Pengertian DPMO (Defects Per Million Opportunities) Six Sigma dan Cara
Menghitungnya Target Kualitas yang diharapkan dalam menerapkan Metodologi Six
Sigma di Produksi adalah untuk meningkatkan Kapabilitas Proses dengan mencapai 3,4
DPMO dalam proses produksi. Kepanjangan dari DPMO adalah Defects Per Million
Opportunities yaitu Cacat per Satu Juta kesempatan. Jadi yang dimaksud dengan 3,4 DPMO
adalah 3,4 Cacat dalam 1 (satu) Juta kesempatan. DPMO merupakan salah satu dari
penilaian Kapabilitas Proses (Process Capability) untuk mengukur seberapa baiknya suatu
proses produksi. Penilaian Kapabilitas Proses lainnya antara lain DPU (Defects Per Unit), Zscore (Sigma Level), Cp danCpk. Untuk lebih mengerti tentang DPMO, sebaiknya kita
mengetahui perbedaan antara Defects dan Defective.
Meskipun Defects dan Defective sama-sama menyatakan Cacat ataupun Kerusakan pada
suatu unit produk, tetapi sebenarnya kedua-duanya memiliki arti yang berbeda, berikut ini
adalah perbedaannya :
Defective adalah terganggunya nilai atau fungsi dari seluruh unit atau produk sehingga
produktersebutdinyatakan tidak dapat digunakan lagi atau tidak memenuhi standar kualitas
http://ipqi.org/pengertian-dpmo-six-sigma-dan-cara-menghitungnya/
1/4
10/31/2016
Produksi. Unit atau Produk yang Defective minimal memiliki 1 (satu) defect. Dalam 1 unit
produk defective bisa terdiri dari beberapa defects.
Contoh :
Terdapat 1 defective yang dikarenakan oleh Kabel putus sehingga produk tersebut tidak
dapat berfungsi dengan baik. Berarti unit tersebut memiliki 1 defect yang mengakibatkan
1 defective.
Terdapat 1 defective yang dikarenakan oleh 2 komponen Resistor yang tidak dipasangkan
oleh Operator sehingga unit produk tidak dapat di-ON-kan. Berarti unit tersebut memiliki
2 defect yang mengakibatkan 1 defective.
Terdapat 1 defective yang dikarenakan 2 goresan dan 1 bintik hitam di display LCD
sehingga tidak memenuhi Standar Kualitas. Berarti unit tersebut memiliki 3 defect yang
mengakibatkan 1 defective.
Terdapat 10 defective unit produk di lini produksi.
Defects adalah cacat, kesalahan serta kekurangan atau ketidaksempurnaan yang dapat
menyebabkan berkurangnya nilai dari suatu unit produk. Suatu Cacat tunggal (single defect)
apakah dapat menyebabkan defective adalah tergantung pada spesifikasi produk maupun
spesifikasi pelanggan.
Contoh :
Terdapat 1 goresan yang sangat kecil di display LCD, tetapi mungkin tidak menyebabkan
unit produk tersebut ditolak oleh pelanggan. Berarti unit tersebut terdapat 1 Defect.
Terdapat 4 solder ball kecil sehingga tidak memenuhi persyaratan standar pelanggan.
Berarti dalam unit tersebut memiliki 4 defect.
Terdapat 1 komponen tidak terpasang sehingga unit produk tersebut tidak dapat berfungsi
dengan baik. Berarti unit tersebut memiliki 1 Defect.
Opportunities yang dimaksud dalam DPMO Six Sigma adalah jumlah kesempatan atau
potensi yang dapat mengakibatkan cacat (defect). Misalnya dalam suatu unit produk
terdapat
10
daerah
potensi
yang
dapat
mengakibatkan
cacat
(defect),
jika
kita
memproduksi 1000 unit produk, maka akan terdapat 10,000 kesempatan cacat.
http://ipqi.org/pengertian-dpmo-six-sigma-dan-cara-menghitungnya/
2/4
10/31/2016
= Jumlah Defect
= Jumlah Unit
(Opportunities)
Dalam sebuah proses produksi, terdapat 4 langkah proses perakitan dan masing-masing
langkah tersebut memiliki kesempatan untuk terdapat kegagalan (cacat) dan melakukan
perakitan produk. Jumlah Input yang dimasukan ke dalam proses perakitan adalah 500unit.
Dalam proses perakitanterdapat 2 defect (cacat). Berapakah DPMO Produksi tersebut ?
Penyelesaian :
D (Jumlah Defect) = 2
U (Jumlah Unit) = 500
O (Jumlah Kesempatan) = 4
DPMO = ?
DPMO
= ( D / (U x O)) x 1,000,000
DPMO
= 0.001 x 1,000,000
= 1,000 DPMO
Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini :
http://ipqi.org/pengertian-dpmo-six-sigma-dan-cara-menghitungnya/
3/4
10/31/2016
Can we help?
More
sumber: ilmumanajemenindustri.com
Message
Powered by ClickDesk
Related
http://ipqi.org/pengertian-dpmo-six-sigma-dan-cara-menghitungnya/
4/4