PENERAPAN METODE
PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN PADA SISWA SMA
Amir Mahmud1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifvitas
penerapan metode problem posing dalam pembelajaran
akuntansi, khususnya pokok bahasan laporan keuangan.
Penelitian ini merupakan eksperimen semu. Populasi
penelitian adalah seluruh siswa XI SMA N 1 Wanasari
Brebes berjumlah 180 orang yang terbagi dalam empat
kelas. Sampel penelitian diambil berdasarkan cluster
random sampling. Variabel dalam penelitian ini yaitu
prestasi belajar dengan metode problem posing dan
prestasi belajar dengan menggunakan metode
konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan
dokumentasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdaapt perbedaan prestasi belajar akuntansi
antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode
problem dan metode konvensional. Metode problem
posing terbukti efektif dalam meningkatkan prestasi
belajar akuntansi siswa. Berdasarkan temuan tersebut,
disarankan kepada guru untuk mempertimbangkan
penggunaan metode problem posing dalam pembelajaran
akuntansi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1
Staf Pengajar Jurusan Akuntansi FE Unnes
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan
yang akan diteliti adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan pemahaman siswa
mengenai penyusunan laporan keuangan antara
penggunaan metode konvensional dengan metode
problem posing pada siswa kelas XI SMA N 1
Wanasari Brebes?
2. Apakah penerapan metode problem posing dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam penyusunan
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis ada/tidaknya perbedaan
pemahaman siswa mengenai penyusunan laporan
keuangan antara penggunaan metode konvensional
dengan metode problem posing pada siswa kelas XI
SMA N 1 Wanasari di Brebes.
2. Untuk menganalis efektivitas penerapan metode
problem posing dalam meningkatkan pemahaman
siswa pada materi penyusunan laporan keuangan.
Manfaat Penelitian
Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat dalam
memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan
kajian ilmu pendidikan, khususnya mengenai penerapan
metode pembelajaran problem posing pada mata
pelajaran akuntansi untuk menemukan konsep metode
pembelajaran yang dinilai efektif. Sedangkan secara
praktis, penelitian ini diyakini memberi rujukan bagi guru
unuk menerapkan metode problem posing (pengajuan
soal) sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran akuntansi.
LANDASAN TEORI
Prestasi Belajar
Pembelajaran yang berhasil adalah pembelajaran
yang mampu mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif dengan prestasi belajar siswa yang memuaskan.
Prestasi belajar yang memuaskan merupakan hal yang
didambakan oleh setiap peserta didik dalam
pembelajaran. Prestasi dijadikan indikator keberhasilan
seseorang dalam kegiatan belajar (Sardiman, 2003:49).
Kerangka Berfikir
Dalam proses pembelajaran akuntansi di sekolah
setiap guru senantiasa mengharapkan agar pembelajaran
berjalan secara efektif, dengan prestasi belajar siswa
yang optimal yang ditunjukkan dengan nilai tes yang
memuaskan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
keefektifan belajar dengan prestasi belajar yang optimal
adalah metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
Hadikusumo dan Sutarto (2003:33) berpendapat bahwa
metode pembelajaran pada dasarnya berfungsi sebagai
alat untuk mencapai tujuan. Untuk menentukan baik
tidaknya suatu metode diperlukan patokan (kriterium).
Salah satu kriterium utama yang menentukan dalam
penggunaan metode adalah tujuan yang akan dicapai.
Tujuan pembelajaran yang dimaksud adalah peningkatan
kompetensi siswa yang berarti meningkatnya prestasi
siswa dengan ditandai tingginya nilai yang diperoleh siswa
pada mata pelajaran tertentu. Sedangkan patokan
(kriterium) yang dimaksud adalah standar kompetensi
yang harus dicapai siswa. Standar kompetensi minimum
yang harus dicapai siswa adalah enam koma lima, dan
setiap tahunnya pemerintah akan selalu meningkatkan
standar kompetensi minimum yang harus dicapai siswa.
Pembelajaran akuntansi di SMA dengan metode
konvensional yang selama ini diterapkan, belum dapat
memenuhi tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hal ini
dibuktikan dengan masih rendahnya nilai raport siswa
pada mata pelajaran akuntansi, masih dibawah nilai
standar kompetensi minimal yaitu di bawah enam koma
lima. Pembelajaran akuntansi dengan metode
konvensional hanya mentransfer pengetahuan kepada
siswa, kurang membantu siswa untuk mencerna dan
membentuk pengetahuan mereka sendiri serta
memberdayakan mereka untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian kerangka berfikir di muka,
maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut:
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI SMA N 1 Wanasari Brebes berjumlah 180 orang
yang terbagi ke dalam empat kelas. Berdasarkan jumlah
kelas yang ada, selanjutnya diambil dua sampel kelas
secara acak setelah terlebih dahulu dilakukan uji
kesamaan varian. Satu kelas sebagai kelompok kontrol
dan satu kelas lainnya sebagai kelompok eksperimen.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini meliputi: Pertama, prestasi
belajar siswa dengan Metode Problem Posing (X1), yaitu
hasil belajar siswa yang diperoleh melalui metode
pembelajaran dimana siswa merumuskan kembali agar
lebih sederhana atau perumusan ulang soal yang ada
dengan beberapa perubahan agar lebih sederhana dan
dapat dikuasai. Kedua, prestasi belajar siswa dengan
Metode Konvensional (X2), yaitu hasil belajar siswa yang
diperoleh melalui proses pembelajaran dimana guru
menyampaikan materi dengan metode ceramah dan
pelatihan dengan drill.
Prosedur Eksperimen
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
semu (quasi eksperiment). Eksperimen semu adalah jenis
komparasi yaitu membandingkan pengaruh pemberian
suatu perlakuan (treatment) pada suatu objek (kelompok
eksperimen) serta melihat besar kecilnya pengaruh
perlakuannya.
Rancangan yang digunakan penelitian ini adalah
randomized-pre test-post test- contol-group atau desain
penelitian sebelum – sesudah dengan kelas kontrol.
Uji Hipotesis
Pengolahan data dengan menggunakan software
SPPS diperoleh hasil sebagai berikut dari jumlah 45 siswa
kelas eksperimen dan 44 siswa kelas kontrol diperoleh
nilai p-value= 0.000 < 0.05. Dengan demikian hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Pemahaman
siswa dalam penyusunan laporan keuangan secara
sifnifikan berbeda antara siswa yang diajar dengan
metode konvensional dan metode problem posing. Dari
perhitungan tersebut diperoleh nilai rata-rata kelas
eksperimen sebesar 72.71 dan kelas kontrol sebesar
64.59. Dengan demikian perbedaan tersebut
membuktikan keefektikan metode problem posing
dibandingkan dengan metode konvensional.
Selanjutnya untuk menguji efektivitas penerapan
metode problem posing, maka dilakukan uji beda sampel
berpasangan. Berdasarkan pengolahan data yang
dilakukan, diperoleh hasil terlihat p-value = 0.000 < 0.05.
Artinya ada perbedaan nilai rata-rata siswa dari sebelum
dan sesudah menerima pembelajaran pokok bahasan
laporan keuangan. Dari perhitungan tersebut diperoleh
nilai rata-rata pre test siswa kelas eksperimen sebesar
Pembahasan
Guru dan siswa merupakan dua unsur yang terlibat
dalam setiap penyelenggaraan proses pembelajaran di
kelas. Guru sebagai unsur utama dalam proses
pembelajaran. Oleh sebab itu guru harus merancang
metode pembelajaran yang efektif, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Salah satu
tolak ukur bahwa pembelajaran berkualitas atau tidak,
apat diketahui melalui hasil belajar siswa. Jika siswa-siswi
mempunyai hasil belajar yang tinggi, maka dapat
dikatakan bahwa proses pemelajaran di sekolah tersebut
memang berkualitas. Sebaliknya, jika hasil belajar siswa
rendah, besar kemungkinannya bahwa proses
DAFTAR PUSTAKA