Anda di halaman 1dari 10

1

Islam Berkembang Pesat di Eropa, 28 Juli 2010


-Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya di Eropa dan Amerika. Islam kini
makin mendapat tempat di hati masyarakat Eropa dan Amerika. Sejak menyebarnya Islam ke
Eropa pada abad ke-7 Masehi melalui Andalusia (Spanyol) oleh pasukan Thariq bin Ziyad,
panglima tentara dari Dinasti Bani Umayyah, benua putih dan biru itu seakan menjadi lahan
subur penyebaran dakwah dan syiar Islam.
Dalam 30 tahun terakhir, jumlah kaum Muslimin di seluruh dunia telah meningkat pesat.Sebuah
angka statistik menunjukkan, pada tahun 1973 penduduk Muslim dunia sekitar 500 juta jiwa.
Namun, saat ini jumlahnya naik sekitar 300 persen menjadi 1,57 miliar jiwa. Tercatat, satu dari
empat penduduk dunia beragama Islam.
Data ini diungkapkan oleh Pew Research Center, sebuah kelompok pencari fakta Amerika yang
menyediakan informasi mengenai isu, sikap, dan tren yang membentuk Amerika dan dunia
melalui sebuah jajak pendapat publik. Dalam studinya yang berjudul "Memetakan Populasi
Muslim Global: Sebuah Laporan Tentang Jumlah dan Distribusi Populasi Muslim Dunia",
kelompok ini mengindikasikan bahwa seperlima kaum Muslim (300 juta) tinggal di negaranegara non-Muslim.
Hasil studi yang dirilis akhir tahun lalu ini juga menemukan bahwa Eropa memiliki sedikitnya 38
juta Muslim yang membentuk lima persen dari total populasi benua tersebut. Sebagian besar
terkonsentrasi di Eropa Tengah dan Timur.Rusia memiliki lebih dari 16 juta Muslim, dan
terbesar di Eropa. Menurut studi tersebut, Jerman memiliki pemeluk Muslim sebanyak 4,5 juta,
Prancis sebesar 3,5 juta jiwa, Inggris sekitar dua juta orang, dan Italia sebanyak 1,3 juta jiwa.
Sisanya tersebar di beberapa negara Eropa lainnya seperti Portugal, Swedia, Belanda, Swiss,
Belgia, dan lainnya.Namun demikian, jumlah ini diperkirakan bertambah lagi. Sebab, sebuah
hasil studi di Rusia menyebutkan, jumlah pemeluk Islam di negara Beruang Merah tersebut
mencapai 25 juta jiwa dari total populasi yang mencapai 145 juta jiwa.
Studi tersebut mengatakan bahwa hampir 46 juta Muslim berada di benua Amerika. Di negara
super power, Amerika Serikat, agama Islam dipeluk oleh sekitar 2,5 juta orang. Sementara itu, di
Kanada jumlah pemeluk Islam mencapai 700 ribu orang.Tak jauh berbeda dengan
Argentina.Umat Islam di negara Tango itu mencapai 800 ribu orang, dan merupakan pemeluk
Islam terbesar di Amerika Selatan. Sementara itu, di Suriname, pemeluk Islam mencapai 16
persen dari total penduduknya, dan menjadi populasi Muslim terbesar di benua Amerika.
Data yang disampaikan oleh pihak Pew Research Center mengenai populasi Muslim di Barat,
terutama di Eropa dan AS itu bertolak belakang dengan perhitungan yang biasanya dilaporkan
oleh organisasi-organisasi Muslim di kawasan-kawasan tersebut. Muslim di AS, misalnya, secara
umum diyakini berjumlah lebih dari tujuh juta sementara Prancis lebih dari enam juta.
Faktor pemicu
Peningkatan umat Islam yang demikian pesat itu, bukan saja karena disebabkan oleh
meningkatnya jumlah penduduk di negara-negara Muslim, tapi juga bertambah jumlah orangorang yang memeluk Islam (mualaf).Hal ini merupakan suatu fenomena yang menonjol,
terutama setelah serangan terhadap World Trade Center (WTC) pada tanggal 11 September
2001.Ketertarikan secara alamiah dan rasa ingin tahu yang mendalam, telah mendorong
peningkatan jumlah warga dunia yang berpaling kepada Islam.
''Alhamdulillah, kondisi umat Islam di AS baik-baik saja.Umat Islam terus bertambah banyak di
sini, baik sebelum maupun sesudah peristiwa 11 September 2001,'' ujar Mohammad Kudaimi,
anggota Nawawi Foundation, sebuah lembaga pendidikan yang berbasis di Chicago, Amerika
Serikat (AS).

Menurut pria keturunan Suriah ini, dalam lima tahun terakhir ini, agama Islam menjadi agama
yang paling cepat perkembangannya di bandingkan dengan agama lainnya. Ia mengatakan, setiap
harinya selalu ada warga negara non-Muslim AS yang memeluk Islam. Kondisi serupa juga
terjadi di benua Eropa dan kawasan Amerika lainnya.Menurut laporan surat kabar Times, setelah
peristiwa 11 September, agama Islam mendapatkan perhatian besar dari kalangan warga kulit
putih Inggris yang berekonomi kuat dan berpendidikan. Peristiwa itu, bukannya membuat makin
besar stigma negatif, tetapi makin menambah jumlah anak-anak muda dan peneliti yang
termotivasi untuk mempelajari Islam.Bahkan, mereka makin tertarik dan Akhirnya memeluk
Islam.
Di Belgia, agama Islam terus menunjukkan eksistensi yang semakin kuat, walaupun kebencian
terhadap umat Islam, sudah tak lagi sebatas retorika, kebijakan, atau kecaman, melainkan
mengarah pada kebencian dan Islamophobia. Di negara berpenduduk 10 juta jiwa itu kini
menjadi tempat bermukim sekitar 628.751 umat Muslim, atau enam persen dari populasi.
Jumlah pemeluk Islam yang terus berkembang, menyebabkan perubahan secara demografi.Di
banyak wilayah, penduduk Muslim sudah lebih banyak ketimbang pemeluk Kristen Protestan
dan Yahudi. Majalah terkemuka L'Express dalam sebuah artikelnya, bahkan berani
memprediksikan bahwa dalam 20 tahun ke depan, Islam bisa menjadi agama dominan di ibu kota
Brussel, Belgia.
Para sosiolog di Belgia mencatat, pada awal tahun 2000, jumlah umat Muslim di kota itu
mencapai 17 persen dari populasi. Tapi di tahun 2008, menurut Oivier Servais, dari Laboratory
for Prospective Anthropology di UCL, angkanya sudah mencapai 33,5 persen dari populasi, naik
hampir dua kali lipat. Di kota ini, sebanyak 33,5 persen penduduknya atau sekitar 350 ribu orang
dari 1,1 juta jiwa, memeluk Islam. Subhanallah.
26 April 2013
Jika Kekhalifahan Umayyah pernah menorehkan peradaban di Eropa selatan, pada era yang lebih
maju, Turki Utsmani (Ottoman) pun melakukan hal sama di Eropa Tenggara dan Tengah.
Beberapa wilayah Eropa menjadi bagian dari imperium Islam terbesar sepanjang masa
itu.Hanya, tak banyak pengaruh budaya Islam yang dibawa ke Eropa, kecuali di wilayah
Konstantinopel yang saat ini merupakan negara Turki.
Salah satu pembukaan Islam (fath al-Islam) terbesar sepanjang sejarah, yakni pembukaan
Konstantinopel.Sejak itu, Turki Utsmani mulai merambah ke Benua Eropa.
Pada abad ke-16, Hungaria jatuh ke tangan Turki Utsmani.Menyusul kemudian, Albania,
Bulgaria, Serbia, Makedonia, Rumania, Bosnia, hingga Yunani.Seabad setelahnya, sebagian
besar Balkan sudah tunduk.
Dengan kekuasaan Turki Utsmani di beberapa wilayah Eropa, menjadi jalur migrasi Muslimin ke
Benua Biru tersebut.Tak heran jika wilayah-wilayah tersebut dihuni banyak Muslim hingga kini.
Bulgaria, misalnya.Hingga 1878, negara kecil tersebut berada di bawah kepemimpinan Turki
Utsmani. Saat ini, populasi Muslim di sana lebih dari 130 ribu.
Hal serupa juga terjadi di Bosnia, Albania, dan Kosovo. Albania bahkan saat ini memiliki
populasi mayoritas Muslim, padahal sebelumnya negara ini menganut Katolik Roma dan
Kristen.
Jika dihitung secara umum, wilayah Eropa yang memiliki banyak populasi Muslim, yakni Eropa
Timur dan Tengah.
Sementara, di Eropa Barat, sebagian besar Muslim merupakan imigran yang relatif baru atau

anak-anak para imigran dari Turki, Afrika Utara, dan Asia Selatan.
Adapun di Albania, Kosovo, Bosnia-Herzegovina, dan Bulgaria, Muslimin telah lama berada di
sana sejak masa Turki Utsmani. Sehingga, Muslimin di negara-negara tersebut sebagian besar
lahir di sana atau merupakan penduduk asli.
Negara-negara yang pernah dijajaki Islam tersebut tak banyak memiliki populasi Muslim yang
besar.Namun, sebagian negara memiliki Muslim sebagai etnis mayoritas.
Beberapa negara yang memiliki konsentrasi tinggi Muslim tersebut, yakni Kosovo dengan 90
persen populasinya merupakan Muslim, Albania dengan 80 persen populasinya merupakan
Muslim.
Bosnia-Herzegovina 40 persen, dan Republik Makedonia memiliki 33 persen.Adapun Yunani
hanya sekitar tiga persen Muslim, sementara Spanyol hanya sekitar satu persen Muslim.
Sedangkan, jumlah Muslimin terbanyak Eropa berada di Jerman, sebanyak empat juta.Angka
tersebut cukup fantastis karena jumlahnya lebih besar dari Muslim Lebanon dan termasuk 10
besar negara dengan jumlah Muslim terbanyak.Padahal, Jerman bukanlah wilayah yang pernah
terjamah kekhalifahan Islam.
Mantan presiden Jerman Christian Wulff pernah mengatakan, pada 2010, Islam, seperti halnya
Kristen, merupakan bagian dari Jerman. Ucapan sang presiden sempat menjadi kontroversi di
Jerman.
Perdebatan Islam di Jerman pun sempat mencuat. Kemudian, Presiden Joachim Gauck
mengatakan pada tahun lalu ia tidak mendukung pernyataan Wulff, tetapi menghormatinya.
Yang benar adalah banyak Muslim yang tinggal di negara ini.Apa yang akan saya katakan
adalah Muslim yang hidup di sini merupakan bagian dari Jerman, kata Gauck dalam sebuah
wawancara dengan majalah Jerman Die Zeit dikutip dari Hurriyet Daily.
Paling cepat
Setelah Jerman, Prancis juga memiliki populasi Muslim yang juga besar. Sebanyak 3,5 juta
Muslim tinggal di Negara Eiffel tersebut. Inggris juga menjadi negara yang memiliki populasi
Muslim tinggi.
Bahkan, berdasarkan sensus Pemerintah Inggris terbaru, dikabarkan oleh Reuters, Islam menjadi
agama yang paling cepat perkembangannya di Inggris dan Wales.
Dibanding agama lain, persentase peningkatan Muslimlah yang tertinggi. Sementara, agama
mayoritas Inggris, Kristen, justru mengalami penurunan sangat besar dalam sensus nasional
negara tersebut.
Sensus tersebut menyebutkan, selama satu dekade terakhir, peningkatan jumlah Muslim amat
signifikan, yakni mencapai 80 persen. Pada 2001, Muslim Inggris hanya berjumlah 1,5 juta. Pada
2011, jumlahnya meningkat menjadi 2,7 juta jiwa.
Saat ini, satu dari 20 orang di Inggris menganut agama Islam.Dengan angka tersebut, Islam
merupakan agama non-Kristen terbesar di Inggris.Islam juga menduduki agama terbesar kedua
setelah Kristen.
Akhir tahun lalu, Vatikan sempat heboh karena seorang kardinal memublikasikan sebuah video
bertajuk Muslim Demographics.Pasalnya, video yang juga heboh di Youtube tersebut
menggambarkan populasi Muslim yang meningkat tajam di Eropa.

Islam diprediksi mendominasi Benua Biru tersebut. Bahkan, terdapat prediksi yang sangat
mengagetkan, yakni dalam 39 tahun, Prancis akan menjadi negara Islam.
Saat ini, Prancis bersama Harvard University AS mensponsori penelitian tentang Islam di
Eropa.Keduanya membentuk Euro-Islam yang menampung banyak penelitian komparatif
tentang Islam dan Muslim di Barat. Mereka pun menjadi sumber informasi bagi media,
masyarakat, hingga politikus.
Dengan perkembangan jumlah Muslim yang amat pesat tersebut, beragam simbol Islam pun
bermunculan di Eropa. Masjid banyak berdiri di setiap negara, bahkan hampir di setiap ibu kota.
Muslimah berjilbab berjalan nyaman di jalan-jalan meski beberapa negara masih melarangnya.

99 Cahaya di Langit Eropa, Novel.


Bunga Tulip. Dinasti Ottoman dari Turki membawa bunga asli Arastolis Turki dan sebagian Asia
Tengah ini saat melakukan ekspansi Islam ke Eropa (halaman 351).
Bunga itu kian populer saat Ottoman melakukan 'penaklukan'.Termasuk saat kapal-kapalnya
mendarat di Belanda.Tak ada yang tertarik mengembangkan bunga ini.Sampai akhirnya Belanda
dengan teknologinya yang cukup canggih membuat bunga itu kini tampak lebih menarik
dibandingkan kampung halamannya di Turki.
Lalu, siapa pula tak mengenal capucino.Kopi legendaris ini pun ternyata bukan berasal dari
Italia.Melainkan juga merupakan salah satu bukti kejayaan Islam di Eropa. Minuman berkelas itu
berasal dari biji kopi Turki yang tertinggal di medan perang Kahlenberg. Lagi-lagi saat Ottoman
berusaha menaklukkan salah satu wilayah Eropa yaitu Austria.
Pasukan Turki yang sudah mengepung Wina, pusat kota Austria akhirnya dipukul mundur oleh
gabungan Jerman dan Polandia di atas bukit Kahlenberg. Perang memang tak pernah menyisakan
keuntungan. Pun disini, Fatma ingin 'membalas' penaklukkan kakek moyangnya dengan cara
yang berbeda. Ia hanya ingin menjadi agen muslim yang baik. Di mana pun, termasuk di Eropa,
saat muslim kini menjadi minoritas.
Novel ini mengambil empat lokasi utama. Yakni Wina-Austria, Paris-Prancis, Cordoba-Spanyol
dan Istanbul-Turki. Empat lokasi itu mengisahkan jejak Islam yang berbeda.Di Cordoba terdapat
Mezquita-masjid yang kini menjadi gereja.Di Istanbul penulis menceritakan tentang Hagia
Sophia, gereja yang kini berubah menjadi masjid.
Menceritakan dengan gaya bertutur, penulis membawa pembaca menyusuri jejak Islam dengan
cukup detail di masing-masing objek yang dikunjunginya. Mengambil referensi dari pemandu
wisata dan sejarawan yang cukup objektif menjadi salah satu keunggulan novel ini. Meskipun
Islam tergolong minoritas, pemandu wisata yang dikisahkan dalam buku ini mampu
mendeskripsikan Islam apa adanya.
"Meskipun dia bukan muslim, aku rasa apa yang dia katakan tidak bermaksud hanya
menyanangkan kami sebagai tamunya.Aku tahu dia akan berkata jujur karena itu memang
faktanya," kata penulis saat menyusuri jejak Islam di Spanyol (halaman 274).
Buku ini sangat menarik dibaca, terutama bagi anda yang menyukai travelling yang tak hanya
sekadar memotret keindahan.Namun juga ikut mengambil hikmah.Buku ini juga dilengkapi jejak
kronologis Islam sejak abad ke-7 hingga 21 yang diceritakan secara runtut.
Bahkan, setelah membaca novel ini, mantan Presiden BJ Habibie menghimbau agar umat Islam
tak lagi sibuk membicarakan keunggulan Islam di masa lampau.Tak melulu bicara bagaimana
Islam dulu berjaya dan membuat peradaban yang begitu terang.Ia menghimbau agar umat Islam
kembali unggul dan terdepan dalam menguasai teknologi.

Vatican Cemaskan Perkembangan Islam Eropa, 17 oktober 2012


VATIKAN -- Pejabat senior Katolik di Vatikan, Peter Turkson mengaku cemas akan
perkembangan Islam di Eropa. Pernyataannya disampaikan pada sebuah diskusi akhir pekan lalu
yang direkam dan diunggah ke Youtube.
Al Arabiya melaporkan, video berjudul 'Muslim Demographics' itu menjadi bahasan dalam
pertemuan uskup internasional di Vatikan.Dalam video itu Kardinal asal Ghana itu memprediksi
Prancis bakal menjadi Republik Islam pada 2048.
"Ketika kami tiba pagi tadi saya banyak ditanya, Siapa merencanakan pemutaran video itu?Siapa
melakukan itu?Siapa di balik semua ini?" kata Pastor Thomas Rosica kepada wartawan.
Rosica berpendapat video itu sudah mematik diskusi panas selama tiga pekan konferensi. Resah
akan komentar Turkson, seorang pastor berencana membantah prediksi Turkson. "Islam jadi kata
kunci paling banyak disebut," ujar Rosica.
Pertumbuhan Islam di Benua Biru dilaporkan pesat. Selain banyak yang baru memeluk Islam,
eksodus dari negara-negara Islam juga menjadi pemicu meningkatnya jumlah umat muslim di
Eropa.
Geliat Islam di Eropa Barat, 17 oktober 2012
Bermula Dari Semenanjung Iberia
Peradaban Islam di Eropa, khususnya Eropa Barat, memainkan pe ran penting dalam
perkembangan Islam saat ini.
Eropa Barat merupakan pintu masuk Islam ke Eropa.Islam pertama kali masuk ke benua ini
melalui Semenanjung Iberia (kini masuk wilayah Spanyol dan Portugal).
Sejarah mencatat, Islam masuk ke Spanyol pada 710 M, dibawa oleh seorang Muslim yang
memimpin pasukan kecil pengintai, Tarif ibn Malik.
Setelah Tarif, datang pasukan kecil penunggang kuda (kavaleri) di bawah pimpinan Tariq ibn
Ziyad yang telah menaklukkan Teluk Aljazair. Bersama pasukan kavalerinya, Tariq berhasil
menguasai Semenanjung Iberia hingga Teluk Biscay.
Umat Islam mewariskan 6.500 kata atau nama yang masih dipakai dalam kehidupan masyarakat
Spanyol hingga sekarang. Nama kota besar Valencia berasal dari kata Balansiyah. Begitu juga
dengan Malaga (Malaqah), Granada (Gharnatah) dan Sevilla (Ishbiliyah).
Beberapa sungai juga diyakini mempunyai asal nama dari bahasa Arab. Seperti Guadalertin,
yang dipercaya oleh beberapa peneliti berasal dari kata Wadi al-Tin yang berarti sungai lumpur.
Guadalbanar, diduga berasal dari kata Wadi al-Harb yang berarti sungai perang atau bisa juga
dari Wadi al-Fanar yang berarti sungai mercusuar.
Walau Islam akhirnya terusir dari Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi ia telah
membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan kembali
kebudayaan Yunani klasik (renaissance) pada abad ke-14 M yang bermula di Italia, gerakan
reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan pencerahan (aufklarung)
pada abad ke-18 M.

Islam tumbuh di Eropa sejak kekuasaan Kesultanan Turki Utsmani.Saat itu, wilayah ke kuasaan
Turki Utsmani sangat luas hingga mencapai Eropa.Kekuasaan kerajaan Islam tersebut
berlangsung cukup lama hingga penetrasi Islam bisa berlangsung dengan mudah di Eropa.Islam
juga masuk melalui kegiatan penjajahan yang dilakukan Negara-negara Eropa ke kawasan Afrika
dan Asia Selatan.
Meski demikian, pertumbuhan Islam di Eropa semakin tinggi setelah Perang Dunia II, ketika
semakin banyak orang dari Afrika, Timur Tengah, dan Indo Pakistan yang berimigrasi ke Eropa.
Mereka datang ke Eropa untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di benua itu.
Setelah Perang Dunia II, industri di Eropa Barat tumbuh sangat cepat. Sementara sumber daya
manusia di Eropa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.Maka, berdatanganlah para
imigran, termasuk imigran Muslim, ke Eropa.
Terus tumbuh
Kini, Islam menjadi agama dengan jumlah penganut terbanyak kedua di Eropa setelah
Kristen.Jumlahnya mencapai 45 juta orang.
Ada tiga negara di Eropa dengan penduduk mayoritas Muslim yakni Kosovo (90 persen
Muslim), Republik Albania (80 persen), dan Bosnia Herzegovina (55 persen).
Sementara di Eropa Barat, Prancis menjadi negara dengan penduduk Muslim terbesar. Jumlah
Muslim di negeri itu mendekati lima juta jiwa. Disusul oleh Jerman yang memiliki warga
Muslim sebanyak empat juta jiwa.
Sebagian besar dari mereka berasal dari Turki.Populasi Muslim di Inggris juga tergolong besar,
yakni sekitar tiga juta dan telah memiliki pengaruh dalam sektor politik, ekonomi, budaya, dan
media.
Jumlah Muslim di Belanda mencapai satu juta jiwa atau enam persen dari total penduduk.
Sementara persentase Muslim di ibu kota Belanda, Amsterdam, mencapai 25 persen, setara
dengan jumlah Muslim di Kota Marseille, Prancis dan Malmo, Swedia.
Ketika populasi Muslim di banyak negara Eropa terus bertambah, tak demikian halnya dengan
Yunani dan Slovenia.Dua negara ini paling tidak apresiatif terhadap Islam.Bahkan, hingga saat
ini, belum ada satu pun masjid resmi di Yunani.
Diyakini, jumlah umat Islam di Eropa terutama Eropa Barat akan terus tumbuh.
Selain derasnya arus imigran, peningkatan populasi Muslim juga didorong oleh kian banyaknya
jumlah mualaf dari kalangan orang Eropa sendiri.
Prediksi dan fakta itu tentu membesarkan hati.Meski tak dapat dimungkiri, masih banyak
tantangan menghadang.
Di Eropa, Islam Kian Berjaya
Pada 2030 mendatang, diprediksi bakal ada 10 negara Eropa yang memiliki populasi Muslim di
atas 10 persen.

Sementara Rusia diyakini akan menjadi negara berpenduduk Muslim terbesar di Eropa. Pada
2010, populasi Muslim di Rusia mencapai 16,4 juta, maka pada 2030 mendatang akan meroket
menjadi 18,6 juta.
Apa yang menyebabkan populasi Muslim terus meningkat? Meski imigrasi berpengaruh nyata
pada pertumbuhan populasi umat Islam, namun banyak peneliti mengungkapkan bahwa angka
perpindahan agama (mualaf) juga terus meningkat, terutama pascaperistiwa 11 September.
Melihat hal ini, tak berlebihan jika para peneliti memprediksi bahwa pada 2050 mendatang,
Eropa akan menjadi salah satu pusat perkembangan Islam.
Perkembangan Islam di Eropa Barat tak terlepas dari pergerakan dan organisasi Islam di
kawasan tersebut.Kebanyakan organisasi tersebut memiliki afiliasi dengan organisasi keislaman
di negara-negara Muslim, seperti Mesir, Pakistan, Arab Saudi, dan Turki.
Organisasi Islam di Eropa Barat
Di Eropa Barat, terdapat dua organisasi dan jaringan Islam yang cukup besar, yakni Muslim
Brotherhood (Persaudaraan Muslim) dan Jamaat-i Islami.
Anggota dan aktivis Jamaat-i Islami lebih banyak berasal dari Asia Selatan.Sedangkan, Muslim
Brotherhood (Ikhwanul Muslimin) dimotori oleh para imigran Arab.
Muslim Brotherhood merupakan organisasi Islam modern yang paling berpengaruh.Organisasi
ini didirikan di Mesir.Kelompok ini berusaha mempromosikan Islam dan melakukan reformasi
sosial secara luas.
Visi mereka membangun negara Islam.Bagi mereka, Islam adalah solusi.Kelompok ini lantas
menyebar ke dunia Arab lainnya dan akhirnya ke Eropa.
Sementara Jamaat-i Islami adalah organisasi dan pergerakan politik yang berbasis di Asia
Selatan, khususnya Pakistan. Selain di Pakistan, organisasi ini juga memainkan pengaruh kuat di
India dan Bangladesh.
Adalah para imigran yang mendirikan organisasi ini di Eropa. Di Inggris yang 2,9 juta populasi
Muslimnya berasal dari Asia Selatan, organisasi ini cukup kuat.
Kedua kelompok ini menginspirasi berdirinya organisasi Islam lainnya di Eropa, seperti Islamic
Society of Britain dan Young Muslims UK.
Gerakan Islam lainnya yang berpengaruh di Eropa Barat adalah gerakan Gullen. Gerakan ini di
bangun oleh seorang Muslim bernama Fethullah Gullen pada 1960-an di Turki. Selain mengelola
sekolah, gerakan ini juga menghadirkan dialog, seminar, kursus bahasa, dan kursus musik.
Mereka berafiliasi dengan yayasan di sejumlah negara Eropa, seperti Dialogue Society di
London dan Forum Fr Interkulturellen Dialog (Forum for Intercultural Dialogue) di Berlin.
Mereka juga mendekatkan diri dengan komunitas mayoritas, seperti menjalin kerjasama bisnis
dengan masyarakat non-Muslim, universitas, dan institusi pendidikan lainnya.

Spanyol Awal Penyebaran Islam di Eropa (Bagian-1)


Masjid Kordova dibangun sangat megah dan menjadi pusat ibadah di Eropa saat itu.
Negeri Eropa merupakan tanah paling subur dalam perkembangan Kristiani.Katedral-katedral
berdiri megah di pelosok benua kulit putih tersebut.
Namun, sebenarnya Islam pernah menorehkan peradaban di sana. Pemerintahan Muslim pernah
memajukan benua biru tersebut.
Penyebaran Islam ke Eropa dimulai dari Semenanjung Iberia, atau disebut juga
Andalusia.Kawasan tersebut saat ini merupakan wilayah Spanyol dan sekitarnya.
Banyak peradaban Islam yang dibangun di Spanyol.Namun, sayangnya saat ini hanya sedikit
situs-situs Islam yang masih dapat disaksikan.Padahal, Islam cukup lama menguasai wilayah
Eropa selatan tersebut.
Philip K Hitti dalam History of The Arabs mengatakan, ekspansi pasukan Muslim ke
Semenanjung Iberia merupakan serangan terakhir dan paling dramatis dari seluruh operasi
militer penting yang dijalankan oleh orang-orang Arab.
Serangan ke gerbang barat daya Eropa itu menandai puncak ekspansi Muslim ke wilayah AfrikaEropa, seperti halnya penaklukan Turkistan yang menandai titik terjauh ekspansi ke kawasan
Mesir-Asia.
"Dari sisi kecepatan operasi dan kadar keberhasilannya, ekspedisi ke Spanyol memiliki
kedudukan yang unik dalam sejarah militer abad pertengahan," ujarnya.
Pembukaan Eropa berawal pada 711 semasa kepemimpinan Dinasti Umayyah. Seorang sahabat
Rasul, Thariq bin Ziyad, yang memimpin pasukan Muslim dan berhasil membuka Eropa.
Dia diutus ke sana oleh Musa Bin Nushair, seorang gubernur Afrika Utara. Bersama tujuh ribu
pasukan, Thariq berangkat dari Afrika Utara menuju sebuah kawasan dekat gunung yang
kemudian dinamakan Jabal (Gunung) Thariq.
Saat ini disebut dengan Gibraltar.Ia pun dengan mudah menguasainya. Dari Gibraltar inilah
kekuasaan Muslim kemudian meluas ke seluruh semenanjung Iberia.
Semenanjung Iberia saat itu dikuasai Kerajaan Visigothik di Hispania sejak abad kelima.Pada
710, Raja Kerajaan Visigoth, Witiza, meninggal dunia.Namun, anak-anak yang disiapkan
sebagai penggantinya tak mampu berkuasa.
Alhasil, seorang kerabat jauh kerajaan Rodrigo mengambil alih melalui beberapa perebutan dan
pemberontakan.
"Rodrigo tidak memiliki waktu untuk memantapkan kekuasaannya sebelum masuknya pasukan
Muslim.Tariq juga memiliki alasan yang lebih mendesak untuk merencanakan invasinya," ujar
Kennedy.
Dengan mengalahkan Rodrigo, Thariq membawa Muslimin memasuki Eropa dengan
mudah.Bahkan, menurut Hitti, setelah kemenangan atas Rodrigo, pasukan Muslimin berjalan
melintasi kota-kota Spanyol dengan cukup mudah dan hampir tak mendapatkan perlawanan

berarti.
Tak butuh waktu lama bagi Thariq menguasai Spanyol. Kota demi kota dibuka pasukan
Muslimin. Disebutkan Hitti, sejak berlayar pertama kali menuju Eropa pada musim semi 711,
Thariq mampu menguasai separuh Spanyol hingga akhir musim panas.
Spanyol pun menjadi salah satu provinsi di bawah kepemimpinan Islam.Nama Andalusia berasal
dari bahasa Arab al-Andalus kemudian disematkan pada wilayah semenanjung Iberia tersebut.
Awalnya, tak semua wilayah semenanjung indah di Eropa Selatan tersebut menjadi bagian
pemerintahan Muslim.Namun, tahun demi tahun wilayah Muslim makin meluas dengan
kepemimpinan Musa dan ketangguhan Thariq. Pada 714, Muslimin bergerak ke Barcelona dan
Narbonne. Tahun berikutnya, kawasan pegunungan utara ditaklukkan.
Tak hanya Spanyol, Muslimin pun membuka wilayah Eropa lain seperti Prancis. Ekspedisi
terakhir dan terbesar ke utara yakni saat kepemimpinan Abd al-Rahman ibn Abdullah.
Namun, banyak rintangan yang dihadapi Muslimin dalam membuka wilayah Eropa. Di antara
yang paling bersejarah yakni pembukaan kawasan Tours, ibu kota keagamaan warga Gaul.

Sementara pasukan Spanyol atau Andalusia melakukan pertempuran Tours, kekhalifahan


Umayyah di Damaskus mulai dilanda keributan.Saat Umayyah dipimpin Abd al-Rahman I pada
755, mencuatlah perseteruan antara bangsa Berberdan bangsa Arab, antara Suni dan Syiah.
Saat itu pula, dinasti Abbasiyah mulai berdiri.Di periode ujung tanduk Umayyah ini, Spanyol
sebagai salah satu provinsi di bawah Umayyah pun ikut terkena dampaknya.
Pemerintahan di Semenanjung Iberia itu memang berdiri secara independen, namun secara
nominal berada di bawah gubernur jenderal Afrika Utara yang berkedudukan di Kairo.
Di tengah gonjang-ganjing Umayyah, pemerintahan Spanyol pun mengalami pergantian
gubernur secara terus-menerus. Selama periode 732 hingga 755, tidak kurang dari 23 gubernur
pernah memimpin Andalusia.
Bani Umayyah
Pada 750, kepemimpinan Islam beralih ke tangan Bani Abbasiyah.Saat itu, keturunan keluarga
Umayyah ditangkap dan dihukum mati.Namun, terdapat satu keturunan Umayyah yang berhasil
melarikan diri, yakni cucu khalifah ke-10, Abd al-Rahman ibn Mu'awiyah.
Pelariannya dari pasukan Abbasiyah amat dramatis.Hingga pemuda tersebut mendarat di pantai
selatan Granada, Spanyol.Kedatangannya menjadi sejarah baru Islam di Eropa.
Spanyol menjadi kawasan yang aman bagi Abd al-Rahman.Di sanalah para pendukung Bani
Umayyah tersisa.Kedatangannya pun disambut baik. Abd al-Rahman bersama para pengikutnya
tersebut bergerak ke ibu kota, Kordova.
Mereka membentuk kekuatan. Namun, Abd al-Rahman mendapat perlawanan dari sang gubernur
Andalusia saat itu dan Dinasti Abbasiyah. Namun, ia sangat tangguh dan membentuk angkatan
bersenjata.
Abd al-Rahman pun berhasil memimpin Spanyol dengan gaya sedikit berbeda dari sistem
kekhalifahan. Pada 757, ia menetapkan gelar amir sebagai pengganti gelar khalifah meski
kekuasaannya atas Andalusia sangat independen.
Di bawah kekuasaan Abd al-Rahman, Spanyol menjadi provinsi pertama yang keluar dari

10

kekhalifahan Islam namun dapat berdiri besar dan diakui dunia Islam. Andalusia dibangun sang
amir dengan sangat indah.
Salah satu yang ia bangun yakni Masjid Kordova pada 788. Masjid ini sangat megah dan
menjadi pusat ibadah di Eropa saat itu.Masjid ini pernah diubah menjadi katedral Kristen saat
penaklukan Spanyol oleh Ferdinand III tahun 1236. Namun, saat ini masjid masih dapat
disaksikan dengan namaLa Mezquita.
Program Studi Islam Diminati Mahasiswa Eropa
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Sejak diperkenalkan beberapa tahun lalu, program studi Islam
menarik minat masyarakat Jerman. Itu membuat program tersebut sangat populer di Jerman,
bahkan luar negeri.
Pengajar Studi Islam, Universitas Berne, Swiss, mengaku baru kali ini melihat program teologi
seperti menjadi magnet mahasiswa Eropa. "Saya belum pernah melihat fenomena seperti ini,"
kata dia seperti dikutip Deutsche Welle, Kamis (17/1).
Pendapat senada juga diungkap pengajar Universitas Erlangen.Menurut dia, program ini telah
menarik mahasiswa untuk berkuliah di kampusnya.Hal itu juga dirasakan, Pakar Studi Islam,
Bulent Ucar yang tak ragu mengucapkan rasa terima kasihnya kepada politisi federal dan negara
bagian atas komitmennya selama beberapa tahun terakhir.
Namun, harus diakui, tidak semua wilayah Jerman mau menerima program tersebut.Akantetapi,
belum diterimanya program itu dikarenakan masalah teknis.Praktis hingga kini, baru Hamburg
dan Bremen yang sukses dalam pelaksanaan program tersebut.
Saat ini, pemerintah Jerman memperkirakan untuk keperluan studi Islam dibutuhkan 2.200
guru.Sebenarnya itu bisa ditutupi dengan kehadiran 1.000 imam di Jerman.Namun, mereka tidak
masuk hitungan karena belum memiliki kualifikasi akademis sebagai pendidik.
Karena itulah, sejak 2010 silam, Dewan Teologi Islam dibentuk guna menjaga kualitas program
studi Islam. Per tiga tahun, setiap program studi Islam yang dijalankan bakal mendapat supervisi
dari lembaga ini.
Secara terpisah, Menteri Pendidikan Jerman, Annette Schavan sendiri telah menyiapkan empat
pusat studi teologi Islam di Munster (Onasbruk), Tubingen, Frankfurt (Giesen) dan Nurnberg
(Erlangen).
Menteri Muda bidang Pendidikan, Thomas Rachel, menyambut baik perkembangan program
studi Islam."Sangat menarik melihat perkembangannya.Apalagi program studi ini sangat
diminati mahasiswa Eropa, seperti Swiss, Prancis dan Inggris.Kelak akan berdatangan
mahasiswa asal Asia," kata dia.
Sementara itu, tantangan ke depan, dari pelaksanaan program studi Islam ini masih terletak pada
kendala bahasa. Selain itu, jumlah profesor dibidang ini juga masih terbatas. Karena itu,ke
depan, kedua masalah ini akan menjadi fokus perbaikan pelaksanaan program tersebut.

Anda mungkin juga menyukai