Ardaneswari Dyah Pitaloka Citraresmi*, Imam Santoso, Panji Deoranto, Siti Asmaul,
Endah Rahayu, Dhita Morita Ikasari, Rizky Lutfian Ramadhan Silalahi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi kebutuhan dan pengadaan bahan
baku apel di UD. Ramayana Agro Mandiri, serta pengendalian persediaan agar proses produksi
dapat berjalan dengan lancar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan
Material Requirement Planning (MRP). Hasil penelitian menyatakan bahwa UD. Ramayana dapat
melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku keripik apel menggunakan perhitungan MRP
dengan teknik EOQ. Pemesanan buah apel dilakukan sebanyak 12 kali dalam satu tahun, sedan-
gkan untuk bahan baku yang lain, seperti aluminium foil, vitamin C, minyak goreng, dan kardus
dipesan oleh UD. Ramayana sebanyak dua kali dalam satu tahun. Pemesanan buah apel dilakukan
setiap bulan, sedangkan alumunium foil dipesan pada periode ke-0 (sebelum proses produksi)
dan bulan ke-8, vitamin C, dan kardus dipesan pada periode ke-0 (sebelum proses produksi) dan
bulan ke-7, minyak goreng dipesan pada periode ke-0 (sebelum proses produksi) dan bulan ke-11.
Total biaya pengendalian persediaan bahan baku pembuatan keripik apel sebesar Rp 40975424.80/
tahun, atau sebesar 1.265% dari total pendapatan penjualan keripik apel per-tahun
ABSTRACT
This study aimed to obtain information about needs and procurement of apples at UD. Ramayana
Agro Mandiri. In addition, the research aims to control the supply of raw materials to support production.
The method used in this study is the calculation of Material Requirement Planning (MRP). Result showed
that UD. Ramayana can perform the raw material requirements planning based on MRP calculations us-
ing EOQ’s techniques. Based on these calculations, it can be seen that the reservation of apples performed
12 times in a year while for other raw materials, such as aluminum foil, vitamin C, cooking oil, and card-
board ordered by UD. Ramayana as much as twice in a year. UD Ramayana order apples every months,
while the aluminum foil order starts from period 0 (before the production) and period 8, vitamin C, and
cardboard ordered in the period 0 (before the production process) and period 7, oil ordered in the period 0
(before the production process) and period 11. Total cost of inventory of raw material is Rp 40975424.80/
year or equivalent to 1.265% of total sales revenue/year
47
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 1 [April 2016] 47-58
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Keripik Apel [Citraresmi dkk.]
ton apel dengan jumlah pohon yang meng- Metode yang dapat digunakan un-
hasilkan 1409927 pohon. Selain di kabupat- tuk merencanakan kebutuhan bahan salah
en Malang, terdapat daerah penghasil apel satunya adalah Material Requirement Plan-
di Jawa Timur yaitu kota Batu dengan luas ning (MRP). Metode MRP digunakan untuk
lahan 2015 ha menghasilkan produk perta- merencanakan persediaan yang bergantung
hun sebesar 20167 ton apel dan kabupaten pada permintaan dengan menjadwalkan
Pasuruan dengan luas lahan 1591 ha dapat jumlah yang tepat dari semua material yang
menghasilkan produk pertahun sebesar 63 dibutuhkan. Metode MRP sangat berarti
ton apel (BPS, 2015;). Produksi apel di Indo- dalam meminimasi investasi persediaan, me-
nesia yang melimpah secara tidak langsung mudahkan penyusunan jadwal kebutuhan
menimbulkan limbah yang dihasilkan dari setiap komponen yang diperlukan, dan seba-
apel segar sampai dengan pengolahannya gai alat pengendalian produksi dan persedi-
seperti pembuatan keripik apel, jus apel, dan aan (Sum et al., 1995; Nasution, 2003; Astana,
selai apel (Hidayat et al., 2009; Utomo et al., 2007; Limbong et al., 2013).
2014; Hapsari dan Estiasih, 2015). Penerapan metode MRP harus
Pada proses produksinya, masalah didukung dengan sistem perencanaan kebu-
yang sering dihadapi oleh UD. Ramayana tuhan kapasitas untuk memastikan bahwa
adalah kurangnya bahan baku apel sehingga produksi yang telah dijadwalkan akan sesuai
proses produksi tidak dapat berjalan den- dengan kapasitas pabrik. Suatu sistem MRP
gan lancar. Selain itu, UD. Ramayana juga mengidentifikasi item yang harus dipesan,
tidak dapat menentukan berapa jumlah ba- banyak kuantitas pesanan, dan waktu pesan-
han baku yang dibutuhkan dan kapan bahan an (Gaspersz, 2005).
baku harus disediakan. Hal tersebut ber- Tujuan Penelitian tentang pengenda-
dampak pada pemesanan bahan baku lain lian persediaan bahan baku keripik apel ada-
seperti minyak goreng, natrium metabisulfit, lah untuk membuat perencanaan kebutuhan
aluminium foil, dan kardus dimana frekue- bahan baku keripik apel di UD. Ramayana
nsi pemesanan dan jumlahnya tidak pasti sebagai pengendalian persediaan dan me-
dalam sekali pesan. nentukan lot sizing yang tepat menggunakan
Terjadinya kekurangan persediaan teknik Eqonomic Order Quantity (EOQ) agar
bahan baku atau tidak adanya bahan baku biaya persediaan minimum.
pada saat dibutuhkan dapat menyebabkan
jalannya aktivitas produksi terhenti. Seba-
liknya apabila persediaan bahan baku berle- BAHAN DAN METODE
bih maka akan mengakibatkan tertahannya
modal secara tidak produktif, sehingga hal
ini merupakan salah satu faktor kerugian Metode
bagi UKM. Oleh karenanya, perlu dilakukan Metode yang digunakan untuk me-
perencanaan kebutuhan bahan baku di UD. rencanakan kebutuhan apel pada UD.
Ramayana agar dapat menentukan jumlah Ramayana sesuai dengan Gambar 1 yang
persediaan yang tepat untuk masing–mas- meliputi peramalan permintaan keripik
ing bahan baku keripik apel, sehingga biaya apel tahun 2015 dalam bentuk periode bu-
produksi dapat diminimalisir dan mampu lanan dengan metode ARIMA, perhitungan
memenuhi kebutuhan pasar akan keripik safety stock (ss) dihitung berdasarkan rumus
apel. dengan asumsi waktu tunggu yang bersifat
Perencanaan kebutuhan bahan baku konstan dan permintaan yang bersifat vari-
diperlukan suatu sistem yang berfungsi se- abel. ss bertujuan untuk menjaga kemungki-
bagai sistem persediaaan serta sebagai suatu nan terjadinya kekurangan barang dengan
sistem informasi, sehingga memungkinkan rumus sebagai ss=(pemakaian maksimum
tercipta sistem pengadaan bahan baku yang – pemakaian rata-rata) x lead time (Natara-
tepat waktu, jumlah, dan jenis. Pentingnya jan, 1994; Heizer dan Barry, 2010; Radasanu,
persediaan bahan baku membuat perusa- 2016).
haan harus benar-benar memperhatikan Langkah selanjutnya adalah penetapan
hubungan antar item persediaan, sehingga jadwal induk produksi (JIP) dalam periode
dalam menentukan kebutuhan bahan baku bulanan dibuat berdasarkan hasil peramalan
secara cepat dan tepat dapat lebih efisien. permintaan tahun 2015 ditambah dengan per-
sediaan pengaman pada setiap periode.
48
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 1 [April 2016] 47-58
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Keripik Apel [Citraresmi dkk.]
2DS
EOQ = HASIL DAN PEMBAHASAN
H .............................................(1)
49
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 1 [April 2016] 47-58
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Keripik Apel [Citraresmi dkk.]
Tabel 2. Hasil peramalan keripik apel tahun Berdasarkan data yang telah diper-
2015 oleh, diketahui bahwa permintaan keripik
Jumlah Jumlah apel tertinggi sebanyak 4458 unit, dan per-
Periode Periode mintaan rata–rata keripik apel sebesar 4171
(kg) (kg)
unit. Keripik apel selalu tersedia sepanjang
1 3308 7 4228 waktu, jika memesan paling lama menung-
2 3874 8 4283 gu hanya satu hari, dan hanya berlaku jika
3 4260 9 4328 pesanan sangat banyak atau konsumen be-
4 4212 10 4370 rasal dari luar kota sehingga perlu waktu
mengirim produk. Oleh karena itu, dalam
5 4147 11 4414 memperoleh produk diasumsikan tidak ada
6 4170 12 4458 waktu menunggu yang dikeluarkan, sehing-
Sumber : data primer diolah ga lead time keripik apel selama 1 hari.
Berdasarkan informasi tersebut dapat
dihitung persediaan ss untuk keripik apel
Tabel 3. Jadwal induk produksi keripik apel berdasarkan perhitungan sebagai berikut.
tahun 2015
Jumlah Jumlah Safety stock=(pemakaian maksimum –
Periode Periode pemakaian rata-rata) × Lead Time
(kg) (kg)
= (4458 – 4171) × 1
1 3595 7 4515
= 287
2 4161 8 4570 Persediaan pengaman tersebut mampu men-
3 4547 9 4615 jaga tingkat produksi keripik apel sesuai
4 4499 10 4657 dengan kebutuhan pasar.
5 4434 11 4701
Jadwal Induk Produksi
6 4457 12 4745 Jadwal Induk Produksi (JIP) digu-
Sumber : data primer diolah nakan untuk menggambarkan kapasitas
produksi setiap periodenya. JIP keripik apel
pada UD. Ramayana diperoleh dari hasil
peramalan permintaan tahun 2015 ditambah
BOM dibuat sebagai bagian dari proses de- dengan persediaan pengaman. JIP tersusun
sain dan kemudian digunakan untuk menen- dari 12 periode selama 1 tahun. Secara rinci,
tukan barang yang harus dibeli dan barang JIP keripik apel UD. Ramayana dapat dilihat
yang harus dibuat (Herjanto, 2008; Sui et al., pada pada Tabel 3.
2014; Chatras et al., 2015). BOM dari keripik
apel terdiri dari dua level. Level 0 merupakan Biaya–Biaya Persediaan
produk akhir yaitu keripik apel. Level 1 terdiri Biaya Pesan
dari komponen penyusun keripik apel yaitu Biaya pesan adalah biaya yang timbul
buah apel, minyak goreng, dan aluminium dalam memproduksi suatu produk, selain bi-
foil. Level 2 terdiri dari pelengkap buah apel, aya produksi. Biaya pesan biasanya dikelu-
yaitu vitamin C dan pelengkap aluminium foil arkan pada saat memesan bahan yang akan
yaitu kardus pengemas. BOM keripik apel digunakan untuk proses produksi. Biaya
dapat dilihat pada Gambar 3. pesan keripik apel di UD. Ramayana terdiri
dari biaya telepon, biaya transportasi, dan
Persediaan Pengaman biaya dokumentasi. Biaya telepon dipen-
Safety stock (ss) digunakan untuk garuhi oleh lokasi pemesanan setiap bahan
mengantisipasi adanya lonjakan per- baku apel dan lama durasi percakapan yang
mintaan produk. Pada perhitungan persedi- diperkirakan selama 10 menit. Biaya trans-
aan pengaman suatu produk, perlu diiden- portasi dipengaruhi oleh jarak tempuh dari
tifikasi pemakaian/permintaan maksimum pemasok ke perusahaan dan besarnya kon-
dari keripik apel dan juga pemakaian/per- sumsi bahan bakar minyak (BBM) per kilom-
mintaan rata–rata keripik apel selama satu eternya. Menurut Wijayanto (2009), konsumsi
tahun. Selain itu juga perlu diidentifikasi BBM dipengaruhi oleh kecepatan dari kend-
waktu tunggu (lead time) untuk mendapat- araaan tersebut (km/jam) yang dihitung ber-
kan keripik apel. dasarkan rumus Pasific Consultant International
50
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 1 [April 2016] 47-58
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Keripik Apel [Citraresmi dkk.]
Gambar 2. Plot data permintaan keripik apel mingguan tahun 2013 dan 2014
Tabel 4. Daftar biaya pesan per sekali pesan Tabel 5. Daftar biaya simpan per unit/tahun
Biaya Pesan Biaya
Bahan per sekali pesan Bahan Satuan Simpan
(Rp) (Rp)
Buah Apel 65739.49 Buah Apel kg 31.86
Minyak Goreng 16365.54 Minyak Goreng l 1615.79
Aluminium Foil 41365.54 Aluminium Foil bungkus 0.40
Vitamin C 16365.54 Vitamin C kg 0.32
Kardus 16365.54 Kardus kardus 3.23
Sumber : data primer diolah Sumber : data primer diolah
A B C D E F G H
51
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 1 [April 2016] 47-58
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Keripik Apel [Citraresmi dkk.]
Tabel 8. Waktu tunggu (lead time) setiap bahan baku keripik apel
Bahan Baku Waktu Tunggu (hari)
Buah Apel 1
Vitamin C 0
Minyak Goreng 1
Aluminium Foil 1
Kardus 0
Sumber : data primer diolah
52
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 1 [April 2016] 47-58
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Keripik Apel [Citraresmi dkk.]
(PCI). Biaya dokumentasi dipengaruhi oleh jukan untuk mendapatkan jumlah pesanan
banyaknya kuitansi yang di copy dengan harga yang optimal berdasarkan teknik Economic
Rp 200/lembar. Secara rinci mengenai biaya Order Quantity (EOQ). Teknik Economic Or-
pesan setiap bahan baku keripik apel dapat der Quantity (EOQ) merupakan teknik yang
dilihat pada Tabel 4. paling banyak digunakan dalam lingkungan
MRP yang menghasilkan ukuran pemesanan
Biaya Simpan yang berjumlah tetap. Perhitungan jumlah
Biaya penyimpanan merupakan biaya pesanan menggunakan persamaan 1 terang-
yang timbul akibat adanya penyimpanan ba- kum dalam Tabel 7.
han, sehingga diperlukan fasilitas tertentu
untuk menyimpan barang. Biaya simpan ba- Penentuan Waktu Pemesanan
han baku keripik apel UD. Ramayana meli- Penentuan waktu yang tepat untuk
puti biaya listrik dan biaya pajak bumi dan merencakan pemesanan dan penerimaan
bangunan. Biaya listrik dipengaruhi oleh barang dilakukan dengan mempertimbang-
jenis listrik yang digunakan dan besarnya kan waktu tunggu (lead time) masing-masing
daya (watt) barang elektronik tersebut. UD. bahan baku agar bahan baku diterima pada
Ramayana menggunakan listrik kategori bis- waktu yang tepat. Waktu tunggu dihitung
nis golongan B-2/TR 6600 VA-200 KVA dan sejak barang dipesan hingga barang tersebut
golongan tersebut memiliki tarif dasar listrik diterima perusahaan dan siap digunakan.
sebesar Rp 1426.58/Kwh. Biaya Pajak Bumi Waktu tunggu untuk masing-masing bahan
dan Bangunan (PBB) UD. Ramayana kese- baku keripik apel dapat dilihat pada Tabel 8.
luruhan setiap tahunnya sebesar Rp 100000 Pembuatan MRP masing-masing lot
dan perhitungan PBB setiap bahan baku size dengan memperhatikan waktu tunggu
menggunakan proporsi luas gudang yang setiap bahan baku. Waktu tunggu tersebut
dipakai untuk menyimpan bahan baku terse- dijadikan acuan waktu yang tepat untuk
but. Secara rinci daftar biaya simpan bahan perusahaan melakukan pemesanan bahan
baku keripik apel dapat dilihat pada Tabel 5. baku. Hasil perhitungan kebutuhan bahan
baku menggunakan metode EOQ dapat dili-
Proses Material Requirement Planning hat pada Tabel 9.
(MRP) Pengendalian persediaan bahan baku
Perhitungan Kebutuhan Kotor pembuatan keripik apel di UD. Ramayana
Perhitungan kebutuhan kotor keripik sebaiknya dilakukan berdasarkan perhi-
apel digunakan untuk mendapatkan jum- tungan MRP, sehingga dapat memenuhi
lah kebutuhan kotor masing-masing bahan permintaan pasar. Teknik lot size yang di-
penyusun keripik apel. Perhitungan dilaku- aplikasikan dalam MRP adalah EOQ. Ber-
kan dengan mengetahui rasio permintaan dasarkan hasil perhitungan menggunakan
keripik nangka yang dibandingkan dengan teknik EOQ, diketahui bahwa pemesanan
50 kg keripik apel pada bill of material. Jumlah buah apel dilakukan sebanyak 12 kali
kebutuhan kotor setiap bahan baku keripik dalam satu tahun sedangkan untuk bahan
apel dapat dilihat pada Tabel 6. baku yang lain, seperti aluminium foil, vi-
tamin C, minyak goreng, dan kardus dipe-
Perhitungan Kebutuhan Bersih san oleh UD. Ramayana sebanyak dua kali
Perhitungan kebutuhan bersih bahan dalam satu tahun. Pemesanan buah apel
baku dan produk keripik apel digunakan dilakukan setiap bulan, dengan kuanti-
untuk mendapatkan jumlah kebutuhan ber- tas pesanan yang sama setiap bulan yaitu
sih masing-masing bahan penyusun keripik 46896 kg, sedangkan aluminium foil dipesan
apel dengan melihat jumlah persediaan di pada periode ke-0 (sebelum proses produk-
tangan dan yang sedang dipesan. Kebutuhan si) dan bulan ke-8 sebesar 165406 bungkus,
bersih bahan baku dan produk keripik apel vitamin C dipesan pada periode ke-0 (sebe-
jumlahnya sama dengan jumlah kebutuhan lum proses produksi) dan bulan ke 7 sebe-
kotor karena jumlah persediaan di tangan sar 33 kg, minyak goreng dipesan pada pe-
dan yang sedang dipesan diasumsikan ber- riode ke-0 (sebelum proses produksi) dan
jumlah nol. bulan ke-11 sebesar 210375 liter, dan kar-
dus dipesan pada periode ke-0 (sebelum
Penentuan Ukuran Pemesanan proses produksi) dan bulan ke-7 sebesar
Penentuan ukuran pemesanan ditu- 32928 kardus.
53
Tabel 9. Perhitungan perencanaan kebutuhan bahan baku (MRP) dengan lot size EOQ
Lead Time: 0
hari
Lot Size: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
EOQ
On Hand: 0
Gross re-
3595 4161 4547 4499 4434 4457 4515 4570 4615 4657 4701 4745 53496
Keripik quirements
Apel Net Require-
3595 4161 4547 4499 4434 4457 4515 4570 4615 4657 4701 4745 53496
(50 kg) ments
Inventory
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
On Hand
Planned Or-
3595 4161 4547 4499 4434 4457 4515 4570 4615 4657 4701 4745 53496
der Release
Planned Or-
3595 4161 4547 4499 4434 4457 4515 4570 4615 4657 4701 4745 53496
der Receipt
54
Lead Time: 1
hari
Lot Size: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 1 [April 2016] 47-58
46896
On Hand: 0
Gross re-
35950 41610 45470 44990 44340 44570 45150 45700 46150 46570 47010 47450 534960
quirements
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Keripik Apel [Citraresmi dkk.]
Buah
Apel Net Require-
35950 41610 45470 44990 44340 44570 45150 45700 46150 46570 47010 47450 534960
(500 kg) ments
Inventory
0 10946 12372 14278 16834 19160 20906 22102 22848 23174 23060 22506 208186
On Hand
Planned Or-
46896 46896 46896 46896 46896 46896 46896 46896 46896 46896 46896 46896 562752
der Release
Planned Or-
46896 46896 46896 46896 46896 46896 46896 46896 46896 46896 46896 46896 562752
der Receipt
Lead Time: 1
hari
Lot Size: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
210375
On Hand: 0
Gross re-
14380 16644 18188 17996 17736 17828 18060 18280 18460 18628 18804 18980 213984
Minyak quirements
Goreng Net Require-
14380 16644 18188 17996 17736 17828 18060 18280 18460 18628 18804 18980 213984
(200 l) ments
Inventory
0 195995 177807 159811 142075 124247 106187 87907 69447 50819 32015 13035 1159345
On Hand
Planned Or-
210375 210375 420750
der Release
Planned Or-
210375 210375 420750
der Receipt
Lead Time: 1
55
hari
Lot Size: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
165.406
On Hand: 0
56
Lot Size: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
16.464
On Hand: 0
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 1 [April 2016] 47-58
Gross re-
16541 0 0 0 0 0 0 16541 0 0 0 0 0 33081
Kardus quirements
(25 kar- Net Require-
16541 0 0 0 0 0 0 16541 0 0 0 0 0 33082
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Keripik Apel [Citraresmi dkk.]
dus) ments
Inventory
16388 16388 16388 16388 16388 16388 16388 32775 32775 32775 32775 32775 278591
On Hand
Planned Or-
32928 32928 65856
der Release
Planned Or-
32929 32928 65857
der Receipt
Sumber : data primer diolah
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 1 [April 2016] 47-58
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Keripik Apel [Citraresmi dkk.]
57
Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 17 No. 1 [April 2016] 47-58
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Keripik Apel [Citraresmi dkk.]
58