Anda di halaman 1dari 5

PURIN DAN KADAR DALAM BAHAN PANGAN

MATA KULIAH DASAR DASAR TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

Disusun oleh:

Rizka Rola Puspita (151710101111)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
PURIN
Purin adalah senyawa nukleotida yang mengandung nitrogen yang
merupakan salah satu kelompok struktur kimia pembentuk DNA dan RNA. Ada
dua sumber utama purin, yaitu purin yang diproduksi sendiri oleh tubuh dan purin
yang didapatkan dari asupan makanan. Zat purin yang diproduksi oleh tubuh
jumlahnya mencapai 85%. Untuk mencapai 100%, tubuh manusia hanya
memerlukan asupan purin dari luar tubuh (makanan) sebesar 15%. Ketika asupan
purin masuk kedalam tubuh melebihi 15%, akan terjadi penumpukan zat purin.
Akibatnya, asam urat akan ikut menumpuk. Hal ini menimbulka risiko penyakit
asam urat (Noviyanti, 2015).
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari
metabolisme/pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan dari
manusia dan hewan, tetapi bila dalam jumlah berlebihan dalam darah akan
mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai
peran sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah, namun bila
kadarnya berlebih asam urat akan berperan sebagai prooksidan (McCrudden
Francis H. 2000). Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan
darah dan urin. Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu
3.6 - 8.2 mg/dl sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack
Smith W. 1994).
Kadar rata-rata asam urat di dalam darah atau serum tergantung pada usia
dan jenis kelamin. Kadar asam urat pada wanita lebih rendah daripada laki-laki,
karena wanita mempunyai hormon estrogen yang dapat meningkatkan
pengeluaran asam urat melalui ginjal melalui urin. Wanita umumnya mengalami
hiperurisemia pada saat masa menopause karena terkait penurunan produksi
estrogen. Keberadaan estrogen sangat penting untuk membantu pengaturan
sekresi asam urat sehingga mampu melindungi wanita dari hiperurisemia (Lingga,
2012)
Purin selain didapat dari makanan juga berasal dari penghancuran sel-sel
tubuh yang sudah rusak akibat gangguan penyakit atau penggunaan obat kanker
(kemoterapi), serta sintesis purin dalam tubuh dari bahan-bahan pangan seperti,
CO2, glutamine, glisin, asam aspartat, dan asam folat (Indriawan, 2009). Pada
dasarnya konsumsi makanan sumber purin bagi individu yang tidak memiliki
kadar asam urat berlebih tidak menimbulkan masalah, namun bagi individu yang
memiliki kadar asam urat berlebih dapat menimbulkan gejala hiperurisemia
(Juandy, 2005).
Penyakit hiperurisemia disebabkan karena kelebihan produksi asam urat
dalam tubuh atau dapat juga disebabkan karena terhambatnya pembuangan asam
urat oleh tubuh. Peningkatan terjadinya hiperurisemia ditunjang dengan
peningkatan supan makanan sumber purin, seperti daging, jeroan, kepiting, udang,
emping, kacang kacangan, bayam, kangkung, jamur dan kembang kol, buah-
buahan seperti durian, nanas, alpukat, serta hasil olahan kedelai (tempe, tahu,
tauco, kecap dan susu kedelai).
Hiperurisemia yang tidak ditangani menyebabkan asam urat dalam darah
berlebihan sehingga menimbulkan penumpukan krisal asam urat. Apabila kristal
berada dalam cairan sendi maka akan menyebabkan penyakit asam urat (Putra,
2007). Sebagian besar penyebabnya di perkirakan kelainan proses metabolisme
dalam tubuh dan 10% kasus dialami oleh wanita setelah menopause karena
gangguan hormon (Kaparang, 2007).

KADAR PURIN DALAM PANGAN


Setiap makanan mengandung kadar purin yang berbeda sesuai dengan
tingkatan. Makanan yang mengandung zat purin tinggi sangat berbahaya bagi
penderita asam urat, karena didalam tubuh, purin selanjutnya akan dimetabolisme
menjadi asam urat, yang setiap harinya asam ini dikeluarkan dari tubuh melalui
ginjal. Apabila kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan
sehingga kristal asam urat menumpuk di persendian yang mengakibatkan sendi
terasa nyeri, bengkak dan meradang. Menurut Krisnatuti, bahan pangan yang
tinggi kandungan purinnya dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah
antara 0,5-0,75 g/ml purin yang dikonsumsi.
Asupan purin berhubungan dengan kadar asam urat, karena asam urat
merupakan hasil akhir metabolisme purin. Purin banyak ditemukan pada makanan
sumber protein, baik protein hewani maupun nabati. Sumber protein yang
mengandung purin banyak dihubungkan dengan kejadian hiperurisemia, baik
protein nabati maupun protein hewani. Seseorang yang memiliki penyakit gout
biasanya direkomendasikan untuk mengurangi konsumsi protein terutama yang
mengandung purin kategori tinggi dan sedang seperti seafood, daging sapi, tempe,
bayam dan melinjo. Walaupun mengandung purin dengan jumlah sedang 50-
150mg/100 gram, protein nabati tetap dianggap menjadi faktor yang berkontribusi
dalam peningkatan kadar asam urat (Hayman et al, 2009).
Asupan purin normal rentang 500-1000 mg/hari. Apabila dibawah 500
mg/hari dikategorikan rendah dan akan berlebihan apabila di atas 1000 mg/hari
(Choi et al, 2004). Daftar kandungan purin dalam makanan dapat digolongkan
menjadi tiga kelompok, antara lain :
- Kelompok 1, yaitu kandungan purin tinggi (100-1000 mg/100 g) yang
sebaiknya dihindari, meliputi jeroan (otak, hati, jantung, ginjal), ekstrak
daging atau kaldu, daging bebek, ikan sarden, makarel dan kerang.
- Kelompok 2, yaitu kandungan purin sedang (9-100 mg/100 g) yang boleh
dikonsumsi tidak berlebihan atau dibatasi, meliputi ayam, tahu, tempe,
asparagus, bayam, daun singkong, kangkung, daun dan biji melinko.
- Kelompok 3, yaitu kandungan purin rendah yang boleh dikonsumsi setiap
hari, meliputi nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie/bihun, puding, susu,
keju, telur, dan buah.
DAFTAR PUSTAKA
Choi HK, Karen A, Elizabeth WK, Walter W, Gary C. 2004. Purine Rich Foods,
Dairy, and Protein Intake, and the Risk of Gout in Men. N Engl J Med. 350:1093-
103

Krisnatuti D. Perencanaan menu untuk penderita asam urat. Jakarta: Panebar


Swadaya; 2008.

Hayman S, Marcason W. Gout: Is a Purine Restricted Diet Still Recommended?.


Journal of the American Dietetic Association. 2009.doi:
10.1016/j.jada.2009.07.022

Anda mungkin juga menyukai

  • 556 1835 1 PB
    556 1835 1 PB
    Dokumen12 halaman
    556 1835 1 PB
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Antara Kromosom
    Hubungan Antara Kromosom
    Dokumen5 halaman
    Hubungan Antara Kromosom
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Artikel Coklat Aqe
    Artikel Coklat Aqe
    Dokumen3 halaman
    Artikel Coklat Aqe
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Flavonoid
    Flavonoid
    Dokumen1 halaman
    Flavonoid
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Chapter 17 Indo
    Chapter 17 Indo
    Dokumen24 halaman
    Chapter 17 Indo
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Translate Kelompok 10
    Translate Kelompok 10
    Dokumen11 halaman
    Translate Kelompok 10
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • KMLPK 7 Penetapan Lokasi Dan Kapasitas Pabrik FIXX
    KMLPK 7 Penetapan Lokasi Dan Kapasitas Pabrik FIXX
    Dokumen24 halaman
    KMLPK 7 Penetapan Lokasi Dan Kapasitas Pabrik FIXX
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan Ig
    Perhitungan Ig
    Dokumen5 halaman
    Perhitungan Ig
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Laporan Brittle
    Laporan Brittle
    Dokumen23 halaman
    Laporan Brittle
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Donat Talas
    Jurnal Donat Talas
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Donat Talas
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Artikel Tebu Aqe
    Artikel Tebu Aqe
    Dokumen3 halaman
    Artikel Tebu Aqe
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen1 halaman
    Bab 4
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Hasil Pengamatan Hilir Tebu
    Hasil Pengamatan Hilir Tebu
    Dokumen2 halaman
    Hasil Pengamatan Hilir Tebu
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Referensi Nata
    Referensi Nata
    Dokumen10 halaman
    Referensi Nata
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen22 halaman
    Bab 1
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Jahe Fix You
    Jurnal Jahe Fix You
    Dokumen12 halaman
    Jurnal Jahe Fix You
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Laprak Salmonella
    Laprak Salmonella
    Dokumen6 halaman
    Laprak Salmonella
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Laprak Salmonella
    Laprak Salmonella
    Dokumen6 halaman
    Laprak Salmonella
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Chapter 7, 8, 9
    Chapter 7, 8, 9
    Dokumen14 halaman
    Chapter 7, 8, 9
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Minyak Atisiri Kelompok 11
    Minyak Atisiri Kelompok 11
    Dokumen3 halaman
    Minyak Atisiri Kelompok 11
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Cover Hilir
    Cover Hilir
    Dokumen1 halaman
    Cover Hilir
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Dapeng Minyak Kelapa, Vco Dan Atsiri
    Dapeng Minyak Kelapa, Vco Dan Atsiri
    Dokumen2 halaman
    Dapeng Minyak Kelapa, Vco Dan Atsiri
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Perlakuan Media Emba
    Perlakuan Media Emba
    Dokumen1 halaman
    Perlakuan Media Emba
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Nurlita Sari. Revisi Chapter 4-6
    Nurlita Sari. Revisi Chapter 4-6
    Dokumen7 halaman
    Nurlita Sari. Revisi Chapter 4-6
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Peng Mas
    Peng Mas
    Dokumen2 halaman
    Peng Mas
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Departemen DIKEL
    Departemen DIKEL
    Dokumen2 halaman
    Departemen DIKEL
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Study Questions Chapter 7 & 8
    Study Questions Chapter 7 & 8
    Dokumen7 halaman
    Study Questions Chapter 7 & 8
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Chapter 10, 11
    Chapter 10, 11
    Dokumen9 halaman
    Chapter 10, 11
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat
  • Lit Bang
    Lit Bang
    Dokumen1 halaman
    Lit Bang
    Ridzkia Anggia Putri Elastio
    Belum ada peringkat