Anda di halaman 1dari 99

Tugas Perencanaan Elemen Mesin

Gear Box

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Tugas Perencanaan Mesin ini merupaan Tugas yang diberikan guna
melengkapi nilai tugas mahasiswa pada Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Induatri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, pada Jenjang Sarjana. Selain
itu bahwa dalam tugas ini berguna untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa Teknik Mesin terutama dibidang Teknik.
Dalam Perencanaan Mesin kali ini, mencoba mengangkat permasalahan
tentang Gearbox. Gearbox merupakan suatu komponen dari suatu mesin yang
berupa rumah untuk roda gigi. Komponen ini harus memiliki konstruksi yang
tepat agar dapat menempatkan poros-poros roda gigi pada sumbu yang benar
sehingga roda gigi dapat berputar dengan baik dengan sedikit mungkin
gesekan yang terjadi.
Selain harus memiliki konstruksi yang tepat, terdapat beberapa kriteria
yang harus dipenuhi oleh komponen ini yaitu dapat meredam getaran yang
timbul akibat perputaran dan gesekan antar roda gigi.
Dari kesulitan konstruksi yang disyaratkan dan pemenuhan kriteria yang
dibutuhkan, maka kami bermaksud membuat produk tersebut sebagai objek
pembuatan Tugas Perencanaan Elemen Mesin. Pembuatan produk tersebut
dengan memperhatikan spesifikasi yang diinginkan.

1.2.Maksud dan Tujuan


Disamping untuk memenuhi kurikulum S1 Jurusan Teknik Mesin
ITATS,tugas ini juga dimaksudkan :
a.

Agar mahasiswa dapat menerapkan teori yang diperoleh dari


perkuliahan

sehingga

dapat

menerapkan

secara

langsung

dilapangan.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
b.

Agar mahasiswa dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan


permasalahan pada perencanaan Gearbox, seperti gaya-gaya pada
roda gigi reaksi pada poros dan yang lainnya.

c.

Menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang


memiliki

kemampuan

mengembangkan

dan

akademik

yang

menciptakan

dapat

ilmu

menerapkan,

pengetahuan

dan

teknologi

serta

teknologi.
d.

Mengembangkan

ilmu

pengetahuan

dan

mengupayakan penggunaan Gearbox untuk meningkatkan taraf


hidup masyarakat kearah yang lebih baik.

1.3.Batasan Masalah.
Karena dalam masalah perencanaan roda gigi adalah sangat luas,
menyangkut berbagai macam disiplin ilmu, maka dilakukan pembatasan
permasalahan. Permasalahan yang akan dibahas pada perencanaan elemen
mesin tentang roda gigi transmisi ini antara lain:
a. Perencanaan Roda Gigi.
b. Perencanaan Poros.
c. Perencanaan Pasak.
d. Perencanaan Bantalan.
e. Perencanaan Pelumasan.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
1.4. Sistematika Penulisan.
Dalam penulisan perencanaan Gear Box disajikan dalam bentuk Bab per
Bab yang kemudian diuraikan dalam sub Bab. Adapun Bab-bab yang ada secara
garis besar adalah sebagai berikut :

BAB I

: PENDAHULUAN

Berisi tentag latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode
pengambilan data dan sistematika penulisan.

BAB II

: DASAR TEORI

Berisi tentang jenis-jenis roda gigi, rumus dasar roda gigi, poros, bahan dasar
poros, pasak, bantalan dan systempelumasan.

BAB III

: MEKANISME SISTEM TRANSMISI

Berisi tentang gambar sket perencanaan sistem transmisi

BAB IV
Berisi

: PEMBAHASAN SISTEM TRANSMISI


tentang

perhitungan

perencanaan

sistem

transmisi

perhitungan

pertencanaan poros, perhitungan pertencanaan pasak, perhitungan pertencanaan


bantalan dan perhitungan pertencanaan pelumasan.

BAB V

: PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan hasil perencanaan sistem transmisi dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

BAB II
DASAR TEORI

2.1.

Roda Gigi
Pada dasarnya sistem transmisi roda gigi merupakan pemindahan
gerakan putaran dari satu poros ke poros yang lain hampir terjadi disemua
mesin. Roda gigi merupakan salah satu yang terbaik antara sarana yang ada
untuk memindahkan suatu gerakan. Roda gigi dikelompokkan menurut letak
poros putaran atau berbentuk dari jalur gigi yang ada. Keuntungan dari
penggunaan sistem transmisi diantaranya :
1. Dapat dipakai untuk putaran tinggi maupun rendah
2. Kemungkinan terjadinya slip kecil
3. Tidak menimbulkan kebisingan
Adapun klasifikasi dari roda gigi antara lain :

2.1.1. Roda Gigi Lurus (Spur gear)


Roda gigi lurus dipakai untuk memindahkan gerakan
putaran antara poros-poros yang sejajar. Yang biasanya berbentuk
silindris dan gigi-giginya adalah lurus dan sejajar dengan sumber
putaran. Pengunaan roda gigi lurus karena putarannya tidak lebih
dari 3600 rpm dan kecepatan keliling tidak lebih dari 5000

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
ft/menit. Ini tidak mutlak, spur gear dapat juga dipakai pada
kecepatan diatas batas-batas tersebut.

Gambar 2.1.

Roga Gigi Lurus

2.1.2. Roda Gigi Miring (Helical gear)


Roda gigi miring dipakai untuk memindahkan putaran
antara poros-poros yang sejajar. Sudut kemiringan adalah sama
pada setiap roda gigi, tetapi satu roda gigi harus mempunyai
kimiringan ke sebelah kanan dan yang lain ke kiri. Roda gigi ini
mampu memindahkan putaran lebih dari 3600 rpm dan kecepatan
keliling lebih dari 5000 ft/menit.

Gambar 2.2.

Roda Gigi Miring

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
2.1.3. Roda Gigi Cacing (Worm gear)
Roda gigi cacing dipakai untuk memindahkan putaran antara poros
yang tegak lurus bersilang. Susunan roda gigi cacing biasanya mempunyai
penutup tunggal atau ganda, suatu susuna roda gigi berpenutup tunggal
adalah sesuatu dimana roda gigi dibungkus penuh atau sebagian oleh gigi
cacing, sebuah roda gigi dimana setiap elemen ditutup sebagian oleh yang
lain adalah susunan roda gigi cacing berpenutup ganda.

Gambar 2.3.

Roda Gigi Cacing

2.1.4 Roda Gigi Kerucut (Bevel gear)


Roda gigi kerucut dipakai untuk memindahkan gerakan atau
putaran antara poros yang berpotongan. Walaupun roda-roda gigi kerucut
biasanya dibuat untuk sudut poros 90, roda-roda gigi ini biasanya untuk
semua ukuran sudut.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

Gambar 2.4. Bevel Gear

2.1.5. Screw Gear


Jenis roda gigi ini trediri dari dua buah helical gear wheel yang
merupakan kombinasi sederhana untuk memindahkan gaya maupun torsi
poros yang membentuk sudut-sudut tertentu.

Gambar 2.5.

Screw Gear

2.1.6 Hypoid Gear


Hypoid gear bentuknya hampir menyerupai spiral bevel gear,
namun perbedaannya terletak pada pitch yang lebih hiperbolid
dibandingkan dengan cousenya dan menoperasikannya lebih lembut dan
tenang.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

Gambar 2.6.

2.2.

Hipoid Gear

Rumus Dasar Roda Gigi


Dalam perencanaan ini saya menggunakan jenis roda gigi lurus
karena ada beberapa pertimbangan yaitu :
# Dilihat dari poros, karena sejajar maka yang paling cocok dipergunakan
adalah roda gigi lurus.
# Karena daya dan putaran relative rendah, maka lebih cocok bila
menggunakan roda gigi lurus.
Adapun rumus dasar yang berhubungan dengan perencanaan roda
gigi antara lain sebagai berikut :

a. Diameter Pitch Circle (P)


Rumus dari buku deutschman (hal 521)
P = Nt/d (in)

(1)

Dimana :
P

= Diametral pitch

= Diameter roda gigi ( inch )

Nt

= Jumlah gigi ( buah )

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
b. Perbandingan Kecepatan (rv)
Rumus dari buku deutschman hal 525
rv = W2/W1 = NtP/Ntg = d1/d2 = n2/n1

(2)

Dimana :
N1,n2

= putaran roda gigi ( rpm )

Nt1,Nt2

= jumlah gigi ( buah )

d1,d2

= diameter roda gigi ( inch )

c. Jarak Poros (C)


Rumus dari buku deutschman hal 528
C = d1+d2

(in)

( 3)

2
Dimana :
C

= jarak poros antara dua roda gigi

= diameter roda gigi

d. Kecepatan Pitch Line / Garis Kontak (Vp)


Rumus dari buku deutschman hal 563
Vp = .d.n

(ft/mnt)

(4)

12
Dimana :
Vp

= kecepatan putaran

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
e. Torsi yang Bekerja
T = 63000.N daya

(5)

n
Dimana :
T

= torsi yang bekerja

= daya motor

= putaran input

f. Gaya-gaya pada Roda Gigi

Gambar 2.7.

Gaya-Gaya pada Roda Gigi

Gaya radial (Fr)


Fr = Fn.Sin = Fn.Cos

(6)

Gaya normal (Fn)


Fn = Ft
Cos

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

10

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Gaya tangensial (Ft)
Ft = 2T

(7)

D
Gaya dinamis (Fd)
Fd = 600+Vp . Ft

(8)

600
Untuk 0 < Vp 2000 ft/menit
Fd = 1200+Vp .Fp
1200
Untuk 2000 < Vp 4000 ft/menit
Fd = 78+Vp.Ft
78
Untuk Vp > 4000 ft/min dimana Fw Fd dan Fb Fd
Dimana :
T

= Torsi (lbm)

= Putaran (rpm)

Ft

= Gaya tangensial (lb)

Fn

= Gaya normal (lb)

Fd

= Gaya dinamis (lb)

Fr

= Gaya radial (lb)

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

11

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
g. Lebar Gigi (b)
Rumus dari buku deutschman hal 584
b = Fd

(9)

d1.Q K

Q= 2.d2
d1+d2
Dimana :
b

= Lebar gigi (in)

Fd

= Gaya dinamis (in)

d1

= diameter pinion

d2

=diameter gear

= Perbandingan roda gigi

= Faktor pembebanan

h. Syarat Keamanan Roda Gigi


9 b 13
p

i. Evaluasi Kekuatan Gigi (Persamaan AGMA)


Sad = Sat.Kl

( 10 )

Kt.Kr

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

12

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
t = Ft.Ko.P.Ks.Km

; Sad >t (syarat aman )

( 11 )

Kv.b.j
Dimana :
Sat

= Tegangan ijin Material

Kl

= Faktor umur

Kt

= Faktor temperature

Kr

= Faktor keamanan

= Tegangan bending pada kaki gigi

Ko

= Faktor koreksi beban lebih

Km

= Koreksi distribusi beban

Kv

= Faktor dinamis

= Faktor bentuk geometris

j. Menentukan Gaya bending Pada Pinion dan Gear (Fb)


Rumus dari buku deutschman hal 551
Fb So.b.

Y
P

( 12 )

Dimana :
Fb

= Gaya bending

So

= Kekuatan permukaan gigi

= Faktor bentuk Lewis

= diameter pitch

= lebar gigi

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

13

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
k. Menentukan Panjang Garis Kontak Gigi
r

d
2

2
2
2
AB r4 a4 r4 cos2 r4 sin r2 a2 r2 cos2 r2 sin ( 13 )

l. Menentukan Perbandingan Kontak (kontak ratio)

Sad

AB
. cos

( 14 )

Dimana :
AB

= Panjang garis kontak

CR

= Kontak ratio

M. Standart Ukuran Roda Gigi


Tabel 2.1. Standart Ukuran Roda Gigi
Nama

14

1
2

20

20 dipotong

25

Addendum (A)

1
P

1
P

0,8
P

1
P

Dedendum (b)

1,157
P

1,25
P

1
P

1,25
P

Tinggi gigi

2,157
P

2,25
P

1,8
P

2
P

Tinggi kontak (d)

2
P

2
P

1,6
P

2
P

Celah

0,157 b a
/
P c d

0,25
P

0, 2
P

0,25
P

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

14

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

Gambar 2.8.

Bagian-bagian pada Roda Gigi

2.2. Poros
Poros adalah suatu bagian stationer yang berputar, biasanya
berpenampang bulat, dimana terpasang elemen - elemen seperti roda gigi,
roda gila dan elemen pamindah daya lainnya. Poros dapat menerima beban
beban lentur, tarik, tekan atau putaran yang bekerja sendiri sendiri atau

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

15

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
berupa gabungan satu dengan yang lainnya. Definisi yang pasti dari poros
adalah sesuai dengan penggunaan dan tujuan penggunaan.
Dibawah ini terdapat beberapa definisi dari poros :
a. Shaf adalah poros yang ikut berputar untuk memindahkan daya dari
mesin ke mekanisme yang digunakan.

Gambar 2.9.

shaf

b. Axle adalah poros yang tetap dan mekanismenya yang berputar pada
poros tersebut, juga berfungsi sebagai pendukung.

Gambar 2.10. Axle


c. Spindle adalah poros yang terpendek terdapat pada mesin perkakas dan
mampu atau sangat aman terhadap momen bending.

Gambar 2.11. Spindle


FTI / TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

16

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
d. Line Shaft adalah poros yang langsung berhubungan dengan mekanisme
yang digerakkan dan berfungsi memindahkan daya dari motor
penggerak ke mekanisme tersebut.

Gambar 2.12. Line Shaft


e. Jack Shaft adalah poros yang pendek, biasanya dipakai untuk dongkrak
JACK mobil.

Gambar 2.13. Jack Shaft


f. Flexible adalah poros yang juga berfungsi memindahkan daya dari dua
mekanisme, dimana peerputaran poros membentuk sudut dengan poros
yang lainnya, daya yang dipindahkan rendah.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

17

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

Gambar 2.14. Flaxible


Poros pada umumnya dibuat dari baja yang telah diheattreatment.
Poros yang dipakai untuk meneruskan daya dan putaran tinggi umumnya
dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap
keausan.
Poros dapat dibedakan menjadi 2 macam :
a.

Poros Lurus
Adalah

sebatang logam

yang

berpenampang lingkaran

berfungsi memindahkan putaran atau mendukung beban-beban yang


didukung pada poros ini adalah beban puntir dan bending.
b.

Poros Bintang
Adalah sebatang logam yang berpenampang lingakaran dan
terdapat sirip yang menyerupai bintang. Poros dihubungkan dengan
roda gigi tanpa menggunakan pasak.
Persamaan yang digunakan pada poros bintang :
a) Tegangan geser maksimum ( max )
max =

0,5 x Syp
Psi
N

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

18

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Dimana:
max

= tegangan geser maksimum ( Psi )

= faktor keamanan

Syp

= yield posisi dari material

b) Diameter poros
d=

16 x MB 2 T 2
Syp
x 0,5 x
N

Dimana:
d

= diameter poros (inch)

MB = momen bending yang diterima poros (lb. in)


T

= momen torsi myang diterima poros

Poros pada umumnya dibuat dari baja yang telah di


heatreatment.
dan putaran tinggi

Poros yang dipakai pada untuk meneruskan daya


umumnya dibuat dari baja paduan dengan

pengerjaan kulit yang sangat

tahan terhadap keausan.

2.3. Pasak ( Keys )


Pasak digunakan untuk menyambung poros dan roda gigi, roda
pulley, sprocket, cams, lever, impeller dan sebagainya.
Karena distribusi tegangan secara actual untuk sambungan pasak
ini tidak dapat diketahui secara lengkap maka dalam perhitungan tegangan
disarankan menggunakan faktor keamanan sebagai berikut :
1. Untuk beban torsi yang konstan ( torque stedy ).

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

>> N = 1.5

19

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
2. Untuk beban yang mengalami kejut rendah.

>> N = 2.5

3. Untuk beban kejut besar terutama beban bolak balik

>> N = 4.5

Adapun macam macam pasak yaitu :


1. Pasak datar segi empat ( Standart square key ).

Gambar 2.15. Pasak data segiempat

2. Pasak datar standar ( Standart flat key ).

Gambar 2.16. Pasak datar standar

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

20

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
3. Pasak tirus ( Tepered key ).

Gambar 2.17. Pasak tirus


4. Pasak bidang lingkaran ( Wood ruff key ).

Gambar 2.18. Pasak bidang lingkaran

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

21

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
5. Pasak bintang (Splines ).

Gambar 2.19. Pasak bintang


6. Pasak bintanng lurus ( Straight splines ).

Gambar 2.20. Pasak bintanng lurus


7. Pasak bintang involute ( involute spline ).

Gambar 2.21. Pasak Bintang Involute

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

22

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Adapun berbagai macam pasak, namun yang dibahas adalah
pasak standar ( Standart flat key ). Pemasangan pasak pada poros maupun
roda yang disambungkan dan dibuat alur pasak yang disesuaikan dengan
ukuran pasak.
Keterangan :
F = Gaya yang bekerja.

h = Tinggi pasak.

A = Pasak.

b = Lebar pasak

B = Poros.

l = Panjang pasak.

2.3.1. Rumus Dasar Pasak


Ukuran lebar dan tinggi pasak ada dalam table yang
disesuaikan dengan kebutuhan atau tergantung pada diameter
poros.
a. Panjang pasak sesuai dengan kebutuhan dan dimensinya.
W = Lebar pasak.
H = Tinggi pasak.
L = Panjang pasak.
Ss = Tegangan geser.
Gaya (F)
F

2T
D
dimana T F
D
2

( 15 )

Tegangan geser (s)


Ss

F
dimana A L.W
A

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

( 16)

23

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Tegangan kompresi (c)
T

Ss.W .L.D
2

( 17 )

Pada perhitungan ini dipergunakan faktor keamanan


dengan asumsi sebagai berikut :
1. Untuk beban torsi yang konstan ( torque stedy ).
>> N = 1.5
2. Untuk beban yang mengalami kejut rendah.
>> N = 2.5
3. Untuk beban kejut besar terutama beban bolak balik.
>> N = 4.5
b. Tegangan geser yang diijinkan.
Ssyp 0.58 Syp

N
N

( 18 )

c. Tegangan kompresi yang diijinkan.


Sc

4.T
L.W .D

( 19 )

d. Syarat yang harus dipenuhi supaya pasak aman.


Sc

4.T
Ssyp

L.W .D
N

( 20 )

e. Tinjauan terhadap kompresi.


L

4.T
Sc.W .D

( 21 )

f. Syarat yang harus dipenuhi supaya pasak aman ( geser ).


Ss

2.T
Ssyp

L.W .D
N

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

( 22 )

24

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
g. Tinjauan terhadap geser.
L

2.T
Ss.W .D

( 23 )

2.4. Bantalan ( Bearing )


Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban
sehingga putaran atau gerakan bolak baliknya dapat berlangsung secara
halus, aman dan umur pakai panjang. Agar elemen mesin dapat bekerja
dengan baik maka bantalan harus dipasang cukup kokoh.

2.4.1. Klasifikasi Bantalan


1. Berdasarkan gerakan terhadap poros
Bantalan luncur
Pada bantalan ini terjadi gerakan luncur antara
poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh
permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas.

Gambar 2.22. Bantalan Luncur

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

25

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Bantalan gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara
bagian yang berputar dengan bagian yang diam melalui
elemen gelinding.

Gambar 2.23. Bantalan gelinding dengan bola


2. Berdasarkan arah beban terhadap poros

Bantalan radial
Setiap arah beban yang ditumpu oleh bantalan ini
tegak lurus terhadap sumbu poros.

Bantalan aksial
Setiap arah beban yang ditumpu oleh bantalan itu
sejajar dengan sumbu poros.
Bantalan gelinding halus
Bantalan ini dapat menumpu beban yang sejajar dan
tegak lurus terhadp poros.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

26

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
2.4.2. Macam macam bantalan luncur
1. Bantalan radial berbentuk silinder, silinder elip
2. Bantalan aksial yang berbentuk engsel
3. Bantalan khusus yang berbentuk bola

Gambar 2.24. Bantalan Luncur Radial

Gambar 2.25. Bantalan Luncur Radial dan Aksial

2.4.3. Rumus Dasar Bantalan


Rumus yang digunakan pada saat perencanaan bantalan yaitu :
Umur bantalan (L10h)
Rumus dari buku deutschman hal 485
b

6
C 10
L10 h x
P 60.n

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

( 23 )

27

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Beban equivalen (P)
P = Fs ( X.V.Fr.y.Fa )

( 24 )

dimana :
b

= Konstanta
= 3.0 ( untuk ball bearing )
= 10/3 ( untuk roll bearing )

= Faktor putaran
= 1 ( untuk ring dalam berputar )
= 1.2 ( untuk ring luar berputar )

L10h

= Umur bantalan (jam )

= Beban dinamis ( lb )

= Beban ekuivalen ( lb )

Fs

= Konstanta beban ( beban shock/lanjut )

Fr

= Beban radial ( lb )

Fa

= Beban aksial ( lb )

= Konstanta radial

= Konstanta aksial

= Putaran ( rpm )

2.5. Pelumasan
Dalam sistem transmisi pada mesin mesin yang bergerak,
diperlukan suatu sistem pelumasan guna mengurangi hubungan kontak dari

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

28

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
dua bagian yang bergerak. Apabila tidak ada pelumasan maka akan
mempercepat terjadinya kerusakan pada komponen mesin tersebut.

2.5.1. Klasifikasi Pelumasan


Sistem

pelumasan

dalam

dunia

permesinan

dapat

dikellompokkan menjadi dua jenis yaitu :


1. Pelumasan menurut bentuknya
Pelumasan padat
Pelumasan semi padat
Pelumasan cair
2. Pelumasan menurut caranya
Pelumasan tangan : Dipakai untuk beban yang ringan dan
kerja yang tidak kontinyu.
Pelumasan tetes : Minyak diteteskan dengan jumlah yang
teratur melalui sebuah katup jarum.
Pelumasan sumbu : Pelumasan dengan menggunakan
sumbu untuk menghisap minyak.
Pelumasan

percik

Minyak

dari

bak

penampung

dipercikkan dan biasanya digunakan dalam pelumasan


torak, silinder motor yang mempunyai putaran tinggi.
Pelumasan cincin : Pelumasan ini dengan menggunakan
cincin yang digantung pada poros sehingga ikut berputar
bersama poros dan mengangkat minyak dari bawah.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

29

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Pelumasan pompa : Disini pompa digunakan untuk
mengalirkan minyak ke bantalan karena sifat minyak yang
kental.
Pelimasan gravitasi : Dari sebuah tangki di atas bantalan
minyak dialirkan oleh gaya beratnya sendiri.

2.5.2. Tujuan dan Fungsi Pelumasan


1. Mengurangi daya energi pada bagian bagian mesin yang
saling bergesekan.
2. Untuk memelihara ukuran sebenarnya ( menahan keausan ) dari
bagian mesin yang bergerak.
3. Membuang kotoran kotoran yang diakkibatkan oleh
pergesekan antara koponen yang bergerak

2.5.3. Rumus Dasar Pelumasan


a. Perencanaan viskositas absolute dari pelumas
180

Z t 0.22 S

( 25 )

t = - 0.0035 ( T 60 )
Dimana :
Z

= Absolute viscositas ( cp )

= Spesific gravity pada temperature test ( t )

= Saybelt universal second = 120

Kp

= 1.45 x 10-7 Reynold

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

30

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Sehingga dari grafik didapat harga SAE dengan persamaan :

S1

r. f .n
c. p

( 26 )

Dimana :
S1

= Angka karakteristik bantalan

= Viskositas minyak pelumas

= Radial cleareance ( in )

= Beban yang diterima bantalan ( psi )

Gambar 2.26. Dimensi Pelumasan Bantalan


b. Tebal minimum minyak pelumas dari grafik

ho
0.19
c

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

( 27 )

31

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
c. Koefisien gesek ( f ) dari grafik
rf . f
15
c

( 28 )

d. Daya yang dihitung


Fhp

Tf .n
63000

( 29 )

e. Kapasitas minyak pelumas ( Q ) dari grafik

Q
rf .c.n.l

( 30 )

f. Kapasitas minyak pelumas yang keluar dari bantalan


setiap saat ( Qs ) dari grafik

Q.S
0.88
Q

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

( 31 )

32

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
g. Grafik

Gambar 2.27. Viscosity-temperature chart for determining viscosity of typical


SAE numbered oils at various temperatures.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

33

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

BAB III
MEKANISME SISTEM TRANSMISI
3.1 Input Data
Data data yang diketahui :
- Daya putaran motor (N input)

= 30

HP

- Putaran input (N input)

= 2400 rpm

- Putaran output (N1)

= 600 rpm

- Putaran output (N2)

= 1500 rpm

- Putaran output (N3)

= 2400 rpm

- Putaran output (Nreves)

= 1000 rpm

Asumsi
- C (JARAK POROS)

5 in

- Sudut tekan ( )

= 25

- Diameterial pitch

= 6 inchi

3.1.1. Pertimbangan Menggunakan Roda Gigi


Dalam perencanaan ini menggunakan roda gigi lurus karena
beberapa pertimbangan, yaitu :
Dilihat dari poros, karena porosnya sejajar maka roda gigi yang
paling sesuai adalah menggunakan roda gigi lurus.
Karena daya dan putaran rtelatif rendah maka lebih cocok
menggunakan roda gigi lurus.

3.1.2. Pertimbangan Dalam Menggunakan Poros


Untuk menentukan diameter poros tergantung pada perhitungan
yang akan dilakukan, tetapi untuk menentukan bahan dari poros digunakan
pertimbangan sebagai berikut :

Poros sebaiknya menggunakan bahan Alloy Stell

Bahan poros sebaiknya dilakukan proses Hardening dan


dilakukan pemanasan awal dan Annealling sebelum digunakan

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

34

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

Poros yang akan digunakan sebaiknya harus mampu menahan


beban putar yang memadai

3.2. Sket Gear Box


3.2.1. gambar sket gear box

input

output

gambar 3.1 sket gear box

Keterangan Gambar :
SIMBOL
1,3,5,7

ARTI
Pinion

KETERANGAN
Roda gigi yang lebih kecil pada dua roda gigi yang
bersinggungan, disebut juga roda gigi penggerak.

2,4,6,8

Gear

Roda gigi yang didesain lebih besar dari pada pinion


yang berfungsi sebagai roda gigi yang digerakkan.

Revers

Roda gigi tambahan yang digunakan untuk


membalikkan arah putaran pada poros (b)

a,b,c

Poros

Bagian dari mesin yang berfungsi untuk meneruskan


tenaga dari mesin

Arah
Dan

Arah pergerakan roda gigi danh poros

putaran
Bantalan

Bagian mesin yang digunakan untuk menumpu poros


sehingga putaran mesin bisa berlangsung secara
halus.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

35

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
3.3. gambar sket gear box disetiap tingkatan kecepatan

3.3.1. tingkat kecepatan 1 (n) = 600 rpm

Gambar 3.2 tingkat kecepatan 1


Pada tingkat kecepatan 1 (n1) roda gigi 1 dan 2 saling berhubungan
sehingga terjadi tingkat kecepatan 1 (n1) = 600 rpm

3.3.2. tingkat kecepatan 2 (n) = 1500 rpm

Gambar 3.3 tingkat kecepatan 2

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

36

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Pada tingkat kecepatan 1 (n2) roda gigi 3 dan 4 saling berhubungan
sehingga terjadi tingkat kecepatan 2 (n2) = 1500 rpm

3.3.3. tingkat kecepatan 3 (n3) = 2400 rpm

Gambar 3.4 tingkat kecepatan 3


Pada tingkat kecepatan 1 (n3) roda gigi 5 dan 6 saling berhubungan
sehingga terjadi tingkat kecepatan 3 (n3) = 2400 rpm

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

37

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
3.3.4. tingkat kecepatan revers (nr) = 1000 rpm

Gambar 3.5 tingkat kecepatan revers (nr)


Pada tingkat kecepatan revers (nr) roda gigi 7,8 dan 9 saling berhubungan ,
karena adanya roda gigi rivers maka putarannya searah dengan putaran
pinion. sehingga terjadi tingkat kecepatan revers (nr) = 1000 rpm

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

38

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

BAB IV
PEMBAHASAN SISTEM TRANSMISI
Diketahui data-data sebagai berikut :
- Daya putaran motor (N input)

= 30

HP

- Putaran input (N input)

= 2400 rpm

- Putaran output (N1)

= 600 rpm

- Putaran output (N2)

= 1500 rpm

- Putaran output (N3)

= 2400 rpm

- Putaran output (Nreves)

= 1000 rpm

Asumsi
- C (JARAK POROS)

5 in

- Sudut tekan ( )

= 25

- Diameterial pitch

= 6 inchi

4.1.1 Perhitungan roda gigi 1 dan 2

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

39

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Data-data sebagai berikut :
Daya Motor

: 30 Hp

Putaran Input

: 2400 Rpm

Putran Output

: 600 Rpm

Asumsi

Sudut kontak

: 25o

Jarak Poro

: 5

Diameter Pitch

: 6

a. Perbandingan Kecepatan

d
N 1 2400 d1
=4 1

d2
N2
600
d2

rV

d2

= 4 x d1

d1 d 2
2

5"

d1 4 d1
5 d1

2
2

10" = 5 d1 d1 = 2"
d2

= 10" x 2 = 8"

b. Jumlah roda gigi


Nt1

= P . d1
= 6 . 2 = 12 buah

Nt2

= 6 . 8 = 48 buah

c. Addendum, dedendum, tinggi gigi, celah


Clearen

0,25 0,25
= 0,042"

P
6

Working Depth

2 2
= 0,33"
P 6

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

40

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

Tinggi gigi

2,25 2,25
= 0,375"
.
P
6

Diameter adendum
d1 = d1 + 2 x

1
= 2 +2 x 0,17 = 2.34"
P

d2 = d2 + 2 x

1
= 8 + 2 x 0,17 = 8.34"
P

Diameter dedendum
d1 = d1 2 x

125
= 2 2 x 0.21 = 1.58"
P

d2 = d2 2 x

125
= 8 2 x 0.21 = 7.58"
P

d. Kecepatan Pitch Line


VP1 =
=
VP2 =
=

. d1 N input
12
3,14 . 2 . 2400
= 1256 Ft/min
12

. d 2 N input
12
3,14 .8 . 2400
= 5024 Ft/min
12

e. Torsi yang terjadi


T = 63000

Ndaya
n

T1 = 63.000

30
2400

= 787,5 lbin

T2 = 63000

30
600

=3150 lbin

f. Gaya yang terjadi


- Gaya tangensial

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

41

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

Ft1

Ft2

N . 33.000
VP

30 x 33000
=788,21 lbin
1256

N . 33.000
VP

30 x 33000
=197.05 lbin (arahnya berlawanan)
5024

- Gaya normal
Fn1 =

Ft1
788,21
=
= 869,69 lb
Cos
Cos 25

Fn2 =

Ft 2
197,05
=
= 217.42 lb (arahnya berlawanan)
Cos
Cos 25

- Gaya radial
Fr1

= Fn1 . sin = 869.69 x sin 25 = 367,54 lb

Fr2

= Fn1 . sin = 217.42 x sin 25 = 91,88 lb (arahnya berlawanan)

- Gaya Dinamis
Untuk 0< Vp <2000
Fd =
=

600 Vp
. Ft1
600

600 1256
. 788.21 = 2438.19 lb
600

g. Menentukan Lebar gigi


b =

Fd
2438.19
=
= 1.68 in
dp . Q . K
2 . 1,6 . 453

dimana :
Q =

2 xd 2
2.8

= 1,6
d1 d 2
2 8

K = 453 (stell BHN 400) tabel 10.11


- cek lebar gigi

9
13
b
p
p

1.5 < 1.68 < 2.16 (Aman)


FTI / TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

42

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
h. Beban Ijin Bending ( Fb )
Fb =

SoxbxY
p

Dari tabel 10.2 didapat :


Y1 = 0.277 (untuk Nt1 = 12 gigi)
Y2 = 0.473 (untuk Nt1 = 48 gigi)
- bahan stell SAE 1045 mempunyai So = 32.000 psi (Tabel 10.3)
Fb1 =

32.000 x1.68 x 0.277


= 2481.92 psi
6

- bahan stell SAE 1040 mempunyai So = 25.000 psi (Tabel 10.3)


Fb2 =

25000 x1.68 x 0.277


= 3311 psi
6

i. Tegangan ijin maksimum


Sad =

Ft x Ko x P x Kj x Km
Sat . Kl
< Tt
Kt . Kr
Kv x bx j

Dimana :
Ko = 1 (tabel 10-4)
Ks = 1 (spur gear)
Km = 1,3 (tabel 10-5)
J = 0.340 (untuk pinion)
Kv = 1
Kl = 1
Kt = 1 (temperatur pelumasan kurang dari 250 *F)
Kr = 1,33
Sat = 40000 (BHN 300) tabel 10-7

40.000 . 1
788,21. 1 . 6 . 1 . 1,3
>
1 . 1,68 . 0,335
1 . 1,33
30075,2 psi < 10924,01 psi (maka perencanaan roda gigi aman)

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

43

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
4.1.2 Perhitungan roda gigi 3 dan 4

Data-data sebagai berikut :


Daya Motor

: 30 Hp

Putaran Input

: 2400 Rpm

Putran Output

: 1500 Rpm

Asumsi

Sudut kontak

: 25o

Jarak Poro

: 5

Diameter Pitch

: 6

a. Perbandingan Kecepatan

N4
1500 d 3

N3
2400 d 4

rV

d4

= 1.6 x d3

d3 d4
2

5"

d 3 1 .6 d 3 2 .6 d 3

2
2

= 1.6

d3
d4

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

44

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
10" =2.6 d1 d3 = 3.84"
D4

= 10" - 3.84 = 6.16"

b. Jumlah roda gigi


Nt3

= P . d1
= 6 . 3.84 = 23 buah

Nt4

= 6 . 6.16 = 37 buah

c. Addendum, dedendum, tinggi gigi, celah


Clearen

0,25 0,25
= 0,042"

P
6

Working Depth

2 2
= 0,33"
P 6

Tinggi gigi

2,25 2,25
= 0,375"
.
P
6

Diameter adendum
d3 = d3 + 2 x

1
= 3.84 +2 x 0,17 = 4.18"
P

d4 = d4 + 2 x

1
= 6.16 + 2 x 0,17 =6.5"
P

Diameter dedendum
d3 = d3 2 x

125
= 3.84 2 x 0.21 = 3.44"
P

d4 = d4 2 x

125
= 6.16 2 x 0.21 = 5,76"
P

d. Kecepatan Pitch Line


VP3 =
=
VP4 =
=

. d 3 N input
12
3,14 . 3.84 . 2400
= 2411.52 Ft/min
12

. d 4 N input
12
3,14 . 6.16 . 2400
= 3868,48 Ft/min
12

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

45

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
e. Torsi yang terjadi
T = 63000

Ndaya
n

T3 = 63.000

30
2400

= 787,5 lbin

T4 = 63000

30
1500

=1260 lbin

f. Gaya yang terjadi


- Gaya tangensial
Ft3

Ft4

N . 33.000
VP

30 x 33000
=410.52 lbin
2411.52

N . 33.000
VP

30 x 33000
=255.91 lbin (arahnya berlawanan)
3868.48

- Gaya normal
Fn3 =

Ft 3
410.52
=
= 450.95 lb
Cos
Cos 25

Fn4 =

Ft 4
255.91
=
= 282.36 lb (arahnya berlawanan)
Cos
Cos 25

- Gaya radial
Fr3

= Fn3 . sin = 450.95 x sin 25 = 191.42 lb

Fr4

= Fn4 . sin = 282.36 x sin 25 = 119.33 lb (arahnya berlawanan)

- Gaya Dinamis
Untuk 0< Vp <2000
Fd =
=

600 Vp
. Ft1
600

600 2411,52
. 410,52 = 2060,48 lb
600

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

46

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
g. Menentukan Lebar gigi
b =

Fd
2060,48
=
= 1.80 in
dp . Q . K
3,84.1,23.242

dimana :
Q =

2 xd 4
2 . 6,16

= 1,23
d3 d4
3,84 6,16

K = 242 (stell BHN 300) tabel 10.11


- cek lebar gigi

9
13
b
p
p

1.5 < 1.80 < 2.16 (Aman)


h. Beban Ijin Bending ( Fb )
Fb =

SoxbxY
p

Dari tabel 10.2 didapat :


Y3 = 0.39 (untuk Nt3 = 23 gigi)
Y4 = 0.449 (untuk Nt4 = 37 gigi)
- bahan stell SAE 1040 mempunyai So = 25.000 psi (Tabel 10.3)
Fb1 =

25000.1,8.0,39
= 2925 psi
6

Fb2 =

25000 .1,8.0,449
= 3367,5 psi
6

i. Tegangan ijin maksimum


Sad =

Ft x Ko x P x Kj x Km
Sat . Kl
< Tt
Kt . Kr
Kv x bx j

Dimana :
Ko = 1 (tabel 10-4)
Ks = 1 (spur gear)
Km = 1,3 (tabel 10-5)
J = 0.340 (untuk pinion)
Kv = 1
Kl = 1

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

47

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Kt = 1 (temperatur pelumasan kurang dari 250 *F)
Kr = 1,33
Sat = 19000 (BHN 140) tabel 10-7

19.000 . 1
410,52 . 1 . 6 . 1 . 1,3
>
1 . 1,33
1 . 1,8 . 0,335
14285,71 psi < 5314,08 psi (maka perencanaan roda gigi aman)

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

48

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
4.1.3 Perhitungan roda gigi 5 dan 6

Data-data sebagai berikut :


Daya Motor

: 30 Hp

Putaran Input

: 2400 Rpm

Putran Output

: 2400 Rpm

Asumsi

Sudut kontak

: 25o

Jarak Poro

: 5

Diameter Pitch

: 6

a. Perbandingan Kecepatan
N6
d
2400

5
N5
2400 d 6

rV

d5

= d6

d5 d6
2

5"

d5 d5
2d 5

2
2

=1

d5
d6

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

49

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
10" = 2 d5 d5 = 5"
d6

= 10" - 5 = 5"

b. Jumlah roda gigi


Nt5

= P . d5
= 6 . 5 = 30 buah

Nt6

= 6 . 5 = 30 buah

c. Addendum, dedendum, tinggi gigi, celah


Clearen

0,25 0,25
= 0,042"

P
6

Working Depth

2 2
= 0,33"
P 6

Tinggi gigi

2,25 2,25
= 0,375"
.
P
6

Diameter adendum
d5 = d5 + 2 x

1
= 5 +2 x 0,17 = 5.34"
P

d6 = d6 + 2 x

1
= 5 + 2 x 0,17 = 5.34"
P

Diameter dedendum
d5 = d5 2 x

125
= 5 2 x 0.21 = 4.58"
P

d6 = d6 2 x

125
= 5 2 x 0.21 = 4.58"
P

d. Kecepatan Pitch Line


VP5 =
=
VP6 =
=

. d 5 N input
12
3,14 . 5 . 2400
= 3140 Ft/min
12

. d 6 N input
12
3,14 . 5 . 2400
= 3140 Ft/min
12

e. Torsi yang terjadi


FTI / TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

50

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

T = 63000

Ndaya
n

T5 = 63.000

30
2400

T6 = 63000

30
2400

= 787,5 lbin
=787,5 lbin

f. Gaya yang terjadi


- Gaya tangensial
Ft5

=
Ft6=

N . 33.000
VP
30 x 33000
=315,26 lbin
3140

N . 33.000
VP

30 x 33000
=315,26 lbin (arahnya berlawanan)
3140

- Gaya normal
Fn5 =

Ft1
315,26
=
= 347,85 lb
Cos
Cos 25

Fn6 =

Ft 2
315,26
=
= 347,85 lb (arahnya berlawanan)
Cos
Cos 25

- Gaya radial
Fr5

= Fn5 . sin = 347,85 x sin 25 = 147 lb

Fr6

= Fn6 . sin = 347,85 x sin 25 = 147 lb (arahnya berlawanan)

- Gaya Dinamis
Rumus dari buku deutschman, hal :582, (10-39)
Untuk 2000< Vp <4000
Fd =
=

1200 Vp
. Ft1
1200

1200 3140
. 315,26 = 1140,19 lb
1200

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

51

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
g. Menentukan Lebar gigi
b =

Fd
1140,19
=
= 1.79 in
dp . Q . K
5 . 1. 127

dimana :
K = 127 (stell BHN 225) tabel 10.11
- cek lebar gigi

9
13
b
p
p

1.5 < 1.79 < 2.16 (Aman)


h. Beban Ijin Bending ( Fb )
Fb =

SoxbxY
p

Dari tabel 10.2 didapat :


Y5 = 0.425 (untuk Nt5 = 30 gigi)
Y6 = 0.425 (untuk Nt6 = 30 gigi)
- bahan stell SAE 2320 mempunyai So = 25.000 psi (Tabel 10.3)
Fb5 =

25.000 x1,79 x0.426


= 3169,79 psi
6

Fb6 =

25.000 x1.49 x0,426


= 3169,79 psi
6

i. Tegangan ijin maksimum


Sad =

Ft x Ko x P x Kj x Km
Sat . Kl
< Tt
Kt . Kr
Kv x bx j

Dimana :
Ko = 1 (tabel 10-4)
Ks = 1 (spur gear)
Km = 1,3 (tabel 10-5)
J = 0.340 (untuk pinion)
Kv = 1
Kl = 1
Kt = 1 (temperatur pelumasan kurang dari 250 *F)
Kr = 1,33

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

52

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Sat = 11000 (BHN 140) tabel 10-7

19.000 . 1
315,26 . 1 . 6 . 1 . 1,3
>
1 . 1,33
1 . 1,79 . 0,335
8270.67 psi < 4100.77 psi (maka perencanaan roda gigi aman)

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

53

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
4.1.4 Perhitungan roda gigi 7 , 8 dan 9

Data-data sebagai berikut :


Daya Motor

: 30 Hp

Putaran Input

: 2400 Rpm

Putran Output

: 1000 Rpm

Asumsi

Sudut kontak

: 25o

Jarak Poro

: 5

Diameter Pitch

: 6

a. Perbandingan Kecepatan
rV

Nout
Nin

d7
d8

1000 d 7

2400 d 8

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

54

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
d8 = 2,4 d7
Jarak poros c=3, untuk roda gigi 7 dan 8
c = 3, maka C =

3" =

d7 d8
2
d 7 2,4 d 7
2

6" = d7 + 2,4d7
d7 = 1,76"
d8 = 6" d7
= 6" 1,76
= 4,24
Jarak poros c=3, untuk roda gigi 8 dan 9
c = 4, maka C =

4" =

d8 d9
2
4,24" d 9
2

8" = 4,24 + d9
d9 = 3,76"
Jadi :
d7 = 1,76
d8 = 4,24
d11 = 3,57

b. Jumlah roda gigi


Nt7

= P . d7

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

55

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
= 6 . 1,76
= 11 buah
Nt8

= P . d8
= 6 . 4,24
= 25 buah

Nt9

= P . d9
= 6 . 3,76
= 23 buah

c. Clearen, Working Depth, Tinggi Gigi


Clearen

0,25
P

= 0,042"
Working Depth

2
P

= 0,33"
Tinggi gigi

2,25
P

= 0,375"
Diameter Adendum
d7 = d7 + 2 .

1
P

= 1,76+2 . 0,17
= 2,1"

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

56

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

d8 = d8 + 2 .

1
P

= 4,24 + 2 . 0,17
= 4,58"
d9 = d9 + 2 .

1
P

= 3,76 + 2 . 0,17
= 4,1"

Diameter Dedendum
d7 = d7 2 .

1,25
P

= 1,76 2 . 0.21
= 1,34"
d8 = d8 2 .

1,25
P

= 4,24 2 . 0.21
= 3,82"
d9 = d9 2 .

1,25
P

= 3,76 2 . 0.21
= 3,34"

d. Kecepatan Pitch Line


Vp7 =

. d 7 N input
12

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

57

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

3,14 .1,76 . 2400


12

= 1105,28 Ft/min
Vp8 =

. d 8 . N input
12
3,14 . 4,24 . 2400
12

= 2662,78 Ft/min
Vp9 =

. d 9 . N input
12
3,14 . 3,76 . 2400
12

= 2361,28 Ft/min

e.
T

Torsi yang terjadi


= 63000.N daya
n

T7

= 63.000

30
2400

= 787,5 lbin
T8 = 63000

30
1800

= 1050 lbin
T9 = 63000

30
600

= 3150 lbin

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

58

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
f. Gaya yang terjadi
- Gaya tangensial
Ft7

N . 33.000
VP

30 x 33000
1105,28

= 895,7 lb
Ft8

30x 33000
2662 ,78

= 271,79 lb (arahnya berlawanan)


Ft9=

N . 33.000
VP
=

30 x 33000
2361,28

= 419,28 lb
- Gaya normal
Fn7 =

Ft 7
Cos
895,7
Cos 25

= 988,29 lb
Fn8 =

Ft 8
Cos
371,79
Cos 25

= 410,22 lb (arahnya berlawanan)


FTI / TEKNIK MESIN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

59

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

Fn9 =

Ft 9
Cos
419,26
Cos 25

= 462,6 lb

- Gaya radial
Fr7

= Fn7 . sin
= 988,29 . sin 25
= 417,66 lb

Fr8

= Fn8 . sin
= 410,22 . sin 25
= 179,36 lb (arahnya berlawanan)

Fr9

= Fn9 . sin
= 462,6 . sin 25
= 195,5 lb

- Gaya Dinamis
Untuk 0 < Vp < 2000
Fd

600 Vp
. Ft7
600

600 1105,28
. 895,7
600

= 2545,69 lb

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

60

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
g. Menentukan Lebar gigi
b =

Fd
dp . Q . K
2545,69
1,76 . 1,51 . 453

= 2,11

dimana :
Q =

2 xd 8
d7 d8
2 .4,24
1,76 4,24

= 1,51
K = 453 ( stell BHN 400 ) tabel 10.11
- cek lebar gigi

9
13
b
p
p

1,5 < 2,11 < 2,16 (Aman)

h. Beban Ijin Bending ( Fb )


Fb =

SoxbxY
p

Dari tabel 10.2 didapat :


Y7

= 0.259 ( untuk Nt9 = 11 gigi )

Y8

= 0.402 ( untuk Nt10 = 25 gigi )

Y9

= 0.39 ( untuk Nt11 = 23 gigi )

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

61

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
- bahan stell SAE 2320 mempunyai So = 50.000 psi (Tabel 10.3)
Fb7 =

50.000 x 2,11x0.259
6

= 4554,08 psi
- bahan stell SAE 2320 mempunyai So = 50.000 psi (Tabel 10.3)
Fb8 =

25.000 x 2,11x0.402
6

= 3534,25 psi
Fb9 =

25.000 x 2,11x0.39
6

= 3428,75 psi
i. Tegangan ijin maksimum
Sad =

Ft x Ko x P x Kj x Km
Sat . Kl
< Tt =
Kt . Kr
Kv x bx j

Dimana :
Ko

= 1 (tabel 10-4)

Ks

= 1 (spur gear)

Km = 1,3 (tabel 10-5)


J

= 0.335 (untuk pinion)

Kv

=1

Kl

=1

Kt

= 1 (temperatur pelumasan kurang dari 250 *F)

Kr

= 1,33 ( normal design )

Sat

= 19000 (BHN 140) tabel 10-7

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

62

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

19.000 . 1
895,7. 1 . 6 . 1 . 1,3
>
1 . 1,33
1 . 2,11 . 0,335
14285,71 psi > 9552.88 psi
(maka perencanaan roda gigi aman)

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

63

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
4.2. Perencanaan Poros
4.2.1.Perencanaan Poros I
Data yang diketahui:
Daya input

(Nin)

= 30 hp

Putaran input (nin)

= 2400 rpm

Sudut kontak ()

= 25o

Gaya yang terjadi


Ft1 = 788,21 lb

Fr1 = 367,54 lb

Fn1 = 869,69 lb

Ft3 = 410,52 lb

Fr3 = 191,42 lb

Fn3 = 452,95 lb

Ft5 = 315,26 lb

Fr5 = 147,00 lb

Fn5 = 347,85 lb

Ft7 = 895,70 lb

Fr7 = 417,66 lb

Fn7 = 988,29 lb

a.

Perencanaan Poros I kondisi 1


RBH
C
RAH

RA

Fr1
RAV

RB

B
RBV

Fn1
11.5 in
Ft1

1.5 in

Data-data yang diketahui :

Ft1

= 788,21 lb

Fr1

= 367,54 lb

Fn1

= 869,69 lb

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

64

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

Analisa Momen Banding


Fn1
A

C
1.5 in

RA

B
11.5 in

RB

Reaksi di A dan B
MA = 0
Fn1 1.5 RB 13 = 0
RB

Fn1 1,5 869,69 x1,5

100,34 lb
13
13

MB = 0
RA Fn1 + RB = 0
RA

= Fn1 RB

RA

= 869,69 100,34
= 769,34 lb

Momen bending yang terjadi pada poros I kondisi 1


MC

= RA . 1,5
= 769,34 1,5
= 1154,01 lbin

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

65

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

1154 lbin
Gambar 4.1.

b.

Diagram momen poros I kondisi 1

Perencanaan poros I kondisi 3


RBH
D
RAH

RBV

RB

Fr3

Fn3
8,5 in

RAV

RA

Ft3
4,5 in

Data-data yang diketahui :

Ft3

= 410,52 lb

Fr3

= 191,42 lb

Fn3

= 452,95 lb

Analisa momen bending


Fn3
A
RA

D
4,5 in

8,5 in

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

RB

66

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Reaksi di A dan B
MA = 0
Fn3 4.5 RB 13 = 0
RB

Fn3 1,5 452,95 x 4,5

156,79 lb
13
13

MB = 0
RA Fn3 + RB = 0
RA

= Fn3 RB

RA

= 452,95 156,79
= 296,15 lb

Momen bending yang terjadi pada poros daerah AC


MC

= 296,15 4,5
= 1332,67 lbin

1332,67 lbin
Gambar 4.2.

Diagram momen poros I kondisi 3

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

67

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
c.

Perencanaan poros I kondisi 5


RBH
B
E
RAH

Fr5

RA

RBV

RB
Fn5
Ft5

RAV

4,5 in

8,5 in

Data-data yang diketahui :

Fn5

= 347,85 lb

Analisa momen bending


Fn5
A

RA

8,5 in

B
4,5 in

RB

Reaksi di A dan B
MA = 0
Fn5 8,5 RB 13 = 0
RB

Fn5 6,5 347,85 8,5

227,44 lb
13
13

MB = 0
RA Fn5 + RB = 0

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

68

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
RA

= Fn5 RB

RA

= 347,85 227,44
= 120,40

Momen bending yang terjadi pada poros I kondisi 5


M5

= 120,40 8,5
= 1023,48 lbin

1023,40 lbin
Gambar 4.3.

d.

Diagram momen poros I kondisi 5

Perencanaan poros I kondisi 7


RBH

B
F
Fr7
RAH

RBV

RB
Fn7

Ft7

1,5 in

RA
RAV

11,5 in

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

69

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Data-data yang diketahui :

Fn7

= 988,29 lb

Analisa momen bending


Fn7
A

F
11,5
in

RA

B
1,5 in

RB

Reaksi di A dan B
MA = 0
Fn7 11,5 RB 13 = 0
RB

Fn7 8,5 988,29 11,5

874,25 lb
13
13

MB = 0
RA Fn7 + RB = 0
RA

= Fn7 RB

RA

= 988,29 874,25
= 114,03 lb

Momen bending yang terjadi di poros I roda gigi 7


M7

= 114,03 11,5
= 1311,38 lbin

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

70

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

1311,38 lbin
Gambar 4.4.

4.2.1.1.

Diagram momen poros I kondisi 7

Perencanaan diameter poros I

Momen yang terjadi :


Kondisi 1

: 1154,01 lbin

Kondisi 3

: 1332,67 lbin

Kondisi 5

: 1023,48 lbin

Kondisi 7

: 1311,38 lbin

Dimana :
M max = 1332,67 lbin
T

= 787,5 lbin

Bahan poros yang digunakan adalah AISI 52100 NR

dengan Syp =

139.000 psi (tabel A-2 Apendix 2) dengan angka keamanan Ak = 3.


Rumus dari Deutschman hal 339
max

0,58Syp
16

Ak
D 3

M max 2 T 2

Diameter poros
D

16 Ak
0,58 Syp

Mb max T
2

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

71

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

16 3
0,58 139000

1332,67 2 787,52

D = 0.66

Pengecekan kekuatan poros

Tegangan maximum yang diijinkan dari bahan (Ss) :


Ssyp

0,58 Syp
Ak

0,58 139000
26873,4 psi
3

Tegangan geser yang terjadi pada poros ( max)



x 2
2
2

max

Dimana:

32 x M max
. D3

32 .1332,67
42752,96 psi
3,14 . (0,66)3

16 .T1
. D3
16 . 787,5

14464,6 psi
3,14 . (0.66)3

Maka:
max (
(

x 2
) 2
2

42752,96 2
) (14464,6) 2 25810,43 psi
2

Karena max < Ssyp maka perencanaan diameter poros I aman.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

72

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
4.2.1.2.

Perencanaan Poros Bintang pada Poros I

Data-data yang diketahui :

Diameter poros

D = 0,66
T = 630 lbin

Jumlah Spline

n = 6 ( table 7-9 )

Lebar Spline

W = 0,16

Tinggi Spline

h = 0,032

Diameter poros bintang

Panjang poros

Syp ( AISI 52100 Nr )

d = 0,576

L = 13
= 139.000 Psi

rm = ( D+d)/4
= (0,66+0,576) / 4
= 0,304
Torsi moment persamaan kapasitas torsi of strength
T = 1000.n.rm.h.L
= 1000 . 6. 0,304. 0,032 . 13
= 758,8 lb.in
Pengecekan kekuatan poros bintang
Dimana : Fs

= 2t / nD
= 2. 630/ 6.0.64
= 328,125 lb

Ditinjau dari tegangan geser


s

=F/A

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

73

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
= F / W.L
= 328,125 / 0,16.13
= 157,8 Psi
Ditinjau dari tegangan tekan
c

=F/A
= F / 0,5 H.L
= 328,125 / 0,5. 0,032. 13
= 1577,5 Psi

Ditinjau dari yield point strength of the material in shear


Sssyp = 0,58 Syp / Ak
= 0,58 . 139000 / 3
= 26873,3 Psi
Karena s dan c < Ssyp maka perencanaan roda gigi aman.

4.2.2. Perencanaan poros II


Data yang diketahui:
Daya input

(Nin)

= 30 hp

Putaran input (nin)

= 2400 rpm

Sudut kontak ()

= 25 o

Gaya yang terjadi :


Ft2 = 197,05 lb

Fr2 = 91,88 lb

Fn2 = 217,42 lb

Ft4 = 255,91 lb

Fr4 = 119,33lb

Fn4 = 282,36 lb

Ft6 = 315,26 lb

Fr6 = 147,00 lb

Fn6 = 347,85 lb

Ft9 = 419,26 lb

Fr9 = 195,5 lb

Fn9 = 462,6 lb

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

74

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
a. Perencanaan poros II kondisi 1
RBH

RAH

A
RAV

R
K

Fr2

R
L

Fn2

B
RBV

11,5 in
Ft2

1,5 in

Analisa momen bending


Fn2
A

RA

C
1,5 in

B
11,5 in

RB

Reaksi di A dan B
MA = 0
Fn2 1,5 RB 13 + Fn9 x 11,5 = 0
RB

Fn2 1,5 462,6.11,5 217,42.1,5 462,6.11,5

434,31 lb
13
13

MB = 0
Fn2 + Fn9 = RA + RB = 0
217,42 + 462,6 = RA + 434,31
RA = 434,31 680,02 = - 245,71 lb

Momen bending yang terjadi pada poros II kondisi 1


M = RA x 1,5 = -245,71 x 1,5 = -326,56 lbin

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

75

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

-368,56 lb
Diagram momen poros II kondisi 1

b. Perencanaan poros II kondisi 2


B

RBH
D
RAH

Fr4

Fn4
8,5 in

RAV

RA

RBV

RB

Ft4
4,5 in

Analisa momen bending


Fn4
A

RA

D
4,5 in

8,5 in

RB

Reaksi di A dan B
MA = 0
Fn4 4,5 RB 13 + Fn9 x 8,5 = 0
RB

Fn4 1,5 462,6.8,5 282,36.4,5 462,6.8,5

400,86 lb
13
13

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

76

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
MB = 0
Fn4 + Fn9 = RA + RB = 0
282,36 + 462,6 = RA + 400,86
RA = 400,86 680,02 = - 279,16 lb

Momen bending yang terjadi pada poros II kondisi 1


M = RA x 1,5 = -279,16 x 4,5 = -1256,22 lbin

-1256,22 lbin
Diagram momen poros II kondisi 2

4.2.2.1. Perencanaan Poros II Pada kondisi 3


RBH
E
A
RAH
R
K

Fr6
RAV

R
L

B
RBV

Fn6
Ft6 4,5 in

8,5 in

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

77

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

Analisa momen bending


Fn6
A

RA

8,5 in

4,5 in

RB

Reaksi di A dan B
MA = 0
Fn6 8,5 RB 13 + Fn9 x 4,5 = 0
RB

Fn6 8,5 462,6.4,5 347,85.8,5 462,6 x 4,5

387,57 lb
13
13

MB = 0
Fn6 + Fn9 = RA + RB = 0
347,85 + 462,6 = RA + 387,57
RA = 387,57 810,45 = - 422,88 lb

Momen bending yang terjadi pada poros II kondisi 1


M = RA x 8,5 = -422,88 x 8,5 = -3594,48 lbin

3594,48 lbin
Diagram momen poros II kondisi 3
c. Perencanaan poros II kondisi 4
RB
H

RAH
A
K

Fr8
A

R
LFn8
1,5in

RB
V

Ft8

RAV
11,5 in

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

78

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

Analisa momen bending

Fn9

F
1,5 in

11,5in

RA

B
RB

Reaksi di A dan B
MA = 0
Fn9 11,5 RB 13 = 0
RB

462,6 x11,5
409,22 lb
13

MB = 0
RA Fn9+ RB = 0
RA = 462,6 409,22 = 53,37 lb

Momen bending yang terjadi pada poros II kondisi 1


M = RA x 11,5 = 53,37 x 11,5 = 587,11 lbin

587,11 lbin
Diagram momen poros II kondisi 4

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

79

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
4.2.2.2. Perencanaan diameter poros II
Momen yang terjadi :
Kondisi 1

: -368,56 lbin

Kondisi 2

: -1256,22 lbin

Kondisi 3

: -3594,48 lbin

Kondisi 4

: 587,14 lbin

Dimana:

M max = 587,14 lbin


T

= 787,5 lbin

Bahan poros yang digunakan adalah AISI 52100 HR dengan Syp =


139.000 psi (tabel A-2 Apendix A) dengan angka keamanan Ak = 3.

max

0,58Sp
16

Ak
D 3

Mb max 2 T 2

Diameter poros
D
3

16 Ak
0,58 Syp

Mb max T

16 3
0,58 139000

587,142 787,52

D = 0.57
Dengan memperhitungkan ukuran bantalan yang tersedia maka
diameter poros diambil 0,65 in
Pengecekan kekuatan poros

Tegangan geser maximum yang diijinkan dari bahan (Ss)


Ssyp

0, 58 Syp
Ak

0,58 139000
26873,33 psi
3

Tegangan geser yang terjadi pada poros ( max)


x 2
2
2

max

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

80

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
32 x M max
. D3
32 .587,14

10316,53 psi
3,14 . (0,58)3

Dimana:

16 .T 1
. D3
16 . 787,5

20566,33 psi
3,14 . (0,58)3

Maka:
max (
(

x 2
) 2
2

10316,53 2
) (20566,33) 2 21203,34 psi
2

Karena max < Syp maka perencanaan diameter poros I aman.

4.3.1. Perencanaan poros III


Fr5

Fn5

RBH
B

Ft5
E
RAH

Fr5

RB

RBV

Fn5

RAV

Ft5

RA

1,5 in

1,5 in

Analisa momen bending


A
RA

Fn9
E

1,5 in

B
1,5 in

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

RB

81

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Reaksi di A dan B
MA = 0
Fn9 1,5 RB 3 = 0
RB

Fn9 1,5 462,6 1,5

231,3 lb
3
3

MB = 0
RA Fn9 + RB = 0
RA = Fn9 RB
RA = 462,6 231,3 = 231,3 lb

Momen bending yang terjadi pada poros daerah AE


ME = 231,3 1,5 = 346,95 lbin

346,95 lbin
Diagram momen poros III

4.3.1.1 Perencanaan diameter poros III


Momen yang terjadi :
M max = 346,95 lbin
T

= 787,5 lbin

Bahan poros yang digunakan adalah AISI 52100 HR dengan Syp =


139.000 psi (tabel A-2 Apendix A) dengan angka keamanan Ak = 3.
max

0,58Sp
16

Ak
D 3

Mb max 2 T 2

Diameter poros III


D

16 Ak
0,58 Syp

Mb max T

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

82

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

16 3
0,58 139000

346,952 787,52

D = 0.54
Dengan memperhitungkan ukuran bantalan yang tersedia maka
diameter poros diambil 0,54 in
Pengecekan kekuatan poros

Tegangan geser yang terjadi maximum yang diijinkan dari


bahan (Ss)
Ssyp

0, 58 Syp
Ak

0,58 139000
26873,4 psi
3

Tegangan geser yang terjadi pada poros ( max)


x 2
2
2

max

Dimana:

32 x M max
. D3

32 .346,95
12125,5 psi
3,14 . (0,54)3

16 .T 1
. D3
16 . 787,5

25483,53 psi
3,14 . (0.54)3

Maka:
max (
(

x 2
) 2
2

12125,5 2
) (25483,53) 2 26194,79 psi
2

Karena max < Syp maka perencanaan diameter poros I aman.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

83

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
4.3. Perencanaan pasak
a. Perencanaan pasak pada poros II
Data yang diketahui :

Bahan pasak AISI 1010 HR Syp = 42000 psi (tabel A-2 Appendix)

Angka keamanan (Ak) = 3

Diameter poros (D)

= 0,57 in

Tinggi pasak

= 0,125

Lebar pasak

= 0,1875

Torsi (T)

= 787,5 lbin.

Jumlah Spinel

=6

a. Gaya yang bekerja pada pasak

2 .T 2 . 787,5

452,58 lb
n . D 6. 0,57

F=

b. Perhitungan panjang pasak


L

F . Ak
W . syp

452,58 . 3
0.17 in
0,1875.42000

c. Pengecekan kekuatan pasak

Ditinjau dari tegangan geser (L = b = 1 in)


F
A

F
452,58

2413,76 psi
W . L 0,1875.1

Ditinjau dari tegangan tekan / kompresi


c

F
A

F
452,58

7241,28 psi
0,5 . H . L 0,5.0,125.1

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

84

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
Syarat perencanaan aman : s dan c < Ssyp
Dimana:

Ssyp

0,58 syp
Ak
0,58 . 42000
8120 psi
3

karena s dan c < Ssyp Maka perencanaan pasak aman.

b. Perencanaan pasak pada poros III


Data yang diketahui :

Bahan pasak AISI 1010 CD Syp = 68000 psi (tabel A-2 Appendix)

Angka keamanan (Ak) = 3

Diameter poros (D)

= 0,54 in

Tinggi pasak

= 0,125

Lebar pasak

= 0,1875

Torsi (T)

= 1050 lbin.

Jumlah Spinel

=6

d. Gaya yang bekerja pada pasak

2 .T 2 .1050

603,44
n . D 6. 0,54

F=

lb

e. Perhitungan panjang pasak


L

F . Ak
W . syp

603,44.3
0.14 in
0,1875.68000

f. Pengecekan kekuatan pasak

Ditinjau dari tegangan geser (L = b = 1 in)


F
A

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

85

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

F
603,44

3218,346 psi
W . L 0,1875.1

Ditinjau dari tegangan tekan / kompresi


c

F
A

F
603,44

9655,04 psi
0,5 . H . L 0,5.0,125.1

Syarat perencanaan aman : s dan c < Ssyp


Dimana:

Ssyp

0,58 syp
Ak
0,58 . 68000
13146,66 psi
3

karena s dan c < Ssyp Maka perencanaan pasak aman.

4.4. perencanaan bantalan

4.4.1. Perencanaan Bantalan pada Poros I


Data-data yang diketahui :
Data-data yang diketahui :
Roda gigi

Fr (lb)

369,54

191,42

147

7 (rivers)

417,66

Kecepatan putaran (n input)

= 2400 rpm

Diameter poros (D)

= 0,69 in

Fr

= 417,66 lb

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

86

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

Jenis bantalan double row notch ball dengan dimension series


32, C = 2534,25 lb (table 9-1)

Mencari Beban Equivalen


P = Fs ( x . v . Fr + Y . Fa )
P = 1 ( 0,5 . 1 . 417,66 + 0 )
= 208,83 lb
Dimana :
o Fr = 417,66 lb
o X = 0,5 (tabel 9-5)
o V = 1 (ring dalam berputar)
o Y = 0 (tabel 9-5)
o Fs = 1 (tabel 9-8, uniform and steady load)
o Fa = 0 (tanpa gaya aksial)

Perhitungan umur bantalan


dimana:
b = konstanta bantalan = 3
n = putaran poros = 2.400 rpm
b

6
C 10
L10 x
P 60.n

106
2534,25
=
x
208,83 60. 2400
= 12411,01 jam

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

87

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
4.4.2. Perencanaan Bantalan pada Poros II
Data-data yang diketahui :
Roda gigi

Fr (lb)

91,88

119,33

147

9 (rivers)

195,5

Kecepatan putaran (n input)

= 2400 rpm

Diameter poros (D)

= 0,57 in

Fr

= 195,5 lb

Jenis bantalan double row notch ball dengan dimension series


32, C = 1993,25 lb (table 9-1)

Mencari Beban Equivalen


P = Fs ( x . v . Fr + Y . Fa )
P = 1 ( 0,5 . 1 . 195,5 + 0 )
= 97,75 lb
Dimana :
o Fr = 195,5 lb
o X = 0,5 (tabel 9-5)
o V = 1 (ring dalam berputar)
o Y = 0 (tabel 9-5)
o Fs = 1 (tabel 9-8, uniform and steady load)
o Fa = 0 (tanpa gaya aksial)

Perhitungan umur bantalan


dimana:
b = konstanta bantalan = 3
n = putaran poros = 2.400 rpm

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

88

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
b

6
C 10
L10 x
P 60.n

106
1993,25
=
x
97,75 60. 2400
= 58880,6 jam

4.4.3. Perencanaan Bantalan pada Poros III


Data-data yang diketahui :
Roda gigi

Fr (lb)

179,36

Kecepatan putaran (n input)

= 2400 rpm

Diameter poros (D)

= 0,54 in

Fr

= 179,36 lb

Jenis bantalan double row notch ball dengan dimension series


32, C = 1940 lb (table 9-1)

Mencari Beban Equivalen


P = Fs ( x . v . Fr + Y . Fa )
P = 1 ( 0,5 . 1 . 179,36 + 0 )
= 89,68 lb
Dimana :
o Fr = 179,36 lb
o X = 0,5 (tabel 9-5)
o V = 1 (ring dalam berputar)
o Y = 0 (tabel 9-5)
o Fs = 1 (tabel 9-8, uniform and steady load)
o Fa = 0 (tanpa gaya aksial)

Perhitungan umur bantalan

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

89

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
dimana:
b = konstanta bantalan = 3
n = putaran poros = 2.400 rpm
b

6
C 10
L10 x
P 60.n

106
1940
=
x
89,68 60. 2400
= 70300 jam

4.5. Perencanaan Pelumasan


Data-data yang diketahui :
o Putaran ( n input )

= 2400 rpm

o Temperatur operasi

= 150

o Dxn

= 25 x 2400 = 60.000 (temperatur kerja 150

o Minyak pelumas dengan viskositas 120 SUS pada temperatur 150

o
o

F)
F

Viskositas Absolut ( Z )
180

Z t 0,22 ..S
S

Dimana :
Z = Viskositas absolute pada temperature f dalam centi point ( cp )

t = spesipik gravity pelumas pada temperature f


S = 120 ( grafik 9-40 ) Say belt Universal Second (SUS)

Spesifik Grafity ( t )
Pada temperatur standart 60 oF dengan 60 = 0,89 dan t (temp. test
o

F , t 150 o F
t = 60 0,00035 x ( t 60 )
= 0,89 0,00035 x (150 60)
= 0,86

Maka :

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

90

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
180

Z 0,86 0,22 x120


120

= 0,86 x 24,9
= 21,41 Cp
Dimana :
1 cp = 0,145 x 10 6 reyns
viskositas absolute dalam reyns :

Z 0,145x10 6

21,376 0,145x10 6

3,104 x 10 6 reyns

Viskositas kinematik :

Vt
=

21,41
0,86

= 24,894 cs
Dari hasil perhitungan didapat, viskositas absolute ( 3,104 .10 6 reyns)

dengan temperatur ker ja 150 0 F maka dari grafik ( 8-13 ) dapat diketahui jenis
minyak pelumas yang dipakai adalah jenis SAE 20 sampai 30, pada sistem
pelumasan rendam.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

91

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

BAB V
KESIMPULAN
Secara umum diketahui, bahwa untuk merencanakan suatu element mesin
diperlukan ketelitian yang sangat tinggi dan dengan pertimbangan matang agar
mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang direncanakan.
Perhitungan dan pemilihan material untuk mendapatkan dimensi yang
direncanakan tetap berpandangan bahwa suatu desain direncanakan sesuai dengan
kebutuhan dan ukuran. Serta memenuhi syarat keamanan yang diinginkan dan
memilih faktor ekonomi yang murah dengan hasil sebaik-baiknya.
Maka analisa data yang ada dapat diambil kesimpulan ukuran / dimensi dari
semua komponen yang dihitung.

5.1. Roda gigi


a. Roda gigi 1
- Diameter

= 2"

= 50,8 mm

- Lebar

= 1,68"

= 41,148 mm

- Diameter addendum

= 2,34"

= 58,436 mm

- Diameter dedendum

= 1,58

= 40,132 mm

- Bahan

= Steel BHN 400

b. Roda gigi 2
- Diameter

= 8"

= 203,2 mm

- Lebar

= 1,68 " = 41,148 mm

- Diameter addendum

= 8,34 " = 211,836 mm

- Diameter dedendum

= 7,58 = 192,532 mm

- Bahan

= Steel BHN 400

c. Roda gigi 3
- Diameter

= 3,84 " = 84,582 mm

- Lebar

= 1,8

= 42,418 mm

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

92

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
- Diameter addendum

= 4,18 " 92,964 mm

- Diameter dedendum

= 3,44 73,66 mm

- Bahan

= Steel BHN 300

d. Roda gigi 4
- Diameter

= 6,16 " = 169,418 mm

- Lebar

= 1,68 " = 42,418 mm

- Diameter addendum

= 6,5 "

- Diameter dedendum

= 5,76 " = 158,75 mm

- Bahan

= Steel BHN 300

= 177,8 mm

e. Roda gigi 5
- Diameter

= 5"

= 108,996 mm

- Lebar

= 1,79 " = 44,704 mm

- Diameter addendum

= 5,34 " = 117,348 mm

- Diameter dedendum

= 4,58 " = 98,298 mm

- Bahan

= Steel BHN 225

f. Roda gigi 6
- Diameter

= 5"

= 108,996 mm

- Lebar

= 1,79 " = 44,704 mm

- Diameter addendum

= 5,34 " = 117,348 mm

- Diameter dedendum

= 4,58 " = 98,298 mm

- Bahan

= Steel BHN 225

g. Roda gigi 7
- Diameter

= 1,76 " = 58,42 mm

- Lebar

= 2,11 " = 52,07 mm

- Diameter addendum

= 2,1 "

- Diameter dedendum

= 1,34 " = 47,752 mm

- Bahan

= Steel BHN 400

= 66,802 mm

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

93

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
h. Roda gigi 8
- Diameter

= 4,24 " = 93,98 mm

- Lebar

= 2,11 " = 52,07 mm

- Diameter addendum

= 4,58 " = 102,369 mm

- Diameter dedendum

= 3,82 " = 83,312 mm

- Bahan

= Steel BHN 400

i. Roda gigi 9
- Diameter

= 3,76 " = 109,22 mm

- Lebar

= 2,11 " = 52,07 mm

- Diameter addendum

= 4,1 "

- Diameter dedendum

= 3,34 " = 98,552 mm

- Bahan

= Steel BHN 400

= 117,602 mm

5.2. Poros
a.

b.

Poros I
-

Digunakan type poros bintang

Bahan poros

= AISI 52100 NR Syp 139.000 Psi

Diameter poros

= 0,66"

= 16,256 mm

Panjang poros

= 13"

= 330,2 mm

Jumlah Spline

=6

Lebar Spline

= 0,16

= 4,064 mm

Tinggi Spline

= 0,032

= 0,8128 mm

Poros II
-

Bahan poros

= AISI 52100 NR Syp 139.000 Psi

Diameter poros

= 0,57"

= 13,462 mm

Panjang poros

= 13"

= 330,2 mm

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

94

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
c.

5.3.

Poros III
-

Bahan poros

= AISI 52100 HRN Syp 139.000 Psi

Diameter poros

= 0,54"

= 12,7 mm

Panjang poros

= 13"

= 330,2 mm

Pasak
a.

b.

Pasak Poros II
-

Digunakan type pasak standart flat key

Bahan pasak

= AISI 1010 HR Syp 42.000 Psi

Diameter poros

= 0,57"

= 13,462 mm

Lebar pasak

= 0,1875

= 4,7625 mm

Tinggi pasak

= 0,125

= 3,175 mm

panjang pasak

= 0,17

= 2,6162 mm

Pasak Poros III


-

Digunakan type pasak standart flat key

Bahan pasak

= AISI 1010 CD Syp 68.000 Psi

Diameter poros

= 0,54"

= 12,7 mm

Lebar pasak

= 0,1875

= 4,7625 mm

Tinggi pasak

= 0,125

= 3,175 mm

panjang pasak

= 0,14

= 2,54 mm

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

95

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
5.4.

Bantalan
a.

Poros I

b.

c.

Jenis bantalan single-row deep drove ball bearing

Diameter Poros

= 0,69

= 16,256 mm

Diameter Luar Bantalan

= 1,85"

= 46,99 mm

Lebar Bantalan

= 0,55

= 13,97 mm

Umur Bantalan

= 12411,01 jam

Poros II
-

Jenis bantalan single-row deep drove ball bearing

Diameter Poros

= 0,57

= 13,462

Diameter luar bantalan

= 1,65"

= 41,91 mm

Lebar Bantalan

= 0,5118

= 12,99 mm

Umur Bantalan

= 58880,6 jam

Poros III
-

Jenis bantalan single-row deep drove ball bearing

Diameter Poros

= 0,54

= 12,7 mm

Diameter lubang bantalan

= 1,55"

= 39,37 mm

Lebar Bantalan

= 0,4851

= 12,321 mm

Umur Bantalan

= 70300 jam

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

96

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
5.5.

Pelumasan
-

Spesifik Gravity

= 0,86

Viscosias absolute

= 21,41 Cp

Viscositas absolute dalam Reyns

= 3,104 . 10-6 reyns

Viscositas kinematik (Vt)

= 24,894 cs

jenis pelumas SAE 20 30 pada system pelumasan rendam

Volume pelumasan

= 6 liter

Umur minyak pelumas

= 5,7 bulan

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

97

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box

DAFTAR PUSTAKA

1. Deutsman, A.D, Walter J. Michels, Charles E. Wilson, Machine Design Theory


and Practice, Coller Macmillan International, Macmillan Publishing Co. Inc.
1975.
2. Suga, Kyokatsu, Professor, toh in Gakuen recnichal College, Japan, Dasar
Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Ir. Sularso, MSME, (terj).
Departemen Mesin Institut Teknologi Bandung, 1980.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

98

Tugas Perencanaan Elemen Mesin


Gear Box
SARAN
Pemilihan jenis material dan factor keamanan adalah suatu hal yang sangat
perlu diperhatikan dalam perencanaan Gear Box, serta dibutuhkannya suatu
rakitan atau rangkaian roda gigi yang praktis, sehingga efisien tempat dan biaya
dalam pembuatan Gear Box dapat ditentukan seminimal mungkin.
Gunakan jenis material yang tepat untuk menerima beban atau gaya-gaya
yang terjadi dan pilihlah jenis pelumasan yang effisien sehingga Gear Box lebih
aman dan lebih lama umur pemakaiannya.

FTI / TEKNIK MESIN


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

99

Anda mungkin juga menyukai