Anda di halaman 1dari 8

BAB6

UJIPOINTLOAD
6.1 Tujuan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan dari
sampel batuan secara tidak langsung di lapangan. Sampel
batuan dapat berbentuk silinder atau tidak beraturan. Hal ini
dilakukan dengan mengukur besarnya beban maksimum
yang dapat menyebabkan failurepada batuan dan mengukur
jarak antar konus penekan agar dapat mengetahui nilai point
loadindex/ indeks franklin(Is).
6.2TeoriDasar
Menurut Broch & Franklin (1972) indeks point Load (Is)
suatu sampel batuan dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan Is=

P
2
D

.Apabila diameter sampel batuan yang

digunakan bukan 50 mm, maka diperlukan faktor koreksi


terhadap persamaan yang diturunkan oleh Broch dan
Franklin.
Hawkins (1989) melakukan penelitian hubungan efek
skala PLI terhadap kuat tekan pada dua bentuk sampel yaitu,
kubus dan silinder. Dari pengamatan tersebut, disimpulkan
bahwa semakin kecil ukuran sampel baik untuk kubus dan
silinder maka nillai kuat tekannya juga menurun. Selain itu
juga tampak bahwa variasi nilai kuat tekan pada sampel
bentuk kubus lebih besar daripada sampel silinder. Uji point
load dilakukan karena prosedurnya mudah. Sampel batuan
yang digunakan bentuknya bebas.berbentuk silinder
ataupun suatu bongkah batuan,namun yang disarankan
adalah sample silinder dengan diameter 50mm ( Ukuran
Standar)
6.3AlatdanBahan
Alat dan Bahan yang digunakan :

1. Point Load Tester

2. Jangka Sorong

3. Sample Uji PLI (9 buah: Sampel A 3 buah, Sampel B 3


buah, Sampel C 3 Buah)

6.4LangkahKerja
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.

Gunakan safetyshoesdan Safetygoogle


Ukur panjang dan diameter seluruh sampel batuan
Tempatkan sampel batuan diantara konus penekan
Atur kedua konus dengan menggunakan pompa
hidraulik sampai sampel batuan dalam keadaan terjepit
oleh kedua konus penekan. Pastikan konus menjepit
ditengah sampel batuan.
Ukur jarak antara kedua konus penekan
Kalibrasi alat pengukur beban dalam keadaan nol,
kemudian set dalam keadaan peak
Tambah tekanan konus pada sampel batuan secara
konstan sampai sampel tersebut retak
Catat beban maksimum saat sampel batuan retak dan
ukur jarak antara kedua konus penekan setelah
pengujian

6.5 Data Hasil Percobaan


Tabel 6.1 Dimensi Sampel PLI
Kode
Sampl
e

Panjan Panjan Panjan Diamet Diamet Diamet


g
1 g
2 g
3 er
1 er
2 er
3
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)

A1

74.4

74.3

74.4

54.9

54.7

54.2

A2

74.5

74.15

74.8

54.75

55.5

54.7

A3

76.6

77

76.7

55.4

55

54.7

B1

78.6

78.35

78.55

55.8

53.45

54.65

B2

73.1

72.1

72.1

55

55.2

55.2

B3

77.51

75.5

75.8

55

54.5

54.7

C1

72.55

72.6

72.65

54.4

53.6

55

C2

77.8

77.5

73.3

53.6

54

54.4

C3

73.1

73.2

77.6

55

55.3

54.8

Tabel 6.2 Hasil Uji Point Load


Kode Sample

F (Belum kN)

Perpindahan konus
(mm)

A1

A2

A3

4.5

B1

4.5

4.5

B2

5.5

B3

5.4

C1

3.5

C2

5,5

C3

6.6PengolahanData
1.

Indeks Point Load


P

Is= D e 2
= 1.9037
Is = Point Load Strength Index
P = Beban maksimum sampai sampel batuan

2.

retak (N)
De = Jarak antara konus penekan (mm)
Kuat Tekan
c = 18~23 Is

Tabel 6.3 Hasil Pengolahan Data Uji PLI


Kode P
(X Diame Perpin
Samp 1,9037 ter
dahan
el
kN)
Rata- Konus
Rata
(mm)
(mm)
A1

7.6148 54.6

De2
(mm)

Is
(N/m)

c
=
18~23
Is
(N/m)

3.095

71.191

2460.16
0

A2

9.5185

54.98

2399.36 3.967
7

91.255

A3

7.6148

55.03
3

4.5

2553.61 2.982
7

68.586

B1

8.5666
5

54.63

4.5

2513.35 3.408
1

78.404

B2

9.5185

55.13
3

5.5

2463.46 3.863
7

B3

10.279
98

54.73
3

2473.40 4.156
4

95.594

C1

9.5185

54.33

3.5

2584.02 3.684
7

84.734

C2

10.47

54

C3

9.5185

55.03

2401

88.870

4.360

100.29
9

2604.40 3.655
1

84.071

Rata-Rata Indeks Point Load Batu jenis A


3.348
N/m
Rata-Rata Indeks Point Load Batu jenis B
3.809
N/m
Rata-Rata Indeks Point Load Batu jenis C
3.900
N/m
Rata-Rata Kuat Tekan Batu jenis A
=
77.010 N/m
Rata-Rata Kuat Tekan Batu jenis B
87.623 N/m
Rata-Rata Kuat Tekan Batu jenis C
89.701 N/m

=
=
=

=
=

6.6AnalisisdanPembahasan
Point Load Indeks dilakukan untuk mencari kuat
tekan batuan secara tidak langsung dengan cepat
dalam laboratorium. Nilai indeks point load (Is) yang
didapat bervariasi yang disebabkan oleh perbedaan
komposisi batuan. Dapat dilihat dari hasil percobaan
ini pada batuan jenis C memiliki kuat tekan dan ratarata indeks point load yang paling kuat dan tinggi
jika dibandingkan dengan batuan jenis A dan B.
Rekahan yang ada didalam batuan (tidak terlihat dari
luar) juga akan mengurangi kekompakan batuan
tersebut dan mengurangi kekuatannya.
Nilai Rata-Rata Indeks Point Load dan Rata-Rata Kuat
Tekan Batu jenis semakin meningkat dari batu A ke B
ke C ( C>B>A)

6.7KesimpulandanSaran
Didapat:
Rata-Rata
N/m
Rata-Rata
N/m
Rata-Rata
N/m
Rata-Rata
N/m

Indeks Point Load Batu jenis A

= 3.348

Indeks Point Load Batu jenis B

= 3.809

Indeks Point Load Batu jenis C

= 3.900

Kuat Tekan Batu jenis A

77.010

Rata-Rata Kuat Tekan Batu jenis B


N/m

87.623

Rata-Rata Kuat Tekan Batu jenis C


N/m

89.701

Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa indeks


point load (Is) yang semakin besar akan
merepresentasikan kekuatan batuan yang semakin
besar juga. Hal ini dikarenakan hubungan Is yang
berbanding lurus dengan kuat batuan. Data yang
dihasilkan juga menunjukan bahwa kekompakan juga
berbanding lurus dengan nilai Indeks Point Load dan
nilai Kuat tekan, ditunjukan dengan nNilai Rata-Rata
Indeks Point Load dan Rata-Rata Kuat Tekan Batu
jenis yang semakin meningkat dari batu A ke B ke C (
C>B>A) dimana Batu C memiliki kekompakan
tertinggi dengan komposisi pasir dan semen
penyusun sampel adalah 1:1 (seimbang) dan Sampel
A adalah batu yang paling tidak kompak, komposisi
penyusun sampelnya tidak seimbang, pasirnya

terlalu banyak.
6.8DaftarPustaka
Rai, M.A., Kramadibrata, S., Wattimena, R.K., TA 3102
Mekanika Batuan hal. 161-164 Modul Praktikum
Mekanika Batuan.

Anda mungkin juga menyukai