Anda di halaman 1dari 2

No

:007/SP/SSBD/I/2015
Lampiran:
Perihal
:PengajuandanaPraOperasionalBisnisLRT

Kepada Yth :
Bp. Erizeli Bandaro Tardjuman
di Tempat

Mengacu pada pembicaraan kita sebelumnya tentang bisnis LRT, melalui email ini kami memberikan
gambaran sekilas tentang:
Bisnis LRT (Monorail) di Bandung.

Latar Belakang:
1. Kebutuhan yang mendesak akan sarana transportasi umum massif di kota Bandung:
Ketidakmampuan jalan kota Bandung menampung kendaraan terutama saat Weekend.
Event ASIAN Games 2018
2. Program Walikota Bandung, dan sudah dilakukan kajian Pra-FS, Market Sounding & Lelang
Investor
3. Daya dukung kota untuk transportasi dan mobilitas kota Bandung saat ini hanya mampu
menampung hingga 2 Juta penduduk sedangkan penduduk Bandung sudah mencapai 1,7 juta jiwa
yang bertambah pada siang hari dari sekitar Bandung (Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung
Barat, Sumedang dan Cimahi) serta wisatawan dari Jakarta saat weekend.
Berdasarkan latar belakang diatas dan atas pertimbangan ketersediaan lahan kota Bandung, maka
moda transportasi yang paling feasible untuk kota Bandung adalah sistem transportasi berbasis rel
yang elevated (Monorail).
Direncanakan pada tahap awal akan dibangun 2 Koridor LRT yang mampu melayani 300.000 400.000
oph (orang per hari) dan dengan jumlah komuter dari proyek LRT ini akan memberikan potensi bisnis,
baik langsung (fare) maupun tidak langsung yang berupa bisnis turunan dan bisnis sampingannya.
Dukungan dari pemerintah Kota Bandung dalam bisnis LRT ini adalah konsesi lahan milik PEMKOT
Bandung selama 70 tahun (30 tahun x 2) yang mencakup jalur LRT beserta terminalnya dan konsesi
Advertising sepanjang jalur dan di area-area pelayanan LRT.
Melihat peluang bisnis ini dan terdorong untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan kota
Bandung, kami PT Sido Semesta yang berkantor pusat di Jl. Sukabumi 65, Bandung, telah melakukan
pengkajian awal bersama tim kecil dari ITB dan personal mantan pejabat PT KAI.
Detail sementara yang dapat kami simpulkan dari pengkajian awal ini adalah:
1. Estimasi nilai investasi adalah USD 1,3 Billions.

2. Estimasi pendapatan pertahun setelah normal beroperasi adalah USD 170 Millions yang akan selalu
meningkat sejalan dengan pertumbuhan kota. Pendapatan ini bersumber dari 4 kelompok besar
dengan rincian sbb:
1. Fare Passenger.
- Tiket Fare sebesar Rp 6.000,00 - Rp 7.000,00
- Rata2 jumlah penumpang terangkut perhari: 200.000
- Est. pendapatan USD 35.000.000,00 dengan asumsi kurs Rp 12.500,00 per USD.
2. Konsesi lahan dan advertising: USD 75.000.000,00
3. Bidding Corridor baik public existing maupun new development: USD 35.000.000,00
4. Pendapatan lain2, parkir: USD 25.000.000,00
3. Estimasi biaya operasional pertahun adalah USD 100 Millions.
Dari hasil kajian awal tersebut kami menyimpulkan bahwa bisnis LRT ini layak dan sehat serta
memberikan manfaat bagi masyarakat banyak khususnya masyarakat Bandung.

Berdasarkan perhitungan di atas dan untuk mendapatkan data yang akurat dan profesional dalam
pembuatan BUSINESS PLAN, bersama ini kami mengajukan dana untuk biaya Pre-Op sebesar USD
2.500.000,00.

Demikian pengajuan kami dan gambaran umum bisnis LRT, atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.

Bandung, 25 Januari 2015

Hormat Kami,
pt Sido Semesta

Ir. Hendra Hadi Kusumo


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai