Anda di halaman 1dari 9

Sekretaris : Nabil Hajar

NIM : H2A011030

SISTEM MUSKULOSKELETAL

SKENARIO 2

Kecelakaan Lalu Lintas


Gadis X, 23 tahun, dibawa ke UGD oleh polisi karena tertabrak mobil
ketika sedang mengendarai sepeda motor. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
deformitas pada bahu kanan, nyeri (+), terdapat luka robek di lengan kanan bawah
dengan perdarahan yang mengalir terus-menerus. Terdapat luka lecet dan memar
pada tungkai bawah. Setelah dilakukan foto rontgent, hasilnya seperti berikut.

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
1.
2.
3.
4.

Poliomyelitis
Sindrom Gullain-Barre
Mielitis transversa
Neuritis traumatica

Tabel 1. Tanda dan gejala DD Kasus


Tanda/ gejala

Poliomyelitis

Sindroma
Gullain Barre

Mielitis
Transversa

Neuritis
traumatika

Demam

Demam
(onset)

Tidak
demam

disertai

Kadang demam

Demam

Kelumpuhan

Akut,

Akut,

simetris

Akut,

Akut,

tinggi
simetris,

simetris

simetris

terutama
otot
paroksismal

otot distal

tungkai bawah

biasanya
menyerang satu
anggota gerak

Progresifitas
Kelumpuhan

3-4 hari

1-14 hari

Jam - 4 hari

Jam - 4 hari

Paralisis
residual

Berat, simetris,
atrofi otot dan
deformitas

Atrofi otot terjadi


simetris
otot
distal

Atrofi diplegia
setelah beberapa
tahun

Atrofi moderat
hanya
menyerang
tungkai

Rasa raba

(-)

Hipoanasthesia

Anesthesia

Hipotermia

Rasa nyeri otot

Sangat berat

bervariasi

Tidak ada

Dibawah gluteus

Refleks tendon

Berkurang/hilang

hilang

Menurun/ hilang

Hilang di tungkai
kaki,
dapat
timbul
hiperreflek

Gangguan
kandung kemih

Transien

ANAMNESIS
Identitas
Nama
:
Umur
:
Alamat
:
Jenis Kelamin :
Nama Orang tua : - Ayah :
- Ibu :
Pekerjaan Orangtua :
Pendidikan terakhir :
Riwayat Penyakit Sekarang
- Keluhan Utama: Belum bisa jalan, kurus, belum bisa bicara mama-papa,
sering sakit.
- Lokasi : Apakah ada anggota gerak yang mengalami kelemahan/ kelainan?
- Onset : Sudah berapa lama?
- Kronologis : Bagaimana awal mulanya sehingga bisa jadi seperti ini?
- Kualitas : - Bagaimana panasnya? Apakah selalu tinggi? Atau naik turun?

Biasanya panas saat kapan?


- Bagaimana diarenya? Apakah cair? Lembek? Apakah ada
darah yang keluar? Atau lendir? Atau hanya cairan? Ampas
ada / tidak?
- Nafsu makan anak menurun Apakah anak tidak mau
makan sama sekali? Atau hanya mau makan beberapa jenis
makanan saja?
Kuantitas : Apakah gejalanya mengganggu aktivitas anak?
Faktor memperberat /memperingan :
Apakah tambah berat sakitnya bila beraktivitas?
Apakah membaik bila diberi obat?
Apakah membaik jika anak istirahat?
Gejala lain: Nyeri? Benjolan? Rewel? Dll?

Riwayat Penyakit Dahulu


- Apakah pernah menderita sakit semacam ini?
- Apakah sering sakit? Sakit apa?
- Apakah sering batuk pilek?
- Apakah ada riwayat alergi?
- Apakah mempunyai riwayat penyakit lain?
- Adakah riwayat trauma?
- Apakah sudah imunisasi?
Riwayat Imunisasi
- Minta buku KIA (buku pink)
- Imunisasi sesuai jadwal?
- Imunisasi terakhir kapan? Dimana?
- Adakah KIPI?
- Mengapa imunisasi terlambat?
Riwayat Kehamilan
- Apakah menjalankan ANC K1-K4? Dimana periksanya?
- Apakah ada penyakit sewaktu kehamilan?
- Adakah obat yang diminum selama kehamilan?
- Apakah ada riwayat perdarahan saat hamil?
Riwayat Kelahiran
- Apakah bayi cukup bulan?
- Melahirkan dimana? Ditolong siapa?
- Berapa berat bayi waktu lahir?
- Berapa lama persalinan?
- Berapa panjang bayi waktu lahir?
- Apakah ada kelainan kongenital?

Riwayat Nutrisi
- Menyusui sampai umur berapa?
- Apakah diberi susu formula?
- Bagaimana MP-ASI nya? Pada umur berapa?
- Bagaimana makanan keluarga yang diberikan?
- Bagaimana pola makan?
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Sekarang anak sudah bisa apa saja?
a. Faktor Intrinsik
b. Faktor Ekstrinsik
1) Lingkungan mikro
2) Lingkungan mini
3) Lingkungan meso
4) Lingkungan makro
Riwayat Penyakit Keluarga
- Apakah di keluarga ada yang menderita penyakit serupa?
- Apakah di keluarga ada penyakit menurun?
Riwayat Pribadi/ Sosial
- Apakah di sekitar rumah ada yang menderita sakit serupa?
- Apakah di sekitar rumah ada yang menderita lumpuh layu?
- Apakah lingkungan sekitar bersih?
- Pelayanan kesehatan
- Gaya hidup: orang tua merokok? Alkohol?
- Pengasuhan anak?
- Penghasilan orangtua
- Apakah orangtua memiliki asuransi?

PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum: baik, lumpuh
2. Kesadaran: compos mentis
3. Tanda Vital:
a. Suhu
b. Tekanan darah
c. Nadi

d. Respiratory rate
4. Pemeriksaan Status Antropometri
a. Umur : 1 tahun
b. Berat badan : 11 kg
Menggunakan timbangan bayi
c. Panjang badan : 80 cm
Belum bisa berdiri, dalam posisi tidur, kaki diluruskan, diukur
menggunakan midline. Bila sudah bisa berdiri
d. Lingkar Kepala
Melingkari protuberantia occipitalis externa tuber frontal
e. Lingkar lengan atas
Melingkari pertengahan lengan
f. Lingkar dada
Melingkari melewati papilla mammae
g. Lingkar perut
Melingkari melewati umbilicus/ perut paling menonjol.
Interpretasi
Lahir
BB : 3000 gr
PB : 45cm
(Normal)
Menggunakan Z-score
- PB/U : (PB-M)/L = (80-74,3)/2,8 = 2,03 (Tinggi)
- BB/U : (BB-M)/L = (11-9,5)/1 = 1,5 (Normal)
- BB/TB : (BB-M)/L = (11-10,6)/0,9 = 0,4 (Gizi baik)
Menggunakan Kurva CDC
(terlampir)
- PB/U : PB/PB ideal persentil 50 = (80/81,5)x100% = 98,15% (Tinggi)
- BB/U : BB/BB ideal persentil 50 = (11/12,5)x100% = 88% (Baik)
- BB/TB : BB/(BB/TB) ideal persentil 50 = (11/11,7)x100% = 94% (Gizi
sangat baik)
Menggunakan KMS
(terlampir)
5. Status Perkembangan
Menggunakan KPSP
(terlampir)
6. Status Generalis:
a. Kepala: Mesosefal? Ubun-ubun sudah menutup?
b. Rambut: Warna? Tipis/tebal?
c. Wajah: Khas? Sindrom down? Sindrom Pierre-robbin? Tampak tua?

d. Mata: Tanda radang? Sekret? Konjungtiva anemis? Sklera ikterik?


e. Telinga: Ada sekret? Tanda radang?
f. Hidung: Simetris? Deformitas? Perdarahan? Ada sekret? Tanda radang?
Nafas cuping hidung?
g. Mulut: Bibir: Sariawan? Sianosis? Pecah-pecah? Gusi: Perdarahan?
Warna? Gigi: Karies? Lidah: Atrofi papil lidah? Warna? Palatum:
kelainan? Tonsil: Pembesaran? Kripte? Simetris, Faring: Hiperemis?
h. Leher: Pembesaran tiroid? Pembesaran KGB? Massa?
i. Thorax:
Inspeksi: Gerak dada, Retraksi dada?
Palpasi : Ictus cordis
Auskultasi : Paru: suara paru? Suara paru tambahan? Jantung: Suara
jantung I&II (masing-masing katup), suara jantung tambahan
j. Abdomen :
Inspeksi : Bentuk datar? Permukaan? Simetris? Turgor kulit?
Auskultasi : Bising usus
Palpasi : Hepar, Limpa?
k. Genital: Ada kelainan?
l. Extremitas (Status lokalis)
1) Umum: Atrofi? Simetris? Gerakan? Luka? Bekas imunisasi?
2) Pemeriksaan kekuatan otot (yang mengalami lumpuh)
555 555
000 000
3) Pemeriksaan tonus otot (yang mengalami lumpuh)
4) Pemeriksaan refleks fisiologis
- Refleks Biseps
- Refleks Triseps
- Refleks Brachioradialis
- Refleks Patella
- Refleks Achilles
5) Pemeriksaan refleks patologis dan klonus
(pada anak periksa refleks Babinsky dan Chaddock)
- Refleks Babinsky
Telapak kaki digores dari tumit melalui bagian lateral sampai
basis ibu jari kaki. Refleks (+) bila dorsofleksi ibu jari dan
abduksi jari-jari lainnya.
- Refleks Chaddock
Penggoresan pada malleolus lateralis, dari bagian belakang atas ke
bawah. Refleks (+) seperti babinsky.
- Refleks Openheim

Penggoresan dengan tekanan sepanjang tibia dari atas ke bawah.


Refleks (+) seperti babinsky.
Refleks Gordon
Pijat betis secara mendadak. Refleks (+) seperti babinsky.
Refleks Schaeffer
Pijat tendo achilles secara keras. Refleks (+) seperti babinsky.
Refleks Gonda
Memencet satu jari kaki dan melepaskannya sekonyong-konyong.
Refleks Mendel Bechterew
Dorsum pedis diketok diatas metatarsal 1 dan 5. Refleks (+)
seperti plantarfleksi jari-jari kaki.
Refleks Rossolimo
Tapak kaki diketok pada tulang metatarsal. Refleks (+) seperti
mendel bechterew.
Refleks Hoffman Trofner
Lengan penderita fleksi pada sendi siku dan pergelangan
mengarah ke kaki, lalu kuku jari tengah digores.
Klonus Patella
Meregangkan otot quadriceps femoris, kemudian memegang dan
mendorong patella dengan kejutan. Klonus terlihat bila terdapat
gerakan bolak-balik patella.
Klonus Kaki
Meregangkan otot triceps surae betis, kemudian telapak kaki
didorong ke dorsofleksi dengan kejutan. Klonus terlihat bila
terdapat gerakan bolak-balik kaki.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah rutin: Hb, Ht, hitung jenis jumlah leukosit, hitung jumlah eritrosit,
hitung jumlah trombosit, LED
2. X foto extremitas: Melihat fraktur, atrofi otot, kelainan, dll.
3. LCS
4. Feses
Virus Polio

TERAPI
1. Kausatif
- Rujuk Sp.A/ Sp.RM

- Fisioterapi
2. Simptomatik
- Demam : Paracetamol
- Diare : Loperamid
- Nyeri otot : Vitamin B6
3. Catch-up imunisasi
Sesuai dengan Jadwal Catch-up Imunisasi CDC, apabila tanggal periksa
tanggal 3 Oktober 2014, maka Jadwal Catch-up Imunisasi anak tersebut
adalah sebagai berikut :
- Campak : 3 Oktober 2014
- DPT 2 + Polio 2 : 3 November 2014
- Hepatitis B 2 : 3 Desember 2014
- DPT 3 + Polio 3 : 3 Januari 2015
- Polio 4 : 3 Maret 2015
- Hepatitis B 4 : 3 Mei 2015

IMUNISASI
Jadwal Imunisasi
- Jadwal Imunisasi IDAI
(digunakan di RS dan Klinik swasta)
- Jadwal Imunisasi Depkes
(digunakan di praktek pribadi dan Puskesmas)
Dosis, cara, lokasi pemberian
1) Hepatitis B
- Dosis: 0,5cc
- Cara: IM
- Lokasi pemberian : paha kanan
2) BCG
- Dosis: <1th 0,05cc, >1th 0,1cc
- Cara: IC
- Lokasi pemberian : lengan atas kanan
3) Polio
- Dosis: 0,1cc 2x tetes
- Cara: Oral
4) DPT
- Dosis: 0,5cc
- Cara: IM
- Lokasi pemberian : paha kiri
5) Campak
- Dosis: 0,5cc
- Cara: SC

- Lokasi pemberian : lengan atas kiri


4. Edukasi
a. Imunisasi: imunisasi tepat waktu sesuai jadwal imunisasi (dicatat
waktunya).
b. Gizi: ASI, MP-ASI, makan sehari-hari dilanjutkan.
c. Kebersihan
d. Ibu disuruh melatih anaknya dirumah, mengajak bermain, dll. Untuk
menstimulasi perkembangan anak

LAMPIRAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kurva CDC
KMS
Catch up CDC
Catch up Buku Pedoman Imunisasi
Denver II
KPSP
Jadwal imunisasi IDAI
Jadwal imunisasi Depkes

Anda mungkin juga menyukai