11
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan lembaga yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
siswa dalam belajar, oleh karena itu mutu dan kualitas sekolah sangat penting untuk
diperhatikan pemerintah, dalam hal perkembangan sekolah serta membantu sarana
dan prasarana pendukung untuk kelancaran proses belajar mengajar. Keberadaan
sekolah sangat membantu siswa dalam menuntut ilmu pengetahuan, tetapi bukan
berarti siswa yang menuntut ilmu di sekolah dengan serta merta memperoleh ilmu
pengetahuan dengan mudah. Banyak siswa-siswa di sekolah mengalami kesulitan
dalam belajar, sehingga prestasi yang diperoleh sangat jauh dari apa yang diharapkan
oleh berbagai pihak.
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada sekolah menegah kejuruan
(SMK) yang merupakan pelajaran wajib bagi jurusan akuntansi adalah mata
pelajaran akuntansi, akuntansi merupakan salah satu bidang studi yang memiliki
peran penting dalam pendidikan dan dalam kehidupan sehari-hari, belajar akuntansi
pada dasarnya merupakan pelajaran berbasis konsep.
Adapun istilah Akuntansi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu Accounting
yang artinya proses menghitung. Sebelum ada istilah Akuntansi, kita mengenal
istilah ilmu hitung dagang dan tata buku yang mengacu pada sistem tata buku jaman
Belanda. Namun sekarang di setiap sekolah sudah seragam menamakannya pelajaran
Akuntansi yaitu sesuai kurikulum dari Kemendikbud.
Dalam akuntansi terdapat siklus akuntansi yang terdiri dari kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pelaporan
informasi ekonomi. Menurut Sofyan (2003:16) dalam bukunya Teori Akuntansi
Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi,
kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi
kemudian berdasarkan data atau bukti ini, maka diinput keproses pengolahan data
sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan. Tahap-tahap
dalam siklus akuntansi.Menurut Michell (2006:49) dalam bukunya Akuntansi untuk
bisnis jasa dan dagang, yang mengemukakan tentang tahap siklus akuntansi diawali
dengan tahap pencatatan jurnal, buku besar, neraca saldo. Tahap pengikhtisaran, yang
terdiri dari jurnal penyesuaian, jurnal pembalik, dan neraca lajur. Tahap pelaporan
yang terdiri dari pembuatan laporan keuangan, jurnal penutup, serta neraca saldo
setelah penutupan.
Materi jurnal penyesuaian merupakan materi yang membahas mengenai jurnal
untuk mengadakan penyesuaian catatan-catatan dengan keadaan atau fakta yang
sebenarnya pada akhir periode. Dari data neraca saldo dapat disajikan laporan
keuangan, namun informasi tersebut belum dapat dikatakan wajar, karena pada akunakun tertentu memerlukan penyesuaian, tujuan pembuatan jurnal penyesuaian agar
setiap perkiraan riil dan perkiraan nominal dapat menunjukkan besarnya harta, utang,
modal, pendapatan, dan beban yang sebenarnya dan seharusnya diakui pada akhir
periode. Akun yang perlu dibuatkan jurnal penyesuaian adalah akun mengenai
pemakaian perlengkapan, pendapatan yang masih harus diterima, beban yang masih
harus dibayar, pendapatan diterima dimuka, dan beban dibayar dimuka.
Penelitian mengenai kemampuan siswa memahami materi jurnal penyesuaian
pada mata pelajaran akuntansi ini sebelumnya sudah pernah diteliti oleh Nora
Purnamasari pada tahun 2012, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
12
Kasim Riau dengan judul Kesulitan belajar jurnal penyesuaian siswa kelas X
(sepuluh) pada jurusan akuntansi di SMK Negeri 1 Benai Kuantan Singingi. Teknik
pengumpulan data dilakukan menggunakan angket dan dianalisis dengan metode
persentase. Disimpulkan bahwa besarnya koefisien kesulitan belajar jurnal
penyesuaian siswa kelas X (sepuluh) pada jurusan akuntansi di SMK Negeri 1 Benai
Kuantan Singingi dikategorikan sulit yaitu berdasarkan hasil persentase dengan
persentase sebesar 67%. Kesulitan belajar jurnal penyesuaian dapat juga dilihat dari
kesulitan cara pemberian materi jurnal penyesuaian, kesulitan memahami bahasa
jurnal penyesuaian dan kesulitan menyusun jurnal penyesuaian.
Penelitian selanjutnya juga dilakukan oleh Iradatun Nurul Mukminati
mahasiswa dari FKIP Ekonomi, Universitas Syiah Kuala pada tahun 2014 dengan
judul Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi
pada materi perusahaan jasa di SMA Negeri 5 Banda Aceh. Teknik pengumpulan
data dilakukan melalui observasi dan kuesioner. Teknik pengolahan data dengan
menggunakan rumus persentase P=F/Nx100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebesar 12% siswa merasakan sulit memahami materi jurnal penyesuaian, dan faktor
yang menyebabkan siswa sulit memahami pelajaran akuntansi adalah faktor materi
(materi sulit dipahami) yangdipilih sebanyak 21,8% secara keseluruhan. Selain itu
Purba juga menuliskan sebuah buku yang berjudul Mudah memahami jurnal
penyesuaian seakan ingin memberikan solusi atas kesulitan-kesulitan yang dialami
siswa-siswa tersebut.
Materi jurnal penyesuaian merupakan materi yang dianggap sulit juga oleh
siswa SMK Negeri 1 Al-Mubarkeya, berdasarkan observasi awal yang diterima dari
guru mata pelajaran, bahwa masih ada siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar
pada materi jurnal penyesuaian, lambatnya dalam mengerjakan tugas yang diberikan,
dan masih ada yang kebingungan serta masih banyak siswa yang mencontek dalam
menyelesaikan tugas mengenai jurnal penyesuaian. Berdasarkan permasalahan
tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul
Kemampuan Siswa Memahami Materi Jurnal Penyesuaian Pada Mata Pelajaran
Akuntansi di SMK Negeri 1 Al-Mubarkeya.
TINJAUAN TEORITIS
Belajar
Menurut Slameto (2003:2) menyatakan Belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Aktifitas belajar bagi setiap siswa tidak selamanya dapat berlangsung secara
wajar.Kadangkala berhasil menangkap apa yang dipelajari, terkadang dapat juga
mengalami kegagalan. Syamsuddin (2003:37) mengungkapkan bahwa siswa diduga
13
mengalami kesulitan belajar jika siswa yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf
kualifikasi hasil belajar tertentu.
Pokok bahasan pengikhtisaran jurnal penyesuaian merupakan salah satu pokok
bahasan akuntansi yang membutuhkan ketelitian dan pemahaman dalam pengerjaannya.
Tahap menganalisis transaksi merupakan salah satu tahap yang sangat penting. Akan tetapi,
pada tahap menganalisis tersebut siswa masih merasa kesulitan dalam memahaminya
sehingga berdampak pada pencapaian hasil belajar yang tidak maksimal.
Menurut Jaddal (2007:14-15), faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar adalah:
1. Faktor intern meliputi tiga aspek, yaitu:
1.1 Aspek jasmaniah, merupakan faktor yang berada dalam diri siswa, yang
menyangkut kegiatan sehari-hari yang dilakukan siswa dalam proses
pembelajaran. Aspek jasmani terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh.
1.2 Aspek psikologis, faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan
dan pembelajaran siswa seperti tingkat kecerdasan, minat siswa, bakat siswa,
perhatian, motif, kematangan, dan motivasi siswa dalam belajar.
1.3 Faktor kelelahan, kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan
lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
2. Faktor ekstern
Disamping faktor intern yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa, faktor
ekstern juga merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kesulitan belajar siswa,
faktor ekstern terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.
Keluarga merupakan faktor yang berperan terhadap kesuksesan belajar anak.
Ada beberapa faktor dari keluarga yang dapat berpengaruh pada kesuksesan belajar
siswa, yaitu: perhatian orang tua, suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga.
Beberapa faktor dari sekolah yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa antara
lain kondisi guru, alat yang memadai, kondisi gedung, waktu sekolah dan
kedisiplinan. Selain itu, lingkungan masyarakat juga berpengaruh terhadap
kesulitan siswa dalam belajar antara lain: teman bergaul, lingkungan tetangga dan
aktivitas dalam masyarakat.
Kemampuan merupakan salah satu unsur dalam kematangan berkaitan dengan
pengetahuan atau keterampilan yang dapat diperoleh dari proses pembelajaran, ditujukan
seseorang sebagai potensi yang terdapat pada dirinya sendiri.
Mata Pelajaran Akuntansi
Menurut Hans (2012:3) Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan, yang
bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relavan bagi berbagai pihak
yang berkepentingan.
Menurut American Accounting Association dalam Soemarso (2004,3) Bahwa
akuntansi merupakan proses yang terdiri dan identifikasi, pengukuran dan
pelaporan informasi ekonomi,informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi
diharapkanberguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenaikesatuan
usaha yang bersangkutan.
Jadi dapat ditarik kesimpulan Akuntansi adalah suatu proses mencatat,
mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang
14
15
16
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
17
4%
0%
0%
2%
13%
7%
10
22%
Soal 4
Soal 5
Soal 6
Soal 7
Soal 8
Soal 9
67%
29%
24%
18%
18%
11%
4%
33%
22%
13%
7%
2%
18
Faktor Penyebab
Kesulitan Belajar
M1
M2
M3
M4
M5
M6
Ratarata
No
.
Jumlah
Dari gambar di atas dapat dilihat persentase tingkat keberhasilan setiap soal
terjawab, persentase siswa yang berhasil menjawab soal 1 adalah 96%, persentase siswa
yang berhasil menjawab soal 2 adalah 93%, persentase siswa yang berhasil soal 3 adalah
96%, persentase siswa yang berhasil soal 4 adalah 67%,persentase siswa yang berhasil soal
5 adalah 87%, persentase siswa yang berhasil soal 6 adalah 11%,persentase siswa yang
berhasil soal 7 adalah 18%,persentase siswa yang berhasil soal 8 adalah 24%,persentase
siswa yang berhasil soal 9 adalah 29%,persentase siswa yang berhasil soal 10 adalah 18%,
persentase siswa yang berhasil soal 11 adalah 4%, persentase siswa yang berhasil soal 12
adalah 0%, persentase siswa yang berhasil soal 13 adalah 0%, persentase siswa yang
berhasil soal 14 adalah 2%, persentase siswa yang berhasil soal 15 adalah 13%, persentase
siswa yang berhasil soal 16 adalah 7%, persentase siswa yang berhasil soal 17 adalah 22%,
persentase siswa yang berhasil soal 18 adalah 51%, persentase siswa yang berhasil soal 19
adalah 33%, persentase siswa yang berhasil soal 20 adalah 53%.
Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Memahami Materi Jurnal Penyesuaian
pada Mata Pelajaran Akuntansi
Tabel 2 Rekapitulasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Memahami Materi Jurnal
Penyesuaian pada Mata Pelajaran Akuntansi
Kurang berminat
11
9
11
2
33
5.50
dengan materi tersebut
2. Banyak hitungan
20
16
13
11
2
22
84 14.00
3. Banyak analisis
20
40
47
51 29 33 220 36.67
Materinya sulit
4.
33
29
47
40 53 44 246 41.00
dipahami
Cara penyajian guru
5.
29
20
16
22 11
7
105 17.50
sulit dipahami
Tidak tahu metode
6.
27
13
4
13 27 31 115 19.17
belajar yang baik
Kurangnya buku
7. referensi di
60
36
44
47 44 47 278 46.33
perpustakaan sekolah
Tidak teliti dan tidak
8. hafal rumus (alternatif
4
2
6
1.00
siswa)
Kurang penjelasan
9.
2
2
0.33
(alternatif siswa)
(Sumber: Data Primer (diolah), Tahun 2015)
Berdasarkan Tabel 4.13 di atas secara keseluruhan dapat kita lihat hasil rekapitulasi
faktor penyebab kesulitan belajar siswa yaitu:
1.
19
Penyebab kesulitan siswa memilih faktor kurang berminat dengan materi tersebut sebanyak
5,5% secara keseluruhan.
Penyebab kesulitan siswa memilih faktor banyak hitungan sebanyak 14% secara
keseluruhan.
Penyebab kesulitan siswa memilih faktor banyak analisis sebanyak 36,7% secara
keseluruhan.
Penyebab kesulitan siswa memilih faktor materinya sulit dipahami sebanyak 41% secara
keseluruhan.
Penyebab kesulitan siswa memilih faktor cara penyajian guru sulit dipahami sebanyak
17,5% secara keseluruhan.
Penyebab kesulitan siswa memilih faktor tidak tahu metode belajar yang baiksebanyak
19,2% secara keseluruhan.
Penyebab kesulitan siswa memilih faktor kurangnya buku referensi di perpustakaan
sekolahsebanyak 46,3% secara keseluruhan.
Penyebab kesulitan siswa memilih faktor tidak teliti dan tidak hafal rumus (alternatif
siswa)sebanyak 1% secara keseluruhan.
Penyebab kesulitan siswa memilih faktor kurang penjelasan (alternatif siswa)sebanyak
0,3% secara keseluruhan.
Jadi secara keseluruhan faktor yang menyebabkan siswa sulit memahami materi
jurnal penyesuaian pada mata pelajaran akuntansi adalah faktor kurangnya buku referensi
di perpustakaan sekolah.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dilapangan, maka dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 45 orang siswa kelas X jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Al-Mubarkeya yang
menjadi responden mengalami kesulitan dalam memahami materi jurnal penyesuaian pada
mata pelajaran akuntansi terbukti dari hasil tes yang telah dilakukan dan setiap siswa
memiliki faktor yang berbeda yang menjadi penyebab kesulitan belajar dalam memahami
materi jurnal penyesuaian pada mata pelajaran akuntansi.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran juga diperoleh hasil
yang sama (mendukung) dengan hasil penelitian, bahwa selama proses belajar mengajar
dilaksanakan siswa merasakan kesulitan dalam memahami materi jurnal penyesuaian
dibuktikan dengan dilakukannya pengulangan pembelajaran beberapa kali terhadap materi
tersebut.
Penelitian mengenai kesulitan jurnal penyesuaian pernah diteliti oleh Meilisa, dkk
dalam Jurnal Edukasi Universitas Jember Vol 1 No 2 (Juli 2014) dengan judul Analisis
Kesulitan Belajar Akuntansi Pada Materi Jurnal Penyesuaian (Studi Kasus Pada Siswa
Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Pakusari Tahun Ajaran 2013-2014) dengan hasil penelitian
yang menunjukkan terdapat kesulitan belajar akuntansi pada materi jurnal penyesuaian
yang dialami oleh siswa kelas XI IPS. Kesulitan belajar ini disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dan keterampilan dasar atas bahan yang dipelajari berupa pemahamandan
keterampilan dalam menganalisis, menghitung dan mencatat data transaksi, kurangnya
minat belajar siswa terhadapmateri jurnal penyesuaian, rendahnya daya konsentrasi siswa
saat mengikuti pelajaran akuntansi,metode mengajar guru yangkurang menarik saat
pelajaran akuntansi karena guru lebih menggunakan metode pemberian tugas, serta kurang
lengkapnyaprasarana pembelajaran seperti inventaris kelas, tidak tersedianya viewer dan
persediaan buku pelajaran akuntansi yangkurang memadai.
20
Pada Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2(Tahun 2013) penelitian
yang dilakukan oleh Evita Rahayu dan Sukanti dengan judul Penerapan Metode
Pembelajaran Kooperatif denganBantuan Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan
MotivasiBelajar Akuntansi, yang seolah memberikan pemecahan masalah terhadap
motivasi belajar siswa dalam materi jurnal penyesuaian. Hasil penelitian yang
dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif
dengan bantuan tutor sebaya dapat meningkatkan motivasi belajar pada kompetensi dasar
membuat jurnal penyesuaian, dibuktikan dengan adanya peningkatan persentase skor
motivasi belajar akuntansi sebesar 11,28% atau diperoleh skor sebesar 74,03% pada siklus
I dan meningkat menjadi 85,31% pada siklus II.
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Lestari Yupita, dkk dalam Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Vol. 4, No.6 (Juni 2015) dengan judul Analisis Kemampuan Membuat
JurnalPenyesuaian Siswa Kelas XII IPSSMA Negeri 3 Pontianak, dengan alasan masih
adanya masih adanya beberapa siswa yang menunjukkan sikap acuh tak acuh dalam proses
pembelalajran. Serta masih memiliki keterampilan yang kurang memadai dalammateri
jurnal penyesuaian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa pada tes
tentang jurnal penyesuaian pada ranah kognitif 31%sangat baik, 47% baik, 19% cukup
baik dan 3% kurang, pada ranah afektif 8%sangat baik, 86% baik, dan 6% cukup baik,
pada ranah psikomotorik 36% sangat baik, 44% baik, 20% cukup baik. Penelitian yang lain
dilakukan oleh M. Fadli Ramdani, dkk. Dalam Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4
No. 8 (Tahun 2015) dengan judul Analisis Keterampilan Penyelesaian MateriJurnal
Penyesuaian Perusahaan JasaPada Siswa Kelas X Akuntansi, alasan penelitian tersebut
dilakukan karena banyaknya jumlah siswa yang tidak tuntas, ini menunjukkan indikasi
adanya permasalah dalamketerampilan siswa, setelah mempelajari materi jurnal
penyesuaian. Hasil penelitian ini menunjukkan keterampilan membuat jurnal penyesuaian
pemakaian persediaan sebesar 83% masuk kategori sangat baik, penyesuaian akun biaya
dibayar dimuka sebesar 20% masuk kategori gagal, penyesuaian akun biaya yang terutang
atau masih harus dibayar sebesar 86% masuk kategori sangat baik, penyusutan aktiva tetap
sebesar 54% masuk kategori kurang, penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka
sebesar 3% masuk kategori gagal, dan penyesuaian akun pendapatan yang masih harus
diterima sebesar 60% masuk katergori cukup.
Penelitian selanjutnya dari Sri Yuniarti, dkk Pada Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Vol. 2, No. 12 (Desember 2013) dengan judul Miskonsepsi Siswa dalam
Pencatatan JurnalPenyesuaian Perusahaan Jasa Kelas XAkuntansi 1 SMKN 3, dalam
penelitian tersebut diperoleh hasil, siswa kelas X Akuntansi 1 di SMKN 3 Pontianak
mengalami miskonsepsi pada pencatatan jurnal penyesuaian perusahaan jasa dengan ratarata 13,8% ataumasih tergolong rendah dengan rentang sekitar 0%-40%.
Kesulitan belajar materi jurnal penyesuaian juga dialami oleh siswa SMK
Muhammadiyah 2 Mayodan, oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar jurnal
penyesuaian, Rukmanda dan Endra membuat percobaan metode pembelajaran Course
ReviewHoray. Penelitian tersebut dipublikasi dalam Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia
Vol. XII, No. 1 (Tahun 2014) dengan Judul Implementasi Metode Pembelajaran Course
Review Horay untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar jurnal penyesuaian.
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa materi jurnal penyesuaian merupakan materi yang dianggap sulit oleh
kebanyakan siswa,setiap siswa memiliki faktor kesulitan belajar yang berbeda-beda seperti
21
faktor guru, metode pembelajaran, maupun fasilitas. Secara umum, kita bisa memprediksi
siswa yang mengalami kesulitan belajar dari menurunnya semangat para siswa ketika
proses belajar mengajar berlangsung. Secara individual hampir semua materi jurnal
penyesuaian yang sulit dipahami, akan tetapi materi yang paling dianggap sulit adalah pada
materi pendapatan diterima di muka, terbukti dengan tidak adanya siswa yang mampu
dalam menjawab soal tes pada materi tersebut.
Agar dapat mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada materi jurnal
penyesuaian dapat kita lihat dari, adapun beberapa pertanyaan jawaban yang tertera adalah
(kurang berminat dengan materi, banyak hitungan, banyak analisis, materi sulit dipahami,
cara penyajian guru sulit dipahami, tidak tahu metode belajar, dan kurangnya buku
referensi). Maka dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa siswa kelas X Akuntansi
SMK Negeri 1 Al-Mubarkeya mengalami kesulitan yang disebabkan oleh faktor kurangnya
buku referensi di perpustakaan sekolah sebanyak 46,33%.
Setelah diketahui kemampuan siswa SMK Negeri 1 Al-Mubarkeya dan mengetahui
faktor kesulitan yang menyebabkan siswa gagal dalam memahami materi jurnal
penyesuaian pada mata pelajaran akuntansi, akan dikemukakan usaha-usaha yang
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, antara lain:
1. Hendaknya guru mata pelajaran membantu siswa dalam menumbuhkan motivasi
terhadap materi jurnal penyesuaian.
2. Guru mata pelajaran membuat strategi pembelajaran yang dapat menumbuhkan
minat belajar siswa yang lebih tinggi terhadap jurnal penyesuaian,
sepertimembentuk kelompok belajar.
Sekolah menyediakan buku referensi dan fasilitas yang dapat menumbuhkan
motivasi siswa terhadap proses belajar dan mengajar materi jurnal penyesuaian.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan berikut disampaikan kesimpulan:
1. Kemampuan siswa kelas X jurusan akuntansi di SMK Negeri 1 Al-Mubarkeya
dalam memahami materi jurnal penyesuaian pada mata pelajaran akuntansi
mengalami kesulitan belajar, hal ini dibuktikan dengan tidakadanya siswa yang
mampu menyelesaikan soal uji jurnal penyesuaian dengan tuntas sesuai prosedur
KKM yang memiliki nilai 75, sedangkan nilai yang diperoleh oleh siswa dari tes
sebesar 70.
2. Faktor-faktor penyebab kesulitan siswa dalam memahami jurnal penyesuaian
adalah faktor kurang berminat dengan materi tersebut, banyak hitungan, banyak
analisis, materinya sulit dipahami, cara penyajian guru sulit dipahami, tidak tahu
metode belajar yang baik dan kurangnya buku referensi di perpustakaan.
3. Faktor yang paling dominan penyebab kesulitan siswa dalam memahami jurnal
penyesuaian adalah faktor kurangnya buku referensi di perpustakaan yaitu sebesar
46,3%.
Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian ini, maka disarankan kepada Kepala
Sekolah untuk dapat menyediakan buku referensi dan fasilitas yang dapatmenumbuhkan
motivasi siswa terhadap proses belajar dan mengajar terutama materi jurnal penyesuaian,
mengingat faktor dominan penyebab kesulitan belajar siswa kelas X jurusan akuntansi di
SMK Negeri 1 Al-Mubarkeya dalam memahami jurnal penyesuaian adalah kurangnya
buku referensi di perpustakaan.
22
Berikutnya adalah faktor guru dan strategi pembelajaran juga penyebab kesulitan
siswa, oleh karena itu kepada guru mata pelajaran untuk dapat membantu siswa dalam
menumbuhkan motivasi terhadap materi jurnal penyesuaian, membuat strategi
pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat belajar siswa, memperbanyak pemberian
tugas serta sering mengadakan pembahasan soal-soal di kelas,
mendengar dan
memperhatikan keluhan serta kesulitan yang dihadapi oleh siswa, dikarenakan jurnal
penyesuaian itu sendiri merupakan materi yang banyak menganalisis transaksi yang sangat
memicu kebosanan bagi para siswa.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abidin, Irham. 2006. Analisis Kesulitan Siswa Menyelesaikan Soal Teorema
Pythagoras pada Siswa Kelas II SMP Negeri 1 Binamu Kabupaten Jeneponto. Skripsi:
FKTP Unismuh Makassar.
2. Arikunto, suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
3. ----------. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
4. ----------. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
5. Fitria. 2005. Analisis Kesulitan Menyelesaikan Soal Bangun Ruang Pada Siswa Kelas
V SDN No. 29 Bajo Kabupaten Luwu. Skripsi FKIP Unimuh Makassar.
6. Jusup, Al Haryono. 1994. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN.
7. Lestari, dkk. 2013. Analisis Kemampuan Membuat jurnal Penyesuaian Siswa Kelas
XII IPS SMA Negeri 3 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol. 4,
No. 6
8. Purnamasari, Nora. 2012. Kesulitan belajar jurnal penyesuaian siswa kelas X
(sepuluh) pada jurusan akuntansi di SMK Negeri 1 Benai Kuantan Singingi. Skripsi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
9. Rahayu, Evita. 2013. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Bantuan
Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi.Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia. (Online), Vol. XI, No. 2.
10. Ramdani, dkk. 2015. Analisis Keterampilan Penyelesaian Materi Jurnal Penyesuaian
Perusahaan Jasa Pada Siswa Kelas X Akuntansi. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran.Vol. 4, No. 8
11. Soemarso, SR. 1992. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.
12. Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. PT. Salemba Empat: Semarang.
13. Syamsuddin, Abin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
14. Wulandari, dkk. 2014. Analisis Kesulitan Belajar Akuntansi Pada Materi Jurnal
Penyesuaian (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Pakusari Tahun
Ajaran 2013-2014). Jurnal Edukasi Universitas Jember Vol. 1, No. 2
15. Yuniarti, dkk. 2013. Miskonsepsi Siswa dalam Pencatatan Jurnal Penyesuaian
Perusahaan Jasa Kelas X Akuntansi 1 SMKN 3. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran. Vol. 2, No. 12
23