PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam melindungi tubuh kita, system imun memiliki kelainan-kelainan yang ada
baik akibat keturunan ataupun akibat penyakit.Salah satu kelainan tersebut adalah
hemofilia.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang kami akan membahas masalah penyakit hemophilia guna
untuk memperdalam ilmu pengetahuan mengenai penyakit hemofilia.
C. Tujuan.
a. Tujuan umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberi tahu kepada
pembaca khususnya bagi kalangan perawat agar mengetahui apa itu hemofilia dan apa
saja tindakan yang harus dilakukan.
b. Tujuan khusus
Secara khusus dalam menyusun makalah ini adalah penulis bertujuan untuk
memenuhi tugas dalam mata kuliah system imun yang telah diberikan oleh dosen
pembimbing.
BAB II
PEMBAHASAN
a) Definisi
Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, terdiri dari 2 kata yaitu haima dan
philia.Haima berarti darah sedangkan philia berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia
adalah suatu penyakit yang diturunkan, dari ibu kepada anaknya pada saat sang anak
tersebut dilahirkan. Darah pada seorang penderita penyakit hemofilia tidak dapat
membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada penderita
penyakit ini tidak secepat orang normal.
Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya
secara normal. Proses pembekuan darah pada penderita hemofilia tidak secepat dan
sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk
proses pembekuan darahnya.
Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu hemofilia A dan hemofilia B. Hemofilia A
dikenal juga dengan nama hemofilia klasik. Jenis inilah yang paling banyak
kekurangan faktor pembekuan darahnya.Faktor pembeku darah yang dimaksud adalah
faktor VII.Hemofilia A umumnya menyerang pria.Wanita pada umumnya hanya
bersifat karier atau pembawa sifat.Wanita yang menderita penyakit hemofilia
dikarenakan ibunya yang karier dan ayahnya yang juga penderita.
Hemofilia B dikenal juga dengan namaChristmas disease yang diambil dari nama
penemunya, Steven Chirstmas asal Kanada. Jenis ini kekurangan faktor IX protein
darah sehingga menyebabkan masalah pada pembekuan darah. Baik hemofili A
ataupun B keduanya adalah penyakit yang jarang ditemukan. Hemofilia A terjadi
sekurang-kurangnya 1 di antara 10.000 orang.Sedangkan hemofilia B lebih jarang
ditemukan, yaitu 1 di antara 50.000 orang.
b) Etiologi
Sedangkan penderita hemofilia berat adalah yang paling parah. Mereka hanya
memiliki kadar faktor VII atau IX kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam
darahnya. Penderita hemofilia berat dapat mengalami pendarahan beberapa kali dalam
sebulan. Terkadang pendarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.
Sebanyak 70% hemofilia disebabkan karena faktor genetik.Bahkan sejak masih janin
dalam kandungan seorang anak sudah dapat diprediksi mengalami penyakit hemofilia
atau tidak.Caranya adalah dengan melakukanscreening test.
Hemophilia disebabkan oleh factor gen atau keturunan. hemofilia A dan B,kedua
gen tersebut terletak pada kromosom X,sehingga termasuk penyakit resesif terkait –
X.oleh karna itu semua anak perempuan dari laki-laki yang menderita
hemophilia adalah karier penyakit , dan anak laki-laki tidak terkena.anak laki-laki
dari perempuan yang kerier memiliki kemungkinan 50% untuk menderita penyakit
hemophilia .dapat terjadi pada wanita homozigot dengan hemophilia( ayah
hemophilia,ibu karier) tetapi keadaan ini sangat jarang terjadi .kira-kira 33% pasien
tidak memiliki riwayat keluarga dan mungkin akibat mutasi spontan
( hoffbrand,pettit,1993)
c) Patofisiologi
Salah satu tanda yang paling sering muncul dari hemofilia adalah lebam di kulit.
Lebam adalah warna kulit yang kebiruan yang menandakan bahwa ada pendarahan di
bawah kulit. Misalnya tejadi di otot atau sendi. Pada orang normal juga terkadang
mengalami kebiruan di beberapa bagian tubuh seperti itu, tetapi akan menghilang
dalam beberapa hari. Namun jika lebam meliputi area tubuh yang luas, atau disertai
bengkak kemerahan di sekitarnya, maka segera periksa ke dokter. Bisa jadi itu adalah
gejala hemofilia.
Pada pria yang mengalami hemofilia, seringkali tandanya didapat saat ia disunat.
Pendarahan yang terjadi akibat penyunatan akan lama sekali berhenti. Jika hal itu
terjadi, maka orangtua harus waspada terhadap kemungkinan hemofilia.
e) manifestasi klinis
f) Penatalaksanaan
Dimasa lalu, satu-satunya penegannan untuk hemophilia adalah plasma segar beku,
yang harus diberikan dalam jumlah besar sehingga pasien akan mengalami kelebihan
cairan .sekarang sudah tersedia konsentrat factor VIII dan IX di semua bank
darah .konsentrat diberikan apabila pasiien mengalami pendarahan aktiv atau sebagai
upaya pencegahan sebelum pencabutan gigi atau pembedahan . pasien dan
keluarganya harus diajar cara memberikan konsentrat di rumah, setiap kali ada tanda
pendarahan.beberapa pasien membentuk anti bodi terhadap konsentrat , sehingga
kadar factor tersebut tidak dapat di naikkan. Penangannan masalah ini sangat sulit dan
kadang tidak berhasil.asam aminokaproat adalah penghambat ennzim pibriolitik. Obat
ini dapat memperlambat kelarutan pembekuan darah yang sedang terbentuk dan dapat
digunakan setellah pembedahan mulut pasien dengan hemophilia.dalam rangka
asuhan umum pasien hemophilia tidak boleh diberi suntikan aspirin.upaya kebersihan
mulut sangat penting dalam upaya pencegahan, karena pencabutan gigi akan
membahayakan.bidai dan alat ortopedi lainnya sangat berguna bagi pasien yang
mengalami pendarahan otot atau sendi.
g) Pemeriksaan penunjang
Lakukan pemeriksaan yang berkala secara rutin dan teratur.karna sebagian besar
pasien sekarang dipantau di pusat-pusat pengobatan hemophilia yang ditujukan pada
kebutuhan global para pasien , dan pasien-pasien tersebut memperoleh perawatan
kesehatan komprehensif.kemajuan dalam perawatan preventif,terapi fisik dan
mengajari kebiasaan kesehatan yang baik serta pemberian sendiri konsentrat
factor-faktor yang dilakukan dirumah sanga memajukan kualitas hidup pada populasi
pasien-pasien ini.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Biodata Klien
Biasanya lebih banyak terjadi pada pria karena mereka hanya memiliki 1
kromosom X. Sedangkan wanita, umumnya menjadi pembawa sifat saja (carrier)
Sering terjadi nyeri pada luka, pembengkakan, perdarahan pada jaringan lunak,
penurunan mobilitas, perdarahan mukosa oral, ekimosis subkutan diatas
tonjolan-tonjolan tulang
Focus primer yang sering terjadi pada hemophilia adalah sering terjadi infeksi
pada daerah luka, dan mungkin terjadi hipotensi akibat perdarahan yang terus
menerus dan apabila sering terjadi perdarahan yang terus-menerus pada daerah
sendi akan mengakibatkan kerusakan sendi, dan sendi yang paling rusak adalah
sendi engsel, seperti patella, pergelangan kaki, siku. Pada sendi engsel
mempunyai sedikit perlindungan terhadap tekanan, akibatnya sering terjadi
perdarahan.Sedangkan pada sendi peluru seperti panggul dan bahu, jarang terjadi
perdarahan karena pada sendi peluru mempunyai perlindungan yang
baik.Apabila terjadi perdarahan, jarang menimbulkan kerusakan sendi.
Keluarga yang tinggal serumah, ataupun penyakit herediter lainnya yang ada
kaitannya dengan penyakit yang diderita klien saat ini.
1. Riwayat Psikososial
Adanya masalah nyeri, perdarahan dan resiko infeksi yang dapat menimbulkan
anxietas dan ketegangan pada klien
2. Pola Aktifitas
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Pada fungsi motorik, pada tempat terjadinya luka biasanya terjadi hematoma
setelah terjadi infeksi
Pada fungsi sensoris, terjadi penurunan kesadaran akibat hipotensi dan nyeri yang
hebat
8.Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa kadar factor VIII dan factor IX pada
darah
B. Analisis
1. Adanya keluhan nyeri jaringan pada luka akibat terjadinya hematoma yang
memungkinkan terjadinya infeksi
3. Perubahan pada tonus otot dan fungsi motorik akibat adanya luka dan hipotensi
dapat menimbulkan suatu kelemahan pada fisik terutama pada tonus otot yang
terluka
C. Diagnosa keperawat
a. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d perdarahan dalam jaringan sendi
D. Intervensi Keperawatan
Tujuan : Klien tidak menderita nyeri atau menurunkan intensitas atau skala nyeri yang
dapat diterima anak.
Jika injeksi akan dilakukan, hindari pernyataan “saya akan memberi kamu injeksi
untuk nyeri”.
Batasan karakteristik: Klien mengatakan badannya lemas, sesak nafas, respirasi rate
meningkat saat aktivitas, kapile refile lebih 3 - 5 detik, kekuatan otot menurun.
Klien tidak lemah, kekuatan otot meningkat, klien dapat melakukan aktivitas
ringan dengan bantuan, TTV saat aktivitas dan istirahat tidak berubah.
1). Jelaskan pada klien dan keluarga pentingnya aktivitas seminimal mungkin.
Rasional : bantuan yang diberikan bertujuan untuk mengurangi resiko cedera dan
memelihara fleksibilitas tulang dan otot.
3}. Siapkan klien dengan ide untuk penghematan energi : duduk saat melakukan
aktivitas, misal : mandi, makan dan sebagainya dan istirahat setelah aktivitas
7). Setelah aktivitas kaji tensi, nadi, respirasi rate dan suhu tubuh
a. Beri Health Education (HE) kepada keluarga mengenai penyakit yang diderita
dan efeknya
a. Beri penjelasan klien dan keluarga penyebab rasa dingin pada daerah
perifer.
b. Observasi ada tidaknya kualitas nadi perifer dan bandingkan dengan nadi
normal
e. Kendorkan pakaian dan lepaskan perhiasan yang ada pada tungkai dan
lengan yang mendapat suplai darah.
Diagnose Keperawatan
E.Evaluasi
Hasil yang di harapkan
1. Nyeri berkurang
c. Berusaha mandiri
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari asuhan keperawatan yang kami buat maka dapat kami simpulkan :
1.Hemofilia klasik atau hemofilia A, yang ditemukan adanya defisiensi atau tidak
adanya aktivitas faktor antihemofilia VIII.
Pasien dengan hemofilia harus dikaji dengan teliti akan adanyaperdarahan internal
(abdominal, dada, atau nyeri pinggang, darah dalam urin, usus, atau muntahan),
hematom otot, dan perdarahan dalam rongga sendi. Tanda vital dan hasil pengukuran
tekanan hemodinamika harus dipantau untuk melihat adanya tanda
hipovolemia.Semua ekstremitas dan tubuh diperiksa dengan teliti kalau ada tanda
hematom. Semua sendi dikaji akan adanya pembengkakan, keterbatasan gerak dan
nyeri. Pengukuran kebebasan gerak sendi dilakukan dengan perlahan dan teliti untuk
menghindari kerusakan lebih lanjut.Apabila terjadi nyeri harus segera dihentikan.
Pasien ditanya mengenai adanya keterbatasan aktivitas dan gerakan yang dialami
sebelumnya dan setiap alat bantu yang dipakai seperti bidai, tongkat, atau kruk.
B.Saran
Hemofilia adalah penyakit keturunan yang tidak dapat di cegah maka untuk
penderita hemophilia kami sarankaan agar tetap sabar dan berusaha untuk pengobatan
rutin.Dan berusahasa agar menjaga kesehatan dan mencegah dampak dari
hemophilia.
DAFTAR PUSTAKA
Buku ajar keperawatan Medikal bedah brunner & suddarth edisi 8,vol. 1,Suzanne C.
smeltzer
Pedoman penggunaan buku ajar keperawatan medical bedah brunner & suddart edisi
8,boyer
Buku saku prosedur keperawatan medical bedah,elly nurochmah & ratna s.sudarsono