Khasiat 2 ayat terakhir Surat At-Taubah - Mengamalkan wirid 2 (dua) ayat terakhir dari
surat at-Taubah atau ayat 128-129 sangat luar biasa besar fadhilah dan khasiatnya. Banyak
ulama dan guru ngaji yang menganjurkan untuk mendawamkan wirid dua ayat terakhir dari
surat at-Taubah ini. Rahasia yang terkandung di dalamnya sangat besar, sehingga akan
mampu memberi banyak manfaat bagi pengamalnya.
Apa saja khasiat dan manfaat serta fadhilah mengamalkan dua ayat terakhir surat at-taubah
itu ?
Inilah beberapa diantaranya:
1. Wiridkan secara istiqomah 7 x sehabis shalat maghrib, Insya Allah rejeki akan lancar
2. di baca 7 x sehabis shalat subuh, Insya Allah membentengi diri kita dari ilmu hitam
3. di baca 100 kali sehabis shalat hajat, Insya Allah mempercepat terkabulnya hajat.
4. Untuk kekebalan dari segala macam senjata lawan yang menyerang.
5. Untuk pengobatan,caranya dibacakan ke air / kemedia lainnya, lalu tahan nafas sambil
membacakan ayat tersebut di dalam dada dan hembuskan ke air putih untuk di minumkan ke
kepada yang sakit
6. Insya Allah didalam dada anda akan Allah berikan suatu rahasia yang hanya anda sendiri
yang mengetahuinya kelak
7. Dan janganlah anda kaget dan takut, karena anda akan di datangi dan dikawal oleh
beberapa khadam dari golongan Muslim.
8. Mencegah dari segala macam sihir, guna-guna, hipnotis dan lain-lain.
9. Merubah nasib yang buruk menjadi lebih baik.
10. Mempunyai kharisma yang besar.
11. Diberikan umur panjang dan selalu sehat, insya Allah.
12. Terhindar dari segala marabahaya yang datang tak diduga.
13. Penglaris segala macam usaha.
14. Mahabbah untuk umum.
Inilah ayatnya :
Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhanku), tiada ilah (yang berhak disembah) kecuali
Dia, kepadaNya aku bertawakal. Dia-lah Rabb yang menguasai Arsy yang agung.
Ada riwayat dari Nabi sebagai berikut:
Dalam hadits dari Abu Ad Darda radhiyallahu anhu disebutkan bahwa barangsiapa yang
mengucapkan dzikir tersebut di shubuh dan sore hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan
memberi kecukupan bagi kepentingan dunia dan akhiratnya. (HR. Ibnus Sunni no. 71 secara
marfu (sampai pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam), Abu Daud secara mauquf (sampai
pada sahabat) (4/321, no. 5081). Syaikh Syuaib dan Abdul Qodir Al Arnauth menyatakan
sanad hadits ini shahih dalam Zaadul Maad (2/376))