Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok

DINDING PENAHAN LERENG TERJAL DENGAN


METODE SHOTCRETE
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Dosen Pengasuh Mata Kuliah :
Prof. Dr. Anas Puri, ST.,MT

Oky Dwi Andini


Raja Nola Renita
Tengku Fitri Kharisma
Viorenza Everlyn

123110
123110
123110
123110198

Bidang Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik


Universitas Islam Riau
Tahun Ajaran 2015/2016

Metode Pelaksanaan Konstruksi


Dinding penahan lereng terjal dengan beton tembak

Bidang Aplikasi Shotcrete


Shotcrete terutama digunakan dalam proyek konstruksi bawah tanah sebagai
perkuatan struktural awal ataupun permanen untuk bangunan struktur seperti
jalan bawah tanah, terowongan kereta api, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), ,
tambang bawah tanah, kereta bawah tanah, dll tempat penyimpananNamun
shotcrete juga dapat digunakan untuk stabilisasi lereng mencegah supaya tidak
longsor , kolam renang, saluran air, perbaikan beton, inner lining arsitektur dan
struktur. Kira-kira 90% dari shotcrete diterapkan di dalam proyek-proyek konstruksi
bawah tanah. Total volume shotcrete yang diaplikasikan di seluruh dunia adalah
lebih dari 12 juta meter kubik per tahun.
Dalam hal equipment untuk uderground mining and tunneling, normet merupakan
ahlinya. Selain menyediakan equipment, normet pun telah meng akuisisi
perusahaan chemical dunia bernama Tam International sehingga Normet kita
menjadi satu satunya penyedia one stop solution untuk konstruksi underground.
Definisi Shotcrete
Menurut American Concrete Institute (ACI), shotcrete dapat didefinisikan sebagai
mortar atau beton yang diberikan tekanan dengan kecepatan tinggi .
Shotcrete atau biasa disebut beton semprot atau beton tembak, merupakan
istilah yang digunakan untuk beton yang ditembakkan dan mengeras dalam waktu
yang relatif cepat. Dalam aplikasinya, shotcrete menggunakan material, alat
semprot, dan mix design khusus. Kontraktor pelaksana pekerjaan ini juga
merupakan kontraktor khusus yang umumnya telah memiliki alat alat untuk
melakukan shotcrete. Shotcrete juga kadang merupakan bagian dari pelaksanaan
metode perbaikan tanah yang disebut Soil nailing.
Komponennya campurannya terdiri atas semen, pasir, agregat, air, dan tambahan
admixtures.
Perbedaan shotcrete dengan beton normal dapat dilihat dari 3 hal :
1.Ukuran agregat maksimum yang digunakan.
2.Proses pelaksanaan nya
3.Campuran dari shotcrete bisa kering atau basah.
Mengenai terminologi kita dapat menjelaskan Gunite sebagai mortar yang
disemprotkan sementara Shotcrete sebagai beton yang disemprotkan. Gunite

adalah campuran antara semen dengan partikel/aggregat ukuran diameter yang


dibatasi sampai 8mm. Sedangkan untuk Shotcrete penggunaan maksimum diameter
aggregat adalah 16 mm. Namun, dalam 10 tahun terakhir ada kecenderungan untuk
membatasi maksimal ukuran agregat sampai 10 mm.
Ada 2 cara proses shotcrete:
1. Proses kering
2. Proses basa

Dalam pelaksanaannya, shotcrete memerlukan hal hal sbb:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Material beton.
Wire mesh.
Accelerator Admixture: TamShot 80AF, TamShot 90AF
Superplasticizer Admixture: TamCem 60R, TamCem 23SSR
Silica Fume/ Microsilica: TamCem Microsilica
Steel Fiber (Optional)
Pipa PVC untuk drain
Mesin shotcrete

Pelaksanaan shotcrete memiliki persyaratan ketebalan yang berbeda tergantung


dengan perhitungan konsultan dan kesulitan medan. Umumnya shotcrete memiliki
ketebalan 7 cm, 10 cm, dan lebih.

Anda mungkin juga menyukai