Anda di halaman 1dari 18

MERRY MEYLANI

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Perkembangbiakan (Reproduksi) pada Tumbuhan
Pada

dasarnya

semua

makhluk

hidup

akan

berkembang

terutama pada tumbuhan. Perkembangbiakan pada tumbuhan adalah


suatu proses yang terjadi untuk menghasilkan individu baru sebagai
keturunanya guna mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya,
dengan demikian tujuan tumbuhan berkembang dengan baik adalah
untuk mempertahankan spesies dari induk tumbuhan itu sendiri sama
halnya dengan makhluk hidup yang lainya.
Proses perkembang biakan pada tumbuhan dikelompokkan
menjadi 2 golongan yaitu, Perkembangbiakan Vegetatif (Tak kawin)
dan Perkembangbiakan Generatif (Kawin).
2.2. Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah
Yang dimaksud dengan tumbuhan tingkat rendah adalah
tumbuhan

yang

mempunyai

bagian-bagian

sederhana

(tidak

mempunyai struktur yang lengkap) dan dapat membuat atau


memperoleh

makananya

sendiri

dengan

cara

difusi.

Dalam

tumbuhan tingkat rendah ini terbagi menjadi dua perkembangbiakan


yaitu :
a. Perkembangbiakan

Vegetatif

(Tak

Kawin)

Tumbuhan

Tingkat Rendah
Perkembangbiakan vegetatif atau tak kawin

adalah

terjadinya organisme baru tanpa didahului oleh peleburan sel


kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Dengan kata lain,
satu

atau

beberapa

organisme

baru

berasal

dari

satu

organisme. Organisme hasil perkembangbiakan secara vegetatif


memiliki sifat yang sama persis dengan induknya. Reproduksi
vegetatif

dapat

terjadi

secara

alami

dan

buatan.

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
2

MERRY MEYLANI
Perkembangbiakan vegetatatif dilakukan dengan melalui 3 cara,
yaitu :
1) Membelah diri

Perkembangbiakan

yang

dilakukan

dengan

cara

membelah diri umumnya dilakukan oleh tumbuhan bersel satu,


seperti bakteri dan berbagai jenis ganggang. Contoh : Alga,
Ganggang biru, Amoeba, bakteri, dan Paramecium. Bila sudah
dewasa, tubuh organisme tersebut akan terbelah menjadi dua
dan masing-masing akan tumbuh menjadi individu beru.

Gambar 3.1. Ganggang Biru

Gambar 3.2. Alga

2) Spora
Tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora antara
lain tumbuhan paku, jamur, dan ganggang. Spora berbentuk
seperti biji, tetapi sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat
dengan mata saja. Spora dapat dilihat dengan mikroskop. Spora
dibentuk dan disimpan di dalam kotak spora yang di sebut
sporangium.
a)

Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku mempunyai bentuk daun yang indah.

Kotak spora (sporangium) pada tumbuhan paku terdapat


pada bagian bawah daun. Jika daun dibalik, maka kita dapat
melihat kotak spora dibagian tepi daun.

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
3

MERRY MEYLANI

Gambar 3.3. Tumbuhan Paku


b)

Jamur
Jamur tidak mempunyai zat hijau daun. Jamur tidak

berbunga. Oleh karena itu jamur tidak berbuah dan berbiji.


Jamur tumbuh ditempat-tempat lembap, misalnya pada
tumbuhan dan hewan yang telah mati, serta pada makan
yang telah basi.
Jamur berkembangbiak dengan spora. Pada jamur
tempe,

sporangium

terletak

pada

ujung

hifa

yang

menggembung. Hifa adalah benang-benang yang menyusun


tubuh jamur.

Gambar 3.4. Tumbuhan Jamur


c)

Ganggang
Pada golongan ganggang, sporangium terdapat pada

tubuh ganggang itu sendiri. Setiap spora dilengkapi bulu


cambuk atau bulu getar yang berguna sebagai alat gerak
dalam air. Spora ini disebut zoospora. Saat mendapatkan
tempat yang cocok, maka zoospora akan menempel dan
berkembang menjadi individu baru.

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
4

MERRY MEYLANI

Gambar 3.5. Ganggang


3) Membentuk Tunas
Perkembangbiakan dengan melalui tunas banyak kita
jumpai pada ragi dan lumut hati, ragi yang sering kita gunakan
dalam

pembuatan

tape

adalah

Saccaromyces

Cerevisiae.

Berapa jenis ragi berkembang biak dengan cara membelah diri,


tetapi kebanyakan berkembang biak dengan cara bertunas.
Pertunasan pada ragi mula-mula sel ragi yang telah matang
membentuk tonjolan pada dinding tubuhnya, disertai dengan
proses mitosis yang akan membentuk dua buah inti sel, pada
saat tunas telah terbentuk, satu buah inti sel sebagai hasil
pembelahan mitosis bergerak memasuki tunas tersebut. Yang
akhirnya tunas akan memisahkan diri dari induknya dan
terbentuklah individu yang baru.

Gambar 3.6. Lumut Hati


b. Perkembangbiakan Generatif (Kawin) Tumbuhan Tingkat
Rendah

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
5

MERRY MEYLANI
Reproduksi seksual/generatif merupakan cara reproduksi
yang melibatkan proses peleburan gamet jantan dan gamet
betina. Proses peleburan dua gamet induk ini biasa disebut
pembuahan.
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan rendah dapat
dilakukan dengan berbagai cara yaitu :
1) Perkembangbiakan secara Isogami
Perkembangbiakan

secara

isogami

adalah

proses

perkawinan makhluk hidup dengan cara penyatuan antara dua


buah gamet (Sel kelamin) yang bentuk dan strukturnya sama.
Clamydomonas dan Ulva merupakan jenis ganggang yang
melakukan perkembangbiakan dengan cara isogami.
Siklus hidup Chlamydomonas sp merupakan alga hijau
bersel tunggal haploid dan mempunyai 2 jenis kelamin yaitu ( +
) dan ( - ), sel tersebut juga berfungsi sebagai gamet ( + ) dan
( - ) yang jika

bertemu akan membentuk zigot.

Zigot

berkembang menjadi zigospora yang dengan cara meiosis akan


menghasilkan individu-individu baru yang berjenis kelamin ( + )
dan ( - ), selain dapat melakukan perkawinan isogami sel
tersebut juga dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif,
yaitu membelah diri.
2) Perkembangbiakan Secara Anisogami
Perkembangbiakan

anisogami

adalah

proses

perkembangbiakan makhluk hidup dengan cara penyatuan dua


buah

gamet

yang

berbeda

struktur,

bentuk,

maupun

ukurannya. Gamet jantan disebut sperma sedangkan gamet


betina disebut ovum, pada tumbuhan tingkat rendah anisogami
antara lain terjadi pada sejenis ganggang yaitu Oedogonium sp
dan fucus sp. Untuk lebih jelasnya lihat bagan berikut ini. Siklus
hidup fucus matang dengan menggembungkan pada ujungujung cabangnya (1) irisan ujung cabang memperlihatkan
konsep takel yang menunjukkan tempat mikrogametofit dan

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
6

MERRY MEYLANI
makrosporatofit

berada

(2-3).

Makrogametofit

(4).

Mikrogametofit (5). Mikrosprorangium pecah mengeluarkan


telur (6) sperma keluar dari mikrosporangium yang telah
matang (7) fertilisasi terjadi jika telur bertemu dengan sperma
dan menghasilkan zigot (8).
3) Perkembangbiakan secara konjugasi
Perkembangbiakan secara konjugasi adalah perkembang
biakan malalui perkawinan antara dua individu yang belum
dapat dibedakan jenis kelaminya. Contoh yang paling umum
pada tumbuhan adalah spirogyra sp. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut ini.
Konjugasi pada spirogyra merupakan organisme yang
bersifat haploid. Filamen dari dua strain yang berbeda saling
melekatkan diri dan membentuk tabung konjugasi ( 1-2 ), inti
sel dari inti sel dari individu yang satu meyeberang lewat
tabung konjugasi menuju sel yang lain selanjutnya kedua inti
berfungsi membentuk zigot yang diploid ( 2-3 ) setiap zigot
berkembang menjadi Zigospora yang selanjutnya bermeiosis
membentuk individu-individu yang haploid.
2.3. Perkembang Biakan Tumbuhan Tingkat Tinggi
Tumbuhan tingkat tinggi adalah tumbuhan yang sudah dapat
dibedakan

antara

akar,

batang

dan

daun

serta

umumnya

berkembangbiak dengan biji, karena itu tumbuhan tinggi sering juga


disebut

tumbuhan

berbiji.

Dalam

tumbuhan

tinggi

cara

berkembangbiak dengan cara vegetatif atau generatif seperti halnya


pada tumbuhan tingkat rendah. Perkembangbiakan vegetatif pada
tumbuhan tinggi dapat terjadi secara alami ataupun secara buatan,
vegetatif alami terjadi dialam tanpa campur tangan manusia,
sedangkan secara buatan terjadi karena ada campur tangan oleh
manusia.

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
7

MERRY MEYLANI
a. Perkembangbiakan

Vegetatif

(Tak

Kawin)

Alami

Tumbuhan Tingkat Tinggi


Perkembangbiakan vegetatif ini dapat terjadi melalui
berbagai cara antara lain :
1) Akar Tinggal (Rhizoma)
Akar tinggal (Rhizoma) adalah batang yang tumbuh
menjalar didalam tanah, rhizoma dapat tumbuh menjadi tunas
baru yang kemudian akan muncul sebagai tanaman baru.
Contohnya : Sanseviera, jahe, kunyit dan temulawak.

Gambar 3.7. Temulawak Gambar 3.8. Kunyit Gambar

3.9.

Jahe

2) Umbi Lapis
Umbi lapis merupakan bagian tanaman yang tumbuh
membengkak didalam tanah karena menyimpan cadangan
makanan, tunas akan tumbuh pada bagian batang yang biasa
disebut siung. Contoh : Bawang bombay, bawang daun dan
tumbuhan lain yang merupakan bawang-bawangan.

Gambar 3.10. Jumbi Lapis


3) Umbi Batang

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
8

MERRY MEYLANI
Umbi batang adalah batang yang membengkak didalam
tanah dan berisi cadangan makanan. Pada bekas ruas batang
terdapat lekukan yang berisi mata tunas. Contoh : Ubi jalar dan
kentang.

Gambar 3.11. Umbi Jalar

Gambar 3.12. Kentang

4) Geragih
Geragih

yaitu

batang

yang

umumnya

menjalar

dipermukaan tanah, dan ada juga yang didalam tanah. Contoh :


Arbei, pegagan, semangi dan rumput teki.

Gambar 3.13. Pegagan

Gambar 3.14. Rumput Teki

Gambar 3.15. Semangi


5) Tunas

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
9

MERRY MEYLANI
Tunas adalah calon tumbuhan yang tumbuh dari begian
batang yang memiliki bakal tunas. contoh : Pakis haji, bambu,
tebu dan tanaman pisang.

Gambar 3.16. Bambu

Gambar 3.17. Pisang

6) Tunas Adventive
Tumbuhan adventive disebut juga tunas liar karena tunas
ini tumbuh bukan pada bagian batang. contoh : Cocor bebek,
cemara, kersen, sukun dan kesemek.

Gambar 3.18. Cocor Bebek


b. Perkembangbiakan

Vegetatif

(Tak

Kawin)

Buatan

Tumbuhan Tingkat Tinggi


Perkembang biakan vegetatif buatan pada tumbuhan
tinggi adalah perkembangbiakan yang sengaja dilakukan oleh
manusia dengan tujuan untuk kesejahteraan manusia itu sendiri
diantara contoh perkembangbiakanya adalah dengan :
1) Setek (Cutting)
Setek adalah perkembangbiakan dengan cara memotong
bagian dari tanaman (akar, batang, atau daun) kemudian
ditanam

kembali

agar

tumbuh

menjadi

tumbuhan

baru.

Contoh : Tumbuhan (singkong, mawar).

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
10

MERRY MEYLANI

Gambar 3.19. Setek Singkong


2) Mencangkok (Air Layering)
Mencangkok

adalah

perkembangbiakan

dengan

cara

menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada


cabang

atau

ranting.

Contoh : Tumbuhan (mangga, jambu dll).

Gambar 3.20. Mencangkok Pohon Mangga


3) Okulasi (Menempel)
Menempel adalah menggabungkan bagian tubuh dua
tanaman yang berbeda. Umumnya dua jenis tanaman yang
digabungkan tersebut masing-masing mempunyai kelebihan.
Misalnya tumbuhan mangga berakar kuat, buahnya sedikit,
dengan tumbuhan mangga yang berakar lemah, buahnya
banyak. Maka cara menempelnya, pada batang tumbuhan yang
berakar kuat, ditempelkan kulit yang mempunyai calon tunas
dari batang tumbuhan mangga yang berbuah banyak tetapi
berakar lemah tadi.

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
11

MERRY MEYLANI

Gambar 3.21. Menempel (Okulasi)


4) Merunduk (Ground Layering)
Merunduk

adalah

perkembangbiakan

dengan

cara

merundukan cabang atau batang tumbuhan ke dalam tanah.


Contoh : Tumbuhan (apel, alamanda).

Gambar 3.22. Merunduk Pohon Alamanda


5) Mengenten (Menyambung/Kopulasi)
Mengenten atau sering disebut juga dengan isltilah
menyambung merupakan perkembangbiakn tumbuhan dengan
cara menggabungkan dua tanaman yang sejenis.
Pada dasarnya menyambung sama dengan menempel.
Cara ini banyak dilakukan pada singkong dan buah-buahan.
Mula-mula biji disemaikan. Setelah tumbuh lalu disambung
dengan ranting/cabang dari pohon sejenis yang buahnya baik.
Kemiringan potongan 45. Diameter batang atas harus sesuai
dengan diameter batang bawah. Kedua sambungan itu diikat
dengan kuat. Diusahakan agar tidak terjadi infeksi. Buah yang
dihasilkannya akan sama dengan buah yang dihasilkan pohon
asalnya.

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
12

MERRY MEYLANI

Gambar 3.23. Mengenten


6) Kultur Jaringan
Kultur

jaringan

adalah

menanam

jaringan

suatu

tumbuhan pada media atau tempat tanaman dalam ruang


khusus,

dengan

adanya

kultur

jaringan

diharapkan

akan

tumbuh tanaman baru yang mempunyai sifat-sifat lebih baik


dari pad tanaman sebelumnya.

c. Perkembangbiakan Generatif (Kawin) Tumbuhan Tingkat


Tinggi
Perkembang biakan generatif pada tumbuhan tinggi
terjadi karena adanya pembuahan yaitu peristiwa bertemunya
sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Perkembangbiakan
generatif disebut juga perkembangbiakan secara kawin, dengan
demikian perkembangbiakan pad utmbuhan tinggi melibatkan
sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Tumbuhan tinggi atau
tumbuan berbiji dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu
tumbuhan berbiji terbuka (Gimnospermae) dan tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae).
1) Perkembangbiakan Generatif pada Biji Terbuka (Gimnospermae)
Alat kelamin jantan dan betina pada gimnospermae
umumnya terpisah, contohnya pada tumbuhan pinus, sel telur
dibentuk

pada

conus

jantan

yang

ukuranya

lebih

kecil

dibandingkan conus betina. Fertilisasi terjadi jika inti dari serbuk


sari bersatu dengan sel telur dan membentuk zigot, selanjutnya
membentuk embrio yang terdapat dalam biji, pembuahan pada

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
13

MERRY MEYLANI
gimnospermae disebut pembuahan tunggal karena satu inti
sperma membuahi satu sel telur, untuk lebih jelasnya lihat
gambar dibawah ini.

Gambar 3.24. Biji Terbuka (Tumbuhan Cycas Rumphii)

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
14

MERRY MEYLANI

Gambar 3.25. Proses dari Biji Terbuka


Siklus hidup pada Gimnospermae conus jantan dibentuk
sperma yang dikemas dalam serbuk sari, sedangkan pada
conus betina dibentuk telur di dalam ovulum, serbuk sari yang
telah matang akan disebarkan dengan perantara angin menuju
conus

betina

kemudian sel

sperma

didalam serbuk

sari

berfungsi dengan sel telur yang ada didalam ovulum dan


membentuk zigot didalam biji, setelah biji mencapai tanah yang
subur maka biji akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
15

MERRY MEYLANI

2) Perkembangbiakan Generatif pada Biji Tertutup (Angiospora)


Alat
bunga

perkembangbiakan

yang

terdiri

atas

pada

angiospermae

benang

sari

berupa

sebagai

alat

perkembangbiakan jantan dan putik sebagai alat perkembang


biakan

betina.

Berukti

adalah

sikulus

perkembangbiakan

angiospermae.
Siklus

hidup

menghasilkan

sel

pada
telur

angiospermae
yang

terdapat

adalah

ovarium

didalam

ovulum

sedangkan kepala sari membentuk serbuk sari, jika serbuk sari


menempel

pada

kepala

putik

maka

serbuk

sari

akan

membentuk buluh serbuk dan akan menembus tangkai putik


menuju ovulum. Didalam buluh serbuk terdapat inti vegetatif
dan dua buah inti sperma, ketika kedua inti sperma sampai
ovulum maka terjadilah pembuahan ganda yang menghasilkan
embrio dari penyatuan sel sperma dengan sel telur dan
menghasilkan endosperma dari penyatuan antara sel sperma
dengan dua buah inti biji, biji terbentuk didalam buah dan
ketika biji jatuh kepermukaan tanah maka akan terbentuklah
individu baru.

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
16

MERRY MEYLANI

Gambar 3.26. Biji Tertutup (Tumbuhan Bunga)

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
17

MERRY MEYLANI

Gambar 3.27. Proses dari Biji Tertutup

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
18

MERRY MEYLANI

Gambar 3.28. Siklus Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan

Perkembangbiakan Tumbuhan Tingkat Rendah dan Tingkat


Tinggi
19

Anda mungkin juga menyukai