NO
I
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
Pendidikan 1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
2.
1)
2)
3)
4)
NO
3.
KEGIATAN
5) Penyediaan
berbagai
alternatif
layanan
pendidikan dasar yang murah dan bermutu
6) Pengembangan sekolah menengah kejuruan
(SMK)
7) Peningkatan pengembangan mutu manajemen
pelayanan menengah kejuruan berstandar
internasional
8) Penyediaan bea siswa bagi keluarga tidak
mampu
9) Peningkatan kerja sama dengan dunia usaha
dan dunia industri.
10) Sosialisasi informasi pendidikan menengah
4.
Program
Manajemen
Pendidikan
.
Pelayanan 1)
2)
3)
4)
5)
INSTANSI PELAKSANA
NO
7)
8)
5.
1)
2)
3)
6.
Program
Budaya
Pengelolaan
Kekayaan 1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
KEGIATAN
Peningkatan partisipasi masyarakat, baik dalam
penyelenggaraan,
pembiayaan,
maupun
pengelolaan pembangunan pendidikan.,
Penuntasan Penyetaraan Pendidikan Diniyah
dan Pesantren Salafiyah dengan Pendidikan
Umum
Pengembangan
kebijakan,
melakukan
perencanaan,
monitoring,
evaluasi,
dan
pengawasan pelaksanaan pembangunan pada
semua jenjang pendidikan.
INSTANSI PELAKSANA
Fasilitasi
partisipasi
masyarakat
dalam
pengelolaan kekayaan budaya
Pelestarian fisik dan kandungan bahan pustaka
termasuk naskah kuno
Penyusunan kebijakan pengelolaan kekayaan
budaya lokal daerah
Pengelolaan dan pengembangan pelestarian
peninggalan sejarah purbakala, museum dan
peninggalan bawah air;
Pengembangan kebudayaan dan pariwisata;
Pendukungan pengelolaan museum dan taman
budaya di daerah;
Pengelolaan karya cetak dan karya rekam.
NO
1)
2)
3)
4)
5)
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
Pengembangan kesenian dan kebudayaan
daerah;
1. Dinas Kebudayaan dan
Fasilitasi perkembangan keragaman budaya
Pariwisata
daerah;
Fasilitasi penyelenggaraan festifal budaya
daerah;
Fasilitasi pengembangan kemitraan dengan
LSM dan perusahaan swasta;
Membangun
kemitraan
pengelolaan
kebudayaan antar daerah.
Program Penunjang
1. Program Pengambangan Kurikulum
2.
1)
2)
3)
4)
NO
4.
1)
KEGIATAN
pendidikan anak usia dini.
Sosialisasi informasi pendidikan menengah
INSTANSI PELAKSANA
NO
3)
B. Peningkatkan
Aksesibilitas
Kualitas Pelayanan Kesehatan
KEGIATAN
Pemberian bantuan biaya pendidikan untuk
anak dari keluarga miskin.
Peningkatan kualitas pendidikan sekolah luar
biasa dan akuntabilitas kinerja kelembagaan.
Pengembangan kurikulum muatan lokal
INSTANSI PELAKSANA
dan
Program Utama
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
1. Dinas Kesahatan
2. RSUD
NO
2.
KEGIATAN
8) Peningkatan upaya penanggulangan masalah
kesehatan masyarakat,
9) Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana
dan prasarana puskesmas dan jaringannya
10) Penyusunan
standar
pelayanan
minimal
puskesmas dan jaringanya.
1)
2)
3)
4)
5)
3.
4.
dan
INSTANSI PELAKSANA
Dinas Kesahatan
RSUD
NO
5.
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
2) Peningkatan kelayakan dan kesehatan rumah
tinggal penduduk.
3) Pembinaan sarana sanitasi lingkungan
4) Pengembangan wilayah sehat.
1) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), 1. Dinas Kesahatan
anemia gizi besi, gangguan akibat kurang
yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan
kekurangan zat gizi mikro lainnya,
2) Peningkatan pendidikan masyarakat (civic
education)
6.
1)
2)
3)
7.
Program
Obat
Kesehatan
dan
Perbekalan 1)
2)
3)
4)
8.
Program
Pencegahan
Pemberantasan Penyakit
dan 1)
2)
3)
4)
NO
9.
Program
Makanan
Pengawasan
Obat
KEGIATAN
Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit.
1. Dinas Kesahatan
dan 1) Peningkatan pengawasan obat dan makanan.
2) Peningkatan pengawasan dan pengendalian
kesehatan makanan.
3) Standarisasi pengawasan obat dan makanan.
4) Pengembangan obat asli/tradisional daerah
MEMPERLUAS
LAPANGAN
KERJA,
KEPENDUDUKAN DAN TRANSMIGRASI,
MENINGKATKAN
EFEKTIFITAS
PENANGGULANGAN KEMISKINAN, DAN
KESEJAHTERAAN
SOSIAL,
SERTA
MEMBERDAYAKAN EKONOMI RAKYAT
A. Perluasan Lapangan Kerja
INSTANSI PELAKSANA
Dinas Kesahatan
RSUD
NO
2.
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
dan 1)
NO
4)
5)
6)
2.
4)
5)
6)
7)
8)
KEGIATAN
Penyelenggaraan program-program pelatihan
kerja berbasis kompetensi.
Peningkatan dan fasilitasi pelaksanaan uji
kompetensi yang terbuka bagi semua tenaga
kerja.
Peningkatan relevansi dan kualitas lembaga
pelatihan kerja,
peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan
dan instruktur pelatihan kerja.
Fasilitasi peningkatan sarana dan prasarana
lembaga latihan kerja.
Peningkatan pengawasan, perlindungan, dan
penegakan hukum ketenagakerjaan.
Penguatan kapasitas kelembagaan pengawasan
ketenagakerjaan ;
Pembinaan dan penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada sektor dengan resiko
kecelakaan kerja tinggi ;
Perlindungan terhadap kebebasan berserikat
dan hak atas perundingan bersama.
Peningkatan perlindungan terhadap Tenaga
Kerja Indonesia (TKI).
Peningkatan pencegahan terhadap eksploitasi
dan berbagai bentuk pekerjaan terburuk anak
dan pekerjaan perempuan.,
Fasilitasi kredit lunak bagi calon Tenaga Kerja
Indonesia.
Peningkatan kepesertaan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja, baik sektor pekerja formal
maupun informal.
INSTANSI PELAKSANA
Kependudukan.
NO
3)
4)
5)
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
Pemeliharaan dan pengembangan kesempatan 1. Dinas Tenaga Kerja,
kerja yang harmonis antar pelaku produksi.
Transmigrasi dan
Fasilitasi
pencegahan
dan
penyelesaian
Kependudukan.
permasalahan hubungan industrial secara adil,
konsisten, dan transparan.
Mendorong pembentukan dan pemberdayaan
lembaga-lembaga ketenagakerjaan.
Pemberdayaan mediator, konsiliator dan arbiter ;
Peningkatan kualitas dan kuantitas pekerja
rumahan.
B. Penanggulangan Kemiskinan
1. Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Perdesaan
1) Pemetaan
dan
penyusunan
profil
desa/kelurahan,
2) Penyebarluasan
informasi
tentang
pembangunan yang berwawasan pemberdayaan
masyarakat,
3) Pemanfaatan dan penerapan Teknologi Tepat
Guna,
4) Pemberian stimulus pembangunan desa,
1)
2)
3)
4)
5)
6)
1. BAPEMAS
NO
1)
2)
3)
4)
5)
1)
2)
3)
KEGIATAN
pengembangan ekonomi kawasan,
Fasilitasi kemitraan bagi usaha mikro kecil dan
menengah di pedesaan,
Pengembangan usaha bagi kelompok wirausaha
desa,
INSTANSI PELAKSANA
NO
III.
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dinas Pertanian
Dinas Perkebunan
Dinas Peternakan
Dinas Perikanan
Badan Ketahanan Pangan
Dinas Koperasi dan
UMKM
NO
2.
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
dan pedesaan untuk meningkatkan posisi tawar
petani dan nelayan.
8) Peningkatan dan pengembangan pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia pertanian, yaitu
petani, nelayan, penyuluh, dan aparat pembina
dan penguatan lembaga pendukungnya, untuk
meningkatkan posisi tawar petani.
9) Perbaikan sistem dan mekanisme distribusi
pupuk bersubsidi dan peningkatan kualitas
bibit/benih,
kapasitas
produksi
serta
pengembangan komoditas pertanian bernilai
ekonomi tinggi dan berdaya saing tinggi.
10)Peningkatan produksi gula melalui penyediaan
bibit tebu unggul, bongkar ratoon, dan
penanganan pasca-panen, dan
fasilitasi
pengembangan pembangunan pabrik gula mini.
11)Peningkatan kualitas tembakau sesuai standar
industri dan kualitas ekspor, melalui peningkatan
kualitas bibit, perbaikan sistim budi daya, dan
pengelolaan pasca-panen.
12)Peningkatan ketersediaan pangan hasil ternak
melalui peningkatan populasi ternak, produksi
hasil ternak yang aman sehat, utuh, dan halal
Dinas Perikanan
1) Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
2) Peningkatan usaha perikanan skala kecil,
termasuk di pulau-pulau kecil yang potensial dan
peningkatan pemasaran, standar mutu, dan nilai
tambah produk perikanan
3) Peningkatan produksi perikanan budi daya
melalui
intensifikasi,
diversifikasi,
dan
ekstensifikasi usaha perikanan.
4) Pengembangan kawasan budidaya laut, air
NO
5)
6)
7)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
KEGIATAN
payau, dan air tawar dan penataan usaha
budidaya tambak dan air tawar.
Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan
prasarana perikanan, serta pembangunan
pelabuhan
perikanan
untuk
mendukung
perikanan samudera.
Pembangunan dan pengembangan fasilitas
untuk nelayan
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
perikanan, pengembangan alat tangkap serta
sistem perbenihan, dan pengembangan sistem
sertifikasi balai benih serta lahan budidaya.
Peningkatan mutu dan nilai tambah produk
pertanian dan perikanan di tingkat petani melalui
peningkatan penanganan dan pengolahan
pasca-panen, dan pengeolahan hasil.
Promosi dan pengembangan pemasaran produk
pertanian,
perkebunan,
peternakan
dan
perikanan.
Pengembangan diversifikasi usaha tani, melalui
pengembangan usaha tani dengan komoditas
unggulan dan bernilai ekonomi tinggi.
Peningkatan akses terhadap sumber daya
produktif,
terutama
permodalan,
melalui
pengembangan lembaga keuangan pedesaan
dan sistem pendanaan yang layak bagi usaha
pertanian.
Pengembangan agroindusri di pedesaan dan
pengembangan serta rehabilitasi infrastruktur
pertanian dan pedesaan,
Pengembangan kemudahan perijinan investasi
pada berbagai mata-rantai agrobisnis, mulai dari
INSTANSI PELAKSANA
1.
2.
3.
4.
5.
Dinas Pertanian
Dinas Perkebunan
Dinas Peternakan
Dinas Perikanan
Badan Ketahanan
Pangan
6. Dinas Koperasi dan
UMKM
7. BUMN / BUMD
NO
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
KEGIATAN
budi daya, pasca-panen, pengolahan, dan
pemasarannya,
dan
usaha
perdagangan
berskala kecil dan menengah.
Pengembangan iklim usaha yang kondusif dan
sehat bagi peningkatan investasi di bidang
agrobisnis/agroindustri
Fasilitasi pengembangan agrobisnis melalui
kemitraan masyarakat petani dan pemilik modal
sebagai wujud corporate social responsibility
(CSR).
Pengembangan jejaring perdagangan dan
agrobisnis untuk mendorong pengembangan
pasar yang efisien bagi produk-produk pertanian
dan produk unggulan yang dihasilkan.
Pembangunan Pasar Induk Agribisnis
Pengembangan
terminal/sub-terminal
agrobisnis, dan pusat lelang hasil pertanian.
Pengembangan sistim informasi pasar dan
Pembentukan
clearing-houses
di
bidang
agrobisnis.
Fasilitasi perdagangan antar-wilayah, dan
perlindungan petani dari sistem perdagangan
tidak adil.
Fasilitasi perdagangan antar-wilayah, dan
perlindungan petani dari sistem perdagangan
tidak adil.
Stabilisasi harga produksi pertanian dan
pengembangan
produk
turunannya
serta
penciptaan pasar untuk mendorong perluasan
lapangan kerja.
Pengembangan kawasan sentra pembibitan
pertanian di pedesaan.
INSTANSI PELAKSANA
NO
KEGIATAN
17) Pengembangan agroindustri dan agrobisinis
padat karya untuk memperluas lapangan kerja
bagi masyarakat lokal, terutama penduduk
miskin.
18) Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi
pertanian, dan pengembangan riset pertanian
melalui pengembangan dan pemanfaatan
teknologi tepat guna, dan spesifik lokasi yang
ramah lingkungan.
1) Pemantapan dan pengembangan kawasan
agropolitan yang strategis dan potensial, melalui
pembentukan klaster komoditas unggulan yang
berpotensi ekspor.
2) Identifikasi potensi wilayah yang layak
dikembangkan menjadi kawasan agropolitan.
3) Fasilitasi
daerah
untuk
mengembangkan
kawasan atau klaster agropolitan berbasis
potensi, dengan mengembangkan produk
unggulan spesifik dan kompetitif.
4) Pembangunan dan pengembangan sarana
prasarana infrastruktur pertanian dan pedesaan
pendukung
Kawasan Agropolitan, termasuk
Perbankan dan lembaga keuangan serta
pengembangan teknologi informatika dan
telekomunikasi.
5) Peningkatan daya tarik investasi ke kawasan
agropolitan, dengan pemberian insentif dan
kemudahan perijinan.
6) Pengembangan kemitraan antara pelaku usaha
besar dan usaha mikro/rumah tangga, kecil dan
menengah
berbasis
komoditas
unggulan
agropolitan.
INSTANSI PELAKSANA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Dinas Pertanian
Dinas Perkebunan
Dinas Peternakan
Dinas Perikanan
Badan Ketahanan
Pangan
Dinas Koperasi dan
UMKM
Dinas PU Pengairan
Dinas PU Cipta Karya
Dinas PU Bina Marga
Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
Dinas Pariwisata
Perbankan & Lembaga
Keuangan
Lembaga
Telekomunikasi dan
informasi.
BUMN, BUMD dan
Swasta
NO
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
KEGIATAN
Peningkatan peran perempuan, terutama
penduduk miskin, dalam kegiatan usaha
ekonomi produktif di kawasan agropolitan.
Perluasan jaringan pasar dan pusat-pusat bisnis,
serta peningkatan promosi produk-produk
agropolitan.
Penyusunan desain dan implementasi sistem
pengembangan social capital dan human capital
yang menunjang agropolitan.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di
pedesaan agar mampu menjadi pendukung dan
pengembang agropolitan berdasarkan potensi
pertanian yang ada di masing-masing daerah.
Penguatan rantai pasokan bagi industri
pedesaan, dan penguatan keterkaitan produksi
berbasis sumber daya lokal, baik sumber daya
alam maupun manusia.
Pengembangan, penerapan, pemanfaatan dan
pemasyarakatan ilmu dan teknologi tepat guna
dalam kegiatan usaha ekonomi masyarakat
agropolitan.
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan
tentang menajemen pengelolaan
potensi
ekonomi lokal.
Fasilitasi bimbingan teknis peningkatan kualitas
dan kuantitas produk.
Pengembangan jaringan pemasaran dan
kemudahan ijin usaha.
Fasilitasi
dan
koordinasi
pengembangan
kawasan agropolitan.
Pengembangan jaringan kerja sama dan
kemitraan usaha dengan LSM dan perguruan
INSTANSI PELAKSANA
NO
5.
KEGIATAN
tinggi dalam bidang ekonomi produktif dan
pendampingan
kelompok-kelompok
usaha
ekonomi kawasan agropolitan.
1) Pemantapan ketersediaan pangan di tingkat
rumah tangga, daerah dan wilayah, melalui
pengembangan cadangan pangan masyarakat
dan pemerintah.
2) Pengamanan ketersediaan pangan melalui
percegahan konversi lahan sawah di daerah
irigasi, dan peningkatan mutu intensifikasi
pertanian.
3) Peningkatan
produksi,
produktivitas
dan
peningkatan mutu hasil pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan.
4) Pengendalian dan penanggulangan hama dan
penyakit.
5) Peningkatan
distribusi
pangan,
melalui
penguatan kapasitas kelembagaan pangan, dan
peningkatan
infrastruktur
pertanian
dan
pedesaan yang mendukung sistem distribusi
pangan.
6) Peningkatan pengelolaan pasca-panen dan
pengolahan
hasil
melalui
optimalisasi
pemanfaatan teknologi pertanian tepat guna,
7) Penganekaragaman pangan dan perekayasaan
sosial pola konsumsi masyarakat menuju pola
pangan harapan (PPH).
8) Peningkatan pengawasan mutu dan keamanan
pangan, serta pengembangan sistem antisipasi
dini terhadap kerawanan pangan.
INSTANSI PELAKSANA
1.
2.
3.
4.
5.
Dinas Pertanian
Dinas Perkebunan
Dinas Peternakan
Dinas Perikanan
Badan Ketahanan
Pangan
NO
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
1. Dinas Kehutanan
NO
KEGIATAN
layanan lembaga keuangan mikro.
7) Pelatihan budaya usaha dan kewirausahaan,
serta bimbingan teknis manajemen usaha.
8) Penyediaan infrastruktur, jaringan pendukung
dan kemitraan usaha bagi usaha mikro,.
9) Fasilitasi pembentukan kelembagaan bagi usaha
mikro,
10) Pengembangan usaha mikro melalui pendekatan
pembinaan sentra-sentra produksi/klaster dan
penyediaan infrastruktur.
11) Pengembangan usaha ekonomi produktif bagi
usaha mikro/sektor informal.
INSTANSI PELAKSANA
NO
KEGIATAN
modernisasi manajemen koperasi.
5) Fasilitasi pengembangan infrastruktur pendukung
pengembangan koperasi.
6) Pengembangan sistem pendidikan, pelatihan dan
penyuluhan perkoperasian.
7) Penyediaan insentif dan fasilitasi pengembangan
jaringan kerja sama usaha antar-koperasi.
8) Penyuluhan perkoperasian kepada masyarakat
luas.
9) Koordinasi
perencanaan,
pengendalian,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
dan program pembangunan koperasi.
10)Pengembangan koperasi dan Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes) yang berbasis rakyat/komunitas.
INSTANSI PELAKSANA
Program Penunjang
1. Program Pengembangan
Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif UKM
1) Pemasyarakatan
kewirausahaan,
dan
pengembangan sistem insentif bagi wirausaha
baru.
2) Fasilitasi pengembangan UKM/wirausaha baru.
3) Fasilitasi dan pembinaan UKM tentang Hak
Kekayaan Intelektual (Haki).
4) Pembangunan jaringan lembaga pengembangan
kewirausahaan.
5) Fasilitasi pengembangan inkubator teknologi dan
bisnis.
6) Fasilitasi pengembangan kemitraan investasi
antar-UKM.
7) Fasilitasi pengembangan jaringan produksi dan
distribusi.
NO
KEGIATAN
8) Fasilitasi peningkatan kualitas pengusaha kecil
dan menengah menjadi wirausaha tangguh.
INSTANSI PELAKSANA
NO
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
1. BPM
NO
3. Program
Penyiapan
potensi
sumberdaya, sarana dan prasarana
daerah
4. Program
Peningkatan
Pengembangan Ekspor
KEGIATAN
3) Pemberian insentif penanaman modal yang lebih
menarik,
dan
melakukan
konsolidasi
perencanaan penanaman modal.
4) Pemantauan dan evaluasi, serta pengawasan
pelaksanaan investasi, baik asing maupun
domestik.
INSTANSI PELAKSANA
dan 1)
2)
3)
NO
KEGIATAN
eksportir secara berkelanjutan.
4) Peningkatan kualitas pelayanan kepada para
eksportir dan calon eksportir, terutama usaha
kecil dan menengah melalui pendekatan support
at company level.
5) Fasilitasi peningkatan mutu produk komoditas
pertanian, perikanan dan industri yang
berpotensi ekspor.
6) Deregulasi
dan
debirokratisasi
melalui
penyederhanaan prosedur ekspor dan impor ke
arah penyelenggaraan konsep single document,
dan secara bertahap mengarah pada paperless
yang mendayagunakan dokumen elektronik.
7) Penyederhanaan prosedur pelayanan eksporimpor dengan mengembangkan pelayanan
perijinan satu pintu atau satu atap,
8) Penguatan kapasitas laboratorium penguji
produk ekspor-impor.
9) Peningkatan jaringan informasi ekspor dan impor
agar mampu merespon kebutuhan dunia usaha,
terutama eksportir kecil dan menengah.
10) Peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran
hasil produksi UMKM, serta peningkatan inovasi
proses, rancangan dan kemasan produk UMKM
yang berientasi ekspor.
11) Meningkatkan pendidikan dan latihan bagi calon
tenaga
kerja
migran
(TKI/TKW),
dan
meningkatkan perlindungan kerja, serta fasilitasi
pembiayaan administrasi keberangkatan melalui
pinjaman lunak, dan kemudahan pengiriman
hasil kerja ke daerah asal.
INSTANSI PELAKSANA
NO
1)
2)
3)
4)
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
Perumusan, alternatif solusi, dan implementasi 1. Dinas Perindustrian dan
penyelesaian
permasalahan,
termasuk
Perdagangan
harmonisasi dari berbagai perangkat peraturan
perundang-undangan tentang distribusi dan
sarana penunjang perdagangan.
Deregulasi dan debirokratisasi dalam rangka
mengurangi hambatan perdagangan;
Pemberdayaan pengusaha dagang mikro, kecil
dan menengah melalui peningkatan sumber daya
manusia akses pasar, dan kemitraan usaha.
Pemantapan dan pengembangan pasar lelang
lokal dan regional, serta sarana alternatif
pembiayaan.
Program Penunjang
1.
2)
3)
4)
NO
2.
Program Pengembangan
Pariwisata
Destinasi
KEGIATAN
beredar dan jasa.
Sosialisasi dan bimbingan teknis pengelolaan
standar dan laboratorium metrologi legal, serta
pelaksanaan pengawasan ukuran, takaran,
timbangan, dan perlengkapannya (UTTP).
INSTANSI PELAKSANA
NO
NO
KEGIATAN
pengembangan pasarnya.
4) Penyediaan kemudahan dan pembinaan dalam
memulai usaha industri kecil dan menengah,
termasuk dalam perijinan, lokasi usaha, dan
perlindungan usaha dari pungutan liar.
5) Pengembangan industri terkait dan penunjang
industri kecil dan menengah.
6) Peningkatan
dan
pengembangan
industri
kerajinan (industri rumah tangga) yang berbasis
seni dan budaya.
7) Penguatan permodalan bagi industri kecil dan
menengah yang akan melakukan ekspansi dan
berorientasi ekspor.
8) Penyelenggaraan pelatihan budaya usaha dan
kewirausahaan,
dan
bimbingan
teknis
manajemen usaha.
9) Peningkatan
implementasi
penyederhanaan
regulasi dalam pengembangan dan perluasan
usaha industri manufaktur.
10) Pengembangan
dan
penerapan
layanan
informasi yang mencakup peluang usaha,
kebutuhan bahan baku, akses permodalan, iklim
usaha, dan akses peningkatan kualitas sumber
daya manusia.
INSTANSI PELAKSANA
NO
KEGIATAN
tenaga kerja industrial yang terampil.
5) Fasilitasi pengembangan prasarana klaster
industri, terutama prasarana teknologinya.
6) Fasilitasi dan koordinasikan pengembangan
pusat-pusat pertumbuhan klaster industri, dan
penyediaan
infrastruktur
dan
jaringan
pendukungnya.
INSTANSI PELAKSANA
1) Pengembangan
dan
peningkatan
industri 1. Dinas Perindustrian dan
berbasis agro (agroindustri), terutama di kawasan
Perdagangan
agropolitan.
2) Penumbuhan dan pengembangan industri
berorientasi ekspor yang memanfaatkan sumber
daya alam lokal.
3) Fasilitasi sinergitas pengembangan industri di
wilayah selatan dan wilayah utara Jawa Timur.
4) Pengembangan dan diversifikasi bahan baku
industri.
Program Penunjang
4.
NO
IV
Program
Industri
Peningkatan
6.
Program
Peningkatan
Teknologi Industri
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
NO
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
1)
NO
KEGIATAN
pengelolaan lingkungan hidup.
12) Pengembangan
teknologi
berwawasan
lingkungan.
13) Perumusan aturan dan mekanisme pelaksanaan
alternatif pendanaan lingkungan.
1)
INSTANSI PELAKSANA
1.
2.
3.
4.
NO
KEGIATAN
untuk perlindungan sumber daya alam.
12) Pengembangan daya dukung dan daya tampung
lingkungan.
INSTANSI PELAKSANA
1) Penetapan
wilayah
prioritas
rehabilitasi 1. Badan Lingkungan Hidup
pertambangan, hutan, lahan, dan kawasan 2. Dinas Kehutanan
3. Dinas Energi dan Sumber
pesisir, serta pulau-pulau kecil.
Daya Mineral
2) Peningkatan kapasitas kelembagaan, sarana,
dan prasarana rehabilitasi hutan, lahan, dan
kawasan pesisir, serta pulau-pulau kecil.
3) Peningkatan efektivitas reboisasi terpadu.
4) Rehabilitasi ekosistem dan habitat yang rusak
serta pengembangan sistem manajemen
pengelolaannya.
5) Rehabilitasi daerah hulu untuk menjamin
pasokan air irigasi pertanian, dan mencegah
terjadinya erosi dan sedimentasi di wilayah
sungai dan pesisir.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
1)
NO
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
6. Program Pembinaan Usaha
Pertambangan.
1)
2)
3)
4)
5)
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
pesisir,
dan
pulau-pulau
kecil
secara
terintegrasi.
Pengelolaan sumber daya pesisir, laut, dan
pulau-pulau kecil secara efisien, dan lestari
berbasis masyarakat.
Pengembangan sistem MCS (monitoring,
controlling,
and
surveillance)
dalam
pengendalian dan pengawasan.
Penataan ruang wilayah laut, pesisir, dan pulaupulau kecil.
Pengelolaan dan pengembangan kawasan
konservasi laut, dan rehabilitasi habitat
ekosistem yang rusak.
Peningkatan peran aktif masyarakat dan swasta
melalui kemitraan dalam pengelolaan sumber
daya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil.
Penataan dan peningkatan kelembagaan,
termasuk lembaga masyarakat di tingkat lokal.
Penegakan hukum bagi pelanggar dan perusak
sumber daya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil.
Peningkatan keselamatan, mitigasi bencana
alam laut, dan prakiraan iklim laut.
Pengendalian, pengawasan, dan pembinaan 1. Dinas ESDM
kegiatan usaha pertambangan.
Pengembangan potensi dan konservasi sumber
daya mineral serta rehabilitasi lahan bekas
pertambangan.
Pengembangan pemanfaatan dan konservasi air
bawah tanah.
Peningkatan keselamatan dan kesehatan
masyarakat di sekitar pertambangan.
Pembangunan
masyarakat
(community
NO
Program penunjang
1. Program Pengembangan Kapasitas
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup;
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
1)
2. Program Peningkatan Kualitas dan
Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup;
2)
3)
KEGIATAN
development) di wilayah sekitar pertambangan.
Pemulihan lingkungan pasca-tambang, dan
penerapan kebijakan pengelolaan pascatambang, dan produksi migas berwawasan
lingkungan.
INSTANSI PELAKSANA
NO
1)
2)
3)
1)
2)
3)
4)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
KEGIATAN
Peningkatan akses informasi mitigasi bencana
serta potensi sumber daya alam dan lingkungan.
Peningkatan pelibatan peran masyarakat dalam
bidang informasi dan pemantauan kualitas
lingkungan hidup.
Mitigasi bencana
Penanganan tanggap darurat
Penanganan paska bencana
INSTANSI PELAKSANA
1. Badan Penanggulangan
Bencana
2. Dinas PU Pengairan
3. Dinas PU Bina Marga
4. Dinas PU Cipta Karya
dan Tata Ruang
5. Dinas Sosial
6. Dinas Kesehatan
NO
7)
1)
2)
3)
4)
5)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
KEGIATAN
provinsi dan kawasan strategis provinsi.
Optimalisasi kelembagaan penataan ruang.
Penyusunan dan penetapan peraturan zonasi.
Penetapan Kebijakan insentif-disinsentif tata
ruang
Perizinan pemanfaatan ruang.
Fasilitasi penyelesaian perselisihan dan/atau
pengenaan sanksi permasalahan tata ruang.
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pengendalian pemanfaatan ruang
INSTANSI PELAKSANA
Dinas PU Pengairan
NO
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
lainnya.
2) Pembangunan prasarana pengambilan dan
saluran pembawa air baku.
3) Pembangunan sumur-sumur air tanah
4) Sinkronisasi kegiatan antara penyediaan air baku
dengan kegiatan pengolahan dan distribusi.
5) Pemberdayaan kelembagaan masyarakat lokal
untuk mengelola dan memanfaatkan sumber
daya air melalui swa-organisasi dan swa-kelola.
2. Program Pengendalian Banjir dan
Pengamanan Pantai
Dinas PU Pengairan
NO
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Program Penunjang
1. Program Pengembangan, Pengelolaan,
dan Konservasi Sungai, Danau, dan
Sumber Air Lainnya
KEGIATAN
Pemberdayaan petani pemakai air, terutama
dalam pengelolaan jaringan irigasi.
Peningkatan jaringan irigasi yang belum
berfungsi.
Rehabilitasi jaringan irigasi, terutama pada
daerah penghasil pangan, dan jaringan rawa.
Pengelolaan jaringan irigasi dan rawa, serta
jaringan pengairan lainnya
Optimalisasi pemanfaatan lahan irigasi dan rawa
yang telah dikembangkan.
Peningkatan kegiatan operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi.
Revitalisasi peran-peran lokal tradisional dalam
pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya air
untuk irigasi pertanian.
INSTANSI PELAKSANA
Dinas PU Pengairan
Dinas PU Pengairan
NO
KEGIATAN
kelompok masyarakat maupun pemerintah
daerah.
8) Penggalian dan pengembangan budaya
masyarakat dalam konservasi air.
9) Pengembangan teknologi tepat guna.
INSTANSI PELAKSANA
b. Transportasi
Program Utama
1. Program Pemeliharaan dan Perbaikan
Jalan dan Jembatan
NO
3)
4)
5)
6)
KEGIATAN
Fasilitasi peningkatan pemeliharaan dan
perbaikan sarana prasarana dan fasilitas
perkeretaapian.
Fasilitasi peningkatan keamanan pengguna jalan
pada perlintasan sebidang.
Fasilitasi revitalisasi jaringan kereta api di Pulau
Madura, dari Bangkalan ke Sumenep, dalam
rangka membangun satu jaringan transportasi
massal kereta api yang terintegrasi.
Fasilitasi peningkatan jalur kereta api BangilJember-Banyuwangi, yakni penggantian bantalan
rel dari kayu menjadi beton, perbaikan jembatan,
serta jalur rel.
Fasilitasi percepatan pembangunan rel kereta api
pengganti jalur Tanggulangin-Porong.
INSTANSI PELAKSANA
NO
Program Penunjang
1. Program Pembangunan dan
Peningkatan Jalan dan Jembatan
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
NO
KEGIATAN
Porong di wilayah luapan lumpur Lapindo,
Sidoarjo.
5) Penyelesaian pembangunan jembatan Suramadu,
dan penataan sistem pemanfaatan sekitar kaki
jembatan dan operasionalisasinya,
INSTANSI PELAKSANA
NO
KEGIATAN
2) Penuntasan penyelesaian pembukaan kembali
jalur kereta api Kalisat (Jember)-BondowosoSitubondo-Panarukan.
3) Peningkatan pelayanan kereta api peti kemas
(Pelabuhan Tanjung Perak SurabayaPelabuhan
Tanjung Priok Jakarta).
4) Fasilitasi penyediaan pelayanan angkutan kereta
api kelas ekonomi untuk masyarakat miskin yang
tarifnya disesuaikan daya beli mereka.
INSTANSI PELAKSANA
Program
Penguasaan
serta 1)
Pengembangan
Aplikasi
dan
Teknologi Informasi Komunikasi
2)
3)
4)
5)
6)
NO
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
1. Program
Pengembangan
Pemerataan Sumber Energi
dan
2. Program
Pengembangan
Pemerataan Pasokan Listrik
1) Monitoring dan pengawasan kegiatan migas, dan Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral
usaha jasa penunjang.
2) Fasilitasi keberlanjutan pelaksanaan konversi
energi dari minyak tanah ke gas elpiji.
3) Fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan
sumber energi terbarukan.
NO
2)
3)
4)
5)
6)
7)
KEGIATAN
prasarana lingkungan permukiman bagi
masyarakat berpenghasilan rendah;.
Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa
(RUSUNAWA) di perkotaan;
Revitalisasi kawasan kumuh melalui perbaikan
lingkungan permukiman.
Pemulihan perumahan yang rusak akibat
bencana alam;
Pengembangan teknologi tepat guna dan
penelitian bidang perumahan dan sarana
permukiman.
Pengembangan kawasan siap bangun dan atau
lingkungan siap bangun di kota-kota metropolitan
dan kota-kota besar.
Pengembangan pola subsidi yang tepat sasaran,
efisien dan efektif sebagai pengganti subsidi
selisih bunga;
INSTANSI PELAKSANA
Tata Ruang
NO
KEGIATAN
pengembangan jaringan pembuangan air limbah
di perkotaan;
7) Pembangunan sarana sanitasi (jamban
keluarga/komunal) di perdesaaan;
1) Peningkatan kualitas pengelolaan sampah yang
meliputi pengolahan dan pembuangan akhir;
2) Pembangunan dan normalisasi saluran drainase
primer dan sekunder lintas Kab/Kota serta menunjang
pengendalian banjir di perkotaan.
INSTANSI PELAKSANA
Program Penunjang
1. Program Pengendalian Pembangunan
Kota-kota Besar dan Metropolitan
NO
KEGIATAN
bersejarah dan sosial budaya.
3) Peningkatan kerja sama dan pembangunan
terpadu antar-kota inti dan kota-kota satelit di
wilayah metropolitan.
INSTANSI PELAKSANA
NO
KEGIATAN
pengetahuan,
pemahaman,
Kelola 1) Peningkatan
keterampilan, dan pelaksanaan prinsip-prinsip
penyelenggaraan kepemerin-tahan yang baik.
2) Penerapan nilai-nilai etika aparatur untuk
membangun budaya kerja
3) Peningkatan
keterlibatan
lembaga
nonpemerintah, dan masyarakat dalam perumusan
kebijakan public dan pengambilan keputusan
pembangunan.
4) Fasilitasi kebijakan pengelolaan sumber daya
alam
INSTANSI PELAKSANA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1. Itwilprov
NO
KEGIATAN
4. Program
Peningkatan
Pelayanan Publik
Kualitas 1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
INSTANSI PELAKSANA
1. Biro Organisasi
2. Biro Administrasi
Pemerintahan Umum
1.
2.
3.
4.
5. Program
Peningkatan
Kapasitas 1) Peningkatan Sumber-sumber pendapatan
Keuangan Pemerintah Daerah
2) Optimalisasi Pembiayaan Daerah
3) Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah
4) Peningkatan Kualitas Pelayanan, Penataan dan
Pengembangan Sistem Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Biro Organisasi
Dinas Kominfo
Biro Adm Pembangunan
Sekretariat KPP
1. Dispenda
2. Biro Keuangan
3. Biro Adm Perkonomian
NO
KEGIATAN
1) Fasilitasi peningkatan kualitas fungsi dan peran
lembaga legislatif;
2) Fasilitasi pemberdayaan partai politik dan
organisasi
sosial
kemasyarakatan
serta
organisasi keagamaan.
3) Fasilitasi pemberdayaan masyarakat agar dapat
menerapkan budaya politik demokratis.
INSTANSI PELAKSANA
1. Bakesbang
2. Setwan DPRD
1)
1. Biro Pemerintahan
Umum
2. Bakesbang
3. Setwan DPRD
1. BKD
2. Badan Diklat
2)
3)
4)
Program Penunjang
1. Program Pengelolaan Sumber Daya 1)
Manusia Aparatur
2)
3)
4)
NO
Sarana
dan
KEGIATAN
1) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana
aparatur
2) Peningkatan fasilitas operasional pelayanan
umum
INSTANSI PELAKSANA
1. Seluruh SKPD
BAPPEDA
4. Program
Penelitian
dan 1) Penelitian dan kajian kebijakan pembangunan
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
daerah
Teknologi
2) Penguatan
Kelembagaan
Penelitian
dan
Pengembangan
3) Pengembangan
data
pendukung
dan
dokumentasi hasil litbang
Balitbang
5. Program
Peningkatan
Pelayanan Informasi
Kualitas 1)
2)
3)
NO
5)
6)
7)
KEGIATAN
Pengkajian dan penelitian yang relevan dalam
rangka pengembangan kualitas dan kuantitas
informasi dan komunikasi;
Fasilitasi
untuk
mendorong
terciptanya
masyarakat yang sadar informasi.
Peningkatan
efektivitas
kinerja
dan
pemberdayaan Komisi Penyiaran Indonesia
Daerah Jawa Timur.
Fasilitasi peningkatan peran RRI dan TVRI
sebagai lembaga penyiaran publik.
INSTANSI PELAKSANA
1). Fasilitasi kerja sama antar Kabupaten/Kota, 1. Biro Adm Kerja Sama
Propinsi dengan Kabupaten/Kota, antar Propinsi, 2. Biro Adm. Pemerintahan
Umum
Propinsi dengan Badan/Dinas/Instansi Sektoral,
serta kerja sama luar negeri.
2). Fasilitasi penyelesaian perselisihan antar daerah
di wilayahnya;
3). Identifikasi,
perencanaan,
fasilitasi,
dan
pelaksanaan kegiatan fungsi strategis yang perlu
dikerjasamakan
7. Program Kearsipan
1)
2)
3)
Pengembangan
sistem
administrasi
dan 1. Badan Perpustakaan dan
kearsipan yang efektif dan efisien.
Kearsipan
Pengembangan dan pembangunan sarana dan
prasarana kearsipan
Pengenguatan
kelembagaan
pengelola
dokumen/arsip daerah
8. Program Koordinasi, Sinkronisasi, dan 1) Fasilitasi Koordinasi, Sinkronisasi, dan Evaluasi 1. Bakorwil
2. Biro Adm Perekonomian
Evaluasi Kebijakan Pemerintahan dan
Perekonomian daerah
Pembangunan
2) Fasilitasi Koordinasi, Sinkronisasi, dan Evaluasi 3. Biro Adm Sumber Daya
Alam
Pengelolaan Sumber Daya Alam
NO
9. Program Kependudukan
VI.
KEGIATAN
3) Fasilitasi Koordinasi, Sinkronisasi, dan Evaluasi
Pemerintahan dan Pembangunan
INSTANSI PELAKSANA
1. Bakesbang
1) Peningkatan internalisasi ajaran agama
2) Sosialisasi wawasan multikultural di kalangan 2. Biro Administrasi
Kemasyarakatan
umat beragama.
3) Peningkatan keharmonisan hubungan antarumat beragama, majelis agama dengan
pemerintah.
4) Fasilitasi pembentukan jaringan komunikasi
kerukunan antar-umat beragama,
5) Peningkatan
efektivitas
lembaga
forum
komunikasi kerukunan antar-umat beragama.
NO
8)
9)
2.
1)
2)
3)
3.
1)
2)
3)
KEGIATAN
Peningkatan potensi kerukunan hidup umat
beragama.
Pengembangan rasa kebanggaan kebangsaan,
akhlak mulia, serta kemampuan peserta didik
untuk hidup bersama (how to live together).
Pengembangan wawasan multikultural bagi
guru-guru agama,
Peningkatan
kualitas
tenaga
penyuluh
kerukunan umat beragama.
INSTANSI PELAKSANA
Peningkatan
penyuluhan
dan
bimbingan Biro Administrasi
keagamaan bagi masyarakat dan aparatur Kemasyarakatan
pemerintah.
Fasilitasi kegiatan kepedulian sosial.
Fasilitasi pembentukan jaringan dan kerja sama
lintas sektor
Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial Bakesbang
masyarakat
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai
nilai luhur bangsa
Fasilitasi peningkatan wawasan kebangsaan
Program Penunjang
1.
Program Pengembangan
Sosial Keagamaan dan
Pendidikan Keagamaan
Lembaga 1)
Lembaga
2)
3)
4)
Pemberdayaan
lembaga-lembaga
sosial Biro Administrasi
keagamaan.
Kemasyarakatan
Pemberdayaan lembaga-lembaga pendidikan
keagamaan.
Pembangunan jaringan kerja sama dan sistem
informasi
Pengkajian, penelitian dan pengembangan.
NO
VII.
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
Program Penunjang
1.
Program
Penguatan
Kelembagaan
Pengarus-utamaan Gender dan Anak
NO
Program
Keserasian
Peningkatan
Kualitas
Perempuan
KEGIATAN
Kebijakan 1)
Anak
dan
2)
3)
3.
B. Keluarga Berencana
Sejahtera
dan
INSTANSI PELAKSANA
Penyusunan
kebijakan
untuk
penguatan Badan Pemberdayaan
Perempuan dan KB
kelembagaan PUG dan PUA;
Pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE) kebijakan tentang perempuan dan anak
Koordinasi
perencanaan,
pelaksanaan,
pemantauan,
dan
evaluasi
program
pembangunan pemberdayaan perempuan dan
anak
Pembinaan,
pendidikan
dan
pelatihan Badan Pemberdayaan
peningkatan peran serta dan kesetaraan Perempuan dan KB
gender;
Bimbingan manajemen usaha bagi perempuan
dalam mengelola usaha.
Keluarga
1)
2)
3)
4)
NO
KEGIATAN
Program Utama
1) Program Pengembangan dan Keserasian 1)
Kebijakan Pemuda
2)
3)
1)
2)
1)
4)
5)
Program Penunjang
1) Program Pembinaan dan
Pemasyarakatan Olah Raga
1)
2)
3)
Pembinaan,
pendidikan
dan
pelatihan Dinas Pemuda dan Olah raga
kepemimpinan dan organisasi kepemudaan;
Fasilitasi kegiatan-kegiatan kepemudaan.
2)
3)
INSTANSI PELAKSANA
NO
5)
1)
2)
3)
KEGIATAN
prestasi olahraga;
Pengembangan olah raga prestasi, dan
pembinaan olah raga yang berkembang di
masyarakat;
Peningkatan peran serta masyarakat dan dunia
usaha dalam pendanaan dan pembinaan olah
raga.
Peningkatan
pembangunan
sarana
dan
prasarana olah raga;
Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK dalam
pengembangan sarana dan prasarana olah
raga;
Peningkatan peran dunia usaha dalam
pengembangan sarana dan prasarana olah
raga.
INSTANSI PELAKSANA
1) Peningkatan
kemampuan
petugas
dan Dinas Sosial
pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin,
KAT dan PMKS lainnya ;
2) Pelatihan ketrampilan berusaha bagi keluarga
miskin dan PMKS;
3) Fasilitasi manajemen usaha bagi keluarga
miskin dan PMKS ;
4) Pengadaan sarana dan prasarana pendukung
usaha bagi keluarga miskin dan PMKS ;
5) Pelatihan ketrampilan bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial.
6) Peningkatan pelaksanaan KIE konseling dan
kampanye sosial bagi PMKS.
NO
KEGIATAN
7) Penyusunan
kebijakan
pelayanan
dan
rehabilitasi sosial bagi PMKS ;
8) Pelatihan ketrampilan dan praktek belajar kerja
bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak
cacat, dan anak nakal ;
3)
4)
5)
6)
.
3. Program Pembinaan Para Penyandang 1)
Cacat Dan Trauma
2)
3)
4)
INSTANSI PELAKSANA
NO
KEGIATAN
1)
2)
3)
4)
5)
1)
2)
3)
4)
VIII.
INSTANSI PELAKSANA
NO
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
masyarakat.
2) Peningkatan peran serta masyarakat dalam
penciptaan
keamanan
dan
ketertiban
lingkungannya melalui pembentukan pemolisian
masyarakat (community policing).
3) Pemberdayaan komunitas peduli solusi konflik
4) Peningkatan profesionalisme Polisi Pamong
Praja.
5) Bimbingan dan penyuluhan keamanan dan
ketertiban masyarakat.
Program Penunjang
1. Program Pencegahan dan
Pemberantasan Penyalahgunaan
Narkoba
NO
5)
6)
7)
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
3. Biro Hukum
dan perlindungan HAM
Fasilitasi
peningkatan
berbagai
kegiatan
operasional penegakan hukum dan HAM
Fasilitasi peningkatan koordinasi dan kerja sama
yang menjamin efektivitas penegakan hukum dan
HAM.
Peningkatan profesionalisme Satuan Polisi
Pamong Praja dalam penegakan hukum dan
HAM.
Peningkatan profesionalisme Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) dalam penegakan hukum dan
HAM.
Penataan dan sinkronisasi produk hukum
Program Penunjang
1. Program Peningkatan Kesadaran Hukum 1) Pemantapan metode pengembangan dan
peningkatan kesadaran hukum dan HAM
dan HAM
2) Peningkatan penggunaan media komunikasi
dalam rangka pencapaian sasaran penyadaran
hukum pada berbagai lapisan masyarakat.
3) Peningkatan kemampuan dan profesionalisme
tenaga penyuluh
4) Fasilitasi penyelenggaraan berbagai seminar dan
lokakarya di bidang hukum dan HAM
5) Pemberdayaan organisasi kemasyarakatan dan
lembaga swadaya masyarakat peduli hukum dan
HAM.
1. Bakesbangpol
2. Biro Hukum
NO
IX
KEGIATAN
INSTANSI PELAKSANA
1. Biro Administrasi
Kesejahteraan rakyat
2. Biro Hukum