Diferensial Numerik
Dalam Metode Numerik dikenal persamaan diferensial hingga (finite diference) yang secara
umum dapat dituliskan sebgai.
( ) (
( ) + O( ) .................................................... (1.a)
Atau
Persamaan 1.a dan 1.b hendak menggunakan data ke-i & i+1 untuk menghampiri turunan
pertama dari f(x) oleh karena itu persamaan ini disebut sebagai aproksimasi diferensiasi maju
dari turunan pertama. Selanjutnya deret taylor dapat diperluas mundur untuk menghitung nilai
sebelumnya berdasarkan pada suatu nilai sekarang, yaitu :
( )
f(xi-1) = f(xi) – (xi)h + (2.a)
( ) ( )
(xi) = + O (h) = + O (h) ........................................... (2.b)
Dengan = beda mundur pertama, dan persamaan (2.b) disebut aproksimasi diferensiasi
mundur dari turunan pertama.
( )
f(xi+1) = f(xi)+ (xi)h + … (3)
( )
f(xi+1) = f(xi-1)+ (xi)h + (4)
( ) ( ) ( )
(xi) = - (5)
atau
( ) ( )
(xi) = - O( ) (6)
pada titik x = 0,5 dengan ukuran langkah h = 0,5 . ulangi perhitungannya untuk h= 0,25
(0,5) = = - 1, = -9,6%
Untuk h = 0,25
Dari hasil diatas, nampaknya approksimasi diferensiasi tengah memberikan nilai hampiran bagi
turunan pertamaf(x) dititik 0,5 dengan eror yang kecil. Perhatikan pula bahwa pengecilan ukuran
langkah h juga memperkecil eror.
( )
f(xi+2)= f(xi) + (xi)(2h) + (2h2) +… (7)
Bila persamaan deret Taylor f(xi+1) = f(xi) + (xi)(h) + ……dikalikan dengan dua kemudian
dikurangkan dari persamaan (7) diperoleh
Atau
( ) ( ) ( )
(xi) = - O( ) (9)
Persamaan diatas disebut diferensiasi hingga maju kedua untuk deferensiasi mundur
diperoleh
( ) ( ) ( )
(xi) = - O( ) (10)
( ) ( ) ( )
(xi) = - O( )… (11)
( ) ( ) ( ) (12)
Masalah dalam mengevaluasi ( ) adalah f(x) tidak diketahui sebab x juga tak
diketahui.Hal ini dapat diatasi jika sangat dekat dengan x dan ( ) adalah kontinyu dan
terdeferensiasi.Jika kondisi ini dipenuhi maka deret Taylor akan diperoleh,
( )
( ) ( ) ( )( ) ( ) (13)
Dengan menghilangkan orde kedua & yang lebih tinggi maka diperoleh :
( ) ( ) ( )( ) (14)
Atau
( ) ( ) (15)
Dengan : ( ) ( ) ( ) estimasi error dari fungsi ( ) ( ) ( )
estimasi error dari x
Persamaan (15) memberikan jalan untuk mengapproksimasi error dalam f(x) jika diberikan
derifatif dari suatu fungsi dan taksiran error dari variable bebasnya.Gambar berikut memberikan
gambaran grafis dari permasalahan ini.
Exp : Diketahui nilai ̅ dengan error ̅ = 0,01. Taksirkan error yang dihasilkan dalam
fungsi f(x) = x3
Penyelesaian;
( )=| ( )| =3( ) .0,01 = 0,1875.
Nilai f (2,5) = 15,625, maka dapat diramalkan bahwa
f(2,5) = 15,625 ± 0,1875
Jadi nilai eksak terletak diantara 15,4375 dan 15,8125
( = ( ) ( )+ ( )
( )
{ ( )( ) } … (16)
( )
Dengan semua derifatif dihitung pada titik i. Jika semua suku orde kedua dan yang lebih
tinggi dibuang diperoleh :
( ) | | | | (17)
Dengan dan masing-masing astimasi error dalam u x v, konsep ini dapat diperluas
untuk dapat diperluas untuk fungsi dengan n variabel bebas , yaitu :
E = 1,5 x 108 lb/ft2 ; = 0,01 x 108 lb/ft2, I = 0,06 ft4 ; =0,0006 ft4
( )=
Sehingga Lendutan dari puncak tiang perahu , y = 0,5625 + 0,039375 atau dapat dikatakan y
berada daiantara selang 0,523125 ft dan 0,601875 ft.Jika kita subtitusikan nilai-nilai ekstrimnya
maka diperoleh :
( )
ymin = ( )
( )
ymax = ( )