KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
(Keumamah) UD. Tuna Fauziah Desa Lampulo di Kecamatan Kuta Alam Banda
Aceh. Shalawat beriring salam disampaikan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW yang arif dan bijaksana yang telah membawa umat manusia dari
alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada
Bapak Dr. T.M. Jamil, M. Si sebagai pembimbing utama dan Ibu Dra. Ruaida, M. Si
selaku pembimbing kedua. Beliau berdua telah memotivasi dan membimbing penulis
secara ikhlas dan sungguh-sungguh sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa hormat dan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Zakaria, M. Ed selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi dan
Ibu Dra. Sakdiyah, M. Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi
FKIP Unsyiah.
1
2. Para Dosen dan Staf pada Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah
memberikan ilmu kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi pada FKIP
Unsyiah Darussalam Banda Aceh.
3. Terima kasih untuk yang tercinta, ibunda Hj. Kartinah yang selalu mendoakan
dan mencurahkan kasih sayang serta memberikan berbagai dukungan baik dalam
bentuk spiritual maupun finansial. Terima kasih untuk perjuangan serta kebesaran
hati dalam mendidik saya sehingga dapat menyelesaikan studi
di
kasih
kepada
bapak
Ir.
Charles
manoppo
selaku
direktur
PT. Citra Rancang yang telah memberikan saran-saran dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Terima kasih untuk keluarga dan sahabat-sahabat yang telah memberikan
semangat dan bantuannya
7. Terakhir kepada seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2010, serta kepada
semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu namanya yang telah
memotivasi dan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan skripsi ini, namun
terdapat kesalahan atau kekurangan baik dari segi isi maupun penulisannya, oleh
karenanya penulis sangat mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik
dan saran yang membangun untuk penyempurnaan penulisan skripsi ini. Akhir kata
penulis berharap agar segala amal baik yang telah dilakukan mendapat keridhaan dan
balasan dari Allah SWT. Harapan terakhir penulis semoga karya ini dapat
bermamfaat dan berguna bagi kita semua, Amin Ya RabbalAlamin.
Penulis
ABSTRAK
Nurrahman, Fuadi, 2016. Analisis Pendapatan Usaha Pengolahan Ikan Kayu
(keumamah) UD. Tuna Fauziah Desa Lampulo di Kecamatan Kuta Alam
Banda Aceh. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing :
(1) Dr. T.M. Jamil, M.Si. (2) Dra. Ruaida, M.Si
Kata kunci : Analisis Pendapatan Usaha Pengolahan Ikan Kayu (Keumamah)
Penelitian ini berjudul Analisis Pendapatan Usaha Pengolahan Ikan Kayu
(Keumamah) UD. Tuna Fauziah Desa Lampulo di Kecamatan Kuta Alam Banda
Aceh penelitian ini mengangkat masalah apakah usaha pengolahan ikan kayu
(keumamah) pada usaha UD. Tuna Fauziah telah memperlihatkan prospek usaha
yang menguntungkan berdasarkan analisis pendapatan yang diterima dan biaya yang
dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya-biaya produksi dan
pendapatan selama 5 tahun terakhir, serta mengetahui langkah-langkah upaya untuk
meningkatkan pendapatan pada usaha pengolahan ikan kayu tersebut. Subjek dalam
penelitian ini berjumlah total 10 (sepuluh) pekerja tetap UD. Tuna Fauziah.
Sedangkan Objek penelitian ini adalah usaha pengolahan keumamah pada
UD. Tuna Fauziah di desa Lampulo Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh. Dalam
penelitian ini data-data dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data
berupa data primer dan data sekunder yaitu dikumpulkan melalui pengamatan
langsung dilapangan, wawancara, laporan-laporan, dokumen dan buku-buku yang
terkait dengan penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif yaitu untuk mendeskripsikan/memberikan gambaran
secara sistematis, actual dan akurat mengenai fakta-fakta yang berhubungan antara
fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam penelitian ini menggambarkan bahwa
usaha pengolahan ikan kayu memberikan prospek menguntungkan berdasarkan
histori-histori biaya-biaya selama produksi dan pendapatan yang dihitung dalam
analisis-analisis rasio keuangan. Langkah upaya dalam meningkatkan pendapatan
pada usaha pengolahan ikan kayu (keumamah) ini membesarkan link pemasaran
melalui pameran-pameran, ekspor produk di Negara-negara tetangga serta
memperkenalkan produknya di media online.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
ABSTRAK..................................................................................................................iv
DAFTAR ISI................................................................................................................v
DAFTAR TABEL......................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................5
1.5 Kerangka Pemikiran....................................................................................5
1.6 Hipotesis.....................................................................................................7
1.7 Definisi Operasional...................................................................................7
4.1.7 Total Produksi, Jumlah Produksi, Harga Jual, dan Nilai Produksi. 36
4.1.8 Analisis Pendapatan........................................................................37
4.1.9 Analisis Revenue Cost Ratio (R/C)................................................39
4.1.10 Analisis Return Of Invesment (ROI)...........................................40
4.1.11 Perhitungan Break Event Point (BEP)..........................................42
4.2 Pembahasan...............................................................................................43
BAB V PENUTUP....................................................................................................47
5.1 Kesimpulan...............................................................................................47
5.2 Saran.........................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................49
Lampiran...................................................................................................................50
Riwayat Hidup..........................................................................................................65
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pengolahan dan pengawetan ikan merupakan salah satu bagian penting
dari mata rantai industri perikanan. Tanpa adanya kedua proses tersebut, peningkatan
produksi ikan yang telah dicapai selama ini akan sia-sia, karena tidak semua produk
perikanan dapat dimanfaatkan konsumen dalam keadaan baik. Pengolahan dan
pengawetan bertujuan mempertahankan mutu dan kesegaran ikan selama mungkin
dengan cara menghambat penyebab pembusukan ikan, agar ikan tetap segar sampai
kepada konsumen.
Penanganan ikan segar merupakan salah satu bagian penting dari mata rantai
industri perikanan karena dapat mempengaruhi mutu. Baik buruknya penanganan
ikan segar akan mempengaruhi mutu ikan sebagai bahan makanan atau sebagai
bahan mentah untuk proses pengolahan lebih lanjut.
Di Indonesia khususnya Aceh, banyak sebagian dari masyarakatnya berprofesi
sebagai nelayan. Seperti diketahui dalam usaha penanganan ikan segar ini, ikan yang
selama ini terbuang sia-sia dapat dijadikan suatu usaha kecil rumah tangga untuk
memperoleh tambahan biaya hidup. Pembuatan/produksi keumamah (ikan kayu)
merupakan salah satu contoh yang dilakukan oleh UD. Tuna Fauziah dan merupakan
salah satu alternatif pemanfaatan hasil perikanan yang selama ini terbuang sia-sia.
Menurut Assauri, (2004:63) Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan
menambahkan kegunaan (utility) suatu barang atau jasa untuk kegiatan mana
dibutuhkan faktor produksi yang dalam ilmu ekonomi: berupa tanah, modal,
tenaga kerja, dan skill). Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari pembuatan
keumamah ini, antara lain proses pembuatannya sangat mudah yang hanya
membutuhkan sinar matahari untuk proses pengeringannya dan dapat menjadi
sumber penghasilan tambahan.
Pendapatan seseorang sangat berpengaruh terhadap permintaan barang dipasar.
Seseorang yang berpendapatan tinggi tidak berpikir soal tinggi rendahnya harga,
karena bagi mereka uang bukanlah masalah besar. Sebaliknya mereka yang
berpendapatan rendah harus berpikir berulang kali untuk membeli barang, meskipun
secara umum harga dikatakan murah. Ritongga (2004:61)
Dalam pembuatan keumamah, tentunya membutuhkan biaya dan tenaga kerja.
Biaya yang dikeluarkan meliputi biaya produksi, biaya upah tenaga kerja, biaya
penyusutan peralatan dan biaya-biaya umum. Biaya yang dikeluarkan akan
mempengaruhi proses pendapatan yang diperoleh pengusaha keumamah. Setiap
usaha dalam menjalankan usahanya selalu ingin memperoleh keuntungan yang besar,
dimana keuntungan tersebut diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya
produksi.
Dalam usaha pengolahan ikan kayu, pasti ada hambatan bagi pengelola
keumamah tersebut. Bila kondisi gelombang tinggi dan angin kencang, harga ikan
yang dijual mahal. Dari hasil survei yang saya tanyakan kepada pemilik usaha ikan
kayu (keumamah), Sejarah pada usaha pengolahan ikan Kayu (keumamah)
UD. Tuna Fauziah dimulai dari tahun 2007 dimana usaha ini bermodal kecil-kecilan
yaitu sekitar Rp.3.000.000,-, pada saat itu tenaga kerja hanya beberapa orang saja
yaitu si pemilik usaha beserta anggota keluarga tersebut. Peralatan yang digunakan
untuk proses perebusan memakai drum, dan kapasitas untuk memproduksi ikan
tongkol (bahan baku) menjadi keumamah sangat terbatas karena pengaruh faktor
dari tenaga kerja dan faktor modal. Saat ini si pemilik pengolahan ikan kayu
(keumamah) pada UD. Tuna Fauziah sudah memiliki 10 (sepuluh) tenaga kerja.
Peneliti tertarik melakukan penelitiannya pada UD. Tuna Fauziah di Desa
Lampulo Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh karena melihat dari sejarah usahanya,
harga ikan yang selalu berubah yang tergantung dari cuaca, dan letak lokasinya yang
sangat strategis dengan tempat penampungan ikan di Lampulo, yang memungkinkan
bagi pengusaha untuk memperoleh ikan mentah dengan mudah, cepat dan biaya yang
menjangkau. Serta melihat seberapa besar pendapatan yang diperoleh pada usaha
pengolahan ikan kayu (keumamah) UD. Tuna Fauziah.
Penelitian yang berkenaan dengan analisis pendapatan diantaranya pernah
diteliti oleh Fatmawati (2011), dengan judul penelitian Analisis Tingkat Keuntungan
Usaha Ikan Lele Dumbo Pada Usaha Mandiri di Desa Lambung Kecamatan Meuraxa
Banda Aceh dengan hasil penelitian mengangkat masalah apakah usaha ikan Lele
Dumbo
pada
usaha
mandiri
telah
memperlihatkan
prospek
usaha
yang
biaya-biaya
produksi
dan
pendapatan
yang
diperoleh
Berikut ini adalah bentuk skematik dari latar belakang dan kerangka pemikiran.
Latar Belakang
1. Penanganan ikan segar merupakan salah satu bagian penting dari mata rantai
industri perikanan karena dapat mempengaruhi mutu.
2. Proses pengolahan dan pengawetan ikan merupakan salah satu bagian penting
dari mata rantai industri perikanan.
3. Dalam pembuatan keumamah, tentunya membutuhkan biaya dan tenaga kerja.
Biaya yang dikeluarkan meliputi biaya produksi, biaya upah tenaga kerja, biaya
penyusutan peralatan dan biaya-biaya umum.
Tujuan
1. Menganalisis biaya-biaya produksi dan pendapatan yang diperoleh
UD. Tuna Fauziah pada 5 tahun terakhir.
2. Menganalisis pendapatan yang diperoleh UD. Tuna Fauziah layak diteruskan jika
dilihat dari rasio keuangan. Kerangka Pemikiran
3. Untuk
mengetahui
langkah-langkah
meningkatkan
pendapatan
Tingkat
keuntungan
atau pendapatanupaya
usahauntuk
pengolahan
ikan kayu
pada pada
UD. Tuna Fauziah dapat diukur dan dilihat dari hasil data perhitungan
rasio-rasio
Analisis
Yangkeuangan
Digunakan
1. Pendapatan
a. Pendapatan
b. Return Cost Ratio (R/C)
Re venue
R/C
TR TC
Cost
Hipotesis
c. Returnt Pendapatan
Of Invesment
(ROI)
Break
Point Harga
yang
diperoleh pada usaha d.
UD.
TunaEvent
Fauziah
TotalPendasudah
pa tanlayak dari segi rasio keuangan Biaya Pr oduksi
ROI
100%
BEP
TotalBiaya Pr oduksi
Total Pr oduksi
1.6 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis dari penelitian ini
adalah Bahwa pendapatan yang diperoleh pada usaha UD. Tuna Fauziah sudah
layak dari segi rasio keuangan.
1.7 Definisi Operasional
Menurut Bungin (2006:36), definisi operasional adalah definisi yang
didasarkan atas sifat-sifat hal definitif yang dapat diukur dan diamati, sebagai titik
tolak persamaan persepsi dalam penelitian. Definisi operasional penelitian ini adalah
analisis pendapatan yang akan dilihat dari rasio-rasio sebagai berikut:
1. Pendapatan bersih adalah penghasilan yang diperoleh oleh seseorang atau rumah
tangga atau perusahaan karena kegiatan usaha yang mereka lakukan,
kebanyakan dari penjualan produk atau jasa kepada pelanggan, hasil penjualan
total yang diperoleh dengan dikurangi total biaya produksi dalam usaha
pengolahan ikan kayu (keumamah).
2. Return Cost Ratio (R/C) adalah perbandingan antara totalnilai produksi
(penerimaan) dengan total biaya produksi sebagai alat ukur kelayakan /
perkembangan pada usaha pengolahan ikan kayu (keumamah). Ada tiga
kemungkinan yang diperoleh dari perbandingan antara penerimaan ( R ) dengan
biaya ( C ) , yaitu R/C = 1 ; R/C > 1 ; R/C < 1 dimana :
a. R/C > 1 = Layak / untung
b. R/C = 1
= BEP ( Break Event Point)
c. R/C < 1 = Tidak layak / rugi
3. Return Of Invesment (ROI) adalah Perbandingan antara pendapatan dengan
total biaya yang dikeluarkan dalam memperoleh pendapatan pada usaha
pengolahan ikan kayu (keumamah).
4. Upaya meningkatkan pendapatan adalah cara/langkah untuk memperoleh
keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya pada usaha ikan kayu
(keumamah).
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Produksi
2.1.1 Pengertian Produksi
Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambahkan
kegunaan (utility) suatu barang atau jasa untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor
produksi yang dalam ilmu ekonomi: berupa tanah, modal, tenaga kerja, dann skill
(Assauri, 2004:63). Proses produksi dapat berjalan jika adanya faktor produksi dan
sarana produksi. Menurut Daniel (2002:52) faktor produksi adalah faktor yang
mutlak diperlukan dalam proses produksi, sedangkan sarana produksi adalah sarana
yang dibutuhkan dalam faktor produksi. Faktor produksi terdiri dari tanah, modal,
tenaga kerja, dan manajemen.Hasil akhir dari suatu proses produksi adalah produk
atau ouput. Produksi dapat bervariasi, antara lain disebabkan karena perbedaan
kualitas. Kualitas yang baik dihasilkan oleh proses produksi yang baik dan
dilaksanakan dengan baik.
Menurut Ritongga, (2004:131) produksi adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah nilai guna suatu
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan menurut Manulang
(2002:179) produksi adalahproses koordinasi berbagai faktor produksi atau sumber
daya untuk konsumen. Proses produksi yang menghasilkan baran atau jasa hanya
akan memberi keuntungan kepada perusahaan bila mana barang atau jasa tersebut
memenuhi tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu dan tepat harga.
10
Tenaga kerja
(orang)
(1)
Produksi total
(Unit)
(2)
(3)
Produksi
Marjinal
Produksi
Rata-rata
(unit)
Tahap
(5)
(6)
(4)
(unit)
1
1
1
1
2
3
150
400
810
150
250
410
150
200
270
PERTAMA
1
1
1
1
1
4
5
6
7
8
1080
1290
1440
1505
1520
270
210
150
65
15
270
258
240
215
180
KEDUA
1
9
1440
-80
10
1330
-140
1
Sumber: Teori Mikro Ekonomi (Sukirno, 2013:196)
160
130
KETIGA
11
kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang
ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila
tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini
kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama.Dalam tahap ini setiap tambahan
tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai
pekerja sebelumnya.Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi
marjinal pekerja yang semakin bertambah.Data dalam kolom (4) yaitu data produksi
marjinal pada tahap pertama, menggambarkan keadaan tersebut. Sukirno (2013:196).
Apabila tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5,
kemudian 5 menjadi 6, dan selanjutnya 6 menjadi 7, produksi total tetap bertambah;
tetapi jumlah pertambahan semakin lama semakin sedikit. Maka dalam keadaan ini
produksi mencapai tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin
berkurang.Maksudnya, setiap pertambahan pekerja akanmenghasilkan tambahan
produksi kurang daripada tambahan produksi pekerja sebelumnya.
Pada tahap ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi
total, yaitu produksi total berkurang. Pada waktu tenaga kerja bertambah dari
7 menjadi 8, produksi total mengalami peningkatan, yaitu sebesar 15 unit. Akan
tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9 pekerja, produksi
totalnya menurun.Produksi berkurang lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.
Sukirno (2013:197).
12
Contoh Gambar Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marjinal.
13
menggambarkan bahwa produksi rata-rata bertambah tinggi atau tetap. Pada waktu 4
tenaga kerja digunakan kurva MP memotong kurva AP. Sesudah perpotongan
tersebut kurva AP menurun kebawah yang menggambarkan bahwa produksi rata-rata
semakin merosot yang disebut tahapan decreasing rate. (Sukirno, 2013:199)
Pada saat 9 tenaga kerja digunakan, pada tingkat tersebut kurva MP
memotong sumbu datar dan kemudian berada dibawah sumbu datar.Keadaan ini
menggambarkan bahwa produksi marjinal mencapai angka yang negatif. Kurva
produksi total juga mulai menurun pada tingkat ini, yang menggambarkan bahwa
produksi total semakin berkurang apabila lebih banyak tenaga kerja yang digunakan.
Tahapan ini disebut dengan tahapan decreasing rate negatife. (Sukirno, 2013:199)
2.1.2 Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang yang akan diproduksi oleh perusahaan
tersebut (Sukirno, 2006:208).
Biaya produksi mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan
besar kecilnya pendapatan yang akan diterima oleh pengusaha ikan kayu
(keumamah).Tujuan utama perhitungan biaya produksi disamping untuk menentukan
harga jual, juga untuk perhitungan nilai persediaan, dan efisiensi atau untuk
perencanaan laba. Alokasi biaya produksi terhadap faktor-faktor produksi dalam
proses produksi diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Menurut Rosyidi, (2004:333) biaya produksi adalah biaya yang harus
dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat menghasilkan output. Biaya dikatakan
14
produktif bila penggunanya dapat menghasilkan sesuatu yang lebih dari jumlah yang
diperlukan untuk menutupi biaya yang telah dikeluarkan. Dengan adanya penekanan
biaya yang dikeluarkan maka akan mempengaruhi tingkat keuntungan yang
diperoleh.
Besarnya
biaya
produksi
yang
dikeluarkan
oleh
pengusaha
akan
15
produksi tidak tersedia maka proses produksi tidak akan berjalan lancer. Daniel,
(2001:50).
a. Faktor Produksi Tanah
Istilah tanah maksudnya adalah segala sesuatu yang bisa menjadi faktor
produksi dan berasal dari atau disediakan oleh alam.Rosyidi, (2004:57).Faktor
produksi tanah terdiri dari beberapa faktor alam lainnya, seperti air, udara,
temperature, sinar matahari dan lainnya.
b. Faktor Produksi Modal
Setiap usaha yang bergerak dibidang apapun, baik jasa maupun non jasa selalu
membutuhkan modal untuk membiayai kelangsungan atau kelancaran usaha yang
ditekuninya, dengan harapan dana yang telah dikeluarkan dapat kembali dalam
jangka pendek. Modal merupakan sumber utama dalam menjalankankegiatan usaha
agar usaha dapat berkembang dan maju. Menurut Sukirno (2001:7) Modal
merupakan faktor produksi yang meliputi benda yang diciptakan oleh manusia untuk
memproduksi barang-barang dan jasa yang mereka butuhkan.
Secara umum jenis modal yang dapat diperoleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan modalnya sendiri terdiri atas :
1. Modal Sendiri (equity capital)
Modal sendiri adalah modal permanen, karena diinvestasikan dalam waktu yang
lama dan tidak tentu, sepanjang perusahaannya masih beroperasi.Modal sendiri
dalam suatu bisnis berbentuk saham, cadangan penyusutan, serta laba yang
ditahan.
2. Modal Pinjaman
Modal pinjaman adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang
merupakan hutang (payable) yang harus dibayar kembali pada saat jatuh tempo.
16
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa modal merupakan unsur pokok
dalam usahayang sangat penting digunakan untuk merubah pendapatan.Dengan
demikian pembentukan modal mempunyai tujuan yaitu untuk meningkatkan
produksi dan pendapatan usaha.
c. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Dalam ilmu ekonomi yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah suatu alat
kekuatan fisik dan otak manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan
ditujukan kepada usaha produksi. Daniel (2001:86). Faktor tenaga kerja merupakan
faktor yang penting bagi suatu perusahaan, karena berhasil tidaknya pencapaian
tujuan perusahaan dipengaruhi oleh faktor tenaga kerja ini.
Skala usaha mempengaruhi besar kecilnya tenaga kerja yang dibutuhkan dan
menentukan macam tenaga kerja yang diperlukan. Tenaga kerja yang diperlukan
dalam usaha pengolahan ikan kayu (keumamah) harus diperhitungkan sesuai dengan
besarnya usaha tersebut. Semakin banyak bahan baku ikan yang masuk semakin
banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan.
d. Faktor Produksi Pengelolaan/Manajemen
Pengelolaan usaha tani adalah kemampuan petani bertindak sebagai
pengelola atau manajer dari usahanya. Dalam hal ini ia harus pandai mengorganisasi
penggunaan faktor-faktor produksi yang dikuasai sebaik mungkin untuk memperoleh
produksi secara maksimal. Karena produktivitas masing-masing faktor produksi dan
produktivitas usaha tani merupakan tolak ukur keberhasilan pengelolaan (Daniel,
2002:95).Pengelolaan atau manajemen menjadi sangat penting karena selain
17
produktivitas, sekaligus juga menentukan tingkat efisiensi dari usaha tersebut yang
dikelola.
2.2 Pendapatan
2.2.1 Definisi Pendapatan
Tujuan utama pengusaha mendirikan suatu usaha ada untuk memperoleh
keuntungan yang lebih baek bagi pengelolanya. Sukirno (2005:17) mengatakan,
pendapatan merupakan hasil penjualan total yang diperoleh dengan ongkos yang
dikeluarkan setelah dikurangi dengan biaya produksi.Pendapatan merupakan
penambahan modal, karena merupakan hasil yang diperoleh dalam menjalankan
usaha. Tinggi rendahnya pendapatan yang diterima mencerminkan tingkat
kemakmuran masyarakat.
Dalam kehidupan ini manusia sangat memerlukan berbagai macam kebutuhan
yang beraneka ragam dan setiap org selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan
hidup setiap hari. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut setiap orang selalu
berusaha untuk mengerjakan segala sesuatu yang dapat menghasilkan uang. Karena
dengan menghasilkan uang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu
usaha.
Pendapatan seseorang sebagai banyaknya penerimaan yang dinilai. Sedangkan
menurut Ritongga (2004:116) pendapatan ada balas jasa yang diterima oleh pemilik
faktor produksi. Biasanya pendapatan ini berupa upah, sewa, dan laba.
Adapun faktor yang ikut berpengaruh terhadap pendapatan adalah harga
jualnya. Tinggi rendahnya harga jual akan menentukan tingkat pendapatan, dan harga
jual barang sangat tergantung pada jumlah produksinya. Untuk mengetahui apakah
usaha yang dikembangkan dapat memberikan pendapatan atau tidak dan apakah
18
layak suatu usaha tersebut dijalankan, maka dapat digunakan suatu analisis tentang
pendapatan dan analisis kelayakan usaha.
Adapun model analisis yang digunakan untuk menghitung pendapatan usaha
adalah
P TR TC
19
diperoleh
bukan
dari
kegiatan
utama
(http://skripsitesisdisertasi.com/pengertian_pendapatan:diakses
pada
perusahaan.
23
oktober
2015).
Jumlah nilai nominal aktiva dapat bertambah melalui berbagai transaksi tetapi
tidak semua transaksi mencerminkan timbulnya pendapatan. Dalam penentuan laba
adalah membedakan kenaikan aktiva yang menunjukkan dan mengukur pendapatan
kenaikan jumlah nilai nominal aktiva yang dapat terjadi dari :
1) Transaksi modal atau pendapatan yang mengakibatkan adanya tambahan dana
yang ditanamkan oleh pemegang saham.
2) Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa "barang dagangan" seperti
aktiva tetap, surat-surat berharga, atau penjualan anak atau cabang perusahaan.
3) hadiah sumbangan, atau penemuan.
4) Revaluasi aktiva.
5) Penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran penjualan produk.
Dari kelima sumber tambahan aktiva diatas hanya butir ke-lima yang harus
diakui sebagai sumber pendapatan walaupun laba atau rugi mungkin timbul dalam
hubungannnya dengan penjualan aktiva selain produk sebagaimana yang disebutkan
dalam butir ke-dua.
2.2.3 Proses Pendapatan
Menurut lupiyoadi (2001:67) ada dua konsep yang sangat erat hubungannya
dengan masalah pendapatan yaitu :
20
realisasi
21
22
yaitu adanya panglima laot (panglima laut), panglima uteun (panglima hutan), dan
adanya laksamana Malahayati yaitu laksamana pertama di Indonesia.
Dalam hal ini, kemakmuran hasil laut telah menjadikan masyarakat Aceh
punya ketergantungan yang sangat besar terhadap ikan, untuk itu, ketika belanda
melancarkan penyerangannya berpuluh-puluh tahun yang menyudutkan rakyat Aceh
sampai melakukan perjuangan dengan jalan gerilya, kerinduan terhadap ikan masih
tetap berlaku, hingga pada akhirnya lahirlah makanan perang seperti bu prang (nasi
perang) dan keumamah (ikan kayu) yang berjuluk eungkot prang (ikan perang),
karena memang makanan sejenis ini lahirnya di era perang.
Pada masa penjajahan jepang di Aceh, keumamah, disamping bu prang (nasi
perang) masih tetap menjadi salah satu makanan andalan para pasukan Aceh selama
mereka bergerilya di hutan-hutan Aceh untuk mempertahankan hidup. Selain para
gerilyawan, masyarakat yang menjadi pengungsi juga melakukan hal yang sama
yaitu membawa serta keumamah untuk dijadikan kawan nasi saat mereka mereka
makan.
Kebiasaan masyarakat Aceh tersebut masih membekas hangat sampai kini,
maka
besar
kemungkinan
bahwa
ide
ikan
kayu
yang
dikenal
dengan
nama Katsuobushi itu malah diadopsi Jepang dari Aceh saat mereka berada di Aceh
dari tahun 1942-1945. Karena seperti yang kita ketahui bahwa zaman Edo yang
diprediksi sebagai zaman dimana ikan kayu mulai dikenal juga tidak memiliki dasar
sama sekali. Kondisi Jepang saat itu masih stabil dan sedang mengalami masa
modernisasi, walaupun Jepang saat itu diperintah dengan kediktatoran.
23
24
Di tahun 2012 bulan september, gubernur dan wakil gubernur Aceh terpilih
yang merupakan mantan GAM membagikan 4000 keumamah gratis secara simbolik
bagi para jamaah haji asal Aceh yang ingin berangkat ke tanah suci mekah.
(http://m.kompasiana.com/post/read/519194/1).
BAB III
METODE PENELITIAN
26
27
(R/C), dan Return Of Investment (ROI). Maka analisis yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Pendapatan
TR TC
(Manurung, 2004:123)
Dimana :
= Profit/Laba (keuntungan)
TR
= Total Revenue (Total Penerimaan)
TC
= Total Cost (Total Biaya Produksi)
2. Return Cost Ratio (R/C)
Re venue
Cost
R/C =
(Soekartawi, 1995:56)
Dimana :
R/C = Return Cost Rasio
R = Total nilai produksi/penerimaan
C = Total biaya produksi
Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. R/C > 1, maka usaha pengolahan ikan kayu layak untuk diusahakan.
2. R/C < 1, maka usaha ikan kayu tidak layak untuk diusahakan.
3. R/C = 1, maka usaha ikan kayu dalam keadaan balik modal.
3. Return Of Investment (ROI)
TotalPenda pa tan
x100%
TotalBiaya Pr oduksi
ROI =
Rahardi, 2006:59).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Sejarah Ikan Keumamah UD. Tuna Fauziah
Usaha keumamah yang terdapat di desa Lampulo adalah usaha keluarga yang
dikelola oleh Fauziah. Pasca tsunami seperti kebanyakan masyarakat lainnya
di wilayah pesisir Banda Aceh Fauziah mengalami kesulitan ekonomi. Fauziah
sebagai ibu rumah tangga berkeinginan untuk membuka sebuah usaha rumah tangga
dibidang perikanan, yang termotivasi dari sebuah pelatihan pengolahan keumamah
yang diikutinya bulan Oktober 2006.
BRR NAD-Nias dan Disperindag Aceh membuka peluang bagi Fauziah
untuk mulai merintis usaha dibidang perikanan.Meskipun hanya sebagian orang yang
berkeinginan untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari pelatihan tersebut,
namun Fauziah berkeinginan untuk menjadikannya suatu usaha perikanan yaitu
usaha pengolahan keumamah.
Sebulan setelah mengikuti pelatihan, Fauziah mulai merintis usaha
keumamah, yang dibantu oleh beberapa karyawan dari ibu-ibu rumah tangga dengan
modal awal 500 ribu rupiah untuk membeli ikan mentah. Fauziah mengembangkan
usaha dengan berbekal kompor, wajan, dan kukusan bantuan BRR serta memperoleh
bantuan kredit bergulir sebesar 2,5 juta rupiah dari Oxfam.
Proses pembuatan Keumamah dikerjakan secara manual, ikan tongkol yang
sudah dibersihkan dipotong-potong dan selanjutnya direbus. Ikan tongkol yang sudah
28
29
orang
karyawan,
merenovasi
rumah,
membeli
kendaraan
dan
menyekolahkan anak-anaknya.
4.1.2 Karyawan UD. Tuna Fauziah
Karyawan pada usaha ikan keumamah ini terdiri dari seorang pimpinan atau
owner dan memperkerjakan 10 orang karyawan.Pendidikan karyawan pada usaha
ikan keumamah ini mulai dari tamatan SMA Sarjana dan umurnya berkisar
dari 27 45 tahun. Sistem bekerja mereka dihitung borongan/kg.
30
1. Pembersihan ikan
Pada tahap ini ikan dibersihkan dan kotoran-kotoran lainnya dibuang,
kemudian dicuci untuk menghilangkan darah dan lendir ikan. Proses ini dilakukan
agar ikan yang akan digunakan untuk pengolahan ikan kayu lebih higienis, sehingga
terjaga keawetannya dan layak dikonsumsi.
2.
Pemasakan / perebusan
Pada tahap ini ikan dimasukan kedalam panci yang sudah berisi air panas
mendidih pada suhu 100C selama 30 menit atau sampai ikan masak hingga
kebagian dalam tubuh ikan.
4. Pengecilan Ukuran
31
Setiap ikan dipotong menjadi dua bagian, satu bagian ikan tersebut dipotong/
dibelah memanjang menjadi 2 bagian lagi, sehingga potongan ikan menjadi 4 bagian,
dengan terlebih dahulu dipisahkan tulang-tulangnya.
5.
Pengeringan Akhir
Pada tahap ini ikan dijemur pada terik matahari sampai ikan menjadi kering
dan keras seperti kayu.Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan ikan ini
tergantung pada kondusi cuaca.Pada cuaca cerah waktu yang dibutuhkan adalah 2 -3
hari. Proses pengeringan yang sempurna sangat berpengaruh pada keawetan ikan
sehingga ikan bisa tahan lebih lama.
6. Pengirisan
Pada tahap ini ikan yang sudah kering dank eras lalu di iris kecil memanjang,
setelah diiris ikan langsung dimasukan di tempat kering.
4.1.4 Penggunaan Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang terdapat pada usaha pengolahan keumamah rata-rata
berasal dari anggota keluarga dan luar keluarga. Adapun jumlah tenaga kerja yang
digunakan adalah sebanyak 10 orang yang di bagi menjadi 2 kelompok yaitu 5 orang
yang terdiri dari 2 orang melakukan proses pembersihan dan perebusan dan 3 orang
proses pemotongan. Sistem upah yang diterima tenaga kerja tersebut adalah sistem
upah berdasarkan sekali produksi, yaitu upah berdasarkan produksi marjinal
pegolahan keumamah.
32
Adapun penggunaan tenaga kerja dan upah persekali produksi dapat dilihat
pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Biaya Tenaga Kerja Usaha Pengolahan Keumamah Pada UD.Tuna Fauziah
di Desa Lampulo Dalam Sekali Produksi Tahun 2011
Jumlah
Upah
Total
No
Kegiatan
(pekerja)
(Rp/ pekerja)
(Rp)
1
Pembersihan dan Perebusan 2
60.000
120.000
2
Pemotongan
3
50.000
150.000
Jumlah
Sumber : Data diolah, Tahun 2016
270.000
Dari tabel diatas disimpulkan bahwa upah tenaga kerja diberikan menurut
kegiatan masing-masing pekerja.Kegiatan pembersihan dan perebusan dikerjakan
oleh 2 orang pekerja dengan upah Rp. 60.000/pekerja dan pemotongan dikerjakan 3
orang pekerja dengan upah Rp. 50.000/pekerja. Untuk pengemasan tidak ada
pembayaran upah, karena sudah terhitung dalam kegiatan pembersihan, perebusan
dan pemotongan.
Berikut data penggunaan tenaga kerja pertahun produksi dapat dilihat dari
dari Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Biaya Tenaga Kerja Usaha Pengolahan Keumamah Pada UD.Tuna Fauziah
di Desa Lampulo Pertahun
Jumlah
Upah
Total Produksi
Total Upah
Tahun
(Tenaga Kerja) (Rp/Produksi)
(Pertahun)
(Rp/Pertahun)
2011
5
270.000
64
17.280.000
2012
5
270.000
73
19.710.000
2013
5
295.000
69
20.355.000
2014
5
320.000
71
22.720.000
2015
5
345.000
76
26.220.000
Total
25
1.500.000
353
106.285.000
Rata-rata
5
300.000
70,6
21.257.000
Sumber : Data diolah, Tahun 2016
33
34
Tabel 4.3 Penggunaan Faktor Produksi Variabel Usaha Pengolahan Keumamah Pada
UD.Tuna Fauziah di Desa Lampulo dalam sekali Produksi Tahun 2011
Dalam satu kali Produksi
Jenis Bahan
Jumlah
No
Harga
Total Harga
Baku
Satuan
Pemakaian
(Rp/Produksi)
(Rp/Produksi)
(Satuan)
1
Air
Liter
50
200
10.000
2
Asam
Kg
20.000
0,25
5.000
Bungkusan
3
Unit
1.100
400
440.000
(kotak)
4
Garam
Kg
3.000
3
9.000
5
Ikan
Kg
15.000
150
2.250.000
6
Minyak Tanah
Liter
3.500
20
70.000
Jumlah
2.784.000
Sumber : Data diolah, Tahun 2016
Adapun rekapitulasi penggunaan bahan baku untuk pengolahan keumamah
dalam pertahunnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Penggunaan Faktor Produksi Variabel Usaha Pengolahan Keumamah Pada
UD.Tuna Fauziah di Desa Lampulo Pertahun
Total
Harga
Total Harga
Tahun
(Produksi)
(Rp/Produksi)
(Rp/Tahun)
2011
64
2.784.000
178.176.000
2012
73
2.784.000
203.232.000
2013
69
2.854.000
196.926.000
2014
71
3.644.000
258.724.000
2015
76
3.744.000
284.544.000
Total
353
15.810.000
1.121.602.000
Rata-rata
70,6
3.162.000
224.320.400
Sumber : Data diolah, Tahun 2016
Data diatas merupakan data pertahun dalam penggunaan bahan baku pertahun
dan untuk lebih jelas perhitungannya dapat dilihat dalam Lampiran 2.
Selain penggunaan bahan baku ada juga penggunaan peralatan. Dalam
melakukan usaha produksi tentunya diperlukan peralatan yang bisa mendukung
untuk tujuan produksi.peralatan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.
35
36
Tabel 4.5 Penggunaan Faktor Produksi Tetap Usaha Pengolahan Keumamah pada
UD.Tuna Fauziah di Desa Lampulo Tahun 2011
Dalam Perbulan
No
Peralatan
1
2
Cutter
Dandang
Kompor
(besar)
Kompor
(kecil)
Pisau Dapur
Tempat
Penjemuran
Timbangan
(besar)
Timbangan
(kecil)
3
4
5
6
7
8
Harga
satuan
(Rp/Satuan)
3.000
150.000
10
6
30.000
900.000
8
12
Nilai
Penyusutan
(Rp/Bulan)
3.750
75.000
150.000
900.000
12
75.000
120.000
720.000
12
60.000
25.000
75.000
12
6.250
30.000
13
390.000
25
15.600
165.000
165.000
24
6.875
85.000
85.000
20
4.250
Jumlah
Banyak
Peralatan
Total
Harga
3.265.000
Umur
Ekonomis
246.725
Bulan
2011
12
2012
12
2013
12
2014
12
2015
12
Total
60
Rata-rata
12
Sumber: Data diolah, Tahun 2016
Penyusutan
246.725
246.725
246.725
246.725
246.725
1.233.625
246.725
Nilai Penyusutan
2.960.700
2.960.700
2.960.700
2.960.700
2.960.700
14.803.500
2.960.700
37
178.176.000
2.960.700
198.416.000
38
Tabel 4.8 Penggunaan Biaya Produksi Usaha Pengolahan Keumamah Pada UD.Tuna
Fauziah di Desa Lampulo Tahunan
Biaya Produksi pertahun
Tahun
Total Biaya
Produksi
(Rp/Tahun)
198.416.700
225.902.700
220.241.700
284.404.700
313.724.700
1.242.690.500
248.538.100
39
Tabel berikut ini akan memperlihatkan jumlah produksi, harga jual, dan nilai
produksi:
Tabel 4.9 Rata-rata Jumlah Produksi, Harga Jual, dan Nilai Produksi Pada Usaha
Pengolahan Kayu (Keumamah) UD.Tuna Fauziah di Desa Lampulo
Tahun
Total
Produksi
(tahun)
Produksi
(Kotak/Produksi)
2011
64
400
2012
73
400
2013
69
400
2014
71
400
2015
76
400
Total
353
Rata70,6
rata
Sumber: Data diolah, Tahun 2016
Jumlah
Produksi
(Kotak/Tahun)
Harga jual
(Rp/kotak
)
25.600
29.200
27.600
28.400
30.400
141.200
12.000
13.000
13.000
14.000
15.000
28.240
Nilai Produksi
(Rp/Tahun)
307.200.000
379.600.000
358.800.000
397.600.000
456.000.000
1.912.000.000
382.400.000
Data diatas menunjukan harga nilai jual produksi selama 5 tahun, dimana
semua jumlah produksi (kotak/tahun) dikalikan dengan Harga jual (Rp/kotak).
4.1.8 Analisis Pendapatan
Pendapatan dalam penelitian ini adalah besarnya pendapatan bersih yang
diterima oleh usaha pengolahan keumamah UD. Tuna Fauziah di Desa Lampulo
selama proses produksi. Pendapatan diperoleh dari selisih antara nilai produksi
dengan biaya produksi dalam satuan rupiah perproduksi.Pendapatan sebagai
kelebihan pendapatan usaha setelah dikurangi dengan berbagai biaya yang
ditimbulkan dalam aktivitas usahanya selama periode tertentu
Adapun besarnya pendapatan yang diperoleh usaha pengolahan keumamah
dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut.
40
Tabel 4.10 Pendapatan yang diperoleh Usaha Pengolahan Keumamah Pada UD.Tuna
Fauziah di Desa Lampulo Pada Tahun 2011
Jumlah
No
Uraian
(Rp/produksi)
1 Nilai Produksi
307.200.000
2
198.416.700
108.783.300
Dari tabel diatas dapat dilihat hasil pendapatan diperoleh dari perhitungan:
=TR (Total Revenue) TC (Total Cost)
= Rp. 307.200.000 Rp.198.416.700
= Rp. 108.783.300,Pada perhitungan diatas, besarnya pendapatan diperoleh dari penerimaan total
(nilai penjualan) dikurangi dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan. Maka
diperoleh hasil pendapatan usaha pengolahan keumamah pada UD Tuna Fauziah
pada tahun 2011 adalah sebesar Rp.108.783.300,-.
Adapun data rekapitulasi pendapatan selama 5 tahun ke belakang yang
diterima oleh usaha pengolahan ikan kayu (keumamah) pada UD. Tuna Fauziah
sebagai berikut.
Tabel 4.11 Pendapatan yang diperoleh Usaha Pengolahan Keumamah Pada UD.Tuna
Fauziah di Desa Lampulo Tahunan
Nilai Produksi
Total Biaya Produksi
Pendapatan
Tahun
(Rp/Tahun)
(Rp/Tahun)
(Rp/Tahun)
2011
307.200.000
198.416.700
108.783.300
2012
379.600.000
225.902.700
153.697.300
2013
358.800.000
220.241.700
138.558.300
2014
397.600.000
284.404.700
113.195.300
2015
456.000.000
313.724.700
142.275.300
Total
1.912.000.000
1.242.690.500
656.509.500
Rata-rata
248.538.100
131.301.900
382.400.000
Sumber: Data diolah, Tahun 2016
Data diatas memperlihatkan pendapatan atau keuntungan selama 5 tahun dari
tahun 2011-2015 pada usaha pengolahan ikan kayu (keumamah) pada UD.Tuna
41
Fauziah.Dengan cara perhitungan yang sama seperti tahun 2011 pendapatan tahun
lainnya dapat dilihat pada lampiran 5.
4.1.9 Analisis Revenue Cost Ratio (R/C)
Analisis Revenue Cost Ratio merupakan perbandingan antara nilai produksi
dengan total biaya produksi. Berikut ini adalah Tabel 4.12 perhitungan besarnya R/C.
Tabel 4.12 Perhitungan R/C yang diperoleh Usaha Pengolahan Keumamah Pada
UD.Tuna Fauziah di Desa Lampulo Pada Tahun 2011
NO
Uraian
Satuan
Jumlah
1
Nilai Produksi
Rp/produksi
307.200.000
2
198.416.700
1,55
Data dari tabel diatas diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Rumus:
R/C =
Re venue
Cost
Rp .307.200.000,
Rp .198.416.700,
R/C =
R/C = 1,55
Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
R/C > 1, maka usaha pengolahan ikan kayu layak untuk diusahakan.
Nilai Return Cost ratio (R/C) yang diperoleh adalah 1,55, artinya setiap
modal yang digunakan sebesar Rp. 1,00 akan mendapatkan penerimaan kotor
sebesar Rp. 1,55. Dari kriteria yang diperoleh diatas maka usaha pengolahan
42
43
TotalPenda pa tan
x100%
TotalBiaya Pr oduksi
Rumus :
ROI =
(Soekartawi, 1995:56)
Rp .108.783.300,
100%
Rp .198.416.700,
ROI =
ROI = 54,8 %
Berdasarkan perhitungan diatas, nilai ROI yang diperoleh usaha pengolahan
ikan kayu (keumamah) adalah sebesar 54,8%, ini berarti bahwa setiap Rp. 100,modal yang digunakan maka akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 54,8,- pada
tahun 2011.
Adapun data tahunan Return Of Invesment (ROI) dapat dilihat pada
tabel 4.14 sebagai berikut.
Tabel 4.14 Perhitungan ROI yang diperoleh Usaha Pengolahan Keumamah Pada
UD.Tuna Fauziah di Desa Lampulo Tahunan
Total
Total Biaya
100
Keuntungan dari
Tahun
ROI
Pendapatan
Produksi
%
Rp. 100,- /tahun
2011
108.783.300
198.416.700 100%
54,8%
Rp.54,8,2012
153.697.300
225.902.700 100%
68%
Rp.68,2013
138.558.300
220.241.700 100%
62,9%
Rp. 62,9,-
2014
113.195.300
284.404.700 100%
39,8%
Rp. 39,8,-
2015
142.275.300
313.724.700 100%
45,3%
Rp. 45,3,-
Total
656.509.500
1.242.690.500 100%
Rata131.301.900
248.538.100 100%
rata
Sumber: Data diolah, Tahun 2016
270,9%
54,2%
Rp. 54,2,-
Dengan perhitungan rumus yang sama seperti tahun 2011, maka dapat dilihat
perhitungan tahun lainnya pada Lampiran 7. Dari tabel diatas nilai rata-rata dari
perhitungan Return Of Invesment (ROI) yang diperoleh usaha pengolahan ikan kayu
44
(keumamah)adalah54,2% , yang berarti mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 54,2,dari pengeluaran Rp. 100,-.
4.1.11 Perhitungan Break Event Point (BEP)
Analisis titik impas pulang pokok atau Break Event Point adalah suatu
kondisi yang menggambarkan hasil usaha yang diperoleh sama dengan modal yang
dikeluarkan.
BEP berdasarkan harga produksi menggambarkan harga terendah dari
volume produksi yang dihasilkan. Apabila harga yang ditawarkan lebih rendah dari
harga BEP, maka usaha pengolahan keumamah akan mengalami kerugian. Harga
BEP merupakan harga pokok atau harga dasar untuk mengembalikan modal. Untuk
mendapatkan keuntungan, maka harga untuk menjual produksi yang dihasilkan diatas
harga tersebut.
BEP =
Biaya Pr oduksi
Total Pr oduksi
Rp .198.416.700,
25.600 Kotak / Tahun
(Rahardi, 2006:59).
BEP =
BEP = Rp. 7752,6/Kotak
Hasil BEP yang diperoleh adalah Rp. 7752,6/Kotak. Yang berarti bahwa pada
tingkat harga Rp.7752,6/Kotak keumamah akan diperoleh titik impas pulang pokok.
Harga jual yang berlaku pada usaha pengolahan keumamah tahun 2011 adalah Rp.
12.000/kotak dan artinya sudah melewati titik pulang pokok.
Adapun data tahunan Break Event Point (BEP) dapat dilihat pada tabel 4.15
sebagai berikut.
45
Tabel 4.15 Perhitungan Perhitungan Break Event Point (BEP)yang diperoleh Usaha
Pengolahan Keumamah Pada UD.Tuna Fauziah di Desa Lampulo
BEP
Tahun
Biaya Produksi
Jumlah Produksi
(Rp/Kotak)
2011
198.416.700
25.600
7752,6
2012
225.902.700
29.200
7736,4
2013
220.241.700
7979,8
27.600
2014
284.404.700
10014,25
28.400
2015
313.724.700
10319,9
30.400
Total
1.242.690.500
141.200
Rata-rata
248.538.100
28.240
Sumber: Data diolah, Tahun 2016
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian, setelah dilakukan analisa data pendapatan maka dapat
dideskripsikan hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Berdasarkan tenaga kerja yang terdiri dari 10 orang yang di bagi menjadi 2
kelompok yaitu 5 orang yang terdiri dari 2 orang melakukan proses pembersihan
dan perebusan dan 3 orang proses pemotongan. Dalam satu kali produksi setiap
kelompok mengeluarkan biaya sebesar Rp. 270.000,-/produksi. Biaya tersebut
terdiri dari 2 orang dibagian pembersihan dan perebusan sebesar Rp. 120.000,dan 3 orang dibagian pemotongan sebesar Rp. 150.000,-. Pada tahun 2011 total
produksi pada usaha keumamah UD. Tuna Fauziah sebanyak 64 kali produksi,
total biaya tenaga kerja yang dikeluarkan Fauziah selama 1 tahun sebesar
Rp. 17.280.000,-.
46
2. Biaya operasional / produksi dalam usaha keumamah pada UD. Tuna Fauziah
meliputi biaya bahan baku dan biaya-biaya penyusutan peralatan sebagai
berikut:
Pada tahun 2011 biaya bahan baku yang dikeluarkan dalam sekali produksi
sebesar Rp. 2.784.000,-, dalam setahun Fauziah memproduksi keumamah
sebesar 64 kali. Total yang dikeluarkan fauziah selama setahun sebesar
Rp.178.176.000,-.
Sedangkan
biaya
penyusutan
peralatan
setiap
bulannya
sebesar
3. Semua biaya produksi dijumlahkan dari biaya tenaga kerja, biaya sarana
produksi, dan biaya penyusutan peralatan, pada tahun 2011 total biaya produksi
sebesar Rp.198.416.000,-.
4. Dalam 1 kali produksi menghasilkan 400 kotak ikan keumamah, pada tahun
2011 total produksi sebanyak 64 kali produksi, dalam setahun menghasilkan
25.600 kotak ikan keumamah, harga jual perkotak sebesar Rp.12.000,-. Dengan
demikian nilai produksi yang dihasilkan sebesar Rp.307.200.000,-.
47
5. Berdasarkan analisis pendapatan usaha keumamah UD. Tuna Fauziah pada tahun
2011 sebesar Rp.108.783.300,-. Total tersebut hasil dari nilai produksi
Rp.307.200.000,- dikurang total biaya produksi Rp. 198.416.700.
Rumus:
=TR (Total Revenue) TC (Total Cost)
= Rp. 307.200.000 Rp.198.416.700
= Rp. 108.783.300,-
Rumus: R/C =
Re venue
Cost
Rp.307.200.000,
Rp.198.416.700,
R/C =
R/C = 1,55
48
Pada tahun 2011, nilai ROI yang diperoleh usaha pengolahan ikan kayu
(keumamah) adalah sebesar 54,8%, ini berarti bahwa setiap Rp. 100,- modal
yang digunakan maka akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 54,8,-,
Dengan demikian keuntungan yang sangat tinggi dan layak untuk diteruskan
usaha keumamah pada UD. Tuna Fauziah. Berikut ini perhitungan Analisis
Return Of Invesment:
TotalPenda pa tan
x100%
TotalBiaya Pr oduksi
Rumus :
ROI =
Rp .108.783.300,
100%
Rp .198.416.700,
ROI =
ROI = 54,8 %
Rumus :
BEP =
Biaya Pr oduksi
Total Pr oduksi
(Rahardi, 2006:59).
Rp .198.416.700,
25.600 Kotak / Tahun
BEP =
= Rp. 7752,6/Kotak
Data diatas merupakan harga titik impas produksi keumamah yaitu
Rp. 7752,6/kotak.
49
Dalam usaha produksi ikan kayu (keumamah) tentunya ada inisiatif dari
pengelola usaha tersebut yaitu mengenalkan produk ikan kayu (keumamah)
di berbagai pameran-pameran dan memperluas jaringan pemasaran.misalnya,
mengekspor barang ikan kayu (keumamah) di berbagai negara-negara tetangga
serta memperkenalkan produknya lewat media online.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
sebagai berikut:
1. Besarnya total pendapatan yang diperoleh usaha pengolahan ikan kayu
(keumamah) UD. Tuna Fauziah selama 5 tahun terakhir adalah sebesar
656.509.500,- dan rata-rata pendapatan dari 5 tahun terakhir adalah sebesar Rp.
131.301.900,2. Dari jasil penelitian dapat dilihat Rasio Keuangan, perhitungan yang diperoleh
R/C rata-rata 5 tahun terakhir adalah 1,37 yang berarti R/C > 1 = layak / untung.
Hal ini menunjukkan bahwa usaha pengolahan ikan kayu (keumamah) UD. Tuna
Fauziah layak untuk dilanjutkan atau diteruskan usahanya. Dan jika dilihat dari
ROI, rata-rata keuntungan yang diperoleh selama 5 tahun sebesar Rp.54,2 dari
setiap pengeluaran produksi Rp.100,-. Hal ini menunjukan bahwa usaha
keumamah ini sangat menguntungkan (tingkat keuntungan tinggi).
3. Langkah upaya dalam meningkatkan pendapatan pada usaha pengolahan ikan
kayu (keumamah) UD. Tuna Fauziah yaitu pemasaran diberbagai pameranpameran serta ekspor produk diberbagai negara-negara tetangga dan
memperkenalkan produknya di media online.
47
48
5.2 Saran
Disarankan kepada UD. Tuna Fauziah untuk memaksimalkan produksi dan
pemasaran. Serta menjaga kualitas barang agar konsumen tidak ragu untuk membeli
produk tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
49
50
Lampiran
51
Riwayat Hidup
1. Nama Lengkap
: Fuadi Nurrahman
2. Tempat/Tanggal Lahir
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki
4. Agama
: Islam
5. Kebangsaan
: Indonesia
6. Status
: Belum Kawin
7. Alamat
8. Pekerjaan
: Mahasiswa
a. Ayah
: Drs. H. Mardiansyah
b. Ibu
: Hj. Kartinah
c. Pekerjaan Ayah
: Wiraswata
d. Pekerjaan Ibu
65
e. Alamat
Banda Aceh,
Penulis
Fuadi Nurrahman
66