Turunan Numerik
Turunan Numerik
Turunan Numerik
Teorema Taylor
Misalkan n ∈ N, I = [a, b], dan f : I → R sedemikian sehingga f
dan turunannya f ′, f ′′, ..., f (n) kontinu pada I dan f ( n + 1 ) ada pada (a,
b). Jika x˜ ∈ I , maka untuk sebarang x ∈ I terdapat titik c di
antara x dan x˜ sedemikian sehingga
f ′′
f (x ) = f (x˜) + ′ f (x˜)(x − (x −
(x˜)
2!
x˜) + x˜)2
f ( n) (n+1) (c )
+·· (x − x˜) +
n f (x − x˜)
n+1
.
(x˜)n! (n +
·+ (1)
1)!
Bukti detailnya akan diberikan pada kuliah Analisis Riil.
f (x + h) = f (x ) + hf ′ (x ) +
O(h2),
atau
f (x + h) − f (x )
f ′ (x ) = + O(h).
h
Jadi rumus beda maju untuk f ′(x ) diberikan
oleh
f (x + h) − f (x )
f ′(x ) ≈ ,
h
dengan galat O(h). Dalam notasi partisi, ekspresi di atas
dapat ditulis
f i +1 − i
fi ′ ≈ f .
h
9 Metode Numerik: Turunan Numerik
Pendahulua Dasar Teori dan Konstruksi Awal
n Metode Beda Hingga Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Ekstrapolasi Richardson Turunan Tingkat Tinggi
Turunan
Parsial
Beda mundur
Dari pers. (2) dapat ditulis
f (x − h) = f (x ) − hf ′ (x ) +
O(h2),
atau
f (x ) − f (x − h)
f ′ (x ) = + O(h).
h
Jadi rumus beda mundur untuk f ′(x ) diberikan
oleh
f (x ) − f (x − h)
f ′(x ) ≈ ,
h
dengan galat O(h). Dalam notasi partisi, ekspresi di atas
dapat ditulis
fi − i − 1
fi ′ ≈ f .
h
10 Metode Numerik: Turunan Numerik
Pendahulua Dasar Teori dan Konstruksi Awal
n Metode Beda Hingga Jenis Beda Hingga dan Rumusnya
Ekstrapolasi Richardson Turunan Tingkat Tinggi
Turunan
Parsial
Beda pusat
Perhatikan bahwa
f (x + = f (x ) + hf′ (x ) +
h2 f′′ (x ) + 3
2!
h) O(h ),
f (x − h) = f (x ) − hf′ (x ) +
h2 f′′ (x ) + 3
2!
O(h ).
Kurangkan persamaan atas dengan persamaan bawah, diperoleh
f (x + h) − f (x − h)
f ′ (x ) = + O(h2 ).
2h
Jadi rumus beda pusat untuk f ′ (x ) diberikan oleh
f (x + h) − f (x − h)
f ′ (x ) ≈ ,
2h
′ fi + 1 − i −1
dengan galat O(h ). Dalam fnotasi
2
i ≈ f partisi, ekspresi
. di atas dapat ditulis
2h
f (x + h) = f (x ) + hf′ (x ) +
h2 f′′ (x ) + 3
2!
O(h ),
4h2
f (x + 2h) = f (x ) + 2hf′3 (x ) + f ′′ (x ) +
2!
O(h ),
dan eliminasi f (x ), sehingga diperoleh [tunjukkan!]
′′
−3f (x ) + 4f (x + h) − f (x + 2h)
f ′ (x ) = + O(h2 ).
2h
Ada beberapa metode alternatif untuk memformulasi hampiran
turunan dengan ketelitian yang lebih tinggi tetapi dengan beban
komputasi yang(dapat
pseudo-spektral lebih ringan, salah
dijadikan satunya
topik TA). adalah metode
Perhatikan bahwa rumus (3) melibatkan nilai fungsi pada selang yang
semakin menjauh dari x , yaitu menggunakan hampiran pada selang h
dan 2h.
∂f f (x + ∆ x , y ) − f (x − ∆ x
≈ ,
∂ ,y) 2∆
x f (x , y + ∆ xy ) − f (x , y −
∂f ≈ .
∆y ) 2∆
∂ y
y
25 Metode Numerik: Turunan Numerik
Pendahulua
n Metode Beda Hingga Turunan Parsial Pertama
Ekstrapolasi Richardson Turunan Parsial Kedua (Campuran)
Turunan
Parsial
Turunan parsial kedua (campuran)
Misalkan kita ingin menentukan turunan parsial dari f (x
, y ) terhadap x dan y , yaitu
∂2f ∂ ∂f
.
=
∂x ∂y ∂x
∂y
Bentuk terlebih dahulu ekspresi beda hingga (dalam hal ini beda
pusat) untuk turunan parsial terhadap x dari turunan parsial
terhadap y , yaitu
∂2f
∂f
∂y (x + ∆ x , y ) − ∂f ∂yf (x − ∆ x ,
≈ y)
∂x ∂y .
2∆ x
Selanjutnya turunan parsial ∂f∂y (x ± ∆x , y ) dapat diaproksimasi
oleh∂f f (x ± ∆ x , y + ∆ y ) − f (x ± ∆ x , y −
∆y )
(x ± ∆ x , y ) ≈
∂.2 f
∂x∂y ≈ ·
Jadi∂y 2∆y
26
·· Metode Numerik: Turunan Numerik
Pendahulua
n Metode Beda Hingga Turunan Parsial Pertama
Ekstrapolasi Richardson Turunan Parsial Kedua (Campuran)
Turunan
Parsial
Conto
h
f (x , y ) = 3xy + 3x − x 3 − 3y 3.