Anda di halaman 1dari 22

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON

TEORI KEKUATAN LENTUR


PADA STRUKTUR BALOK PERSEGI
PERTEMUAN KE-2

Dosen :
Prof.Ir. Mochamad Teguh, MSCE, PhD
Asisten Dosen :
Hariadi Yulianto
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2015

Sub Topik Bahasan


a.
b.
c.
d.
e.
f.

Dasar Kekuatan Lentur Nominal


Distribusi Tegangan Persegi dari Whitney
Analisis Penampang Persegi bertulangan tarik
Keadaan Regangan berimbang
Rasio Tulangan maksimum
Rasio Tulangan minimum

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Bahan Beton Bertulang


Beton
utk memperhitungkan pengaruh beban jangka panjang
Reduksi 15%

Tegangan desak sc [Mpa]

fc
0,85fc

2
3

Untuk perancangan penampang beton,


disederhanakan menjadi:
1. Parabola
2. Parabola + Garis Lurus
3. Gr.Lurus + Gr.Lurus Trapesium
4. Blok empat psg. panjang

digunakan dlm ACI 318

Regangan ec in []

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

dan SNI

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Bahan Beton Bertulang


Beton
0,85.fc

ecu = 0,003

a = b1.c

Mn
Reg. Baja tlg.

Penampang beton
dengan beban
momen lentur (+)

Distribusi regangan
(e)

Distribusi tegangan (s)


dengan blok beton tekan
empat persegi panjang
Faktor 0,85 utk memperhitungkan pengaruh beban jangka panjang
Faktor b1 utk memperhitungkan pengaruh mutu beton

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

DASAR KEKUATAN LENTUR NOMINAL


PENDAHULUAN
Beban yang terjadi pada struktur : a.l:
Beban gravitasi, beban2 lain, susut,
beban krn perubahan temperatur.

Menyebabkan adanya lentur dan


deformasi pada elemen struktur
Lentur pada balok merupakan
akibat dari adanya regangan yang
timbul karena adanya beban luar

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

DASAR KEKUATAN LENTUR NOMINAL


Balok beton sebelum retak

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

DASAR KEKUATAN LENTUR NOMINAL


Balok beton (retak)

Apabila bebannya bertambah maka, pada balok terjadi deformasi dan regangan
tambahan yang menyebabkan timbulnya (atau bertambahnya) retak lentur di sepanjang
bentang balok.
Bila bebannya semakin bertambah, pada akhirnya akan menyebabkan keruntuhan
elemen struktur, yaitu pada saat beban luarnya mencapai kapasitas elemen
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

DASAR KEKUATAN LENTUR NOMINAL


Balok beton (retak)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

DASAR KEKUATAN LENTUR NOMINAL


Balok beton bertulang

Pada kejadian momen lentur positif, ragangan tekan terjadi pada bagian atas balok, dan pada
bagian bawah tampang balok terjadi regangan tarik.
Regangan regangan ini menimbulkan tegangan tekan disebelah atas dan tegangan tarik di
bagian bawah, yang harus di tahan oleh balok.
Agar stabilitas terjamin, balok sebagai bagian sistem , harus mampu menahan tegangan
tekan dan tarik tsb.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Perancangan Elemen dengan Beban Lentur


Asumsi untuk analisis/design penampang
1.

Asas Bernoulli:
Penampang rata tetap rata dan
tegak lurus sumbu memanjangnya, setelah elemen mengalami
lentur.

2.

Asas Navier:

Distr. linier
Regangan pada penampang
garis netral
terdistribusi secara linier
(berbanding lurus thd jaraknya
dari grs.netral)
Tidak berlaku untuk struktur lentur tinggi:

- bentang sederhana: h/L 4/5


- balok menerus:
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

h/L 2/5
Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD
00 - 02

Perancangan Elemen dengan Beban Lentur


Asumsi untuk analisis/design penampang
3.

Regangan desak maks. untuk beton pada serat tepi desak ecu = 0,003

4. Distribusi tegangan desak beton dapat dianggap berbentuk:


parabola, trapesium atau empat persegi panjang (E.P.P)
Tepi desak

ecu = 0,003
Digunakan
dalam:
garis netral

ACI 318
dan
SNI
Parabola

Trapesium

E.P.P.

5. Bagian tarik beton diabaikan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Perancangan Elemen dengan Beban Lentur


Asumsi untuk analisis/design penampang
Tegangan tarik baja dianggap elastis linier plastis:

Tegangan tarik baja fs

6.

es < ey fs = es . Es

fy

es ey fs = fy
ES = 200 000 MPa
ey

eu
Regangan tarik baja es

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Perancangan Elemen dengan Beban Lentur


Distribusi Tegangan Desak Beton Bentuk E.P.P
ecu = 0,003

Tepi desak

a = b1 c

garis netral

0,85 fc

17MPa fc 28 MPa b1 = 0,85


fc > 28 MPa b1 = 0,85 ((fc 30)/7).0,05 dan b1 0,65
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Perancangan Elemen dengan Beban Lentur


Analisis Balok Tampang E.P.P dg. Tulangan Tunggal
ecu = 0,003
a

0,85
fc

a = b1 c

Cc

garis netral

(d a/2)

d
h

Mn = T. (d-a/2)

As
b

T
es ey

Asumsi: Tegangan Baja Tulangan


mencapai teg. leleh fy

T = As . f y
Cc = (0,85.fc).a.b

Md = f . Mn

SFH = 0
T = Cc

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

As f y
a
(0,85 f c ) b

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Md = 0,80 . Mn

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Perancangan Elemen dengan Beban Lentur


Balok Tampang E.P.P Keadaan Seimbang (Balance Condition)
Keadaan Seimbang (BalanceCondition): regangan beton mencapai ecu = 0,003
regangan tarik baja tepat mencapai tegangan leleh ey

Keadaan ini hanya teoritik


saja di atas kertas !
ab

0,85
fc

ecu = 0,003

ab = b1 cb

cb

Ccb

garis netral

(d ab/2)

h
Asb = ?
b

Mnb = Tb. (d - ab/2)


Tb

es = ey

Tegangan Baja Tulangan tepat


mencapai teg. leleh fy

0,003
cb
d
0,003 e y
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

0,85 f a

Ccb =
(0,85.f
).a .b
Tbsb= Asbc . fyb

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

cSFH = 0b

f y T = C
b

cb

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Perancangan Elemen dengan Beban Lentur


Under Reinforced Over Reinforced
Keadaan Under Reinforced (Penampang Daktail) jika As < 0,75 Asb (pada penamp. dg tlg. tunggal)
jika (As - As) < 0,75 Asb (pada penamp. dg tlg. rangkap)

As

penampang beton tidak mengalami


kegagalan struktural (mis. patah, hancur) secara mendadak, melainkan didahului oleh tanda2 awal yg berupa
retak-retak pada beton sisi tertarik dan
lendutan struktur yang besar.

As
b
Jika syarat tsb tdk. terpenuhi Over Reinforced (Penampang Tidak Daktail)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Perancangan Elemen dengan Beban Lentur


Analisis Balok Tampang E.P.P dg. Tulangan Rangkap
ecu = 0,003

Cs

As

0,85
fc

a = b1 c

Cc

s
garis netral

(d a/2)

Mn

h
As
ds

b
Asumsi: Tegangan Baja Tulangan
mencapai teg. leleh fy

Md = 0,80 . Mn

T = As . f y
Cc = (0,85.fc).a.b
Cs = As . fs

SFH = 0
T = Cc + Cs

(dg. fs = fy atau fs = es . Es)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

Md = f . Mn

es ey

Mn = Cc(d-a/2) + Cs(d-d`s)

dicari c, sehingga
persm. ini terpenuhi !

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Perancangan Elemen dengan Beban Lentur


Rasio Tulangan Maksimum
SNI Beton menetapkan pembatasan penulangan tarik, yaitu
jumlah tuangan tarik tidak boleh melebihi 0,75 dari jumlah
tulangan baja tarik yang diperlukan untuk mencapai
keseimbangan regangan:

As 0,75 Asb
Apabila jumlah batas penulangan tsb dapat dipenuhi akan
memberikan jaminan bahwa kehancuran daktail dapat berlangsung
dengan diawali meluluhnya tulangan baja tarik terlebih dahulu dan
tidak terjadi kehancuran getas yang bersifat mendadak.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Perancangan Elemen dengan Beban Lentur


Rasio Tulangan Maksimum
Hubungan rasio penulangan dengan pembatasan jumlah
penulangan :

AS

bd

Rasio penulangan maksimum yang diijinkan :

maks 0,75 b

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Perancangan Elemen dengan Beban Lentur


Rasio Tulangan Minimum
Batas minimum rasio penulangan menurut SNI sbb :
min

1,4
fy

Batas minimum penulangan tsb diperlukan untuk lebih menjamin


tidak terjadinya hancur secara tiba-tiba seperti yang terjadi pada
balok tanpa tulangan.
Balok beton dengan penulangan tarik yang sedikit sekalipun harus
mempunyai kuat momen yang lebih besar dari balok tulangan
Namun, pembatasan minimum seperti rumus di atas tidak berlaku
untuk plat tipis dengan ketebalan tetap dan plat dari balok T yang
tertarik. Penulangan minimum plat harus memperhitungkan
kebutuhan memenuhi persyaratan tulangan susut dan suhu.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Perancangan Elemen dengan Beban Lentur


Persyaratan Balok Beton Bertulang
Balok beton bertulang harus memenuhi persyaratan2 a.l.:
1. Kuat menahan momen akibat beban, sehingga Md Mu
2. Kuat menahan gaya geser akibat beban, sehingga Vd Vu
3. Kuat menahan momen torsi akibat beban, sehingga Td Tu
4. Bersifat daktail, memenuhi persyaratan:
As < 0,75 Asb (pada penamp. dg tlg. tunggal)
(As - As) < 0,75 Asb (pada penamp. dg tlg. rangkap)
5. Besar lendutan dan lebar retak pada keadaan layan tidak
melebihi batas yang diijinkan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

DESAIN PELAT DAN BALOK BETON


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Pelat Beton Bertulang


Perencanaan & Perancangan Struktur
Tulangan Minimum:
SK SNI T-15-1991-03:

As,min = (1,4/fy).bw.d

SK SNI-03-2847-2013:

As,min = (1,4/fy).bw.d

As , min

f c

bw d
4 fy

Nilai yg besar menentukan

Alternativ lain (Asmin tidak perlu di cek lagi): As,terpasang 4/3 . As,analisis
As,min tidak boleh kurang dari tulangan susut dan suhu.
Jarak antar tulangan (pkp)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN,

3 x tebal pelat
50 cm
DESAIN PELAT DAN BALOK BETON
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Prof.Ir. MOCHAMAD TEGUH, MSCE, PhD


00 - 02

Anda mungkin juga menyukai