Anda di halaman 1dari 2

ADHA MASHUR SAJIAH

14/370728/PTK/9674

Contoh Penalaran Abduktif


Filsuf besar Charles Sanders Peirce menciptakan istilah abduksi dan mendefinisikannya sebagai jenis
baru inferensi (berbeda dari deduksi dan induksi).
Abduksi adalah mekanisme inferensi dimana dengan berdasarkan basis pengetahuan dan hasil
pengamatan, kita mencoba untuk menemukan hipotesis yang bersama-sama dengan basis pengetahuan
menjelaskan hasil pengamatan tersebut. Penalaran berdasarkan mekanisme inferensi tersebut disebut
sebagai penalaran abduktif. Dengan sebuah teori dan beberapa hasil pengamatan, melalui penyaringan
teori tersebut dengan pengamatan, kita bermaksud memilih hanya model dari teori yang menyebabkan
hasil pengamatan.
Abduksi merupakan bentuk penalaran berbeda yang umunya mengikuti pola berikut:
D adalah kumpulan data (fakta, pengamatan, situasi)
H menjelaskan D (jika benar jelaskan D)
Tidak ada hipotesis lain bisa menjelaskan D seperti H.
Oleh karena itu, H kemungkinan besar benar.

Contoh Penggunaan Penalaran Abduktif


Sistem Klasifikasi Email
Fakta: atribut email seperti email header (berisi from, to, CC, date dan subject email) serta email body
(message content).
Basis Pengetahuan: hubungan sebab akibat antara kelas email (penting, normal, promosi, spam) dan fakta
yang ada (atribut email target).
Penalaran: menentukan kelas email yang diterima pengguna apakah masuk ke kelas penting, promosi atau
spam berdasarkan atribut email yang sesuai dengan kelasnya.
Contoh penalaran
Rule: email masuk kelas spam jika berasal dari black top level domain
Observation: email berasal dari black top level domain
Conclusion: email masuk kelas spam.
Contoh rule jika diterapkan dalam if-then rule knowledge base
IF word FREE appears in subject OR word !!!! appears in subject THEN the email is spam".
IF email author come from CONTACT LIST THEN the email is important".

Anda mungkin juga menyukai