STROKE HEMORAGIK
Disusun oleh :
KELOMPOK 4
Agri Shafrion Darwis H2A011004
Anisa Paramitha H2A011009
Bintang Tatius H2A011013
Shofia Rachmawati H2A010047
Luh Ayu Made Anika K.S H2A011027
Osa Sepdilah Wahyudi N. H2A011034
Kepaniteraan Umum
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Semarang
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah
otak.Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang
diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak.1
Definisi Menurut WHO (World Health Organization) stroke didefinisikan
suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengantanda dan
gejalaklinik baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jamatau
dapatmenimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.2
Epidemiologi
Stroke merupakan penyebab utama kematian ketiga yang paling
seringsetelah penyakit kardiovaskuler di Amerika Serikat.
Angkakematiannyamencapai 160.000 per tahun dan biaya langsung sebesar 27
milyar dolar USsetahun. Insiden bervariasi 1,5-4 per 1000 populasi. Selain
penyebab utama kematian juga merupakan penyebab utama kecacatan. Dahulu
memang penyakitinidi derita oleh orang tua terutama yang berusia 60 tahun
keatas, karena usia juga merupakan salah satu faktor risiko penyakitjantung dan
stroke.Namun sekarang ini adakecenderungan diderita olehpasien di bawah usia
40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahangaya hidup, terutama pada
orang muda perkotaan modern.Sekitar 28,5% penderita strokedi Indonesia
meninggal dunia. Penelitian menunjukkan, stroke menyerang pria 30% lebih
tinggi daripada wanita dan setiap tahun di Amerika Serikat ada sekitar 15 ribu pria
di bawahusia 45 tahun yang terkena stroke.1,2
Pada stroke non hemoragik, memungkinkan sekali adanya masalah
kesehatan seperti gangguan perfusi jaringan serebral, kerusakan mobilitas fisik,
perubahan persepsi sensori, kurang perawatan diri dan gangguan pemenuhan
nutrisi.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Klasifikasi
Stroke dibagi menjadi 2, yaitu stroke iskemik (70-80 %) dan hemoragik (20-
30 %).4
b. Etiologi
Penyebab stroke antara lain adalah aterosklerosis (trombosis), embolisme,
hipertensi yang menimbulkan perdarahan intraserebral dan ruptur aneurisme
sakular. Stroke biasanya disertai satu atau beberapa penyakit lain seperti
hipertensi, penyakit jantung, peningkatan lemak dalam darah, diabetes
mellitus atau penyakit vascular perifer.4
c. Gejala Klinis
Beberapa gejala stroke berikut:
Perubahan tingkat kesadaran (mengantuk, letih, apatis, koma).
Kesulitan berbicara atau memahami orang lain.
Kesulitan menelan.
Kesulitan menulis atau membaca.
Kehilangan koordinasi.
Kehilangan keseimbangan.
Perubahan gerakan, biasanya pada satu sisi tubuh, seperti kesulitan
menggerakkan salah satu bagian tubuh, atau penurunan keterampilan
motorik.
Mual atau muntah.
Kejang.
Sensasi perubahan, biasanya pada satu sisi tubuh, seperti penurunan
sensasi, baal atau kesemutan.
Kelemahan pada salah satu bagian tubuh.
Pada stroke hemoragik, didapatkan tanda-tanda peningkatan tekanan
intrakranial (TIK) seperti, sakit kepala yang terjadi ketika berbaring,
bangun dari tidur, membungkuk, batuk, atau kadang terjadi secara tiba-
tiba dan penurunan kesadaran.
Pada stroke iskemik gejala klinis biasanya lebih tenang, jarang terdapat
tanda-tanda TIK, kecuali jika terdapat oklusi di arteri besar atau terjadi
hipoksia yang cukup berat sehingga menyebabkan edama. Adanya
edema akan meningkatkan TIK sehingga pasien mengalami sakit
kepala dan penurunan kesadaran.4
d. Patofisiologi
Stroke iskemik disebabkan oleh oklusi arteri di otak, yang dapat
disebabkan trombosis maupun emboli. Trombosis merupakan obstruksi aliran
darah akibat penyempitan lumen pembuluh darah atau sumbatan. Penyebab
tersering adalah aterosklerosis. Gejala biasanya memberat secara bertahap.
Emboli disebabkan sumbatan pembuluh darah dari tempat yang lebih
proksimal. Emboli bukan biasanya bersumber dari arteri besar atau jantung
seperti aorta, arteri karotis, atau arteri vertebralis. Gejalanya biasanya
langsung memberat atau hanya sesaat untuk kemudia menghilang lagi
seketika saat emboli terlepas kearah distal pada TIA.4
Stroke hemoragik disebabkan oleh ruptur arteri, baik intraserebral
maupun subarachnoid. Perdarahan intraserebral merupakan penyebab
tersering, dimana dinding pembuluh darah kecil yang sudah rusak akibat
hipertensi kronik robek. Hematoma yang terbentuk akan menyebabkan
peningkatan intrakranial / TIK. Perdarahan subarachnoid disebabkan oleh
pecahnya aneurisma atau malformasi arteri vena yang berdarahannya masuk
ke subarachnoid sehingga menyebabkan cairan cerebrospinal (CSS) terisi
oleh darah. Darah didalam CSS akan menyebabkan vasospasme dan
menimbulkan gejala sakit kepala hebat yang mendadak.4
e. Diagnosis
1. Anamnesis
Bila sudah ditetapkan sebagai penyebabnya adalah stroke, maka langkah
berikutnya adalah menetapkan stroke tersebut termasuk jenis yang mana,
stroke hemoragis atau stroke non hemoragis.Untuk keperluan tersebut,
pengambilan anamnesis harus dilakukan seteliti mungkin.Berdasarkan hasil
anamnesis, dapat ditentukan perbedaan antara keduanya, seperti tertulis pada
tabel di bawah ini.
4. Pemeriksaan Penunjang5
jenis patologi
lokasi lesi
ukuran lesi
f. Penatalaksanaan4
Stroke iskemik
Stroke Hemoragik
CATATAN MEDIS
MAHASISWA KEPANITERAAN UMUM
ILMU KESEHATAN SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
I. IDENTITAS PASIEN :
Nama : Ny. N
Tempat, tgl lahir : Kendal, 12-06-1940 (74tahun)
Agama : Islam
Alamat : Kebon dowo RT 4/ RW 3 Banyu Ringin Kendal
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
No. RM : 40-89-23
Tgl masuk RS :24 Maret 2015
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis Tgl 30Maret 2015, Pukul :
12.00 WIB
Keluhan utama : kesadaran menurun
Onset :pada tanggal 22 Maret 2015 saat
sedang perjalanan ke luar kota pasien
tidur dan tiba-tiba, terjadi penurunan
kesadaran dan kelemahan anggota
gerak secara mendadak
Lokasi : anggota gerak atas dan bawah kiri
Kualitas : mendadak lemah
Kuantitas : terus menerus
Faktor yang memperberat : saat beraktivitas
Faktor yang memperingan : saat berbaring
Keluhan penyerta : tidak bisa makan dan minum, nyeri
kepala (+), mual (+) muntah (+),
bayangan ganda (-), pandangan
kabur (-), kejang (+), BAB 1 x sehari
konsistensi lembek dan BAK 6x
sehari warna jernih.
RPS : 2 hari sebelum masuk RS pasien dalam
perjalanan pulang ke luar kota pasien tidur
diperjalanan dan tiba-tiba mengalami
penurunan kesadaran dan kelemahan
anggota gerak kiri secara mendadak.
Keluarga pasien mengeluh pasien tidak bisa
makan minum sendiri dan bicara pelo.
Pasien mengeluh nyeri kepala, mual,
muntah dan frekuensi BAB dan BAK dalam
batas normal.
RPD :Hipertensi (+), DM (-), Riwayat sakit yang
sama (+), Trauma Kepala (-)
RPK : Hipertensi (+), DM(-), Stroke (+)
Riwayat Pribadi : Rokok (-), Alkohol (-)
Riwayat Sosial Ekonomi: pasien bekerja sebagai petani dan biaya
pengobatan menggunakan JAMKESMAS.
Vital sign
TD : 180/100 MmHg
Nadi : 88x/menit, irama regular, isi dan tegangan cukup
RR : 19x/menit
Suhu : 36,90 Caksiler
BB : 52 Kg
TB : 165Cm
Status Gizi : Normal (IMT 19.10 )
Status Internus
Thorax : Pergerakan dinding thorax statis simetris,
dinamis simetris, Ictus cordis tidak tampak.
Cor:
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC IV LMCS, tak
kuat angkat
Perkusi :
Batas atas jantung : ICS II Linea parasternal
sinistra
Pinggang jantung : ICS III Linea parasternal
sinistra
Batas kiri bawah jantung: ICS V 1cm medial Linea
mid clavicula sinistra
Batas kanan bawah jantung: ICS V Linea sternalis
dextra
Auskultasi: Bunyi jantung I & II normal &
murni, bising (-), gallop (-)
Suara mitral M1 & M2 M1 > M2
Suara aorta A1 & A2 A1 < A2
Suara pulmonal P1 & P2 P1 < P2
Pulmo
Dextra Sinistra
Depan
Inspeksi Simetris statis & Simetris statis &
dinamis, retraksi (-) dinamis, retraksi (-)
Palpasi Stem fremitus normal Stem fremitus normal
kanan = kiri kanan = kiri
Perkusi Sonor seluruh lapang Sonor seluruh lapang
paru paru
Auskultasi SD paru vesikuler (+), SD paru vesikuler
suara tambahan paru: (+),suara tambahan
wheezing (-), ronki (-) paru: wheezing (-),
ronki (-)
Belakang
Palpasi Stem fremitus kanan = Stem fremitus kanan =
kiri kiri
Perkusi Sonor seluruh lapang Sonor seluruh lapang
paru paru
Auskultasi SD paru vesikuler (+), SD paru vesikuler (+),
suara tambahan paru : suara tambahan paru:
wheezing (-), ronki (-) wheezing (-), ronki (-)
Abdomen :
Inspeksi : Dinding abdomen datar, spider nevi (-),
massa (-),warna kulit sama dengan warna
kulit sekitar
Auskultasi : Bising usus (+) normal (15x/menit)
Perkusi : Timpani seluruh regio abdomen, pekak
hepar (+), ascites (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), Hepar & Lien tak teraba
Ekstremitas : Atas : Akral pucat (-/-), deformitas(-/-);
Kapilari refilnormal (< 2 detik);
Akral dingin (-/-)
Bawah : Akral pucat (-/-), deformitas(-/-);
Kapilari refilnormal (< 2 detik);
Akral dingin (-/-)
Status Neurologis
Kesadaran : Apatis
Kuantitatif : GCS 13, ( E 4, V 3, M 6 )
Kualitatif :Tingkah laku : baik
Perasaan hati : gelisah
Orientasi : Tempat:Baik, Waktu: Baik, Orang: baik,
Sekitar: baik
Jalan Pikiran : Realistik
Kecerdasan : Baik
Daya ingat baru : Baik
Daya ingat lama : Baik
Kemampuan bicara : Terganggu karena pelo
Sikap tubuh :-
Cara berjalan :-
Gerakan abnormal :-
Nervus kranialis
N. I (OLFAKTORIUS) Lubang hidung Lubang hidung
Kanan Kiri
Daya Pembau normal Normal
N. II (OPTIKUS) Mata Kanan Mata Kiri
Daya Penglihatan normal normal
Pengenalan Warna normal normal
Medan Penglihatan normal normal
Perdarahan Arteri/Vena Tidak dilakukan Tidak dilakukan
pemeriksaan pemeriksaan
Papil - -
Retina - -
N. IX KANAN KIRI
(GLOSSOFARINGEUS)
Arkus Faring Simetris Simetris
Daya Kecap 1/3 Belakang - -
Reflek Muntah normal normal
Sengau - -
Tersedak + +
N. XII (HIPOGLOSUS)
Sikap lidah Deviasi ke kiri
Artikulasi Kurang jelas
Tremor lidah -
Menjulurkan lidah Deviasi ke kiri
Kekuatan lidah -
Trofi otot lidah -
Fasikulasi lidah -
Badan:
Trofi otot punggung : Susah dinilai
Trofi otot dada : Normotrofi
Nyeri membungkukan : -
Vertebra : bentuk lurus, nyeri tekan (-)
Gerakan : normal
Sensitabilitas : normal
Reflek dinding perut :-
Reflek kremaster :-
Palpasi
Lengan atas Kanan Kiri
Gerakan + +
Kekuatan 4 2
Tonus Normotoni Hipertoni
Sensibilitas
- Nyeri + -
- Termis - -
- Diskriminasi - -
- Posisi - -
- Vibrasi - -
Reflek fisiologik + +
Perluasan reflek - -
Palpasi
Tungkai atas Kanan Kiri
Gerakan + +
Kekuatan 4 2
Tonus Normotoni Hipertoni
Normotrofi Normotrofi
Trofi
Sensibilitas
- Nyeri - -
- Termis - -
- Diskriminasi - -
- Posisi - -
- Vibrasi - -
Reflek fisiologik + +
Perluasan reflek - -
Refleks Patologis :
1. Babinski + +
2. Chaddock - -
3. Oppenheim + +
4. Gordon + +
5. Tes Lasegue - +
6. Tes OConael - -
7. Tes Patrik - -
8. Tes Kontra patrik - -
9. Tes Gaenslen - -
10. Tes Homan - -
11. Gonda - -
12. Bing - -
13. Rossolimo - -
14. Mendel Becterew - -
15. Tes Brudzinki II - -
16. Tes Kernig - -
17. Klonus Paha - -
18. Klonus Kaki - -
IV. RESUME/KESIMPULAN
Seorang wanitausia74 tahun datang ke rumah sakit tanggal
24Maret 2015 dalam keadaan apatis dengan hemiparesis sinistra.
Onset kelumpuhan dimulai sejak2 hari yang lalu saat perjalanan ke
luar kota. Saat ini ekstremitas sinistra susah di gerakkan.
Pada pemeriksaan vital sign ditemukan hipertensi grade II
(180/100mmHg), respiratory rate19 x/menit, nadi 88 x/menit dan suhu
tubuh 36,90C pada suhu aksiler. Pada pemeriksaan neurologis
didapatkan kelemahan pada ekstremitas sinistra.Refleks babinski pada
ekstremitas sinistra inferior (+). Mual (+), muntah (+), pusing
disangkal. Pasien tidak pernah mengalami trauma fisik. Satu tahun
yang lalu pasien masuk RS dengan keluhan yang sama. Selama itu
pasien rutin kontrol pada dokter umum dan melakukan pengobatan
alternatif berupa pijat saraf dan merasa sedikit membaik. Riwayat
penyakit keluarga (+) berupa stroke yang menyerang ibu dan kakak
pasien.
DAFTAR MASALAH
Masalah aktif Masalah pasif
Hipertensi
Hemiparesis sinistra
Paresis N.IX sinistra tipe sentral
Paresis N.XII sinistra tipe sentral
V. Diagnosis
Diagnosis Klinis : Hemiparesis sinistra
Diagnosis Topik : Hemisfer dextra
Diagnosis Etiologi: Stroke hemoragik
VIII. PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Dubia ad Malam
Quo ad Sanam : Dubia ad Malam
Quo ad Fungsional : Dubia ad Malam
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Smeltzer, dkk. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Vol 2. alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica
Ester, Yasmin asih. Jakarta: EGC.
2. Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 Edisi Revisi. Jakarta: EGC
5. Adam HP, Del Zoppo GJ, Kummer RV. Management of stroke. 2 nd Ed,
Professional communications inc New York, 2002