NIM : 151710101135
Kelas : THP C
CHAPTER 7
1. What is HACCP?
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu suatu sistem
kontrol dalam upaya menjamin keamanan pangan melalui identifikasi, analisis
dan evaluasi pada suatu produk makanan yang dilakukan sebelum produk
makanan tersebut di pasarkan. HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen
resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan
pencegahan (preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam
menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen.
Tujuan Penerapan HACCP secara umum yaitu meningkatkan kesehatan
masyarakat dengan cara mencegah atau mengurangi kasus keracunan dan penyakit
melalui makanan (Food Borne Disease). Sementara tujuan khususnya adalah
mengevaluasi cara produksi makanan, menyelidiki cara produksi makanan
(critical Process), memantau dan mengevaluasi penanganan, pengolahan, sanitasi
dan meningkatkan inspeksi mandiri.
HACCP merupakan suatu sistem manajemen keamanan makanan yang
sudah terbukti dan didasarkan pada tindakan pencegahan. Identifikasi letak suatu
hazard yang mungkin akan muncul di dalam proses, tindakan pengendalian yang
dibutuhkan akan dapat ditempatkan sebagaimana mestinya. Hal ini untuk
memastikan bahwa keamanan makanan memang dikelola dengan efektif dan
untuk menurunkan ketergantungan pada metode tradisional seperti inspeksi dan
pengujian.
2. What is a hazard?
Bahaya adalah suatu kemungkinan terjadinya bahaya atau ancaman yang
dapat mengakibatkan suatu kerusakan secara fisik, kimia dan biologi, baik pada
manusia maupun pada produk pangan saat proses datangnya bahan, pengolahan
dan pendistribusian produk. Bahaya-bahaya tersebut dapat dikategorikan ke dalam
enam kategori bahaya, yaitu bahaya A sampai F . Beberapa bahaya yang ada dapat
dicegah atau diminimalkan melalui penerapan prasyarat dasar pendukung sistem
HACCP seperti GMP (Good Manufacturing Practices), SSOP (Sanitation
Standard Operational Procedure), SOP (Standard Operational Procedure), dan
sistem pendukung lainnya.
Untuk menentukan resiko atau peluang tentang terjadinya suatu bahaya,
maka dapat dilakukan penetapan kategori resiko. Dari beberapa banyak bahaya
yang dimiliki oleh suatu bahan baku, maka dapat diterapkan kategori resiko I
sampai VI. Selain itu, bahaya yang ada dapat juga dikelompokkan berdasarkan
signifikansinya. Signifikansi bahaya dapat diputuskan oleh tim dengan
b.
c.
d.
e.
8. What is monitoring?
Pemantauan (monitoring) merupakan suatu rangkaian kegiatan
perencanaan dari pengamatan atau pengukuran yang digunkan untuk menilai
apakah CCP tetap berada di bawah kontrol dan dan menghasilkan data verifikasi
yang akurat untuk verifikasi selanjutnya. Pemantauan ini ditetapkan untuk
mengevaluasi efektivitas. Pemantauan sangat penting terhadap keselamatan
produk dalam sistem operasi. Beberapa langkah pemantauan ditetapkan untuk
mengevaluasi efektivitas. Program HACCP, dilaksanakan oleh industry makanan
dan dimonitor oleh quality control (QC).
9. What is a control point?
Titik kontrol adalah suatu titik, langkah, atau prosedur dalam proses
pengolahan produk, dimana pengawasan dilakukan untuk mencegah terjadinya
bahaya, baik bahaya kimia, biologis dan fisik. Program Hazard Analysis Critical
Control Point (HACCP) suatu pendekatan yang harus diterapkan untuk
mempertimbangkan evaluasi pembersihan sistem. HACCP digunakan untuk
menentukan bagaimana dan di mana bahaya keamanan pangan yang mungkin ada
serta cara pencegahannya.
10. What is critical limit?
Batas kritis adalah satu atau lebih batas toleransi yang harus dipenuhi
untuk memastikan bahwa titik kontrol kritis (critical control point) efektif dalam
melakukan control bahaya terhadap suatu produk yang dihasilkan. untuk
mengontrol titik kontrol kritis (CCP) maka diperlukan Informasi tentang batas
kritis. Batas kritis untuk tindakan pencegahan dapat ditentukan waktu , suhu,
dimensi fisik , pH, Aw, dll. Pengembangan batas kritis ini mungkin memerlukan
penentuan jumlah maksimum kemungkinan mikroorganisme dalam produk, serta
sumber seperti standar peraturan dan pedoman.
11. What is HACCP verification?
Verifikasi HACCP adalah sebuah langkah audit yang harus dikakuakan
untuk memast ikan dan menjamin bahwa rencana HACCP sudah berjalan sesuai
prosedur. Verifikasi menjamin bahwa rencana HACCP akan dievaluasi dan
direvisi sesuai kebutuhan. Setelah rencana HACCP telah dikembangkan dan
diimplementasikan, harus diaudit dalam tahun pertama untuk menentukan
efektivitasnya. Verifikasi seharusnya dilakukan untuk meninjau kegiatan tersebut,
selain pemantauan, yang menentukan kecukupan dan kepatuhan dengan rencana.
Verifikasi menegaskan kepatuhan terhadap persyaratan dan prosedur.
12. What is HACCP plan validation?
Validasi rencana HACCP adalah tahapan verifikasi dengan cara
mengevaluasi informasi untuk mengontrol efektifitas rencana HACCP. suatu
Validasi rencana HACCP merupakan sistem yang digunakan untuk memastikan
apakah sebuah sistem sudah memenuhi semua persyaratan yang sudah ditentukan.
Validasi rencana HACCP ini juga dapat berfungsi mengukur keefektifan HACCP
plan yang telah dibuat atau untuk menjamin bahwa semua elemen dalam
rancangan HACCP sudah benar serta untuk menentukan apakah rancangan
HACCP ynag dibuat memerlukan modifikasi dan revalidasi.
CHAPTER 8
1. What is quality?
Kualitas merupakan tingkat penerimaan terhadap suatu produk atau jasa.
Komponen karakteristik dari kualitas dapat diukur dan dikontrol serta dapat
memenuhi dan mampu memuaskan pelanggan. Kualitas suatu produk dapat
dikatakan baik jika konsumen yang membelinya merasakan kepuasan. Jadi
kualitas produk berpusat pada konsumen.
2. What is total quality management?
TQM merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada pelanggan
dengan memperkenalkan perubahan manajemen secara sistematik dan perbaikan
terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi. TQM
dapat diartikan sebagai suatu sistem yang dilaksanakan dalam jangka panjang dan
terus menerus untuk memuaskan konsumen dengan meningkatkan kualitas produk
perusahaan. Proses Total Quality Management bermula dari pelanggan dan juga
berakhir pada pelanggan.
3. Why should QA personnel not be placed under the supervision of
production management?
Karena program QA adalah bagian dari manajemen puncak, maka
seharusnya personel QA tidak ditempatkan dibawah departemen produksi,
dikhawatirkan akan menggangu otoritas yang dimilikinya. Tim QA harus
melaporkan langsung ke manajemen puncak dan tidak bertanggung jawab untuk
manajemen produksi. Dalam praktek sanitasi organisasi QA bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa penyimpanan atau masalah diperbaiki, selain memeriksa
produk akhir dan menentukan stabilitas atau menjaga kualitas.
4. What is SQC?
Pengendalian kualitas statistik merupakan aplikasi statistik dalam
pengendalian proses. Statistical Quality Control (pengendalian kualitas statistik)
adalah alat bantu manajemen untuk menjamin kualitas (QA). Pengujian statistik
diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Dalam Statistical Quality Control
teknik-teknik statistik diaplikasikan guna memeriksa dan menguji data untuk
menentukan standar dan mengecek kesesuaian produk terhadap persyaratan.
Pengendalian kualitas adalah suatu aktivitas (manajemen perusahaaan) untuk
menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk (dan jasa) perusahaan
dapatdipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan. Dalam sanitasi, SQC
dapat digunakan dalam mengontrol proses misalnya kebersihan pengemasan dan
pengolahan dalam satu periode produksi apakah mengalami masalah atau tidak.
5. What is CUSUM?
CHAPTER 9
1. What does soil mean to those involved with cleaning a food facility?
Soil bias diartikan sebagai kotoran, debu bahan-bahan organik yang dapat
dijumpai dalam layanan-layanan penyedia makanan ataupun fasilitas-fasilitas
pengolahannya seperti alat-alat pengolahan dan wadah penyajian. Kotoran adalah
benda asing yang berada pada tempat yang tidak tepat. Biasanya kotoran sangat
mudah ditemui dalam proses pengolahan pangan, baik pada prosesnya maupun
pada peralatannya. Contohnya yaitu adanya kotoran lemak pada papan pemotong,
tumpukan pelumas pada mesin penggerak, dan bahan organik lainya yang
menumpuk pada peralatan pengolahan. Hal tersebut sangat berpengaruh pada
kebersihan proses pengolahan tersebut. Kotoran tersebut bisa berada dan
tertinggal pada peralatan pengolahan. Adanya kotoran tersebut sangat
mempengaruhi pada kebersihan alat. Dengan adanya kotoran pada peralatan dapat
mempengaruhi kebersihan proses pengolahan dan poduk serta peralatan secara
terus-menerus apabila peralatan yang telah terkontaminasi tidak segera
dibersihkan.
2. How does a cleaning compound function?
Fungsi utama dari bahan pembersih adalah mengurangi atau membunuh
mikroba yang terdapat atau menempel pada alat produksiatau wadah penyajian
agar konsumen terhindar dari ancaman mikroba pathogen. Hal ini dapat terjadi
dengan menurunkan tegangan permukaan air sehingga kotoran dapat terlepas dan
untuk menghentikan partikel kotoran dengan pembilasan yang selanjutnya
membuat kotoran hilang. Untuk melengkapi proses pembersihan, sanitizer
digunakan agar mikroorganisme sisa dapat dibersihkan.
3. What is emulsification?
Proses emulsi adalah merupakan proses tersuspensinya bahan yang tidak
larut dalam air dengan menggunakan sabun, dimana bahan yang tidak larut atau
tidak dapat menyatu dengan air dapat menyatu karena adanya interaksi dengan
sabun sebagai bahan penyatunya. Sebuah tindakan kompleks yang terdiri dari
gangguan fisik lemak dan minyak menjadi partikel yang lebih kecil yang tersebar
di seluruh media.
4. What is a chelating agent?
Zat pengkelat yang sering disebut eksekusi agen atau sekuestran adalah
sebuah aditif atau sebuah bahan tambahan yang digunakan dalam senyawa
pembersih yang dapat mencegah adanya zat pengeras dan garam. Garam yang
tidak stabil akan memecah adanya senyawa alkali. Zat pengkelat atau chelating
agent dapat mencegah adanya zat pengeras dan garam seperti kalsium dan