Anda di halaman 1dari 26

Pendahuluan

Metode Beda Hingga


Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

PAM 252 Metode Numerik


Bab 5 Turunan Numerik
Mahdhivan Syafwan
Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas

Semester Genap 2013/2014

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Permasalahan
Motivasi

Permasalahan

Bagaimana menghitung hampiran dari f (x)?


Bagaimana menghitung hampiran dari f (x), f (x), ...f (n) (x)?
Bagaimana menghitung hampiran dari turunan parsial, misalnya
f (x, t)/x?

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Permasalahan
Motivasi

Motivasi

Banyak sekali fenomena alam yang dimodelkan oleh


persamaan matematika yang melibatkan turunan (persamaan
diferensial). Contoh: ...
Untuk masalah-masalah yang lebih realistis, model
matematika (persamaan diferensial) yang dihasilkan
sulit/tidak ada penyelesaian eksaknya.
Dengan demikian diperlukan pendekatan numerik untuk
menyelesaikan persamaan diferensial tersebut dengan mencari
hampiran turunannya terlebih dahulu.

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Dasar Teori dan Konstruksi Awal


Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Turunan Tingkat Tinggi

Teorema Taylor

Teorema Taylor
Misalkan n N, I = [a, b], dan f : I R sedemikian sehingga f dan
turunannya f , f , ..., f (n) kontinu pada I dan f (n+1) ada pada (a, b). Jika
x I , maka untuk sebarang x I terdapat titik c di antara x dan x
sedemikian sehingga
f (
x)
(x x)2
f (x) = f (
x ) + f (
x )(x x) +
2!
f (n+1) (c)
f (n) (
x)
(x x)n +
(x x)n+1 .
(1)
++
n!
(n + 1)!
Bukti detailnya akan diberikan pada kuliah Analisis Riil.

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Dasar Teori dan Konstruksi Awal


Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Turunan Tingkat Tinggi

Teorema Taylor
Pers. (1) dapat juga ditulis dengan [tunjukkan!]
f (x + h) = f (x) + hf (x) +
+

h2
hn
f (x) + + f (n) (x)
2!
n!

hn+1 (n+1)
f
(x + h),
(n + 1)!

0 < < 1.

(2)

n+1

h
Untuk selanjutnya ditulis (n+1)!
f (n+1) (x + h) = O(hn+1 ) dan
suku ini disebut galat pemotongan orde hn+1 .

Perhatikan bahwa untuk h 1, galat O(hn+1 ) 0 bilamana


n

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Dasar Teori dan Konstruksi Awal


Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Turunan Tingkat Tinggi

Konstruksi awal metode beda hingga


Salah satu metode yang biasa digunakan untuk menghitung
hampiran turunan adalah metode beda hingga (finite
difference).
Pada metode ini, variabel domain x dipartisi atas sejumlah
titik partisi dengan lebar selang yang sama.
Misalkan x [a, b] dipartisi atas N + 1 titik partisi dengan
lebar selang h. Dengan demikian titik-titik partisinya adalah
xi = a + ih, i = 0, 1, ..., N.
Dalam hal ini x0 = a dan xN = b.
Selanjutnya nilai fungsi di masing-masing titik partisi ditulis
fi = f (xi ).
6

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Dasar Teori dan Konstruksi Awal


Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Turunan Tingkat Tinggi

Ilustrasi untuk N = 6

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Dasar Teori dan Konstruksi Awal


Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Turunan Tingkat Tinggi

Jenis beda hingga


Ada tiga jenis beda hingga yang biasa digunakan:

Beda maju (forward difference)


Hampiran menggunakan informasi di titik xi dan beberapa
titik di kanannya, yaitu xi +1 , xi +2 , ....

Beda mundur (back difference)


Hampiran menggunakan informasi di titik xi dan beberapa
titik di kirinya, yaitu ..., xi 2 , xi 1 .

Beda pusat/tengah (central difference)


Hampiran menggunakan informasi di titik xi dan beberapa
titik di kiri dan kanannya secara simetris (sama banyak).

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Dasar Teori dan Konstruksi Awal


Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Turunan Tingkat Tinggi

Beda maju
Dari pers. (2) dapat ditulis
f (x + h) = f (x) + hf (x) + O(h2 ),
atau

f (x + h) f (x)
+ O(h).
h
Jadi rumus beda maju untuk f (x) diberikan oleh
f (x) =

f (x)

f (x + h) f (x)
,
h

dengan galat O(h). Dalam notasi partisi, ekspresi di atas dapat


ditulis
fi +1 fi
fi
,
h
9

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Dasar Teori dan Konstruksi Awal


Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Turunan Tingkat Tinggi

Beda mundur
Dari pers. (2) dapat ditulis
f (x h) = f (x) hf (x) + O(h2 ),
atau

f (x) f (x h)
+ O(h).
h
Jadi rumus beda mundur untuk f (x) diberikan oleh
f (x) =

f (x)

f (x) f (x h)
,
h

dengan galat O(h). Dalam notasi partisi, ekspresi di atas dapat


ditulis
fi fi 1
fi
,
h
10

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Dasar Teori dan Konstruksi Awal


Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Turunan Tingkat Tinggi

Beda pusat
Perhatikan bahwa
h2
f (x) + O(h3 ),
2!
h2
f (x h) = f (x) hf (x) + f (x) + O(h3 ).
2!
Kurangkan persamaan atas dengan persamaan bawah, diperoleh
f (x + h)

= f (x) + hf (x) +

f (x + h) f (x h)
+ O(h2 ).
2h
Jadi rumus beda pusat untuk f (x) diberikan oleh
f (x) =

f (x + h) f (x h)
,
2h
dengan galat O(h2 ). Dalam notasi partisi, ekspresi di atas dapat ditulis
f (x)

fi
11

fi +1 fi 1
,
2h

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Dasar Teori dan Konstruksi Awal


Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Turunan Tingkat Tinggi

Catatan (1)
Dalam hal galat yang dihasilkan, beda pusat lebih baik
daripada beda maju dan beda mundur.
Namun untuk beberapa kasus tertentu (misalnya pada
masalah nilai batas), beda maju atau beda mundur lebih tepat
digunakan daripada beda pusat.
Untuk memperkecil galat atau meningkatkan orde ketelitian,
tambahkan deret Taylor untuk titik-titik sebelum atau
sesudahnya dua tingkat atau lebih, dan eliminasi suku-suku
yang sesuai.
Semakin banyak keterlibatan titik-titik sebelum dan
sesudahnya, semakin kecil galat yang dihasilkan. Tetapi hal
itu harus dibayar dengan semakin berat beban komputasi yang
dibutuhkan.
12

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Dasar Teori dan Konstruksi Awal


Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Turunan Tingkat Tinggi

Catatan (2)
Sebagai contoh, beda maju untuk f (x) dengan galat O(h2 ) dapat
diformulasi dengan menggunakan kedua persamaan
h2
f (x) + O(h3 ),
2!
4h2
f (x) + O(h3 ),
f (x + 2h) = f (x) + 2hf (x) +
2!
dan eliminasi f (x), sehingga diperoleh [tunjukkan!]
f (x + h)

= f (x) + hf (x) +

3f (x) + 4f (x + h) f (x + 2h)
+ O(h2 ).
2h
Koefisien rumus beda hingga untuk beberapa orde ketelitian dapat
dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Finite difference coefficient
f (x) =

Ada beberapa metode alternatif untuk memformulasi hampiran


turunan dengan ketelitian yang lebih tinggi tetapi dengan beban
komputasi yang lebih ringan, salah satunya adalah metode spektral
(tidak dipelajari dalam kuliah ini).
13

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Dasar Teori dan Konstruksi Awal


Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Turunan Tingkat Tinggi

Beda hingga untuk turunan tingkat tinggi


Hampiran turunan tingkat tinggi dari f (x), yaitu f , f , f (4) , dst
dapat dicari dengan menambahkan deret Taylor untuk titik-titik
sebelum atau sesudahnya dua tingkat atau lebih, dan
mengikutsertakan suku-suku turunan yang lebih tinggi, serta
mengeliminasi suku-suku yang sesuai.
Sebagai contoh, beda pusat untuk f (x) diformulasi dengan
menggunakan kedua persamaan
h2
h3
f (x) + f (x) + O(h4 ),
2!
3!
3
2
h
h
f (x h) = f (x) hf (x) + f (x) f (x) + O(h4 ),
2!
3!
dan eliminasi f (x), sehingga diperoleh [tunjukkan!]
f (x + h)

= f (x) + hf (x) +

f (x) =
14

f (x + h) 2f (x) + f (x h)
+ O(h2 ).
h2

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Dasar Teori dan Konstruksi Awal


Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Turunan Tingkat Tinggi

Catatan (3)
Sama halnya pada turunan pertama, hampiran turunan tingkat
tinggi dapat ditingkatkan orde ketelitiannya dengan memperbanyak
keterlibatan titik-titik sebelum dan sesudahnya, namun hal itu
mengakibatkan semakin berat beban komputasi yang dibutuhkan
(metode alternatif untuk mengatasi hal ini tidak dipelajari di kuliah
ini).
Secara umum, algoritma untuk membangkitkan rumus beda hingga
(maju, mundur, dan pusat) untuk turunan ke-n dari f (x) dan untuk
orde ketelitan ke-m diberikan oleh Bengt Fornberg [Fornberg, Bengt
(1988), Generation of Finite Difference Formulas on Arbitrarily
Spaced Grids, Mathematics of Computation 51 (184): 699706].
Beberapa di antaranya dapat dilihat di
http://en.wikipedia.org/wiki/Finite difference coefficient.

15

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Motivasi dan Definisi


Teorema dan Penerapan

Ekstrapolasi Richardson - motivasi

Hampiran turunan beda pusat dengan orde O(h2 ) adalah


f (x)

f (x + h) f (x h)
2h

Hampiran turunan beda pusat dengan orde O(h4 ) adalah ...


Hampiran turunan beda pusat dengan orde O(h2n ) adalah ...
Apakah ada cara sistematis (iteratif) untuk memperoleh rumus
hampiran turunan beda pusat dengan orde O(h2n ) ?

16

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Motivasi dan Definisi


Teorema dan Penerapan

Ekstrapolasi Richardson - ide


Hampiran turunan beda pusat dengan orde O(h2 ):
Untuk selang h adalah
f (x) = D0 (h)
dengan D0 (h) =

h2 f (x)
+ O(h4 ),
6

f (x+h)f (xh)
.
2h

Untuk selang 2h adalah


f (x) = D0 (2h)
dengan D0 (2h) =

4h2 f (x)
+ O(h4 ),
6

f (x+2h)f (x2h)
,
4h

Eliminasi suku yang memuat f (x), diperoleh [tunjukkan!]


f (x) = D1 (h) + O(h4 ),
dengan D1 (h) =
17

f (x2h)8f (xh)+8f (x+h)f (x+2h)


.
12h
Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Motivasi dan Definisi


Teorema dan Penerapan

Ekstrapolasi Richardson - definisi

Perhatikan bahwa rumus D1 (h) pada persamaan sebelumnya


sama persis dengan rumus hampiran turunan beda pusat orde
O(h4 ) yang diperoleh dari deret Taylor. [periksa!]
Metode untuk memperoleh rumus hampiran turunan dengan
orde yang lebih tinggi dari hampiran dengan orde yang lebih
rendah disebut dengan ekstrapolasi.
Metode tersebut dikembangkan oleh Lewis Fry Richardson di
awal abad 20, sehingga metode tersebut kemudian dikenal
dengan ekstrapolasi Richardson

18

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Motivasi dan Definisi


Teorema dan Penerapan

Ekstrapolasi Richardson - teorema


Teorema Ekstrapolasi Richardson
Misalkan Dk1 (h) dan Dk1 (2h) adalah dua hampiran untuk f (x)
dengan orde O(h2k ), yaitu
f (x)
f (x)

= Dk1 (h) + h2k C (x) + O(h2k+2 ),


= Dk1 (2h) + 4k h2k C (x) + O(h2k+2 ).

Maka perbaikan dari hampiran f (x) diberikan oleh


f (x) = Dk (h) + O(h2k+2 ) =

4k Dk1 (h) Dk1 (2h)


+ O(h2k+2 ). (3)
4k 1

Perhatikan bahwa rumus (3) melibatkan nilai fungsi pada selang yang
semakin menjauh dari x, yaitu menggunakan hampiran pada selang h dan
2h.
19

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Motivasi dan Definisi


Teorema dan Penerapan

Ekstrapolasi Richardson - memperhalus selang partisi


Rumus (3) dapat dimodifikasi dengan memperhalus selang.
Perhalus selang h menjadi h/2, sehingga diperoleh
[tunjukkan!]
Dk (h/2) = Dk1 (h/2) +

Dk1 (h/2) Dk1 (h)


.
4k 1

Perhalus selang h/2 menjadi (h/2)/2 = h/22 , sehingga


diperoleh
Dk (h/22 ) = Dk1 (h/22 ) +

Dk1 (h/22 ) Dk1 (h/2)


.
4k 1

Lakukan sampai selang menjadi h/2j , sehingga diperoleh


Dk (h/2j ) = Dk1 (h/2j ) +
20

Mahdhivan Syafwan

Dk1 (h/2j ) Dk1 (h/2j1 )


.
4k 1
Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Motivasi dan Definisi


Teorema dan Penerapan

Ekstrapolasi Richardson - penerapan


Dalam notasi indeks, persamaan terakhir dapat ditulis
D(j, k 1) D(j 1, k 1)
,
4k 1
dimana k terkait dengan orde dan j terkait dengan lebar selang.
D(j, k) = D(j, k 1) +

Jadi, untuk menghitung f (x) dengan ekstrapolasi Richardson,


mulai dengan lebar selang h kemudian diperhalus menjadi
setengahnya, dan seterusnya. Turunan diperoleh pada saat j = k.
Nilai-nilai D(j, k) dapat disusun dalam bentuk matriks segitiga
bawah:
D(0, 0)
D(1, 0) D(1, 1)
D(2, 0) D(2, 1) D(2, 2)
..
..
..
..
.
.
.
.
Algoritma?
21

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Motivasi dan Definisi


Teorema dan Penerapan

Ekstrapolasi Richardson - algoritma

22

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Motivasi dan Definisi


Teorema dan Penerapan

Ekstrapolasi Richardson - contoh

23

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Turunan Parsial Pertama


Turunan Parsial Kedua (Campuran)

Turunan parsial pertama


Turunan parsial pertama dapat dihitung secara numerik
dengan menggunakan metode beda hingga dengan cara yang
serupa dengan perhitungan pada turunan biasa.
Misalkan kita ingin menentukan turunan parsial pertama
untuk fungsi dua variabel f (x, y ). Dengan menggunakan beda
pusat, diperoleh
f
x
f
y

24

f (x + x, y ) f (x x, y )
,
2x
f (x, y + y ) f (x, y y )
.
2y

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Turunan Parsial Pertama


Turunan Parsial Kedua (Campuran)

Turunan parsial kedua (campuran)


Misalkan kita ingin menentukan turunan parsial dari f (x, y )
terhadap x dan y , yaitu
 
2f
f
=
.
xy
x y
Bentuk terlebih dahulu ekspresi beda hingga (dalam hal ini beda
pusat) untuk turunan parsial terhadap x dari turunan parsial
terhadap y , yaitu
2f

xy

f
y (x

Selanjutnya turunan parsial

+ x, y )

f
y f

2x
f
y (x

(x x, y )

x, y ) dapat diaproksimasi oleh

f
f (x x, y + y ) f (x x, y y )
(x x, y )
.
y
2y
Jadi
25

2 f
xy


Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial

Turunan Parsial Pertama


Turunan Parsial Kedua (Campuran)

Contoh

Hitunglah f /x, f /y , dan 2 f /xy untuk fungsi berikut di


x = y = 1 secara (a) analitik, dan (b) numerik dengan
x = y = 0, 0001.
f (x, y ) = 3xy + 3x x 3 3y 3 .

26

Mahdhivan Syafwan

Metode Numerik: Turunan Numerik

Anda mungkin juga menyukai