WEB OF CAUSATION
1. Titin Supriatin
HEMOPHILIA
2. Widia Sari
3. Yatimah Ratna Pertiwi
Penyakit genetik yang diturunkan secara x-linked yang disebabkan oleh defisiensi dari salah satu faktor
yang diperlukan untuk koagulasi faktor VIII (pada hemofilia A) atau faktor IX (Hemofilia B/chrismas
disease) (Wong, et all, 2009; WFH, 2012).
PREVALENSI:
Kejadian hemofilia ini adalah 1 dari 1000 kelahiran
hidup.
Diperkirakan orang dengan hemofilia di dunia
adalah 400.000.
Angka kejadian hemofilia A
dibandingkan dengan hemofilia B.
lebih
Etiologi:
Defisiensi faktor VIII (Hemofilia A/hemofilia klasik) dan defisiensi faktor XI (Hemofilia B/
Chritmas disease)
banyak
XII
PENATALAKSANAAN
1.
Pengobatan dasar :
Tindakan saat perdarahan artifisiall: saat pencabutan gigi susu cukup dengan
penekanan lokal, gigi permanen diberikan FVIII 30-50% dan lem fibrin secara topikal.
XII teraktivasi
HMW kinogen,
prakalikren
XI teraktivasi
XI
Hemophilia
Tanpa IX dan tanpa VIII
2. Perawatan komprehensif
3. Inhibitor terhadap faktor VIII.
4. Deteksi karier dan diagnosis prenatal
Abdomen
Perdarahan
Perdarahan masif
Hospitalisasi
Hb
Syok Hipovolemik
Penatalaksanaan medis
Otak
Hematoma
Hemartrosis
(perdarahan sendi)
Perdarahan
retriperitoneal
Oksihemoglobin
Kejadian berulang
Exsanguination
TIK
Suplai O2 ke jaringan
MK: Ansietas
Degenerasi kartilago
Pusing, muntah
proyektil, kejang
Kelelahan
NOC: Konservasi energi
NIC: Manajemen energi
Herniasi
Nyeri
Gangguan perfusi
jaringan cerebral
2. Intervensi terapeutik
Hambatan mobilitas
fisik
NOC:
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.
Pengkajian
Duka Cita
Resiko cedera
Kematian
Nutrisi ke jaringan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PENCEGAHAN PERDARAHAN
1.
Mencegah perdarahan
2.
3.
4.
Gangguan pertumbuhan
Anak kesulitan
berjalan
Resiko keterlambatan
perkembangan
e.
f.
g.
NOC:
TU: Pengetahuan orang tua terhadap perkembangan anak
meningkat
penanda
Azab, A. (2015). The effect of aquatic exercise therapy on knee joint hemarthrosis in hemophilic children.
International journal of advanced research (2015), volume 3, issue 2.
1.
2.
Anderson, A., & Forsyth, A. (2005). Playing it safe: bleeding disorders, sports and evercise. Diakses dari https://
www.hemophilia.org/sites/default/files/document/files/PlayingItSafe.pdf
3.
Gulanick, M, Myers, L. J. (2007). Nursing care plan: diagnosis and intervention, pp. 240 - 247, St. Louis: Mosby
4.
5.
tentang
DAFTAR PUSTAKA:
Hockenberry & Wilson. (2009). Wongs essentials of pediatric nursing. St. Louis: Mosby Elsevier
Knobe, K., & Berntorp, E. (2011). Haemophilia and joint disease: pathophysiology, evaluation, and management.
Journal of comorbidity 2011;1.
Kiche M., & Almeida, F. (2009). Therapeutic toy: strategy for pain management and tension relief during dressing
change in children. Acta Paul Enferem 2009, 22 (2) 125-30
Price, S., & Wilson, L. (2015). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta: EGC
Pavon, D. (2013). Physical activity and clustered cardiovascular disease rist factors in young children: a crosssectional study (the IDEFICS study. BMC Medicine 2013.
Wong, D., et all. (2009).Buku ajar keperawatan pediatrik volume 2. Jakarta: EGC
World Federation of Hemophilia. (2012). Guidelines for the management
Publishing