Dosen :
Prof.Ir. Mochamad Teguh, MSCE, PhD
Asisten Dosen :
Hariadi Yulianto
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2015
fc
0,85fc
2
3
Regangan ec in []
dan SNI
ecu = 0,003
a = b1.c
Mn
Reg. Baja tlg.
Penampang beton
dengan beban
momen lentur (+)
Distribusi regangan
(e)
Apabila bebannya bertambah maka, pada balok terjadi deformasi dan regangan
tambahan yang menyebabkan timbulnya (atau bertambahnya) retak lentur di sepanjang
bentang balok.
Bila bebannya semakin bertambah, pada akhirnya akan menyebabkan keruntuhan
elemen struktur, yaitu pada saat beban luarnya mencapai kapasitas elemen
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
Pada kejadian momen lentur positif, ragangan tekan terjadi pada bagian atas balok, dan pada
bagian bawah tampang balok terjadi regangan tarik.
Regangan regangan ini menimbulkan tegangan tekan disebelah atas dan tegangan tarik di
bagian bawah, yang harus di tahan oleh balok.
Agar stabilitas terjamin, balok sebagai bagian sistem , harus mampu menahan tegangan
tekan dan tarik tsb.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
Asas Bernoulli:
Penampang rata tetap rata dan
tegak lurus sumbu memanjangnya, setelah elemen mengalami
lentur.
2.
Asas Navier:
Distr. linier
Regangan pada penampang
garis netral
terdistribusi secara linier
(berbanding lurus thd jaraknya
dari grs.netral)
Tidak berlaku untuk struktur lentur tinggi:
h/L 2/5
Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD
00 - 02
Regangan desak maks. untuk beton pada serat tepi desak ecu = 0,003
ecu = 0,003
Digunakan
dalam:
garis netral
ACI 318
dan
SNI
Parabola
Trapesium
E.P.P.
6.
es < ey fs = es . Es
fy
es ey fs = fy
ES = 200 000 MPa
ey
eu
Regangan tarik baja es
Tepi desak
a = b1 c
garis netral
0,85 fc
0,85
fc
a = b1 c
Cc
garis netral
(d a/2)
d
h
Mn = T. (d-a/2)
As
b
T
es ey
T = As . f y
Cc = (0,85.fc).a.b
Md = f . Mn
SFH = 0
T = Cc
As f y
a
(0,85 f c ) b
Md = 0,80 . Mn
0,85
fc
ecu = 0,003
ab = b1 cb
cb
Ccb
garis netral
(d ab/2)
h
Asb = ?
b
es = ey
0,003
cb
d
0,003 e y
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,
0,85 f a
Ccb =
(0,85.f
).a .b
Tbsb= Asbc . fyb
cSFH = 0b
f y T = C
b
cb
As
As
b
Jika syarat tsb tdk. terpenuhi Over Reinforced (Penampang Tidak Daktail)
Cs
As
0,85
fc
a = b1 c
Cc
s
garis netral
(d a/2)
Mn
h
As
ds
b
Asumsi: Tegangan Baja Tulangan
mencapai teg. leleh fy
Md = 0,80 . Mn
T = As . f y
Cc = (0,85.fc).a.b
Cs = As . fs
SFH = 0
T = Cc + Cs
Md = f . Mn
es ey
Mn = Cc(d-a/2) + Cs(d-d`s)
dicari c, sehingga
persm. ini terpenuhi !
As 0,75 Asb
Apabila jumlah batas penulangan tsb dapat dipenuhi akan
memberikan jaminan bahwa kehancuran daktail dapat berlangsung
dengan diawali meluluhnya tulangan baja tarik terlebih dahulu dan
tidak terjadi kehancuran getas yang bersifat mendadak.
AS
bd
maks 0,75 b
1,4
fy
As,min = (1,4/fy).bw.d
SK SNI-03-2847-2013:
As,min = (1,4/fy).bw.d
As , min
f c
bw d
4 fy
Alternativ lain (Asmin tidak perlu di cek lagi): As,terpasang 4/3 . As,analisis
As,min tidak boleh kurang dari tulangan susut dan suhu.
Jarak antar tulangan (pkp)
3 x tebal pelat
50 cm
DESAIN PELAT DAN BALOK BETON
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA