Anda di halaman 1dari 6

1

M - VI
POINT LOAD TEST

6.1

Tujuan Pengujian
Point load test dilakukan untuk mengukur kekuatan (strength) dari percontoh batu secara tidak
langsung dilapangan.

6.2

Pengujian Point Load


Pengujian ini menggunakan mesin uji point load dengan perconto berupa silinder atau bentuk

lain yang tidak beraturan. Pengujian point load ini merupakan

pengujian yang dapat dilakukan

langsung dilapangan, dengan demikian dapat diketahui kekuatan batuan dilapangan sebelum
pengujian dilaboratorium dilakukan. Perconto yang disarankan untuk pengujian ini adalah batuan
berbentuk silinder dengan diameter kurang lebih 50 mm. Dari pengujian ini akan didapatkan nilai point
load strength index (Is) yang akan menjadi patokan untuk menentukan nilai kuat tekan batuan (c).
Nilai-nilai tersebut didapatkan dari perhitungan sebagai berikut :

Is

P
D2

Keterangan : Is = Point Load test Index (Index franklin)


P = Beban maksimum hingga percontoh pecah
D = Jarak antara dua konus penekan
Hubungan antara index franklin (Is) dengan kuat tekan (c) menurut BIENIAWSKI adalah
sebagai berikut :
c = 23 x Is
Rumus tersebut digunakan untuk diameter percontoh minimal 50 mm, tetapi jika nilai Is = 1
Mpa maka index tersebut tidak lagi mempunyai arti sehingga disarankan untuk menggunakan
pengujian lain dalam penentuan kekuatan batuan.
Praktikum
GEOMEKANIKA

Laboratorium Tambang
Universitas Islam Bandung

Foto 6.1
Alat Uji Point Load

Praktikum
GEOMEKANIKA

Laboratorium Tambang
Universitas Islam Bandung

3
Gambar 6.1
Uji Point Load Diametral dan Axial

6.3

Alat dan Bahan

6.3.1

Alat
Adapun peralatan pengujian sebagai berikut

1. Mesin pengujian point load, digunakan untuk menekan perconto yang berbentuk silinder, balok
atau bentuk tidak beraturan lainnya dari satu arah secara menerus atau kontinu hingga
perconto pecah.
2. Mistar, untuk mengetahui jarak perubahan axial antara dua konus penekan pada alat point
load.ma.
3. Dial gangue untuk mengukur beban maksimum yang dapat diterima contoh batuan, hingga
contoh tersebut pecah.
6.3.2

Bahan
Bahan yang digunakan dalam pengujian point load ini yaitu spesimen dengan kedua ujungnya

yang harus rata.

Praktikum
GEOMEKANIKA

Laboratorium Tambang
Universitas Islam Bandung

Gambar 6.2
Peralatan Uji Point Load

6.4

Prosedur Pengujian
Berikut merupakan prosedur dari pengujian point load :
1. Contoh batuan yang digunakan dalam uji ini disiapkan dengan ukuran diameter sekitar 50 mm.
2. Contoh diletakkan diantara dua konus penekan alat point load, kemudian dongkrak hidrolik
diberikan tekanan sehingga kedua ujung konus penekan tepat menekan permukaan contoh
yang akan diuji.
3. Catat ukuran mistar pengukuran pada awal kedudukan kedua konus penekan mulai menekan
contoh.
4. Pemberian tekanan dilakukan sedikit demi sedikit hingga spesimen pecah.

Praktikum
GEOMEKANIKA

Laboratorium Tambang
Universitas Islam Bandung

5
5. Pembebanan dihentikan setelah specimen mengalami pecah dan matikan alat penekan
apabila percontoh batuan sudah pecah.
6. Baca jarum penunjuk pembebanan maksimal (dial gauge) yang diberikan alat sehingga
percontoh pecah.
7. Catat ukuran mistar pada akhir kedudukan, maka akan didapatkan nilai jarak antara dua konus
penekan.

6.5

Rumus-rumus yang Digunakan


Pengujian tersebut menggunakan rumus-rumus sebagai berikut:
1. Menghitung index franklinyaitu dengan rumus :

Is

P
D2

Keterangan :
Is

= Point Load Test Index (kg/cm2)

= Beban maksimum hingga percontoh pecah (kg)

D2

= Jarak antara dua konus penekan (cm)

2. Mengitung kuat tekan yaitu dengan rumus :


c = 23 Is
Keterangan :
Is = Point Load Test Index
c = Kuat Tekan Batuan

PENENTUAN KEKUATAN BATUAN HASIL UJI POINT LOAD

Contoh
Lokasi / Asal
No.Contoh

:
:
:

Praktikum
GEOMEKANIKA

Tanggal
Diuji Oleh
No. Spesimen

:
:
:
Laboratorium Tambang
Universitas Islam Bandung

6
Nama
Sampel

Panjang
Sampel

Praktikum
GEOMEKANIKA

Luas

Tegangan
(kg/cm2)

P
(kg)

Point Load
Indeks
(Is)

Kuat Tekan
(c)
kg/cm2

Laboratorium Tambang
Universitas Islam Bandung

Anda mungkin juga menyukai