Turunan PDF
Turunan PDF
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Permasalahan
Motivasi
Permasalahan
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Permasalahan
Motivasi
Motivasi
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Teorema Taylor
Teorema Taylor
Misalkan n N, I = [a, b], dan f : I R sedemikian sehingga f dan
turunannya f , f , ..., f (n) kontinu pada I dan f (n+1) ada pada (a, b). Jika
x I , maka untuk sebarang x I terdapat titik c di antara x dan x
sedemikian sehingga
f (
x)
(x x)2
f (x) = f (
x ) + f (
x )(x x) +
2!
f (n+1) (c)
f (n) (
x)
(x x)n +
(x x)n+1 .
(1)
++
n!
(n + 1)!
Bukti detailnya akan diberikan pada kuliah Analisis Riil.
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Teorema Taylor
Pers. (1) dapat juga ditulis dengan [tunjukkan!]
f (x + h) = f (x) + hf (x) +
+
h2
hn
f (x) + + f (n) (x)
2!
n!
hn+1 (n+1)
f
(x + h),
(n + 1)!
0 < < 1.
(2)
n+1
h
Untuk selanjutnya ditulis (n+1)!
f (n+1) (x + h) = O(hn+1 ) dan
suku ini disebut galat pemotongan orde hn+1 .
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Ilustrasi untuk N = 6
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Beda maju
Dari pers. (2) dapat ditulis
f (x + h) = f (x) + hf (x) + O(h2 ),
atau
f (x + h) f (x)
+ O(h).
h
Jadi rumus beda maju untuk f (x) diberikan oleh
f (x) =
f (x)
f (x + h) f (x)
,
h
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Beda mundur
Dari pers. (2) dapat ditulis
f (x h) = f (x) hf (x) + O(h2 ),
atau
f (x) f (x h)
+ O(h).
h
Jadi rumus beda mundur untuk f (x) diberikan oleh
f (x) =
f (x)
f (x) f (x h)
,
h
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Beda pusat
Perhatikan bahwa
h2
f (x) + O(h3 ),
2!
h2
f (x h) = f (x) hf (x) + f (x) + O(h3 ).
2!
Kurangkan persamaan atas dengan persamaan bawah, diperoleh
f (x + h)
= f (x) + hf (x) +
f (x + h) f (x h)
+ O(h2 ).
2h
Jadi rumus beda pusat untuk f (x) diberikan oleh
f (x) =
f (x + h) f (x h)
,
2h
dengan galat O(h2 ). Dalam notasi partisi, ekspresi di atas dapat ditulis
f (x)
fi
11
fi +1 fi 1
,
2h
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Catatan (1)
Dalam hal galat yang dihasilkan, beda pusat lebih baik
daripada beda maju dan beda mundur.
Namun untuk beberapa kasus tertentu (misalnya pada
masalah nilai batas), beda maju atau beda mundur lebih tepat
digunakan daripada beda pusat.
Untuk memperkecil galat atau meningkatkan orde ketelitian,
tambahkan deret Taylor untuk titik-titik sebelum atau
sesudahnya dua tingkat atau lebih, dan eliminasi suku-suku
yang sesuai.
Semakin banyak keterlibatan titik-titik sebelum dan
sesudahnya, semakin kecil galat yang dihasilkan. Tetapi hal
itu harus dibayar dengan semakin berat beban komputasi yang
dibutuhkan.
12
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Catatan (2)
Sebagai contoh, beda maju untuk f (x) dengan galat O(h2 ) dapat
diformulasi dengan menggunakan kedua persamaan
h2
f (x) + O(h3 ),
2!
4h2
f (x) + O(h3 ),
f (x + 2h) = f (x) + 2hf (x) +
2!
dan eliminasi f (x), sehingga diperoleh [tunjukkan!]
f (x + h)
= f (x) + hf (x) +
3f (x) + 4f (x + h) f (x + 2h)
+ O(h2 ).
2h
Koefisien rumus beda hingga untuk beberapa orde ketelitian dapat
dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Finite difference coefficient
f (x) =
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
= f (x) + hf (x) +
f (x) =
14
f (x + h) 2f (x) + f (x h)
+ O(h2 ).
h2
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Catatan (3)
Sama halnya pada turunan pertama, hampiran turunan tingkat
tinggi dapat ditingkatkan orde ketelitiannya dengan memperbanyak
keterlibatan titik-titik sebelum dan sesudahnya, namun hal itu
mengakibatkan semakin berat beban komputasi yang dibutuhkan
(metode alternatif untuk mengatasi hal ini tidak dipelajari di kuliah
ini).
Secara umum, algoritma untuk membangkitkan rumus beda hingga
(maju, mundur, dan pusat) untuk turunan ke-n dari f (x) dan untuk
orde ketelitan ke-m diberikan oleh Bengt Fornberg [Fornberg, Bengt
(1988), Generation of Finite Difference Formulas on Arbitrarily
Spaced Grids, Mathematics of Computation 51 (184): 699706].
Beberapa di antaranya dapat dilihat di
http://en.wikipedia.org/wiki/Finite difference coefficient.
15
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
f (x + h) f (x h)
2h
16
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
h2 f (x)
+ O(h4 ),
6
f (x+h)f (xh)
.
2h
4h2 f (x)
+ O(h4 ),
6
f (x+2h)f (x2h)
,
4h
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
18
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Perhatikan bahwa rumus (3) melibatkan nilai fungsi pada selang yang
semakin menjauh dari x, yaitu menggunakan hampiran pada selang h dan
2h.
19
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
22
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
23
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
24
f (x + x, y ) f (x x, y )
,
2x
f (x, y + y ) f (x, y y )
.
2y
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
xy
f
y (x
+ x, y )
f
y f
2x
f
y (x
(x x, y )
f
f (x x, y + y ) f (x x, y y )
(x x, y )
.
y
2y
Jadi
25
2 f
xy
Mahdhivan Syafwan
Pendahuluan
Metode Beda Hingga
Ekstrapolasi Richardson
Turunan Parsial
Contoh
26
Mahdhivan Syafwan