Disusun Oleh :
Desta Fatihayati (09061002054)
BAB I
PENDAHULUAN
serta penggunaannya
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam membuat Tugas Akhir ini saya menggunakan dasar-dasar teori jaringan
komputer sebagai bahan acuan. Berikut adalah dasar-dasar teori jaringan yang digunakan
dalam laporan ini. penggabungan Teknologi Komputer dan Komunikasi sangat berpengaruh
terhadap bentuk organisasi Sistem Komputer. Suatu konsep pust komputer adalah
merupakan konsep yang sudah ketinggalan zaman. Model Komputer tunggal yang melayani
seluruh tugas-tugas komputasi telah diganti dengan sekumpulan komputer berjumlah banyak
yang terpisah-pisah tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem tersebut
yang di sebut dengan Jaringan Komputer (computer network).
Pengiriman file (File Transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan user
dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan.
POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access Control)
untuk menerima email
Network File System (NFS). Pelayanan akses file jarak jauh yang memungkinkan
klien untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut
disimpan lokal.
Streaming (Layanan audio dan video). Jenis layanan yang langsung mengolah data
yang diterima tanpa menunggu mengolah data selesai dikirim.
Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan data mana yang akan
disusun berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di daerah
sumber dan tujuan datagram.
II.4 Sifat IP
IP (Internet Protokol) memiliki sifat yang dikenal sebagai
o
Unreliable
Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat
tujuan.
Connectionless
Proses pengiriman paket dari tempat asal ke tempat tujuan tanpa handshake
terlebih dahulu.
Protokol
Fragment Offset
Header Checksum
Source IP Address
Destination IP Address
Options
Strict Source Routing, Loose Source Routing
Data
a. Version, bersisi versi dari IP yang dipakai
b. Header Length, berisi panjang dari header paket IP ini dalam hitungan 32 bit
word
c. Type of service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara
penanganan paket IP ini.
d. Total Length of Datagram, panjang IP datagram total dalam ukuran byte.
e. Identification, Flag dan Fragment Offset, berisi beberapa data yang
berhubungan dengan fragmentasi paket.
f.
Time to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang boleh dilewati paket
IP.
j.
Strict Source Route, berisi daftar lengkap IP Address dari router yang harus
dilalui oleh paket ke host tujuan.
k. Loose Source Route, paket yang dikirimkan harus singgah di beberapa router
yang telah ditentukan.
BAB III
PEMBAHASAN
Socket adalah suatu nama yang di berikan pada paket dari subroutine guna
penyediaan akses ke TCP/IP pada banyak system.
TCP/IP merupakan protocol yang di terima luas dan praktis menjadi standart de facto
jaringan computer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat protocol itu sendiri :
Standart protocol TCP/IP dalam bentuk request for comment (RFC) dapat di ambil
oleh siapapun tanpa biaya, untuk RFCsatandart TCP/IP adalah [RFC:793,791].
TCP/IP dikembnagkan dengan tidak tergantung pada system operasi atau perangkat
keras tertentu.
TCP/IP independent terhadap perangkat keras jaringan dan dapat di jalankan pada
jaingan Ethernet, token ring, jalur telpon dial-up, jaringan X.25, dan praktis jenis
media transmisi apapun (wired ataupun wireless).
Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan cara ini, kokputer
dapat saling terhubung walaupun jaringan seluas internet sekarang ini.
TCP/IP memiliki fasilitas routing yang meungkinkan sehingga dapat di terapkan pada
internetwork.
SEJARAH TCP/IP
Seperti yang sudah disinggung pada bagian awal bahwa TCP/IP pada awalnya di
kembangkan oleh suaru departemen pertahanan (Department of Defense atau DOD) di
Amerika, yaitu pada tahun 1969 Lembaga Riset Departemen Pertahanan Amerika yaitu
DARPA (Defence Advance Research project Agency), memberikan dan sebuah riset
pengembangan jaringan komunikasi data antar computer. Tujuan riset adalah pengembangan
aturan komunikasi antar computer yang manpu bekerja secara transparan, melalui bermacammacam jaringan komunikasi yang telah terpasang dan tahan terhadap berbagai gangguan
alam. Reset tersebut dan melahirkan ARPAnet, sehingga pad tahun 1972 ARPAnet
mendemonstrasikan hasil riset tersebut di depan peserta the First International Conference on
Computer Communications dengan menghubungkan 40 node.
Dalam perjalanan masaARPAnet semakin besar, protocol yang digunakan pada waktu
itu NCP(Network Communication Protocol) sudah tidak mampu menampung node computer
yang sudah semakin besar. DARPA selanjutnya memberikan dana riset untuk masalah
tersebut, dengan tujuan membuat protocol yang lebih umum. MAka lahirlah protocol TCP/IP,
yang selanjutnya pada tahun 1982 oleh DARPA dan pada tahun 1983 oleh ARPAnet
menyatakan protokool TCP/IP di nyatakan menjadi standart untuk jaringan. Sebuah
perusahaan BBN(Bolt Beranek Newman) membuat TCP/IP berjalan di atas computer dengan
system operasi Unix, dan pada saat itulah Unix dan TCP/IP di kawinkan.
Dari keberhasilan yang telah di capainya, pada tahun 1984 terjaring lebih dari
1000host di internet. Dan karena jaringan sudah semakin besar, system penamaan lama cara
host table tidak realistis untuk mengatur system penamaan host, kemudian di perkenalkan
system baru yaitu DNS (Domain Name System) dan di gunakan sampai saat ini.
Pada tahun 1986, Lembag Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat yaitu
U.S.National Science Foundation (NSF) memberikan dana dalam pembuatan jaringan TCP/IP
yang di namakan NSFnet. Jaringan ini di gunakan untuk menggabungkan 5 buah pusat
computer super dan memungkinkan terhubungnya universitas-universitas di Amerika Serikat
dengan kecepatan jaringan backbone sebesar 56kbps. Jaringan inilah yang kemudian menjadi
embrio dari internet yang sekarang kita kenal.
Pada tahun 1987berdirilah UUnet yang saat ini merupakan salah satu provider utama
internet. Dari catatan terakhir masa itu host yang terhubung lebih dari 10.000. Kurang lebih
pada tehun 1988 NFSnet kecepatan jaringan backbone ditingkatkan menjadi 1,544nbps(T1),
dan pada saat itu ada beberapa Negara di eropa telah masuk ke jaringan NSFnet tersebut.
Perkembangan internet menjadi semakin luas dan sampai menjangkau Australia dan Selandia
baru pada tahun 1989. Tercatat pada tahun tersebut telah terhubung 100.000 host lebih.
Pada tahun 1991 telah di temukan aplikasi yang berjalan di internet WAIS(Wide Area
Information Srvers), GOPHER, dan aplikasi yang sekarang ini menjadi primadona
penggunaan internet yaitu WWW(World Wide Web). Pada saat itu kecepatan jaringan
backbone NSFt telah di itngkatkan menjadi 45mbfs(T3).
Dan berdasarkan catatan terakhir yang ada, yaitu pada tahun 1992 jumlah host di
internet mencapai 1juta host, suatu angka yang cukup signifikan perkembangannya jika
dilihat hanya dalam orde 10tahun kurang sejak di lahirkan protocol TCP/IP. Dan selanjutnjya
belum ada catatn terakhir yang mamapu merekam jumlah host sekarang ini yan gtergabung di
internet karena semakin luas dan luas, apalagi jika termasuk host yang berada dalam lingkup
jaringan dalam (Private) juga di hitung selain jaringan publik(Public) tadi. Mungkin dapat
dikatakan sekarang ini jumlah yang tersambung hamper sama dengan jumlah computer yang
aktif di gunakan di dunia ini.
PROTOKOL
Protokol dapat di misalkan sebagai 2 orang yang berasal dari bangsa yang berbeda
akan berdilaog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat mengerti dan berbicara
dengan bahasa kebangsaannya masing-masing, sehingga dapat di pastikan bahwa tujuan
dialog dan komunikasi tersebut tidak akan tercapai. Oleh karena itu agar dialog dan
komunikasi dapat bverjalan dengan lancar maka masing-masing orang tersebut harus
berdialog jasa penterjemah atau protocol.
Demikian juga halnya 2 komputer dari pabrik yang berbeda ketika akan
berkomunikasi dengan caranya masing-masing juga tidak akan terselenggara dialog yang
baik. Sehingga agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan tercapainya dialogyang di
mengerti oleh kedua computer tersebut, maka harus menggunakan suatu protocol yang dapat
digunakan secara umum.
Proltokol internet pertama kali di rancang pada awal tahun 1980an. Akan tetapi pada
saat itu protocol tersebut hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja dan
tidak diprediksikan akan tumbuh secara global seperti saat ini. Baru pada awal tahun 1990 an
mulai di sadari bahwa internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat. Sehingga mulai
banyak bermunculan berbagi jenis protocol yang di gunakan untuk beberapa kalangan
tertentu. Dengan terciptanya banyak jenis protocol, maka timbul suatu masalah baru dimana
jenis protocol dari sebuah pabrik tertentu tidak dapat saling berkomunikasi terhadap protocol
jenis lain. Sehingga pad akhirnya suatu badan, yaitu International Standard Organisation(ISO)
membuat standarisasi protocol yang saat ini di kenal dengan protocol model Open System
Interconnection atau yang dikenal dengan OSI. Tetapi di karenakan model OSi ini adalah
sebgai konsep dasar dan preferensi teori cara bekerja sebuah protocol, dalam
perkembangannya protocol TCP/IP di gunak nsebagai standar de facto, yaitu standar yang di
terima karena pemakainnya secar sendirinya semakin berkembang.
akan membuat para pengguna internet baru akan kehabisan alamat IPv4. berdasarkan hal
itulah kemudian di rancang internet protocol baru yang di namakan IPnext generation pada
(IPng) tahun 1996 yang penggunaanya secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4
yang telah sukses sebelumnya.
IPng atau di sebut juga sebagai IPv6 sendiri adalah suatu protocol layer ketiga terbaru
yang di ciptakan untuk menggantikan IPv4 atau yang sering di kenal sebagai IP. Alasan
pertama dari penciptaan internet protocol version 6 (IPv6) ini adalah untuk mengoreksi
masalah pengalamatan pada versi 4(IPv4). Karena kebutuhan akana alamat internet semakin
banyak, maka IPv6 di ciptakan dengan tujuan untuk memberikan pengalamatan yang lebih
banyak di bandingkan dengan IPv4, sehingga perubahan pada IPv6 masih berhubungan
dengan pengalamatan IP sebelumnya.
Konsep pengalamatan pada IPv6 memiliki persamaan paad IP v4, akan tetapi lebih di
perluas dengan tujuan untuk menciptakan system pengalamatan yang bias mendukung
perkembangan internet yang semakin pesat dan penggunaan aplikasi baru di masa depan.
Perubahan terbesar pada IPv6 adalah terdapat pada header, yaitu penungkatan jumlah alamat
dari 32 bit(IPv4) menjadi 128bit(IPv6).
Kelas A (bagian host sepanjang 24 bit, terdiri dari 16,7 juta host)
Alamat IPv4 dapat juga di bagi menjadi 5 bagian, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D,
dan kelas E. Akan tetapi kelas yang paling banyak digunakan adalah kelas A, B dan C saja,
karena kelas E di gunakan untuk alamat multicase yang tidak memilki network ID dan host
ID, sedangkan kelas E di gunakan untuk penggunaan khusu. Berikut adalah gambar
pembagian kelas dari alamat IPv4 .
Bit
8
Byte 1
16
24
Byte 2
kelas A 0 network ID
Byte 3
32
Byte 4
Host ID
kelas B 10
Network ID
kelas C 110
Network ID
Host ID
Host ID
Untuk lebih jelasnya lagi dalam pembagian kelas dalam IPv4, maka dapat dilihat melalui
table pembagian kelas IPv4
Format
Range a
Jumlah
Kelas
Bagian
Bagian
Guna
Inisial a
0
0hhhhhhh.hhhhhhhh.
0-127
Kelas
126
Network
A
Host
b,c,d
Jaringan
10
hhhhhhhh. hhhhhhhh
10hhhhhh.hhhhhhhh.
128-191
16.384
a,b
c,d
besar
Jar.menenga
110
hhhhhhhh. hhhhhhhh
110hhhhh.hhhhhhhh.
192-223
2.097.1
a,b,c
h
Jar. kecil
1110
hhhhhhhh. hhhhhhhh
1110mmmm.
224-247
52
-0
a,b,c
Cadangan:IP
mmmmmmmm.
mmmmmmmm.
multicasting
1111
mmmmmmmm
1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.
248-255
a,b,c
rrrrrrrr
Cadangan
eksperimen
Untuk keperluan alokasi alamat Ip yang di gunakan untuk jaringan pribadi ( Private
network), yang tidak di gunakan dalam internet (Public network), menurut RFC 1597 di atur
sebagai berikut :
The internet assigned number authority (IANA) has reserved the three blocks of the IP
address space for private network :
10.0.0.0
-
10.255.255.255
For class A
172.16.0.0
172.31.255.255
For class B
192.168.0.0
192.168.255.255
For class C
Subnetting IPv4
Subnet mask ialah angka biner 32 bit yang di gunakan untuk :
menentukan letak suatu host, apakah berada di jaringan local atau di jaringan
luar.
Kelas A
255.0.0.0
FF.00.00.00
Kelas B
255.255.0.0
FF.FF.00.00
Kelas C
255.255.255.0
FF.FF.FF.00
Catatan :
Aturan RFC 950 adalah, subnet-ID 0 (alamat subnet) dan subnet-ID tertinggi (alamat
broadcast) tidak boleh di gunakan. daftar subnet yang di alokasikan adalah sebagai berikut :
Alamat Subnet
192.168.0.0
Alamat Broadcast
192.168.0.31
Range IP address
192.168.0.1 s/d 192.168.0.30
192.168.0.32
192.168.0.63
192.168.0.64
192.168.0.95
192.168.0.96
192.168.0.127
192.168.0.128
192.168.0.159
192.168.0.160
192.168.0.191
192.168.0.192.
192.168.0.223
192.168.0.224
192.168.0.255
FF.FF.FF.00 =
255.255.255.000
Pada subnet ID
192.168.0.0 / 24
Subnet yang dialokasikan adalah sebagai berikut :
Alamat Subnet
192.168.0.0
Alamat Broadcast
192.168.0.255
Range IP address
192.168.0.1 s/d 192.168.0.254
192.168.0.0/16
192.168.0.0/24
192.168.0.32/27
192.168.1.0/24
192.168.2.0/24
memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang
terlewat).
Pengalamatan IPv4
Alamat IP (dalam hal ini adalah IPv4) di gunakan untuk mengidentifikasi interface
jaringan pada host computer. Untuk memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu
alamat IPv4, maka umumnya penamaan yang di gunakan adalah berdasarkan bilangan
decimal atau sering di sebut sebagai notasi dotted decimal.
IPv4 memilki sifat yang di kenal sebagai : unriable, connectionless, datagram
delivery service. IP address merupakan bilanagan biner 32 bit yang di pisahkan dengan oleh
tanda pemisah berupa titik setiap 8 bit nya. Tiap 8 bit ini di sebut sebagai octet. Bentuk IP
address adalah sebagai berikut :
(setiap symbol x dapat di gantikan dengan angka 0 atau 1)
xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx.
Alamat IP dapat dibagai menjadi 2 bagian, yaitu :
Network ID
Host ID
NAT membuat jaringan yang menggunakan alamat local(private), alamat yang tidak boleh ada
dalam table routing internet dan di khusukan untuk jaringan local/internet, agar dapat
berkomunikasi ke internet dengan jalan meminjam alamat IP internet yang di alokasikan oleh
ISP.
Dengan teknologi NAT maka di mungkinkan alamat IP local/private terhubung dengan
jaringan public seperti internet sebuah router NAT di tempatkan antara jaringan local(inside
network) dan jaringan public (outside network), dan mentranslasikan alamat local/internal
menjadi alamat IP global yang unik sebelum mengirimkan paket ke jaringan luar seperti
internet. Sehingga dengan NAT,jaringan internal/local tidak akan terlihat oleh dunia
luar/internal.
a. Pembagian Nat
Nat dapat di bagi menjadi 2, yaitu :
1). Static
Translasi static terjadi ketika sebuah alamat local (inside) di petakan kepada
sebuah alamat global/internet(outside). Alamat local dan global tersebut di
petakan 1 lawan 1 secara statistic.
2). Dinamik
o
Translasi dinamik terjadi ketika router NAT di set untuk memahami alamat local
yang harus di translasikan, dan kelompok (POOL) alamt global yang akan di
gunakan untuk terhubung ke internet. Proses NAT dinamik ini dapat memetakan
beberap kelompok alamat local ke beberapa kelompok alamat global.
o
Nat overload
Kerugian
Translasi menimbulkan delay switching
Menghilangkan kemampuan
trace(traceability) end to endip
Aplikasi tertentu tidak dapat langsung
berjalan jika menggunkan NAT, perlu
penyesuaian
Keamanan IPv4
Saat ini metode dengan menggunakan S-HTTP(Secure-HTTP) untuk pengiriman
nomor kartu kredit, ataupun data pribadi dengan mengenkripsinya, mengenkripsi email
dengan PGP (Pretty Good Privacy) telah dipakai secara umum. Akan tetapi cara di atas adalah
security yang di tawarkan oleh aplikasi. Dengan kata lain bila ingin memakai fungsi tersebut
maka kita harus memakai aplikasi tersebut. Jika membutuhkan security pada komunikasi
tanpa tergantung pada aplikasi tertentu maka di perlukan fungsi security pada layer TCP atau
IP, karena IPv4 tidak mendukung fungsi keamanan ini kecuali di pasang suatu aplikasi khusus
agar bisa mendukuing security.
Modul IPv4
Pada Redhat Linux versi 9, modul IPv4 telah terinstal secara langsung dengan status
enabled. Oleh karena itu tidak di perlukan teknik tamabahan lagi untuk melakukan
pengkonfigurasian pada modul IPv4.
Setting alamat IPv4
Untuk melakukan setting atau melakukan perubahaan alamat IPv4 dapat dilakukan
melalui terminal Linux dengan memasukkan format perintah sebagai berikut :
/ifconfig <interface> <alamat IPv4 baru> netmask <subnet IPv4 baru>
Pada format perintah di atas berfungsi untuk melakukan perintah perubahan alamat
IPv4dan subnetnya pada interface yang digunakan. Adapun interface yang di gunakan pada
komputer1 dan 2 adalah eth0, sehingga perintah perubahan alamat IPv4 dapat menjadi :
[root@localhost root]# ifconfig eth0 192.168.2.1
netmask 255.255.255.0
Pada perintah perubahan alamat IPv4 tersebut, dimasukkan alamat IPv4baru dengan
alamat 192.168.2.1 serta alamat subnet 255.255.255.0 karena menggunakan kelas C pada
suatu interface bernama eth0.
Setelah memasukkan perintah untuk merubah alamat IPv4 tersebut, maka selanjutnya
dapat di lakukan pengecekjan apakah alamat IPv4 yang telah di masukkan telah berhasil atau
tidak denga menggunakan perintah ifconfig sebagai berikut :
[root@localhost root]#ifconfig
eth0
lo
Dengan perintah ifconfig tersebut,maka jelas terlihat bahwa proses perubahan alamat
IPv4 yang dilakukan sebelumnya telah berhasil (di tinjukkan pada karakter panah).
Untuk perubahan alamat pada computer 2, dapat dilakukan dengan perintah yang sama
pada computer 1, akan tetapi dengan alamat IPv4 yang berbeda yaitu 192.168.2.2 dan subnet
255.255.255.0
Keunggulan IPv6
IPv6 memiliki berbagai keunggulan di bandingkan denga IPv4. Adapun keunggulan dari
IPv6 adalah :
a. Otomatisai setting(stateless less auto configuration).
Alamat pada IPv4 pada dasaranya statis terhadap host. Biasanya di berikan secara
berurut pada host. Memang saat ini hal ini bias di lakukan secara otomatis dengan
menggunakan DHCP, tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja,
sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis di sediakan secara
standard dan merupakan default nya. Pada setting otomatis ini terdapata 2 cara
tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
b. Setting otomatis stateless
Cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pemabgian IP
address, hanya mensetting router saja di mana host yang telah tersambung di jaringan
dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix alamat dari jaringan
tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang di peroleh dari informasi yang
unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya
sebagai alamat IP dari host tersebut.
c. Setting otomatis statefull
Merupakan pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang di berikan pada
host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan alamat IP, Dimana cara
ini hamper mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting secara
otomatis, informasi yang di butuhkan antara router, server dan host adalah
ICMP(Internet Control Message Protocol) yang telah di perluas. Pada ICMP dalam
IPv6 ini termasuk pula IGMP(Internet Group Management Protocol) yang di pakai
pada multicast dalam IPv4.
Keamanan IPv6
Pada
IPv6
telah
mendukung
komunikasi
komunikasi
terenkripsi
maupun
authentification pada layer IP. Dengan memilki fungsi security pada IP itu sendiri, maka
dapat di lakukan hal seperti packet yang di kirim dari host tertentu seluruhnya di enkripsi.
Pada IPv6 untuk authentification dan komunikasi terenkripsi memakai header yang di perluas
ynag di sebut AH (Authentification Header) dan payload yang di enkripsi yang disebut ESP
(Encapsulating Security Payload). Pada komunikasi yang memerlukan enkripsi kedua atau
salah satu header tersebut di tambahkan.
Fungsi security yang di pakai pada layer aplikasi, mislnya pada S-HTTP dipaakai
SSL sebagai metode enkripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode
enkripsinya. Sedangkan manajemen kunci memakai cara tertentu pula. Sebaliknya, pada IPv6
tidak di tetapkan cara tertentu dalam metode enkripsi dan manajemen kunci, sehingga
mnejadi fleksibel dapat memakai metode manapun.Hal ini di kenal sebagai Sh(Security
Assocaition). Fungsi Security pada IPv6 selain pemakaian pada komunikasi terenkripsi antar
sepasang host dapat pula melakukan komunikasi terenkripsi antar jaringan dengan cara
menenkripsi paket oleh gateway dari 2 jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.
Pengalamatan IPv6
Seperti diketahui sebelumnya, IPv6 di ciptakan untuk menangani masalah-masalah
yang terdapat pada IP, akan tetapi perubahan dan penambahan pada IPv6 tersebut di buat
tanpa melakukan perubahan pada core sebenarnya dari IP itu sendiri. Addressing atau
pengalamatan merupakan perubahan yang mencolok yang dapat di lihat dari perbedaan antara
IPv6dengan IPv4, akan tetapi perubahan tersebut merupakan hal bagaimana pengalamatan
tersebut di implemntasikan dan di gunakan.
a. Karakteristik Model pengalamatan IPv6
Secara umum karakteristik model pengalamatan model pada IPv6 memiliki dasar
yang sama dengan pengalamatan IPv4. Berikut adalah karakteristik model dari
pengalamatan IPv6 :
o
bagi menjadi 16 oktet dan masing-masing octet terdiri dari 8 bit. Jika semua alamat
digunakan, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :
Modul IPv6
Setelah melakukan hubungan antara kedua computer dengan menggunakan alamat IPv4,
maka selanjutnya akan dibahas mengenai penggunaan IPv6 sebagai migrasi dari IPv4.
a. Memuat modul IPv6
Sebelum memuat modul IPv6, maka dapat di lkukan pengecekan terlebih
dahulu terhadap system opreasi Redhat Linux 9 yang di gunakan. Hal ini tidak lah
waajib, karena pada Redhat Linux versi 9 sendiri sebetulnya telah menyertakan
modul IPv6 pada kernel yang di gunakan nya yaitu kernel versi 2.4.20-8. Semua
tulisan yang berada pada kotak/table berwarna abu-abu berisi perintah yang
diketikkan pada terminal redhat Linux 9 beserta dengan hasil keluaran atau output
dari terminal. Perintah yang di gunakan untuk melakukan pengecekana modul IPv6
tersebut adalah sebagai berikut :
[root@localhost root]# test f /proc/net/if_net6 &&
echo kernel Linux telah mendukung IPv6
kernel Linux telah mendukung IPv6
Perintah di atas di gunakan untuk melihat apakah pada /proc/file-system
terdapat entry/proc/net/if_net6 atau tidak dengan penambahan && echo kernel
Linux telah mendukung IPv6, maka apabila kernel linux telah mensukung modul
IPv6 akan menghasilakan output tulisan kernel Linux telah mendukung IPv6.
Sebelum Aktifasi
[root@localhost root]#ifconfig eth0
eth0
Sesudah Aktifasi
[root@localhost root]#ifconfig eth0
eth0
Carrier : 0
Collisions : 0 txquelen : 100
RX bytes :22320 (21.7 Kb) TX bytes:14740 (14.3 b)
Interupt : 10 Base address:0x3000
c. Memuat Modul IPv6 secara otomatis
Modul IPv6 yang di aktifkan sebelumnya, sebetulnya belum secara otomatis
di load, sehingga apabila computer di restart, maka modul IPv6 akan kembali
nonaktif. Untuk membuat modul IPv6 dapat secara otomatis di load ketika redHat
Linux pertama kali start Up, maka perlu di tambahkan 1 baris perintah pada
file/etc/modules.conf.
Perintah tersebut adalah :
Alias net-pf-10
Selain itu di mungkinkan juga untuk me-nonaktifkan proses load modul IPv6
secara otomatis dengan cara menambahkan baris perintah pada file/otc/modules.conf
sebagai berikut :
Alias net-pf-10
BAB IV
KESIMPULAN
Protokol dapat dimisalkan sebagai 2 orang yang berasal dari bangsa yang berbeda
akan berdialog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat mengerti dan berbicara
dengan bahasa kebangsaannya masing-masing, sehingga dapat di pastikan bahwa tujuan
dialog dan komunikasi tersebut tidak akan tercapai. Oleh karena itu agar dialog dan
komunikasi dapat berjalan dengan lancar maka masing-masing orang tersebut harus berdialog
dengan memakai jasa penterjemah atau protocol. Demikian jiga halnya dengan dua computer
dari pabrik yang berbeda ketika akan berkomunikasi dengan caranya masing-masing juga
tidak akan tersebut dialog yang baik. Sehingga akan agar komunikasi dapat berjalan dengan
lancar dan tercapainya dialog yang di mengerti oleh kedua computer tersebut, maka harus
menggunakan suatu protocol yang dapat digunakan secara umum .
DAFTAR PUSTAKA
Winarno Sugeng, Jaringan Komputer dengan TCP/IP,Penerbit Informatika,
Bandung 2006
Iwan Sofana, Membangun Jaringan Komputer (Membuat Jaringan Komputer
(Wire dan Wireless)) Untuk Pengguna Windows dan Linux,