Disusun oleh:
MARIATI
2020012362
A. PENGERTIAN
Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan dan dapat menyerang siapa saja.
Penderita hemofilia terbanyak adalah pria. Wanita akan mengalami hemofilia jika ayahnya
adalah penderita hemofilia dan ibunya adalah pembawa sifat ( carrier ).
Hemofilia adalah penyakit koagulasi darah kongenital karena anak kekurangan faktor
pembekuan VIII (Hemofilia A) atau faktor IX (Hemofilia B).
1. Hemofilia A : biasa disebut hemofilia klasik, penyebabnya adalah kekurangan factor VIII.
2. Hemofilia B : biasa disebut Christmas disease ditemukan oleh Steven Christmas dari
Kanada, penyebabnya karena kekurangan factor IX.
Ada 3 tingkatan hemophilia berdasarkan klasifikasi kadar factor VIII dan IX dalam darah :
B. ETIOLOGI
C. PATOFISIOLOGI
Hemofilia merupakan penyakit kongenital yang diturunkan oleh gen resesif x-linked
dari pihak ibu. Faktor VIII dan faktor IX adalah protein plasma yang merupakan komponen
yang diperlukan untuk pembekuan darah, faktor-faktor tersebut diperlukan untuk
pembentukan bekuan fibrin pada tempat pembuluh cidera. Hemofilia berat terjadi apabila
konsentrasi faktor VIII dan faktor IX plasma kurang dari 1 %. Hemofilia sedang jika
konsentrasi plasma 1 % – 5 %. Hemofilia ringan apabila konsentrasi plasma 5 % – 25 % dari
kadar normal. Manifestasi klinis yang muncul tergantung pada umur anak dan deficiensi
faktor VIII dan IX. Hemofilia berat ditandai dengan perdarahan
Kambuhan, timbul spontan atau setelah trauma yang relatif ringan.Tempat perdarahan
yang paling umum di dalam persendian lutut, siku, pergelangan kaki, bahu dan pangkal
paha.Otot yang tersering terkena adalah flexar lengan bawah, gastrak nemius, & iliopsoas.
D. MANIFESTASI KLINIS
Perdarahan berkepanjangan dalam otot menyebabkan kompresi saraf dan fibrosis otot.
E. KOMPLIKASI
2. Kontrakfur otot
3. Paralisis
5. Hipertensi
6. Kerusakan ginjal
7. Splenomegali
8. Hepatitis
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Pemeriksaan kepala
b. Reaksi pupil
c. Tingkat kesadaran
d. Reflek tendon
e. Fungsi sensoris
2. Hematologi
a. Tampilan umum
b. Kulit : (warna pucat, petekie, memar, perdarahan membran mukosa atau dari luka
3. Kaji anak terhadap perilaku verbal dan nonverbal yang mengindikasikan nyeri
4. Kaji tempat terkait untuk menilai luasnya tempat perdarahan dan meluasnya kerusakan
5. Kaji kemampuan anak untuk melakukan aktivitas perawatan diri (misal : menyikat gigi)
7. Kaji Kesiapan anak dan keluarga untuk pemulangan dan kemampuan menatalaksanakan
programpengobatan di rumah.
c) Dorong OR yang tidak kontak (renang) dan gunakan alat pelindung : helm
d) Dorong orang tua anak untuk memilih aktivitas yang dapat diterima dan aman
f) Dorong remaja untuk menggunakan shaver hindari ROM pasif setelah episode
perdaraha akut.
Tujuannya pasien tidak menderita nyeri atau menurunkan intensitas atau skala nyeri yang
dapat diterima anak.
2. Intervensi :
e. Jika injeksi akan dilakukan, hindari pernyataan “saya akan memberi kamu injeksi untuk
nyeri”.
f. Hindari pernyataan seperti : obat ini cukup untuk orang nyeri dan sekarang kamu tidak
membutuhkan lebih banyak obat nyeri lagi.
Intervensinya :
Intervensi :
a. Rujuk pada konseling genetik untuk identifikasi kerier hemofilia dan beberapa
kemungkinan yang lain.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan dan dapat menyerang siapa saja.
Penderita hemofilia terbanyak adalah pria. Wanita akan mengalami hemofilia jika ayahnya
adalah penderita hemofilia dan ibunya adalah pembawa sifat ( carrier ).Ada 2 jenis hemofilia
yaitu hemofilia A dan hemofilia B. Ada 3 tingkatan hemophilia berdasarkan klasifikasi kadar
factor VIII dan IX dalam darah yaitu ringan, sedang dan berat.Hal – hal yang perlu dikaji
penyakit hemofilia pada anak yaitu, tingkat perkembangan anak,kaji aktivitas verbal dan
nonverbal, kaji kemampuan anak melakukan aktivitas perawatan diri.
B. Saran
Perhatikan setiap perkembangan anak dari sejak dini, jika anak dicurigai menderita
penyakit Hemofilia kita dapat menentukan diagnosa sejak dini dan dapat menentukan rencana
tindakan keperawatan untuk mencegah penyakit hemofilia dari ringan sampai anak
dikategorikan
DAFTAR PUSTAKA
Cecily. L Betz. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Alih bahasa Jan Tambayong. EGC:
Jakarta.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985.Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1.
Infomedika: Jakarta.
Arif M. 2000.Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 2.Media Aesculapius FKUI J: akarta.