KL4100
Tugas 3
Oleh:
Natania Josephine Hutagalung
15513033
Dosen:
Andojo Wurjanto, Ph.D
1. Cari referensi mengenai jenis mineral yang terkandung dalam batuan keras dan
prosentase kandungannya. Uraikan pemahaman Anda mengenai hal ini dengan narasi dan
tabel dan/atau sketsa dan/atau diagram dan/atau gambar.
Jawab:
Mineral adalah zat non-organik padat yang terbentuk secara alamiah, terdiri atas
unsur atau senyawa unsur-unsur yang mempunyai susunan kimia tertentu dan struktur
internal kristal beraturan. Mineral pembentuk batuan yaitu Mineral Silikat, Oksida,
Sulfida, Karbonat dan Sulfat. Mineral silikat membentuk kelompok terbesar dan
terpenting dari mineral pembentuk batuan.
Batuan adalah bagian dari kerak bumi yang dapat terdiri atas agregat kohesif salah
satu atau lebih mineral, atau bahan-bahan mineral. Dapat diartikan bahwa batuan terdiri
atas banyak butiran mineral kristal dan silika ,yang semua mineral tidak harus sama
kemudian yang bersatu sebagai massa padat.
Mineral
Jenis
Kandungan
Amfibolit
Hitam
Hijau muda
3,1
Argentit
Perak
Abu-abu
7,3
Perak, belerang
Bauksit
Coklat
Putih
2,5
Alumunium, oksigen
Belerang
Kuning
Kuning muda
2,0
Batu mulia
Berlian
Putih
Putih
3,5
Biotit
Hitam
Hijau muda
3,0
Emas mineral
Emas Alam
Emas
Emas
16-19
Emas mineral
Epidot
Hijau
Hijau muda
3,4
Felspar
Putih
Putih
2,7
Flourit
Hijau
Putih
3,2
Flourin, kalk
Fosforit
Putih
Putih
3,2
Galena
Perak
Hitam
7,6
Timbal, belerang
Gips
Putih
Putih
2,3
Kal, sulfat
Grafit
Hitam
Hitam
2,2
Karbon
Hamaitt
Hitam
Coklat
5,3
Besi, oksigen
Kalsit
Putih
Putih
2,7
Kasiterit
Hitam
Hijau muda
7,0
Timah, oksigen
Kerpu Seng
Coklat
Coklat muda
Seng, belerang
Kerpu Uran
Hitam
Hitam
8-10
Uranium
Kwarsa
Putih
Putih
2,7
Limonit
Coklat
Coklat
3-4
Besi, oksigen
Magnetit
Hitam
Hitam
5,2
Besi, oksigen
Malakit
Hijau
Hijau muda
4,0
Mangaan
Hitam
Hitam
4,8
Mangaan, oksigen
Molibdenit
Perak
Hitam
4,7
Molibdenum, belerang
Muskovit
Putih
Putih
2,9
Olivin
Kuning
Putih
3,5
Pirit Besi
Emas
Hitam
Besi, belerang
Pirit Tembaga
Emas
Hitam
4,2
Piroxen
Hitam
Hijau muda
3,3
Realgar
Coklat
Jingga
3,5
Arsen, belerang
Sinabar
Merah
Merah
8,1
Stibnit
Perak
Hitam
4,6
Antimon, belerang
Talk
Putih
Putih
2,7
Topaz
Kuning
Putih
3,5
Batu mulia
Yakut
Merah
Putih
3,5
Batu mulia
Sumber:
https://askiravistara.wordpress.com/2013/09/28/mineral-dan-batuan/
http://www.pengetahuanlengkap.com/2015/01/kandungan-mineral-dan-batuan-bumi.html
adalah
tambang
bawah
tanah
(underground)
dengan
metode
Gophering/Coyoting (di Indonesia disebut lubang tikus), yaitu suatu cara penambangan
yang tidak sistematis, tidak perlu mengadakan persiapan-persiapan penambangan dan
arah penggalian hanya mengikuti arah larinya cebakan bijih.
Oleh karena itu ukuran lubang (stope) juga tidak tentu, tergantung dari ukuran
cebakan bijih di tempat itu dan umumnya tanpa penyanggaan yang baik. Cara
penambangan ini umumnya tanpa penyangga yang memadai dan penggalian umumnya
dilakukan tanpa alat-alat mekanis. Metode tambang emas seperti ini umum diterapkan di
berbagai daerah operasi tambang rakyat di Indonesia, seperti di Ciguha, PongkorBogor,dll.
METODE GOPHERING/COYOTING
Proses yang dilakukan dalam penambangan Metode Underground skala tambang rakyat
1. Pembangunan lubang masuk ke tambang.
Lubang masuk dibuat sangat sederhana dengan diameter umumnya hanya dapat
untuk akses 1 orang saja.
Akses menuju badan bijih dibuat sesuai lokasi badan bijih yang menjadi target.
Terdapat 2 cara untuk menuju badan bijih berdasarkan lokasi dari cebakan, yaitu:
a. Menggunakan drift ( lubang masuk horizontal, nembak ), jika lokasi badan bijih
relatif sejajar dengan jalan masuk utama.
b. Menggunakan shaft ( lubang masuk vertikal, nyumur ), jika lokasi badan bijih
relatif di bawah jalan masuk utama.
Seperti halnya lubang masuk ke tambang, akses menuju badan bijih dibuat secara
sederhana, dengan lokasi kerja
yang hanya cukup untuk
dipakai satu orang saja dengan
diameter sekitar 1 1,5 meter.
Lubang masuk tersebut dibuat
tanpa penyangga atau hanya
dengan penyangga sederhana
untuk daerah yang diperkirakan
rawan runtuh.
Penggalian bijih emas dilakukan dengan mengikuti arah kemenerusan bijih. Alat
yang dipakai untuk keperluan pemberaian batuan berupa alat gali manual, seperti
belincong.
4. Pengangkutan bijih emas
Jalan masuk menuju urat bijih emas harus dibuat lebih dari satu buah, dan
dapat dibuat datar/horizontal, miring/inclined maupun tegak lurus/vertikal
sesuai dengan kebutuhan.
Lokasi jalan masuk berada pada daerah yang stabil ( kemiringan < 30o ) dan
diusahakan tidak membuat jalan masuk pada lereng yang curam.
Lubang bukaan harus dijaga dalam kondisi stabil/tidak runtuh, bila diperlukan
dapat dipasang suatu sistem penyanggaan yang harus dapat menjamin
kestabilan lubang bukaan ( untuk lubang masuk dengan kemiringan > 60o
disarankan untuk selalu memasang penyangga ).
Kayu penyangga yang digunakan disarankan kayu kelas 1 ( kayu jati, kihiang,
rasamala, dll ). Ukuran diameter/garistengah kayu penyangga yang digunakan
disarankan tidak kurang dari 7 cm. Jarak antar penyangga disarankan tidak
lebih dari 0.75 x diameter bukaan ( tergantung kelas kayu penyangga yang
digunakan dan kekuatan batuan yang disangga ).
Disekitar lubang masuk dibuat paritan untuk mencegah air masuk, dan paritan
diarahkan menuju ke kolam pengendap dengan pengendapan dilakukan
B. Cebakan Sekunder
Cebakan emas sekunder atau yang lebih dikenal sebagai endapan emas aluvial
merupakan emas yang diendapkan bersama dengan material sedimen yang terbawa oleh
arus sungai atau gelombang laut adalah karakteristik yang umum mudah ditemukan dan
ditambang oleh rakyat, karena kemudahan penambangannya.
Cebakan emas aluvial dicirikan oleh kondisi endapan sedimen memiliki
karakteristik bersifat
ditambang dan diolah dengan cara pemisahan emas secara fisik, menggunakan peralatan
sederhana.
Karakteristik dari endapan emas aluvial akan menentukan sistem dan peralatan
dalam melakukan kegiatan penambangan. Berdasarkan karakteristik endapan emas
tersebut, maka metode penambangan terbuka adalah metode yang umum diterapkan.
banyak
dilakukan
oleh
nampan
3. Dredging
Dredging adalah teknik penambangan yang dilakukakan bila endapan placer
terletak di bawah permukaan air, misalnya di lepas pantai, sungai, danau atau
lembah yang tersedia banyak air. Pada tambang ini banyak dilakukan pada
pertambangan skala kecil termasuk tambang rakyat dengan menggunakan kapal
keruk (dredge) atau dengan dragline yang dikombinasi dengan pengolahan di atas
pontoon (floating washing plants).
Alat-alat yang dipakai pada penambangan kapal keruk berdasarkan alat galinya
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Multy bucket dredge, kapal keruk yang alat galinya berupa rangkaian
mangkok (bucket)
Cutter suction dredge, alat galinya berupa pisau pemotong yang menyerupai
mahkota.
Bucket wheel dredge, alat galinya dilengkapi dengan timba yang berputar
(bucket wheel)
Dredging Emas
Sumber:
http://www.goldfeverprospecting.com/drforgoin.html
Sumber:http://ikatanpenambangemasrakyat.blogspot.co.id/2013/03/metode-tambangemas.html
3. Cara referensi mengenai dan uraikan contoh nyata penempatan tailing di darat. Lengkapi
jawaban anda dengan tabel dan/atau sketsa dan/atau diagram dan/atau gambar.
Jawab:
Penempatan tailing di darat dapat dilakukan dengan membangun sebuah kolam
pembuangan yang biasa dinamakan Kolam Tailing (Tailing Pond). Tailings pond adalah
sebuah area penyimpanan di darat yang sengaja dialirkan hasil tailing penambangan ke
kolam agar dapat terjadi pemisahan antara komponen padat dan cair dari tailing dengan
sedimentasi. Kolam tailing umumnya dikelilingi oleh dam, maka itu kolam ini sering
disebut tailings impoundments atau tailings dams.
Tujuan dari kolam tailing adalah untuk mencegah adanya hasil tailing cair
maupun padat menyebar dan merugikan daerah sekitar penambangan maupun tailing
yang diangkut oleh angin ke wilayah berpenduduk di mana bahan kimia beracun dapat
berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia. Meskipun fungsinya meminimalisir
kerugian, kolam ini juga dapat menimbulkan bahaya. Kolam tailing dapat berbahaya
karena kolam ini menarik satwa liar seperti burung air atau caribou yang menganggap
kolam ini kolam alami, padahal kenyataannya kolam ini sangat beracun dan berbahaya
bagi kesehatan hewan-hewan ini.
Kolam tailing harus dilakukan pemeriksaan secara rutin dan teliti. Karena kolam
tailing dapat mengalami kebocoran secara bertahap. Contoh nyatanya adalah kolam
tailing di Alberta, Kanada yang, menurut studi para pakar, merembes melalui tanah
menuju Sungai Athabasca. Studi tersebut menunjukkan bahwa ada senyawa kimia di
sungai tersebut yang sama dengan yang terkandung dari Tailing ponds yang ditemukan 1
meter dibawah sungai.
Subtansi di dalam kolam tailing juga dapat berbahaya terhadap kehidupan seharihari. Air yang mengalir melalui kolam tailing dapat terlapisi minyak, air yang memiliki
konten minyak bekas penambangan berbahaya bagi makhluk hidup . Pada 2010, sebuah
studi mengatakan bahwa sekitar 2000 burung mati setiap tahunnya di Alberta.
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Tailings
4. Cara referensi mengenai dan uraikan contoh nyata penempatan tailing di laut. Lengkapi
jawaban anda dengan tabel dan/atau sketsa dan/atau diagram dan/atau gambar.
Jawab:
Pembuangan limbah tailing ke laut biasa disebut STD atau Sub-marine Tailing
Disposal. Sub-marine Tailing Disposal sering digantikan dengan istilah Sub-marine
Tailing Placement. Submarine tailing placement lebih dikenal karena kata penempatan
(placement) terdengar disengaja dan berkonotasi baik dibandingkan dengan kata
pembuangan (disposal) sehingga lebih sering diperdengarkan. Cara STD ini dianggap
dapat menyembunyikan dampak yang terjadi serta jauh lebih murah dari segi biaya.
Perusahaan yang menerapkam metode STD mempromosikan bahwa metode ini adalah
metode yang aman dengan asumsi bahwa di laut terdapat lapisan termoklin yang dapat
menahan tailing agar tetap mengendap dan tidak naik ke permukaan dan mengontaminasi
ikan.
bijih.
Pembuangan
tailing
ke
laut
akan
menyebabkan terjadinya
sedimentasi dari endapan tailing dan penyebaran tailing ke wilayah laut yang lebih luas.
Semua dampak ini akan semakin mengancam dan memusnahkan kekayaan keragaman
hayati laut, mengganggu kesehatan (beberapa limbah logam berat terakumulasi dalam
rantai makanan), dan semakin memiskinkan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil
yang sangat tergantung pada laut. Salah satu contoh masalah yang timbul akibat STD
menimpa PT Newmont Minahasa Raya (PT NMR), salah satu perusahaan pertambangan
yang beroperasi di Indonesia dan menerapkan sistem tailing. PT NMR terbukti
bersalah mencemarkan
Teluk
Buyat,
Minahasa
Selatan,
Sulawesi
Utara.
Tercemarnya Teluk Buyat disebabkan pembuangan tailing PT NMR yang tidak sesuai
Amdal.
Sumber:http://dokumen.tips/documents/dampak-lingkungan-an-tailing-di-dasar-lautoleh-pt-newmont-nusa-tenggara.html
5. Cari referensi mengenai dan jelaskan pemahaman Anda mengenai tailing PT Freeport
Indonesia.
Jawab:
Salah satu volume limbah terbesar pada operasi pertambangan PT Freeport
berbentuk tailing, pasir sisa dari hasil pengolahan batuan bijih di pabrik pengolahan.
Volume tailing kering yang dihasilkan dari pabrik pengolah bijih selama tahun 2012
adalah sekitar 58 juta metrik ton. Proses pengolahan konsentrat yang dilakukan adalah
proses fisik di mana bijih dihancurkan kemudian dicampur dengan reagen di dalam bak
flotasi. Melalui proses ini, mineral yang mengandung tembaga dan emas dipisahkan dari
partikel batuan yang tidak bernilai ekonomis. PT Freeport Indonesia mengalihkan
tailingnya menuju ke laut melalui Sungai Ajkwa.
Sumber:
http://ptfi.co.id/id/media/facts-about-feeport-indonesia/tailing
http://www.aktual.com/183616sungai-atjkwa-tercemar-limbah-tambang-freeport/
6. Cari referensi mengenai dan jelaskan pemahaman Anda mengenai tailing PT Newmont
Nusa Tenggara.
Jawab:
Tailing yang berasal dari pabrik pengolahan bijih tembaga-emas PT NNT adalah
sisa batuan yang telah digiling/digerus halus, setelah mineral berharga yang mengandung
nilai ekonomi di dalamnya diambil. Tailing memiliki sifat atau karakteristik yang sama
seperti halnya pasir yang banyak ditemukan di pulau Sumbawa.
Pemerintah Indonesia dan PT NNT bersama-sama menetapkan sistem
Penempatan Tailing di Dasar Laut sebagai sistem pilihan pada saat melalukan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Proyek Batu Hijau. Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan sebagai bagian dari studi kelayakan yang menganalisis secara terperinci
pilihan alternatif pengelolaan lingkungan untuk dikembangkan di Batu Hijau diselesaikan
pada 1996.
lebih baik tentang potensi dampak tailing terhadap kondisi lingkungan laut dalam
dapat diketahui. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tailing mengalir dari mulut
pipa tailing ke dalam Ngarai Senunu dan terus turun ke kedalaman 3.000 sampai 4.000
meter di bawah permukaan laut. Tidak terdapat indikasi dampak yang melebihi apa
yang telah
diprediksi
sebelumnya
tau
dampak
yang
belum
teridentifikasi
Sumber: http://dokumen.tips/download/link/dampak-lingkungan-an-tailing-di-dasar-lautoleh-pt-newmont-nusa-tenggara
7. Cari referensi mengenai dan jelaskan baku mutu air laut Indonesia.
Jawab:
Baku Mutu Air Laut adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi
atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya di dalam air laut. Penetapan Baku Mutu Air Laut ini meliputi Baku Mutu
Air Laut untuk Perairan Pelabuhan, Wisata Bahari dan Biota Laut. Kawasan perairan
laut diluar Perairan Pelabuhan dan Wisata Bahari mengacu kepada Baku Mutu Air Laut
untuk Biota Laut.
Tabel 1. Baku Mutu Air Laut untuk Perairan Pelabuhan
Keterangan:
1. Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai dengan metode
yang digunakan).
2. Metode analisa mengacu pada metode analisa untuk air laut yang telah ada, baik internasional
maupun nasional.
3. Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang, malam dan
musim).
4. Pengamatan oleh manusia (visual).
5. Pengamatan oleh manusia (visual). Lapisan minyak yang diacu adalah lapisan tipis (thin
layer) dengan ketebalan 0,01mm.
Tabel 2 & 3 Baku Mutu Air Laut untuk Wisata Bahari
Keterangan:
1. Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai dengan metode
yang digunakan).
2. Metode analisa mengacu pada metode analisa untuk air laut yang telah ada, baik internasional
maupun nasional.
3. Alami adalah kondisi normal suatu lingkungan, bervariasi setiap saat (siang, malam dan
musim).
4. Pengamatan oleh manusia (visual).
5. Pengamatan oleh manusia (visual). Lapisan minyak yang diacu adalah lapisan tipis (thin layer)
dengan ketebalan 0,01mm:
Penetapan baku mutu air selain didasarkan pada peruntukan (designated beneficial water
uses), juga didasarkan pada kondisi nyata kualitas air yang mungkin berada antara satu daerah
dengan daerah lainnya. Oleh karena itu, penetapan baku mutu air dengan pendekatan golongan
peruntukkan perlu disesuaikan dengan menerapkan pendekatan klasifikasi kualitas air (kelas air).
Penetapan baku mutu air yang didasarkan pada peruntukan semata akan menghadapi kesulitan
serta tidak realistis dan sulit dicapai pada air yang kondisi nyata kualitasnya tidak layak untuk
semua golongan peruntukan. Dengan ditetapkannya baku mutu air pada sumber air dan
memperhatikan kondisi airnya, akan dapat dihitung berapa beban zat pencemar yang dapat
ditenggang adanya oleh air penerima sehingga air dapat tetap berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. Beban pencemaran ini merupakan daya tampung beban pencemaran bagi air
penerima yang telah ditetapkan peruntukannya.
Sumber:
http://garasibiologi.blogspot.co.id/2013/05/baku-mutu-air-laut.html
Kepmen NLH No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut
8. Jelaskan dimana Teknik Kelautan dapat berperan dalam penempatan tailing di laut.
Jawab:
Selain itu, Teknik Kelautan dapat membantu pembuangan tailing yang baik
dengan cara ikut serta dalam proses desain instalasi pipa bawah laut. Karena untuk
membuang tailing yang baik, harus dibuang di dasar laut yang dalam di bawah
Thermocline. Untuk membuang langsung menuju dasar laut, dibutuhkan instalasi pipa
pembuangan tailings yang langsung menuju ke dasar laut. Peran Teknik Kelautan adalah
mendesain dan menentukan jalur yang paling baik dan efisien menuju ke lokasi
pembuangan tersebut.
9. Jelaskan berdasarkan pemahaman anda setelah mengerjakan tugas butir (1) s.d. (8),
apakah dalam perkara penempatan tailing di laut, iptek bisa mengendalikan
lingkungan? Jika ya, jelaskan aspek lingkungan apa saja yang dikendalikan. Jika tidak,
lantas apa yang bisa dilakukan iptek dalam perkara ini?
Jawab:
Setelah mengerjakan butir 1 hingga 8 dan memahami konsep pembuangan tailing
di laut, menurut saya iptek tidak dapat mengendalikan lingkungan di dalam permasalahn
pembuangan tailing ke laut. Hal yang bisa dilakukan adalah mencegah agar dampak atau
efek yang diberikan dari hasil pembuangan tersebut tidak parah atau terlalu buruk.
Contohnya adalah pembuatan model sebaran tailing di laut, dengan model ini, kita dapat
menentukan apakah pembuangan tailing tersebut aman dan tidak merusak lingkungan
atua tidak. Hal tersebut lebih condong ke arah pencegahan agar pembuangan tailing tidak
merusak lingkungan. Jika menurut pemodelan pembuangan tersebut terlalu berbahaya
untuk lingkungan sekitar penambangan, maka pembuangan tailing dapat diberhentikan.
Selain itu, iptek tidak dapat mengendalikan lingkungan dalam kasus pembuangan
tailing ke dalam laut karena selama ini dianggap tailing yang sudah dibuang ke dalam
palung laut dianggap tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sehingga
dianggap pengendalian lingkungan di dasar laut tidak dibutuhkan.
10. Cari referensi dan uraikan perangkat lunak apa yang bisa memodelkan variasi dalam
ruang dan waktu baku mutu air laut. Jelaskan input dan output dari perangkat lunak
tersebut.
Jawab:
Perangkat lunak yang digunakan untuk memodelkan variasi dalam ruang dan waktu baku
mutu air laut adalah Mike 3.
Dengan memasukan input-input data dari kondisi lingkungan laut yang diamati seperti
ketinggian muka air dan komponen kecepatan hasil output dari Mike 3 yang digunakan sebagai
parameter dalam baku mutu air laut adalah salinitas, densitas dan temperatur.