Anda di halaman 1dari 5

ATRIAL SEPTAL DEFECT

No. ICD: Q.21.1


DEFINISI
Atrial Septal Defect (ASD) adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang
(defek) pada septum interatrial yang terjadi karena kegagalan fusi septum interatrial
semasa janin.
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi lubang, diklasifikasikan dalam 3 tipe, yaitu (1) ASD
sekundum, bila lubang terletak pada daerah fosa ovalis, (2) ASD primum, bila lubang
terletak di daerah ostium primum, yang mana ini termasuk salah satu bentuk Atrio
Ventricular Septal Defect (AVSD), dan (3) Sinus Venosus Defect (SVD) bila lubang
terletak di daerah sinus venosus dekat muara vena kava superior atau inferior.
KRITERIA DIAGNOSIS
Keluhan
Infeksi saluran nafas berulang.
Gagal jantung kongestif (ASD yang besar): sesak nafas, kesulitan menyusu gagal
tumbuh kembang pada bayi atau cepat capai saat aktivitas fisik pada anak lebih
besar.
Pemeriksaan fisik
Aktivitas ventrikel kanan meningkat.
Auskultasi jantung:
o Bunyi jantung dua yang terpisah, lebar dan menetap
o Bunyi jantung dua komponen pulmonal mengeras bila ada hipertensi pulmonal
(HP).
o Bising sistolik ejeksi yang halus di sela iga 2 parasternal kiri.
o Bising mid-diastolik yang bertambah keras pada inspirasi di daerah katup
trikuspid akibat aliran yang deras.
o Bising pansistolik mitral insutlsiensi di daerah apeks bila terdapat celah (cleft)
pada katup mitral (pada ASD primum) atau penyulit prolaps katup mitral
(pada ASD sekundum).
- Tanda-tanda gagal jantung kongestif pada ASD dengan aliran pirau yang besar atau
dengan komplikasi Mitral Insufisiensi (MI) berat akibat prolaps katup mitral atau celah
pada katup mitral.
PEMERIKSAAN YANG DIPERLUKAN
Elektrokardiogram
- Deviasi sumbu QRS ke kanan.
- Right Bundle Branch Block (RBBB).
- Hipertrofi ventrikel kanan.

- ASD primum : interval PR memanjang dan sumbu QRS berdeviasi ke kiri.


- SVD: mungkin sumbu gelombang P negatif.

Foto Rontgen Toraks


- Kardiomegali akibat pembesaran atrium dan ventrikel kanan.
- Penonjolan segmen pulmonal.
- Gambaran vaskularisasi paru yang pletora.
- Gambaran vaskuler paru yang berkurang di daerah tepi pada HP yang sudah
terjadi penyakit vaskuler paru (PVP).
Ekokardiogram
Ekokardiogram M-Mode:
- Dilatasi ventrikel kanan.
- Pergerakan septum ventrikular yang paradoks.
Ekokardiogram 2-Dimensi:
- Lokasi celah ASD pada pandangan subsifoid: ASD primum, ASD sekundum dan
SVD superior atau inferior.
- Tentukan semua muara vena pulmonalis khususnya pada SVD, karena sering
disertai anomalous pulmonary venous drainage (APVD).
- MI akibat prolaps katup mitral pada ASD sekundum besar atau akibat celah
pada daun katup mitral anterior pada ASD primum.
Ekokardiogram berwarna dan Doppler:
- Tentukan arah aliran pirau ASD.
- Hitung tingginya tekanan arteri pulmonalis bila ada trikuspid insufisiensi (TI)
Trans Esophageal Echocardiography (TEE)
- Dilakukan bila direncanakan penutupan ASD sekundum secara non bedah
dengan pemasangan Amplatzer Septal Occluder (ASO) atau adanya keraguan
ada tidaknya ASD.
Sadap jantung
Pemeriksaan sadap jantung dilakukan bila sudah ada HP atau untuk evaluasi pada
pemasangan penutupan ASD sekundum dengan pemasangan ASO atau pada
kasus-kasus tertentu untuk mengukur Flow Ratio.
- Peningkatan saturasi oksigen di atrium kanan.
- Peningkatan tekanan ventrikel kanan dan arteri pulmonalis.
- Tentukan dan nilai :
o Rasio aliran ke paru dan sistemik (Flow Ratio = FR = QpIQs).
o Tinggi resistensi vaskuler paru (Pulmonary Artery Resistance Index= PARi).

Reaktifitas vaskuler paru terhadap test oksigen 100% bila diduga PVP
penting untuk menentukan indikasi dan kontra indikasi operasi penutupan
lubang ASD.

Angiografi ventrikel kiri


- Dilakukan bila dicurigai ada kelainan katup mitral.
- Ukuran ventrikel kiri biasanya relatif kecil.
- Kadang disertai prolaps katup mitral dengan atau tanpa MI
(ASD sekundum
- Gambaran khas seperti leher angsa (goose neck
appearance) akibat celah dan posisi katup mitral yang
abnormal (ASD primum).
Angiografi vena pulmonalis kanan atau arteri pulmonalis
- Untuk melihat besarnya ASD.
DIAGNOSIS BANDING
Stenosis pulmonal.
Bising fungsional atau inosens ~functional /innocent murmur).
Dilatasi arteri pulmonalis yang idiopatik.
TERAPI DAN TINDAKAN YANG PERLU DILAKUKAN
-

ASD dengan aliran pirau yang kecil


Pada ASD dengan aliran pirau yang kecil perlu dipantau baik secara klinis maupun
ekokardiografis. Bila hasil ekokardiogram meragukan antara kecil dan sedang,
sebaiknya pada usia 5 - 8 tahun dilakukan pemeriksaan sadap jantung untuk
memastikan besarnya FR. Penutupan ASD sekundum dengan pemasangan ASO
(bila memenuhi syarat) atau operasi. Penutupan ASD dilakukan bila FR sama
dengan atau lebih dari 1,5.

ASD dengan aliran pirau yang besar.


Pada bayi dengan ASD besar atau dengan penyulit MI berat biasanya timbul gagal
jantung kongestif (GJK) sedangkan pada anak atau orang dewasa biasanya gejala
yang timbul adalah akibat HP. Penutupan ASD secara bedah ataupun non bedah
(ASO) sebaiknya segera dilakukan.

Bayi tanpa GJK.


Meskipun aliran pirau cukup besar tetapi tanpa gejala GJK, maka operasi penutupan
ASD dapat ditunda sampai usia pra sekolah (3 - 4 tahun).

Bayi dengan GJK.


Pada bayi yang mengalami GJK harus diberikan obat-obat anti gagal jantung yaitu
digitalis, diuretika dan vasodilator. Bila GJK dapat teratasi secara medikamentosa
maka operasi penutupan ASD dapat ditunda sampai usia di atas 1 tahun tanpa
didahului pemeriksaan sadap jantung. Tetapi bila tidak teratasi maka operasi
penutupan harus dilakukan lebih dini.
Anak atau orang dewasa dengan hipertensi pulmonal (HP).
HP terjadi pada ASD yang besar dan perlu mendapat perhatian khusus karena akan
meningkatkan resiko operasi. Bila belum ada tanda-tanda penyakit vaskuler paru

(PVP), maka operasi penutupan ASD dapat dilakukan tanpa didahului pemeriksaan
sadap jantung. Tetapi bila diduga sudah terjadi PVP maka perlu dilakukan
pemeriksaan sadap jantung untuk menilai reaktivitas vaskuler paru. Pemasangan
ASO pada ASD sekundum dengan HP tidak dianjurkan.
Bila ternyata perhitungan PARi kurang dari 8 U/m2 maka risiko operasi penutupan
ASD kecil. Tetapi bila PARi lebih atau sama dengan 8 U/m2 dan dengan pemberian
02 100% dapat turun sampai kurang dari 8 U/m2, maka operasi penutupan masih
dapat dilakukan tetapi dengan risiko tinggi dengan atau tanpa membuat celah
seperti PFO pada septum. Bila dengan O Z 100% ternyata masih lebih atau sama
dengan 8 U/m2, maka operasi penutupan tidak dianjurkan lagi.
-

Anak atau orang dewasa tanpa HP. Bila tak ada tanda-tanda HP, operasi penutupan
ASD dilakukan secara elektif Pada anak dianjurkan usia pra-sekolah (3 - 4 tahun).
Bila pada pemeriksaan ekokardiografi lubang ASD sudah cukup jelas, maka
penutupan ASD sekundum dengan pemasangan ASO atau dengan operasi dapat
dilakukan tanpa pemeriksaan sadap jantung.

PERAWATAN
Perawatan sebelum operasi
Hanya bila ada gagal jantung kongestif atau infeksi saluran nafas yang berat.
-

Ruang perawatan biasa bila tidak memerlukan pemantauan yang ketat.


Ruang perawatan intermediate bila memerlukan pemantauan yang ketat. Ruang
perawatan intensif bila terdapat gagal nafas dan memerlukan bantuan
pernafasan mekanik (ventilator).
Lama perawatan tergantung pada kondisi dan respons pengobatan.

Perawatan pemasangan ASO


Mulai sehari sebelum tindakan dan dipulangkan sehari sesudah tindakan bila tidak
ada komplikasi. Selengkapnya lihat bab pemasangan ASO.
Perawatan operasi penutupan ASD
Mulai sehari sebelum tindakan operasi sampai sekitar 5 - 7 hari setelah operasi bila
tidak ada komplikasi.
- Ruang perawatan intensif: sampai disapih dari mesin pernafasan mekanik dan
hemodinamik stabil dengan obat inotropik intravena dosis minimal
- Ruang perawatan intermediate: sampai drain toraks dicabut clan obat inotropik
iritravena dihentikan.
- Ruang perawatan biasa: untuk pemulihan, mobilisasi dan rehabilitasi sampai
dipulangkan dari rumah sakit.
PROGNOSIS
Prognosis sangat baik bila ASD di operasi sebelum terjadi HP atau belum Terjadi
PVP.

PENYULIT YANG MUNGKIN TIMBUL


Bila tidak dioperasi
Gagal jantung kongestif (ASD besar).
Hipertensi Pulmonal - sindroma Eisenmenger.
Endokarditis.
pasca bedah
Umumnya tidak ada. .
Sindroma post perikardiotomi.
SARANA BAKU
-

Ruang perawatan biasa, intermediate dan intensif.


Alat ekokardiografi berwarna Dan Doppler serta TEE.
Ruang sadap jantung berikut perlengkapannya.
Ruang operasi berikut perlengkapannya.

Anda mungkin juga menyukai