Analisis Granulometri Pandu
Analisis Granulometri Pandu
PENDAHULUAN
Cuaca
: Cerah
Vegetasi
Mofologi
: Aluvial
Lokasi pengamatan 2
Hari/Tanggal : 11 oktober 2009
Lokasi
Cuaca
: Cerah
Vegetasi
Mofologi
: Aluvial
Lokasi pengamatan 3
Hari/Tanggal : 11 oktober 2009
Lokasi
Cuaca
: Cerah
Vegetasi
Mofologi
: Aluvial
BAB II
LANDASAN TEORI
(antara lain
1. Skala Wentworth
2. Skala Phi (Tabel 1)
Kurva distribusi normal juga mengandung penyebaran fraksi kasar dan halus kearah
kiri dan kanan seimbang. Semakin runcing kurva distribusi normal makin sempit Sd-nya,
sehingga semakin baik sortasinya (Gbr 1 & 2).
II.1.2. Kurva Frekuensi Kumulatif
1. Sample splitter
2. Mesin pengayak
3. Ayakan menurut skala Nentworth
4. Tabung gelas/kantong plastik tempat sampel
5. Timbangan
6. Buku catatan
7. Kertas grafik
8. Kalkulator
II.3. Langkah Kerja
Cara melakukan percobaan ini dapat dibagi menjadi dua langkah kerja, yaitu:
1. Langkah kerja di lapangan
2. Langkah kerja di laboratorium
1. Langkah kerja di lapangan
corong. Contoh pasir dituangkan dengan hati-hati dan uniform melalui corong yang
diletakkan di atas persilangan karton, maka contoh pasir tadi akan terbagi menjadi
empat bagian sesuai dengan kwadran dari persilangan karton tersebut sama banyak.
Contoh pasir dari kw I dicampur dengan kw III atau kw II dicampur dengan kw IV.
Salah satu percampuran ini digunakan sebagai analisis.
kemudian ditimbang sesuai dengan berat yang diinginkan.
b. Pengayakan
Sebelum pengayakan dilakukan, semua jaringan yang akan digunakan harus
dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran atau butir-butir yang menempel dalam kawat
saringan.
Cara
membersihkannya
dengan
menyikat
memakai
kuas
atau
Sortasi
Terpilah sangat baik
Terpilah baik
2,5 - 3,0
4,5
Normal
Terpilah buruk
Tabel 4 . Harga tetapan koefisien kepencengan (Sk) menurut Friedman dan Sanders
(1978).
Harga tetapan Sk
-1,0 - -0,3
-0,3- - 0,1
-0,1- 0,1
0,1 - 0,3
0,3 - 1,0
Kepencengan
very negative skewness
negative skewness
nearly symetrical
positive skewness
very positive skewness
3. Cara Perhitungan
Menurut Friedman (1978) harga-harga SO, Sk dan K dapat ditentukan dengan
dua cara, yaitu:
1. Grafis
2. Matematis/perhitungan
3.1. Grafis
Harga-harga Q1; Q2 ; Q3 ditentukan secara grafik yaitu dari grafik kumulatif,
dimana:
Q1 = P25 dengan menarik harga prosentase 25 % dari grafik kumulatif.
Q2 = P50 dengan menarik harga prosentase 50 % dari grafik kumulatif.
Q3 = P75 dengan menarik harga prosentase 75 % dari grafik kumulatif.
Dengan mengetahui harga-harga Q1; Q2 dan Q3 , maka dapat kita tentukan hargaharga:
a. Korfisien Pilah (So)
Koefisien pilah yaitu harga yang menunjukkan pemilahan dari butiran. So
dapat dihitung menggunakan rumus :
Q1
Q2
So
Menurut TRASK
Bila harga: So < 2,5; pemilahan baik
So = 2,5; pemilahan normal
So > 2,5; pemilahan jelek
b. Kepencengan (Skewness)
Skewness merupakan ukuran tentang tingkat ketidaksimetrisan suatu kurva.
Skewness dapat ditentukan dengan persamaan :
Sk
Q1 Q3
M d2
Q1 Q3
2 ( P10 P90)
Moment 1
f .Md
Mean ( X )
f .Md
Moment 2
f ( Md . X )
100
100
100
f ( Md . X )
100
f ( Md . X )
100
f ( Md . X )
Moment 4
100
f (Md . X )
K
100.d 4
Keterangan :
f
Md
a. Metode Inman
Mean =
P16 P84
2
Standart deviasi =
Skewness =
Kurtosis =
P84 P16
2
f ( Md X )
100
( P5 P95 ) 2 P50
P95 P5
Standart deviasi =
Skewness =
Kurtosis =
4
6,6
2( P84 P16
2 P95 P5
P95 P5
2,44 P75 P25
d. Perhitungan Moment
Moment about M :
M1 = C V1 + Xo
M2 = C(V2 V1)
M3 = C(V3 3V1V2 + V1)
M4 = C4(V4 4V1V3 + 6V1 .V2 3V14)
Mean = M1
Standart Deviasi () = (M2)1/2
Skewness (3) = M3/
Kurtosis (2) = M4/4
Mean cubed deviation = 3 x
BAB III
PEMBAHASAN
Mesh
Diameter
Ukuran Butir
Berat
% Berat
% Komulatif
10
Tertimbang
12,4 gr
13,38 %
13,38 %
16
1-2
7,25 gr
7,82 %
21,2 %
40
0,423
0,423-1
36,45 gr
39,35 %
60,55 %
60
0.250
0,250-0,423
19,95 gr
21,53 %
82,08 %
100
0,150
0,150-0,250
12,95 gr
13,92 %
96 %
200
0,075
0,075-0,150
2,75 gr
2,96 %
98,96 %
pan
<0,075
<0,075
0,92 gr
0,99 %
99,95 %
92,62 gr
99,95 %
Jumlah Total
a. So
Q1
Q2
= 0,279
Well sorted
Sk = 1,9823
Butir halus > butir kasar
Jadi Keofisien kepencengan/skewnesnya 1,9823
K = 0,077
Mesh
Diameter
Ukuran Butir
Berat
% Berat
% Komulatif
9,081 %
9,081 %
10
Tertimbang
8,55 gr
16
1-2
27,7 gr
29,421 %
38,502 %
40
0,423
0,423-1
34,3 gr
36,431 %
74,933 %
60
0.250
0,250-0,423
12,35 gr
13,117 %
88,05 %
100
0,150
0,150-0,250
9,7 gr
10,362 %
98,352 %
200
0,075
0,075-0,150
1,45 gr
1,540 %
99,892 %
pan
<0,075
<0,075
0,1 gr
0,106 %
99,998 %
Jumlah Total
a. So
94,15 gr
Q1
Q2
= 0,279
Well sorted
Sk = 1,638
Butir halus > butir kasar
Jadi Keofisien kepencengan/skewnesnya 1,638
d.
K = 0,0628
Jadi Kurtosisnya 0,0628
III.3 Hasil Anaisis Pada sampel Bagian bawah
No
Mesh
Diameter
Ukuran Butir
Berat
% Berat
% Komulatif
10,47 %
10,47 %
10
Tertimbang
9,63 gr
16
1-2
17,5 gr
19,04 %
29,51 %
40
0,423
0,423-1
38,57 gr
41,64 %
71,15 %
60
0.250
0,250-0,423
12 gr
13,05 %
84,2 %
100
0,150
0,150-0,250
8,7 gr
9,46 %
93,66 %
200
0,075
0,075-0,150
5 gr
5,44 %
99,1 %
pan
<0,075
<0,075
0,5 gr
0,54 %
99,64 %
Jumlah Total
a. So
91,9 gr
Q1
Q2
= 0,279
Well sorted
Sk = 2,194
Butir halus > butir kasar
Jadi Keofisien kepencengan/skewnesnya 2,194
c.
K = 0,0613
Jadi Kurtosisnya 0,0613
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1. Kesimpulan
Pada acara praktikum sedimentologi ini praktikan dapat megetahui cara
analisis granulometri,mulai dari tahap pengambilan sampel sampai dengan analisis
data,sehingga praktikan dapat menentukan harga kuartil, keofisien sortasi, keofisien
kepencengan dan kurtosis dari masing-masing lapisan batu pasir.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN