak antara benda B dan A diukur dari pusat benda A (m)
𝑅𝐵𝐶 = jarak antara benda B dan C diukur dari pusat benda C (m)
𝐺 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 = 6,67 × 10−11 𝑁 𝑚2 𝑘𝑔−2

Untuk menentukan resultan gaya gravitasi yang berarah sembarang seperti itu, maka
digunakan metode jajaran genjang sehingga :

2 2
𝐹𝐵 = √𝐹𝐵𝐴 + 𝐹𝐵𝐶 + 2𝐹𝐵𝐴 𝐹𝐵𝐶 cos 𝜃
𝐹𝐵 = resultan gaya gravitasi yang bekerja pada benda B (N)
0 = sudut apit yang dibentuk oleh gaya yang mempengaruhi benda. (0< sudut apit<
180)

Anda mungkin juga menyukai