Modul :
Persamaan Non Linier
Dra.Dwina K.,M.Kom
Metode Numerik 1
Apa yang akan dibahas
Metode Numerik 2
Daftar Pustaka
Chapra, S. C. and Canale, R. P. (1991): Metode
Numerik untuk Teknik. Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.
Hanselman, D. and Littlefield, B. (1997): Matlab
Bahasa Komputasi Teknis. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Scheid, F. (1983), Numerical Analysis, McGraw-
Hill International Editions, Singapore.
Conte, S. D. and de Boor, C. (1993), Dasar-Dasar
Analisis Numerik, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Metode Numerik 3
Pendahuluan
Metode Numerik 4
Motivasi
Kenapa diperlukan?
Pada umumnya permasalahan dalam
sains dan teknologi digambarkan dalam
persamaan matematika
Persamaan ini sulit diselesaikan dengan
“tangan” analitis sehingga diperlukan
penyelesaian pendekatan numerik
Metode Numerik 5
Penyelesaian persoalan numerik
Identifikasi masalah
Memodelkan masalah ini secara matematis
Identifikasi metode numerik yang diperlukan
untuk menyelesaikannya
Implementasi metode ini dalam komputer
Analisis hasil akhir: implementasi, metode,
model dan masalah
Metode Numerik 6
Persoalan analisis numerik
Eksistensi (ada tidaknya solusi)
Keunikan (uniqueness)
Keadaan tidak sehat (ill-conditioning)
instabilitas (instability)
Kesalahan (error)
Metode Numerik 7
Angka Signifikan
7,6728 7,67 3 angka signifikan
15,506 15,51 4 angka signifikan
7,3600 7,4 2 angka signifikan
4,27002 4,3 2 angka signifikan
Metode Numerik 8
Sumber Kesalahan
Kesalahan pemodelan
contoh: penggunaan hukum Newton
asumsi benda adalah partikel
Kesalahan bawaan
contoh: kekeliruan dlm menyalin data
salah membaca skala
Ketidaktepatan data
Kesalahan pemotongan (truncation error)
Kesalahan pembulatan (round-off error)
Metode Numerik 9
Kesalahan pemotongan (i)
Metode Numerik 10
Kesalahan pemotongan (ii)
Aproksimasi orde ke nol (zero-order appr.)
f ( xi 1 ) f ( xi )
x x2
f ( x i 1 ) f ( x i ) f ( x i ) f ( x i )
1! 2!
Metode Numerik 11
Motivasi Dari Persamaan Non Linear
Dalam desain tikungan jalan lingkar, terdapat
rumusan berikut:
R2
R M
2 2
R T
Metode Numerik 12
Motivasi Dari Persamaan Non Linear (ii)
Dari suatu perhitungan tentang kebutuhan akan
produksi optimal suatu komponen struktur didapat
persamaan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaaan
produksi dalam satu hari sebagai berikut:
dengan
C = biaya per hari
• Metode Newton-Raphson
• Metode Secant
Keuntungan: cepat konvergen
do n = 0,1,…
m (an bn ) / 2
if f (a n ) f (m) 0, then an 1 an , bn 1 m
else a n 1 m , bn 1 bn
if bn 1 an 1 or f ( m) 0 exit
end do
Metode Numerik 16
Metode Biseksi (ii)
Metode Numerik 17
Latihan
Metode Numerik 18
Regula Falsi (i)
Asumsi: Fungsi f(x) kontinu dalam interval a0 ,b0
f (a0 ) f (b0 ) 0
do n = 0,1,…
w [ f (bn ) an f (an )bn ] /[ f (bn ) f (an )]
if f (an ) f ( w) 0, then an 1 an , bn 1 w
else a n 1 w , bn 1 bn
if bn 1 an 1 or f ( w) 0 exit
end do
Metode Numerik 19
Regula Falsi (i)
Metode Numerik 20
METODE ITERASI TITIK TETAP
Syaratnya:
f(x) = 0 dapat diubah menjadi bentuk:
x = g(x) (yang tidak unik)
Cari akar dgn pertidaksamaan rekurens:
Xk+1 = g(Xk); untuk k = 0, 1, 2, 3, …
dgn X0 asumsi awalnya, sehingga diperoleh
barisan X0, X1, X2, X3, … yang diharapkan
konvergen ke akarnya.
Jika g’(x) ε [a, b] dan g’(x) ≤ k dgn k< 1 Utk setiap
x ε [a, b] , maka titik tetap tersebut tunggal dan
iterasinya akan konvergen menuju akar
Metode Numerik 21
METODE ITERASI TITIK TETAP (cont’d)
Metode Numerik 22
Iterasi Titik Tetap
Metode Numerik 23
METODE ITERASI TITIK TETAP (lanjutan)
Metode Numerik 24
METODE ITERASI TITIK TETAP (cont’d)
Metode Numerik 25
n 1 n
x g(x )
Metode Numerik 26
Contoh : f(x)=x2-x-2, x*=-1 & 2
|g’(x)|>1 for |x|>0.5 no convg
Metode Numerik 27
METODE NEWTON-RAPHSON
Metode Numerik 28
Gambar Grafik
Metode Numerik 29
Metode Newton-Raphson
Metode Numerik 30
METODE NEWTON-RAPHSON
(lanjutan)
Metode Numerik 31
METODE NEWTON-RAPHSON
(lanjutan)
Metode Numerik 32
Algoritma Newton Raphson
Tahap Awal. Tentukan f(x), f ’(x), x1 , emax , imax
Tahap
1. Hitung Xi+1= Xi – (f(X1)/ f’(X1) )
2. x2 mengganti x1 ,
3. Kembali ke 1 menghitung x2 yang baru
Iterasi berhenti bila kesalahan
x n x n 1
ea 100 % 100 % (dalam %)
xn
Metode Numerik 33
Contoh x3 4x 2 x 4 0
Metode Numerik 34
Metode Numerik 35
Metode Numerik 36
Metode Numerik 37
Metode Secant
• Seperti pada Regula Falsi dengan rumusan yang sama,
hanya x1 dan x2 tidak harus mengurung akar.
x1 dan x2 disebut sebagai taksiran awal.
Metode Numerik 38
Metode Secant
Metode Numerik 39
Algoritma
Metode Numerik 40
Contoh
3 2 dalam interval [0 ,2]
x 4x x 4 0
Metode Numerik 41
Metode Numerik 42
Metode Numerik 43