Disusun oleh :
Hidayat Gayuh Saputro (1301100140)
Dapat berpikir secara kritis tentang sejarah dan isu yang ada di Pura Ulun.
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain atau dengan daerah lain tentang peraturan
dunia maupun daerah secara langsung dengan memanfaatkan tekhnologi informasi dan
komunikasi.
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lain.
Berprestasi secara cerdas dan tanggung jawab serta betindak secara sadar dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selain itu, dari sisi teori dan implementasinya Pkn mempunyai peran yang sangat penting
dalam pendidikan untuk mengembangkan pembangunan karakter melalui peran guru Pkn.
Tujuan pembelajaran PKn dengan menggunakan Field Trip dapat membantu siswa agar
dapat membentuk karakter mereka. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang perlu
didukung dengan baik dan nyata, dengan pebdidikan karakter yang tepat akan dihasilkan output
generasi muda yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas secara lahir maupun batin.
PKn sebagai salah satu mata pelajaran yang memiliki muatan dalam pendidikan moral
yang nasionalisme, merupakan sebuah mata pelajaran yang wajib mengambil bagian dalam
proses pendidikan karakter melalui peran guru PKn. Dengan menerapkan metode Field Trip dan
didukung oleh semua jajaran personel dilembaga pendidikan tersebut, maka guru PKn dapat
mengambil inisiatif untuk menjadi pendorong berlangsungnya pendidikan karakter tersebut.
Sebagai output pembelajaran PKn ini akan diperoleh genarsi yang memiliki sumber daya
manusia yang benar-benar berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Jadi dapat disimpulkan pendidikan kewarganegaraan di berikan dengan tujuan untuk
mempersiapkan siswa agar dalm memasuki kehidupan bermasyarakat dapat mengembangkan
kehidupan pribadi yang yang memuaskan, menjadi warga Negara yang bertanggung jawab
kepada NKRI yang bersendikan pancasila. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, hendaknya
dirancang cara pembelajaran yang trampil dan mendapat pengalaman nyata sehingga diharapkan
diharapkan siswa mendapat bekal pengalaman yang berharga setelah terjun dalam masyarakat
kelak.
4. Manfaat yang diperoleh bagi anak sekolah dasar setelah mengunjungi Pura Ulun.
Kegiatan ini sangat banyak manfaatnya bagi siswa karena siswa memperoleh pengalaman
dan kegiatan secara langsung, tidak sekedar paparan atau uraian dari guru atau yang disebut
verbalistik (pengalaman yang hanya dikatakan). Melalui field trip siswa juga dapat memperoleh
kesempatan bereksplorasi dengan lingkungan secara leluasa dan bebas dengan menggunakan
semua panca indranya. Siswa mengunjungi Pura Ulun, disana mereka dapat mengetahaui tentang
Pura ulun bukan hanya dari buku atau cerita gurunya saja, siswa dapat mengetahui secar langsung
letak Pura Ulun yang ada di dataran tinggi Bedugul kabupaten Tabanan. Disana mereka akan
mengetahui sejarah Pura Ulun yang diambil dari sebuah nama desa dan bukan nama danau,
bukan nama pura, ataupun nama pasar. Siswa dapat mengenali secara langsung Pura Ulun yang
sebelumnya hanya mereka lihat di uang 50.000-an saja. Sekelompok anak yang lain selain
mengamati mungkin ingin tahu Pura mana yang ada pada gambar uang kertas Rp50.000,00.
Bagaimana bentuk Puranya jika dilihat secara langung. Mungkin juga ada siswa yang kurang
puas hanya melihat dan ingin masuk, memegang secara langsung, bahkan mungkin ada siswa
yang ingin berfoto ria disana. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik pembelajaran aktif
diman anak distimulus segenap panca inderanya.
Akan lain halnya jika materi ajar itu hanya disampaikan secara lisan oleh guru yang lebih
banyak menstimulus indera pendengaran siswa saja. Anak lebih banyak terlibat dengan kegiatan
yang bernuansa DDHH (Duduk, Dengar, Hafal, dan Hitung) sebuah model pembelajaran yang
membosankan dan kurang bermakna bagi siswa. Hal ini juga yang sangat penting dengan
pemanfaatan lingkungan ini adalah bahwa materi ajar yang diperoleh siswa sangat lengkap dan
kaya akan informasi yang sifatnya visual, auditif, dan kinestetik diperoleh secara bersamaan
sehingga memberikan kebermaknaan bagi siswa.
bumi yang sangat dahsyat dan ahirnya danau Bratan ini terbagi menjadi tiga bagian, Bratan,
Tamblingan, dan Buyan. Nama bratan diambil dari kata Brata yang berarti mengendalikan diri
dengan menutup Sembilan lubang kehidupan. Kata-kata Brata ini dapat kita jumpai dalam istilah
Tapa Brata yang memilikin arti bersemedi atau bermeditasi untuk mencapai ketenangn agar
dapat menunggal dengan alam dan berkomunikasi dengan Maha Goib.
Pengunjung Pura Ulun harus membayar tiket sebesar Rp 7.500,00 untuk turis domestik
dan Rp 10.000,00 untuk turis asing.
Sebagai sebuah objek wisata sejarah dan religi, Pura Ulun telah dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas penunjang, seperti lahan parker, taman bermain untuk anak, serta toilet. Taman
bermain tersebut menyediakaan berbagai sarana permainan, seperti ayunan, kursi putar, dan
jungkat jungkit. Di dekat taman bermain terdapat restoran yang menyediakan aneka masakan.
Wisatawan yang ingin mengelilingi danau dengan menyewa perahu dikenakan biaya
sebesar Rp 25.000,00 untuk satu kali keliling, dengan waktu sekitar 20 menit. Sedangkan yang
ingin memancing dapat dapat menyewa alat pancing seharga Rp5.000,00, dengan waktu
pemakaian sepuasnya. Disekitar pura juga terdapaat jasa melukis wajah cepat, hanya dalam
waktu 15 menit, dengan harga Rp10.000,00 untuk tiap lukisan. Sekiranya wisatawan
menginginkan membeli oleh-oleh, di utara areal pura terdapat pasar tradisional. Dipasar ini juga
dijual berbagai hasil perkebunan, pertanian, kerajinan khas Bali, hewan khas Bali, yakni anjing
kintamani.
1)
2)
3)
4)
apakah filosofinya ?
5) Apa nama danau di dekat Pura Ulun ?
6) Sejarah apa sajakah yang ada pada danau tersebut ?
7) Dimanakah letak Pura Ulun ?
8) Pada tahun berapakah Pura Ulun dibuat ?
9) Bagaimana pendapat saudara mengenai Pura Ulun ?
10)
Hal apa saja yang anda bisa dapat saat berada di Pura Ulun ?