Anda di halaman 1dari 16

EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No.

2 (Desember 2022)

Kesulitan Belajar Akuntansi Keuangan (Studi Kasus Pada Materi


Merchandise Inventory Management)

Oleh : Zuhri Saputra Hutabarat


Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Batanghari Jambi
Corespondent email: zuhri2saputra1hutabarat9@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran, data beserta
informasi-informasi yang dianggap penting tentang kesulitan belajar mata pelajaran
akuntansi keuangan (intermediate) pada materi pengelolaan persediaan barang dagang.
Metodologi penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini, penelitian digunakan
kondisi obyek alamiah peneliti sebagai instrumen kunci dalam pengumpulan data secara
triangulasi dalam análisis data yang bersifat induksi sehingga lebih menekankan pada makna
yang digeneralisasi. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar tersebut dalam berbagai hal
adalah sebagai berikut: 1) Kurangnya pemahaman siswa dalam mempelajari mata pelajaran
tersebut, 2) Materi dalam mengidentifikasi dan membukukan ke kartu persediaan dengan
mengunakan dua sistem pencatatan barang dagang, 3) Dalam pencatatan penilaian
persediaan barang dagang untuk mencari jumlah harga pokok penjualan dan jumlah nilai
persediaan akhir dengan menggunakan kelima metode tersebut dan 4) Pada akhir periode
akuntansi membuat laporan persediaan barang dagang.

Kata Kunci: Fenomena Kesulitan Belajar Akuntansi Keuangan (Intermediate)

Abstract
This study was designed to identify and obtain an overview, data and information that are
considered important about learning difficulties in financial accounting subjects
(intermediate) on merchandise inventory management materials. In accordance with the
methodology this research is a qualitative research, the research uses the condition of the
natural object of the researcher as a key instrument in triangulating data collection in
induced data analysis so that it places more emphasis on generalized meanings. The factors
that cause learning difficulties in various ways are as follows: 1) Lack of student
understanding in studying financial accounting subjects (intermediate) on merchandise
inventory management materials, 2) Materials in identifying and recording inventory cards
using two recording systems merchandise, 3) In recording the valuation of merchandise
inventory to find the total cost of goods sold and the total value of the ending inventory
using the five methods and 4) At the end of the accounting period, make a report on the
inventory of merchandise.

Keyword: Difficulty in Learning Financial Accounting Phenomenon (Intermediate)

149
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

PENDAHULUAN memperhatikan di mana letak kesulitan-


Sebagai bagian dari pembangunan kesulitan belajar siswa yang dirasakannya.
yang secara aktif dilakukan oleh negara ini. SMK Negeri 1 Kota Jambi
Pendidikan menempati posisi dan peran merupakan sekolah formal yang terletak di
yang sangat strategis. Peran ini pada Jl. Jend A Thalib, Kelurahan Simp IV Sipin
prinsipnya mengarah pada satu tujuan, yaitu Jambi, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi,
meningkatkan tingkat kesejahteraan Provinsi Jambi. SMK Negeri 1 Kota Jambi
masyarakat secara keseluruhan. Karena ini merupakan sekolah yang memiliki empat
peran strategi pendidikan, pendidikan perlu program keahlian Program Keahlian
ditempatkan pada posisi penting untuk Akuntansi (AK). Dalam akuntansi keuangan
mempercepat pembangunan. Kita juga harus (intermediate) merupakan suatu mata
menyadari bahwa pendidikan merupakan pelajaran baru bagi siswa kelas XI. Maka
investasi penting bagi masyarakat di era dari itu siswa ditekankan untuk mengetahui
globalisasi ini. secara mendalam akuntansi keuangan, dan
Tujuan pembangunan di bidang untuk siapa saja yang memerlukan akuntansi
pendidikan semua jenis sekolah terutama keuangan tersebut. American Accounting
untuk meningkatkan mutu pendidikan yang Association (AAA) (dalam Toto Sucipto &
dapat dilihat dan diukur dari mutu et al, 2011: 2) Akuntansi merupakan proses
lulusannya. dan Kriteria Kinerja Minimum mengidentifikasi, pengukuran, dan
(KKM). kualitas lulusan dan pemenuhan mengkomunikasikan pengetahuan ekonomi
kriteria minimal (KKM), baik kognitif, membuat pengguna informasi tersebut dapat
afektif maupun psikologis, merupakan hasil membuat pertimbangan dan keputusan.
interaksi antara seluruh komponen Akuntansi adalah proses mengidentifikasi
pembelajaran sistem sekolah dan berbagai atau mencatat, mengukur dan
faktor yang mempengaruhi sistem dan mengkomunikasikan informasi ekonomi
proses pendidikan. untuk membuat penilaian dan keputusan
Sekolah merupakan di mana tempat yang jelas dan tidak ambigu oleh pengguna
kita untuk mencari ilmu dari yang tidak tahu informasi.
agar menjadi tahu. Sekolah bukan hanya Dalam kegiatan belajar dan mengajar
dapat diperoleh dari lembaga formal dan seharusnya siswa harus berfikir mata
lembaga informal, akan tetapi sekolah juga pelajaran akuntansi sangat dibutuhkan
dapat diperoleh dari berbagai pengalaman- walaupun mata pelajaran tersebut sulit di
pengalaman yang terjadi dialami maupun pahami, yang menjadi tantangan mereka
dirasakan setiap individu. Strategi utntuk mengambil program keahlian
pembelajaran dan cara belajar merupakan akuntansi. Pada umumya siswa yang
hal yang sangat penting diperhatikan oleh memilih program keahlian akuntansi yang
guru dalam proses Kegiatan Belajar menjadi pilihan utamanya di SMK Negeri 1
Mengajar (KBM) berlangsung, sejalan Kota Jambi ini.
dengan cara belajar siswa, guru juga harus

150
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

Sebab, mereka beranggapan prospek mengetahui dari dasar maka kita akan
kedepannya lebih baik untuk masa depan merasa mudah dan tidak banyak hambatan
mereka yang lebih cerah, dan ada pula yang kedepannya dalam mempelajari mata
takut dan tidak mau mengambil program pelajaran akuntansi, karena ruang lingkup
keahlian akuntansi disebabkan menurut materi pelajaran akuntansi hanya
mereka itu adalah tantangan yang sangat mempelajari akuntansi disekeliling ruang
besar bagi mereka yang tidak dapat diikuti lingkup itu sendiri baik siklus akuntansi
mereka dalam Kegiatan Belajar Mengajar perusahaan jasa, barang maupun industri
(KBM) berlangsung, apa lagi bagi siswa (manufaktur).
yang kurang mampu dalam hitung- Kesulitan yang dialami oleh siswa
menghitung. tersebut hendaknya dibenahi dengan banyak
Sebagian siswa beranggapan membahas kasus-kasus yang ada lebih
akuntansi dengan matematika itu adalah banyak baik dari guru mata pelajaran
sama dalam kesulitanya karena sama-sama tersebut yang diberikan pada saat proses
melakukan kegiatan hitung-menghitung, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
sebenarnya tidaklah sama. Akuntansi berlangsung maupun mencari dari berbagai
dengan matematika dalam materi pelajaran sumber-sumber lainnya yang mengenai
hitung menghitung, di dalam akuntansi materi pengelolaan persediaan barang
materi hitung-menghitung hanya dipelajari dagang dan siswa benar-benar jelih dalam
sebatas penjumlahan, pengurangan, pemahaman terhadap materi tersebut.
perkalian dan pembagian. Sedangkan, dalam Dalam hal ini sebagian salah satu
matematika tidak hanya mempelajari permasalahan-permasalahan mengenai
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembelajaran akuntansi yang ingin dibahas
pembagian, akan tetapi memperlajari oleh peneliti dalam masalah ini, agar faktor-
berbagai materi yang cukup luas dalam faktor dalam pembelajaran akuntansi yang
hitung-menghitung dan berbagai materi dianggap siswa yang sangat sulit dan
lainnya. menjadi masalah terbesar dalam
Akuntansi mata pelajaran yang pembelajaran akuntansi dapat dipecahkan
mudah untuk dipelajari apa bila kita dan ditemukannya jalan keluarnya. Agar
bersungguh-sungguh, penuh ketelitian, pembelajaran akuntansi dapat lebih baik dan
kerapian dan ketekunan dengan kata lain bukan sebagai pembelajaran yang sulit dan
akuntansi itu seni dalam mencatat. Karena, masalah terbesar dalam pembelajaran
di tahap awal sebagai titik tolak kita akuntansi.
beranjak dalam mengikuti langkah-langkah
materi selanjutnya dalam pelajaran METODE PENELITIAN
akuntansi, dengan keinginan tahu dalam Konsisten dengan metodologi
menyusun laporan keuangan apakah rugi penelitian dan masalah yang dijelaskan
atau laba itu sangat memacu kita dalam sebelumnya, penelitian ini adalah penelitian
menyusun laporan keuangan perusahaan. kualitatif. Menurut Sugiyono (2007: 1),
Bagi yang suda mahir/paham dalam metode penelitian kualitatif adalah metode
menyusun laporan keuangan, apabila kita yang digunakan untuk mempertimbangkan

151
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

keadaan objek yang alamiah, dimana


Proses Kegiatan Belajar
peneliti berperan, pengumpulan data Mengajar (KBM) tetap
dilakukan melalui triangulasi, analisis data dilaksanakan
bersifat induktif dan hasil penelitian sebagaimana mestinya
kualitatif bermakna. daripada digeneralisasi. sesuai dengan ketentuan
Penelitian ini mencari tahu dan memperoleh yang ditetapkan di
wawasan, masalah dan informasi penting sekolah tersebut. Siswa
Cara
yang mengalami
tentang kesulitan belajar. 4. Pencapaian
kesulitan dalam belajar
Tujuan
selalu dibimbing agar
Analisis Domain faktor-faktor penyebab
No Hubungan Bentuk kesulitan belajarnya
dapat teratasi dan
Analisis Faktor-Faktor
memperoleh jalan
Penyebab Kesulitan
keluarnya/pemecahan
Belajar Mata Pelajaran
masalah.
Akuntansi Keuangan
1. Jenis
(Intermediate) pada
Materi Pengelolaan Menyeimbangkan antara
Persediaan Barang pemahaman siswa kelas
Dagang XI program keahlian
SMK Negeri 1 Kota akuntansi nilainnya tidak
2. Tempat sesuai dengan keriteria
Jambi
ketuntasan minimal
Di dalam proses Kegiatan (KKM) yang mengalami
Belajar Mengajar (KBM) kesulitan dalam belajar,
berlangsung, masih dengan guru mata
banyak siswa yang 5. Fungsi
pelajaran akuntansi
merasakan kesulitan keuangan (intermediate).
dalam belajar mata Sejauh mana materi yang
pelajaran akuntansi sudah dipahami oleh
keuangan (intermediate) siswa untuk menganalisis
khususnya pada materi faktor-faktor penyebab
3. Alasan
pengelolaan persediaan kesulitan siswa-siswi
barang dagang. Hal ini dalam belajar mata
disebabkan karena pelajaran tersebut.
banyaknya faktor-faktor
penyebab kesulitan
belajar yang mereka
rasakan, baik dari faktor
intren maupun faktor
ekstren.

152
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

Siswa yang nilainya tidak (perantara) dokumen manajemen


sesuai keriteria persediaan
ketuntasan minimal a. Kurangnya pemahaman siswa
(KKM) yang mengalami mempelajari mata pelajaran
kesulitan dalam belajar,
akuntansi keuangan
dapat bertanya lebih jelas
kepada guru mata (intermediate) pada materi
pelajaran akuntansi pengelolaan persediaan barang
keuangan (intermediate) dagang.
di luar jam pelajaran atau b. Sulitnya mata pelajaran akuntansi
6. Prosedur
sewaktu jam istirahat keuangan (intermediate) pada
sekolah dan memberikan materi pengelolaan persediaan
saran kepada pihak
barang dagang untuk menganalisis
sekolah yang
berkewajiban untuk sistem pencatatan dalam
menangani faktor-faktor mengidentifikasi dan
penyebab kesulitan dalam membukukan mutasi persediaan
belajar lainnya selama ke kartu persediaan serta mencari
dalam lingkungan nilai persediaan dengan
sekolah. menggunakan kelima metode baik
secara sistem pencatatan
Siswa nilainnya di bawah inventarisasi fisik/ periodik
keriteria ketuntasan
(physical inventory system)
minimal (KKM) yang
mengalami kesulitan maupun sistem pencatatan
dalam belajar, tetap perpetual/permanen dan membuat
dapat mengikuti proses laporan persediaan.
7. Manfaat Kegiatan Belajar c. Adanya faktor intern dan faktor
Mengajar (KBM) ektren yang menjadi salah satu
berlangsung untuk materi penyebab kesulitan belajar siswa
pelajaran selanjutnya
kelas XI program keahlian
dalam mata pelajaran
akuntansi keuangan akuntansi.
(intermediate). 2. Tempat terlaksananya penelitian ini di
SMK Negeri 1 Kota Jambi terletak di Jl.
Sumber: Olahan Data Peneliti Jend A Thalib, Kelurahan Simp IV Sipin
Jambi, Kecamatan Telanaipura, Kota
Analisis Taksonomi Jambi, Provinsi Jambi.
1. Analisis faktor penyebab kesulitan 3. Alasan siswa kelas XI program keahlian
dalam pembelajaran akuntansi keuangan akuntansi masih mengalami kesulitan
(menengah) mata kuliah manajemen dalam belajar mata pelajaran akuntansi
persediaan dokumen pada siswa adalah keuangan (intermediate) pada materi
sebagai berikut: Analisis faktor-faktor pengelolaan persediaan barang dagang
yang menyebabkan kesulitan dalam adalah sebagai berikut:
mempelajari topik akuntansi keuangan

153
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

a. Kurang tingginya tingkat b. Siswa kelas XI program keahlian


pemahaman mereka dalam akuntansi yang nilainya di bawah
mempelajarai mata pelajaran Keriteria Ketuntasan Minimal
akuntansi keuangan (intermediate) (KKM) dapat bertanya pada guru
pada materi pengelolaan persediaan mata pelajaran akuntansi keuangan
barang dagang. (intermediate) di saat jam istirahat
b. Tidak mengertinya penjelasan yang sekolah.
diberikan guru pada saat c. Siswa kelas XI program keahlian
menjelaskan mata pelajaran akuntansi yang nilainya di bawah
akuntansi keuangan (intermediate) KKM dapat mendiskusikan mata
pada materi pengelolaan persediaan pelajaran akuntansi keuangan
barang dagang di depan kelas. (intermediate) pada siswa yang
c. Banyaknya gangguan-gangguan nilainya di atas KKM.
yang dirasakan siswa tersebut saat d. Siswa kelas XI program keahlian
belajar mata pelajaran akuntansi akuntansi yang nilainya di bawah
keuangan (intermediate) pada materi KKM diharapkan lebih banyak
pengelolaan persediaan barang membaca buku-buku yang mengenai
dagang salah satunya gangguan dari mata pelajaran tersebut dan banyak
teman-teman. mengerjakan soal-soal latihan.
4. Cara pencapaian tujuan adalah proses 5. Fungsi dari menyeimbangkan antara
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap pemahaman siswa kelas XI program
dilaksanakan sebagaimana mestinya keahlian akuntansi nilainnya di bawah
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan keriteria ketuntasan minimal (KKM)
di sekolah tersebut. Siswa yang yang mengalami kesulitan dalam belajar,
mengalami kesulitan dalam belajar dengan guru mata pelajaran akuntansi
selalu dibimbing agar faktor-faktor keuangan (intermediate) sejauh mana
penyebab kesulitan belajarnya dapat materi yang sudah dipahami oleh siswa
teratasi dan memperoleh jalan untuk menganalisis faktor-faktor
keluarnya/pemecahan masalah adalah penyebab kesulitan siswa dalam belajar.
sebagai berikut: Sebab dalam Kegiatan Belajar Mengajar
a. Siswa kelas XI program keahlian (KBM) berlangsung pada dasarnya
akuntansi yang nilainya di bawah siswa tersebut sama di berikan kepada
Keriteria Ketuntasan Minimal siswa kelas XI program keahlian
(KKM) untuk bisa melanjutkan akuntansi nilainnya di atas keriteria
materi selanjutnya walaupun dalam ketuntasan minimal (KKM) dalam
materi pengelolaan persediaan penyampaian materi yang diberikan oleh
barang dagang belum bisa dikatan guru di dalam kelas yang dituntut untuk
tuntas/lulus dengan catatan selalu bisa memahami mata pelajaran yang
dibimbing sebelum melaksanakan diberikan oleh guru tersebut, tetapi
ujian semester. perbedaan kecerdasan IQ siswa tersebut
yang dapat menjadi perbedaan daya

154
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

kecerdasannya sehingga menimbulkan b. Siswa kelas XI program keahlian


faktor-faktor penyebab kesulitan belajar akuntansi yang nilainya di bawah
siswa dalam mata pelajaran akuntansi Keriteria Ketuntasan Minimal
keuangan (intermediate) pada materi (KKM) tidak sesuai cara
pengelolaan persediaan barang dagang. pengajarannya dengan Siswa kelas
6. Prosedur XI program keahlian akuntansi yang
a. Siswa kelas XI program keahlian nilainya di atas Keriteria Ketuntasan
akuntansi yang nilainya di bawah Minimal (KKM).
Keriteria Ketuntasan Minimal 8. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan
(KKM) harus lebih bersungguh- pada tanggal 08 Oktober 2012 sampai
sungguh dalam belajar mata dengan 08 Januari 2013.
pelajaran tersebut.
b. Siswa kelas XI program keahlian HASIL PENELITIAN DAN
akuntansi yang nilainya di bawah PEMBAHASAN
Keriteria Ketuntasan Minimal Hasil Penelitian
(KKM) harus lebih mampu Analisis Komponensial
menganalisis mata pelajaran tersebut Hasil analisis komponensial yang
c. Siswa kelas XI program keahlian terdapat dalam penelitian ini adalah siswa
akuntansi yang nilainya di bawah kelas XI program keahlian akuntansi yang
Keriteria Ketuntasan Minimal nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan
(KKM) harus memiliki motivasi Minimal (KKM) yang mengalami kesulitan
belajar yang tinggi dengan prisip belajar mata pelajaran akuntansi keuangan
“aku harus bisa-SMK bisa” (intermediate) pada materi pengelolaan
d. Guru juga harus dituntut lebih persediaan barang dagang dalam proses
berkompeten dalam memberikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
materi pembelajaran kepada berlangsung, adanya pemecahan-pemecahan
siswanya khusunya siswa kelas XI masalah adalah sebagai berikut:
program keahlian akuntansi yang 1. Guru-guru mata pelajaran akuntansi
nilainya di bawah KKM agar bisa khusunya pada mata pelajaran akuntansi
mengerti untuk mempelajari mata keuangan (intermediate) hendaknya
pelajaran akuntansi keuangan mengadakan sosialisasi secara
(intermediate) pada materi mendalam terhadap siswa kelas XI
pengelolaan persediaan barang mengenai materi pembelajaran
dagang. pengelolaan persediaan barang dagang.
7. Manfaat 2. Siswa kelas XI program keahlian
a. Siswa kelas XI program keahlian akuntansi secara keseluruhan hendaknya
akuntansi yang nilainya di bawah lebih meningkatkan semangat belajarnya
KKM tetap dapat melanjutkan materi agar mendapatkan nilai di atas Keriteria
pelajaran akuntansi keuangan Ketuntasan Minimal (KKM).
(intermediate). 3. Dilakukannya latihan-latihan, ulangan
harian dan remedial yang lebih

155
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

mendalam secara langsung, terstruktur dan mengerti dalam mata pelajaran tersebut
dan kontinju. yang diberikan oleh guru tersebut. Ada pun
4. Siswa kelas XI program keahlian faktor-faktor penyabab kesulitan belajar
akuntansi yang nilainya di atas Keriteria mata pelajaran akuntansi keuangan
Ketuntasan Minimal (KKM) hendaknya (intermediate) pada materi pengelolaan
mau berbagai ilmu kepada temannya persediaan barang dagang siswa kelas XI
yang mengalami kesulitan belajar. program keahlian akuntansi di SMK Negeri
5. Siswa yang mengalami kesulitan belajar 1 Kota Jambi adalah sebagai berikut:
yang nilainya di bawah Keriteria 1. Dalam hal pemahaman, siswa kelas XI
Ketuntasan Minimal (KKM) jangan program keahlian akuntansi yang
pernah menyerah untuk belajar, selalu nilainya di bawah Keriteria Ketuntasan
semangat dan jangan malu bertanya Minimal (KKM) pada mata pelajaran
kepada siswa khususnya mengenai mata akuntansi keuangan (intermediate)
pelajaran akuntansi keuangan khususnya materi pengelolaan
(intermediate) pada materi pengelolaan persediaan barang dagang. Hal ini
persediaan barang dagang. disebabkan karena kurangnya
6. Guru-guru mata pelajaran akuntansi pemahaman siswa dalam menganalisis
keuangan (intermediate) hendaknya mata pelajaran tersebut sehingga siswa
lebih kompeten dalam mempersiapkan kelas XI program keahlian akuntansi
pembelajaran untuk siswa pada saat tidak paham dan mengerti dan
mengajar di kelas agar siswa yang mengakibatkan siswa tersebut
mengalami kesulitan dalam belajar dapat mengalami kesulitan dalam belajar.
teratasi dan memperoleh jalan 2. Dalam hal faktor-faktor penyebab
keluarnya/pemecahan maslah. kesulitan belajar siswa, siswa kelas XI
program keahlian akuntansi yang
Analisis Tema Budaya nilainya di bawah Keriteria Ketuntasan
Faktor-faktor yang menyebabkan Minimal (KKM) tersebut mengatakan
kesulitan belajar siswa kelas XI program bahwa faktor-faktor yang menyebabkan
keahlian akuntansi yang nilainya di bawah mereka kesulitan dalam belajar di
Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada karenakan ada dua faktor yaitu faktor
mata pelajaran akuntansi keuangan intren dan faktor ektren, di mana faktor
(intermediate) khususnya materi intren berasal dari dalam diri siswa
pengelolaan persediaan barang dagang. tersebut seperti tidak menyukai mata
Siswa tersebut mengharapkan dalam proses pelajaran tersebut, tidak menyukai guru
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mata pelajaran tersebut dan merasa tidak
berlangsung hendaknya lebih kondusif dan suka dalam belajar. Faktor ektren berasal
berjalan sesuai dengan apa yang telah dari berbagai sumber yang membuat
direncanakan dan diterapkan oleh pihak siswa tersebut tidak konsentrasi dalam
sekolah sehingga siswa kelas XI program belajar seperti gangguan dari teman-
keahlian yang nilainya di bawah Keriteria teman, kebisingan yang timbul dari luar
Ketuntasan Minimal (KKM) dapat paham

156
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

dan masalah yang timbul dari keluarga guru menggunakan metode ceramah dan
siswa tersebut. berbagai kesulitan lainnya.
3. Dalam hal materi pembelajaran 5. Guru-guru mata pelajaran akuntansi
pengelolaan persediaan barang dagang, khususnya mata pelajaran akuntansi
kebanyakan siswa tersebut tidak paham keuangan (intermediate) siswa kelas XI
dan susah untuk mengerti apa yang program keahlian akuntansi yang
dijelaskan oleh guru mata pelajaran nilainnya di bawah Keriteria Ketuntasan
tersebut, dalam proses Kegiatan Belajar Minimal (KKM), sebaiknya lebih
Mengajar (KBM) berlangsung sehingga memperhatikan minat, motivasi dan cara
menimbulkan kesulitan dalam belajar belajar yang siswa sukai dan menganti
yang dirasakan siswa tersebut. Misalnya penggunaan metode dan model
dalam mengidentifikasi dan pembelajaran guru tersebut, agar minat,
membukukan mutasi persediaan ke kartu motivasi dan cara belajar yang siswa
persediaan dengan menggunakan dua sukai dapat membantu siswa tersebut
sistem pencatatan barang dagang yaitu: tidak mengalami kesulitan lagi dalam
sistem pencatatan inventarisasi belajar.
fisik/periodik (physical inventory Dengan demikian menganalisis
system) dan sistem pencatatan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar
perpetual/permanen dan dalam mencari mata pelajaran akuntansi keuangan
nilai persediaan dengan menggunakan (intermediate) pada materi pengelolaan
kelima metode yaitu: Masuk Pertama persediaan barang dagang siswa kelas XI
Keluar Pertama (MPKP)/First In First program keahlian akuntansi di SMK Negeri
Out (FIFO), Masuk Terakhir Keluar 1 Kota Jambi. Berdasarkan faktor-faktor
Pertama (MTKP)/Last In First Out penyebab kesulitan belajar yang dirasakan
(LIFO), rata-rata sederhana (simple siswa kelas XI program keahlian akuntansi
average method), rata-rata tertimbang yang nilainya di bawah Keriteria Ketuntasan
(weight average method) dan identifikasi Minimal (KKM) maka dibutuhkan adanya
atau tanda pengenal khusus (specific suatu pemecahan terhadap faktor-faktor
identification method). Pada akhir penyebab kesulitan belajar tersebut, adapun
periode akuntansi, kesulitan yang di pemecahan masalah yang dilakukan oleh
rasakan siswa tersebut pada saat para siswa kelas XI program keahlian
membuat laporan persediaan barang akuntansi yang nilainya di bawah Keriteria
dagang. Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai dengan
4. Dalam hal Kegiatan Belajar Mengajar hasil wawancara yang dilakukan oleh
(KBM), siswa tersebut mengalami peneliti adalah sebagai berikut: 1) Cari buku
kesulitan belajar juga dalam mata tambahan di perpustakaan sekolah dan
pelajaran lainnya seperti mata pelajaran perpustakaan luar yang berkaitan dengan
adaftif dan normative selain mata topik akuntansi keuangan (menengah),
pelajaran produktif/kejuruan (mata terutama literatur manajemen persediaan. 2)
pelajaran akuntansi). Kesulitan yang Siswa mencari literatur dan contoh
dirasakan siswa tersebut kebanyakan pertanyaan yang lebih komprehensif dalam

157
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

berbagai bentuk dalam sistem pencatatan persediaan bahan sulit untuk dipahami
dan metode yang digunakan untuk karena harus menggunakan analisis tingkat
mengidentifikasi dan mencatat lonjakan tinggi. Ketika guru tidak memahami topik,
inventaris pada kartu inventaris saat meneliti memberikan materi sedetail atau sejelas
nilai inventaris di Internet (jejaring sosial). mungkin untuk melanjutkan ke materi
3) Siswa bertanya, berdiskusi dan bekerja berikutnya membuat siswa mudah pusing
dalam kelompok dengan teman yang dan tidak mengerti apa yang disampaikan
memahami dan memahami topik akuntansi guru di sana. kelas selama kegiatan belajar
keuangan (menengah) tentang manajemen mengajar (KBM).
persediaan. 4) Siswa yang mengalami 1. Faktor-faktor penyebab kesulitan
kesulitan belajar sering meminta materi belajar dalam mata pelajaran
kepada gurunya di luar jam sekolah atau akuntansi keuangan (intermediate)
pada saat libur sekolah. 5) Siswa yang pada materi pengelolaan persediaan
mengalami kesulitan belajar sering barang dagang.
mengulang materi yang dipelajari di sekolah Berdasarkan hasil wawancara
dan berdiskusi kembali di rumah dengan dengan siswa kelas XI program keahlian
mengerjakan soal latihan yang berbeda, akuntansi yang nilainya di bawah Keriteria
sehingga lebih memahami dan menguasai Ketuntasan Minimal (KKM), siswa tersebut
topik akuntansi keuangan (menengah) pada mengatakan bahwa faktor-faktor yang
perangkat keras manajemen persediaan. menyebabkan kesulitan belajar dalam mata
pelajaran akuntansi keuangan (intermediate)
Temuan-Temuan Penelitian pada materi pengelolaan persediaan barang
Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan dagang tersebut memiliki dua sumber,
(Intermediate) pada Materi Pengelolaan diantaranya faktor intren dan faktor ekstren.
Persediaan Barang Dagang. Pemahaman Di mana faktor intren bersumber dari dalam
dalam mempelajari mata pelajaran akuntansi diri siswa tersebut secara individu adalah
keuangan (intermediate) pada materi siswa tidak suka belajar mata pelajaran apa
pengelolaan persediaan barang dagang. pun yang diberikan oleh guru dalam proses
Berdasarkan hasil wawancara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
dengan siswa kelas XI akuntansi dapat berlangsung, tidak suka dengan mata
diketahui bahwa dalam pembelajaran pelajaran akuntansi keuangan (intermediate)
akuntansi keuangan topik (menengah) khusunya materi pengeloaan persediaan
materi manajemen persediaan digunakan barang dagang, tidak suka dengan guru yang
oleh seluruh siswa kelas XI umum. Program mengajar mata pelajaran akuntansi
akuntansi menurut kriteria komprehensif keuangan (intermediate) khusunya materi
minimal (KKM) yang sedang dipelajari pengeloaan persediaan barang dagang
masih kurang memahami topik akuntansi tersebut.
keuangan (menengah) pada manajemen Di mana faktor ektern bersumber
persediaan. Siswa kelas XI program dari dingkungan sekolah dan keluarga
Akuntansi mengatakan bahwa secara teori, adalah gangguan yang terjadi dari
topik akuntansi keuangan pada manajemen lingkungan sekolah seperti keributan/

158
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

kebisingan yang timbul dari luar ruangan persatu transaksi ke dalam sistem pencatatan
kelas atau lingkungan sekolah dan adanya tersebut dalam mengidentifikasi dan
gangguan dari teman-teman pada saat proses membukukan mutasi persediaan ke kartu
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) persediaan.
berlangsung. Gangguan yang terjdi Dalam pencatatan penilaian
dilingkungan keluarga seperti timbulnya persediaan barang dagang untuk mencari
masalah-masalah keluarga yang jumlah HPP dan jumlah nilai persediaan
mengakibatkan terganggunya konsentrasi akhir dengan menggunakan metode adalah
siswa tersebut pada saat belajar. sebagai berikut: 1) Masuk Pertama Keluar
2. Kesulitan dalam mengidentifikasi dan Pertama (MPKP)/First In First Out (FIFO),
mencatat pergerakan persediaan pada 2) Masuk Terakhir Keluar Pertama
kartu persediaan menggunakan kedua (MTKP)/Last In First Out (LIFO), 3) rata-
sistem pencatatan persediaan untuk rata sederhana (simple average method), 4)
mengetahui HPP/total periode rata-rata tertimbang (weight average
persediaan akhir sesuai metode yang method) dan 5) identifikasi atau tanda
digunakan dan pada akhir periode pengenal khusus (specific identification
akuntansi. dengan membuat laporan method).
persediaan. Di antara dari kelima metode
Berdasarkan hasil wawancara tersebut siswa yang mengalami kesulitan
dengan siswa kelas XI program keahlian pada umumnya paling sulit dalam
akuntansi yang nilainya di bawah Keriteria menggunakan metode rata-rata sederhana
Ketuntasan Minimal (KKM) di SMK Negeri (simple average method) sebab sesuai
1 Kota Jambi, kesulitan yang dialami siswa dengan alasan siswa tersebut mengatakan
tersebut pada saat mengidentifikasi dan sulit dalam mengerjakan soal-soal latihan
membukukan mutasi persediaan ke kartu dengan menggunakan metode tersebut, di
persediaan dengan menggunakan kedua dalam metode rata-rata sederhana (simple
sistem pencatatan tersebut yaitu sistem average method) cara mengerjakannya
pencatatan inventarisasi fisik/ periodik dengan menelaah lebih dalam untuk
(physical inventory system) dan sistem menentukan harga pokok penjualan barang
pencatatan perpetual/permanen. Dari kedua dagang per unit untuk dijual oleh pemilik
sistem pencatatan tersebut kebanyakan usaha setelah itu dengan memasukkan setiap
siswa mengalami kesulitan yang dirasakan transaksi yang terjadi secara teliti sebab
pada saat menggunakan metode perpetual/ transaksi yang terjadi antara transaksi satu
permanen dalam mengerjakan soal-soal dan lainnya saling berpengaruh secara
latihan maupun tugas di rumah (PR), di sistematis sehingga memiliki
mana letak kesulitan siswa tersebut yang ketergantungan antara yang satu dengan
dirasakannya adalah panjangnya jalan dalam yang lain dalam pengunaan metode ini
untuk menyelesaikan soal dengan untuk mencari nilai persediaan akhir barang
menggunakan sistem pencatatan dagang.
perpetual/permanen ini, serta menganalisis Untuk membuat laporan persediaan
setiap transaksi yang terjadi secara satu barang dagang siswa tersebut terkadang

159
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

paham saat melaksanakan tugas yang tersebut dan guru yang mengajarkan mata
diberikan oleh guru kurang memuaskan, di pelajaran tersebut.
mana dalam pembuatan laporan persediaan Penyebab kesulitan belajar pada
barang dagang siswa tersebut banyak mata pelajaran lainnya seperti banyaknya
mengalami kurang telitinya dan mengalami gangguan-gangguan dari lingkungan sekolah
kekeliruan dalam mengerjakan soal-soal dan keluarga yang mengakibatkan
latihan yang diberikan oleh guru mata rendahnya minat dan motivasi siswa tersebut
pelajaran tersebut, mengakibatkan kesalahan untuk belajar dan menerima mata pelajaran.
yang terjadi pada saat mengerjakan tugas A. Alternatif Pemecahaan Masalah yang
latihan dan tugas di rumah (PR). Dilakukan dan Diharapkan Terhadap
3. Penyebab kesulitan belajar dalam Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan
proses Kegiatan Belajar Mengajar Belajar Mata Pelajaran Akuntansi
(KBM) lainnya Keuangan (Intermediate) pada Materi
Berdasarkan hasil wawancara yang Pengelolaan Persediaan Barang
dilakukan Peneliti dengan siswa kelas XI Dagang
program keahlian akuntansi yang nilainya di Berdasarkan hasil observasi,
bawah Keriteria Ketuntasan Minimal wawancara, dan dokumen yang dilakukan
(KKM), ternyata bukan hanya mata oleh peneliti, muncullah alternatif yang
pelajaran akuntansi keuangan diterapkan oleh siswa kelas XI program
(intermediate), mata pelajaran produktif keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Kota
kejuruan program keahlian akuntansi saja Jambi yang nilainya di bawah Keriteria
yang dirasakn sulit, akan tetapi masih ada Ketuntasan Minimal (KKM) terhadap fsktor
mata pelajaran lainnya yang dirasakan sulit penyebab kesulitan belajar adalah: 1)
seperti mata pelajaran adaptif dan mata berdiskusi dengan siswa yang sudah
pelajaran normatif. mengerti dalam mata pelajaran tersebut, 2)
Mata pelajaran adaptif dan mata proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
pelajaran normatif yang dirasakan sulit tetap berlangsung sebagaimana mestinya
sebab salah satu dari alasan siswa tersebut yang telah ditetapkan, 3) melakukan latihan-
mengalami kesulitan mereka dalam latihan soal lebih banyak dan selalu
mempelajari mata pelajaran tersebut, pada mengerjakan soal pekerjaan rumah (PR), 4)
umumnya siswa tidak menyukai mata evaluasi pembelajaran dan remedial tetap
pelajaran tersebut karena siswa tersebut dilaksanakan tanpa terkecuali, 5) dalam hal
beranggapan mata pelajaran tersebut tidak bagaimana cara pembelajaran yang disukai
begitu penting dalam program keahlian siswa tersebut, tetap dipertimbangkan dan
akuntansi apa lagi mata pelajaran tersebut akan diklarifikasi oleh guru mata pelajaran
sulit untuk dipahami dan dimengerti, adanya tersebut.
siswa tersebut kurang menerima dengan Dari pengamatan peneliti dapat
guru mata pelajaran tersebut dan ada yang diketahui bahwa mahasiswa program XI
tidak suka dengan kedua-duanya baik dari akuntansi publik selalu lebih banyak
materi mata pelajaran yang diajarkan guru mendapat bimbingan dan bantuan sehingga
mahasiswa yang mengalami kesulitan

160
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

belajar mendapatkan solusi/pemecahan kepada siswa yang mengambil program


masalah dan mahasiswa tersebut tetap dapat keahlian akuntansi di Sekolah Menengah
mengikuti proses belajar mengajar. (KBM) Kejuruan Bisnis dan Manajemen (SMK
kegiatan yang berlangsung untuk mata BM). Mata pelajaran produktif adalah
pelajaran. mata pelajaran produksi/kejuruan pembelajaran kejuruan yang merupakan
lainnya. kemampuan khusus yang diberikan kepada
Pemecahan masalah yang dilakukan siswa sesuai dengan program keahlian yang
dan diharapkan oleh siswa Kelas XI dipilihnya. Sekolah yang Peneliti lakukan
Program Studi Akuntansi di SMK Negeri 1 adalah SMK Negeri 1 Kota Jambi, yang
Kota Jambi yang mendapat nilai di bawah mengambil program keahlian akuntansi,
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk untuk sebagai modal awal mereka kelak
kesulitan akademik belajar akuntansi sabagai seorang akuntan setelah lulus dari
keuangan dalam pengelolaan persediaan SMK nantinya yang memiliki kompetensi
barang dan bahan adalah: 1) guru perlu yang ahli dan unggul dibidangnya, serta
menjelaskan objek secara lebih detail/jelas bekal untuk melaksanakan Pendidikan
agar siswa dapat memahami dan memahami Sistem Ganda (PSG) di Dunia Industri dan
pelajaran, 2) guru mata pelajaran tidak Dunia Usaha (DUDI) pada saat duduk di
terlalu mengandalkan buku saat mengajar, kelas XII.
3) guru mata pelajaran menjelaskan lebih Mata pelajaran tersebut lahir seturut
banyak menggunakan contoh yang berbeda dengan tuntutan perkembangan zaman yang
dengan banyak pertanyaan, 4) guru banyak menghendaki adanya desentralisasi,
bertanya lebih banyak latihan dan sering fleksibilitas dan keluwesan ketika saat
mengerjakan pekerjaan rumah (PR), 4) saat bersaing di dunia pasar kerja lulusan
istirahat, guru mengajarkan mata pelajaran Sekolah Menengah Kejuruan Bisnis dan
penting waktu siswa bertanya dan berdiskusi Manajemen (SMK BM) khususnya SMK
pelajaran, 6) keadaan lingkungan sekolah Negeri 1 Kota Jambi.
harus benar-benar baik, berperilaku baik Faktor-faktor penyebab kesulitan
agar tidak menimbulkan gangguan, belajar mata pelajaran tersebut merupakan
memaksa siswa untuk fokus menyusui saat mata pelajaran yang salah satunya mata
pembelajaran terganggu, 7) siswa yang pelajaran sulit untuk dipahami dan
mengalami kesulitan belajar harus c dimengerti oleh siswa.
membimbing sampai anda benar-benar Sebenarnya bukan hanya pada materi
paham dan paham dengan dokumen pengelolaan persediaan barang dagang saja
tersebut, siapa yang sudah mengerti dan yang dirasakan/ dialami siswa sulit dalam
mengerti tentang dokumen tersebut, mohon belajar, masih ada lagi materi-materi yang
bagikan ilmunya bagi yang belum paham dirasakan oleh siswa tersebut sulit dalam
dan bersimpati dengan saya. menganalisis mata pelajaran tersebut,
misalnya materi lain seperti mengelola
Penbahasan administrasi kas di Bank, mengelola kartu
Mata pelajaran tersebut merupakan piutang, mengelola kartu utang dan
mata pelajaran produktif yang diberikan menganalisis surat-surat berharaga.

161
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

Berdasarkan hasil wawancara dan tersebut dalam proses Kegiatan Belajar


observasi yang dilakukan Peneliti, siswa Mengajar (KBM) berlangsung.
kelas XI program keahlian akuntansi SMK 6. Kesulitan yang dirasakn siswa tersebut
Negeri 1 Kota Jambi di dalam mempelajari setiap Kegiatan Belajar Mengajar
mata pelajaran akuntansi keuangan (KBM) berlangsung.
(intermediate) pada materi pengelolaan
persediaan barang dagang terdapat banyak KESIMPULAN
mengalami berbagai faktor-faktor yang Berdasarkan hasil penelitian dan
menyebabkan kesulitan dalam belajar. pembahasan dapat dikatakan bahwa siswa
Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar kelas XI program studi akuntansi di SMK
tersebut dalam berbagai hal adalah sebagai Negeri 1 Kota Jambi masih belum
berikut: memahami materi dengan baik.
1. Kurangnya pemahaman siswa dalam Penyebabnya karena siswa kesulitan dalam
mempelajari mata pelajaran tersebut. menganalisis materi yang diberikan oleh
2. Tingginya tingkat kesulitan yang guru dalam kegiatan belajar mengajar
dirasakan siswa dalam mempelajari mata (KBM), untuk mata pelajaran akuntansi
pelajaran tersebut. keuangan, terutama untuk dokumen
3. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pengelolaan, persediaan tidak sama. seperti
mata pelajaran dari berbagai faktor yang mata pelajaran akuntansi lainnya. di tingkat
mengganggu konsentrasi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
diantaranya faktor intren dan faktor Seperti kursus akuntansi kelas I untuk
ekstren perusahaan komersial dan jasa dan kursus
4. Berbagai materi yang ada dalam materi akuntansi biaya kelas XII (industri).
pengelolaan persediaan barang dagang Berdasarkan temuan di atas, peneliti dapat
yang sulit dirasakn siswa tersebut menyarankan siswa kelas XI program
diantaranya adalah sebagai berikut: akuntansi SMK Negeri 1 Kota Jambi untuk
a. Materi dalam mengidentifikasi dan terus belajar terus menerus dan mencari
membukukan ke kartu persediaan berbagai sumber referensi untuk mendukung
dengan mengunakan dua sistem pembelajaran dan perkembangannya,
pencatatan barang dagang memahami keadaan sekolah, rumah, dan
b. Saat mencatat persediaan untuk lingkungan masyarakat yang menyebabkan
menemukan total harga pokok kesulitan belajar. Faktor internal dan
penjualan dan nilai total persediaan eksternal dalam akuntansi keuangan
akhir menggunakan lima metode (menengah) mata kuliah manajemen
dan, persediaan dapat diatasi dan solusi/masalah
c. Pada akhir periode akuntansi diperoleh.
membuat laporan persediaan barang
dagang. DAFTAR PUSTAKA
5. Tidak menyukai cara pembelajaran yang Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan
Bagi Anak Berkualitas Belajar.
diberikan oleh guru mata pelajaran
Jakarta: Rineka Cipta.

162
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

Burhan, Bungin. 2005. Analisis Data Biaya. Purbalingga: PT Eureka


Penelitian Kualitatif: Pemahaman Media Aksara.
Filosofis dan Metodologi ke Arah Patilima, Hamid. 2007. Metode Penelitian
Penguasaan Model Aplikasi. PT Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Raja Grafindo Persada: Jakarta. Poerwadarminta. 1990. Kamus Umum
Dimyanti & dkk. 2006. Belajar dan Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Pustaka.
Cipta. Rosmiati; dan Hutabarat, Zuhri Saputra.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi 2021. Hasil Belajar Akuntansi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dengan Menggunakan Model
Handoko, Yuliani & dkk. 2005. Akuntansi Pembelajaran Berbasis Collaborative
2: Kurikulum 2004 Kelas 2 SMA. Learning Siswa Sma Kota Jambi. 9
Jakarta: Bumu Aksara. (2): 80-85.
Jusup, Al Haryono. 2005. Dasar-Dasar Santrock, Jhon W. 2009. Psikologi
Akuntansi: Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan. Edisi 3. Terjemahan
Ekonomi YKPN: Yogyakarta. diantar Angelica. Salemba
Lumbantobing, Astuti. 2012. Kendala- Humanika: Jakarta.
Kendala Dihadapi Guru dalam Saudagar, Fachruddin. 2008. Gerbang
Penerapan KTSP pada Mata Penelitian Pendidikan Kualitatif.
Pelajaran Akuntansi dan Jambi: Yayasan FORKKAT Jambi.
Kewirausahaan di SMKN 1 Kota Slameto. 20012. Belajar dan Faktor-faktor
Jambi PIPS FKIP. UNJA: Skripsi. yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Maas, Markus.2008. Faktor-Faktor Cipta.
Kesulitan Belajar Akuntansi Siswa Sucipto, Toto & dkk. 2011. Akuntansi
IPS SMAK BPK. Sukabumi: (Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Penabur. dan Perusahaan Dagang). Jakarta:
Moleong, Lexy. 2007. Metode Penelitian Yudhistira.
Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: Subini, Nini. 2011. Mengatasi Kesulitan
CV Sinar Baru. Belajar pada Anak. Yogyakarta:
Moelyati & dkk. 2000. Akuntansi Keuangan Javalitera.
Kelas XI SMK (Kelompok Bisnis dan Sukardi. 1991. Penuuntun Praktis
Manajemen). Jakarta: Yudhistira. Usahawan. Jakarta: Arcan.
Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi
dan Bimbingan terhadap Kesulitan Pendidikan dengan Pendidikan
Belajar Khusus. Jogjakarta: Nuha Baru. Bandung: Rosda.
Litera. Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian
Mulyono. 2007. Diagnosa dan Pemecahan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Kesulitan Belajar. Jakarta: Erlangga. Yujana, Lalu Hendry. 1994. Akuntansi
Mubyarto. 1997. Pengantar Ekonomi Keuangan. Jakarta: Lembaga
Pendidikan. Jakarta: LP3S. Penerbit Fakultas Ekonomi
Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Universitas Indonesia.
Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Yuliani, Ria. 2011. Peranan Pedagang
Mada University Pres. Pengumpul dalam Menunjang
Nurdin; Sembiring, Benar; Phongsavath, Perekonomian Petani Kelapa Sawit
Phousith; Rahmawati; dan Hutabarat, di Desa Bangun Seranten
Zuhri Saputra. 2022. Akuntansi Kecamatan Muara Tabir Kabupaten

163
EKLEKTIK: Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Volume 5 No. 2 (Desember 2022)

Tebo Jurusan PIPS FKIP. UNJA:


Skripsi.
Zuriah, Nurul. 2006. Metode Penelitian
Sosial dan Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.

164

Anda mungkin juga menyukai