PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.3 Manifestasi Klinis
1) Terdapat perdarahan jaringan linak, otot, dan sendi,
terutama sendi-sendi yang menopang berat badan, disebut
hematrosis (perdarahan sendi).
2) Perdarahan berulang kedalam sendi menyebabkan
degenerasi kartilago artikularis disertai gejala-gejala
arthritis.
3) Perdarahan timbul secara spontan atau akibat trauma ringan
sampai sedang.
4) Dapat timbul saat bayi mulai merangkak.
5) Tanda perdarahan: hemartrosis, hematom subkutan/
intramuscular, perdarahan mukosa mulut, perdarahan
intracranial, epistaksis, hematuria.
6) Perdarahan berkelanjutan pasca oprasi (sirkumsisi, ekstrasi
gigi).
2.1.4 Komplikasi
1) Arthritis/artropati progresif
2) Sindrom kompartemen
3) Atrofi otot
4) Kontraktur otot
5) Paralisis
6) Perdarahan intracranial
7) Kerusakan saraf
8) Hipertensi
9) Kerusakan ginjal
10) Splenomegali
11) Hepatitis
12) Sirosis
13) Infeksi HIV karena terpajang produk darah yang
terkontaminasi
4
14) Antibody terbentuk sebagai antagonis terhadap factor VIII
dan IX
15) Reaksi transfuse alergi terhadap produk darah
16) Anemia hemolitik
17) Trombosit dan tromboembolisme
18) Nyeri kronis
5
2.1.5 Patofisiologi
6
2.1.6 Diagnosa banding
1) Hemofilia A dan B dengan defisiensi faktor XI dan XII.
2) Hemofilia A dengan penyakit von Willebrand (khususnya
varian Normandy), inhibitor F VIII yang didapat dan
kombinasi defisiensi F VIII dan V congenital.
3) Hemofilia B dengan penyakit hati, pemakaian warfarin,
defisiensi vitamin K, sangat jarang inhibitor F IX yang
didapat
2.1.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hemophilia terdiri atas pemberian factor VIII atau
IX untuk profilaktik atau untuk mengatasi episode pendarahan.
Pemberian profilatik dilakukan dua sampai tiga kali dalam satu
minggu untuk mempertahankan kadar faktor VIII atau IX. Jumblah
yang diberikan bergantung pada kadar plasma faktor hyang kurang
yang diperlukan untuk mengatasi episodependarahan spesifik, dan
jumlahnya harus cukup agar dapat didistribusikan ke seluruh tubuh
dan pembersihannya dari plasma. Dosis beragam mulai dari 20
U/kg sampai lebih dari 100 U/kg yang diberikan secara infus
intravena kontinu. Metode lain yang dapat digunakan untuk
mengatasi episode pendarahan adalah infus plasma beku segar dan
kriopresipitat (faktor VIII). Desmopresin (DDAVP) jugadigunakan
untukmeningkatkan kadar plasma faktor VIII dan dapat digunakan
untuk penanganan nontransfusi pada individu yang mengalami
hemofilia ringan sampai sedang. Sebelum memasukkan vaksinasi
hepatitis dan prosedur inaktivasi viral, infeksi hepatitis A B dan C
merupakan komplikasi srius yang berkaitan dengan pengobatan.
Faktor derivat plasma sekarang lebih aman digunakan dalam
menangani 60% individu yang mengalami hemofilia berat di
Amerika Serikat. Pusat pengobatan hemofilia federal nasional yang
beranggotakan tim multidisipliner yang terdiri atas ahli hematologi,
spesialis ortopedi, dokter gigi, perawat, pekerja sosial, dan ahli
7
terapi fisik memberikan perawatan yang komprehensif dan
interdispliner kepada individu dan keluarganya
2.1.8 Prognesis
1) Prognosis baik bila diterapi dengan benar, pasien akan
dapat hidup secara normal
2) Pasien harus secara rutin berkonsultasi dengan dokter
spesialisnya untuk
menentukan manajemen
2.2 Konsep Askep pada Anak dengan Hemofilia
A. Pengkajian
- Penyakit ini bermanifestasi klinis pada laki-laki. Angka
kejadian hemophilia A sekitar 1:10.000 orang dan hemophilia
B sekitar 1:25.000-30.000 orang. Sebanyak 18.000 orang
diamerika serikat menderita hemophilia. Tiap tahun, sekitar
400 bayi dilahirkan dengan kelainan bawaan ini.bedasarkan
data terakhir dari yayasan hemophilia Indonesia (HMHI) pusat
jumlah penderita hemophilia yang sudah terigistrasi sampai juli
2015 sebanyak 895 penderita yang tersebar di 21 provinsi dari
30 provinsi, brarti ada 9 provinsi yang belum membuat data
registrasi kemungkinan adanya penderita hemophilia
didaerahnya.
- Keluhan utama
1) Perdarahan lama ( pada sirkumsisi )
2) Epitaksis
3) Memar, khususnya pada ekstremitas bawah ketika anak
mulai berjalan dan terbentur pada sesuatu.
4) Bengkak yang nyeri, sendi terasa hangat akibat perdarahan
jaringan lunak dan hemoragi pada sendi
5) Pada hemofilia C biasanya perdarahan spontan
6) Perdarahan sistem GI track dan SSP
- Riwayat penyakit sekarang
8
Apakah klien mengalami salah satu atau beberapa dari keluhan
utama
- Riwayat penyakit dahulu
Apakah dulu klien mengalami perdarahan yang tidak henti-
hentinya serta apakah klien mempunyai penyakit menular atau
menurun seperti Dermatitis, Hipertensi, TBC
- Pemeriksaan fisik.
Keadaan umum: kelemahan
BB: menurun
Wajah: wajah mengekspresi nyeri
Mulut: mukosa mulut kering, perdarahan mukosa mulut
Hidung: epitaksis
Thorak/dada: adanya tarikan intercostanalis dan bagaimana
suara paru
Suara jantung pendek
Adanya kardiomegali
Abdomen adanya hepatomegali
Anus dan genetalia
Eliminasi urin menurun
Eliminasi alvi feses hitam
Ekstermitas: hemartrosis memar khususnya pada
ekstermitas bawah
- Pemeriksaan penunjang
9
1) Nyeri berhubungan dengan perdarahan dalam jaringan dan
sendi
2) Resiko tinggi gangguan mobilitas fisik berhubungan
dengan efek hemoragi dalam sendi dan jaringan lain
3) Resiko syok berhubungan dengan hipotensi
4) Resiko cidera berhubungan dengan hemoragi
5) Kettidak mampuan koping keluarga berhubungan dengan
anak yang menderita penyait serius
C. Intervensi keperawatan
Nyeri berhubungan dengan perdarahan dalam jaringan dan sendi.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam masalah
nyeri teratasi
Kriteria hasil:
1. Anak tidak menunjukkan tanda-tanda nyeri yang ditandai oleh
ekspresi wajah relaks, ekspresi rasa nyaman, mampu tertidur,
dan tidak ada kebutuhan obat anlgesik.
2. Adanya penurunan intensitas nyeri
3. Ketidaknyamanan akibat nyeri berkurang.
Tanda-tanda vital:
Suhu : 37C
Nadi : 70
10
D. Intervensi dan Rasional
Nyeri berhubungan dengan perdarahan dalam jaringan dan sendi.
INTERVENSI RASIONAL
Kaji tingkat nyeri anak untuk mengendalikan rasa nyeri,
dan untuk memantau status
perdarahan anak karena nyeri yang
konsisten atau meningkat, dapat
mengindikasikan perdarahan
berlanjut.
Berikan penjelasan pada Informasi yang adekuat akan dapat
keluarga dan atau anak meningkatkan pengetahuan klien.
bahwa penyakit ini belum
dapat disembuhkan dan
tujuan terapi adalah
mencegah munculnya
gejala.
Lakukan latihan rentang Untuk mengontrol derajat latihan
gerak aktif sesuai dengan tingkat
ketidaknyamanan
Tinggikan dan imobilisasi Untuk mengontrol perdarahan.
sendi selama episode
perdarahan.
Konsultasi dengan ahli Untuk meningkatkan fungsi
terapi fisik mengenai maksimum sendi dan bagian tubuh
program latihan. yang tidak sakit.
E. Implementasi
Implementasi dibuat bedasarkan intervensi.
F. Evaluasi
Evaluasi dibuat bedasarkan implementasi.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pembekuan yang diturunkan melalui gen resesif pada kromosom x dari kromosom
sex. Dialami oleh pria dengan ibu karier hemofilia dan sering pada bayi dan anak-
perawatan di rumah.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cecily lynn dan Linda A. Sowden (2009), Keprawatan Pediatri (edisi 3),
Jakarta, EGC
Betz, Cecily lynn dan Linda A. Sowden (2009), Keprawatan Pediatri (edisi 5),
Jakarta, EGC
Nurarif, Amin Huda dan Hardi Kusuma (2015), APLIKASI Asuhan Keperawatan
bedasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC(edisi revisi jilid 2), Jogjakarta,
MediAction
Wong, Donna L (2004), Pedoman Keperawatan Pediatrik (edisi 4), Jakarta, EGC
13