Menurut pria keturunan Suriah ini, dalam lima tahun terakhir ini, agama Islam menjadi agama
yang paling cepat perkembangannya di bandingkan dengan agama lainnya. Ia mengatakan, setiap
harinya selalu ada warga negara non-Muslim AS yang memeluk Islam. Kondisi serupa juga
terjadi di benua Eropa dan kawasan Amerika lainnya.Menurut laporan surat kabar Times, setelah
peristiwa 11 September, agama Islam mendapatkan perhatian besar dari kalangan warga kulit
putih Inggris yang berekonomi kuat dan berpendidikan. Peristiwa itu, bukannya membuat makin
besar stigma negatif, tetapi makin menambah jumlah anak-anak muda dan peneliti yang
termotivasi untuk mempelajari Islam.Bahkan, mereka makin tertarik dan Akhirnya memeluk
Islam.
Di Belgia, agama Islam terus menunjukkan eksistensi yang semakin kuat, walaupun kebencian
terhadap umat Islam, sudah tak lagi sebatas retorika, kebijakan, atau kecaman, melainkan
mengarah pada kebencian dan Islamophobia. Di negara berpenduduk 10 juta jiwa itu kini
menjadi tempat bermukim sekitar 628.751 umat Muslim, atau enam persen dari populasi.
Jumlah pemeluk Islam yang terus berkembang, menyebabkan perubahan secara demografi.Di
banyak wilayah, penduduk Muslim sudah lebih banyak ketimbang pemeluk Kristen Protestan
dan Yahudi. Majalah terkemuka L'Express dalam sebuah artikelnya, bahkan berani
memprediksikan bahwa dalam 20 tahun ke depan, Islam bisa menjadi agama dominan di ibu kota
Brussel, Belgia.
Para sosiolog di Belgia mencatat, pada awal tahun 2000, jumlah umat Muslim di kota itu
mencapai 17 persen dari populasi. Tapi di tahun 2008, menurut Oivier Servais, dari Laboratory
for Prospective Anthropology di UCL, angkanya sudah mencapai 33,5 persen dari populasi, naik
hampir dua kali lipat. Di kota ini, sebanyak 33,5 persen penduduknya atau sekitar 350 ribu orang
dari 1,1 juta jiwa, memeluk Islam. Subhanallah.
26 April 2013
Jika Kekhalifahan Umayyah pernah menorehkan peradaban di Eropa selatan, pada era yang lebih
maju, Turki Utsmani (Ottoman) pun melakukan hal sama di Eropa Tenggara dan Tengah.
Beberapa wilayah Eropa menjadi bagian dari imperium Islam terbesar sepanjang masa
itu.Hanya, tak banyak pengaruh budaya Islam yang dibawa ke Eropa, kecuali di wilayah
Konstantinopel yang saat ini merupakan negara Turki.
Salah satu pembukaan Islam (fath al-Islam) terbesar sepanjang sejarah, yakni pembukaan
Konstantinopel.Sejak itu, Turki Utsmani mulai merambah ke Benua Eropa.
Pada abad ke-16, Hungaria jatuh ke tangan Turki Utsmani.Menyusul kemudian, Albania,
Bulgaria, Serbia, Makedonia, Rumania, Bosnia, hingga Yunani.Seabad setelahnya, sebagian
besar Balkan sudah tunduk.
Dengan kekuasaan Turki Utsmani di beberapa wilayah Eropa, menjadi jalur migrasi Muslimin ke
Benua Biru tersebut.Tak heran jika wilayah-wilayah tersebut dihuni banyak Muslim hingga kini.
Bulgaria, misalnya.Hingga 1878, negara kecil tersebut berada di bawah kepemimpinan Turki
Utsmani. Saat ini, populasi Muslim di sana lebih dari 130 ribu.
Hal serupa juga terjadi di Bosnia, Albania, dan Kosovo. Albania bahkan saat ini memiliki
populasi mayoritas Muslim, padahal sebelumnya negara ini menganut Katolik Roma dan
Kristen.
Jika dihitung secara umum, wilayah Eropa yang memiliki banyak populasi Muslim, yakni Eropa
Timur dan Tengah.
Sementara, di Eropa Barat, sebagian besar Muslim merupakan imigran yang relatif baru atau
anak-anak para imigran dari Turki, Afrika Utara, dan Asia Selatan.
Adapun di Albania, Kosovo, Bosnia-Herzegovina, dan Bulgaria, Muslimin telah lama berada di
sana sejak masa Turki Utsmani. Sehingga, Muslimin di negara-negara tersebut sebagian besar
lahir di sana atau merupakan penduduk asli.
Negara-negara yang pernah dijajaki Islam tersebut tak banyak memiliki populasi Muslim yang
besar.Namun, sebagian negara memiliki Muslim sebagai etnis mayoritas.
Beberapa negara yang memiliki konsentrasi tinggi Muslim tersebut, yakni Kosovo dengan 90
persen populasinya merupakan Muslim, Albania dengan 80 persen populasinya merupakan
Muslim.
Bosnia-Herzegovina 40 persen, dan Republik Makedonia memiliki 33 persen.Adapun Yunani
hanya sekitar tiga persen Muslim, sementara Spanyol hanya sekitar satu persen Muslim.
Sedangkan, jumlah Muslimin terbanyak Eropa berada di Jerman, sebanyak empat juta.Angka
tersebut cukup fantastis karena jumlahnya lebih besar dari Muslim Lebanon dan termasuk 10
besar negara dengan jumlah Muslim terbanyak.Padahal, Jerman bukanlah wilayah yang pernah
terjamah kekhalifahan Islam.
Mantan presiden Jerman Christian Wulff pernah mengatakan, pada 2010, Islam, seperti halnya
Kristen, merupakan bagian dari Jerman. Ucapan sang presiden sempat menjadi kontroversi di
Jerman.
Perdebatan Islam di Jerman pun sempat mencuat. Kemudian, Presiden Joachim Gauck
mengatakan pada tahun lalu ia tidak mendukung pernyataan Wulff, tetapi menghormatinya.
Yang benar adalah banyak Muslim yang tinggal di negara ini.Apa yang akan saya katakan
adalah Muslim yang hidup di sini merupakan bagian dari Jerman, kata Gauck dalam sebuah
wawancara dengan majalah Jerman Die Zeit dikutip dari Hurriyet Daily.
Paling cepat
Setelah Jerman, Prancis juga memiliki populasi Muslim yang juga besar. Sebanyak 3,5 juta
Muslim tinggal di Negara Eiffel tersebut. Inggris juga menjadi negara yang memiliki populasi
Muslim tinggi.
Bahkan, berdasarkan sensus Pemerintah Inggris terbaru, dikabarkan oleh Reuters, Islam menjadi
agama yang paling cepat perkembangannya di Inggris dan Wales.
Dibanding agama lain, persentase peningkatan Muslimlah yang tertinggi. Sementara, agama
mayoritas Inggris, Kristen, justru mengalami penurunan sangat besar dalam sensus nasional
negara tersebut.
Sensus tersebut menyebutkan, selama satu dekade terakhir, peningkatan jumlah Muslim amat
signifikan, yakni mencapai 80 persen. Pada 2001, Muslim Inggris hanya berjumlah 1,5 juta. Pada
2011, jumlahnya meningkat menjadi 2,7 juta jiwa.
Saat ini, satu dari 20 orang di Inggris menganut agama Islam.Dengan angka tersebut, Islam
merupakan agama non-Kristen terbesar di Inggris.Islam juga menduduki agama terbesar kedua
setelah Kristen.
Akhir tahun lalu, Vatikan sempat heboh karena seorang kardinal memublikasikan sebuah video
bertajuk Muslim Demographics.Pasalnya, video yang juga heboh di Youtube tersebut
menggambarkan populasi Muslim yang meningkat tajam di Eropa.
Islam diprediksi mendominasi Benua Biru tersebut. Bahkan, terdapat prediksi yang sangat
mengagetkan, yakni dalam 39 tahun, Prancis akan menjadi negara Islam.
Saat ini, Prancis bersama Harvard University AS mensponsori penelitian tentang Islam di
Eropa.Keduanya membentuk Euro-Islam yang menampung banyak penelitian komparatif
tentang Islam dan Muslim di Barat. Mereka pun menjadi sumber informasi bagi media,
masyarakat, hingga politikus.
Dengan perkembangan jumlah Muslim yang amat pesat tersebut, beragam simbol Islam pun
bermunculan di Eropa. Masjid banyak berdiri di setiap negara, bahkan hampir di setiap ibu kota.
Muslimah berjilbab berjalan nyaman di jalan-jalan meski beberapa negara masih melarangnya.
Islam tumbuh di Eropa sejak kekuasaan Kesultanan Turki Utsmani.Saat itu, wilayah ke kuasaan
Turki Utsmani sangat luas hingga mencapai Eropa.Kekuasaan kerajaan Islam tersebut
berlangsung cukup lama hingga penetrasi Islam bisa berlangsung dengan mudah di Eropa.Islam
juga masuk melalui kegiatan penjajahan yang dilakukan Negara-negara Eropa ke kawasan Afrika
dan Asia Selatan.
Meski demikian, pertumbuhan Islam di Eropa semakin tinggi setelah Perang Dunia II, ketika
semakin banyak orang dari Afrika, Timur Tengah, dan Indo Pakistan yang berimigrasi ke Eropa.
Mereka datang ke Eropa untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di benua itu.
Setelah Perang Dunia II, industri di Eropa Barat tumbuh sangat cepat. Sementara sumber daya
manusia di Eropa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.Maka, berdatanganlah para
imigran, termasuk imigran Muslim, ke Eropa.
Terus tumbuh
Kini, Islam menjadi agama dengan jumlah penganut terbanyak kedua di Eropa setelah
Kristen.Jumlahnya mencapai 45 juta orang.
Ada tiga negara di Eropa dengan penduduk mayoritas Muslim yakni Kosovo (90 persen
Muslim), Republik Albania (80 persen), dan Bosnia Herzegovina (55 persen).
Sementara di Eropa Barat, Prancis menjadi negara dengan penduduk Muslim terbesar. Jumlah
Muslim di negeri itu mendekati lima juta jiwa. Disusul oleh Jerman yang memiliki warga
Muslim sebanyak empat juta jiwa.
Sebagian besar dari mereka berasal dari Turki.Populasi Muslim di Inggris juga tergolong besar,
yakni sekitar tiga juta dan telah memiliki pengaruh dalam sektor politik, ekonomi, budaya, dan
media.
Jumlah Muslim di Belanda mencapai satu juta jiwa atau enam persen dari total penduduk.
Sementara persentase Muslim di ibu kota Belanda, Amsterdam, mencapai 25 persen, setara
dengan jumlah Muslim di Kota Marseille, Prancis dan Malmo, Swedia.
Ketika populasi Muslim di banyak negara Eropa terus bertambah, tak demikian halnya dengan
Yunani dan Slovenia.Dua negara ini paling tidak apresiatif terhadap Islam.Bahkan, hingga saat
ini, belum ada satu pun masjid resmi di Yunani.
Diyakini, jumlah umat Islam di Eropa terutama Eropa Barat akan terus tumbuh.
Selain derasnya arus imigran, peningkatan populasi Muslim juga didorong oleh kian banyaknya
jumlah mualaf dari kalangan orang Eropa sendiri.
Prediksi dan fakta itu tentu membesarkan hati.Meski tak dapat dimungkiri, masih banyak
tantangan menghadang.
Di Eropa, Islam Kian Berjaya
Pada 2030 mendatang, diprediksi bakal ada 10 negara Eropa yang memiliki populasi Muslim di
atas 10 persen.
Sementara Rusia diyakini akan menjadi negara berpenduduk Muslim terbesar di Eropa. Pada
2010, populasi Muslim di Rusia mencapai 16,4 juta, maka pada 2030 mendatang akan meroket
menjadi 18,6 juta.
Apa yang menyebabkan populasi Muslim terus meningkat? Meski imigrasi berpengaruh nyata
pada pertumbuhan populasi umat Islam, namun banyak peneliti mengungkapkan bahwa angka
perpindahan agama (mualaf) juga terus meningkat, terutama pascaperistiwa 11 September.
Melihat hal ini, tak berlebihan jika para peneliti memprediksi bahwa pada 2050 mendatang,
Eropa akan menjadi salah satu pusat perkembangan Islam.
Perkembangan Islam di Eropa Barat tak terlepas dari pergerakan dan organisasi Islam di
kawasan tersebut.Kebanyakan organisasi tersebut memiliki afiliasi dengan organisasi keislaman
di negara-negara Muslim, seperti Mesir, Pakistan, Arab Saudi, dan Turki.
Organisasi Islam di Eropa Barat
Di Eropa Barat, terdapat dua organisasi dan jaringan Islam yang cukup besar, yakni Muslim
Brotherhood (Persaudaraan Muslim) dan Jamaat-i Islami.
Anggota dan aktivis Jamaat-i Islami lebih banyak berasal dari Asia Selatan.Sedangkan, Muslim
Brotherhood (Ikhwanul Muslimin) dimotori oleh para imigran Arab.
Muslim Brotherhood merupakan organisasi Islam modern yang paling berpengaruh.Organisasi
ini didirikan di Mesir.Kelompok ini berusaha mempromosikan Islam dan melakukan reformasi
sosial secara luas.
Visi mereka membangun negara Islam.Bagi mereka, Islam adalah solusi.Kelompok ini lantas
menyebar ke dunia Arab lainnya dan akhirnya ke Eropa.
Sementara Jamaat-i Islami adalah organisasi dan pergerakan politik yang berbasis di Asia
Selatan, khususnya Pakistan. Selain di Pakistan, organisasi ini juga memainkan pengaruh kuat di
India dan Bangladesh.
Adalah para imigran yang mendirikan organisasi ini di Eropa. Di Inggris yang 2,9 juta populasi
Muslimnya berasal dari Asia Selatan, organisasi ini cukup kuat.
Kedua kelompok ini menginspirasi berdirinya organisasi Islam lainnya di Eropa, seperti Islamic
Society of Britain dan Young Muslims UK.
Gerakan Islam lainnya yang berpengaruh di Eropa Barat adalah gerakan Gullen. Gerakan ini di
bangun oleh seorang Muslim bernama Fethullah Gullen pada 1960-an di Turki. Selain mengelola
sekolah, gerakan ini juga menghadirkan dialog, seminar, kursus bahasa, dan kursus musik.
Mereka berafiliasi dengan yayasan di sejumlah negara Eropa, seperti Dialogue Society di
London dan Forum Fr Interkulturellen Dialog (Forum for Intercultural Dialogue) di Berlin.
Mereka juga mendekatkan diri dengan komunitas mayoritas, seperti menjalin kerjasama bisnis
dengan masyarakat non-Muslim, universitas, dan institusi pendidikan lainnya.
berarti.
Tak butuh waktu lama bagi Thariq menguasai Spanyol. Kota demi kota dibuka pasukan
Muslimin. Disebutkan Hitti, sejak berlayar pertama kali menuju Eropa pada musim semi 711,
Thariq mampu menguasai separuh Spanyol hingga akhir musim panas.
Spanyol pun menjadi salah satu provinsi di bawah kepemimpinan Islam.Nama Andalusia berasal
dari bahasa Arab al-Andalus kemudian disematkan pada wilayah semenanjung Iberia tersebut.
Awalnya, tak semua wilayah semenanjung indah di Eropa Selatan tersebut menjadi bagian
pemerintahan Muslim.Namun, tahun demi tahun wilayah Muslim makin meluas dengan
kepemimpinan Musa dan ketangguhan Thariq. Pada 714, Muslimin bergerak ke Barcelona dan
Narbonne. Tahun berikutnya, kawasan pegunungan utara ditaklukkan.
Tak hanya Spanyol, Muslimin pun membuka wilayah Eropa lain seperti Prancis. Ekspedisi
terakhir dan terbesar ke utara yakni saat kepemimpinan Abd al-Rahman ibn Abdullah.
Namun, banyak rintangan yang dihadapi Muslimin dalam membuka wilayah Eropa. Di antara
yang paling bersejarah yakni pembukaan kawasan Tours, ibu kota keagamaan warga Gaul.
10
kekhalifahan Islam namun dapat berdiri besar dan diakui dunia Islam. Andalusia dibangun sang
amir dengan sangat indah.
Salah satu yang ia bangun yakni Masjid Kordova pada 788. Masjid ini sangat megah dan
menjadi pusat ibadah di Eropa saat itu.Masjid ini pernah diubah menjadi katedral Kristen saat
penaklukan Spanyol oleh Ferdinand III tahun 1236. Namun, saat ini masjid masih dapat
disaksikan dengan namaLa Mezquita.
Program Studi Islam Diminati Mahasiswa Eropa
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Sejak diperkenalkan beberapa tahun lalu, program studi Islam
menarik minat masyarakat Jerman. Itu membuat program tersebut sangat populer di Jerman,
bahkan luar negeri.
Pengajar Studi Islam, Universitas Berne, Swiss, mengaku baru kali ini melihat program teologi
seperti menjadi magnet mahasiswa Eropa. "Saya belum pernah melihat fenomena seperti ini,"
kata dia seperti dikutip Deutsche Welle, Kamis (17/1).
Pendapat senada juga diungkap pengajar Universitas Erlangen.Menurut dia, program ini telah
menarik mahasiswa untuk berkuliah di kampusnya.Hal itu juga dirasakan, Pakar Studi Islam,
Bulent Ucar yang tak ragu mengucapkan rasa terima kasihnya kepada politisi federal dan negara
bagian atas komitmennya selama beberapa tahun terakhir.
Namun, harus diakui, tidak semua wilayah Jerman mau menerima program tersebut.Akantetapi,
belum diterimanya program itu dikarenakan masalah teknis.Praktis hingga kini, baru Hamburg
dan Bremen yang sukses dalam pelaksanaan program tersebut.
Saat ini, pemerintah Jerman memperkirakan untuk keperluan studi Islam dibutuhkan 2.200
guru.Sebenarnya itu bisa ditutupi dengan kehadiran 1.000 imam di Jerman.Namun, mereka tidak
masuk hitungan karena belum memiliki kualifikasi akademis sebagai pendidik.
Karena itulah, sejak 2010 silam, Dewan Teologi Islam dibentuk guna menjaga kualitas program
studi Islam. Per tiga tahun, setiap program studi Islam yang dijalankan bakal mendapat supervisi
dari lembaga ini.
Secara terpisah, Menteri Pendidikan Jerman, Annette Schavan sendiri telah menyiapkan empat
pusat studi teologi Islam di Munster (Onasbruk), Tubingen, Frankfurt (Giesen) dan Nurnberg
(Erlangen).
Menteri Muda bidang Pendidikan, Thomas Rachel, menyambut baik perkembangan program
studi Islam."Sangat menarik melihat perkembangannya.Apalagi program studi ini sangat
diminati mahasiswa Eropa, seperti Swiss, Prancis dan Inggris.Kelak akan berdatangan
mahasiswa asal Asia," kata dia.
Sementara itu, tantangan ke depan, dari pelaksanaan program studi Islam ini masih terletak pada
kendala bahasa. Selain itu, jumlah profesor dibidang ini juga masih terbatas. Karena itu,ke
depan, kedua masalah ini akan menjadi fokus perbaikan pelaksanaan program tersebut.