Juknis PMT Bumil 2010 PDF
Juknis PMT Bumil 2010 PDF
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa buku Petunjuk
Teknis Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil ini dapat
diselesaikan. Buku ini disusun sebagai acuan dalam rangka akselerasi
pencapaian sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) bidang Kesehatan khususnya kegiatan
penyelenggaraan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil.
Buku ini menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, sasaran,
pengelolaan pemberian, pemantauan dan evaluasi serta mekanisme
pelaporan. Dengan petunjuk teknis ini diharapkan petugas kesehatan
khususnya di provinsi dan kabupaten/kota serta puskesmas dan
poskesdes/polindes, mempunyai kesamaan pemahaman dalam
menyelenggarakan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil
secara efektif dan efisien.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
baik lintas program, lintas sektor dan pengelola program gizi dari
Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Timur dan Sulawesi Utara atas
partisipasinya dalam proses penyusunan ini.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
i
iii
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Istilah dan Definisi
E. Dasar Hukum
1
1
3
3
3
4
BAB II
7
7
7
8
9
12
13
13
13
17
18
19
19
20
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
TIM PENYUSUN
21
iii
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
18
19
20
21
22
23
24
25
26
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan selama siklus hidup manusia. Kurang Energi
Kronis (KEK) pada ibu hamil berpengaruh terhadap kualitas
bayi yang dilahirkan serta berdampak terhadap kematian anak
dan ibu. Pada balita, kekurangan gizi akan menimbulkan
gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang apabila
tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa.
Besarnya Angka Kematian Bayi (AKB) sangat terkait dengan
status kesehatan dan gizi ibu hamil. Berdasarkan data Riskesdas
2007, angka prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada Wanita
Usia Subur (WUS) adalah 13,6%. Masalah gizi pada ibu hamil
adalah kekurangan vitamin dan mineral, antara lain kekurangan
asam folat, zat besi, seng dan yodium. Kondisi tersebut
ditunjukkan dengan angka prevalensi Anemia Gizi Besi (AGB)
yang masih tinggi (40,1%) pada ibu hamil (SKRT, 2001). Dengan
demikian masalah KEK pada ibu hamil dapat terjadi bersamaan
atau saling terkait dengan kekurangan zat gizi mikro, terutama
terjadi pada keluarga miskin (GAKIN).
B. Tujuan
Tujuan Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu hamil adalah
untuk meningkatkan asupan gizi sasaran.
C. Sasaran
Sasaran Pemberian Makanan Tambahan ibu hamil adalah ibu
hamil yang berisiko KEK dengan LiLA < 23,5 cm.
E. Dasar Hukum
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
BAB II
PENGELOLAAN PMT IBU HAMIL
A. Pengelolaan PMT Ibu Hamil
Pengadaan makanan tambahan ibu hamil dilakukan oleh Pusat
atau Provinsi/Kabupaten/Kota atau sumber dana lain yang
memungkinkan. Pengelolaan PMT ibu hamil meliputi persiapan,
pelaksanaan, mekanisme distribusi, spesifikasi, cara pemberian,
cara pengangkutan dan cara penyimpanan.
Langkah Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Dinas Kesehatan Provinsi
Menyediakan data ibu hamil (Gakin dan non Gakin)
berdasarkan data dari Kabupaten/Kota
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
1) Menyiapkan gudang penyimpanan makanan tambahan
2) Menyiapkan data ibu hamil (Gakin dan non Gakin)
berdasarkan data dari Kecamatan/Puskesmas
c. Puskesmas
Menyiapkan data sasaran PMT ibu hamil (Gakin dan non
Gakin) di Kecamatan/Puskesmas
Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil
d. Poskesdes/Pustu/Polindes
1) Memberikan informasi tentang rencana PMT ibu hamil
kepada masyarakat sesuai dengan kondisi daerah
2) Mengisi Formulir Data Sasaran PMT ibu hamil
(Formulir 1)
3) Menyerahkan Formulir Rekapitulasi Data Sasaran
PMT ibu hamil ke Puskesmas (Formulir 2)
4) Membuat jadwal rencana pelaksanaan PMT ibu hamil
2. Pelaksanaan
a. Dinas Kesehatan Provinsi
Mensosialisasikan dan memantau kegiatan PMT ibu hamil
kepada lintas program dan sektor terkait
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
1) Mensosialisasikan dan memantau kegiatan PMT ibu
hamil kepada lintas program dan sektor
2) Menerima dan menyimpan makanan tambahan ibu
hamil
3) mendistribusikan makanan tambahan ibu hamil Gakin
ke puskesmas
c. Puskesmas
1) Puskesmas menerima, mendistribusikan dan
memantau kegiatan PMT ibu hamil
2) Puskesmas memantau dan membina bidan di desa
dan kader pendamping secara periodik
d. Poskesdes/Polindes/Pustu
1) Menerima, mendistribusikan, mencatat, memantau
dan melaporkan makanan tambahan yang dikonsumsi
oleh ibu hamil yang menjadi sasaran ke Puskesmas
2) Bidan di desa bersama kader melakukan
pendampingan ibu hamil yang menjadi sasaran dalam
mengonsumsi makanan tambahan
3) memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang
kesehatan dan gizi termasuk PMT
Perhatian :
Jika terdapat kemasan makanan tambahan yang rusak sesuai
dengan tanda-tanda yang tercantum pada label kemasan,
agar dilaporkan dan dikembalikan secara berjenjang dari
Poskesdes ke Puskesmas
Perhatikan masa kadaluarsa (TANGGAL, BULAN dan
TAHUN)
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan dan
mengajukan penggantian makanan tambahan sejumlah yang
rusak dan dikembalikan ke produsen
3. Mekanisme Distribusi
a. Produsen mengirim makanan tambahan ke gudang yang
telah disiapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Frekuensi pengiriman dilakukan sesuai jadwal yang telah
disepakati antara Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan Produsen dengan
memperhatikan berbagai hal antara lain : kondisi
lapangan, transportasi dan jarak antara provinsi dan
kabupaten/kota
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menginformasikan
alokasi makanan tambahan untuk masing-masing
Puskesmas kepada pengelola program gizi dan
penangggung jawab gudang sesuai dengan rencana
distribusi yang telah dibuat oleh Puskesmas
c. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan
Tim Koordinasi Kabupaten/Kota untuk menentukan
rencana distribusi ke masing-masing Puskesmas
berdasarkan usulan yang disampaikan oleh Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui gudang
Kabupaten/Kota harus segera mendistribuskan makanan
tambahan tersebut ke Puskesmas dengan segera sesuai
kebutuhan masing-masing
d. Petugas gudang melakukan pencatatan dan pelaporan
administrasi gudang dengan membuat Surat Bukti Barang
Masuk (SBBM), Surat Bukti Barang Keluar (SBBK), Kartu
Persediaan Barang (KPB) dan Buku Agenda Ekspedisi
(BAE)
10
11
13
6) Penyusunan/peletakan/penumpukan makanan
tambahan sedemikian rupa sehingga barang tetap
dalam kondisi baik. Susunan maksimum tumpukan
adalah 12 karton.
7) Menyusun karton makanan tambahan dalam gudang
harus menggunakan alas/rak/palet dan dilarang
menginjak tumpukan karton lainnya.
8) Makanan tambahan yang masuk ke gudang yang
lebih awal dikeluarkan terlebih dahulu (First In First
Out = FIFO)
9) Penyimpanan makanan tambahan tidak dicampur
dengan bahan pangan lain dan bahan bukan pangan.
10) Makanan tambahan yang rusak selama penyimpanan
di gudang, diambil dan dipisahkan dari makanan
tambahan yang masih baik.
11) Makanan tambahan yang telah dinyatakan rusak perlu
dibuatkan Berita Acara Penghapusan oleh Tim yang
ditunjuk oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat.
12) Makanan tambahan dinyatakan rusak apabila
kemasan berlubang, robek, pecah, kempes dan
teksturnya berubah.
13) Pada waktu melakukan bongkar muat makanan
tambahan dilarang menggunakan ganco atau
dibanting.
14
Petunu
j kTeknsiPembera
i nMakananTambahanIbuHamli
b. Di Puskesmas
1) Tempat penyimpanan harus selalu higienis, tidak
berdebu dan bebas dari tikus, kecoa dan binatang
pengerat lainnya.
2) Tempat penyimpanan tidak bocor dan lembab, ruangan
mempunyai ventilasi dan pencahayaan yang baik.
3) Makanan tambahan hendaknya tidak diletakkan
langsung di lantai.
4) Penyusunan/peletakan/penumpukan makanan
tambahan sedemikian rupa sehingga barang tetap
dalam kondisi baik. Susunan maksimum tumpukan
adalah 12 karton.
5) Makanan tambahan yang masuk ke tempat
penyimpanan yang lebih awal dikeluarkan terlebih
dahulu (First In First Out = FIFO).
6) Penyimpanan makanan tambahan tidak dicampur
dengan bahan pangan lain dan bahan bukan pangan.
7) Makanan tambahan yang rusak selama penyimpanan,
diambil dan dipisahkan dari makanan tambahan yang
masih baik.
8) Makanan tambahan yang telah dinyatakan rusak perlu
dibuatkan Berita Acara Penghapusan oleh Kepala
Puskesmas setempat.
9) Makanan tambahan dinyatakan rusak apabila kemasan
berlubang, robek, pecah, kempes dan teksturnya
berubah.
15
c. Rumah Tangga/Keluarga
1) Makanan tambahan yang diterima oleh setiap keluarga
harus disimpan dalam wadah/tempat yang kering,
bersih, dan tertutup agar terhindar dari bahan cemaran
dan binatang pengganggu.
2) Makanan tambahan yang belum dikonsumsi
dimasukkan ke dalam wadah kering, bersih dan
tertutup. Simpan di tempat yang kering dan tidak
terkena sinar matahari langsung.
Pesan :
Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun sebelum makan
makanan tambahan
Konsumsilah makanan tambahan sesuai anjuran
16
BAB III
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
17
18
C. Puskesmas
1. Memantau penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan
pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil dengan
menggunakan formulir 7.
19
D. Poskesdes/Pustu/Polindes
1. Memantau pemanfaatan makanan tambahan oleh ibu hamil
di rumah tangga
2. Memantau akibat samping pemberian makanan tambahan
pada ibu hamil, misalnya sakit perut, perut kembung, banyak
buang gas, diare atau muntah. Masalah yang ditemui dan
alternatif pemecahan dicatat dalam formulir 8
3. Mengisi formulir 1, 2 dan 3 untuk dikirim ke puskesmas
20
BAB IV
PENUTUP
21
22
Petunu
j kTeknsiPembera
i nMakananTambahanIbuHamli
Lampiran 1
BAGAN
ALUR DISTRIBUSI DAN PELAPORAN
PMT IBU HAMIL
Kemkes
Produsen
( Formulir 6, 7, 8 )
Dinkes Provinsi
( Formulir 5, 7, 8 )
Dinkes Kab/Kota
Gudang Kab/Kota
( Formulir 4, 7, 8 )
Puskesmas
Tempat penyimpanan
( Formulir 3, 7, 8 )
Ibu Hamil
Poskesdes/Pustu
( Formulir 1, 2, 3 )
Keterangan :
:
:
:
:
Distribusi ke
Koordinasi dan Pemantauan
Pelaporan
Penanggung jawab
(2)
(1)
Berat Badan
(kg)
(5)
Umur Kehamilan
(Bulan)
(4)
(3)
(6)
LiLA
(cm)
Puskesmas
Poskesdes/Pustu
Bulan
Umur
(Tahun)
: ......................................
: ......................................
: ......................................
Catatan
Kolom 2 diisi nama ibu hamil
Kolom 4 diisi umur kehamilan
Kolom 5 diisi berat badan
Kolom 6 diisi dengan ukuran LiLA ibu hamil
Kolom 8 diisi dengan KEK atau non KEK
Jumlah :
No.
Provinsi
Kab/kota
Kecamatan
(8)
(7)
NIP
....................................
............................, ..................
Petugas,
Keterangan
Alamat
: ......................................
: ......................................
: ......................................
LAMPIRAN 2
Formulir 1. Data Sasaran PMT Ibu Hamil (Biskuit Lapis) di Puskesmas/Poskesdes/Pustu
(3)
(2)
(1)
Jumlah :
Pustu/Poskesdes
: ......................................
: ......................................
: ......................................
No.
Provinsi
Kab/kota
Kecamatan
(5)
(4)
NIP
....................................
Petugas,
............................, ..................
Keterangan
: ......................................
: ......................................
Puskesmas
Bulan
LAMPIRAN 3
Formulir 2. Rekapitulasi Data Sasaran PMT Ibu Hamil (Biskuit Lapis) di Puskesmas
(5)
(6)
(9)
(10) (11)
(15)
(16) (17)
(18) (19)
(20)
(21)
NIP
Catatan :
dst
Jumlah
(4)
(8)
(3)
(7)
(2)
(1)
: ......................................
: ......................................
Kecamatan
Bulan
Nama
Ibu Hamil
: ......................................
: ......................................
No.
Provinsi
Kab/kota
LAMPIRAN 4
Formulir 3. Pencatatan PMT Ibu Hamil (Biskuit Lapis) di Pustu/Poskesdes
(4)
Jumlah
Sasaran Ibu
Hamil
(5)
Jumlah
Ibu Hamil
Yang Menerima
Biskuit Lapis
(6)
Jumlah
Biskuit Lapis
Diterima
(Kemasan)
(7)
(8)
(9)
Stock
Biskuit Lapis Permasalahan
(Kemasan)
....................................
NIP
Petugas,
............................, ..................
Jumlah Biskuit
Lapis Diberikan
ke Sasaran
(Kemasan)
Catatan
Kolom 4 diisi dengan jumlah ibu hamil sasaran yang ada
Kolom 6 diisi dengan jumlah biskuit lapis yang diterima posyandu dari puskesmas
Kolom 7 diisi dengan jumlah biskuit lapis yang diberikan posyandu kepada ibu hamil
Kolom 8 diisi dengan sisa kemasan makanan tambahan yang ada di posyandu (kolom 6 dikurangi kolom 7)
Kolom 9 diisi dengan permasalahan yang ditemukan
Jumlah
(3)
(2)
(1)
dst
Nama Poskesdes/
Pustu
............................................................
............................................................
............................................................
............................................................
Bulan ........................ s/d ....................... Tahun .........
Nama
Desa/Kelurahan
:
:
:
:
:
No.
Puskesmas
Kecamatan
Kab/kota
Provinsi
Periode Pemberian
LAMPIRAN 5
Formulir 4. Laporan Kegiatan PMT Ibu Hamil (Biskuit Lapis) di Kecamatan/Puskesmas
(1)
(4)
Jumlah
Sasaran Ibu
Hamil
(5)
Jumlah
Ibu Hamil
Yang Menerima
Biskuit Lapis
(6)
Jumlah
Biskuit Lapis
Yang Diterima
Puskesmas
(Kemasan)
(7)
(8)
Stock
Biskuit Lapis
(Kemasan)
(9)
Keterangan
NIP
....................................
Petugas,
............................, ..................
Jumlah Biskuit
Lapis Yang
Diberikan
ke Sasaran
(Kemasan)
Catatan
Kolom 4 diisi dengan jumlah ibu hamil sasaran yang ada
Kolom 6 diisi dengan jumlah biskuit lapis yang diterima puskesmas dari dinas kab/kota
Kolom 7 diisi dengan jumlah biskuit lapis yang diberikan puskesmas kepada sasaran
Kolom 8 diisi dengan stock kemasan makanan tambahan yang ada di puskesmas (kolom 6 dikurangi kolom 7)
Kolom 9 diisi dengan permasalahan yang ditemukan
Jumlah
(3)
(2)
No.
dst
Nama
Puskesmas
Nama
Kecamatan
Provinsi
: ............................................................
Kab/kota
: ............................................................
Periode Pemberian : Bulan ......................... s/d ......................... Tahun .........
LAMPIRAN 6
Formulir 5. Laporan Kegiatan PMT Ibu Hamil (Biskuit Lapis) di Kab/kota
(4)
(6)
(8)
Keterangan
NIP
....................................
Petugas,
............................, ..................
(7)
Jumlah Biskuit
Jumlah Biskuit
Stock
Lapis Yang Diterima Lapis Yang Diterima Biskuit Lapis
Oleh Sasaran
Kab/Kota
(Kemasan)
(Kemasan)
(Kemasan)
Kolom 7 diisi dengan stock biskuit yang belum terdistribusi di Puskesmas/Posyandu (kolom 5 dikurangi kolom 6)
Kolom 8 diisi dengan masalah-masalah distribusi dari Kabupaten ke sasaran
Catatan
Jumlah
(3)
(2)
(1)
dst
Jumlah
Sasaran Ibu
Hamil
Nama
Kab/Kota
No.
Provinsi
: ............................................................
Periode Pemberian : Bulan .................... s/d .................... Tahun .........
LAMPIRAN 7
Formulir 6. Laporan Kegiatan PMT Ibu Hamil (Biskuit Lapis) di Provinsi
LAMPIRAN 8
Formulir 7. Pemantauan Kegiatan PMT Ibu Hamil (Biskuit Lapis)
di Kecamatan/Kab/Kota/Provinsi
Puskesmas
Kecamatan
Kab/kota
Provinsi
Bulan/Tahun
:
:
:
:
:
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
Indikator
Jumlah
Kebutuhan Tersedia
Keterangan
Formulir-formulir
Juknis PMT Ibu Hamil (Biskuit Lapis)
Biskuit Lapis
Tempat penyimpanan biskuit lapis
Tenaga :
a. TPG
b. Lain-lain .......................
B. Penyediaan Data dan Informasi
1. Biskuit lapis yang diterima (kemasan)
2. Biskuit lapis yang dikomsumsi (kemasan)
3. Biskuit lapis yang rusak (kemasan)
4. Ibu hamil dengan keluhan (sakit perut,
perut kembung, banyak buang gas, diare
atau muntah)
Lain-lain
C.
1. Waktu biskuit lapis mulai diberikan
2.
3.
Jumlah
Tanggal
............................, ..................
Petugas,
....................................
NIP
LAMPIRAN 9
Formulir 8. HASIL DISKUSI PMT IBU HAMIL
DI PUSKESMAS/KECAMATAN/KAB/KOTA/PROVINSI
Masalah Utama :
1. ................................................................................................................
2. ................................................................................................................
3. ................................................................................................................
4. ................................................................................................................
5. ................................................................................................................
Alternatif Pemecahan :
1. ...............................................................................................................
2. ...............................................................................................................
3. ...............................................................................................................
4. ...............................................................................................................
5. ...............................................................................................................
............................, ...............
Petugas,
....................................
NIP
PENYUSUN
Pengarah :
Dr. Minarto, MPS
Penyusun :
Cornelia, SKM, M.Sc.
Prof. Dr. dr. Sri Karjati, M.Sc.
Prof. Dr. Komari, M.Sc.
Dr. Ir. Sugiyono, M.App.Sc.
Dr. Mien Karmini, MS
Siti Mutia Rahmawati, SKM, M.Si.
Galopong Sianturi, MPH
Iip Syaiful, SKM, M.Kes.
Eko Prihastono, MA
Ir. Mursalim, MPH
Lismartina, SKM
Ir. Martini Markum
dr. Rivani Noor
Sri Nurhayati, SKM
Sekretariat :
Gino, SE
Irma Kurnia Sari, Amd
Henny Haryani